Anda di halaman 1dari 4

MERISENSI BUKU TEOLOGI BIBLIKA

NAMA : RNI WATI BR PANJAITAN

PRODI : Pendidikan Agama Kristen

NIM : S1.0220015

DOSEN PENGAMPUH : Dr Harapan Nainggolan, M.Th

SEKOLAH TINGGI TEOLOGI

GEREJA PENTAKOSTA DI INDONESIA

PEMATANG SIANTAR

T.A 2022
DOSA WARISAN

Dosa warisan dapat didefinisikan sebagai keberadaan berdosa dari


semua orang yang dibawa sejak lahir. Para ahli teologia telah
menggunakan beberapa istilah untuk menjelaskan konsep ini. Ada yang
mengatakan bahwa semua orang mewarisi keberadaan berdosa dari
orangtua mereka, Orangtua itu dari orangtua mereka pula, Demikian
seterusnya hingga kembali kepada Adam dan Hawa. Ada yang memahami
bahwa dosa telah merusak seluruh tabiat kita. Istilah "tabiat dosa"
memberikan perbedaan yang jelas antara akar tabiat itu dan buah-buahnya
(biasanya merupakan perbuatan-perbuatan dosa yang khusus).

Yang lain lebih senang memakai istilah "dosa asal, Karena dosa
yang berasal dari Adamlah yang ditularkan dari satu generasi kegenerasi
berikutnya. Dalam Mazmur. 51:7 dijelaskan bahwa dosa merupakan
sesuatu yang kita miliki sejak dalam kandungan, Tidak saja sebagai
perbuatan yang kita lakukan semasa hidup.

Setiap segi keberadaan manusia dipengaruhi oleh tabiat dosa:

1. Pikirannya dibutakan (2 Kor. 4:4), Pikirannya bejat dan tercela (Rm.


1:28). Pengertiannya digelapkan, terpisah dari kehidupan Allah (Ef.
4:18).
2. Emosinya turut merosot dan tercemar (Rm. 1:21,24,26, Tit. 1:15).
3. Kehendaknya diperbudak oleh dosa, Dan sebab itu selalu
bertetangan dengan Allah (Rm. 6:20:7:20).

Ada bukti Alkitab yang memberikan dasar tentang kerusakan total.


Istilah ini memberi arti tentang keadaan yang tercela, Bengkok dan tidak
lurus. Kerusakan totak berarti:
(a) Bahwa kerusakan terjadi dalam diri manusia da meluas pada semua
aspek dalam tabiat dan kemampuannya.
(b) Bahwa tidak ada sesuatu dalam diri manusia yang membuatnya
layak untuk berhadapan dengan Allah yang benar.

Ada dua penawar yang Allah berikan yaitu:

(a) Hidup baru didalam Kristus Yesus bagi mereka yang percaya (Rm.
8:1,Gal.5:24), Dan
(b) Karunia Roh Kudus yang memberi kuasa kepada orang percaya
sehingga dapat hidup bebas dari kekuasan hidup lama.

Ada dua bentuk jalan keluar dari dosa warisan Yaitu:

1. Penebusan oleh kristus yang merupakan penghukuman atas tabiat


dosa itu sendiri. Dengan demikian, Orang percaya tidak lagi terikat
atau diperbudak oleh dosa (Rm. 6:18, 8:1, Gal. 5:24). Bersama
dengan Kristus semua sifat yang dimiliki hidup lama telah turut
tersalib. Kematian selalu berarti pemisahan, Karena itu, Kematian
Kristus juga telah memisahkan kita dari kuasa dosa asal.
2. Akan tetapi, sifat hidup lama belum seluruhnya dapat terbasmi dari
dalam hidup kita hingga pada saat kebangkitan nanti , Oleh sebab itu
Allah telah memberikan Roh kudus-Nya kepada kita untuk
memberikan kemenangan atas dosa didalam kehidupan sehari-hari.

Kita dipisahkan dari kuasa dosa oleh kematian Yesus Kristus, Dan kita
bebas dari kekuasaannya oleh kuasa Roh Kudus. pertalian dosa. Pertalian
dosa disini dimaksudkan sebagia pertautan, Pelimpahan, atau pengaitan
sesuatu terhadap seseorang. Perjanjian Lama memberi penjelasan tentang
beberapa contoh tentang pertalian. Im. 7:18 dan 17:4 menyatakan adanya
pengurangan berkat dan rasa bersalah yang diberlakukan Allah bagi orang
israel yang tidak mengikuti peraturan soal pelaksanaan persembahan
korban.

Para teolog biasanya telah mengetahui tiga pertalian dasar.

A. Pertalian dosa Adam kepada segala bangsa (Rm. 5:12-21).


B. Pertalian dosa manusia kepada Kristus (2 Kor. 5:19,1 Pet. 2:24).
C. Pertalian kebenaran Kristus kepada orang-orang percaya (2
Kor.5:21).

D. Dosa yang dipertalikan ditularkan secara langsung dari Adam kepada


setiap orang dalam tiap-tiap generasi. Hukuman khusus akibat dosa
yang dipertalikan adalah kematian fisik (Rm. 5:13-14). Hukuman
khusus yang berkaitan dengan dosa warisan adalah kematian rohani
(Spiritual).

Tuhan Yesus pernah berdoa bagi kita dimasa hidup-Nya dibumi ini (Ibr.
7:25). Salah satu doanya adalah agar kita tidak berbuat dosa. Pernyataan-
Nya yang langsung dalam Yob. 17:15. Kita tidak dapat memahanmi
semua maksudnya sebelum kita tiba disurga, Dan bahkan sekalipun disana
kelak mungkin kita juga tidak diberitahu.

Anda mungkin juga menyukai