ibadah PA
A. Perbudakan Dosa
Ketidaktaatan ini tidak hanya melanggar hak dan hukum taurat Allah (1
Seperti yang telah diuraikan diatas, oleh sebab dosa maka hidup
manusia dikuasai oleh dosa. Nasib orang berdosa ialah, bahwa bukan
1
Dr. Theol. Dieter Becker, Pedoman Dogmatika, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2012), hal 1046
menguasainya. Ia menjadi budak dosa. Tuhan Yesus berkata, bahwa
setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba (budak) dosa (Yoh 8:34).2
Sebagian dari umat Kristen, seperti pemuda dan siswa masih rentan
obatan, seks, dan tembakau. Yang lain bergumul dengan makan tak
dibawah perbudakan dosa. Ini bukan hasil pilihan kita, melainkan akibat
perbudakan dosa. Karena kita semua dilahirkan dari Adam, maka kita
Roma 7 dan 8, bahkan “hukum dosa dan maut” (7:23, 25; 8:2). Paulus
celaka! Siapa yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini” (7:24).
2
Dr. harun Hadiwijono, Iman Kristen, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2007), hal 240
3
Elmer L. Towns, Mengalami Terobosan Rohani Lewat Berpuasa, (Yogyakarta: PBMR ANDI, 2020),
hal 27
4
Witness Lee, Pelajaran Hayat Yohanes (3)
Ketika kita berada didalam dosa, kita terikat oleh dosa dan ditawan
olehnya (ayat 23). Kita perlu waspada terhadap semua akibat dosa ini
karena kita masih umat manusia didalam daging dan mudah berdosa.5
Cara bebas dari perbudakan dosa adalah dengan cara ditebus dari
dosa. Budak pada waktu itu tidak memiliki nilai diri dan hak hukum sama
bagi dirinya sendiri, ia harus membayar sejumlah uang. Uang tebusan itu
dalam bahasa Yunani disebut sebagai Lutron. Tuhan Yesus telah membeli
kita bukan dengan emas dan perak melainkan dengan darah-Nya. Suatu
harga yang sangat tinggi, sehingga kita yang dahulu menjadi budak iblis,
20
Sebab waktu kamu hamba dosa, kamu bebas dari kebenaran.
21
Dan buah apakah yang kamu petik dari padanya? Semuanya itu
5
Pengkajian Kristalisasi Mazmur (1), (Yasperin) Section 15
6
Pdt. Kalis Stevanus, M.Th., Jalan Masuk Kerajaan Surga (Yogyakarta: ANDI, 2017), Hal 18
22
Tetapi sekarang, setelah kamu dimerdekakan dari dosa dan setelah
kamu menjadi hamba Allah, kamu beroleh buah yang membawa kamu
23
Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal
20
o[te ga.r dou/loi h=te th/j a`marti,aj( evleu,qeroi h=te th/|
dikaiosu,nh|Å
21
ti,na ou=n karpo.n ei;cete to,teÈ evfV oi-j nu/n evpaiscu,nesqe( to.
22
nuni. de. evleuqerwqe,ntej avpo. th/j a`marti,aj doulwqe,ntej de.
tw/| qew/| e;cete to.n karpo.n u`mw/n eivj a`giasmo,n( to. de. te,loj
zwh.n aivw,nionÅ
23
ta. ga.r ovyw,nia th/j a`marti,aj qa,natoj( to. de. ca,risma tou/ qeou/
20
For when ye were the servants of sin, ye were free from righteousness.
21
What fruit had ye then in those things whereof ye are now ashamed? for
have your fruit unto holiness, and the end everlasting life.
23
For the wages of sin is death; but the gift of God is eternal life through
Eksegese
20
Sebab waktu kamu hamba dosa, kamu bebas dari kebenaran.
percaya kepada Kristus. Arti kata kebenaran dalam ayat ini perlu
sejajar dengan “pengajaran yang telah diteruskan kepadamu” dari ayat 17.
Tetapi apakah arti kata kebenaran dalam ayat 19 dan 20? Kebenaran
dalam kedua ayat ini sebaiknya dipahami dalam kaitan dengan pemakaian
kata itu dalam ayat 18. Kalau begitu, arti yang lebih umum dari kata
Roma belum percaya, atau belum menjadi orang Kristen. Ternyata yang
mereka lakukan pada waktu dahulu itu, membuat mereka merasa malu
bagi mereka.
22
Tetapi sekarang, setelah kamu dimerdekakan dari dosa dan setelah
kamu menjadi hamba Allah, kamu beroleh buah yang membawa kamu
“pada waktu itu” atau “dahulu” yang kita baca dalan ayat 21, Ketika orang
Dimerdekakan: dalam Bahasa tertentu, kata kerja pasif seperti ini perlu
itu telah berakhir karena Allah membebaskan manusia dari kuasa dosa,
Dalam teks Yunani, kedua ungkapan ini, yaitu: dimerdekakan dari dosa
dan menjadi hamba Allah adalah dua peristiwa yang terjadi secara
keterangan waktu yang dipakai disini ialah “kala kini”. Ini menunjukkan
sepenuhnya diuntukkan bagi Allah. Paulus mengakui hasi akhir dari suatu
kekal
Hidup yang kekal (lihat 2:7; 5:21; 6:23) pada dasarnya, arti yang paling
Allah. Dari sudut pandang Alkitab segi mutu kehidupan inilah yang selalu
diutamakan, meskipun nilai panjangnya waktu tidak diabaikan, yaitu: “jenis
kehidupan yang tidak berakhir”. Untuk mencakup kedua unsur arti ini,
23
Seb`ab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang
yang telah Rasul Paulus katakana dalam seluruh pasal ini. Dalam ayat ini
pertentangan antara upah dan karunia. Orang yang hidup dalam dosa
Tetapi upah yang dibayarkan oleh dosa ialah maut atau kematian.
adalah bahwa dalam banyak Bahasa, dosa tidak bisa dianggap sebagai
sangat dekat dengan makna klausa ini barangkali adalah: “akibat dari
gambaran yang ada, bisa juga diterjemahkan menjadi upah berbuat dosa
ialah kematian. Jadi dalam ayat ini kita melihat bahwa hubungan antara
Karunia Allah ialah hidup yang kekal: ungkapan ini bisa diubah
sarana yang dengannya hidup kekal itu menjadi mungkin. Yang kedua,
sebagai keterangan atau sifat hidup kekal itu, yaitu bahwa hidup sejati dan
tanpa akhir itu adalah suatu hidup yang dijalani dalam (persekutuan
erat sekali. Hamper mustahil memisahkan satu dari yang lain dalam
Membuat Judul
PERBUDAKAN DOSA
7
Dr. Barclay M. Newman, Dr. Eugene A. Nida, Pedoman Penafsiran Alkitab Surat Paulus kepada
Jemaat di Roma, (Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia dan Yayasan Kartidaya, 2012), hal 140