Pengampu: PS. PANGERAN BARINGBING, B.COM., M.TH. • Kejadian 3 tidak menjabarkan asal mula dosa, melainkan penjelasan tentang masuknya dosa dalam dunia umat manusia secara historis, yakni dimulai pertama-tama oleh Adam dan Hawa • Kehistorisan peristiwa ini sangat penting apabila melihat analogi Paulus di dalam Surat Roma 5:12-21 – “Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa.” (Rm.5:12) • Konsekuensi logis dari historis ini ialah apabila Adam bukan makhluk nyata yang membawa dosa ke tengah umat manusia dalam satu waktu dalam sejarah, maka tidak ada alasan bagi penebusan Yesus bagi manusia dalam waktu lain dalam sejarah. Namun demikian, Yesus juga memberi kesaksian yang meneguhkan tentang Kejadian 3 tersebut sebagai peristiwa sejarah yang sungguh terjadi (Mat.19:3-5) APA ITU DOSA ?
Istilah “dosa” dalam Perjanjian Lama:
1. Khata: Tidak mengenai sasaran, atau mengenai tujuan lain 2. Ra: Memiliki arti menghentikan atau menghancurkan 3. Pasha: Pemberontakan, pelanggaran 4. Awon: Perbuatan salah, termasuk rasa bersalah 5. Shagag: Kesalahan, melakukan penyimpangan 6. Asham: Berhubungan dengan kesalahan yang dilakukan di Bait Allah 7. Rasha: Kejahatan (lawan kata dari kebenaran) 8. Taah: Penyimpangan, sengaja melakukan dosa Istilah “dosa” dalam Perjanjian Baru: 1. Asebes: Tanpa Allah 2. Kakos: Tidak baik, buruk (termasuk dalam bentuk fisik, seperti penyakit) 3. Poneros: Kejahatan 4. Adikia: Tingkah laku yang tidak benar 5. Enokhos: Kesalahan yang membuat pelakunya dihukum mati 6. Hamartia: Tidak tepat sasaran 7. Anomos: Sikap durhaka atau melanggar hukum dalam arti luas 8. Parabetes: Pelaku pelanggar hukum (orang yang berdosa) 9. Hipokrisis: Munafik 10. Paraptoma: Pelanggaran yang dibuat secara sengaja 11. Planao: Perbuatan menyimpang/tercela 12. Agnoein: Ibadah yang salah, Ibadah yang ditujukan untuk allah lain DOSA adalah… 1) Pelanggaran terhadap hukum Allah (Yun.: parabetes/parabasis) 2) Kegagalan untuk selaras dengan standar Allah (Yun.: hamartia) 3) Suatu prinsip dalam diri manusia semua manusia memiliki prinsip ini yang diam di dalam dirinya (natur dosa). Paulus menunjuk pergumulan dengan prinsip dosa dalam dirinya (Rm.7:14, 17-25) 4) Pemberontakan pada Allah (Yun.: anomos/anomia) dijabarkan sebagai suatu “kerangka berpikir” 5) Tindakan yang salah pada Allah dan manusia (Rm.1:18) – hal ini menunjuk kepada kegagalan manusia dalam menaati Allah (Kel.20:1-11) maupun hidup benar terhadap sesamanya (Kel.20:12:17) ASAL MULA D O S A
Maksud asal mula dosa disini ialah berkaitan dengan status
berdosa dan kondisi dimana manusia dilahirkan Kapankah manusia itu menjadi makhluk yang berdosa? 1) Sejak Adam & Hawa jatuh pertama kalinya dalam dosa (dosa asal) 2) Sejak manusia dilahirkan (dosa menjadi satu dalam kedagingan) Dosa menjadi akar yang mencemarkan kehidupan manusia (kekorupan dari keseluruhan natur manusia) PANDANGAN TENTANG D O S A Beberapa pandangan tentang bagaimana dosa diimputasikan (Yun.: imputare – memperhitungkan, mendakwakan pada seseorang) 1. Pandangan Pelagian, yang berpendapat bahwa Allah menciptakan setiap jiwa secara langsung, dan setiap jiwa itu adalah tanpa salah dan cela. Penganut: Unitarian 2. Pandangan Arminian, yang mengatakan bahwa manusia tidak dianggap bersalah karena dosa Adam. Alasannya, pada waktu orang secara sukarela dan dengan tujuan tertentu memilih untuk berdosa maka barulah Allah akan memperhitungkannya sebagai dosa dan menyatakan bahwa mereka bersalah. Penganut: Methodis, Wesley, Pentakosta/Karismatik 3. Pandangan Federal. Menurut pandangan ini Adam adalah kepala federal atau wakil dari seluruh umat manusia. Allah masuk ke dalam kovenan kerja dengan Adam dimana Ia berjanji akan memberkati Adam dan seluruh manusia akan mendapatkan hidup kekal apabila Adam taat. Sebaliknya, ketidaktaatan akan membawa penderitaan kepada seluruh umat manusia. Akibat dari dosa Adam, karena ia adalah wakil dari umat manusia, maka dosanya telah menjatuhkan seluruh umat manusia ke dalam penderitaan dan kematian. Pengikut: Kaum Presbyterian 4. Pandangan Agustinian, yang mengajarkan bahwa ungkapan “semua berdosa” dalam Roma 5:12 menunjukkan bahwasanya semua umat manusia berpartisipasi dalam dosa Adam. Karena itu, dosa Adam dan akibat kematian didakwakan pada semua umat manusia adalah karena semua manusia bersalah adanya. Pengikut: Reformers Calvinis Terkemudian, Lutheran HUKUMAN D O S A Alkitab memiliki pandangan sintesis tentang kematian dan menganggapnya sebagai keterpisahan manusia dengan Allah Muncul pandangan yang tidak alkitabiah yang mengatakan bahwa kematian jasmani bukanlah bentuk hukuman atas dosa, tetapi hanyalah akibat alamiah dari keadaan manusia yaitu sebagai makhluk fana Kebenaran Allah dalam Alkitab menyatakan tentang ancaman hukuman atas dosa, yaitu kematian dalam arti sepenuhnya dan yang seluas-luasnya. Hal ini terungkap dari penyataanNya yang menjelaskan bahwa maut masuk ke dalam dunia melalui dosa (Rm.5:12) dan upah dosa adalah maut (Rm.6:23) Kematian yang diakibatkan oleh dosa ini hanya dapat diampuni oleh karya penyelamatan Kristus KEMATIAN sebagai akibat dari dosa mencakup: 1. Kematian rohani • Dosa membuat manusia menjadi terpisah dari Allah, dan ini berarti maut. Sebab, hanya di dalam persekutuan dengan Allah saja manusia dapat sungguh-sungguh hidup • Dosa bukan saja membuat natur manusia menjadi tidak benar di hadapan Allah, tetapi juga membuatnya menjadi tidak kudus 2. Penderitaan-penderitaan dalam hidup • Dosa membawa kekacauan dalam seluruh aspek kehidupan manusia • Secara fisik, dosa membuat tubuh manusia menjadi memiliki kelemahan dan rentan terhadap penyakit sehingga hidupnya menjadi tidak nyaman dan mengalami kesakitan • Secara mental, manusia menjadi mudah sekali dipengaruhi persoalan sehingga mengakibatkan tekanan-tekanan dan hilangnya sukacita dalam dirinya • Akibatnya, manusia tidak dapat melaksanakan tugasnya dan mengalami kehancuran kemampuan mental 3. Kematian jasmani • Dosa telah membatalkan kodrat kekal manusia menjadi makhluk fana • Ungkapan Tuhan berikut ini menyatakan bahwa Ia tahu hukuman (bukan konsekuensi) dosa terhadap manusia: “Sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu” (Kej.3:19) • Argumentasi yang sama disampaikan juga oleh Rasul Paulus dalam Rm.5:12-21 dan 1 Kor.15:12-23 • Penyataan Allah ini bertentangan dengan pemahaman kaum Pelagian, Socinian, dan rasionalis yang menganggap bahwa kematian jasmani ialah konsekuensi logis dan alamiah dari keadaan manusia, dan bahwa dosa adalah suatu peristiwa dalam perkembangan moral dan spiritual manusia. Dengan kata lain menurut pandangan kaum Pelagian kematian tidak ada hubungannya dengan dosa 4. Kematian kekal • Hukuman ini merupakan titik puncak dan kelengkapan kematian rohani (tiadanya segala pengaturan masa/waktu dan kecemaran karena dosa telah mencapai kesempurnaannya) • Keterpisahan manusia dari Allah sebagai sumber kehidupan dan sukacita telah lengkap, dan ini berarti kematian dalam arti yang paling mengerikan yakni status manusia menjadi makhluk yang terbuang dari hadapan Allah • Ada rasa sakit yang hebat dalam hati nurani dan jasmani (Why.14:11) DAMPAK D O S A • DOSA tidak saja merusak keharmonisan hubungan antara Allah dengan manusia (vertical) tapi juga berdampak dalam relasi manusia itu dengan orang lain/sesamanya (horizontal) • Perhatikan Firman Tuhan berikut: “Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang itu?” Manusia itu menjawab: “Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan.” (Kej.3:11-12) • Ketika Adam dan Hawa jatuh ke dalam perbuatan dosa, mereka tidak segera menyadarinya dan datang kepada Allah, melainkan lari dan bersembunyi dari Allah • Adam berusaha menutupi perbuatannya dan lari dari tanggungjawab dengan menyalahkan Hawa • Dosa telah merusak hubungan Adam dan Hawa: Adam yang seharusnya berperan sebagai imam dan kepala keluarga yang melindungi, mengayomi dan pengambil keputusan dalam rumahtangga tapi justru hanya mengikuti kemauan Hawa dan akhirnya ia juga yang mempersalahkan Hawa • Dampak dosa telah menyentuh semua aspek kehidupan manusia, mulai dari harga diri, hierarki, hingga merusak segala ketetapan yang Allah telah tentukan bagi manusia • Hubungan antar manusia menjadi tidak seharmonis sebelum kejatuhan Adam dan Hawa. Hubungan kasih telah berubah menjadi hubungan transaksi (kepentingan), entah dalam hubungan keluarga (suami-isteri- anak), bermasyarakat, bernegara, bahkan juga bergereja • Rusaknya hubungan antar pribadi dengan pribadi (man vs man) berkembang menjadi problematika sosial (nation vs nation), karena manusia tidak bisa lagi melihat maksud baik dari kehadiran orang lain di sekelilingnya tapi memandangnya dengan rasa curiga dan tersaingi MENYELESAIKAN D O S A Sekalipun Allah membenci dosa tetapi Ia juga memberikan jalan keluar bagi manusia (umatNya) untuk dapat mengatasi dosa Provisi Allah untuk menyelamatkan umatNya dari jalan dosa: 1. Firman Allah • Firman Allah dapat menjaga orang percaya dari kejatuhan dalam dosa (Mzm.119:9-16), membersihkan orang percaya (Ef.5:26), menguduskan orang percaya (Yoh.17:17), dan menolong dalam jawaban doa (Yoh.15:7) 2. Yesus Kristus • Allah Bapa mengutus Yesus Kristus hanya untuk 1 tugas yaitu menyelamatkan umatNya (Yoh.3:16) • Hanya lewat Yesus Kristus saja maka natur manusia berdosa dapat diubahkan (2 Kor.5:17) 3. Roh Kudus • Peran Roh Kudus dalam kehidupan orang percaya sangat signifikan , yaitu untuk menginsafkan dunia akan dosa (Yoh.16:8) dan sebagai Penolong (Yoh.14:16). • Pelayanan Roh Kudus bersangkutan dengan mendiami (Rm.8:9), mengurapi (1 Yoh.2:20; 4:4), memeteraikan (Ef.1:13; 4:30), memberi kuasa (Kis.1:8), memenuhi (Ef.5:18), dan memampukan orang percaya untuk hidup secara konsisten melalui Roh Kudus (Gal.5:16)
Cara yang Allah kehendaki untuk manusia menyelesaikan dosanya:
a) Merendahkan diri • Manusia perlu menyadari natur dosa di dalam dirinya dengan tidak membenarkan diri di hadapan Allah • Setiap orang yang ingin dosa-dosanya diampuni harus datang kepada Allah di dalam Kristus Yesus, sebab Yesus telah ditentukan oleh Allah sebagai pengantara kita dan pengantaraanNya efektif (Ibr.7:25) sehingga Yesus menjadi pembela orang percaya (1 Yoh.2:1) • Tiada hal apapun yang manusia dapat lakukan untuk menerima pengampunan selain daripada melalui Yesus Kristus b) Mengakui dosa • Allah mengetahui setiap dosa yang manusia lakukan. Tidak ada dosa yang tersembunyi dariNya (Mzm.69:6, Pkh.12:14) • Namun Allah juga menghendaki agar manusia mengakui setiap dosa- dosa yang dilakukan, baik yang dilakukan secara sengaja ataupun tidak • Pengakuan dosa menjadi awal pemulihan (1 Yoh.1:9) c) Meninggalkan dosa • Bertobat (Yun. Metanoia = berbalik arah) artinya ialah berhenti dari jalan/perbuatan dosa dan kembali kepada Firman Allah • Berhenti berbuat dosa tetapi tidak berbalik arah hanya akan membuat manusia terjatuh lebih dalam lagi dari sebelumnya