Anda di halaman 1dari 23

MANUSIA

MENURUT
PERSPEKTIF
KRISTIANI - II
KU-1104 AGAMA KRISTEN
PARADOKS KEHIDUPAN MANUSIA

• penciptaan manusia sebagai makhluk religius, sosial, rasional


dan berbudaya serta etis menunjukkan sisi keagungan manusia
dibandingkan dengan ciptaan Tuhan yang lain. (Kej. 1:31)
• Pada sisi yang lain, kita menyaksikan dan bahkan mengalami
sendiri sisi kelam kehidupan manusia.
• perang yang terjadi karena alasan agama atau ideologi
• koruptor yang tega memperkaya diri dan membuat orang lain menderita
• Orang-orang saling membunuh dengan alasan yang tidak penting
PARADOKS KEHIDUPAN MANUSIA

• Dalam kekristenan dipercayai bahwa paradoks ini terjadi


karena manusia telah jatuh ke dalam dosa (lih. Kej. 3).
• Dosa dipahami bukan sekadar pelanggaran moral, tetapi
sikap memberontak kepada Allah, yakni menolak otoritas
Allah yang menentukan tujuan hidup manusia
• Dosa dapat dikatakan sebagai pelanggaran terhadap
kehendak Allah seperti tercermin dalam hukum utama-Nya.
PARADOKS KEHIDUPAN MANUSIA

• Dosa memang mengandung konsekuensi-konsekuensi etis dan moral


dalam berbagai dimensi hubungan manusia: dalam hubungan
dengan sesama, diri sendiri, dan alam semesta.
• Memang dosa mengambil bentuk dalam dosa pribadi tetapi juga
dosa sosial.
• Dalam tradisi agama, lebih banyak ditekankan dosa pribadi
dibandingkan dengan dosa sosial.
• Kita perlu mengakui dosa-dosa pribadi kita dan juga dosa kolektif
atau sosial.
PARADOKS KEHIDUPAN MANUSIA

• Dosa pribadi seperti ketamakan dapat membawa


konsekuensi penderitaan sesama
• Namun dosa sosial berupa sistem dan struktur yang tidak
adil bahkan lebih merusak dan membawa konsekuensi yang
lebih berat bagi lebih banyak orang.
DOSA – KONSEP PERJANJIAN LAMA

Ada beberapa istilah:


• bt’ artinya gagal atau luput (Amsal 19 : 2,8; Hak 20 : 16)
• Pasya dan awon artinya: pemberontakan, tidak taat, tidak
benar, bengkok, melenceng, menyimpang, kehilangan
tujuan, tidak mencapai tujuan
DOSA – KONSEP PERJANJIAN LAMA

• Di dalam Perjanjian Lama tidak ada istilah ‘dosa’ secara


harafiah.
• Namun artinya bisa dirangkum: dosa adalah tidak
memperhatikan peraturan (termasuk norma, kaidah, hukum)
yang diadakan atau difirmankan oleh Tuhan Allah, sehingga
terjadilah istilah-istilah di atas
DOSA – KONSEP PERJANJIAN LAMA

• Di dalam Perjanjian Lama tidak ada istilah ‘dosa’ secara harafiah.


• Namun artinya bisa dirangkum: dosa adalah pelanggaran dan
pemberontakan manusia terhadap kehendak dan perintah
Tuhan Allah yang dilakukan manusia dengan sengaja
• Akibat perbuatan dosa ini, dalam diri manusia muncul rasa malu,
rasa bersalah dan rasa takut.
• Dosa dan rasa malu adalah dua hal yang saling terkait dan tidak
dapat dipisahkan, oleh sebab itu di PL, dosa adalah karakter
manusia yang telah jatuh (Kejadian 3)
DOSA – KONSEP PERJANJIAN BARU

• Di dalam Bahasa asli Perjanjian Baru ada beberapa istilah untuk


menggambarkan dosa, antara lain
• hamartano, yang artinya melenceng, luput, berpikir pendek dan sesat,
membuat kesalahan, kejatuhan moral.
• Hamartema = kekeliruan, pelanggaran hukum
• Hamartia = salah, melenceng (tidak mengenai sasaran), pemberontakan,
kejahatan, khilaf
• Adikia/kakia = pelanggaran terhadap Tuhan Allah dan hukum-hukum
Tuhan Allah (pemberotakan)
DOSA – KONSEP PERJANJIAN BARU

• Di dalam Perjanjian Baru disebutkan bahwa dosa berarti malu


terhadap Tuhan Allah, sehingga kita dituntut untuk bertobat
(mengaku dan menyesal) dan akhirnya minta ampun.
• Di dalam PB ada dua jenis dosa, yaitu :
• dosa yang terdapat dalam diri manusia sendiri, spt : dengki, iri hati,
bohong, mencuri, ide jahat
• Dosa yang berasar dari luar diri manusia yang menyerang manusia, spt
pencobaan, ujian, tantangan, godaan
AKIBAT DOSA

• Secara singkat : kerusakan hubungan antara manusia dan


Tuhan Allah. Tidak hanya rusak, bahkan putus sama sekali.
• Dampaknya adalah hubungan antarsesama manusia juga
menjadi rusak dan tercemar
• Dosa dalam diri manusia cenderung meningkat dan
berkembang dalam hal kualitas dan kuantitas, karena sifat
dosa adalah menjajah dan menguasai
• Barang siapa berbuat dosa, ia menjadi budak dosa
(Yohanes 8 : 34; Roma 6 : 16, 7 : 14-15; Galatia 3 22)
AKIBAT DOSA

• Dosa membuat hati manusia menjadi keras, shingga timbul


kecenderungan utk selalu malanggar Firman Tuhan,
• termasuk melanggar norma-norma atau hukum Allah, mis:
10 Firman dan Ketentuan Tuhan (bandingkan Yes 59 : 2,
Roma 8:7),
• bahkan melanggar peraturan2 yang dibuat manusia sendiri
JENIS DOSA

• Sebenarnya dosa hanya ada satu, yakni pemberontakan terhadap


Tuhan Allah
• Pemberontakan tersebut dilakukan dalam bentuk perilaku yang
menyeleweng, kebejatan, dan kecenderungan untuk selalu berbuat
jahat.
• Tidak ada ‘dosa berat’ atau ‘dosa ringan’, semua dosa sama akibatnya.
• Dikenal 2 kategori dosa, yaitu:
• Dosa karena leluhur manusia (Adam & Hawa) → dosa keturunan
• Dosa karena perbuatan sendiri yang disengaja dan berakar dari dalam hati
manusia yang aterwujud dalam perbuatan (Mat 15 : 19)
JENIS DOSA

• Karena hakikat manusia sebagai makhluk social, dosa tidak dapat dibatasi
hanya sebagai dosa pribadi/individu, tetapi juga harus dipahami sebagai
dosa social
• Gregory Baum : Dosa social adalah dosa yang dihasilkan tanpa sengaja atau
pilihan bebas
• Dosa tersebut menghasilkan konsekuensi yang jahat tapi pelakunya tidak
merasa bersalah dalam pengertian yang biasa
• Jadi dosa social dilakukan karena ketidaksadaran kolektif. Orang terlibat
dalam Tindakan destruktif tanpa menyadarinya
KESELAMATAN

• Alkitab mengatakan bahwa upah dosa adalah maut atau


kematian (Roma 6 : 23), artinya hubungan antara manusia
dan Tuhan Allah telah terputus secara total, sehingga
manusia semakin jauh bahkan terlepas dari Tuhan Allah.
• Terlepas dari Tuhan Allah artinya kematian kekal.
• Itulah sebabnya keselamatan menjadi kebutuhan manusia
secara mutlak dan paling utama
KEJATUHAN MANUSIA DALAM DOSA

• Kejatuhan manusia dalam dosa, dimulai sejak Adam dan Hawa


memakan buah dari pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat.
• Setelah berbuat dosa,manusia memang dapat berbuat banyak,
namun kebanyakan perbuatan itu adalah perbuatan yang penuh
kesalahan
• Manusia makin kreatif dalam melakukan kesalahan, kesalahan
semakin berariasi, serta jumlah dan intensitasnya semakin meningkat
dengan cepat.
PERJANJIAN KESELAMATAN

• Semenjak manusia jatuh dalam dosa, Tuhan Allah tidak membiarkan


manusia menemu maut atau kematian kelak.
• Oleh sebab itu Tuhan Allah menyatakan perjanjian keselamatan
kepada manusia (Kej 3 : 15, Yesaya 53 : 4-5, Zakharia 9 : 9, Mikha 5 : 1,
Daniel 9 : 24, Yesaya 11 : 1, Maz 14:7, Efesus 1 : 4)
• Perjanjian akan keselamatan bagi manusia ini diwujudkan dalam
kedatangan Juruselamat dunia di dalam diri Tuhan Yesus Kristus (Yoh
3 : 16, Yoh 4 : 14, 10 : 15, Mat 1 : 21, 16 : 6, Lukas 1 : 31, 2 : 10)
BAGAIMANA MANUSIA BISA
DISELAMATKAN?

• Keselamatan hanya dapat diperoleh manusia melalui pintu “tobat”


• Istilah tobat berasal dari istilah ‘tauba’ atau ‘tawba’ (Bahsa Semitik), yang
artinya berjalan Kembali atau berbalik
• Dalam PL, tobat, berarti Kembali berbakti kepada Tuhan Allah (Yesaya 20 :
21-22)
• Dalam PB, tobat artinya serupa, yaitu membelakangi semua yang dulu
disembah, kemudian menghadap Tuhan Allah, mengubah pikiran atau
mengganti pikiran (Lukas 1 : 16-17), Kisah 15 : 3, 2 Kor 3 : 16, 7 : 9)
• Sedangkan perubahan yang dimaksud adalah dimulai dari dalam hati
manusia sendiri atau perubahan dari dalam hati
BAGAIMANA MANUSIA BISA
DISELAMATKAN?

Orang bertobat harus memenuhi beberapa kriteria:


1. Tahu dan mengerti bahwa ia adalah orang berdosa dan bersalah
2. Mau mengakui dosa dan kesalahannya
3. Mau mohon ampun atas dosa dan kesalahannya
4. Tidak lagi mau melakukan dosa dan kesalahan atau dengan kata
lain membenci dosa
Hanya dengan melakukan pertobatan dengan kriteria di atas manusia
dapat dibenarkan karena iman kepada Kristus (Roma 1 : 17, 3 : 22)
BAGAIMANA MANUSIA BISA
DISELAMATKAN?

❖ Proses sejak bertobat hingga menerima stauts menjadi anak-


anak Allah itu disebut “pemugaran Kembali citra Allah”
❖ Jadi manusia didaur ulang dan direformasi.
❖ Pemugaran dilakukan sendiri oleh Tuhan Allah melalui Tuhan
Yesus Kristus, sehingga kita betul2 menjadi manusia baru
(2 Korintus 5 : 17), yakni manusia yang sesuai dengan citra
Allah (Roma 8 : 29, 12 : 2, II Kor 3 : 18, Kolose 3 : 10)
❖ Menjadi manusia yang segambar dengan Allah berarti hidup
dalam hubungan baik dengan Tuhan Alah sekaligus dengan
sesama manusia
BAGAIMANA MANUSIA BISA
DISELAMATKAN?

❖ Proses pemugaran ini harus terjadi terus-menerus dan


terjadi setiap saat dalam kehidupan manusia sesuai
dengan hakikat pertobatan itu sendiri, yakni setiap saat
dan setiap hari (2 Korintus 4 : 16)
KESELAMATAN DALAM KRISTUS

❖ Keselamatan dalam Kristus tidak diartikan semata-mata hanya


bersifat spiritual-vertical.
❖ Keselamatan itu bersifat menyeluruh, holistic, meliputi jasmani
dan rohani, vertical dan horizontal.
❖ Keselamatan harus diberitakan atau diwartakan. Orang yang
memberitakan secara konkret harus melakukan perbuatan baik
itu.
❖ Perbuatan baik adalah buah-buah iman, sebagai ekspresi atau
perwujudan iman dan merupakan karya Roh Kudus
KESELAMATAN DALAM KRISTUS

❖ Iman tanpa perbuatan adalah kosong atau bahkan mati


(Yakobus 2 : 17, 20).
❖ Apakah manusia (yang merasan dan yakin diselamatkan)
sudah berbuat baik secara konkret bagi mereka yang
lemah atau sesama (orang lain)
❖ Perbuatan baik bukan hanya kepada sesama Orang
Kristen, tetapi semua orang

Anda mungkin juga menyukai