Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, yang
telah memberikan berkat, rahmat, serta karunia-Nya, sehingga saya dapat
menyelesaikan karya tulis ilmiah sederhana ini dengan judul “KEBERSIHAN
KELAS DI SMKN 1 Leuwimunding DAPAT BERPENGARUH TERHADAP
KONSENTRASI BELAJAR SISWA“ .
Karya ilmiah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas di mata pelajaran Bahasa
Indonesia. Saya menyadari bahwa penyusunan karya ilmiah ini masih jauh dari
sempurna. Untuk itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun guna sempurnanya karya ilmiah ini.
Selanjutnya terimakasih saya sampaikan kepada yang terhormat guru Bahasa
Indonesia kami Ibu Liya S.Pd yang telah membimbing sehingga karya ilmiah ini
dapat terselesaikan.
Semoga dengan adanya karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pembaca serta
dapat menyadarkan para siswa atau siswi SMKN 1 Leuwimunding untuk menjaga
kebersihan lingkungan sekolah.

Majalengka, 28 Februari 2020

PENULIS

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................1
DAFTAR ISI...................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN
Latar belakang ....................................................................................................3
Rumusan masalah................................................................................................ 3
Tujuan penulisan ..................................................................................................3
Metode pengumpulan data ...................................................................................4
Sistematika penulisan............................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
Pengertian kebersihan .........................................................................................5
Upaya menciptakan kebersihan sekolah...............................................................5
Faktor pendorong dan penghambat perilaku sadar kebersihan sekolah..................6

Kesadaran terhadap kebersihan kelas siswa-siswi SMKN 1 Leuwimunding........7

Kebersihan kelas di SMKN 1 Leuwimunding berpengaruh terhadap konsentrasi


belajar siswa........................................................................7
BAB III PENUTUP
Kesimpulan..........................................................................................................8
Saran...................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................9

2
BAB I
PENDAHULUAN

Latar belakang

Kebersihan merupakan sebagian dari iman. Itulah slogan yang sering kita
dengar selama ini. Maka kita harus selalu menjaga kebersihan dimanapun kita
berada. Kebersihan juga penting bagi kesehatan kita, karena dalam tubuh yang sehat
terdapat jiwa yang kuat. Demikian juga dengan lingkungan yang ada di kelas kita,
kelas yang kiat tempati belajar. Lingkungan belajar yang efektif adalah lingkungan
belajar yang produktif, di mana sebuah lingkungan belajar yang didesain atau
dibangun untuk membantu pelajar untuk meningkatkan produktifitas belajar
mereka sehingga proses belajar mengajar tercapai sesuai dengan yang diinginkan.

Hal ini dapat digambarkan dengan kemudahan para pelajar dalam berfikir,
berkreasi dan mampu secara aktif dikarenakan lingkungan belajar yang bersih dan
sangat mendukung timbulnya ketertiban dan kenyamanan pada saat proses belajar
mengajar berlangsung, berbeda halnya dengan lingkungan belajar yang kotor,
tentunya akan menimbulkan kesan malas dan membosankan sehingga tidak muncul
rasa semangat yang dengan sendirinya dapat mempengaruhi minat belajar siswa.
dengan kata lain lingkungan yang bersih merupakan salah satu factor timbulnya
minat bagi seorang pelajar untuk mengembangkan segala potensi yang ada dalam
dirinya.

Kegiatan belajar mengajar juga dipengaruhi oleh lingkungan sekitar.


Konsentrasi dari otak tidak terlepas dari lingkungan. Jika lingkungan bersih, maka
dapat meningkatkan konsentrasi kerja otak sehingga konsentrasi berfikir lebih luas.
Begitu juga sebaliknya, jika lingkungan kotor maka dapat menurunkan konsentrasi
kerja otak sehingga konsentrasi berfikir akan menurun.

3
Rumusan masalah

Apa yang dimaksud dengan kebersihan ?


Bagaimana upaya menciptakan kebersihan sekolah ?
Apa saja faktor pendorong dan faktor penghambat perilaku sadar kebersihan
lingkungan sekolah ?
Apakah siswa-siswi SMKN 1 Leuwimunding sudah sadar terhadap kebersihan
sekolah ?
Apa pengaruh kebersihan kelas di SMKN 1 Leuwimunding berpengaruh terhadap
konsentrasi belajar siswa ?

Tujuan penulisan

Penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk :


Mengerjakan tugas yang diberikan oleh Ibu Liya S.Pd
Mengajak siswa-siswi untuk menjaga kebersihan lingkungan SMKN 1
Leuwimunding
Mengetahui perkembangan peranan siswa-siswi dalam menciptakan kebersihan
lingkungan sekolah
Mengetahui pengaruh kondisi lingkungan sekolah terhadap kegiatan belajar
mengajar

Metode pengumpulan data

Data yang ditulis dalam karya tulis ini diperoleh dari berbagai sumber, yaitu
buku-buku, internet dan juga melalui wawancara dengan narasumber yang
berkompeten. Penyusun telah mengumpulkan data yang disertai dokumentasi
secara lengkap. Semoga menjadi wawasan dan tambahan ilmu untuk kelengkapan
penyusunan karya tulis ini

4
Sistematika penulisan

Karya tulis ini disusun dengan urutan sebagai berikut,


BAB I berisi tentang pendahuluan materi, BAB II berisi tentang pembahasan
materi, dan BAB III berisi tentang penutup.

5
BAB II
PEMBAHASAN

Pengertian Kebersihan

Kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran, termasuk di antaranya, debu,


sampah, dan bau. Di zaman modern, setelah Louis Pasteur menemukan proses
penularan penyakit atau infeksi disebabkan oleh mikroba, kebersihan juga berarti
bebas dari virus, bakteri patogen, dan bahan kimia berbahaya.
Kebersihan adalah salah satu tanda dari keadaan higiene yang baik. Manusia perlu
menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan diri agar sehat, tidak bau, tidak
malu, tidak menyebarkan kotoran, atau menularkan kuman penyakit bagi diri
sendiri maupun orang lain. Kebersihan badan meliputi kebersihan diri sendiri,
seperti mandi, menyikat gigi, mencuci tangan, dan memakai pakaian yang bersih.
Kebersihan lingkungan adalah kebersihan tempat tinggal, tempat bekerja, dan
berbagai sarana umum. Kebersihan tempat tinggal dilakukan dengan cara melap
jendela dan perabot rumah tangga, menyapu dan mengepel lantai, mencuci
peralatan masak dan peralatan makan (misalnya dengan abu gosok),
membersihkan kamar mandi dan jamban, serta membuang sampah. Kebersihan
lingkungan dimulai dari menjaga kebersihan halaman dan selokan, dan
membersihkan jalan di depan rumah dari sampah.
"Buanglah sampah pada tempatnya". Slogan itu mungkin masih terngiang
dipikiran kita sebagai seorang pelajar. Tetapi dimanapun slogan itu berada,
terkadang dibeberapa sekolah masih saja ada sampah yang menemaninya
disepanjang lorong maupun didalam kelas.
Kedisiplinan dapat diartikan sebagai tingkat kepatuhan siswa terhadap peraturan
disekolah, baik mengenai jadwal pelajaran maupun kebersihan. Jadwal piket
merupakan salah satu peraturan yang harus dipatuhi dan ditaati oleh para siswa
disekolah. Karena itu, kita dapat menilai kedisiplinan seseorang melalui
kebersihan kelas. Bila kelas bersih, itu berarti kedisiplinan petugas piket baik,
sedangkan bila sebaliknya berarti kurang baik.

6
Menjaga kebersihan kelas itu sangatlah penting. Selain melatih kedisiplinan,
menjaga kebersihan kelas harus dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit
di sekolah seperti Demam Berdarah.

Upaya menciptakan kebersihan sekolah

Tentu kita tidak mau sekolah kita menjadi kotor, kumuh, dan penuh dengan
sampah. Disamping itu, sampah yang sering kita buang dengan sembarangan
dapat mencemari lingkungan baik didalam maupun di luar kelas dan juga dapat
menyebabkan suasana belajar yang tidak nyaman. Demi terciptanya lingkungan
sekolah yang bersih, sehat, dan indah sebaiknya melakukan upaya-upaya yang
bersifat mengatasi masalah tersebut, upaya-upaya yang perlu di lakukan adalah
sebagai berikut:
Guru memberi contoh bila membuang sampah selalu pada tempatnya.
Membuat tata tertib yang isinya tentang pemberian denda setiap membuang
sampah tidak pada tempatnya.
Siswa diharapkan mempunyai kesadaran hati nuraninya sendiri untuk menjaga
kebersihan sekolah.
Petugas piket pada hari itu juga harus membersihkan kelas dan lingkungan sekitar.
Melarang siswa membuang sampah tidak pada tempatnya.
Melarang siswa mencorat-coret meja atau kursi di dalam kelas atau lingkungan
sekitar dan memberikan sanksi yang tegas bagi pelanggarnya.

Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kebersihan dikelas adalah :
Menggunakan kolong meja hanya untuk menyimpan buku serta barang
lain, bukan sampah.
Menyediakan dan menggunakan alat kebersihan seperti sapu dan pengki.
Mengoptimalkan kinerja petugas piket.
Mengadakan penilaian atau perlombaan kebersihan kelas.
Melarang siswa membawa serta memakan makanan/minuman didalam kelas.
Meniadakan Koperasi dan mengadakan Kantin disekolah yang tidak
menjual makanan kemasan.
Mewajibkan siswa membawa makanan sendiri dari rumah.

7
Memberi denda pada siswa yang membuang sampah sembarangan.
Menyediakan tempat pembuangan sampah diluar kelas. Akan lebih baik jika
tempat sampah dikelompokkan berdasarkan jenis sampah.
Langsung mengunci kelas usai KBM

Faktor pendorong dan faktor penghambat perilaku sadar kebersihan lingkungan


sekolah

Menurut pengamatan saya, faktor-faktor yang menghambat gerakan sadar


lingkungan hidup siswa SMKN 1 Leuwimunding adalah sebagai berikut.
1) Fasilitas pendukung dari pihak sekolah dan para siswa.
2) Kurangnya pembinaan dari aparat pemerintah.
3) Kesibukan para siswa
4) Masih minimnya kesadaran terhadap kebersihan sekolah.

Faktor-faktor yang mendorong gerakan sadar lingkungan hidup di SMKN 1


Leuwimunding adalah sebagai berikut.
1) Adanya kesadaran diri dari para siswa.
2) Adanya dorongan dari para pengajar.
3) Antusiasme dari masyarakat sebagai pendorong semangat para siswa.

Kesadaran terhadap kebersihan kelas siswa-siswi SMKN 1 Leuwimunding

Menurut hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa kondisi
kebersihan di kelas-kelas di SMKN 1 Leuwimunding sebagian sudah bersih tetapi
di kejuruan kelas teknik masih kurang bersih karena kurangnya kesadaran dari
sebagian siswa dan masih banyak ditemukan coretan-coretan yang menempel di
meja dan bangku, ini diakibatkan karena kurangnya kesadaran siswa mengenai
akan pentingnya kebersihan.
Agar kelas kita terlihat bersih, siswa dapat berperan dalam menjaga kebersihan
kelas dengan cara tidak membuang sampah sembarangan, selain itu siswa juga
bisa memungut sampah yang berserakan dan membuangnya pada tempat sampah
yang telah tersedia agar tidak ada sampah yang berserakan di lingkungan sekolah.
Serta, siswa diharapkan tidak mencorat-coret tembok dan bangku yang merupakan

8
sarana pembelajaran, dengan begitu, bangku dan tembok akan tetap terlihat bersih
tanpa adanya coretan-coretan yang dibuat oleh siswa dan siswi. Siswa dan siswi
juga diharapkan menyediakan alat alat kebersihan, seperti sapu, kemoceng, dll.
karena apabila memasuki musim hujan dan di suatu kelas itu tidak tersedia alas
kaki maka biasanya kelas itu akan menjadi kotor.
Hal yang paling pokok untuk peran siswa dan siswi dalam menjaga kebersihan
kelas adalah, kesadaran diri masing-masing individu untuk menjaga kebersihan
kelasnya agar kelas tetap dalam keadaan bersih dan nyaman untuk proses kegiatan
belajar mengajar.
Kebersihan kelas di SMKN 1 Leuwimunding dapat berpengaruh terhadap
konsentrasi belajar siswa

Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa pengaruh kebersihan kelas terhadap
konsentrasi belajar siswa di kelas-kelas SMKN 1 Leuwimunding, kebanyakan
siswa tidak dapat berkonsentrasi belajar jika ruangan kelas yang ditempatinya itu
kotor. kalau kita dapat persentasi tanggapan siswa itu sekitar 25 % yang tidak
dapat berkonsentrasi dan sekitar 75 % yang masih bisa berkonsentrasi.
Kebersihan sangat mempengaruhi konsentrasi belajar siswa. Jika kelas bersih,
indah dan tertata rapi maka kemungkinan besar kenyamanan dalam proses
pembelajaran akan tercapai, selain itu konsentrasipun bisa lebih fokus, dengan
begitu sistem kerja otak akan semakin meningkat. Tetapi sebaliknya, jika
lingkungan sekolah terutama kelas terlihat kotor dan kumuh, pelajaran atau materi
yang akan diberikan oleh guru akan sulit diterima oleh siswa, hal ini disebabkan
karena pecahnya konsebtrasi akibat situasi kelas yang tidak nyaman. Suasana
kelas yang seperti ini juga menyebabkan siswa bosan atau mengantuk. Maka dari
itu kelas harus selalu dalam keadaan bersih agar siswa bisa meningkatkan
konsentrasi belajarnya.

9
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa kelas yang
kotor sangat mengganggu konsentrasi belajar siswa. Dan sebaliknya jika kelas itu
bersih maka konsentrasi belajar siswa akan menjadi nyaman dan fokus.

Saran

Setelah melakukan penelitian untuk menyelesaikan karya ilmiah ini, saya ingin
memberikan saran kepada siswa- siswa dan guru-guru SMKN 1 Leuwimunding
Saran untuk Siswa-siswa SMKN 1 Leuwimunding
Agar selalu menjaga kebersihan lingkungan sekolah maupun kelas
Agar melaksanakan piket kebersihan sesuai jadwal yang telah ditentukan
Menjaga dan merawat sarana-prasarana yang diberikan sekolah
Kepada OSIS agar mengadakan lomba kebersihan antar kelas
Saran untuk guru-guru SMKN 1 Leuwimunding
Memberikan atau menyediakan alat-alat kebersihan ke setiap kelas
Menambah tempat sampah yang ada di lingkungan sekolah
Memberikan sangsi kepada siswa yang membuang sampah sembarangan

10
DAFTAR PUSTAKA

Anggie, Ayuningtyas. 2014. Makna dari kebersihan.


Dinda, Nurul, Insani. 2014. Perilaku Hidup Bersih.
Elis, Padilah. 2014. Kebersihan di Lingkungan Keluarga.
Tanti, Hardianti. 2014. Kebersihan di Lingkungan Sekolah.

11

Anda mungkin juga menyukai