Anda di halaman 1dari 9

SISWA

SEBAGAI
SUBJEK
BELAJAR
Here is where this template begins

MARIA NADIATI EBU (2022280087)


Siswa

● Kata “siswa” diambil dari bahasa Sansekerta yakni “siya” yang artinya apapun yang anda
katakan Saya menerimanya jadi bisa dimaknai istilah siswa terkandung makna kepatuhan
kepada Sang Guru
● Pengertian siswa dalam kamus bahasa Indonesia adalah orang/anak yang sedang berguru
(belajar atau bersekolah).Menurut Prof. Dr. Shafique Ali Khan (2005) Pengertian siswa
adalah orang yang datang ke suatu lembaga untuk memperoleh atau mempelajari
beberapa tipe pendidikan.
● Siswa merupakan individu atau sekelompok orang yang menempuh wajib belajar 12
tahun dengan tingkat usia tertentu di sebuah lembaga pendidikan berupa sekolah entah
Negeri ataupun swasta
Subjek belajar

Subjek adalah orang atau benda yang melakukan sesuatu.

Belajar merupakan sebuah aktivitas yang dilakukan seseorang yang


menyebabkan adanya perubahan tingkah laku di bidang
pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, kegemaran, dan sikap.
Menurut Paulo freire 2002 belajar merupakan pekerjaan yang cukup
berat yang menurut yang menuntut sikap kritis dan kemampuan
intelektual yang hanya dapat diperoleh dengan praktik langsung.

Jadi subjek belajar Adalah siswa yang harus berperan aktif dalam
pembelajaran agar dapat mengkonstruksi pengalaman-pengalaman
belajarnya dalam bentuk perubahan atau perkembangan baik dalam
domain kognitif afektif maupun psikomotorik.
Siswa sebagai subjek belajar
A. Siswa sebagai subjek belajar
Menurut teori metakognisi bahwa siswa yang belajar mestinya memiliki kemampuan tertentu
untuk mengatur dan mengontrol apa yang dipelajarinya (Uno, 2008). Secara rinci Woolfolk
dalam Uno (2008) Menyatakan bahwa kemampuan itu meliputi empat jenis yakni :
1. Kemampuan pemecahan masalah
Kemampuan pemecahan masalah atau problem solving merupakan kemampuan siswa
menggunakan proses berpikirnya dalam memecahkan masalah melalui pengumpulan fakta
analisis informasi penyusunan berbagai alternatif pemecahan dan memilih pemecahan masalah
yang paling efektif.
2. Kemampuan pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan merupakan proses menemukan satu pilihan dari beragam alternatif
pilihan terbaik yang dilakukan secara rasional.
3. Kemampuan berpikir kritis
Kemampuan berpikir kritis adalah kemampuan berpikir reflektif dan beralasan dalam
mengambil keputusan.
4. Kemampuan berpikir Kreatif
Kemampuan berpikir kreatif adalah kemampuan untuk menghasilkan ide atau gagasan yang
baru dalam menghasilkan suatu cara dalam menyelesaikan suatu masalah.
B. Peran pendidikan dalam perkembangan siswa
Perkembangan adalah proses perubahan fisik beserta fungsi-fungsinya atau psikopsikis setiap
manusia ke arah yang lebih baik dan lebih sempurna.
• Pada masa bayi pendidikan yang diberikan oleh orang dewasa lebih banyak memberikan
bantuan untuk pertumbuhan fisik misalnya bagaimana agar anak dapat memfungsikan
kakinya untuk berjalan, tangan untuk memegang dan dapat memfungsikan matanya untuk
melihat. Hal ini terus dilakukan sampai anak memiliki kemampuan mengendalikan dan
memfungsikan organ tubuhnya.
• Menginjak usia TK, proses pendidikan bukan hanya sekedar melatih organ tubuhnya agar
berfungsi lebih sempurna akan tetapi juga mengembangkan kemampuan psikologi yang
mulai berkembang misalnya mengembangkan daya cipta, mengembangkan keberanian dan
melalui permainan-permainan yang menantang serta melalui cerita-cerita khayalan untuk
mengembangkan kemampuan imajinasi anak.
• Pada masa anak SD, dunia khayal anak berupa menuju dunia nyata yang konkret. Pada
masa ini peran guru sebagai orang dewasa yang bertugas mengembangkan kemampuan
intelektual anak semakin besar seiring dengan pertumbuhan fisiologis yang semakin
sempurna, berkembang jugalah keberanian anak untuk mengekspor segala sesuatu yang
bukan saja keberanian dalam menggunakan organ tubuhnya akan tetapi keberanian mental
intelektual anak.
• Kemudian anak anak berkembang pada kemampuan abstrak. Idealnya pada usia
perkembangan ini anak sudah bisa belajar mandiri anak sudah memiliki tanggung jawab
untuk keberhasilannya sehingga tugas dan peran guru bukan hanya sebagai sumber belajar
akan tetapi juga sebagai fasilitator dalam belajar.
Cara mengembangkan kemampuan
siswa sebagai subjek belajar
1. Melatih Kemampuan dan pengembangan fisik

Perkembangan fisik manusia berkembang secara


bertahap. Proses pendidikan yang mampu
mengembangkan fisik siswa sesuai dengan irama
perkembangan fisik yang dimiliki setiap anak akan
menjadi modal dasar untuk perkembangan lebih lanjut.

Arti penting pendidikan pada masa ini adalah


memberi keterampilan yang berguna untuk
kehidupannya kelak, sebab belajar keterampilan (motor
learning) dapat dilakukan manakala seseorang telah
memiliki kemampuan yang melibatkan penggunaan
tangan, kaki, dan organ tubuh lainnya secara baik dan
sempurna.
2. Pembelajaran Pengembangan Aspek Kognitif
Aspek Kognitif berkaitan dengan kemampuan intelektual yakni kemampuan
anak dalam menggunakan otak untuk berpikir kemampuan anak dalam
menggunakan Otak adalah salah satu karakteristik yang dimiliki oleh manusia
sehingga membedakannya dengan makhluk lain.
Teori yang populer dewasa ini adalah teori otak triune. “Triune berarti Three in
One” (Dave Meier, 2002). Menurut teori otak Triune, otak manusia terdiri dari 3
bagian, yaitu otak reptil, sistem limbic dan neokorteks.

♡ Otak reptil adalah otak paling sederhana. Tugas utama otak ini adalah
mempertahankan diri. Otak ini menguasai fungsi otomatis seperti degupan jantung
dan sistem peredaran darah. Otak reptil diyakini sebagai otak hewan yang
berfungsi untuk mengejar kekuasaan, ia akan berbuat apa saja demi mencapai
tujuan diinginkannya termasuk untuk mempertahankan diri

♡Sistem limbik adalah organ Tengah yang memainkan peran besar dalam
hubungan manusia dan dalam emosi fungsi otak ini bersifat sosial dan emosional

♡ Neokorteks adalah otak yang paling tinggi tingkatannya. Otak ini memiliki fungsi
tingkat tinggi misalnya mengembangkan kemampuan berbahasa berpikir abstrak,
memecahkan masalah, merencanakan ke depan dan berkreasi otak ini yang
membuat manusia berbeda dengan makhluk lain ciptaan Tuhan.
3. Pendidikan moral siswa
Pendidikan moral merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam
proses pendidikan terdapat beberapa hal yang berkaitan dengan
pendidikan moral yaitu pendidikan karakter klarifikasi nilai dan pendidikan
moral kognitif.

• Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang bersentuhan


langsung dengan pembentukan moral anak pendidikan karakter adalah
proses mengajari anak dengan pengetahuan moral dasar untuk
mencegah mereka melakukan tindakan-tindakan tak bermoral yang
membahayakan dirinya sendiri seperti perilaku berbohong menipu dan
mencuri

• Klarifikasi nilai adalah proses memberikan bantuan kepada setiap anak


untuk memahami dan menyadari atau mengklarifikasi untuk apa hidup
serta makna klasifikasi bentuk-bentuk perilaku apa yang layak
dikerjakan

• Pendidikan moral kognitif adalah pendekatan yang didasarkan pada


keyakinan bahwa murid harus mempelajari hal-hal seperti demokrasi
keadilan saat orang mereka sedang berkembang (Santrock, 2007)
menyadari bahwa atmosfer moral di sekolah sangat berpengaruh
terhadap perkembangan moral anak
ing
Thank you for listen

Anda mungkin juga menyukai