Anda di halaman 1dari 17

PAHAM-PAHAM ALIRAN

PENDIDIKAN

KELOMPOK 9
ANGGOTA

1 HILMY MAJID SANJAYA/ K7121130

2 SANTI MUSTIKA WATI/ K7121257

3 SOFIANA AYU RACHMAWATI/ K7121269


ALIRAN KLASIK DALAM PENDIDIKAN

1 ALIRAN EMPIRISME

2 ALIRAN NATIVISME

3 ALIRAN KONVERGENSI

4 ALIRAN NATURALISME
ALIRAN KLASIK PENDIDIKAN

Perkembangan kehidupan dan pelaksanaan pendidikan bersifat dinamis, maka


gagasan-gagasan yang muncul juga bersifat dinamis (sesuai dengan alam pikir
dan dinamika manusia). Kondisi ini akhirnya mendorong lahirnya aliran-aliran
dalam pendidikan. Dalam kepustakaan tentang aliran-aliran pendidikan,
pemikiran-pemikiran tentang pendidikan telah dimulai dari zaman Yunani kuno
hingga saat ini, dikenal dengan istilah rumpun aliran klasik dan aliran (gerakan)
baru. Bahasan bagian ini hanya dibatasi pada beberapa rumpun aliran klasik.
Aliran-aliran klasik yang dimaksud adalah aliran empirisme, nativisme,
naturalisme, dan konvergensi.
ALIRAN EMPIRISME
1
Empirisme berasal dari kata empire, artinya pengalaman. Aliran ini
mengandaikan bahwa pertumbuhan dan perkembangan hidup
manusia ditentukan sepenuhnya oleh faktor-faktor pengalaman yang
berada di luar diri manusia, baik yang sengaja di desain melalui
pendidikan formal maupun pengalaman-pengalaman tidak disengaja
yang diterima melalui pendidikan informal, non formal, dan alam
sekitar.
ALIRAN EMPIRISME
1
Aliran ini berpendapat bahwa pendidikanlah yang menentukan masa
depan manusia, sedangkan faktor-faktor yang berasal dari dalam,
seperti bakat dan keturunan tidak mempunyai pengaruh sama sekali
dalam menentukan masa depan manusia (Setianingsih, 2008). Aliran
ini dalam perkembangannya menjelma menjadi aliran/ teori belajar
behaviorisme yang dipelopori oleh William James dan Large.
ALIRAN NATIVISME
2
Aliran nativisme mengesampingkan peranan lingkungan sosial, pembinaan
dan pendidikan. Aliran nativisme menolak dengan tegas adanya pengaruh
eksternal. Pendidikan tidak berpengaruh sama sekali dalam membentuk
manusia menjadi baik. Pendidikan tidak bermanfaat sama sekali. Sebaliknya,
kalau kita menginginkan manusia menjadi baik, maka yang perlu dilakukan
adalah memperbaiki kedua orang tuanya karena merekalah yang mewariskan
faktor-faktor bawaan kepada anak-anaknya.
ALIRAN NATIVISME
2
Nativisme jelas merupakan aliran yang mengakui adanya daya-
daya asli yang telah terbentuk sejak lahirnya manusia ke dunia.
Daya-daya tersebut ada yang dapat tumbuh dan berkembang
sampai pada titik maksimal kemampuan manusia dan ada yang
dapat tumbuh berkembang hanya sampai pada titik tertentu sesuai
dengan kemampuan individual manusia (Setianingsih, 2008).
ALIRAN KONVERGENSI
3
Aliran konvergensi menyatakan bahwa pembawaan tanpa
dipengaruhi oleh faktor lingkungan tidak akan bisa berkembang,
demikian juga sebaliknya. Potensi yang ada pada pembawaan dari
seorang anak akan berkembang ketika mendapat pendidikan dan
pengalaman dari lingkungan. Aliran konvergensi pada prinsipnya
berpendapat bahwa pembawaan dan lingkungan sama pentingnya.
ALIRAN KONVERGENSI
3
Menurut aliran konvergensi perkembangan pribadi merupakan hasil proses
kerjasama antara potensi hereditas (internal) dan lingkungan (eksternal).
1. Pendidikan dapat diberikan kepada semua orang
2. Pendidikan diartikan sebagai pertolongan yang diberikan kepada peserta
didik untuk mengembangkan pembawaannya yang baik dan mencegah
pembawaan yang buruk
3. Hasil pendidikan tergantung dari pembawaan dan lingkungan
ALIRAN NATURALISME
4
Jean Jaquest Rousseau berpendapat, “Segala sesuatu adalah baik ketika ia
baru keluar dari alam, dan segala sesuatu menjadi jelek manakala ia sudah
berada di tangan manusia”. Seorang anak dapat tumbuh dan berkembang
menjadi anak yang baik, maka anak tersebut harus diserahkan ke alam. Dengan
kata lain Rousseaue menginginkan perkembangan anak dikembalikan ke alam
yang mengembangkan anak secara wajar karena hanya alamlah yang paling
tepat menjadi guru.
ALIRAN NATURALISME
4
Rousseau juga berpendapat jika anak melakukan pelanggaran
terhadap norma-norma, hendaklah orang tua atau pendidik tidak
perlu untuk memberikan hukuman, biarlah alam yang
menghukumnya. Jika seorang anak bermain pisau, atau bermain api
kemudian terbakar atau tersayat tangannya, atau bermain air
kemudian ia gatal-gatal atau masuk angin, ini adalah bentuk
hukuman alam.
Pengaruh Aliran Klasik Terhadap Dunia Pendidikan Indonensia

Semua aliran klasik pendidikan pada dasarnya telah mempengaruhi


dunia pendidikan di Indonesia. Ke-4 aliran klasik tersebut banyak
diadopsi dalam mengatur sistem pendidikan di sekolah-sekolah di
berbagai negara termasuk Indonesia. Aliran-aliran tersebut memiliki
kecenderungan untuk mengemukakan satu faktor dominan saja
dalam mengembangkan manusia.
Pengaruh Aliran Klasik Terhadap Dunia Pendidikan Indonensia

Menurut Pramudia (2006) dalam perkembangannya aliran-aliran tersebut telah


mengilhami pelaku pendidikan di Indonesia bahwa pendidikan adalah suatu
proses humanisasi, oleh sebab itu hak asasi manusia perlu dihormati. Anak didik
bukanlah robot tetapi manusia yang harus dibantu di dalam proses
pendewasaannya agar anak dapat mandiri dan berpikir kristis. Selain itu
pendidikan merupakan hak asasi manusia, oleh karena itu pemerataan
pendidikan haruslah dilaksanakan secara konsekuen.
Any Question?

1.
Any Question?

1.
KESIMPULAN

Aliran-aliran pendidikan adalah pemikiran-pemikiran yang membawa


pembaharuan pada pendidikan. Sejak dulu, kini maupun dimasa depan
pendidikan itu selalu mengalami perkembangan seiring dengan
perkembangan sosial budaya dan perkembangan Iptek.

Anda mungkin juga menyukai