Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

TUJUAN PEMBELAJARAN, RANAH HASIL BELAJAR,


DAN TEKNIK PENGUKURAN
Disusun Guna Memenuhi Tugas Kelompok
Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran PAI
Kelas PAI 3A
Dosen Pengampu : Dr. Shodiq Abdullah, M.Ag

Disusun Oleh Kelompok 3:

Amalia Dwi Fitriani : 2203016005


Muhammad Habib Husen : 2203016015

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tak
lupa pula kami haturkan shalawat serta salam kepada junjungan Rasulullah Saw. Semoga
sebagai umat muslim kita mendapatkan syafaatnya kelak. Makalah “Tujuan Pembelajaran,
Ranah Hasil Belajar, dan Teknik Pengukuran” disusun guna memenuhi tugas kelompok pada
mata kuliah Evaluasi Pembelajaran PAI, Universitas Islam Negeri Walisongo.
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Dr. Shodiq Abdullah,
M.Ag, selaku dosen pengampu mata kuliah Evaluasi Pembelajaran PAI. Tugas yang telah
diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang kami tekuni.
Kemudian kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut membantu proses
penyusunan makalah ini.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami
dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini memberikan manfaat, menambah
pengetahuan dan juga inspirasi bagi para pembaca.

Semarang, September 2023

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................1
DAFTAR ISI.............................................................................................................................2
BAB 1.........................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.....................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................4
1.3 Tujuan.........................................................................................................................4
BAB 2.........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.......................................................................................................................5
2.1 Tujuan Pembelajaran.....................................................................................................5
2.2 Ranah Hasil Belajar.......................................................................................................6
2.3 Teknik Pengukuran........................................................................................................6
BAB 3.........................................................................................................................................7
PENTUPUP..............................................................................................................................7
3.1 Kesimpulan................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................8

2
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan merupakan suatu pembelajaran pengetahuan, ketrampilan, serta dalam
kebiasaan kelompok orang yang diturunkan dari satu generasi kepada generasi
selanjutnya dalam pengajaran, melakukan penelitian, serta pelatihan. Dalam proses
pembelajaran melibatkan semua pihak untuk memahami karakteristik peserta didik
dengan sikap dan karakternya masing-masing.
Belajar juga merupakan sebagai kebutuhan dalam kehidupan manusia. sesuai
dengan firman yang telah Allah sampaikan dalam Al Quran melalui keutamaan bagi
orang yang menuntut ilmu yakni dalam Qs. Al Mujadalah ayat 11 “Allah mengangkat
orang-orang beriman diantara kalian dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.”
Pada ayat tersebut menurut Imam Syaukani menafsirkan ayat tersebut dengan berkata
“Dan pada makna ayat ini bahwa Allah mengangkat beberapa derajat orang-orang
beriman dari orang-orang yang tidak beriman, dan mengangkat beberapa derajat orang-
orang yang berilmu (dan beriman) dari orang-orang yang hanya beriman. Maka, barang
siapa yang memadukan antara iman dan ilmu maka Allah mengangkatnya beberapa
derajat karena imannya Allah meningkat derajatnya karena ilmunya.” Tidak hanya dalam
secara pandangan Islam bahwa Allah sudah menuntut manusia yang beriman untuk
menuntut ilmu. Tetapi, belajar juga untuk mengembangkan kemampuan psikis seperti
dalam kemampuan berpikir, mengingat, menelaah serta kemampuan lainnya.
Dalam pendidikan formal di Indonesia bahwa dalam menghasilkan pendidikan
yang baik maka harus memiliki strategi dalam proses belajar dan mengajar atau yang
dikenal dengan pembelajaran. Sehingga, dalam menetapkan strategi pembelajaran yang
relevan adalah suatu kewajiban, karna adanya strategi pembelajaran yang tepat bagi
peserta didik akan membantu dan membuat pembelajaran dapat berjalan dengan baik.
Pada proses pembelajaran ditemukan banyaknya kendala atau kesulitan dalam
proses belajar. Dalam kesulitan belajar selalu berdampak terhadap hasil belajar karena
adanya ke tidak tuntasan atau tidak tercapainya pembelajaran yang diharapkan. Kesulitan
belajar tersebut adalah tidak tercapainya dalam prestasi akademik. Sehingga perlu
adanya evaluasi dalam pembelajaran yang dilakukan pada suatu pendidikan.

3
Dengan demikian dalam proses pembelajaran yang dilakukan maka perlu adanya
suatu evaluasi dalam pembelajaran tersebut. Maka, lebih memahami makna sebenarnya
tujuan pembelajaran, serta memahami ranah hasil belajar serta teknik pengukuran adalah
suatu hal paling mendasar dalam memahami evaluasi pada pembelajaran di dunia
pendidikan. Sehingga dalam makalah ini mampu memberikan pengetahuan mengenai
tujuan pembelajaran, ranah hasil belajar, dan teknik pengukuran.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian tujuan pembelajaran?
2. Apa pengertian ranah hasil belajar dan bagaimana pembagian dalam ranah hasil
belajar?
3. Bagaimana teknik pengukuran dalam evaluasi pembelajaran?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan dengan mempelajari dan memahami tiga hal dalam evaluasi pembelajaran
ini yakni, tujuan pembelajaran, ranah hasil belajar, dan teknik pengukuran evaluasi
pembelajaran adalah mampu dapat memberikan pengetahuan atau wawasan terkait hal
tersebut. Kemudian tujuan yang lainnya adalah sehingga dalam pemahaman ini dapat
memberikan kemudahan dalam melakukan evaluasi pembelajaran pada pendidikan yang
dilakukan.

4
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Tujuan Pembelajaran


Tujuan pembelajaran merupakan suatu pernyataan yang dituliskan dalam
menggambarkan hasil belajar yang diharapkan. Dalam tujuan pembelajaran ini
ditentukan pada suatu rumusan dalam pembelajaran yang akan dilakukan, sehingga
diharapkan rumusan tujuan ini bisa dicapai oleh siswa dan tercapailah sebuah tujuan
pada suatu pembelajaran. Jika Kemendikbud mendefinisikan tujuan pembelajaran ini
terhadap deskripsi pencapaian tiga aspek kompetensi yakni, pengetahuan, ketrampilan,
dan sikap yang diperoleh oleh murid dalam suatu kegiatan pembelajaran. 1 Sebenarnya
tujuan pembelajaran merupakan harapan, yaitu apa yang diharapkan dari siswa sebagai
hasil belajar. Robert F. Meager (Sumiati dan Asra, 2009:10) bahwa memberi batasan
yang lebih jelas tentang tujuan pembelajaran, yaitu maksud yang dikomunikasikan
melalui pernyataan yang menggambarkan suatu perubahan yang diharapkan dari siswa.
Menurut H. Daryanto (200:58) tujuan pembelajaran adalah tujuan yang
menggambarkan pengetahuan, kemampuan, keterampilan, dan sikap yang harus dimiliki
siswa sebagai akibat dari hasil pembelajaran yang dinyatakan dalam bentuk tingkah laku
yang dapat diamati dan diukur. B. Suryosubroto (1990:23) menegaskan bahwa tujuan
pembelajaran adalah rumusan secara terperinci apa saja yang harus dikuasai oleh siswa
sesudah ia melewati kegiatan pembelajaran yang bersangkutan dengan berhasil. Tujuan
pembelajaran memang perlu dirumuskan dengan jelas, karena perumusan tujuan
pembelajaran yang harus jelas dapat digunakan sebagai tolak ukur dalam suatu
keberhasilan dari proses pembelajaran itu sendiri.
Tujuan pembelajaran itu tercantum pada rencana pelaksaan pembelajaran yang
sering kita ketahui dengan sebutan RPP. Dalam perumusan tujuan pembelajaran harus
berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta indikator yang telah
ditentukan. Tujuan pembelajaran juga harus dirumuskan secara lengkap, spesifik, dan
operasional. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran merupakan suatu
rumusan yang terperinci apa saja yang harus dikuasai oleh siswa sebagai akibat dari hasil
pembelajaran yang dinyatakan dalam bentuk tingkah laku yang dapat diamati dan diukur.

1
Security check. (n.d.). https://pusatinformasi.kolaborasi.kemdikbud.go.id/hc/en-us/articles/4948621244953-
Tujuan-Pembelajaran-dan-Alur-Tujuan-Pembelajaran

5
Serta rumusan tujuan ini juga harus disesuaikan dengan standar kompetensi, kompetensi
dasar, dan indikator pencapaian siswa, maka tujuan pembelajaran juga harus dirumuskan
secara spesifik dan operasional.

2.2 Ranah Hasil Belajar


Secara Bahasa, ranah diturunkan dari kata domain yang berarti daerah atau
wewenang. Bila dikaitkan dengan pembelajaran, ranah memiliki arti Kawasan belajar
(domain learning) atau jenis-jenis kemampuan belajar manusia.

Merujuk pada perspektif Benjamin S. Bloom, berpendapat bahwa tujuan


Pendidikan dibagi menjadi beberapa domain yang sering disebut dengan Taksonomi
Bloom.2 Taksonomi merupakan kaidah atau prinsip yang meliputi pengklasifikasian
obyek.3

Taksonomi bloom yakni meliputi:

1. Kognitif

Kognitif adalah domain yang mengutamakan aspek intelektual, seperti ingatan,


memecahkan persoalan, menyusun Kembali materi-materi atau menggabungkan
dengan idea, metode atau prosedur yang pernah dipelajari. Domain kognitif memiliki
fungsi memproses informasi, pengetahuan dan keahlian mentalitas. Dalam Pendidikan
agama islam misalnya mengerti rukun islam, rukun dan syarat ibadah.

Bloom membagi domain kognitif ke dalam 6 tingkatan, yaitu:

a. Pengetahuan (knowledge), berisikan kemampuan untuk mengenali dan mengingat


peristilahan, definisi, fakta-fakta, gagasan, dan sebagainya.

b. Pemahaman (comprehension), dikenali dari kemampuan untuk membaca dan


memahami gambaran, laporan, peraturan, dan sebagainya.

c. Aplikasi (Application), pada tingkat ini seseorang memiliki kemampuan untuk


menerapkan gagasan, prosedur, metode, dan sebagainya dalam kondisi kerja.

d. Analisis (Analysis), pada tingkat ini seseorang akan mampu menganalisa


informasi yang masuk dan menstrukturkan informasi ke dalam bagian yang lebih

2
Taksonomi hasil belajar menurut… hlm. 3507
3
kbbi

6
kecil untuk mengenali pola, dan mampu mengenali serta membedakan factor
sebab akibat.

e. Sintesis (Sybthesis), seseorang ditingkat sintesa akan mampu menjelaskan


struktur atau pola dari sebuah scenario yang sebelumnya tidak terlihat dan
mampu mengenali data atau informasi yang dihasilkan.

f. Evaluasi (Evaluatiion), dikenali dari kemampuan untuk memberikan penilaian


terhadap solusi, gagasan, metodologi, dan sebagainya dengan mengunakan
kriteria yang cocok atau standar.4

2. Afektif

Afektif adalah domain yang menutamakan perasaan, emosi, atau sikap. Hal ini
berhubungan dengan cara-cara bagaimana peserta didik harus merasakan sesuatu.
Misalnya berakhlaqul karimah, menghargai orang lain, dan bertaqwa kepada Allah
swt.

Krathwohl (dalam Gronlund dan Linn, 1990) menyatakan bahwa ranah afektif
terdiri dari lima level, yaitu:

a. Penerimaan (Receiving), dalam hal ini mengindikasikan bahwa siswa memiliki


keinginan untuk memperhatikan suatu stimulus yang muncul dalam proses
pembelajaran, misalnya aktivitas di dalam kelas, buku, atau music.

b. Menanggapi (Responding), pada tingkat ini siswa telah memiliki partisipasi aktif
untuk merespon gejala yang sedang dipelajari di dalam kelas. Hasil pembelajaran
pada tingkat ini menekankan pada perolehan respon, keinginan memberi respon,
atau kepuasan dalam memberi respon.

c. Penilaian (Valuing), merupakan kemampuan siswa untuk memberikan nilai,


keyakinan, atau sikap dan menunjukkan derajat internalisasi dan komitmen. Hasil
belajar pada level ini berhubungan dengan perilaku siswa yang konsisten dan
stabil agar nilai dapat dikenal secara jelas.

d. Mengelola (Organization), merupakan kemampuan siswa untuk mengorganisasi


nilai yang satu dengan yang lain dan konflik antar nilai mampu diselesaikan dan

4
Taksonomi hasil belajar…Hlm 3509

7
siswa mulai membangun sistem nilai internal yang konsisten. Hasil belajar pada
level ini berupa konseptualisasi nilai atau organisasi sistem nilai.

e. Karakteristik (Characterization), hal ini merupakan tingkat tertinggi domain


afektif, yaitu ketika siswa telah memiliki sistem nilai yang mampu
mengendalikan perilakunya, sehingga menjadi pola hidupnya. Hasil belajar level
ini berkaitan dengan personal, emosi, dan sosial.5

3. Psikomotorik

Domain ini meliputi kompetensi melakukan pekerjaan dengan mudah melibatkan


anggota badan serta kompetensi yang berkaitan dengan gerak fisik (motoric) yang
terdiri dari Gerakan reflek, keterampilan Gerakan dasar, ketepatan, keterampilan
kompleks.6

Dalam soekamto yang dikutip oleh thorbburg (1984), taksonomi domain


psikomotorik yang paling komprehensif ke dalam 5 aspek, yaitu:

a. Imitasi (imitation), peserta didik dituntut mampu melakukan pengulangan secara


internal system otot dalam usaha memberikan respon atau menirukan suatu
gerakan yang dilihat.

b. Manipulasi (manipulation), peserta didik dituntut mampu melakukan suatu


Tindakan sesuai dengan instruksi, bukan berdasarkan apa yang dilihatnya saja.

c. Presisi (precision), peserta didik dituntut untuk melakukkan sesuatu secara lebih
tepat dan halus dengan sedikit melakukan kesalahan.

d. Artikulasi (articulation), peserta didik mampu mengkoordijnasikan bermacam-


macam tingkah laku menjadi Tindakan yang memiliki urutan memadai serta
bersifat konsisten.

e. Naturalisasi (naturalization), peserta didik telah mencapai penampilan motoric


tertinggi, sehingga tingkah laku dapat dilaksanakan dengan usaha psikis serta
usaha yang sekecil mungkin. Tingkah laku ini bersifat otomotorik dan spontan.7

5
Peningkatan hasil belajar ranah afektif melalui …Hlm 113
6
Taksonomi bloom(ranah kognitif, afektif… hlm 5
7
Hlm 12-13

8
2.3 Teknik Pengukuran
Secara umum kegiatan evaluasi sering diidentikkan dengan menilai, karena
memang aktivitas mengukur sudah termasuk di dalamnya. Pengukuran perlu dikakukan,
agar pengambilan keputusan dalam evaluasi dapat dilakukan secara tepat. Adapun
beberapa Teknik pengukuran, yaitu:

1. Pengukuran
Pengukuran dapat di artikan sebagai suatu proses untuk menentukan kuantitas
tentang suatu hal. Hal tersebut dapat diartikan siswa, guru, gedung sekolah, dan lain
sebagainya. Dalam proses pengukuran ini, tentu saja memerlukan alat ukur, baik tes
maupun non-tes.
Pengukuran hasil belajar dapat diartikan sebagai kegiatan untuk
membandingkan hasil belajar dengan standar yang ditetapkan (kriteria ketuntasan
minimal). Pengukuran hasil belajar bersifat kuantitatif, sehingga dinyatakan secara
numerik. Dengan demikian, pengukuran dapat dijadikan sebagai instrumen untuk
melakukan penilaian.
2. Penilaian
Penilaian merupakan alih Bahasa dari assessment, yakni merupakan proses atau
kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan untuk mengumpulkan informasi
tentang hasil belajar dan tingkat pencapaian peserta didik terhadap tujuan
pembelajaran,

Penilaian hasil belajar adalah proses pengambilan keputusan dengan


menggunakan informasi yang diperoleh dari pengukuran hasil belajar, baik yang
menggunakan tes maupun nontes. Penilaian dalam pembelajaran bertujuan untuk
mendapatkan berbagai informasi belajar peserta didik secara berkala,
berkesinambungan, dan menyeluruh.

3. Evaluasi
Pada hakikatnya evaluasi merupakan suatu proses yang sistematis dan
berkelanjutan untuk mengetahui kualitas tentang sesyatu baik dari nilai maupun arti,
berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu dalam rangka mengambil suatu
keputusan.8

8
Pengukuran, penilaian, dan evaluasi; perbedaan yang disamakan. Hlm 2

9
Cakupan dalam evaluasi yaitu kegiatan pengukuran dan penilaian. Dalam
rangka kegiatan pembelajaran, evaluasi dapat didefinisikan sebagai proses sistematis
dala menentukan tingkat pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Evaluasi pembelajaran bertujuan untuk mengetahui efisiensi proses pembelajaran
yang dilaksanakan dan efektivitas pencapaian tujuan pembelajaran yang telah
ditentukan.

Substansi komponen evaluasi ada tiga jenis, yaitu objek, keputusan (judgement),
dan kriteria.

1. Objek diartikan sebagai hal yang akan dinilai. Untuk dapat memberikan
nilai yang tepat dan akurat. Dibutuhkan informasi yang cukup tentang objek
yang bersangkutan. Oleh karena itu, perlu data yang memadai yang tentunya
mampu menggambarkan keadaan terkait yang dinilai tersebut.
2. Judgemen artinya proses pertimbangan yang dilakuakn oleh penialai untuk
menentukan nilai atas suatu objek. Pada proses pertimbangan, penilai
membandingkan sejumlah data dan informasi terkait objek yang berhasil
dikumpulkan dengan kriteria atau standar yang telah dibuat.
3. Kriteria adalah ketentuan minimal untuk menentukan suatu posisi nilai atau
kualitas tertentu9

9
Bahan ajar… hlm 6-7

10
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

11
DAFTAR PUSTAKA

(n.d.). Academia.edu - Share


research. https://www.academia.edu/download/%2038998250/Pengertian_Pendekatanx.pdf
(n.d.). E-Journal | UIN Maulana Malik Ibrahim
Malang. https://ejournal.uin-malang.ac.id/index.php/madrasah/article/viewFile/3301/5117
B. Suryosubroto. (1990). Beberapa Aspek Dasar-Dasar Kepemimpinan. Jakarta: Rineka Cipta
H. Daryanto. (2005). Evaluasi pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.
Harjanto. (2005). Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Pelaksanaan pembelajaran ipa berbasis lingkungan Alam sekitar kelas III Di sd Islam terpadu ibnu
mas’ud kulon progo. (2012, June 20). Welcome to Lumbung Pustaka UNY - Lumbung
Pustaka UNY. https://eprints.uny.ac.id/8597/
Security check. (n.d.). https://pusatinformasi.kolaborasi.kemdikbud.go.id/hc/en-us/articles/
4948621244953-Tujuan-Pembelajaran-dan-Alur-Tujuan-Pembelajaran

Ihwan Mahmudi, Muh. Zidni Athoillah, Eko Bowo Wicaksono, & Amir Reza Kusuma. (2022).
Taksonomi Hasil belajar Menurut Benyamin S. Bloom. Jurnal Multidisiplin Madani, 2(9),
3507–3514. https://doi.org/10.55927/mudima.v2i9.1132

Makbul, M. (2021). Deskripsi Pengukuran, Penilaian Dan Evaluasi.


https://doi.org/10.31219/osf.io/eujvk

Nurhidayati, A., & Sunarsih, E. S. (2013). Peningkatan Hasil Belajar Ranah AFEKTIF melalui
Pembelajaran model motivasional. Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Dan Kejuruan, 6(2).
https://doi.org/10.20961/jiptek.v6i2.12614

Oktaviana, D., & Prihatin, I. (2018). Analisis Hasil belajar siswa Pada Materi perbandingan
Berdasarkan Ranah Kognitif revisi taksonomi bloom. Buana Matematika : Jurnal Ilmiah
Matematika Dan Pendidikan Matematika, 8(2:), 81–88.
https://doi.org/10.36456/buana_matematika.8.2:.1732.81-88

Pengukuran, Penilaian, Dan evaluasi ; Perbedaan Yang Disamakan - Kemenag. (n.d.-a).


https://gorontalo.kemenag.go.id/files/gorontalo/file/file/artikel/Artikel-Evaluasi.pdf

Scribd. (n.d.). Bahan Ajar penilaian pendidikan Matematika Matematika Unigal AC ID. Scribd.
https://id.scribd.com/document/514447912/Bahan-Ajar-Penilaian-Pendidikan-Matematika-
matematika-unigal-ac-id
Taksonomi Bloom (Ranah Kognitif, Afektif, Dan Psikomotor) serta ... (n.d.-b).
http://elearning.iainkediri.ac.id/pluginfile.php/319821/mod_resource/content/
1/7325Taksonomi%20Bloom.pdf

12

Anda mungkin juga menyukai