Disusun Oleh :
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun telah panjatkan atas kehadirat Allah SWT sang Pencipta alam
semesta dan kehidupan beserta seperangkat aturan-Nya, karena berkat limpahan rahmat,
taufik, serta inayah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah
“PENGEMBANGAN PENGALAMAN BELAJAR” yang sederhana ini.
Maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini tidaklah lain untuk memenuhi salah
satu dari sekian kewajiban mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI serta merupakan
bentuk langsung tanggung jawab penyusun pada tugas yang diberikan. pada kesempatan ini,
penyusun juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah
Pengembangan Kurikulum PAI.
Demikian pengantar yang dapat penyusun sampaikan, di mana penyusun pun sadar
bahwasanya penyusun hanyalah seorang manusia yang tidak luput dari kesalahan dan
kekurangan, sedangkan kesempurnaan hanya milik Allah SWT hingga dalam penulisan dan
penyusunan masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang konstruktif
akan senantiasa penyusun terima sebagai upaya evaluasi diri.
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................................2
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................2
C. Tujuan............................................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3
A. KESIMPULAN...........................................................................................................11
B. SARAN.........................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belajar adalah suatu kegiatan yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia.
Pengalaman merupakan serangkaian proses dan peristiwa yang dialami oleh seseorang
dalam kehidupannya yang terjadi pada suatu waktu. Pengalaman belajar merupakan
serangkaian proses dan peristiwa yang dialami oleh setiap individu khususnya siswa dalam
ruang lingkup tertentu (ruangan kelas) sesuai dengan metode ataupun strategi pembelajaran
yang diberikan oleh masing-masing pendidik. Setiap guru memiliki strategi mengajar yang
berbeda dalam setiap mata pelajaran sehingga hal ini dapat mengisi pangalaman belajar
siswa. Misalnya disuatu lembaga pendidikan terdapat tiga orang guru biologi, dimana
ketika akan membahas konsep respirasi ketiga guru ini sepakat untuk menggunakan
starteginya masing-masing. Guru pertama menggunakan metode ceramah, guru kedua
menugaskan kepada siswanya untuk membaca buku dan guru ketiga menggunakan metode
demonstrasi. Dari ketiga metode tersebut masisng-masing memiliki potensi dalam
berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. Kegiatan belajar dapat mengembangkan
potensi-potensi yang dibawa sejak lahir.Komponen-komponen yang ada dalam kegiatan
belajar di antaranya adalah guru dan siswa.Seorang guru dituntut mempunyai pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang profesional dalam membelajarkan siswa-siswanya.
Pengalaman belajar erat kaitannya dengan pengembangan keterampilan proses.
Makin aktif siswa secara intelektual, manual dan sosial tampaknya makin bermakna
pengalaman belajar siswa. Dengan melakukan sendiri, siswa akan lebih menghayati. Hal
itu berbeda jika hanya dengan mendengar atau sekedar membaca.
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II
2
PEMBAHASAN
3
mencoba menurunnya. Dengan demikian model yang diterapkan banyak
memerlukan pengalaman pendidikan secara informal.
4
c. Individualitas
Mengajar adalah usaha mengembangkan setiap individu siswa.Oleh sebab
itu pengalaman belajar dirancang untuk setiap individu siswa.
d. Integritas
Oleh karena itu merancang pengalaman belajar siswa harus dapat
mengembangkan seluruh aspek kepribadian siswa secara terintegitas.
2. Tahap Instruksional
5
Tahap kedua adalah tahap pengajaran atau tahap inti yakni tahapan
memberikan pengalaman belajar pada siswa. Tahap instruksional akan sangat
tergantung pada strategi pembelajaran yang akan diterapkan. Secara umum dapat
didefinisikan beberapa kegiatan yaitu:
Menjelaskan pada siswa tujuan pengajaran yang harus dicapai siswa.
Menuliskan pokok materi yang akan dibahas hari itu.
Membahas pokok materi yang telah dituliskan tadi.
Menyimpulkan hasil pembahasan dari pokok materi.
3. Tahap Evaluasi dan Tindak Lanjut
Tujuan tahap ini adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari tahap
kedua (Instruksional).
6
PBAS dapat dipandang sebagai suatu pendekatan dalam pembelajarn yang
menekankan kepada aktivitas siswa secara optimal untuk memperoleh hasil belajar
berupa perpaduan antara aspek kognitif, afektif dan psikomotorik secara seimbang.
Dari konsep tersebut ada dua hal yang harus dipahami yaitu, Pertama
dipandang dari sisi proses pembelajaran PBAS menekankan kepada aktivitas siswa
secara optimal, artinya PBAS menghendaki keseimbangan antara aktivitas fisik,
mental termasuk emosional dan aktivitas intelektual. Kedua, dipandang dari sisi
hasil belajar PBAS menghendaki hasil belajar yang seimbang dan terpadu antara
kemampuan intelektual (kognitif), sikap (afektif), dan keterampilan (psikomotorik).
Artinya dalam PBAS pembentukan siswa secara utuh merupakan tujuan utama
dalam proses pembelajaran.
Dari konsep tersebut maka jelas bahwa pendekatan PBAS berbeda dengan
proses pembelajaran yang selama ini banyak berlangsung. Selama ini proses
pembelajaran banyak diarahkan kepada proses menghafalkan informasi yang
disajikan guru.
Dihubungkan dengan tujuan pendidikan nasional yang ingin dicapai bukan
hanya membentuk manusia yang cerdas akan tetapi juga yang lebih penting adalah
membentuk manusia yang bertaqwa dan memiliki keterampilan disamping
memilikisikap budi pekerti yang luhur, maka PBAS merupakan pendekatan yang
sangat cocok untuk dikembangkan.
7
Adanya keterlibatan siswa dalam merumuskan tujuan pembelajaran
sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan serta pengalaman dan
motivasi yang dimiliki sebagai bahan pertimbangan.
Adanya keterlibatan siswa dalam menyusun rancangan
pembelajaran.
Adanya keterlibatan siswa dalam menentukan dan memilih sumber
belajar yang diperlukan.
8
E. Guru Dalam Pengembangan Pengalaman Belajar
Dalam pengembangan pengalaman belajar guru tidak berperan sebagai satu-
satunya sumber belajar yang bertugas menuangkan materi pelajaran kepada siswa, akan
tetapi yang lebih penting adalah bagaimana memfasilitasi agar siswa belajar. Oleh karena
itu, pengembangan belajar menuntut guru untuk kreatif dan inovatif sehingga mampu
menyesuaikan dengan kegiatan mengajarnya dengan gaya dan karakteristik belajar siswa.
Untuk itu ada beberapa kegiatan yang dapat dilakukan guru, yaitu:
Mengemukakan berbagai alternative tujuan pembelajaran yang harus dicapai
sebelum kegiatan pembelajaran dimulai.
Menyusun tugas-tugas belajar bersama siswa.
Memberikan informasi tentang kegiatan pembelajaran yang harus dilakukan.
Memberikan bantuan dan pelayanan kepada siswa yang memerlukannya.
Memberikan motivasi, mendorong siswa untuk belajar, membimbing dan lain
sebagainya melalui pengajuan pertanyaan-pertanyaan.
Membantu siswa dalam menarik suatu kesimpulan.
9
F. Strategi dan Metode Pembelajaran
I. Pengertian strategi dan metode pembelajaran
Dalam dunia pendidikan strategi diartikan sebagai a plan Method or series
of activities designed to achieves a particular educational goal. Jadi dengan
demikian strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi
tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu.
Ada dua hal yang patut dicermati dari pengertian strategi pembelajaran yaitu :
Pertama, strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan termasuk
penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya/kekuatan dalam
pembelajaran.
Kedua, strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Artinya dari semua
keputusan penyusunan strategi adalah pencapaian tujuan.
Dengan demikian penyusunan langkah-langkah pembelajaran, pemanfaatan
berbagai fasilitas dan sumber belajar semuanya diarahkan dalam upaya pencapaian
tujuan.Oleh sebab itu sebelum menentukan strategi perlu dirumuskan tujuan yang
jelas, yang dapat diukur keberhasilannya, sebab tujuan adalah roh-nya dalam
implementasi suatu strategi.
10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Kami sadar, sebagai seorang pelajar yang masih dalam proses pembelajaran, serta masih
banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran
yang bersifat positif, guna penulisan karya ilmiah yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.
Harapan kami, makalah yang sederhana ini, dapat memberikan manfaat khususnya bagi penulis
dan umumnya pagi para pembaca.
11
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Wina Sanjaya, M.P.d, Perencanaan dan Desain System Pembelajaran,
(Jakarta: Prenada Media Group, 2008), 161.
Agus Suheri. 2006. Animasi Multimedia Pembelajaran. Jakarta : Elecmedia
Komputindo.
Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.
Bambang Warsita. 2008. Teknologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasinya.
Jakarta : Rineka Cipta
Daryanto. 2011. Media Pembelajaran. Bandung. Satu nusa
Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT. Rineka
Cipta
Dwiradyan, Bagus. 2014. Kerucut Pengalaman Cone Of Axperience Edgar dale
https://bagusdwiradyan.wordpress.com/2014/07/06/kerucut pengalaman-
cone-of-experience-edgar-dale/#respond.(Diakses tanggal. (26/08/2015)
Hamalik, Oemar. 2010. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara
12