Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunianya
penulis dapat menyelesaikan Makalah ini yang berjudul. ” Pentingnya Strategi dalam Proses
Belajar Mengajar” Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah “Strategi Belajar Mengajar”.

Meskipun dalam penyusunan makalah ini penulis banyak menemukan hambatan dan
kesulitan, tetapi karena motivasi dan dorongan dari berbagai pihak makalah ini dapat
terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa pada penulisan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan sumbang saran dan keritik dari semua pihak
yang membaca makalah ini yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Harapan penulis semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya.
Tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak atas dukungannya sehingga
terwujudnya makalah ini.
Sibuhuan,.... Februari 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................... ii
BAB I : PENDAHULUAN .......................................................1
Latar belakang ...............................................................................1
Rumusan masalah .........................................................................1
Batasan masalah ............................................................................1
Tujuan dan manfaat.......................................................................1
BAB II : PEMBAHASAN .........................................................2
1. Kontrak Kuliah .........................................................................2
a. Contoh kontrak kuliah ........................................................2
2. Belajar dan Pembelajaran ........................................................5
a. Pengertian Belajar Pembelajaran ........................................5
3. Peran Startegi dalam Belajar Mengajar ................................6
BAB III : PENUTUP ...............................................................12
Kesimpulan ....................................................................................12
Saran ..............................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar belakang

Pada zaman modern sekarang ini, masalah pendidikan merupakan suatu hal yang sangat
penting. Abad mendatang merupakan suatu tantangan bagi generasi yang akan datang.
Terutama bagi bangsa Indonesia dalam mencapai tujuan nasional dan sumber daya manusia
yang berkualitas dan mampu bersaing dengan bangsa lain. Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa dan martabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembang potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan percaya kepada Tuhan yang Maha Esa.

Dalam proses belajar mengajar, dibutuhkan seorang pendidik yang mampu berkualitas
serta diharapkan dapat mengarahkan anak didik menjadi generasi yang kita harapkan sesuai
dengan tujuan dan cita-cita bangsa. Untuk itu, guru tidak hanya cukup menyampaikan materi
pelajaran semata, akan tetapi guru juga harus pandai menciptakan suasana belajar yang baik,
serta juga mempertimbangkan pemakaian metode dan strategi dalam mengajar yang sesuai
dengan materi pelajaran dan sesuai pula dengan keadaan anak didik. Keberadaan guru dan
siswa merupakan dua faktor yang sangat penting di mana diantara keduanya saling berkaitan.
Kegiatan belajar siswa sangat dipengaruhi oleh kegiatan mengajar guru, karena dalam proses
pembelajaran guru tetap mempunyai suatu peran yang penting dalam memberikan suatu ilmu
kepada anak didiknya..
2. Rumusan Masalah
Rumusan Masalah dari judul makalah ini adalah sebagai berikut: bagaimana pentingnya Strategi
dalam proses belajar mengajar
3. Tujuan Dan Manfaat
Membekali diri akan teori-teori, konsep-konsep yang telah dipelajari selama ini. Untuk
memenuhi dan sebagai syarat tugas akhir semester. Agar dapat memahami pentingnya strategi
dalam proses belajar mengajar, serta mampu memilih dan melaksanakan strategi belajar
mengajar dan Menghasilkan Pelajar yang mampu mengangkat harkat dan martabat Bangsa
Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Kontrak Kuliah
Kontrak Perkuliahan ialah rancangan perkuliahan yang disepakati bersama antara dosen
dan mahasiswanya. Kontrak Perkuliahan disusun oleh dosen yang lebih memahami apa yang
diperlukan oleh mahasiswa dalam mata kuliah tersebut, yaitu yang sesuai dengan tuntutan
kebutuhan kurikulum program studi yang diikuti mahasiswa. Akan tetapi, begitu mahasiswa
memilih atau mengambil mata kuliah tersebut, maka berlakulah kontrak perkuliahan antara
dosen dan mahasiswa, dalam arti bahwa jelas tertulis mengenai tugas dan tanggungjawab
masing-masing dalam pelaksanaan proses belajar mengajar selama 1 semester. Dengan
demikian Kontrak Perkuliahan juga berfungsi sebagai alat monitor pelaksanaan proses belajar
mengajar.

Istilah Kontrak Perkuliahan disepakati untuk digunakan pada pelaksanaan mata kuliah
“kelas besar” (lebih dari 20 orang mahasiswa). Untuk “kelas kecil” atau perkuliahan pada
Program Pasca Sarjana digunakan istilah Kontrak Belajar yang lebih bersifat individual (ibarat
dibuatkan pakaian yang “tailor-made” untuk masing-masing, bukan pakaian konveksi), karena
dapat disusun sesuai dengan kebutuhan setiap mahasiswa. Dalam hal ini mahasiswa ikut
menentukan isi Kontrak Belajar bersama dosen pengasuh mata kuliah.

Latar Belakang Kontrak Perkuliahan dan Kontrak Belajar didasari oleh teori mengenai
Pendidikan Orang Dewasa, Belajar Mandiri dan Belajar Aktif.

a. Contoh Kontrak Kuliah

STKIP
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

BAHASA INGGRIS KONTRAK KULIAH

A. IDENTITAS MATA KULIAH


1. Mata kuliah : Belajar Pembelajaran
2. Semester/Bobot : 2 Sks
3. Standar kompetensi : Mahasiswa dapat menerapkan konsep dasar belajar
pembelajaran

B. MANFAAT MATA KULIAH:


1. Mahasiswa dapat memahami konsep belajar dan pembelajaran.
2. Mahasiswa mampu menerapkan konsep belajar dan pembelajaran di sekolah

C. DESKRIPSI MATA KULIAH:


Mata kuliah ini meliputi kajian tentang 1) Pengertian dan hakikat belajar dan
pembelajaran, 2) Teori belajar behavioristik dan implementasi dalam proses
pembelajaran, 3) Teori belajar humanistik dan implementasi dalam proses pembelajaran,
4) Teori belajar kognitif dan implementasi dalam proses pembelajaran, 5) Teori belajar
konstruktivistik dan implementasi dalam proses pembelajaran, 6) Teori belajar
pemrosesan informasi, kerja otak (neuroscience) dan implementasi dalam proses
pembelajaran, 7) Komunikasi pembelajaran, 8) Prinsip-prinsip belajar dan implikasinya,
9) Gaya dan masalah belajar, 10) Siklus belajar, 11) Metode pembelajaran inovatif, dan
12) Evaluasi pembelajaran.

D. STRATEGI PEMBELAJARAN
Mata kuliah ini menggunakan strategi pembelajaran langsung. Metode pembelajaran
yang diterapkan adalah model pembelajaran inovatif, diantaranya tanya jawab, curah
pendapat, presentasi, diskusi, power of two, snowball, student Teams-Achievement
Divisions (STAD), cooperative script, jigsaw, debat, dan sebagainya. Metode
pembelajaran tersebut dilanjutkan dengan analisis persoalan hingga pada penugasan.

E. TUGAS-TUGAS
Bentuk kegiatan tugas perkuliahan adalah sebagai berkut:
1. Tugas individu
2. Tugas kelompok

F. KRITERIA PENILAIAN
Kriteria penilaian pada mata kuliah ini adalah sebagai berikut:
No Kegiatan Bobot
1 Partisipasi dan kehadiran 5%
2 Presentasi dan diskusi 15 %
3 Tugas-tugas 30 %
4 Ujian tengah semester 25 %
5 Ujian akhir semester 25 %
Jumlah 100%

Konversi nilai dari angka ke huruf adalah sebagai berikut:


No Nilai angka Huruf Keterangan
1 85-100 A Sangat memuaskan
2 70-84 B Memuaskan
3 55-69 C Cukup
4 40-54 D Kurang (Tidak Lulus)
5 0-39 E Sangat kurang (Tidak Lulus)
G. ORGANISASI MATERI:
Organisasi materi dalam mata kuliah ini adalah:

Standar Kompetensi
Mahasiswa dapat menerapkan konsep dasar belajar
pembelajaran

Mahasiswa mampu menerapkan evaluasi pembelajaran

Mahasiswa mampu menerapkan metode pembelajaran inovatif

Mahasiswa mampu memahami komunikasi pembelajaran

Mahasiswa mampu memahami gaya dan masalah belajar

Mahasiswa mampu memahami siklus belajar

Mahasiswa mampu memahami prinsip-prinsip belajar

Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa


mampu mampu mampu mampu mampu
memahami memahami memahami memahami memahami teori
belajar
teori belajar teori belajar teori belajar teori belajar
pemrosesan
behavioristik humanistik kognitivistik konstutivistik
informasi, kerja
dan dan dan dan otak dan
implementasi implementasi implementasi implementasi implementasi
dalam proses dalam proses dalam proses dalam proses dalam proses
pembelajaran pembelajaran pembelajaran pembelajaran pembelajaran

Mahasiswa mampu memahami hakikat belajar dan pembelajaran

H. JADWAL PERKULIAHAN
Jadwal perkuliahan selama satu semester adalah sebagai berikut:
Pertemuan ke-
Materi Pokok
1 Pengantar mata kuliah + kontrak belajar
2 Hakikat belajar dan pembelajaran
3 Teori-teori belajar 1
4 Teori-teori belajar 2
5 Teori-teori belajar 3
6 Prinsip belajar
7 Siklus belajar
8 Ujian Tengah Semester
9 Gaya dan masalah belajar
10 Metode pembelajaran inovatif
11 Metode pembelajaran inovatif 2
12 Evaluasi pembelajaran
Pertemuan
ke- Materi
Pokok
13 Review
14 Ujian Akhir Semester

Referensi:
1. Arifin, Zainal. 2009. Evaluasi Pembelajaran: Prinsip, Teknik, Prosedur. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
2. Arikunto, Suharsimi. 2007. Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
3. Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta
4. Budiningsih, Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Rineka Cipta
5. DePoter, B., dkk.1999. Quantum teaching: Orchestrating student success. Boston: Allyn
and Bacon
6. Dimyati & Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Bandung; Rineka Cipta
7. Uno, Hamzah B. 2007. Model Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
8. Usman, Husaini. 2009. Manajemen teori, praktik dan riset pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.

Dosen Pengampu,

SUNDUT AZHARI HASIBUAN

2. BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

A. Pengertian belajar dan Pembelajaran


1. Pengertian Belajar
Menurut Skinner ( 1985 ) memberikan definisi belajar adalah “Learning is a process of
progressive behavior adaption”. Yaitu bahwa belajar itu merupakan suatu proses adaptasi
perilaku yang bersifat progresif.
Menurut Mc. Beach ( Lih Bugelski 1956 ) memberikan definisi mengenai belajar.
“Learning is a change performance as a result of practice”. Ini berarti bahwa – bahwa
belajar membawa perubahan dalam performance, dan perubahan itu sebagai akibat dari
latihan ( practice ).
Menurut Morgan, dkk ( 1984 ) memberikan definisi mengenai belajar “Learning can
be defined as any relatively permanent change in behavior which accurs as a result of practice
or experience.” Yaitu bahwa perubahan perilaku itu sebagai akibat belajar karena latihan (
practice )atau karena pengalaman ( experience ).
Dalam bukunya Walker “Conditioning and instrumental learning” ( 1967
). Belajar adalah perubahan perbuatan sebagai akibat dari pengalaman. Perubahan orang
dapat memperoleh, baik kebiasaan – kebiasaan yang buruk maupun kebiasaan yang baik.
C.T. Morgan dalam introduction to psychology ( 1961 ). Belajar adalah suatu
perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku sebagai akibat / hasil dari pengalaman
yang lalu.
Sementara itu, Darsono (2000: 14) mengemukakan bahwa belajar diartikan sebagai
perubahan tingkah laku pada individu berkat adanya interaksi antara individu dengan yang
lain, di antara individu dengan lingkungannya. Faktor lingkungan sangat mempengaruhi
dalam proses belajar. Perubahan tingkah laku seseorang terjadi akibat interaksi dengan orang
lain. Proses belajar pada anak sangat dipengaruhi dari pihak keluarga, pergaulan sekolah,
dan lingkungan masyarakat sekitarnya.
Menurut Sujana (1988: 21) belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan
dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat
pengalaman dan latihan.
“Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu
sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan” (Ibrahim dan Syaodih, 1996 :3).
Belajar adalah proses perubahan perilaku secara aktif, proses mereaksi terhadap semua
situasi yang ada di sekitar individu, proses yang diarahkan pada suatu tujuan, proses berbuat
melalui berbagai pengalaman, proses melihat, mengamati, dan memahami sesuatu yang
dipelajari.
2. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran adalah suatu proses yang mengandung serentetan perbuatan guru dan
siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk
mencapai tujuan tertentu. Dalam pembelajaran terdapat sejumlah tujuan yang hendak dicapai.
Pembelajaran dalam hal ini merupakan suatu kumpulan yang terdiri dari komponen-
komponen pembelajaran yang saling berinteraksi, berintegrasi satu sama lainnya. Oleh
karenanya jika salah satu komponen tidak dapat terinteraksi, maka proses dalam
pembelajaran akan menghadapi banyak kendala yang mengaburkan pencapaian tujuan
pembelajaran.

3. Peran Startegi dalam Belajar Mengajar


A. Pengertian Startegi dalam Belajar Mengajar
Dalam arti umum strategi adalah suatu penataan potensi dan sumber daya agar efisien
dalam memperoleh hasil sesuai rancangan. Istilah yang dekat dengan ini adalah taktik atau
siasat. Siasat merupakan pemanfaatan optimal situasi dan kondisi untuk menjangkau sasaran.
Secara konsep strategi itu dalam belajar mengajar adalah sesuatu yang bersifat filosofi. Istilah
strategi pada awalnya sering digunakan pada dunia militer yang berarti cara dan siasat
penggunaan seluruh kekuatan militer untuk memenangkan suatu peperangan. Dalam kontak
tersebut, strategi didefinisikan sebagai cara yang akan ditempuh dalam memperoleh
keberhasilan atau mencapai tujuan secara optimal.
Dalam dunia pendidikan strategi diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian
kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan definisi ini
maka ada dua hal yang penting :
1. Strategi pengajaran merupakan rencana tindakan termasuk pemanfaatan metode dan
sumber daya yang ada.
2. Strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Hal ini menunjukkan bahwa
penyususnan langkah-langkah pembelajaran, pemanfaatan berbagai fasilitas dan sumber
belajar, semuanya diarahkan untuk pencapaian tujuan pembelajaran secara maksimal dan
optimal. (maksimal: sesuatu yang dilakukan secara berulang-ulang; bersifat kuantitas.
Optimal: sesuatu yang dikuasai siswa secara kualitas dan sifatnya sangat relatif) (pandangan
David JR) Kemp menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan edukasi
yang dilakukan oleh guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan
efisien.
Dick dan Carey menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu set materi dan
prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil
belajar pada siswa secara aktif dan partisipatif.
B. Orientasi Strategi Belajar Mengajar
Strategi belajar mengajar berorientasi langsung kepada siswa dan guru. Gagne dan
Briggs menjelaskan orientasi strategi belajar mengajar menjadi 5 (lima) aspek:
a. Strategi pengaturan guru dan peserta didik.
Hubungan guru dan peserta didik adalah lansung baik secara individual maupun secara
kelompok. Komunikasi belajar dapat juga dilakukan melalui tugas mandiri dan kelompok.
b. Struktur kegiatan pengajaran.
Struktur kegiatan pengajaran dapat bersifat intrivert dan ekstrovert.
• Introvert adalah struktur kegiatan pengajaran yang telah ditentukan secara ketat, baik
proses yang dilalui oleh siswa maupun penilaiannya. Contoh, proses pembelajaran yang
dilakukan dalam laboratorium.
• Ektrovert adalah kindisi pengajaran serta prosedur yang ditempuh di dalam proses belajar
mengajar tidak ditentukan terlebih dahulu melainkan di dalam proses baru ditentukan
prosedur tersebut (tidak ketat).
c. Peranan guru dan peserta didik dalam mengolah pesan.
Dalam belajar mengajar salah satu yang hendak dicapai adalah tujuan pembalajaran. Di
dalam mencapai tujuan ini disampaikan melalui pesan yang dikomunikasikan melalui
interaksi guru-murid. Semakin komunikatif dan interaktif. Proses belajar mengajar semakin
memungkinkan optimal tercapai tujuan pembelajaran.
Biasanya kondisi ini dapat dicapai melalui dua strategi pembalajaran yaitu: Strategi
ekspositorik (pengajaran yang menyampaikan pesan dalam keadaan siap) dan strategi
heuristik (pengajaran yang mengharuskan pengolahan oleh peserta didik sendiri) yang
biasanya dilalui dengan cara discovery dan inquiry.
d. Proses pengolahan pesan, dalam hal ini ada dua strategi yaitu:
• Melalui proses reduksi yaitu proses pengajaran yang beranjak dari hal yang umum menuju
ke hal yang khusus.
• Melalui proses induksi yaitu proses pengajaran yang beranjak dari hal-hal yang khusus ke
hal-hal yang umum.
e. Tujuan-tujuan belajar mengajar.
Pengklasifikasian kondisi belajar menjadi penting dalam mencapai tujuan belajar mengajar.
Hal ini menunjukkan bahwa tujuan belajar mensyaratkan strategi kondisi belajar tertentu
yang aka dicapai.
Setiap guru membutuhkan kondisi balajar di dalam mencapai tujuan proses belajar
mengajarnya. Hal ini membutuhkan 5 aspek kemampuan :
1. Keterampilan intelektual
2. Strategi kognitif (mengatur cara berpikir)
3. Informasi verbal
4. Keterampilan motorik (kemampuan gerak)
5. Sikap dan nilai
C. Peran Guru dalam Menerapkan Strategi Belajar Mengajar
Bagaimana seorang guru dalam menerapkan strategi belajar mengajar itu? Sebagai
calon guru, penulis mencoba untuk mendiskripsikan bagaimana cara menerapkan strategi
belajar mengajar yang baik untuk masa yang akan datang agar dunia pendidikan kita
memiliki potensi sumber daya manusia yang ahli dan mampu bersaing dengan dunia luar dan
mengangkat harkat dan martabat bangsa, agar dunia luar tidak hanya bisa mengatakan bahwa
negara kita hanya kaya akan sumber daya alam saja. Sebab kemajuan sebuah negara itu
adalah berdasarkan tingkat pendidikan yang dimilikinya, dan pendidikan setiap wilayah
wawasan nusantara haruslah diperhatikan bagaimana sistem dan strategi pendidikan di daerah
tersebut agar sejalan dan sesuai dengan daerah perkotaan yang telah maju.
2.6 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan Strategi
Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan strategi dalam proses belajar mengajar ialah :
1. Tujuan
2. Bahan pelajaran
3. Alat dan sumber
4. Siswa dan guru
Gagne mengklasifikasikan hasil-hasil belajar yang membawa implikasi terhadap penggunaan
strategi belajar mengajar, yaitu keterampilan intelektual.
2.7 Pentingnya Strategi Dalam Proses Belajar Mengajar
Bagaimana seorang guru dalam menerapkan strategi dalam proses belajar mengajar?
Sebagai pendidik guru dapat menerapkan strategi dalam proses belajar mengajar yang baik
untuk massa yang akan dating agar dunia pendidikan kita memiliki potensi yang mampu
mengangkat harkat dan martabat bangsa. Bagaimana system dan strategi pendidikan agar
sejalan dan sesuai maka peran guru untuk menjalankan tugasnya sangat di perlukan. Guru
harus memiliki strategi untuk berperan dalam menjalankan tugas serta membimbing dan
mendukung pola pikir anak didik agar mampu menjadi anak didik yang di harapkan seperti,
strategi yang harus di lakukan yaitu
Guru yang konstruktif harus selalu inovatif untuk mengadopsi metode-metode baru untuk
memotifasi belajar anak-anak didiknya.
Harus menempatkan anak-anak didiknya sebagai pusat pembelajaran.
Semua kreatifitas terletak di dalam diri anak-anak didik, karena anak-anak didik memiliki
jiwa dimana terletak sumber dari segala potensinya.
Seorang guru dapat memotifasi anak-anak didiknya untuk lebih banyak membaca buku.Guru
dapat membuat perpustakaan kecil sendiri di dalamnya kelasnya, dan menjadikan dirinya
sebagai inspirator bagi murid-muridnya.
Ada senyum di dalam kelas, senyum memainkan peran yang sangat penting. Senyum
menciptakan percaya diri anak-anak didik karena perkembangan kemajuan anak-anak didik
terhadap mata pelajarannya, terjadi ketika mereka mulai menyukai dan mencintai gurunya.
Kita sebagai seorang guru dituntut untuk menjadi seorang teman untuk anak-anak didik,
karena persahabatan dapat membantu kita untuk lebih memahami seorang anak. Seorang
anak didik akan mengungkapkan kesulitan hanya kepada guru yang sudah menjadi temannya.
Dengan pentingnya strategi dalam proses belajar mengajar maka dapat menciptakan
keoptimalan hasil belajar mengajar. Apakah strategi belajar mengajar dapat diterapkan
sepenuhnya dalam dunia pendidikan saat ini? Seperti yang telah kita ketahui bahwa dunia
pendidikan bangsa kita saat ini telah mengalami perubahan kearah yang lebih baik dari era-
era pemerintahan yang sebelumnya. Terlihat nyata dari system kurikulum yang terus
mengalami perubahan menuju kearah system pendidikan yang lebih baik, walaupun didaerah-
daerah pedesaan masih ada yang kurang lengkap fasilitasnya.

2.8 Macam-macam Prinsip Pembelajaran


Prinsip pembelajaran dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu
1) prinsip umum dan
2) prinsip khusus (lihat Supani, dkk. 1997/1998).
Prinsip umum, yaitu prinsip pembelajaran yang dapat diberlakukan/berlaku untuk
semua mata pelajaran di suatu sekolah/program pendidikan. Prinsip-prinsip umum
pembelajaran di antaranya sebagai berikut.
1) Prinsip motivasi, yaitu dalam belajar diperlukan motif-motif yang dapat mendorong
siswa untuk belajar. Dengan prinsip ini, guru harus berperan sebagai motivator siswa dalam
belajar.
2) Prinsip belajar sambil bekerja/mengalami, yaitu dalam mempelajari sesuatu, apalagi
yang berhubungan dengan keterampilan haruslah melalui pengalaman langsung, seperti
belajar menulis siswa harus menulis, belajar berpidato harus melalui praktik berpidato.
3) Prinsip pemecahan masalah, yaitu dalam belajar siswa perlu dihadapkan pada situasi-
situasi bermasalah dan guru membimbing siswa untuk memecahkannya.
4) Prinsip perbedaan individual, yaitu setiap siswa memiliki perbedaan-perbedaan dalam
berbagai hal, seperti intelegensi, watak, latar belakang keluarga, ekonomi, sosial, dan lain-
lain. Dengan demikian, guru dalam kegiatan pembelajaran dituntut memperhitungkan
perbedaa-perbedaan itu.
Prinsip khusus, yaitu prinsip-prinsip pembelajaran yang hanya berlaku untuk satu mata
pelajaran tertentu, seperti pembelajaran bahasa Indonesia. Setiap mata pelajaran memiliki
banyak prinsip khusus. Prinsip-prinsip khusus pembelajaran bahasa Indonesia di antaranya
sebagai berikut.
1) Ajarkan bahasa, bukan tentang bahasa, yaitu pembelajaran bahasa merupakan aktivitas
membina siswa mempergunakan bahasa sebagai alat komunikasi sebagai penutur bahasa.
Artinya, siswa dilatih keterampilan berbahasa yang hanya dikuasai melalui praktik berbahasa.
Jadi, pembelajaran bahasa merupakan kegiatan untuk menggunakan bahasa sebagai alat
komunikasi yang harus dilakukan melalui praktik menggunakan bahasa. Bukan sebaliknya,
pembelajaran bahasa adalah aktivitas mempelajari teori atau pengetahuan tentang bahasa.
2) Bahasa target bukan sekedar objek pembelajaran, tetapi juga wahana komunikasi dalam
proses pembelajaran atau di kelas. Artinya, kegiatan pembelajaran tidak semata-mata
ditujukan untuk mengenal dan menguasai bahasa target. Akan tetapi, proses pembelajaran
harus menjadikan bahasa itu sebagai wahana dalam berkomunikasi, yaitu dengan
menggunakan bahasa target dalam setiap kesempatan berkomunikasi tentang topik-topik di
luar bahasa (pendekatan komunikatif).
3) Sejauh mungkin gunakan bahasa otentik yang digunakan dalam konteks nyata sebagai
sumber bahan ajar, seperti bahasa di surat kabar, bahasa nyata dalam kehidupan.
4) Setiap bahasa memiliki sistem bahasanya sendiri. Untuk itu, dalam mempelajari bahasa
kedua harus menjaga jangan sampai terjadi interferensi (pengaruh) bahasa pertamanya
terhadap bahasa kedua yang dipelajari.
Strategi pembelajaran langsung
Strategi pembelajaran langsung merupakan pembelajaran yang banyak diarahkan oleh
guru. Strategi ini efektif untuk menentukan informasi atau membangun keterampilan tahap
demi tahap. Pembelajaran langsung biasanya bersifat deduktif.
Kelebihan strategi ini adalah mudah untuk direncanakan dan digunakan, sedangkan
kelemahan utamanya dalam mengembangkan kemampuan-kemampuan, proses-proses, dan
sikap yang diperlukan untuk pemikiran kritis dan hubungan interpersonal serta belajar
kelompok. Agar peserta didik dapat mengembangkan sikap dan pemikiran kritis, strategi
pembelajaran langsung perlu dikombinasikan dengan strategi pembelajaran yang lain.
Strategi pembelajaran tak langsung
Strategi pembelajaran tak langsung sering disebut inkuiri, induktif, pemecahan
masalah, pengambilan keputusan dan penemuan. Berlawanan dengan strategi pembelajaran
langsung, pembelajaran tak langsung umumnya berpusat pada peserta didik, meskipun dua
strategi tersebut dapat saling melengkapi. Peranan guru bergeser dari seorang penceramah
menjadi fasilitator. Guru mengelola lingkungan belajar dan memberikan kesempatan peserta
didik untuk terlibat.
Kelebihan dari strategi ini antara lain: (1) mendorong ketertarikan dan keingintahuan
peserta didik, (2) menciptakan alternatif dan menyelesaikan masalah, (3) mendorong
kreativitas dan pengembangan keterampilan interpersonal dan kemampuan yang
lain, (4) pemahaman yang lebih baik, (5) mengekspresikan pemahaman. Sedangkan
kekurangan dari pembelajaran ini adalah memerlukan waktu panjang, outcome sulit
diprediksi. Strategi pembelajaran ini juga tidak cocok apabila peserta didik perlu mengingat
materi dengan cepat.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkan makalah ini maka dapat disimpulkan bahwa pentingnya strategi dalam
proses belajar mengajar itu untuk membangun, mendidik dan menciptakan anak didik yang
memiliki potensi dan pola piker yang baik dan positif. Sebab bukan hal yang mudah untuk
menjadi seorang guru yang professional. Untuk memberikan apa yang telah di ketahui kepada
anak didiknya. Tanggung jawab dan melayani sangat besar dan itu menentukan arah
pendidikan suatu bangsa. Bukan hanya kecerdasan intelektual saja yang dibutuhkan
melainkan harus pandai dalam menyampaikan strategi yang bijaksana agar proses belajar
mengajar itu tidak monoton dan mudah dicerna dan di pahami
Guru harus memiliki strategi untuk berperan dalam menjalankan tugas serta
membimbing dan mendukung pola pikir anak didik agar mampu menjadi anak didik yang di
harapkan seperti, strategi yang harus di lakukan yaitu
Guru yang konstruktif harus selalu inovatif untuk mengadopsi metode-metode baru untuk
memotifasi belajar anak-anak didiknya.
Harus menempatkan anak-anak didiknya sebagai pusat pembelajaran.
Semua kreatifitas terletak di dalam diri anak-anak didik, karena anak-anak didik memiliki
jiwa dimana terletak sumber dari segala potensinya.Seorang guru dapat memotifasi anak-
anak didiknya untuk lebih banyak membaca buku. Guru dapat membuat perpustakaan kecil
sendiri di dalamnya kelasnya, dan menjadikan dirinya sebagai inspirator bagi murid-
muridnya.
Ada senyum di dalam kelas, senyum memainkan peran yang sangat penting. Senyum
menciptakan percaya diri anak-anak didik karena perkembangan kemajuan anak-anak didik
terhadap mata pelajarannya, terjadi ketika mereka mulai menyukai dan mencintai gurunya.
Kita sebagai seorang guru dituntut untuk menjadi seorang teman untuk anak-anak didik,
karena persahabatan dapat membantu kita untuk lebih memahami seorang anak. Seorang
anak didik akan mengungkapkan kesulitan hanya kepada guru yang sudah menjadi temannya.

2. Saran
Penulis menyarankan sebagai seorang guru haruslah cerdas dan intelektual, emosional
dan spiritual agar proses belajar mengajar berjalan dengan lancer
Pandai dalam menggunakan waktu
Terima kasih kepada dosen yang telah membimbing kami selama proses perkuliahan
DAFTAR PUSTAKA

http://Pengajaran.strategi information.co.id
http://Pengajaran efektif.co.id
http://Proses.analisis belajar.co.ic
STRATEGI BELAJAR MENGAJAR
DI

OLEH :

NAMA :

1. GUNAWAN NAULI

2. HUMINCA ROMAON

3. SRI WARDANI

MATA KULIAH : STRATEGI BELAJAR MENGAJAR

DOSEN PENGAMPU : SUNDUT AZHARI HASIBUAN. M.Pd

SEKOLAH TINGGI KEJURUAN DAN


ILMU PENDIDIKAN

Anda mungkin juga menyukai