Anda di halaman 1dari 18

PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING


(GUIDED INQUIRY) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS
PESERTA DIDIK KELAS VIII SMPN 2 LILIRILAU
(Studi pada Materi Pokok sistem Pencernaan pada manusia)

ACHMAD ZULKIFLI HASAN


1216042020
PEMBIMBING I : Dr. Ramlawati, M. Si PENGUJI I : Drs. Abdul Mun’in M,Si
PEMBIMBING II : Dra. Ratnawati Maming, M.Si PENGUJI II : Dr. Sudarto, S.Pd, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Proses Model
Pendidikan
Pembelajaran Pembelajaran

Keterampilan Inkuiri Kelas VIII SMPN


Proses Sains terbimbing 2 LILIRILAU

Sistem
Pencernaan
pada Manusia
B. Rumusan Masalah

Seberapa besar keterampilan proses sains


peserta didik setelah diajar melalui model
pembelajaran Guided Inquiry di SMPN 2 Lilirilau
tahun ajaran 2016/2017?

Seberapa besar Keterampilan proses sains


peserta didik setelah diajar melalui model
pembelajaran konvensional di SMPN 2 Lilirilau
tahun ajaran 2016/2017?

Apakah terdapat perbedaan yang signifikan


terhadap keterampilan proses sains peserta
didik yang diajar dengan model
pembelajaran Guided Inquirydan model
pembelajaran konvensional di SMPN 2
Lilirilau tahun ajaran 2016/2017?
C. Tujuan Penelitian

Deskripsi keterampilan proses sains peserta didik setelah


diajar melalui model pembelajaran Guided Inquirydi SMPN 2
Lilirilau tahun ajaran 2016/2017.

Deskripsi Keterampilan proses sains peserta didik setelah


diajar melalui model pembelajaran konvensional di SMPN 2
Lilirilau tahun ajaran 2016/2017.

Deskripsi perbedaan keterampilan proses sains peserta


didik yang dibelajarkan model pembelajaran Guided Inquiry
dan diajar Melalui model pembelajaran konvensional di
SMPN 2 Lilirilau tahun ajaran 2016/2017.
D. Manfaat Penelitian

Dapat memotivasi belajar peserta didik dalam


proses pembelajaran yang memberi peran positif
terhadap Keterampilan proses sains peserta didik.

Hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran tentang model


pembelajaran Guided Inqiry dalam pembelajaran IPA yang tepat
sehingga pendidik dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan
dalam proses belajar mengajar disekolah.

Membantu sekolah untuk berkembang dalam


hal peningkatan/kemajuan pada diri pengajar
dan pendidikan disekolah tersebut.

Sebagai media belajar dan latihan bagi


peneliti dalam meyusun suatu karya ilmiah
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka

1. Model Pembelajaran

2. Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiri)

3. Keterampilan Proses Sains

4. Model Pembelajaran Konvensional

5. Tinjauan Umum Materi Sistem Pencernaan


B. Kerangka Pikir

Proses Pembelajaran IPA Kelas


VIII SMPN 2 Lilirilau

Keterampilan proses sains Rendah


 
Proses
Pembelajaran

Model Pembelajaran Model Pembelajaran


Konvensional Guided Inquiri

Keterampilan proses sains Keterampilan proses sains

Rendah   Meningkat  

Kelas Ekseperimen Berbeda daripada Kelas Kontrol


C. Hipotesis

“Terdapat perbedaan yang signifikan terhadap hasil keterampilan

proses sains peserta didik setelah diajar melalui model pembelajaran

Guided Inquiry dan diajar melalui model pembelajaran konvensional

di SMPN 2 Lilirilau tahun ajaran 2016/2017”


BAB III
METODE PENELITI

Jenis Penelitian
Quasi Experiment

Lokasi dan Waktu Penelitian


SMPN 2 Lilirilau Kecamatan Lilirialau
Kabupaten Soppeng, semester ganjil
tahun ajaran 2016/2017
Desain Penelitian
Nonequivalent Control Group Design

Kelompok Pretest Perlakuan Posttest

Eksperimen O1 X O2

Keterangan :
O1Kontrol O3kelas eksperimen-
: Hasil Pretest pada O4
O2 : Hasil Postest pada kelas eksperimen

O3 : Hasil Pretest pada kelas kontrol

O4 : Hasil Postest pada kelas kontrol


X : Perlakuan pada kelas eksperimen berupa model pembelajaran inkuiri
Variabel Penelitian

Variabel Bebas : Model Pembelajaran


inkuiri terbimbing

Variabel Terikat : Keterampilan


Proses Sains peserta didik
Populasi dan
Sampel
Populasi
kelas VIII SMPN 2 Lilirilau pada tahun ajaran
2016/2017 yang terdiri dari lima kelas.

Sampel
Teknik pengambilan sampel : random sampling
Prosedur Penelitian

Tahap Persiapan

Tahap Pelaksanaan

Tahap Akhir
Instrumen • Tes keterampilan
Penelitian proses sains

Teknik • pretest
Pengumpula
n Data • posttest
Teknik Analisis Data

Statistik Deskriptif

Peningkatan yang terjadi sebelum dan sesudah pembelajaran dihitung dengan

rumus gain ternormalisasi (N-gain) sebagai berikut:

Kategori Perolehan N-gain


(g)
Batasan Kategori
(<g>) > 0.7
Tinggi

0.7 > (<g>) > 0.3 Sedang

(<g>) < 0.3 Rendah


Statistik Inferensial
 
=

 
Uji Normalitas : Nilai Chi-kuadrat
: Banyaknya kelas interval
Oi : Frekuensi pengamatan
Ei : Frekuensi yang
diharapkan

  𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟
𝐹 h𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
Uji Homogenitas 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙
Uji Hipotesis
2 2
 
 
2 ( 𝑛1 −1 ) 𝑆 + ( 𝑛2 − 1 ) 𝑆
1 2
Dimana 𝑆=
𝑛1+𝑛2 − 2
 
Keterangan:
S1 : Deviasi standar kelompok eksperimen

S2 : Deviasi standar kelompok kontrol Kriteria pengujian


 
: Rata-rata skor kelompok eksperimen H0 :1 ≤ 2
: Rata-rata skor kelompok kontrol
H1 :1 2
n1 : Jumlah sampel kelompok eksperimen

n2 : Jumlah sampel kelompok kontrol


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai