Dosen Pengampu :
Heti
UNIVERSITAS SILIWANGI
2023
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmat
kesehatan dan karunia-Nya kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan Makalah yang
berjudul “Landasan Bahan Ajar” dengan lancar dan tepat waktu. Makalah ini disusun untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Media pembelajaran.
Makalah ini telah disusun oleh kami dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga kami dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan terima kasih sebanyak – banyaknya kepada semua pihak yang telah berpartisipasi
dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan
bagi dari segi penyusunan kalimat maupun tata bahasanya karena kurangnya kemampuan dan
literature penulis. Oleh karena itu, dengan segala kekurangan dalam makalah ini kami menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki kekurangan yang ada
dimakalah ini.
Penulis berharap semoga makalah tentang Landasan Bahan belajar ini dapat memberikan
manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Dalam pendidikan mempunyai beberapa komponen penting yang harus dipenuhi,
salah satunya adalah pendidik, pendidik adalah seorang perencana pembelajaran yang
dituntut untuk mampu merancang pembelajaran dengan memanfaatkan berbagai jenis
media dan sumber belajar yang sesuai agar proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan
efisien. Pendidik ini harus memiliki kemampuan dan fungsinya sebagai pendidik secara
maksimal. Seorang pendidik harus memiliki pedoman pengajar yang berisikan tentang
rencana guru dalam upaya meningkatkan atau memperbaiki, pelaksanaan dan evaluasi
pada proses pembelajaran.
Kerucut pengalaman Edgar Dale mengenai konsep gaya belajar bukan hal yang
asing bagi seorang pendidik, terutama dengan media pembelajaran. Menurut Prashnig
gaya belajar adalah komponen penting yang menuntun seseorang untuk mencapai
keberhasilan dalam proses belajarnya. Pengetahuan gaya belajar menjadi alat bantu
seorang pendidik untuk menciptakan lingkungan belajar yang dapat menyesuaikan sebaik
mungkin tiap kebutuhan individual setiap peserta didik.
Bahan ajar merupakan sebuah alat pembelajaran yang berisi tentang materi
pembelajaran, metode, batasan dan cara mengevaluasi secara sistematis. Segala bentuk
bahan ajar itu digunakan oleh seorang pendidik dalam melaksanakan kegiatan belajar dan
mengajar dilingkungan belajar. Menurut Muhaimin bahan ajar adalah segala sesuatu
bentuk bahan yang akan digunakan oleh seorang pendidik untuk membantu dalam
pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Dapat disimpulkan bahwa bahan ajar ini sangat
berperan penting dalam proses pembelajaran untuk mencapai keberhasilan.
PEMBAHASAN
2.1 Media yang digunakan
A. Klasifikasi Media Visual
Media visual sendiri mmiliki pengertian yaitu media yang hanya melibatkan
indera penglihatan. termasuk dalam jenis media ini adalah media cetak-verbal, media
cetak-grafis, dan media visual non-cetak. Pertama, media visual-verbal adalah media
visual yang memuat pesan verbal (pesan linguistik berbentuk tulisan). Kedua, media
visual non-verbal-grafis adalah media visual yang memuat pesan non-verbal yakni
berupa simbol-simbol visual atau unsur-unsur grafis , seperti gambar (sketsa, lukisan
dan foto), grafik, diagram, bagan, dan peta. Ketiga, media visual non-verbal tiga
dimensi adalah media visual yang memiliki tiga dimensi, berupa model, seperti
miniatur, mock up, specimen, dan diorama. .Media visual memegang peran yang
sangat penting dalam proses belajar. Media visual dapat memperlancar pemahaman
dan memperkuat ingatan. Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat
memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata.
B. Media komik
Menurut Sudjana dan Rivai (2010) Komik adalah kartun yang mengungkapkan
suatu karakter dan memerankan suatu cerita dalam urutan yang
erat, dihubungkan dengan gambar dan
dirancang untuk memberikan hiburan kepada
pembaca. Dan menurut Sudjana dan Rivai (2010) Dalam menggunakan media komik
secara efektif saat belajar mengajar, guru harus menggunakan potensi motivasi dari
komik dalam kombinasi dengan metode pengajaran untuk menjadikan komik sebagai
media pengajaran yang efektif
Menurut Daryanto sumber belajar dilihat dari segi tipe atau asal usulnya
dibedakan menjadi dua macam yaitu :
Kerucut pengalaman Dale sering dijadikan acuan dan landasan teori dalam
penggunaan media Dalam proses pembelajaran.Pemikiran Edgar Dale dikreditkan
dengan pengaruh penting pada penggunaan media massa dalam pendidikan.
Ketika teknologi film mulai berkembang (1960-an), Edgar Dale menunjukkan
bahwa film juga memiliki kekuatan untuk mendukung pembelajaran
Kerucut pengalaman, atau cone of experience, pertama kali diperkenalkan
oleh Edgar Dale 1946 dalam bukunya Audiovisual Methods in Teaching, tentang
metode audio visual di dalam kelas. Dia kemudian merevisinya pada tahun 1954
dan revisi kedua pada 1969. Kerucut Pengalaman Edgar Dale menunjukkan
pengalaman yang didapat ketika menggunakan media pembelajaran dari yang
paling konkrit (bawah) sampai yang paling abstrak (atas). Awalnya (1946) Dale
membuat daftar kategori pengalaman berikut:
Inilah Kerucut Pengalaman Edgar Dale, terakhir direvisi pada tahun 1969:
BAB III
PENUTUP
3.1 Saran
3.2 Kesimpulan
Sumber belajar dan bahan ajar merupakan aspek yang sangat penting dalam
pembelajaran,Karena kedua aspek ini dapat dikatakan sebagai bagian terpenting maka
dari itu jika tak ada sumber dan bahan ajar tidak akan ada sesuatu yang dapat dipelajari
dalam pembelajaran.Sumber belajar merupakan semua sumber yang dapat digunakan
oleh pelajar baik secara terpisah maupun dalam bentuk gabungan, biasanya dalam situasi
informasi, untuk memberikan fasilitas belajar.Sumber belajar itu sendiri dapat meliputi
pesan, orang, bahan, peralatan, teknik dan tata tempat.Untuk bahan ajar merupakan suatu
aspek yang harus disiapkan oleh guru sebelum ia akan memulai proses
pembelajaran,Bahan ajar atau materi pembelajaran disini dapat berupa pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar
kompetensi yang telah ditentukan.