Bahan Ajar :
PERTEMUAN XI
Sasaran Pembelajaran
1. Menjelaskan yang dimaksud dengan media.
2. Menguraikan media sebagai alat bantu.
3. Menguraikan media sebagai sumber belajar.
4. Mengemukakan dan menjelaskan jenis-jemis media.
5. Mengutarakan prinsip pemilihan dan pengunaan media.
6. Mengutarakan ide pengem-bangan dan pemanfaatan media sebagai
sumber belajar.
Materi Ajar
Materi mencakup: pengertian media, media sebagai alat bantu, media sebagai
sumber belajar, macam-macam media, prinsip pemilihan dan penggunaan
media serta pengembangan dan pemanfaatan media sumber belajar.
Strategi Pembelajaran
Media Pembelajaran disajikan dengan metode pemecahan masalah,
demonstrasi, ceramah dan tanya jawab.
Tugas Kelas
1. Sebutkan secara singkat pengertian media pembelajaran !
2. Mengapa media dapat disebut sebagai alat bantu dalam pembelajaran ?
3. Uraikan secara singkat, bila media dikatakan sebagai sumber belajar !
4. Sebutkan macam-macam media dilihat dari jenis menurut wujudnya,
jenis menurut daya liputnya dan jenis menurut teknik pembuatannya !
MEDIA PEMBELAJARAN
A. Pengertian Media
Kata ‘media’ berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari
kata ‘medium’, yang secara harafiah berarti ‘perantara atau pengantar’. Dengan
demikian, media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur
pesan.
Bila media adalah sumber belajar, maka secara luas media dapat diartikan
dengan manusia, benda, ataupun peristiwa yang memungkinkan anak didik
memperoleh pengetahuan dan keterampilan.
Dalam proses pembelajaran kehadiran media mempunyai arti penting bagi
guru. Karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan materi ajar yang
disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara.
Kerumitan bahan yang akan disampaikan kepada anak didik dapat disederhanakan
dengan bantuan media. Media dapat mewakili hal yang kurang mampu guru
utarakan melalui kata-kata atau kalimat tertentu. Bahkan keabstrakan bahan dapat
dikongkritkan melalui kehadiran media. Dengan demikian, peserta didik dapat
lebih mudah mencerna materi ajar bila dibanding tanpa bantuan media.
Sebagai catatan, bahwa peranan media tidak akan terlihat bila
penggunaannya tidak sejalan dengan isi dari tujuan pengajaran yang telah
dirumuskan. Karena itu, tujuan pengajaran mutlak dijadikan sebagai pangkal
acuan untuk menggunakan media. Jika hal tersebut terabaikan, maka media bukan
lagi sebagai alat bantu pembelajaran, tetapi malah sebaliknya dapat menghambat
pada pencapaian tujuan secara efektif dan efisien.
Dari uraian di atas, maka dapatlah kita pahami bahwa media adalah alat
bantu (apa saja) yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai
tujuan pembelajaran.
pesan-pesan dari materi ajar yang diberikan oleh guru kepada anak didiknya.
Guru sadar bahwa tanpa bantuan media, maka materi yang rumit atau kompleks
akan sukar dicernah atau dipahami oleh anak didik.
Dari setiap materi ajar tentu akan memiliki tingkat kesukaran yang
bervariasi. Pada satu sisi ada bahan pelajaran yang mungkin tidak memerlukan
alat bantu, namun dilain materi ajar justru sangat memerlukan alat bantu berupa
media pembelajaran, seperti peta/globe, grafik, gambar dan/atau lainnya.
Disamping hal tersebut di atas, media dapat menghilangkan rasa
kebosanan peserta didik yang diajar. Bahkan dengan media dapat membantu
kemampuan guru untuk dapat menjelaskan materi ajar dengan baik, terutama jika
guru sering tidak sistematis dan tidak terarah dalam mengajar, sehingga dengan
media guru dapat terpandu dalam pembelajaran terutama untuk pencapaian
sasaran atau tujuan pembelajaran.
Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi dalam memperlancar menuju
pencapaian tujuan pembelajaran. Hal ini, lebih didasarkan atas keyakinan dan
secara rasional kita dapat menerima bahwa proses pembelajaran dengan bantuan
media, yang makin mempertinggi daya rangsan atau dorongan keaktifan anak
didik. Dengan demikian, akan menciptakan kesan dan ingatan yang dalam pada
tenggang waktu yang cukup lama. Itu berarti kegiatan pembelajaran dengan
bantuan media akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih baik
daripada tanpa bantuan media.
batuan itu, maka yang dilakukan oleh guru tadi menunjukkan bahwa benda batuan
itu dijadikan sebagai sumber belajar. Pembelajaran dalam bidang ilmu
pengetahuan alam misalnya, akan mengkaji jenis dan proses terjadinya batuan.
Bagi pembelajaran seni rupa tentu akan menekankan pada penangkapan terhadap
bentuk-bentuk dan kerakter batuan itu.
Di masa lalu dalam dunia pendidikan, guru merupakan satu-satunya
sumber belajar bagi peserta didik. Sehingga kegiatan pendidikan cenderung masih
bersifat tradisional. Perangkat teknologi penyebarannya masih sangat terbatas dan
belum memasuki dunia pendidikan. Pada kondisi dewasa ini, perangkat teknologi
sudah dapat dimanfaatkan di mana-mana. Teknologi dalam berbagai bentuk dan
jenisnya sudah dipergunakan untuk mencapai tujuan. Namun ternyata teknologi,
yang terkadang disepakati sebagai media itu, tidak hanya sebagai alat bantu, tetapi
juga berfungsi sebagai sumber belajar dalam proses pembelajaran.
Media sebagai sumber belajar diakui sebagai alat bantu audiotif, visual,
dan audiovisual. Penggunaan ketiga jenis sumber belajar ini tentu tidaklah
semberangan, tetapi harus disesuaikan dengan perumusan tujuan instruksional,
dan tentu saja dengan kompetensi guru itu sendiri, dan sebaginya.
Anjuran agar menggunakan media dalam pengajaran terkadang sukar
dilaksanakan, disebabkan dana yang terbatas untuk pengadaannya. Menyadari
akan hal itu, disarankan kembali agar tidak memaksakan diri untuk membelinya,
tetapi dapat membuat media pendidikan yang sederhana selama menunjang
tercapainya tujuan pembelajaran. Untuk tercapainya tujuan pengajaran tidak mesti
dilihat dari kemahalan suatu media, akan tetapi yang sederhanapun dapat
menunjang secara efektif dalam mencapau tujuan pembelajaran, asalkan guru
pandai menggunakan media itu. Guru yang pandai menggunakan dan
memanfaatkan media sekalipun sederhana adalah guru yang dapat memanipulasi
media sebagai sumber belajar dan sebagai penyalur informasi dari bahan yang
disampaikan kepada anak didik dalam proses pembelajaran.
D. Macam-macam Media
Dewasa ini media dapat dilihat dari beberapa jenis, bergantung dari
klasifikasinya. Hal ini dapat dilihat dari jenisnya, daya liputnya, dan dari bahan
serta cara pembuatannya. Lebih jelasnya dapat dilihat pada pembahasan berikut
ini :
1. Jenis Media Menurut Wujudnya, terdiri dari :
a. Media Audiotif, adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan
suara saja, seperti radio, casette recorder dan piringan hitam. Media ini
tidak cocok untuk anak didik yang tuli atau ada kelainan sehingga kurang
jelas pendengarannya.
b. Media Kompleks, adalah media yang bahan dan alat pembuatannya sulit
diperoleh serta mahal harganya, sulit pembuatannya, dan penggunaannya
memerlukan keterampilan yang memadai.
Dari jenis dan karakteritik media seperti yang tersebut di atas, kiranya
patut menjadi perhatian dan pertimbangan bagi guru ketika akan memilih dan
mempergunakan media dalam pembelajaran. Karakteristik media yang mana akan
tepat untuk menunjang pencapaian tujuan pembelajaran dan yang lebih penting
pula adalah ketersediaan jika sewaktu-waktu akan digunakan atau dapat diadakan,
maka media itulah yang seharusnya dipakai.
dengan kecermatan guru memahami kondisi psikologis siswa, tujuan, metode, dan
kelengkapan alat bantu. Kesesuaian dan keterpaduan dari semua unsur ini akan
sangat mendukung pengembangan media pembelajaran. Karena itu, pemanfaatan
media hanya diharuskan dengan maksud untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Tetapi pemanfaatan media pembelajaran juga tidak asal-asalan menurut
keinginan guru, tidak terencana dan sistematis. Guru harus memanfaatkannya
justru penting dalam menentukan langkah-langkah tertentu, dengan perencanaan
yang sistematis. Oleh karena itu setidaknya guru mempertimbangkan langkah-
langkah dalam penggunaan media, antara lain :
1. Merumuskan tujuan pembelajaran dengan memanfaatkan media.
2. Persiapan guru; guru memilih dan menetapkan media yang digunakan guna
mencapai tujuan.
3. Persiapan kelas; guru memotivasi siswa atau kelas dalam penggunaan media
agar dapat menilai, menganalisis, menghayati pelajarannya.
4. Langkah penyajian pelajaran dan pemanfaatan media; guru sedapat mungkin
memanfaatkan media dalam membantu tugasnya, dalam menjelaskan
materinya dan dikembangkan penggunaannya untuk keefektifan dan efesiensi
pencapaian tujuan.
5. Langkah kegiatan belajar siswa; siswa belajar dengan memanfaatkan media
yang dapat pula digunakan langsung oleh siswa dan gurunya.
6. Langkah evaluasi pengajaran; kegiatan pembelajaran dievaluasi, sejauhmana
tujuan tercapai yang sekaligus dapat mengukur pengaruh media dalam
pencapaian tujuan atau dapat menunjang tingkat keberhasilan pembelajaran.
Kehadiran media sangat membantu peserta didik dalam memahami
konsep tertentu, terutama hal-hal yang tidak atau kurang mampu dijelaskan oleh
guru melalui bahasa. Ketidak mampuan guru menjelaskan sesuatu bahan itulah
dapat diwakili oleh peranan media melalui pemanfaatannya. Di sini, nilai praktis
media terlihat, yang bermanfaat bagi siswa dan guru dalam proses pembelajaran.