Anda di halaman 1dari 9

JURNAL SENI MUSIK 7 (1) (2018)

JURNAL SENI MUSIK


http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jsm

KREATIVITAS GURU DALAM MENGGUNAKAN LAGU-LAGU PADA


PEMBELAJARAN TEMATIK DI SEKOLAH DASAR
Nur Azimah
Udi Utomo
Jurusan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Info Artikel Kreativitas guru sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan
________________ kemampuan siswa dalam memahami materi dengan baik. Guru SD Negeri Sekaran
Sejarah Artikel:
02 Semarang menggunakan lagu-lagu dalam proses pembelajaran tematik untuk
Diterima Mei 2018 menyampaikan materi ajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendis-
Disetujui Mei 2018 kripsikan kreativitas guru dalam menggunakan lagu-lagu dalam pembelajaran temat-
Dipublikasikan Jni 2018 ik. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Hasil penelitian menun-
________________ jukkan bahwa kreativitas guru terlihat pada penggunaan lagu untuk menyampaikan
Kata Kunci materi ajar dalam proses pembelajaran, dimana guru memilih dan membuat syair
Kreativitas, lagu yang dikaitkan dan disesuaikan dengan tema pembelajaran yang disampaikan.
Pembelajaran, Namun demikian dikarenakan guru tidak berasal dari guru musik, terkadang
Pembelajaran Tematik, penggunaan lagu hanya sebatas penyesuaian tema materi ajar yang disampaikan,
Seni Muik selain itu kreativitas guru tampak pada saat menggunakan lagu-lagu untuk mem-
________________ bangun perhatian siswa agar kembali fokus pada materi ajar yang disampaikan.

Abstract
Teacher creativity is needed in the learning process to improve students' ability in
understanding the material well. The teacher of SD Negeri Sekaran 02 Semarang
uses songs in the thematic learning process to deliver teaching materials. This study
aims to find and describe the creativity of teachers in using the songs in thematic
learning. This study used qualitative research methods. The results showed that the
creativity of the teacher is seen in the use of songs to deliver teaching materials in
the learning process, where the teacher chooses and makes lyrics of songs that are
associated and adapted to the theme of the lesson. However, because the teacher
does not come from a music teacher, sometimes the use of the song is only limited
to the theme of teaching materials that are presented, in addition to the creativity of
teachers appear when using the songs to build students' attention to re-focus on
teaching materials delivered.

.

Jurusan Sendratasik, Kampus Sekaran Unnes ISSN 2301-6744
Gunungpati, Semarang 50229
Email: usmanwafa@.unnes.ac.id

25
Nur Azimah, Udi Utomo/ JURNAL SENI MUSIK 7(1) (2018)

PENDAHULUAN unsur-unsur konseptual sehingga menjadikan


Penyelenggaraan pendidikan sebagaimana proses pembelajaran lebih efektif. Sebagai suatu
diamanatkan dalam undang-undang Nomor 20 model pembelajaran pada pendidikan di SD,
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pembelajaran tematik memiliki karakteristik
diharapkan dapat mewujudkan proses seperti : (1) berpusat pada siswa (student
berkembangnya kualitas peserta didik sebagai centered); (2) memberikan pengalaman
generasi penerus bangsa, yang diyakini menjadi langsung; (3) pembelajaran berlangsung secara
faktor bagi tumbuh kembangnya bangsa dan terpadu; (4) menyajikan konsep dari berbagai
negara Indonesia. Kini, pendidikan dibutuhkan pengetahuan; (5) bersifat fleksibel; dan (6) hasil
untuk menciptakan manusia-manusia yang pembelajaran sesuai dengan minat dan
berkualitas, cerdas dan tanggap terhadap kebutuhan siswa
perubahan untuk bisa berinovasi secara terus Sekolah Dasar merupakan bentuk
menerus agar tidak tertinggal oleh Negara lain. pendidikan di jalur formal. Dalam pelaksanaan
Jika demikian, maka peran guru sangatlah proses pembelajarannya di SD tidak terlepas dari
penting untuk memberikan keteladanan agar aktivitas bermusik, walaupun pada umumnya
dapat mengembangkan potensi dan kreatifitas hanya dengan bernyanyi. Aktivitas musik di
siswa. Selain peran guru, faktor penentu juga ada sekolah dapat mengembangakan keterampilan
pada perbaikan kurikulum. siswa dalam menguasai bahasa yang dimulai
Kurikulum 2013 menuntut pendidikan sejak usia dini, bernyanyi adalah salah satu
sekolah dasar (SD) untuk menggunakan kreativitas musik. Bernyanyi dengan
pembelajaran tematik terpadu. Pembelajaran menggunakan lagu-lagu yang dikenal siswa, dan
tematik merupakan penggabungan beberapa mata melibatkan musik dalam pelajaran-pelajaran lain
pelajaran yang dikaitkan dalam satu tema dimana akan sangat membantu siswa memahami
akan disampaikan kepada murid dalam satu beberapa mata pelajaran yang dikaitkan dengan
rangkaian materi. Kaitan konseptual antar mata satu tema Agar aktivitas pembelajaran tematik di
pelajaran yang akan dipelajari akan membentuk SD mencapai tujuannya sesuai dengan
skema, sehingga siswa akan memperoleh kemampuan perkembangan anak. musik itu
keutuhan dan kebulatan pengetahuan. pembeaja- berguna dalam merangsang IQ anak, EQ,
ran tematik adalah pembelajaran yang berisi sua- dan SQ (Wadyo: 2015).
tu pokok bahasan yang dikaitkan dengan pokok Keterbatasan lagu-lagu edukatif yang
bahasan lain didalam satu bidang maupun lebih menunjang pembelajaran yang masih terbatas
dan dengan pengalaman siswa. Sepeti pada mate- menuntut guru agar kreatif dalam menentukan
ri yang diajarkan guru, mengkaitkan satu tema model lagu yang sesuai dengan isi materi sangat
dengan beberpa bahasan dari berbagaii bidang di perlukan. Berkaitan dengan ini guru merasa
sebagai tujuan pembelajaran (Subroto dala Kadir tidak memiliki kemampuan yang memadai untuk
dan Hanun: 2014). Pembelajaran tematik di mengajarkan materi materi seni, lebih khusus
SD/MI akan sangat membantu siswa, karena seni musik. Mereka merasa tidak berbakat, dan
sesuai dengan tahap perkembangan siswa yang mereka berpendapat bahwa guru yang mengajar
masih melihat segala sesuatu sebagai satu pendidikan seni musik, dalam hal ini pemberian
keutuhan dan saling berkaitan. Dalam kontes ini lagu dalam pembelajaran harus guru yang
siswa Sekolah Dasar dituntut untuk aktif dalam berbakat. (Utomo dan Sinaga: 2009). Misalnya
memusatkan perhatian dalam suatu tema tertentu. untuk bisa menyanyi, diperlukan penguasaan
Karakteristik pembelajaran tematik adalah kompetensi yang terdiri atas pengetahuan,
sebagai berikut (1) anak didik sebagai pusat keterampilan, dan sikap terhadap musik.
pembelajaran; (2) memberi pengalaman Pendeknya, untuk dapat melakukan pekerjaan-
langsung; (3) menghilangkan batas pemisah pekerjaan seni musik, diperlukan kom-petensi
antar mata pelajaran; (4) fleksibel; (5) hasil yang mencakup aspek-aspek kognitif,
pembelajaran sesuai dengan minat dan psikomotor dan afektif (Slamet dalam Utomo
kebutuhan anak didik; (6) menggunakan prinsip dan Sinaga: 2009)
pakem (pembelajaran aktif, efektif, dan Dalam upaya menyiapkan siswa yang kreatif,
menyenangkan); (7) holistic; (8) bermakna( inovatif, dan mempunyai kepekaan tinggi dalam
Kadir dan Asrohah: 2014). memahami materi dalam pembelajaran tematik,
Pembelajaran tematik menekankan pada kreativitas guru seperti pemilihan metode belajar
penerapan konsep belajar sambil melakukan melalui aktivitas bermusik dalam dalam pembela-
sesuatu (learning by doing). Oleh karena itu, jaran sangat diperlukan. bahwa Guru kreatif
guru perlu mengemas atau merancang mempunyai ciri-ciri menyukai tantangan yang
pengalaman belajar yang menunjukkan kaitan artinya mampu membuat pembaharuan dan mem-
26
Nur Azimah, Udi Utomo/ JURNAL SENI MUSIK 7(1) (2018)

perkaya aktivitas pembelajaran sehingga dapat memberikan lagu lagu yang berkaitan dengan
mengembangkan potensi peserta didik (La Had- tema materi pelajaran dimana menyangkut
isi: 2017). Kreativitas adalah proses merasakan kreativitas guru dalam berkreasi memberi lagu
dan mengamati adanya masalah (Torrance dalam agar siswa dapat lebih paham tentang konsep
Munandar:2014). Suryana dalam Hediyati (2011) dari berbagai pengetahuan.
kreativitas sebagai kemampuan untuk Guidfort dalam Mahmudi (2008: 39)
menemukan cara-cara baru untuk memecahkan “Kreativitas mempunyai 4 ciri-ciri yaitu yaitu
persoalan. Sumber kreativitas adalah kecender- kelancaran (fluency), fleksibilitas (flexibility),
ungan untuk mengaktualisasikan diri, mewujudkn keaslian (originality), dan elaborasi
potensi, dorongan berkembang dan menjadi ma- (elaboration).” Dapat disimpulkan dari
tang, kecenderungan untuk mengekspresikan dan komponen diatas bahwa kelancaran berfokus
mengaktifkan semua kemampuan organisme pada kemudahan individu untuk membuat ide-
(Budiarti: 2015). ide atau gagasan baru mengenai produk
Kreativitas dapat dilakukan dengan dua kreativitas. Fleksibilitas mengacu pada keluwe-
macam yaitu kegiatan improvisasi dan kegiatan san berpikir sesorang mengenai cara berpikir
komposisi. Dalam kegiatan improvisasi, ini inovatif dalam berkreativitas. Fleksibilitas
berkaitan dengan spontanitas dalam membuat dapat dilihat dari kemampuan menghasilkan
suatu lagu. Guru sebenarnya harus mampu gagasan, jawaban atau pertanyaan yyang berva-
membuat sebuah lagu secara spontan yang riasi. Keaslian berfokus pada kemampuan
mendorong siswa agar paham dengan berfikir seseorang yang tidak biasa. Elaborasi
pengalaman yang terjadi dalam kegiatan berfokus pada penjelasan terhadap produk
pembelajaran. Misalnya dengan menyusun kreativitas yang dibuat dan diberikan.
sebuah syair tanya jawab kepada siswa, sehingga Boden et al dalam Matlin (2003) yang
siswa dapat memperoleh pengalaman belajar ditulis dalam jurnal Mahmudi (2008)
secara langsung. Improvisasi disini juga dapat menambahkan satu ciri kreativitas yaitu
berkaitan dengan pengubahan lirik lagu yang kebermanfatan (useful) yang disimpulkan
sudah ada menjadi lirik lain yang sesuai dengan bahwa komponen useful berfokus pada
tema (Jamalus: 1988). Stenberg dalam journal bermanfaat atau tidaknya suatu produk
Herwin Yogo Wicaksono (2009) mengatakan kreativitas. Dikatakan kreatif apabila produk
Kreativitas merupakan kemampuan seseorang tersebut bermanfaat.
untuk menghasilkan pekerjaan yang baru dan Dalam Sitopu (2015: 8) ciri-ciri kreativ-
tepat guna. Selain itu, kreativitas merupakan itas ada dua yaitu aptitude dan non aptitude.
suatu hal yang penting baik ditinjau dari aspek Aptitude adalah ciri yang berhungan dengan
individual maupun sosial, dan dapat proses berfikir. Sedangkan non aptitude adalah
dimunculkan dengan mempelajari karya cipta ciri krativitas yang berhubungan dengan sikap
yang sudah ada sebelumnya, untuk kemudian dan perasaan. Dalam sitopu (2015) ciri aptitude
diperbaharui sehingga menghasilkan karya cipta terdapat lima sifat yaitu; (1) berfikir lancar
baru. (Fluency) adalah kemampuan untuk dapat ban-
SD Sekaran 02 adalah Sekolah Dasar yak ide; (2) berpikir luwes (Fleksibilitas) ada-
yang pelaksanaan pembelajarannya tidak bisa lah kemampuan untuk menghasilkan gagasan,
terlepas dari penggunaan lagu yang disampaikan jawaban dari sudut pandang yang berbeda; (3)
oleh guru, hal ini sangat berpengaruh terhadap berpikir original, adalah kemampuan untuk
penangkapan materi oleh siswa melalui lagu. membuat ungkapan yang baru dan kombinasi
Dengan keterbatasan lagu edukatif yang sangat yang tidak lazim; (4) keterampilan merinci
minim, guru berusaha mencari model lagu yang (Elaborrasi), adalah kemampuan untuk
sesuai bahkan terkadang dengan menggubah lirik mengembangkan gagasan sehingga menjadi
lagu yang sudah ada untuk menyesuaikan materi menarik; (5) keterampilan menilai, kemampuan
ajar yang akan disampaikan. kemampuan guru untuk meninjau suatu persoalan dari sudut per-
yang terbatas karena guru bukan dari bidang seni spektif yang berbeda.
musik, menjadi kendala dalam membuat atau Ciri non aptitude diantaranya: (1) rasa
mencari pembendaharaan lagu yang dituntut ingin tahu, yaitu terdorong untuk mengetahui
untuk sesuai dengan materi ajar. Dalam hal ini lebih banyak sesuatu; (2) bersifat imaginatif,
guru dituntut untuk aktif dan kreatif dalam yaitu kemampuan untuk membayangakan
proses pembelajaran yang didalamnya terkait sesuatu yang belum pernah terjadi; (3) tertan-
dengan penggunaan lagu yang tepat. Peneliti tang oleh kemajemukan, yaitu kemampuan
tertarik meneliti terkait dengan kreativitas guru untuk mengatasi masalah sendiri; (4) berani
akan berfokus kepada upaya guru dalam mengambil resiko, kemampuan memberikan

27
Nur Azimah, Udi Utomo/ JURNAL SENI MUSIK 7(1) (2018)

jawaban meskipun belum benar; (5) sifat bisa membuat suasana didalam kelas dapat men-
menghargai, menghargai bimbingan dalam imbulkan perhatian siswa agar terpacu pada pem-
hidup. belajaran.
Penelitian Syahrul (2010) yang mengkaji Menurut penelitian yang sudah dilakukan
tentang penggunaan lagu dalam pembelajaran di kelas I yang diajar oleh ibu Mursiyati dan kelas
tematik menunjukkan bahwa pada pembelajaran V yang diajarkan oleh Bapak Maftuhin, pembela-
tematik guru menggunakan lagu yang dis- jaran dilakukan dengan mengusung beberapa te-
esuaikan dengan materi ajar yang disampaikan ma.
pada pembelajaran tematik. Untuk melengkapi Pembelajaran Tema Pengalamnku
penelitian diatas, Linggasari (2017) yang Pada pembelajaran tema pengalamanku,
pengkaji kreativitas guru dalam pembelajaran tujuan yang dicapai adalah berupa menunjukkan
seni musik menunjukan bahwa guru kreatif ungkapan petunjuk, dan membedakan tempo ce-
emilih metode dalam pembelajaran melalui tahap pat dan lambat. Pada tema ini, guru memilih lagu
kreativitas: Pendorong, proses, produk. Ber- “Menanam Jagung”.
dasarkan penelitian tersebut, persoalan kreativi- Pada saat peneliti melakukan penelitian,
tas dalam pembelajaran tematik masih perlu dil- guru menjelaskan materi tentang tema “Pengala-
akukan. manku”. Guru menjelaskan beberapa bentuk pen-
galaman yang pernah dilakukan oleh siswa, sep-
METODE PENELITIAN erti berlibur, bertamasya, memancing, dan berke-
Penelitian ini menggunakan pendekatan bun. Kemudian guru mengambil salah satu con-
kualitatif. Lokasi penelitian dilakukan di SD toh yang disampaikan oleh siswa yaitu berkebun.
Negeri Sekaran 02 Semarang.. Sasaran penelitian Untuk membantu penjelasan, pada pengamatan
adalah kreativitas guru dalam mengunakan lagu- ke-1 guru menyampaikan lagu anak yang berjudul
lagu pada pembelajaran tematik di SD. Teknik “Menanam Jagung”. Guru menuliskan lirik lagu
Pengumpulan data tentang Kreativitas Guru dalam yang membuat semua siswa antusias dengan apa
menggunakan lagu dalam pembelajaran tematik yang ditulis guru dipapan tulis. Dengan guru
dilakukan dengan beberapa cara, yaitu dengan menyampaikan lagu tersebut bertujuan untuk
observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi menyampaikan materi tema “pengalamanku”
pustaka (Sugiyono: 2016). Data diperoleh dari yang didalamnya memberikan beberapa konsep
observasi, wawancara secara mendalam dengan pemahaman diantaranya, pengalaman bergotong
pihak kepala sekolah dan dua guru kelas. Data royong, pengalaman berkebun, disamping itu
yang dikumpulkan pertama langsung dari sumber, guru mengajarkan siswa membaca kalimat
dokumentasi, dan studi pustaka. Analisis data ungkapan petunjuk dan menulis, serta mengajak
menggunakan analisis interaktif dari Miles dan siswa mengetahui tempo cepat dan lambat me-
Huberman dalam Sugiyono (2016). lalui lagu.
Teknik analisis data pada penelitian Sebagaimana dikatakan Subroto dalam
kualiatif dilakukan sejak sebelum memasuki Kadir dan Hanun (2014) pembeajaran tematik
lapangan, selama dilapangan, dan setelah selesai adalah pembelajaran yang berisi suatu pokok ba-
dilapangan. Analisis tersebut dibagi ke dalam tiga hasan yang dikaitkan dengan pokok bahasan lain
tahap, yaitu: (1) Reduksi Data; (2) Penyajian Data didalam satu bidang maupun lebih dan dengan
dan (3) Kesimpulan/Verifikasi (Miles dan Huber- pengalaman siswa. Sepeti pada materi yang di-
man dalam Sugiyono: 2016). Teknik pemeriksaan ajarkan guru, mengkaitkan satu tema dengan be-
keabsahan data menggunakan metode triangulasi. berpa bahasan dari berbagai bidang sebagai
Teknik keabsahan triangulasi sumber, digunakan tujuan pembelajaran. Berikut syair lagu “Me-
sebagai pengecekan keabsahan data dalam pene- nanam Jagung” yang dikaitkan dengan tema Pen-
litian tentang kreativitas guru dalam penggunakan galamanku:
lagu-lagu pada pembelajaran tematik di SD
(Sugiyono: 2016) Ayo kawan kita belajar
Menanam jagung dikebun kita
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Ambil cangkulmu, ambil pangkurmu
Kreativitas guru dalam menggunakan la- Kita bekerja tak jemu-jemu
gu dapat dilihat pada proses pembelajaran dari Cangkul cangkul cangkul yang dalam
kegiatan pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan Tanah yang longgar jagung ku tanam
penutup pada pembelajaran. Guru kelas I dan V
menggunakan yel-yel pada saat kegiatan pembuka Lagu model anak-anak diatas dipilih guru
untuk menarik perhatian siswa seperti yang dalam pembelajaran tema pengalamanku. Guru
dikatakan Rosdiati (2014:103) guru dituntut untuk memilih lagu tersebut karena melodi lagu mudah

28
Nur Azimah, Udi Utomo/ JURNAL SENI MUSIK 7(1) (2018)

untuk anak-anak sekolahh dasar dan syairnya sebuah gerakan tangan sesuai syair dan irama
mudah dihafalkan. Dengan lirik diatas, guru ber- lagu. Tidak hanya itu saja, guru membuat anak
fikir inovatif dengan mengkaitkan setiap kata bisa menangkap materi dari lagu tersebut dengan
dengan pemahaman konsep pengetahuan yang memberikan pertanyaan mengenai materi ajar
akan disampaikan, seperti kata “kita bersama, melalui syair lagu agar siswa paham kalimat pe-
menanam jagung” kata ini memberi makna pent- tunjuk yang merupakan tujuan pembelajaran sep-
ingnya bergotong royong bahwa bekerja bersama- erti “apa yang ditanam?” siswa menjawab “Ja-
sama akan meringankan pekerjaan. Lalu pada gung”, lalu guru bertanya kembali “biar cepat
“cangkul cangkul cangkul yang dalam” kata ini selesai, bagaimana menanam jagungnya?” siswa
memberi makna gambaran pengalaman berkebun menjawab “dengan bersama sama agar cepat
untuk memunculkan pemahaman dan imajinasi selesai”. Pertanyaan selanjutnya “ dengan
anak mengenai pengalaman sendiri yang merupa- mengunakan apa menanam jagung?” siswa men-
kan unkapan petunjuk. Sehingga anak paham jawab “cangkul dan pangkur”. Selain dengan per-
dengan mampu menjawab pertanyaan yang dibuat tanyaan, guru meminta beberapa siswa untuk
guru seperti “mengapa menanam jagungnya ber- menuliskan jawabannya dipapan tulis sehingga
sama-sama?” anak-anak menjawab “agar cepat lewat kegiatan ini, guru melatih anak kelas 1 un-
selesai bu, bergotong royong dengan teman”. Ini tuk bisa menulis.
menunjukkan anak mengerti pentingnya ber-
gotong royong. Pembelajaran Tema Lingkungan Bersih, Asri,
Berpijak pada guru yang berfikir inovatif- dan Indah
dengan mengembangkan syair lagu menjadi se- Pada pembelajaran tema pengalamanku,
buah penjelasan beberapa konsep dari mulai ber- tujuan pembelajaran yang dicapai berupa menun-
gotong royong hingga memberi ungkapan petun- jukkan ungkapan pemberitahuan, dan menyanyi-
juk melalui syair lagu seperti yang sudah kan lagu dengan permainan ritmis cepat dan lam-
dideskripsikan diatas, peneliti melihat bahwa guru bat. Pada tema ini, guru mengubah sebuah syair
luwes melakukan kegiatan menjelaskan isi meteri lagu yang sudah ada menjadi syair baru sesuai
sehingga interaksi antara murid dan guru terlihat tema yang akan di sampaikan. Berikut adalah
baik dan tidak kaku, dengan demikian siswa syair lagu asli “Pelangi”:
mampu memperoleh pemahaman materi. Se-
bagaimana dikatakan oleh Guidfort dalam Pelangi pelangi alangkah indahmu
Mahmudi (2008) ciri kreativitas salah satunya Merah kuning hijau
adalah keluwesan (Fleksibilitas) dimana Di langit yang biru
seseorang mampu berpikir inovatif dalam berkre- Pelukismu agung, siapa gerangan
ativitas. Pelangi-pelangi ciptaan Tuhan
Pemahaman materi dengan lagu ini juga
dibarengi dengan sebuah gerakan tangan yang Lagu daiatas merupakan lagu anak-anak
dibuat guru, gerakan tangan ini bertujuan untuk yang berjudul Pelanngi dimana syairnya masih
mengaktifkan semua siswa untuk lebih antusias syair lagu asli. Guru mengganti syair lagu men-
dalam memahami materi yang akan disampaikan. jadi lagu “Rumahku” sebagai berikut:
sesuai dengan halnya pendapat Rogers dalam U.
Munandar bahwa sumber krativitas adalah ke- Rumahku-rumahku bersih dan indahmuAda jen-
cenderungan mengekspresikan diri untuk delanya dan ada pintunya
mengaktifkan semua kemampuan organisme. Tempat aku tinggal dengan ayah bunda
Dalam penyampaian lagu “Menanam Ja- Rumahku-rumahku ku jaga s’lalu
gung”, guru mencoba memperkaya aktivitas
pembelajaran dengan memberikan gerakan kepa- Menurut wawancara yang telah dilakukan
da siswa dalam menyanyikan lagu tersebut, denan oleh guru, berikut adalah langkah guru dalam
gerakan tangan dan kaki siswa ikut bergerak mengubah syair lagu yang sudah ada; (1) guru
sesuai dengan irama lagu tersebut. Sebagaimana menentukan lagu yang akan diubah. Dalam men-
dikatakan La Hadisi dkk (2017) bahwa Guru kre- gubah syair lagu, guru mencari lagu yang melod-
atif mempunyai ciri-ciri yang salah satunya ada- inya dan lagunya sudah dimengerti siswa, guru
lah kreatif dan menyukai tantangan yang artinya juga memilih lagu yang memiliki melodi tidak
mampu membuat pembaharuan dan memperkaya rumit dan mempunyai ketukan yang tidak cepat,
aktivitas pembelajaran sehingga dapat mengem- karena menurut guru lagu tersebut nantinya akan
bangkan potensi peserta didik. lebih mudah diterima oleh siswa untuk terus
Guru menggunakan lagu diatas juga se- dihafalkan. Dengan alasan tersebut, guru kelas I
bagai penilaIan. Dimana siswa bernyanyi dengan ibu Mursiyati memilih lagu Pelangi-Pelangi un-

29
Nur Azimah, Udi Utomo/ JURNAL SENI MUSIK 7(1) (2018)

tuk diubah syairnya menjadi syair yang baru; (2) Setelah menulis syair lagu, Guru mem-
guru menentukan syair lagu. Dalam hal mengu- beriikan contoh ritmis melalui tepuk tangan dan
bah syair lagu, guru memilih syair yang berkai- memukul meja. Guru memberi contoh dengan
tan dengan materi yang akan disampaikan. Guru bernyanyi diiringi dengan tepuk tangan dan tepuk
memilih kata-kata yang mudah dipahami oleh meja, dengan ketukan 4/4 dan 1/8 guru mencon-
siswa dan menurut pengalaman yang nyata yang tohkan agar siswa memahami iringan ritmis yang
dialami guru maupun siswa. lambat dan cepat, serta keras lembutnya bunyi.
Lirik dalam lagu akan mempermudah pem- Guru mencontohkan bernyanyi dengan tempo
ahaman siswa terhadap gambaran materi apa cepat dan lambat melalui permainan ritmis
yang akan disampaikan guru karena lirik lagu dengan menggunakan tepuk tangan dan tepuk
mengandung pesan yang mengandung penge- meja dan siswa sangat antusias untuk memprak-
tahuan untuk pemahaman siswa terhadap materi tikannya.
yang akan disampaikan. Seperti yang dikatakan Peneliti melihat pada proses pembelajaran,
oleh Jamalus (1988) bahwa kreativitas dalam guru mampu memberikan lagu yaitu lagu “Ru-
musik ada kegiatan komposisi dimana seseorang mahku” yang merupakan karya guru berupa syair
membuat lagu dengan perencanaan dan yang diganti dari lagu aslinya, lagu tersebut
penyusunan unsur-unsur musik. Kemudian sep- membuat siswa paham dengan apa yang disam-
erti yang dikatakan sitopu (2015) bahwa ciri kre- paikan dimana guru membuat pertanyaan-
ativitas salah satunya adalah kelancaran (Fluen- pertanyaan melalui lagu. Terbukti pada saat eval-
cy) yaitu kemampuan untuk banyak ide. Dalam uasi siswa mampu menjawab pertanyaan-
hal ini ide adalah sebuah syair baru untuk pertanyaan dari guru dan mengulangi kembali
menyampaikan materi ajar. materi yang disampaian dengan baik. Jadi lagu
Berdasarkan syair tersebut, guru mengkait- yang dibuat guru dapat dijadikan alat belajar da-
kan dengan materi ajar melalui pertanyaan- lam proses pembelajaran seperti yang guru
pertanyaan bervariasi melalui syair lagu yang lakukan. Sebagaimana dikatakan oleh Guildfort
mendorong rasa ingin tahu siswa. Guru mem- dalam Matlin (2003) ciri kreativitas dalam
berikan lirik berupa ungkapan pemberitahuan seseorang adalah kebermanfaatan (useful), yaitu
gambaran rumah sehat, dimana peserta didik berfokus pada bermanfaatnya suatu produk krea-
tinggal, dan rumah yang seperti apa bisa tivitas.
dikatakan sehat. Guru memberikan pertanyaan
“dimana kalian tinggal ?” siswa menjawab, Pembelajaran Tema Panas dan Perpinda-
“Rumah”. Lalu guru bertanya kembali “ada apa hannya
pada rumah itu ?” siswa menjawab “ada pintu Pada pembelajaran tema panas dan per-
dan jendela”. Kemudian guru bertanya kembali pindahannya, guru tidak menggunakan RPP kare-
“untuk apa jendela itu?” siswa sulit menjawab, na menurut bapak Maftuhin, kesulitan dalam
lalu guru menjelaskan “bahwa jendela berfungsi membuat RPP dirasakan. Sebelum mengajar
untuk keluar masuknya udara yang penting untuk bapak Maftuhin hanya membaca buku yang akan
fungsi pernafasan kita. Jaadi kalo tidak ada diajarkan untuk disampaikan kepada peserta
jalannya udara rumah kita seperti kurungan, didik.
sehat tidak?”. Siswa menjawab “tidak”. Dengan Berdasarkan penelitian yang sudah dil-
itu siswa menangkap pemahaman materi “Ling- akukan, pada tema penas dan perpindahannya
kungan Bersih”. Lalu guru memberikan penjela- guru tidak menemukan lagu yang sesuai untuk
san bahwa rumah yang sehat adalah rumah yang materi ajar, guru hanya memilih lagu yang
terdapat pintu dan jendela untuk keluar ma- digunakan untuk membangun suasana kelas un-
suknya udara agar pernafasan baik. Dengan itu tuk mengembalikan fokus siswa kembali.
guru telah menjelaskan ungkapan pemberitahuan Guru memodifikasi syair lagu yaitu dengan
kepada siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran. menambah syair lagu dengan ungkapan baru
Sebagaimana yang dikatakan Sitopu (2015) berbahasa jawa melalui lagu “Naik-Naik ke Pun-
ciri kreativitas salah satunya adalah keluwesan cak Gunung”. Berikut adalah syair lagu asli
(Fleksibilitas) yaitu mengacu pada keluwesan “Naik-naik ke Puncak Gunung”
seseorang berpikir inovatif dengan mampu
menghasilkan gagasan dan pertanyaan yang Naik-naik ke puncak gunung
bervariasi. Guru beripikir inovatif dengan mem- Tingi-tingi sekali
buat syair lagu yang sesuai dengan materi ajar Naik-naik ke puncak gunung
dan membuat pertanyaan bervariasi untuk men- Tingi-tinggi sekali
dorong pemahaman siswa terhadap materi yag Kiri kanan ku lihat saja
disampaikan. Banyak pohon cemara

30
Nur Azimah, Udi Utomo/ JURNAL SENI MUSIK 7(1) (2018)

Kiri kanan ku lihat saja Selain menggunakan lagu naik-naik ke


Banyak pohon cemara puncak gunung, guru menggunakan lagu “Dari
Sabang sampai Merauke” untuk mengembalikan
Lagu diatas adalah lagu dengan syair lagu fokus siswa dan membangun suasana kembali.
yang asli. Guru emodifikasi syair lagu diatas Berikut syair lagu “Dari Sabang sampai Me-
sebagai berikut : rauke”:

Naik munggah ke puncak pucuk Dari Sabang sampai Merauke


Tinggi duwur sekali banget berjajar pulau-pulau
Naik munggah ke puncak pucuk Sambung menyambung menjadi satu
Tinggi duwur sekali banget itulah Indonesia
Kiri kiwo kanan tengen Indonesia Tanah Airku, aku berjanji padamu
Banyak akeh pohon wit-witan Menjunjung Tanah Airku,
Kiri kiwo kanan tengen Tanah Airku Indonesia
Banyak akeh pohon wit-witan
Siswa menyanyikan lagu tersebut dengan
Berdasarkan penelitian yang sudah berdiri dan melakukan gerakan menggunakan
dilakukan, guru memberikan lagu anak-anak tangan yang sudah diajarkan oleh guru me-
Naik-naik ke Puncak Gunung yang didalam nyesuaikan lirik yang ada pada lagu tersebut.
syairnya terdapat pengubahan kata yang dibuat Proses pembelajaran menjadi menyenangkan
oleh guru, dimana guru mengadopsi kata-kata dengan menggunakan lagu-lagu yang diberikan
bahasa Jawa untuk menggantikan dengan lirik guru sebagaimana yang disampaikan Kadir dan
asli dari lagu tersebut. Seperti yang dilakukan Asrohah bahwa karakteristik pembelajaran te-
oleh bapak Maftukhin dalam lagu “Naik-naik ke matik adalah Menggunakan prinsip PAKEM
Puncak Gunung” yang didalam liriknya guru (pembelajaran katif, kreatif, efektif, dan me-
mengubah lirik asli dengan manggunakan nyenangkan) dimana untuk mengembangkan
ungkapan baru yaitu menggunkan bahasa Jawa kreativitas dalam pembelajaran tematik harus
ngoko pada beberapa katanya. Seperti munggah, melibatkan peserta didik yang aktif dengan Su-
pucuk, dhuwur, kiwo, tengen, akeh, wit-witan. sana kelas yang menyenangkan agar tidak mem-
Dalam hal ini guru menggunakan lagu untuk bosankan, hal ini dapat memunculkan motivasi
membangun suasana belajar agar siswa fokus siswa untuk belajar.
kembali dengan materi yang disampaikam guru. Pemilihan lagu yang dipilih guru lagu itu
Karena menurut guru lagu tersebut merupakan bertempo sedang, dengan diisi gerakan-gerakan
lagu yang disukai oleh siswa karna lirik yang yang dilakukan ini bertujuan untuk mengaktifkan
dimodifikasi oleh guru menggunakan bahasa siswa agar tidak bosan duduk terus menerus. Dan
yang biasa digunakan oleh siswa dalam pemilihan lagunya yang sudah dikenal siswa.
kesehariannya dan di padukan dengan lagu Dengan suara lantang dan bersemangat
aslinya yang menggunakan bahasa Indonesia. siswa menyanyikan lau-lagu yang diberikan oleh
Menurut guru, syair yang dimodifikasi tersebut guru dalam membangun suasana kelas dan fokus
membuat siswa tidak bosan dengan lagu aslinya. siswa kembali. Seperti yang dikatakan oleh Jam-
Sebagaimana dikatakan Torrance dalam alus (1988) kreativitas dalam lagu bisa memilih
U.Munandar (2014) kreativitas adalah proses lirik yang sudah dimengerti oleh siswa. Kemudi-
mengamati adanya masalah yang menjadikan an dikatakan Maslow dalam Munandar (2004:18)
sebuah pemikiran muncul dengan menciptakan yang ditulis dalam jurnal Yesi Budiarti (2015:67)
sesuatu yang baru untuk mengatasi masalah mengatakan bahwa “sumber kreativitas adalah
tersebut. kecenderungan untuk mengaktualisasikan diri,
Dalam hal ini, guru memperkaya aktivias mewujudkn potensi, dorongan berkembang dan
pembelajarannya lewat lagu yang dinyanyikan menjadi matang, kecenderungan untuk mengek-
siswa dengan mengajak siswa menyanyikan lagu spresikan dan mengaktifkan semua kemampuan
tersebut secara bersama-sama dengan posisi organisme”.
berdiri, siswa nampak senang dengan aktivitas Aktivitas siswa kembali lagi dan memper-
belajar seperti yang dikatakan La Hadisi (2017) hatikan guru kembali saat menyampaikan materi
bahwa guru kreatif harus mempunyai ciri kreatif sebagaimana yang dikatakan oleh Mandigers
dan menyukai tantangan dimana guru harus bisa dalam Sugandi (2004: 12) bahwa Salah satu asas
memperkaya aktivitas pembelajarannya agar mengajar adalah prinsip Prinsip menarik per-
tetap berjalan dengan fokus siswa yang tidak hatian dimana hasil belajar akan lebih meningkat
berkurang. bila peserta didik memperhatikan dan konsentra-

31
Nur Azimah, Udi Utomo/ JURNAL SENI MUSIK 7(1) (2018)

si terhadap bahan yang akan dipelajari. Pada Berdasarkan hasil penelitian dan
gilirannya hasil belajar itu akan lebih maksimal pembahasan dapat disimpulkan bahwa
dan tidak mudah. kreativitas guru dalam menggunakan lagu ter-
lihat pada tahap pembelajaran yaitu pada saat
Pembelajaran Tema Peristiwa Kebangsaan kegiatan inti pelajaran. Guru menggunakan
Masa Penjajahan” lagu sebagai pendekatan untuk memasukkan
pada saat penelitian dilakukan, guru materi ajar dan membangun suasana kelas un-
memberikan lagu-lagu Nasional tersebut diatas tuk mengembalikan fokus siswa agar dapat
karena menyesuaikan materi yang diajarkan menerima materi ajar kembali dengan baik. Hal
yaitu membahas tentang “masa penjajahan”. ini dapat ditunjukkan dengan guru mampu
Menurut penelitian yang sudah dilakukan, memberi lagu-lagu yang sudah ada untuk
dengan guru memilih lagu-lagu nasional, proses digunakan dalam menyampaikan materi
pembelajaran berjalan dengan baik dan siswa berbagai macam mata pelajaran IPA, Bahasa
dengan mudah fokus memperhatikan guru dan Indonesia, PKn. Dan SBdp.
menjadikan komunikasi guru dengan siswa Kemudian guru mampu membuat gagasan
terjalin dengan aktif. Berdasarkan lagu-lagu yang baru berupa syair lagu dan mampu membuat
digunakan oleh guru, dapat dilihat persamaan pertanyaan yang bervariasi terhadap syair lagu
hasil penelitian pada jurnal Sinaga (2010) bahwa yang telah dibuat berdasarkan materi ajar, hal ini
guru memanfaatkan lagu-lagu dalam proses digunakan guru untuk memasukkan materi ajar
pembelajaran dengan menyesuaikan tema yang agar siswa memahami berbagai pegetahuan yaitu
digunakan guru dalam pembelajaran. Dalam hal Bahasa Indonesia untuk mengetahui ungkapan
ini guru menggunakan lagu-lagu nasional seperti petunjuk, IPA untuk mengetahui lingkungan
“BangunPemudi Pemuda”, dan “Mengheningkan yang bersih dan sehat, PKn untuk mengetahui
Cipta”, karena menyesuaikan tema yang arti pentingnya bergotong royong. Guru juga
diberikan pada pembelajaran, yaitu Peristiwa mempunyai ide-ide baru dalam pembelajaran
“Kebangsaan Masa Penjajahan”. Berikut adalah menggunakan pilihan lagu-lagu yang digunakan
syair lagu yang digunakan guru pada pembelaja- dimana guru dapat membuat ungkapan baru
ran. Berikut adalah syair lagu “Bangun Pemudi- dengan memodifikasi lirik lagu yang tidak lazim
Pemuda”: yaitu mengkombinasikan bahasa Indonesia dan
Bahasa Jawa ngoko sebagai ungkapan barunya,
Bangun pemudi pemuda Indonesia kemudian guru memberikan lagu yang sesuai
Lengan bajumu ku singsingkan dengan tema pembelajaran. Hal ini digunakan
Untuk Negara guru untuk membangun suasana kelas dalam hal
Masa yang akan dating kewajibanmulah mengembalikan fokus siswa kembali untuk siap
Menjadi tanggunganmu terhadap Nusa menerima materi pelajaran yang disampaikan
Menjadi tanggunganmu terhadap Nusa guru.

Kemudian guru menggunakan lagu Nasional DAFTAR PUSTAKA


berjudul “Mengheningkan Cipta”. Berikut ada-
lah syair “Mengheningkan Cipta”:
Budiarti, Yesi.2005. Pengembangan Kreativitas
dalam Pembelajaran IPS.. Jurnal
Dengar seluruh angkasa raya memuji Pendidikan Ekonomi UM Metro.
Pahlawan Negara
Vol 3(1): 67
Nan gugur remaja di ribaan bendera
Bela Nusa Bangsa
Kau ku kenang wahai Bunga Putra Bangsa Ernani, Hediyati.2011. Kreativitas dan Inovasi
Harga, jasa, kau cahya pelita berpenaruh terhadap Kewirausahaan
Bagi Indonesia Merdeka Usaha Kecil. Jurnal Manajemen dan
Kewirausahaan. Vol 13(1): 10
Pada saat penelitian dilakukan, guru
memberikan lagu-lagu Nasional tersebut diatas Jamalus. (1988). Pembelajaran Musik melalui
karena menyesuaikan materi yang diajarkan yai- Pengalaman Musik. Jakarta: Dirjendikti
tu membahas tentang “masa penjajahan”. Depdikbud

SIMPULAN Hadisi, L, Ode Astina, Wa, dan Wampika.2017.


Pengaruh Kreativitas Mengajar Guru
Terhadap Daya Serap Siswa di SMK

32
Nur Azimah, Udi Utomo/ JURNAL SENI MUSIK 7(1) (2018)

Negeri 3 Kendari. Jurnal Al Ta’dib. Vol


10(2): 155

Mahmudi, Ali.2017. Tinjauan Kreativitas dalam


Pembelajaran Matematika. Jurnal Py-
thagoras. Vol 4(2): 39-40

Munandar, Utami, 2014, Pengembangan Kreativ-


itas Anak Berbakat, Jakarta : Renika
Cipta

Rosdiani, Dini, 2014, Perencanaan Pembelaja-


ran dalam pendidikan jsamani dan
Kesehatan, Bandung :Alfabeta

Sinaga, Syahrul S. 2010. Pemanfaatan dan


Pengembangan Lagu Anak-Anak
dalam Pembelajaran Tematik pada
Pendidikan Anak Usia Dini/TK.
Harmonia. Vol10(1)

Sitopu Riyanto. 2015. Kreativitas Guru dalam


Pembelajaran Seni Musik TK Pertiwi 34
Patemon Kecamatan Gunung Pati Kota
Semarang

Sugiyono, 2016, Metodologi Penelitian kuanti-


tatif, kualitatif, dan R&D, Ban-
dung :PT Alfabet

Kadir, Abd dan Hanun Asrohah.


2014.Pembelajaran Tematik. Ja-
karta : Rajawali Pers 2014

Yogo Wicaksono, Herwin.2009. Kreativitas


dalam Pembelajaran Seni Musik.
Jurnal Cakrawala Pendidikan. (1):
4

Linggasari, Twostyana.2017.Kreativitas Guru


dalam Pembelajaran Musik di Taman
Kanak-kanak (TK) Kemala Bhayangkari.
Jurnal Musik. Vol 2(6): 58-63

Utomo, Udi dan Syahrul Sinaga.2009. Pengem-


bangan Materi Pembelajaran Seni Musik
Berbasis Seni Budaya Berkonteks Kre-
atif, Kecakapan Hidup, dan Me-
nyenangkan bagi Siswa SD/MI
.Harmonia. Vol 9(2).

Wadyo.2009. Music as an integrated education


tool for preschool student. Harmonia.
Vol 15 (2): 144

33

Anda mungkin juga menyukai