PENDAHULUAN
sejak tingkat dasar sampai ke perguruan tinggi. Hal ini merupakan tugas pendidik
untuk menyiapkan sumber daya manusia yang dapat berbahasa dengan baik dan
benar.
bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.” (Keraf,1970:1). Secara umum
bahasa – Bahasa yang dipergunakan sebagai alat komunikasi pada dasrnya adalah
lambang - lambang bunyi yang bersistem, yang dihasilkan articulator manusia dan
perkembangan intelektual manusia dan kekayaan cipta karya manusia sebagai hasil
(writing skills). Menyimak dan berbicara kita pelajari sebelum memasuki sekolah,
1980:1).
Membaca adalah suatu proses yang dilakukan pembaca untuk memetik serta
memahami arti atau makna yang terkandung di dalam bahan tertulis (Wasitoh dan
Mashudi dalam Tarigan, 1989:32). Kegiatan membaca merupakan hal yang paling
penting bagi kehidupan manusia, baik dalam keluarga, sekolah dan masyarakat.
mencakup isi dan memahami makna bacaan. Akan tetapi, bagaimana guru Bahasa
Membaca puisi bagi anak – anak belum terampil karena waktu, proses dan
latihan secara intensif. Kenyataan seperti itu menjadi tantangan bagi guru Bahasa
Indonesia khususnya untuk mencari alternatif agar membaca puisi dapat disukai
semua orang.
yang beragam. Kegiatan bisa dilakukan di dalam atau di luar kelas dengan tugas
(GBPP, 1994:26).
Membaca puisi dengan suara nyaring dilakukan agar pembaca dan pendengar
1. Ketepatan pemahaman/penghayatan.
3. Kebebasan berekspresi.
Membacakan puisi seringkali disertai dengan gerak-gerik tubuh dalam
Membaca puisi bagi anak-anak belum terampil karena waktu, proses dan
latihan secara intensif. Kenyataan seperti itu menjadi tantangan bagi guru khususnya
untuk mencari alternatif agar membaca puisi dapat disukai semua orang. Misalnya,
menggunakan dua metode saja, yaitu metode ceramah untuk menyampaikan teori
membaca dan metode pemberian tugas untuk menugaskan siswa membaca sebuah
wacana dalam hal ini membaca puisi. Hal ini mengakibatkan banyak siswa yang
tidak mampu membaca puisi dengan baik karena belum mendapatkan latihan
diubah menjadi kegiatan belajar yang sangat menarik jika siswa memiliki minat dan
dengan baik di sekolah jika menggunakan metode yang tepat sesuai dengan tujuan
membaca.
1) Manfaat Teoritis
Secara umum hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan dalam
a. Bagi Siswa:
b. Bagi Guru:
c. Bagi Sekolah:
Indonesia.
BAB II
KAJIAN TEORI
Pada dasarnya guru adalah seorang pendidik. Pendidik adalah orang dewasa
dengan segala kemampuan yang dimilikinya dapat mengubah psikis dan pola pikir
anak didiknya dari tidak tahu menjadi tahu serta mendewasakan anak didiknya. Salah
satu hal yang harus dilakukan oleh guru adalah dengan mengajar di kelas, dan yang
paling penting adalah performance guru di kelas. Bagaimana seorang guru dapat
dengan demikian guru harus menerapkan metode pembelajaran yang sesuai dengan
(b) Metode demonstrasi, (c) Metode diskusi kelompok, (d) Metode tutorial, (e) Metode
Stimulus, studi kasus dan permainan, dan (f) Metode drill. “Metode adalah
dengan urutran yang sistematis berdasarkan pendekatan tertentu,” (Misdan, 1968: 60).
Metode pengajaran sastra meliputi cara pemilihan, cara penahapan, cara penyajian dan
cara pengulangan bahan pengajaran. Dari literatur kita kenal istilah seperti metode
ceramah, metode diskusi, metode proyek, metode drill. (Rusyam, 1984: 314).
Metode drill atau latihan adalah suatu metode yang dapat diartikan sebagai
suatuncara mengajar di mana siswa melakukan kegiatan – kegiatan latihan agar siswa
memiliki ketangkasan atau keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang dipelajari.
(Roestiyah, 1998: 125). Dalam metode latihan harus diadakan keragaman materi
dengan tujuan menghilangkan kejenuhan pada siswa. Persiapan siswa sebelum dimulai
latihan harus mantap sebab apabila siswa melaksanakan latihan tanpa pondasi yang
umumnya metode ini berisi rangkaian kegiatan mengulangi suatu perbuatan, sampai
berkelompok.
1998 : 76).
Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca
untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-
Dari segi linguistik, membaca adalah suatu proses dari penyandian kembali dan
pembacaan sandi (a recording and a decoding process), berbeda dengan berbicara dan
Komunikasi adalah suatu hal yang sangat penting dan utama sekali, sebab tanpa
komunikasi tidak mungkin kita dapat memahami masyarakat kita sendiri (Tarigan
dkk,1989: 29).
Media massa merupakan alat komunikasi bagi masyarakat umum dan sekolah
bertanggung jawab mendidik para siswanya agar mampu menggunakan media massa
secara kreatif.
mengevaluasi hal-hal yang mereka dengar atau hal yang mereka lihat dari media
massa.
membaca yang dituntut oleh kehidupan modern sehingga diperlukan usaha yang
koperatif dari para guru dalam semua bidang pengajaran. Bimbingan membaca ada
dalam setiap program kurikulum agar tercapai hasil yang lebih baik. Membaca harus
bisa dikembangkan tidak hanya dalam proses pembinaan tetapi juga membangun
kepribadian.
keterampilan dasar yang harus dimiliki setiap siswa, di samping keterampilan dasar
dan sebagainya.
ungkapan, pepatah, peribahasa dan lain-lain dalam bahasa ibu para siswa.
Bimbingan terhadap membaca harus ada dalam setiap program kurikulum agar
tercapai hasil yang lebih baik (HGT, ARS, dan KAH, 1989 : 32).
atau poesis “ pembuatan” dan dalam bahasa Inggris disebut poem atau potry. Puisi
diartikan “membuat” dan “pembuatan” karena lewat puisi pada dasarnya seorang telah
menciptakan dunia tersendiri, yang mungkin berisi pesan atau gambaran suasana-
“Membaca dapat mencakup pengertian yang luas sekali. Oleh sebab itu
membaca dapat dibedakan dalam berbagai ragam sesuai dengan tujuan, proses
kegiatan, objek bacaan dan media yang digunakan. Membaca adalah mereaksi,
membaca adalah proses, dan membaca adalah pemecahan kode dan penerima
pesan”(Aminuddin, 1987:15-16).
“Salah satu ragam membaca yang digunakan dalam membaca puisi adalah
membaca teknik yang sering disebut oral reading membaca lisan maupun reading
aloud “membaca nyaring”. Disebut demikian karena membaca teknik adalah membaca
yang dilakukan secara bersuara sesuai dengan aksentuasi, intonasi dan irama yang
selaras dengan gagasan serta suasanapenuturan dalam teks yang dibaca. Membaca
teknik juga berhubungan dengan kegiatan membaca sastra secara lisan memiliki sifat
redeskriptif. Membaca lisan yang bersifat redeskriptif, artinya pembaca selain harus
memahami isi teks serta suasana penuturan yang ada di dalamnya, juga harus
tempo dan irama, aspek tubuh : menata gerak mimic atau facial expression, gerak
bagian-bagian tubuh atau gesture, posisi tubuh atau posture, selain itu unsur eye
cantact sebagai salah satu upaya menciptakan hubungan batin dengan pendengarnya
tertuang dalam bentuk idiografi, mengungkapkan suatu ide dengan perantaraan bunyi-
bunyi bahasa yang indah dan mengesankan. Bunyi Bahasa yang indah adalah bunyi
Apabila kita mengamati uraian beberapa pengertian puisi di atas, kita dapat
Puisi dibedakan antara folk epic, yakni bila nilai akhir puisi itu untuk dinyanyikan,
dan literary epic, yakni bila nilai akhir puisi untuk dibaca, dipahami dan diresapi
maknanya.
2) Puisi naratif, yakni puisi yang di dalamnya mengandung suatu cerita dengan
suatu cerita.Yang termasuk dalam jenis puisi naratif adalah balada kisah tentang
kedengkian, ketakutan, kepedihan dan keriangannya dan poetic talk sebagai puisi
3) Puisi lirik, yakni berisi luapan batin individual penyairnya dengan segala macam
4) Puisi dramatik, yakni salah satu jenis puisi yang secara objektif menggambarkan
mengandung suatu gambaran kisah tertentu tentang dirinya atau orang lain yang
umumnya terampil.
6) Puisi satrik, yakni puisi yang mengandung sindiran atau kritik tentang kepincangan
7) Romance, yakni puisi yang berisi luapan rasa cinta seseorang terhadap sang
kekasih.
8) Elegi, yakni puisi ratapan yang mengungkapkan rasa pedih seseorang.
9) Ode, yakni puisi yang berisi pujian terhadap seseorang yang memiliki jasa ataupun
sikap kepahlawanan.
10) Himne, yakni puisi yang berisi pujian kepada Tuhan maupun ungkapan rasa cinta
Aminuddin dalam bukunya yang berjudul “Pengantar Apresiasi Karya Sastra” halaman
1. Puisi lama memiliki beberapa kaidah mutlak yang harus diikuti, yaitu
jumlah baris atau jumlah kalimat dalam setiap baitnya, jumlah suku kata
atau jumlah kata dalam setiap kalimat, rima atau persamaan bunyi,dan
- Gurindam adalah jenis puisi lama yang terdiri atas dua baris, semuanya
yang terkenal ditulis oleh Raja Ali Haji yang berjudul”Gurindam Dua
- Pantun adalah jenis puisi lama yang terdiri atas empat baris, memiliki
merupakan isi.
- Syair, berasal dari Bahasa Arab yang artinya sajak yang terdiri atas
empat baris per bait, memiliki rima / a a a a/ semua baris merupakan isi
dan biasanya tidak selesai dalam satu bait karena digunakan untuk
bercerita.
2. Puisi Baru, isi dan gaya penulisan pada puisi baru tetap dipengaruhi puisi
lama, namun mulai bebas karena adanya pengaruh sastra Barat atau Eropa.
a. Distikon adalah sajak atau puisi yang terdiri atau dua baris kalimat
b. Tersina, sajak atas tiga seuntai, artinya setiap baitnya terdir atas tiga
c. Kuatrin, sajak empat seuntai yang setiap baitnya terdiri atas empat buah
d. Kuint, sajak atau puisi yang terdiri atas lima baris kalimat dalam setiap
e. Sekstet, sajak atau puisi enam seuntai yang setiap baitnya terdiri atas
rima bunyi. Septima, sajak atau puisi tujuh seuntai yang setiap baitnya
Jika kita perhatikan benar-benar sebuah puisi, pada umumnya para penyair
mengatakan lebih banyak dari pada yang dikandung oleh kata-kata ataupun kombinasi
kata-kata yang tersirat pada puisi mereka, dengan kata lain kata-kata yang sedikit
mungkin ingin melukiskan atau mengatakan susunan dengan jelas dan seluas
mungkin. Untuk memenuhi maksud yang telah diutarakan di atas, maka mau tak mau
diperlukan suatu metode yang baik beserta sarana-sarana yang diperlukan untuk itu.
1. Diksi (diction) berarti pilihan kata. Kata-kata yang digunakan dalam dunia
2. Imaji, segala yang dirasai atau dialami secara imajinatif dikenal dengan istilah
Imagery atau imaji. Dalam karyanya, sang penyair berusaha sekuat daya agar para
3. Kata nyata, salah satu cara membangkitkan daya baying atau imajinasi para
penikmat sesuatu sajak adalah dengan menggunakan kata-kata yang tepat, kata-kata
4. Majas, merupakan bahasa kias atau gaya bahasa yang sering digunakan oleh para
5. Ritme dan Rima. Ritme adalah turun naiknya suara secara teratur, sedangkan rima
atau sajak adalah persamaan bunyi. Menurut susunannya rima ada tiga jenis, yaitu:
kegembiraan serta keceriaan dalam dunia puisi disebut euphony. Biasanya bunyi i, e,
dan a merupakan pleasantness of sound atau keceriaan bunyi itu. Lawan dari euphony
bunyi seperti itu diwakili oleh vocal o, u, e, atau diftong au (Tarigan, 1984:27-39).
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian adalah merupakan proses ilmiah yang mencakup sifat formal dan
intensif. Karakter formal dan intensif terkait dengan aturan, urutan, maupun cara
penyajiannya agar memperoleh hasil yang diakui dan bermanfaat bagi kehidupan
memecahkan problem sebab dan akibat, dapat diulang kembali dengan cara yang
dilakukan secara teliti dan kritis dalam mencari fakta-fakta atau prinsip-prinsip
melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yaitu studi yang digunakan untuk
a) Perencanaan
1. Observasi awal untuk mengidentifikasi masalah yang berasal dari siswa dan
puisi.
b) Pelaksanaan Tindakan
dilaksanakan.
6. Guru mempersiapkan puisi yang digunakan sebagai latihan membaca puisi.
c) Observasi Tindakan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap observasi tindakan ini adalah melakukan
dari gerakan, intonasi, mimik wajah dalam membaca puisi di depan kelas.
d) Refleksi
Semua data yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan dan proses observasi
tindakan yang dilakukan. Hasil refleksi ini dijadikan acuan untuk memperbaiki
kinerja dan melakukan perbaikan terhadap perencanaan yang akan dilaksanakan pada
siklus kedua.
Setelah semua data terkumpul, data diolah dan dianalisis dengan tujuan
memperoleh gambaran yang secara jelas tentang kempuan membaca puisi siswa.
mengolah data yang didapat dari lapangan. Kegiatan ini merupakan upaya yang
dilakukan peneliti agar data yang telah terkumpul mempunyai arti dan dapat ditarik
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik kuantitatif
yang berupa perhitungan dan data kualitatif berupa angket. Setelah data terkumpul
dan diperiksa, bila memenuhi persyaratan maka data tersebut ditabulasikan dalam
Data tes berupa membaca puisi, aspek yang dinilai yaitu : tempo, lafal/
bobot 40.