membanggakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara, (2)
peserta didik memahami bahasa Indonesia dari segi bentuk, makna, dan fungsi
kematangan sosial, (4) peserta didik memiliki disiplin dalam berpikir dan
berbahasa (berbicara dan menulis), (5) peserta dan didik mampu menikmati dan
(6) peserta didik menghargai dan membanggakan karya sastra Indonesia sebagai
Madrasah Ibtidaiyah adalah bagian dari pendidikan dasar formal dengan ciri keagamaan. Madrasah
Ibtidaiyah merupakan lembaga pendidikan Islam yang lebih modern, yang memadukan antara
pendidikan pesantren dan sekolah, yang materinya mengintegrasikan agama dan pengetahuan
umum. Madrasah Ibtidaiyah sebagai lembaga pendidikan Islam berfungsi menghubungkan sistem
lama dan sistem baru dengan jalan mempertahankan nilai-nilai lama yang masih baik dan dapat
dipertahankan dan mengambil sesuatu yang baru dalam ilmu, teknologi, dan ekonomi yang
bermanfaat bagi kehidupan umat Islam, sedangkan isi kurikulum madrasah pada umumnya sama
dengan pendidikan di pesantren ditambah dengan ilmu- ilmu umum Untuk dapat
mengimplementasi-kan program pendidikan karakter yang efektif.(Haedar Nashir, 2013).
membanggakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara, (2)
peserta didik memahami bahasa Indonesia dari segi bentuk, makna, dan fungsi
kematangan sosial, (4) peserta didik memiliki disiplin dalam berpikir dan
berbahasa (berbicara dan menulis), (5) peserta dan didik mampu menikmati dan
(6) peserta didik menghargai dan membanggakan karya sastra Indonesia sebagai
diartikan sebagai upaya pendidik untuk mengubah perilaku peserta didik dalam
membelajarkan peserta didik sesuai dan sejalan dengan tujuan belajar bahasa
3. Nilai-nilai Karakter
mengukir hingga terbentuk pola dan „to mark’ (menandai). Istilah ini lebih fokus
ke arah tindakan atau tingkah laku. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) karakter berarti tabiat, watak, sifat-sifat kejiwaan, akhlak, atau budi
3. Nilai-nilai Karakter
mengukir hingga terbentuk pola dan „to mark’ (menandai). Istilah ini lebih fokus
ke arah tindakan atau tingkah laku. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) karakter berarti tabiat, watak, sifat-sifat kejiwaan, akhlak, atau budi
Kata strategi berasal dari bahasa Latin strategia, yang diartikan sebagai
siswa yang berbeda, dalam konteks yang berbeda pula. Gerlach & Ely (1980)
tertentu, meliputi sifat, lingkup, dan urutan kegiatan yang dapat memberikan
pengalaman belajar kepada siswa. Dick & Carey (1996) berpendapat bahwa
tertentu.
yang efektif dan efisien. Strategi pembelajaran terdiri dari metode dan teknik
bergantian. Gerlach & Ely (1980) mengatakan bahwa teknik (yang kadangkadang disebut metode)
dapat diamati dalam setiap kegiatan pembelajaran.
Teknik adalah jalan atau alat (way or means) yang digunakan oleh guru
untuk mengarahkan kegiatan siswa ke arah tujuan yang akan dicapai. Guru
bagi guru (metode mengajar) maupun bagi siswa (metode belajar). Makin
baik metode yang dipakai, makin efektif pula pencapaian tujuan. Namun,
dengan guru B karena teknik pelaksanaannya yang berbeda. Jadi, tiap guru
tersebut di atas, bahwa strategi terdiri dari metode dan teknik atau prosedur
yang menjamin siswa mencapai tujuan. Dari uraian tersebut jelaslah bahwa
berikut.
Dari contoh tersebut dapat dilihat bahwa kegiatan nomor c dan d adalah
Seluruh kegiatan tersebut di atas merupakan strategi yang disusun guru untuk
Berbagai media, seperti film, VCD, kaset audio, dan gambar, dapat
hubungan antara apa yang akan dipelajari dengan konsep atau ide yang lebih
dengan siswa yang disebut belajar verbal yang bermakna (meaningful verbal
yang dinamis antara guru dengan siswa. Guru memulai dengan suatu advance
2. Advance Organizer
belajar paling baik apabila siswa menemukan sendiri informasi dan konsepkonsep. Dalam belajar
penemuan, siswa menggunakan penalaran induktif
menjelaskan kepada siswa tentang penemuan sinar lampu pijar, kamera, dan
B. TINJAUAN PUSTAKA
peserta didik.
tujuan itu.
belajar.
pembelajaran.
1. Metode
critical incident
dengan materi.
guru. Langkah-langkahnya
menjadi kelompok-kelompok
membuat perkiraan-perkiraan
yang mengena.
potongan-potongan tersebut
resum kelompok.
tertulis. Langkah-langkahnya
buatlah pertanyaan-pertanyaan
membaca masing-masing
a. Pengertian Membaca
faktor fisik dan psikis. Karena demikian kompleksnya, para ahli mengalami
kesulitan dalam mendefinisikan membaca secara tuntas dan bisa diterima oleh
semua pihak. Oleh karena itu, dalam memahami suatu definisi tentang membaca,
Hal ini meliputi: orang harus menggunakan pengertian, khayalan, mengamati, dan
mengingat-ingat.
dilakukan serta digunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak
proses pembacaan sandi (dekonding process). Aspek ini menghubungkan katakata tulis (written
words) dengan makna bahasa lisan (oral languange meaning).
Hal ini mencakup pengubahan tulisan atau cetakan menjadi bunyi yang bermakna.
membaca adalah sesuatu yang rumit yang melibatkan banyak hal, tidak sekadar
simbol tulis (huruf) ke dalam kata-kata lisan. Sebagai proses berpikir, membaca
dua macam informasi, yaitu informasi visual dan informasi nonvisual. Informasi
visual adalah informasi dari tulisan yang harus ditangkap dengan mata. Informasi
jenis informasi ini memiliki hubungan yang resiprokal. Dalam hal ini, semakin
informasi nonvisual yang dimiliki oleh pembaca, semakin banyak dia memerlukan
informasi visual.
sekadar menyuarakan tulisan, baik dengan suara nyaring maupun suara dalam hati
saja.
Berbeda halnya dengan pendapat di atas, Klein dkk, (dalam Farida Rahim
merupakan suatu proses, (2) membaca adalah strategis, dan (3) membaca
informasi dari teks dan pengetahuan yang dimiliki oleh pembaca mempunyai
membaca. Membaca adalah interaktif. Orang yang senang membaca suatu teks
yang bermanfaat akan menemui beberapa tujuan yang ingin dicapainya, teks yang
sekadar aktivitas yang bersifat pasif dan reseptfi saja, melainkan menghendaki
pembaca untuk aktif berpikir. Untuk memperoleh makna dari teks, pembaca
pemahaman terhadap sistem bahasa itu sendiri. Tanpa hal-hal tersebut selembar
Hal ini meliputi: orang harus menggunakan pengertian, khayalan, mengamati, dan
mengingat-ingat.
kemudian memahaminya.
b. Tujuan Membaca
bacaan. Tarigan menyatakan beberapa hal yang penting dalam membaca. (1)
dilakukan oleh tokoh; apa-apa yang telah dibuat oleh tokoh; apa yang terjadi pada
tokoh. (2) Membaca untuk mengetahui mengapa hal itu merupakan topik yang
baik dan menarik, masalah yang terdapat dalam cerita, apa-apa yang dipelajari
atau yang dialami tokoh, dan merangkumkan hal-hal yang dilakukan oleh tokoh
untuk mencapai tujuannnya. (3) Membaca untuk mengetahui apa yang terjadi
pada setiap bagian cerita, apa yang terjadi mula-mula pertama, kedua,
ketiga/seterusnya – setiap tahap dibuat untuk memecahkan masalah, adeganadegan dan kejadian,
serta kejadian buat dramatisasi. (4) Membaca untuk
menemukan serta mengetahui mengapa para tokoh merasakan seperti cara mereka
itu, apa yang hendak diperlihatkan oleh pengarang kepada para pembaca,
mengapa para tokoh berubah, kualitas-kulalitas yang dimiliki para tokoh yang
membuat mereka berhasil atau gagal. (5) Membaca untuk menemukan serta
mengetahui apa-apa yang tidak biasa, tidak wajar mengenai seseorang tokoh, apa
yang lucu dalam cerita, atau apakah cerita itu benar atau tidak benar. (6) Membacauntuk
menemukan apakah tokoh berhasil atau hidup dengan ukuran-ukuran
tertentu, apakah kita ingin berbuat seperti yang diperbuat tokoh, atau bekerja
seperti cara tokoh bekerja dalam cerita itu. (7) Membaca untuk menemukan
yang kita kenal, bagaimana dua cerita mempunyai persamaan, dan bagaimana
tokoh menyerupai pembaca. Pada intinya yang dimaksud oleh Tarigan adalah
mana yang bermanfaat untuk kehidupannya dan informasi mana yang tidak
umum. Tujuan membaca secara umum adalah untuk memperoleh informasi yang
tersaji dalam wacana tulis. Implisit dalam tujuan membaca adalah memeroleh
dibaca tersebut, pembaca berarti memeroleh informasi dari teks yang dibaca
tersebut. White menyebutkan pula tiga tujuan membaca. Pertama, orang membaca
materi referensial yang berupa fakta yang ada di lingkungannya. Tujuan membaca
faktual. Kedua, orang membaca materi yang isinya lebih bersifat intelektual
intelektual. Dalam hal ini, tujuan membacanya adalah untuk meningkatkan daya
informasi yang telah diketahuinya, (6) memeroleh informasi untuk laporan lisan
atau tertulis, (7) mengonfirmasi atau menolak prediksi, (8) menampilkan suatu
eksperimen atau mengaplikasikan informasi yang diperoleh dari suatu teks dalam
beberapa cara lain dan mempelajari struktur teks, dan (9) menjawab pertanyaanpertanyaan yang
spesifik.
seorang pembaca yang mahir biasanya menetapkan apa yang menjadi tujuan
baca;