Anda di halaman 1dari 35

EVALUASI MUTU PROFESI

TENAGA KESEHATAN LAIN

JUNAINAH, SKM

SUB KOMITE MUTU PROFESI


KOMITE TENAGA KESEHATAN
Tenaga Kesehatan Lain- RSCM
• Psikologi klinis • Teknisi gigi
• Apoteker • Ortotik prostetik
• Tenaga teknis kefarmasian • Audiologi
• Tenaga sanitasi lingkungan • Radiografer
• Tenaga gizi • Elektromedis
• Fisioterapis • Ahli teknologi laboratorium medik –
• Okupasi terapis bidang patologi klinik
• Terapi wicara • Ahli teknologi laboratorium medik –
bidang patologi anatomi
• Perekam medis dan informasi
kesehatan • Fisikawan medik – bidang
radiodiagnostik
• Teknik kardiovaskuler
• Fisikawan medik – bidang radioterapi
• Teknik pelayanan darah
• Radioterapis
• Tenaga biologi
• Penata anestesi
• Refraksionis optisien
• Terapis gigi
Monitoring dan Evaluasi Berkelanjutan

AKREDITASI NASIONAL :
KOMPETENSI DAN KEWENANGAN STAF (KKS)
• Proses monitoring dan evaluasi berkelanjutan
dimaksudkan untuk meningkatkan praktik individual
terkait mutu dan pelayanan pasien yang aman;
• Memuat 3 (tiga) area umum, yaitu :
 Perilaku
 Evaluasi Mutu (Pengembangan Profesional)
 Kinerja klinis ( Penilaian Kinerja)
1. Perilaku (Behaviour ) : Survei budaya kerja
2. Pengembangan Profesional (Professional Growth ) :
• CME (Clinical Medication Education) : pengembangan
profesi (SKP)
• Communication & interpersonal skills
• Professionalism
• PBL ( Practice Based Learning and Improvement)
• SBP ( Sistem Based Practice)
• Efisiensi  kehadiran tepat waktu
3. Kinerja Klinis (Clinical result ) :
• Clinical care
• Hasil kinerja
1. Evaluasi Perilaku Tenaga Kesehatan
 Code of Conduct
 Survei Budaya Kerja
2. Evaluasi Mutu Tenaga Kesehatan
3.Evaluasi Kinerja Tenaga Kesehatan

Penilaian kuantitas: kehadiran, ketepatan


waktu, jumlah kasus
Penilaian kualitas: perilaku, pertumbuhan
profesionalisme, hasil klinis
NAMA PEGAWAI :
NIP :
PROFESI :
UNIT KERJA :

A. KUANTITAS PELAYANAN (50%)


JENIS PEKERJAAN INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL TARGET HASIL BOBOT NILAI HASIL
a b c d e f g=e/d*f*100
Mengidentifikasikan sampel pasien dan
Penerimaan sampel dan formulir
formulir permintaan darah dan dicatat 30 10% 0.00
permintaan darah
pada buku pendaftaran / input komputer
Melakukan pemeriksaan golongan darah
Pemeriksaan golongan darah 39 10% 0.00
dan Rhesus pasien
PELAKSANA TEKNISI
Pemeriksaan crossmatch dan non Melakukan pemeriksaan uji silang serasi
TRANSFUSI DARAH 5 10% 0.00
crossmatch antara darah pasien dan darah donor
Mencatat dan mendokumentasikan hasil
Pencatatan dan pendokumentasian 26 10% 0.00
pemeriksaan /input komputer
Mengeluarkan dan menyimpan kantong
Pendistribusian kantong darah 26 10% 0.00
darah yang telah diperiksa
JUMLAH PELAYANAN 50%
B. KUALITAS (50%)
JENIS PEKERJAAN INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL TARGET HASIL BOBOT NILAI HASIL
a b c d e f g=e/d*f*100

Angka Kejadian ketidaksesuaian


PELAKSANA Prinsip 8 benar 100 50% 0
penetapan hasil golongan darah

JUMLAH KUALITAS 50%


TOTAL NILAI KINERJA
INDIVIDU = (A+B) 100%
Audit Layanan
Tenaga Kesehatan
Tim Audit Tenaga Kesehatan
RSUPN Dr. Cipto Mangunskusumo
Definisi: Audit
“Suatu telaah kritis dan sistematis terhadap mutu pelayanan profesi,
termasuk prosedur diagnosis dan terapi, penggunaan sumber-daya
rumah-sakit, dan outcome serta quality of life dari pasien”
Reaksi terhadap audit
• Bersemangat
• Kewajiban
• Meragukan
• Melelahkan
• Sinis
Tipe audit
• Manajemen
• Keuangan
• Klinik -Multi-disiplin
-Lintas batas
Mengapa perlu audit?
• Secara klinik bermanfaat
• Mendorong teamwork
• Meningkatkan patient care/safety
• finansial (kadang-kadang)
• Keharusan dengan adanya UU

 Clinical Governance: Akuntabilitas


‘Clinical Governance’

Akreditasi

Rencana perbaikan
Penelitian Pendidikan
pelayanan
berkelanjutan

Kepentingan Audit Evidence


pihak lain based
Personal
medicine
Sosialisasi development
pendoman plans
Audit yang Efektif
• Merupakan kegiatan pembelajaran
• Mendorong pengertian
• Efisiensi sumber daya
• Meningkatkan standar
• Mendorong perubahan
• Sumber informasi
• Mendorong proses penilaian sejawat
• Melibatkan pasien
Siklus Audit*
Audit Medik/Klinik

Pemilihan Topik

Re-Audit Penetapan Kriteria

Menetapkan Pengumpulan
Perubahan Data

Analisa Data

*disamping metode
perlu persiapan lingkungan
Audit Profesi Tenaga Dietisien
Pengorganisasian audit :
 Komite Tenaga Kesehatan (Sub-Komite
Mutu Profesi)
 Tim Ad-hoc Audit layanan Profesi (Tim audit)
 Asisten Audit layanan Profesi (Petugas
Rekam Medik)
Abstrak Audit Profesi

Unit Kerja Instalasi Gizi

Ketua Tim Audit Ka. Instalasi Gizi

Judul Audit Klinis Ketepatan Re-asesmen gizi oleh Dietisien sesuai SOP

Latar Belakang Pasien dengan risiko malnutrisi sedang dan tinggi perlu mendapat
intervensi gizi yang sesuai dan perlu dimonitor asupannya. Capaian re-
asesmen gizi masih belum mencapai target (High risk dan bad
performance)

Metode Mereview dokumen medik pasien yang telah dirawat lebih dari 1, 3
atau 7 hari (sesuai nilai skrining gizi) untuk melihat apakah reasesmen
sudah dilaksanakan oleh Dietisien sesuai SOP
Unit Kerja Instalasi Gizi

Standar yang digunakan SOP Reasesmen gizi:


pasien dengan risiko malnutrisi rendah dan tanpa kondisi
khusus dilakukan reasesmen setiap 7 hari, pasien dengan
risiko sedang dan kondisi khusus dilakukan reasesmen
setiap 3 hari, pasien dengan risiko tinggi dilakukan
reassesmen setiap 1 hari

Hasil Utama Reassesmen gizi tepat waktu sesuai SOP 100%,

Rekomendasi Melaksanakan tindak lanjut berdasarkan temuan

Dokumentasi dan Distribusi Hasil dilaporkan ke Komite Mutu dan Direksi sebagai
capaian KPI
Pelaksanaan rekomendasi Instalasi Gizi

Rencana Re-audit 6 bulan setelah audit klinis


Latar belakang pemilihan Reasesmen gizi
• Dampak Reasesmen Gizi tidak tepat waktu

• Pasien dengan risiko malnutrisi sedang dan tinggi bila


selama dirawat di RS asupan makannya kurang dan
tidak dimonitor juga tidak dilakukan tindak lanjut ,
maka dapat berdampak memperburuk status gizi dan
memperlama hari rawat.

• Pada Reasesmen gizi, Dietisien akan menulis hasil


monitor asupan makan pasien dan memberikan
intervensi gizi yang sesuai dengan kondisi pasien.
Tujuan
1. Mengukur kinerja Dietisien terhadap pelaksanaan kegiatan
Reasesmen gizi, terkait ketepatan waktu sesuai SPO

2. Meningkatkan keselamatan pasien dengan mengidentifikasi asupan


makan pasien berisiko malnutrisi yang dilaporkan pada Reasesmen
gizi.
Alur penilaian kesesuaian Reasesmen Gizi

• 1. Melihat tanggal masuk pasien ke ruangan


• 2. Melihat hasil pengkajian awal perawat mengenai skrining gizi, melihat
nilai MST/Strongkids dan kondisi khusus
• 3. Melihat tanggal pengkajian gizi awal oleh Dietisien
• 4. Menilai ketepatan reasesmen gizi pada pasien yang telah dirawat :
• - 1 hari untuk yang berisiko tinggi
• - 3 hari untuk yang berisiko ringan dan kondisi khusus, atau berisiko sedang
• - 7 hari untuk yang berisiko ringan
1. Periksa Tanggal pasien masuk ke ruangan
2. Melihat Nilai skrining gizi dan kondisi
khusus
3. Kesesuaian Pengkajian awal gizi pasien
baru
4. Menilai Kesesuaian Penulisan Reasesmen oleh
Dietisien di Dokumen Medik
(setelah 1/3/7 hari pengkajian awal)
Ceklist Audit Profesi
Tenaga Gizi
REKAPITULASI HASIL CEKLIST AUDIT PROFESI
TENAGA GIZI
REKAPITULASI HASIL CEKLIST AUDIT KLINIS TENAGA GIZI

Kunjungan awal Dietisien Ketepatan Re-asesmen


Edukasi/Konseling gizi Penulisan care plan gizi
No Auditor pada pasien baru setelah Dietisien sesuai SOP
masuk ruangan
sesuai tidak sesuai sesuai tidak sesuai sesuai tidak sesuai sesuai tidak sesuai

1 Triyani 12 0 7 5 11 1 10 2
2 Ferina 16 0 15 1 15 1 16 0
3 SR Wahyuningrum 23 2 14 11 22 3 25 0
4 Irawati 15 1 15 1 16 0 16 0
5 Eka Sriati 16 0 13 3 11 5 16 0
6 Fitri Hudayani 11 0 11 0 10 1 11 0
7 Ari Wijayanti 14 2 13 3 14 2 15 1

8 Desy Dwi A. 16 0 13 3 14 2 15 1
Jumlah 123 5 101 27 113 15 124 4

Presentasi Kesesuaian 96,1 3,91 78,9 21,1 88,28 11,72 96,88 3,13
Kesesuaian waktu Reasesmen Gizi
90

80

70

60

50

40

30

20

10

0
sesuai tidak sesuai
Ketidak Sesuaian reasesmen gizi sebesar 21,1 % di
karenakan beberapa faktor, antara lain :

Reasesmen dilakukan tapi lewat dari waktu yg telah ditentukan SOP karena
terbatasnya SDM pada hari libur

Jumlah Dietisien masih belum sesuai kebutuhan menurut perhitungan


Analisa Beban Kerja (ABK)

Pasien pindahan tidak terdeteksi oleh Dietisien di ruangan yang baru kapan
seharusnya dilakukan reasesmen

Dietisien memprioritaskan melakukan pengkajian gizi pasien baru, bila


jumlah OSB banyak, reasesmen tidak tertangani tepat waktu
Rencana Tindak Lanjut
• 1. Mengusulkan penambahan jumlah Dietisien sesuai kebutuhan ABK
• 2. Jadwal dinas hari libur Dietisien tetap dilaksanakan, bila
memungkinkan ditambah
• 3. Mencari informasi kapan reasesmen harus dilakukan pada pasien
pindahan dari ruangan lain.
• 4. Mengingatkan kembali kepada Dietisien RSCM mengenai prioritas
melaksanakan reasesmen gizi tepat waktu.
SIMULASI PENILAIAN KINERJA DAN AUDIT PROFESI
Unit Kerja Instalasi Gizi

Ketua Tim Audit Kepala Instalasi Gizi


Judul Audit Klinis Ketepatan Re-asesmen gizi oleh Dietisien sesuai SOP

Latar Belakang Pasien dengan risiko malnutrisi sedang dan tinggi perlu mendapat intervensi gizi yang sesuai
dan perlu dimonitor asupannya. Capaian re-asesmen gizi masih belum mencapai target
(High risk dan bad performance)

Metode Mereview dokumen medik pasien yang telah dirawat lebih dari 1, 3 atau 7 hari (sesuai nilai
skrining gizi) untuk melihat apakah reasesmen sudah dilaksanakan oleh Dietisien sesuai SOP

Standar yang digunakan SOP Reasesmen gizi:


pasien dengan risiko malnutrisi rendah dan tanpa kondisi khusus dilakukan reasesmen
setiap 7 hari, pasien dengan risiko sedang dan kondisi khusus dilakukan reasesmen setiap 3
hari, pasien dengan risiko tinggi dilakukan reassesmen setiap 1 hari

Hasil Utama Reassesmen gizi tepat waktu sesuai SOP 100%,

Rekomendasi Melaksanakan tindak lanjut berdasarkan temuan

Dokumentasi dan Distribusi Hasil dilaporkan ke Komite Mutu dan Direksi sebagai capaian KPI

Pelaksanaan rekomendasi Instalasi Gizi

Rencana Re-audit 6 bulan setelah audit klinis


Unit Kerja Instalasi Farmasi

Ketua Tim Audit

Judul Audit Klinis

Latar Belakang

Metode

Standar yang digunakan

Hasil Utama

Rekomendasi

Dokumentasi dan Distribusi

Pelaksanaan rekomendasi

Rencana Re-audit

Anda mungkin juga menyukai