A PENDEKATAN
Pendekatan adalah suatiu ancangan atau kebijaksanaan dalam memulai
pengajaran suatu bidang studi yang memberi arah dan corak kepada metode
pengajarannya dan didasarkan kepada asumsi yang berkaitan.
1) Pendekatan komunikatif
Pendekatan komunikatif mengarahkan pengajaran bahasa pada tujuan
pengajaran yang mementingkan fungsi bahasa sebagai alat komunikasi
(Syafi’ie, 1993: 17, Hymes dalam Brumfit, 1987: 2, dan Djiwandono, 1996:
13). Pendekatan komunikatif memfokuskan pada keterampilan siswa
mengimplementasikan fungsi bahasa (untuk berkomunikasi) dalam
pembelajaran. Berdasarkan prinsip pendekatan komunikatf, pengajaran
menulis harus diarahkan pada penggunaan bahasa dalam kehidupan sehari-
hari. Misalnya pembelajaran menulis surat.
2) Pendekatan Integratif
Pembelajaran bahasa harus dilakukan secara utuh. Para siswa dituntut untuk
terampil berbahasa, yaitu terampil menyimak, membaca, berbicara, dan
menulis. Keempat keterampilan berbahasa tersebut harus dilakukan secara
terpadu dalam satu proses pembelajaran dengan fokus satu keterampilan.
Misalnya, para siswa sedang belajar keterampilan menulis maka ketiga
keterampilan yang lainnya harus dilatihkan juga, tetapi kegiatan tersebut tetap
difokuskan untuk mencapai peningkatan kualitas menulis.
3) Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif
Pendekatan cara belajar siswa aktif diartikan sebagai kegiatan belajar
mengajar yang melibatkan siswa. Artinya, siswa secara aktif terlibat dalam
proses pengajaran.
4) Pendekatan Belajar Kooperatif
Belajar kooperatif merupakan suatu metode yang mengelompokkan siswa ke
dalam kelompok-kelompok kecil. Siswa bekerja sama dan saling membantu
dalam menyelesaikan tugas.
5) Pendekatan Tujuan
Pendekatan tujuan ini dilandasi oleh pemikiran bahwa dalam setiap kegiatan
belajar mengajar, yang harus dipikirkan dan ditetapkan terlebih dahulu ialah
tujuan yang hendak dicapai. Dengan memperhatikan tujuan yang telah
ditetapkan itu dapat ditentukan metode mana yang akan digunakan dan teknik
pengajaran yang bagaimana yang diterapkan agar tujuan pembelajaran
tersebut dapat dicapai.
6) Pendekatan Struktural
Pendekatan struktural merupakan salah satu pendekatan dalam pembelajaran
bahasa, yang dilandasi oleh asumsi yang menganggap bahasa sebagai
seperangkat kaidah. Atas dasar anggapan tersebut timbul pemikiran bahwa
pembelajaran bahasa harus diutamakan penguasaan kaidah-kaidah bahasa atau
tata bahasa. Dalam hal ini pengetahuan tentang pola-pola kalimat, pola kata,
dan suku kata menjadi sangat penting, jelas, bahwa aspek kognitif bahasa
diutamakan. Dengan pendekatan struktural siswa akan menjadi cermat dalam
menyusun kalimat, karena mereka memahami kaidah-kaidahnya.
7) Pendekatan Kontekstual
Pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning/ CTL)
merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi
yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa
membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan
penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan
masyarakat. Pendekatan ini mempunyai konsep, guru menggunakan objek di
sekitar siswa sebagai media pembelajaran di kelas. Misalnya peristiwa
kebakaran di Pasar Juwana dapat dijadikan bahan atau materi menulis artikel.
B. METODE
1) Metode ceramah merupakan penuturan secara lisan oleh guru terhadap kelas.
2) Metode tanya jawab merupakan metode mengajar dimana guru menanyakan
hal-hal yang sifatnya faktual.
3) Metode diskusi, guru memberikan pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya
menggunakan informasi yang telah dipelajari untuk memecahkan suatu masalah.
4) Metode kerja kelompok, dengan metode ini siswa dalam suatu kelas dipandang
sebagai suatu kelompok atau dibagi atas kelompok-kelompok kecil untuk
mencapai suatu tujuan tertentu.
5) Metode demonstrasi dan eksperimen, dengan demonstrasi guru atau
narasumber atau siswa mengadakan suatu percobaan.
6) Metode sosiodrama dan bermain peran merupakan metode mengajar dengan
cara mendramatisasikan masalah-masalah hubungan sosial. Merupakan suatu
cara penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan
penghayatan siswa. Pengembangan imajinasi dan penghayatan dilakukan siswa
dengan memerankannya sebagai tokoh hidup atau benda mati.
7) Metode pemberian tugas belajar dan resitasi, dengan metode ini guru
memberikan tugas, siswa mempelajari kemudian melaporkan hasilnya.
8) Metode karyawisata, merupakan suatu metode mengajar di mana guru
mengajak siswa ke suatu objek tertentu dalam kaitannya dengan mata pelajaran
di sekolah.
9) Drill atau pemberian latihan merupakan cara mengajar dengan memberikan
latihan-latihan terhadap apa yang dipelajari.
10) Metode debat, merupakan salah satu metode pembelajaran yang sangat penting
untuk meningkatkan kemampuan akademik siswa. Materi ajar dipilih dan
disusun menjadi paket pro dan kontra.
11) Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving) adalah penggunaan metode
dalam kegiatan pembelajaran dengan jalan melatih siswa menghadapi berbagai
masalah baik itu masalah pribadi atau perorangan maupun masalah kelompok
untuk dipecahkan sendiri atau secara bersama-sama. Memusatkan pada masalah
kehidupannya yang bermakna bagi siswa, peran guru menyajikan masalah,
mengajukan pertanyaan dan memfasilitasi penyelidikan dan dialog.
12) Cooperative Script, adalah metode belajar dimana siswa bekerja berpasangan
dan secara lisan mengikhtisarkan bagian-bagian dari materi yang dipelajari.
13) Picture and Picture adalah suatu metode belajar yang menggunakan gambar dan
dipasangkan/ diurutkan menjadi urutan logis.
14) Metode Jigsaw, dalam metode ini guru membagi satuan informasi yang besar
menjadi komponen-komponen lebih kecil. Selanjutnya guru membagi siswa ke
dalam kelompok belajar kooperatif yang terdiri dari empat orang siswa sehingga
setiap anggota bertanggungjawab terhadap penguasaan setiap komponen/
subtopik yang ditugaskan guru dengan sebaik-baiknya.
1) Metode langsung
Metode pengajaran langsung dirancang secara khusus untuk mengembangkan
belajar siswa tentang pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif yang
terstruktur dengan baik dan dapat dipelajari selangkah demi selangkah. Di
dalam metode langsung terdapat 5 fase yaitu demonstrasi,
pembimbingan,pengecekan, dan pelatihan. Di dalam metode ini terdapat
teknik dalam pembelajaran menulis yaitu teknik gambar atau menulis
langsung.
2) Metode Komunikatif
Desain yang bermuatan metode komunikatif harus mencakup semua
keterampilan berbahasa. Metode komunikatif dapat dilakukan dengan teknik
menulis dialog. Siswa menulis dialog tentang yang mereka lakukan dalam
sebuah aktivitas. Kegiatan ini dapat dilaksanakan perseorangan maupun
kelompok.
3) Metode Integratif
Integratif berarti menyatukan beberap aspek ke dalam satu proses. Integratif
terbagi menjadi interbidang studi dan antarbidang studi. Interbidang studi
artinya beberapa aspek dalam satu bidang studi diintegrasikan. Misalnya,
menyimak diintegrasikan dengan berbicara dan menulis. Metode inregratif
dapat dilaksanakan dalam pembelajaran mambaca dengan memberi catatan
bacaan. Siswa dapat membuat catatan yang diangap penting atau kalimat
kunci sebuah bacaan. Dalam melakukan kegiatan membaca sekaligus siswa
menulis.
4) Metode Tematik
Dalam metode tematik, semua komponen materi pembelajaran diintegrasikan
ke dalam tema yang sama dalam satu unit pertemuan. Yang perlu dipahami
adalah tema bukanlah tujuan tetapi alat yang digunakan untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Tema tersebut harus diolah dan disajikan secara
kontekstualitas, kontemporer, kongkret, dan konseptual. Tema yang telah
ditentukan harus diolah sesuai dengan perkembangan dan lingkungan siswa.
Semua siswa dapat mengikuti proses pembelajaran dengan logika yang
dipunyainya. Siswa berangkat dari konsep ke analisis atau dari analisis ke
konsep kebahasaan, penggunaan, dan pemahaman.
5) Metode Konstruktivitas
Asumsi sentral metode konstruktivistik adalah belajar itu menemukan.
Artinya, meskipun guru menyampaikan sesuatu kepada siswa, mereka
melakukan proses mental atau kerja otak atas informasi itu agar informasi
tersebut masuk ke dalam pemahaman mereka. Metode konstruktivistik
didasarkan pada teori belajar kognitif yang menekankan pada pembelajaran
kooperatif, pembelajaran generatif strategi bertanya, inkuiri, atau menemukan
dan keterampilan metakognitif lainnya (belajar bagaimana seharusnya
belajar).
6) Metode Kontekstual
Pembelajaran kontekstual adalah konsepsi pembelajaran yang membantu guru
menghubungkan mata pelajaran dengan situasi dunia nyata dan pembelajaran
yang memotivasi siswa agar menghubungkan pengetahuan dan terapannya
dengan kehidupan sehari-hari. Adapun metode ini dapat diterapkan dalam
salah satu pembelajaran menulis deskripsi. Siswa dapat belajar dalam situasi
dunia nyata.
C. STRATEGI
Rubin, seorang pakar yang dirintis sebagian besar bekerja di bidang strategi,
membuat perbedaan antara strategi memberikan kontribusi langsung untuk belajar
dan mereka berkontribusi tidak langsung untuk belajar. Menurut Rubin, ada beberapa
jenis strategi yang digunakan oleh peserta didik yang memberikan kontribusi
langsung maupun tidak langsung untuk belajar bahasa:
Strategi ini merujuk pada langkah-langkah atau operasi yang digunakan dalam
pembelajaran atau pemecahan masalah yang memerlukan analisis langsung,
transformasi, atau sintesis bahan pembelajaran. diidentifikasi 6 strategi utama belajar
kognitif memberikan kontribusi langsung untuk belajar bahasa:
a) Klarifikasi/ verifikasi
c) Penalaran deduktif
d) Praktek
e) Menghafal
f) Monitoring
2) Metacognitive Learning Strategies (Strategi Belajar Metakognitif)
Strategi ini digunakan untuk mengawasi, mengatur atau bahasa diri langsung
belajar. Dalam strategi ini melibatkan berbagai proses perencanaan, prioritas,
menetapkan tujuan, dan manajemen diri.
Mereka tidak langsung berhubungan dengan bahasa belajar karena fokus mereka
adalah pada proses yang berpartisipasi dalam percakapan dan mendapatkan arti
seluruh atau mengklarifikasi apa yang dimaksudkan pembicara. Komunikasi strategi
yang digunakan oleh pembicara ketika menghadapi kesulitan karena kenyataan
bahwa komunikasi mereka berakhir berlari lebih cepat dari komunikasi mereka
berarti atau ketika dihadapkan dengan kesalahpahaman oleh pembicara.
Strategi sosial adalah mereka terlibat dalam kegiatan pembelajar yang mampu
mereka kesempatan untuk menjadi terkena dan praktek pengetahuan mereka. (Rubin
and Wenden 1987:23-27).
D. MODEL
b. Guru memberikan wacana/ materi kepada siswa untuk dibaca dan membuat
ringkasan.
c. Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pendengar.
g. Penutup
Langkah-langkah:
Langkah-langkah:
Langkah-langkah
5) Demonstration
Langkah-langkah:
didemonstrasikan.
6) Word Square
Langkah-langkah:
a) Guru menyampaikan materi sesuai kompetensi yang ingin dicapai
pertanyaan)
7) Explisit intruction
Langkah – langkah:
Media: Siapkan blanko isian berupa paragraf yang kalimatnya belum lengkap.
Langkah – langkah:
lengkap
8) Artikulasi
Langkah – langkah
E. STRATEGI
F. TEKNIK
Teknik pembelajaran adalah cara kongkret yang dipakai saat proses pembelajaran
berlangsung.
1) Teknik Umum
Teknik umum adalah cara-cara yang dapat digunakan untuk semua bidang
studi. Contohnya antara lain:
a) teknik ceramah, merupakan penuturan secara lisan oleh guru terhadap
kelas.
b) teknik tanya jawab, merupakan metode mengajar dimana guru
menanyakan hal-hal yang sifatnya faktual
c) teknik diskusi, guru memberikan pertanyaan-pertanyaan yang
jawabannya menggunakan informasi yang telah dipelajari untuk
memecahkan suatu masalah
d) teknik ramu pendapat
e) teknik pemberian tugas, dengan metode ini guru memberikan tugas, siswa
mempelajari kemudian melaporkan hasilnya
f) teknik latihan, merupakan cara mengajar dengan memberikan latihan-
latihan terhadap apa yang dipelajari.
g) teknik inquiri, siswa diberi kesempatan untuk meneliti suatu masalah
sehingga dapat menemukan cara pemecahannya.
h) teknik demonstrasi
i) teknik simulasi
2. Teknik Khusus
Apa yang dikemukakan di atas hanya contoh dari sekian banyak teknik yang ada.
Untuk itu, guru harus kreatif dan aktif untuk mengaktifkan siswa.
DAFTAR PUSTAKA
www.budimeeong.files.wordpress.com
www.pustaka.ut.ac.id
www.s1pgsd.blogspot.com
Prinsip, Pendekatan, Metode, Teknik, Strategi, dan Model Pembelajaran
13 Comments
32 Votes
NB. Saya 100 % lupa karya ini punya siapa. Seingat saya, file ini saya peroleh
ketika mengikuti pelatihan penulisan bahan ajar sebagai materi pembuka.
Mengingat pentingnya materi, maka file ini tetap saya share untuk bapak dan ibu
guru semua guna menambah wawasan kita. apabila suatu hari ada komplain dari
pemilik asli file ini maka kami dengan senang hati akan menghapusnya dari
postingan.
Download :
1. Pengantar
1. a. Prinsip pembelajaran
2. b. Pendekatan pembelajaran
3. c. Metode pembelajaran
4. d. Teknik pembelajaran
5. e. Strategi pembelajaran
6. f. Model pembelajaran
2. Materi Pembelajaran
Bila kita membicarakan pembelajaran, ada beberapa hal yang selalu disinggung,
yaitu 1) prinsip, pendekatan, strategi, metode, teknik, dan model pembelajaran.
Pengertian untuk istilah-istilah itu sering dikacaukan. Apalagi terhadap tiga
istilah, yaitu pendekatan, metode, dan teknik biasanya terkacaukan (lihat Syafii
1994:15; Badudu 1996:17). Istilah pendekatan sering dikacaukan dengan metode,
misalnya kita sering mendengar orang mengemukakan istilah pendekatan
komunikatif disamping istilah metode komunikatif. Sering pula pengertian
metode dikacaukan dengan teknik, misalnya kita sering mendengar orang
menyebutkan istilah metode diskusi disamping istilah teknik diskuasi.
Agar kita dapat melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar dengan baik,
seyogyanya kita menguasai pengertian-pengertian di atas dengan baik. Untuk itu,
pada bagian berikut istilah-istilah tersebut diupayakan dipaparkan secara rinci
satu per satu.
3) guru yang akan mengajarkannya, persyaratan yang harus dimiliki, serta
aktivitas yang harus dilaksanakan;
Neuroscience
Brain-Based
Learning
Learning Styles
Multiple
Inteligence
Right Brain/Left
Brain Thinking
Communities of
Practice
Control Theoty
Observational
Learning
Problem-Based
Learning
Catatan:
Teori belajar di atas dikutip dari Syamsudin (1999) ”Teori Belajar dalam Buku
Teks” dalam Bahan Pelatihan Penulisan Buku Teks tanggal 22 Nopember – 24
Desember 1999 yang diselenggarakan atas Kerja sama SEAMEO-RECSAM-
DEPDIKNAS di Universitas Negeri Semarang. Dari ke-13 teori belajar di atas,
yang terpenting untuk dipahami adalah teori 1) Behaviorism, 2) Piaget’s
Development Theory, 3) Vygotsky and Social Cognition, 4) Contructivism, 5)
Multiple Intelligence, dan 6) Problem-Based Learning karena teori-teori
tersebut merupakan dasar dari perkembangan teori belajar lainnya.
Istilah fungsi berasal dari bahasa Inggris function yang memiliki banyak arti di
antaranya: jabatan, kedudukan, kegiatan, dan sebagainya. Fungsi atau peran
adalah jabatan, kedudukan, atau kegiatam. Jadi, prinsip pembelajaran bahasa
berfungsi sebagai kerangka teori dan pedoman pelaksanaan bagi komponen-
komponen pengajaran bahasa. Sebagai pedoman/kerangka teori, setiap butir
prinsip pengajaran bahasa memberikan arah yang harus ditempuh dalam
pelaksanaan pengajaran.
1) Prinsip motivasi, yaitu dalam belajar diperlukan motif-motif yang dapat
mendorong siswa untuk belajar. Dengan prinsip ini, guru harus berperan sebagai
motivator siswa dalam belajar.
2) Prinsip belajar sambil bekerja/mengalami, yaitu dalam mempelajari
sesuatu, apalagi yang berhubungan dengan keterampilan haruslah melalui
pengalaman langsung, seperti belajar menulis siswa harus menulis, belajar
berpidato harus melalui praktik berpidato.
3) Prinsip pemecahan masalah, yaitu dalam belajar siswa perlu dihadapkan
pada situasi-situasi bermasalah dan guru membimbing siswa untuk
memecahkannya.
2) Bahasa target bukan sekedar objek pembelajaran, tetapi juga wahana
komunikasi dalam proses pembelajaran atau di kelas. Artinya, kegiatan
pembelajaran tidak semata-mata ditujukan untuk mengenal dan menguasai
bahasa target. Akan tetapi, proses pembelajaran harus menjadikan bahasa itu
sebagai wahana dalam berkomunikasi, yaitu dengan menggunakan bahasa target
dalam setiap kesempatan berkomunikasi tentang topik-topik di luar bahasa
(pendekatan komunikatif).
3) Sejauh mungkin gunakan bahasa otentik yang digunakan dalam konteks
nyata sebagai sumber bahan ajar, seperti bahasa di surat kabar, bahasa nyata
dalam kehidupan.
4) Setiap bahasa memiliki sistem bahasanya sendiri. Untuk itu, dalam
mempelajari bahasa kedua harus menjaga jangan sampai terjadi interferensi
(pengaruh) bahasa pertamanya terhadap bahasa kedua yang dipelajari.
1. Pengertian Pendekatan
Istilah pendekatan berasal dari bahasa Inggris approach yang memiliki beberapa
arti di anataranya diartikan dengan ’pendekatan’. Di dalam dunia pengajaran,
kata approach lebih tepat diartikan a way of beginning something ‘cara memulai
sesuai’. Karena itu, istilah pendekatan dapat diartikan cara memulai
pembelajaran.
Fungsi pendekatan bagi suatu pengajaran adalah sebagai pedoman umum dan
langsung bagi langkah-Iangkah metode pengajaran yang akan digunakan. Sering
dikatakan bahwa pendekatan melahirkan metode. Artinya, metode suatu bidang
studi, ditentukan oleh pendekatan yang digunakan. Di samping itu, tidak jarang
nama metode pembelajaran diambil dari nama pendekatannya. Sebagai contoh
dalam pengajaran bahasa. Pendekatan SAS melahirkan metode SAS. Pendekatan
langsung melahirkan metode langsung. Pendekatan komunikatif melahirkar
metode komuniatif.
Bila prinsip lahir dari teori-teori bidang-bidang yang relevan, pendekatan lahir
dari asumsi terhadap bidang-bidang yang relevan pula. Misalnya, pendekatan
pengajaran bahasa lahir dari asumsi-asumsi yang muncul terhadap bahasa
sebagai bahan ajar, asumsi terhadap apa yang dimaksud dengan belajar, dan
asumsi terhadap apa yang dimaksud dengan mengajar. Berdasarkan asumsi-
asumsi itulah kemudian muncul pendekatan pengajaran yang dianggap cocok
bagi asumsi-asumsi tersebut. Asumsi terhadap bahasa sebagai alat komunikasi
dan bahwa belajar bahasa yang utama adalah melalui komunikasi, lahirlah
pendekatan komunikatif.
Prinsip Pendekatan
4. Macam Pendekatan
a. Pendekatan Umum yaitu pendekatan yang berlaku bagi semua bidang studi
di suatu sekolah program. Contoh pendekatan umum yang ditetapkan kurikulum
antara lain:
Pengajaran ini tidak hanya ditujukan untuk penguasaan tujuan, tetapi juga
penguasaan keterampilan untuk mencapai tujuan tersebut (keterampilan proses).
1. c. Pendekatan Spiral
Pendekatan ini mengatur pengembangan materi yang dimulai dengan jumlah
kecil yang terus meningkat. Dengan kata lain, dari materi dasar berkembang terus
hingga materi lanjut.
1. d. Pendekatan Tujuan
1. pendekatan komunikatif,
2. pendekatan struktural,
4. pendekatan langsung,
f. pendekatan alamiah.
Istilah strategi berasal dari Yunani strategia ’ilmu perang’ atau ’panglima
perang’. Selanjutnya strategi diartikan sebagai suatu seni merancang operasi di
dalam peperangan, seperti cara-cara mengatur posisi atau siasat berperang
angkatan darat atau laut. Strategi dapat diartikan pula sebagai suatu keterampilan
mengatur suatu kejadian atau hal ikhwal (Hidayat 2000:1).
Antony (dalam Hidayat 2000: 1) menyatakan bahwa strategi adalah suatu teknik
yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan. Secara umum strategi diartikan
suatu cara, teknik, taktik, atau siasat yang dilakukan seseorang atau sekelompok
orang untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan (Pringgowidagda 2002: 88).
Dick dan Carey (1985) yang dikutip oleh Suparman (1993:155) mengatakan
bahwa suatu strategi pembelajaran menjelaskan komponen-komponen umum dari
suatu set bahan pembelajaran dan prosedur-prosedur yang akan digunakan
bersama bahan-bahan tersebut untuk menghasilkan hasil belajar tertentu pada
siswa. Dick dan Carey menjelaskan lima komponen umum strategi pembelajaran,
yaitu: a) kegiatan prapembelajaran, b) penyajian informasi, c) partisipasi siswa,
d) tes, dan e) tindak lanjut. Kelima komponen tersebut bukanlah satu-satunya
rumusan strategi pembelajaran.
Berikut ini akan dijelaskan empat komponen utama strategi pembelajaran, yaitu
urutan kegiatan pembelajaran, metode, media, dan waktu.
b. Contoh
c. Latihan
b. Tindak lanjut
Media pembelajaran berupa media cetak dan atau media audiovisual yang
digunakan pada setiap langkah pada urutan kegiatan pembelajaran. Seperti
halnya penggunaan metode pembelajaran, ada kemungkinan beberapa media
digunakan pada suatu langkah atau satu media digunakan pada beberapa langkah.
Pendahulua Deskripsi
n singkat
Relevansi
TIK
Penyajian Uraian
Contoh
Latihan
Umpan balik
Tindak lanjut
Karena itu, dalam pemilihan strategi pembelajaran ada dua pertanyaan yang
harus diperhatikan. Pertama, seberapa jauh strategi yang disusun itu didukung
dengan teori-teori psikologi dan teori pembelajaran yang ada? Kedua, seberapa
jauh strategi yang disusun itu efektif dalam membuat siswa mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan?
Istilah metode berasal dari bahasa Yunani methodos ’jalan’, ’cara’. Karena itu,
metode diartikan cara melakukan sesuatu.
Dalam dunia pembelajaran, metode diartikan ’cara untuk mencapai tujuan’. Jadi,
metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara-cara menyeluruh (dari awal
sampai akhir) dengan urutan yang sistematis berdasarkan pendekatan tertentu
untuk mencapai tujuan-tujuan pembelajaran. Jadi, metode merupakan cara
melaksanakan pekerjaan, sedangkan pendekatan bersifat filosofis, atau bersifat
aksioma.
Tahap Kegiatan
I. Persiapan Seleksi (pemilihan bahan ajar dengan berpedo-
man kepada kurikulum.
Jadi, secara keseluruhan metode pengajaran itu mencakup tiga tahap kegiatan,
yaitu persiapan (preparasi), pelaksanaan (presentasi), dan penilaian (evaluasi).
Setiap tahap diisi pula oleh langkah-Iangkah kegiatan yang lebih spesifik. Dari
bagan di atas terlihat bahwa tahap I (persiapan) tidak kelihatan di sekolah karena
biasa dilakukan guru di rumah. Ini membuktikan bahwa metode pengajaran itu
luas cakupannya, mencakup kegiatan guru yang ada di rumah sampai ke sekolah
dalam rangka mencapai tujuan-tujuan yang sudah ditetapkan.
3) penyajian,
4) pemantapan, dan
5) penilaian formatif.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa secara prosedural sebenarnya semua
metode pengajaran itu sama. Yang membedakannya adalah pendekatan dan
prinsip-prinsip yang dianutnya. Hal itu karena keduanya, terutama pendekatan,
sangat menentukan corak sebuah metode pengajaran. Metode disusun
(dilaksanakan tahap-tahapnya) dengan berpedoman kepada pendekatan dan
prinsip-prinsip yang dianut. Pendekatan (dan juga prinsip) inilah yang
mempengaruhi setiap langkah kegiatan metode, yaitu mempengaruhi pemilihan
bahan, penyusunan, pengajian, pemantapan, dan juga penilaian. Karena itu, tidak
heran bila nama-nama metode pengajaran bahasa banyak yang menggunakan
nama-nama pendekatannya. Contohnya metode komunikatif berasal dari
pendekatan komunikatif dan metode SAS berasal dari pendekatan SAS.
Sama seperti prinsip dan pendekatan, metode pengajaran juga terbagi atas dua
bagian, yaitu metode umum dan metode khusus.
Metode umum adalah metode yang digunakan untuk semua bidang studi/mata
pelajaran, milik bersama semua bidang studi. Contoh metode umum ini antara
lain:
1. metode ceramah,
3. metode diskusi,
d. metode ramu pendapat,
e. metode demonstrasi,
f. metode penemuan,
1. metode inkuiri,
i. metode latihan.
Di antara kedua jenis metode pengajaran bahasa ini, metode pengajaran bahasa
kedualah yang lebih banyak ragamnya, lebih berkembang berkat pengajaran
bahasa Inggris sebagai bahasa kedua atau bahasa asing di seluruh dunia. Istilah
bahasa kedua dalam hal ini mencakup pula bahasa ketiga, keempat, dan
seterusnya yang dipelajari oleh seseorang.
Bahasa Indonesia bagi kebanyakan orang Indonesia adalah bahasa kedua. Hal itu
karena sewaktu kecil mereka telah beroleh bahasa ibu, dalam hal ini bahasa ibu.
Contoh metode-metode pengajaran bahasa kedua yang pernah populer adalah
3. metode eklektik,
4. metode audiolingual,
6. metode komunikatif.
Bila Anda hanya mengenal pendekatan dan metode saja sebenarnya Anda baru
mengetaui penyampaian pelajaran secara teoretis (Hidayat dkk. 2000: 60).
Karena ada suatu alat lain yang digunakan langsung oleh guru untuk mencapai
tujuan pelajaran itu, yaitu teknik.
Teknik artinya cara, yaitu cara mengerjakan atau melaksanakan sesuatu. Jadi,
teknik pengajaran atau mengajar adalah daya upaya, usaha-usaha, cara-cara yang
digunakan guru untuk melaksanakan pengajaran atau mengajar di kelas pada
waktu tatap muka dalam rangka menyajikan dan memantapkan bahan pelajaran
agar tercapai tujuan pembelajaran (TIK/TPK pada kurikulum sebelum 2004,
indikator setelah kurikulum 2004) saat itu.
Dalam percakapan sehari-hari kata metode dan taknik ini diartikan sama, yaitu
cara. Dengan demikian, guru sering mencampuradukkan antara metode
pengajaran dan teknik mengajar. Kalau teknik mengajar disebut metode
mengajar masih bisa diterima karena metode mencakup teknik. Sebaliknya, kalau
sebuah metode pengajaran disebut teknik pengajaran jelas tidak tepat sama
sekali.
Agar lebih jelas, ada baiknya kita perbandingkan metode dan teknik ini dengan
menampilkan perbedaannya sebagai berikut.
No Metode Teknik
.
3 Tidak tampak, tidak bisa dide- Tampak pada saat melihat guru
teksi dengan jelas dengan yang sedang mengajar di kelas.
melihat guru yang sedang
mengajar di kelas.
Teknik umum adalah cara-cara yang dapat digunakan untuk semua bidang studi.
Teknik umum di antaranya sebagai berikut.
a. teknik ceramah
c. teknik diskusi
f. teknik latihan
g. teknik inkuiri
h. teknik demonstrasi
i. teknik simulasi.
Nama-nama teknik umum ini sama seperti nama-nama metode umum, namun
wujudnya tentu berbeda. Misalnya ceramah. Sebagai metode, ceramah
mencakup pemilihan, penyusunan, dan penyajian bahan. Bahkan, metode
ceramah juga mencakup bagaimana menyajikan bahan, dan biasanya teknik
ceramah itu hanya salah satu teknik yang dipakai dalam suatu pertemuan atau
kegiatan belajar mengajar.
Dalam setiap kegiatan belajar mengajar, misalnya guru bahasa Indonesia, hanya
menggunakan satu metode, katakanlah metode khusus pembelajaran bahasa
(yang ditunjang sejum!ah pendekatan dan prinsip), tetapi menggunakan sejumlah
teknik, baik umum maupun khusus. Teknik ini setiap saat divariasikan.
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan
sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas. Dengan kata lain,
model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau pola yang dapat kita gunakan
untuk mendesain pola-pola mengajar secara tatap muka di dalam kelas dan untuk
menentukan material/perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku,
media (film-film), tipe-tipe, program-program media komputer, dan kurikulum
(sebagai kursus untuk belajar).
Hal ini sejalan dengan pendapat Joyce (1992) “Earch model guides us as we
design instruction to helf students achieve various objectis” . Artinya, setiap
model mengarahkan kita dalam merancang pembelajaran untuk membantu
peserta didik mencapai tujuan pembelajaran. Sejalan dengan Joyce, Joyce dan
Weil (1992:1) menyatakan “Models of teaching are really models of learning.
As we help student acquire information, ideas, skills, value, ways of thinking and
means of expessing themselves, we are also teaching them how to learn”.
Artinya, model pembelajaran merupakan model belajar. Dengan model tersebut
guru dapat membantu siswa mendapatkan atau memperoleh informasi, ide,
keterampilan, cara berpikir, dan mengekspresikan ide diri sendiri. Selain itu,
model belajar juga mengajarkan bagaimana mereka belajar.
Arend (1997) memilih istilah model pembelajaran didasarkan pada dua alasan
penting. Pertama, istilah model memiliki makna yang lebih luas daripada
pendekatan, strategi, metode, dan teknik. Kedua, model dapat berfungsi sebagai
sarana komunikasi yang penting, apakah yang dibicarakan tentang mengajar di
kelas, atau praktik mengawasi anak-anak.
Suatu model pembelajaran akan memuat antara lain: (a) deskripsi lingkungan
belajar, (b) pendekatan, metode, teknik, dan strategi, (c) manfaat pembelajaran,
(d) materi pembelajaran (kurikulum), (e) media, dan (f) desain pembelajaran.
Kualitas model pembelajaran dapat dilihat dari dua aspek, yaitu proses dan
produk. Aspek proses mengacu apakah pembelajaran mampu menciptakan
situasi belajar yang menyenangkan (joyful learning) serta mendorong siswa
untuk aktif belajar dan berpikir kreatif. Aspek produk mengacu apakah
pembelajaran mampu mencapai tujuan (kompetensi), yaitu meningkatkan
kemampuan siswa sesuai dengan standar kemampuan atau kompetensi yang
ditentukan. Dalam hal ini sebelum melihat hasilnya, terlebih dahulu aspek proses
sudah dapat dipastikan berlangsung baik.
Karena itu, setiap model memerlukan sistem pengelolaan dan lingkungan belajar
yang berbeda. Setiap model memberikan peran yang berbeda kepada siswa, pada
ruang fisik, dan pada sistem sosial kelas. Sifat materi dari sistem saraf
(penerimaan/proses berpikir) banyak konsep dan informasi-informasi dari teks
buku bacaan materi ajar siswa, di samping banyak kegiatan pengamatan gambar-
gambar. Tujuan yang akan dicapai meliputi aspek kognitif (produk dan proses)
dari kegiatan pemahaman bacaan dan lembar kegiatan siswa (Trianto 2007: 5-6).
Berikut ini diberikan contoh model pembelajaran yang mengaitkan antara tema,
subtema, pembelajaran menjadi unit kegiatan pembelajaran yang terpadu dan
berkesinambungan.
Contoh 1
Topik/Tema : Lingkungan
1. Kebersihan lingkungan
2. Pencemaran lingkungan
3. Ketertiban lingkungan
3. Berwawancara
11. menulis surat pembaca atau surat kepada Kepala Desa mengenai
kebersihan
12. Membaca cerpen dan mendiskusikan hal-hal yang menarik dalam cerpen
itu. Misalnya tentang pelukisan atau suasana.
Contoh 2
Tema : Teknologi
3. Teknologi di pedesaan
2. Mengamati
5. Menulis karangan
PUSTAKA RUJUKAN
Syamsudin, Hifna. 1999. ”Teori Belajar dalam Buku Teks”, Bahan Pelatihan
Penulisan Buku Teks yang diselenggarakan atas Kerjasama SEAMEO-
RECSAM-DEPDIKNAS di Universitas Negeri Semarang tanggal 22 Nopember
– 24 Desember 1999.
Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Jakarta:
Prestasi Pustaka Publisher.