Anda di halaman 1dari 24

PENGGUNAAN NOTASI BALOK DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER

PADUAN SUARA DI SMA NEGERI 7 PADANG

Proposal Penelitian

Oleh:

NANDA SETIANING KASIH

19232006

PRODI PENDIDIKAN MUSIK

JURUSAN SENDRATASIK

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2022
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Notasi musik adalah sekumpulan tanda-tanda, lambang-lambang atau gambar-

gambar dan bahkan watak-watak musik, yang dapat digunakan untuk membantu

ingatan para pemain musik (Djailani, 1986). Dalam musik, pada umumnya

digunakan dua sistem penulisan, yaitu sistem yang menggunakan notasi angka dan

notasi balok (Kurniawan, 2011). Notasi angka merupakan bentuk tertulis notasi

musik yang berwujud angka arabis, sedangkan notasi musik balok tersusun atas

lima garis lurus horisontal yang membentuk sangkar nada.

Notasi balok adalah simbol atau tanda untuk menyatakan tinggi rendahnya

suara yang diwujudkan dengan gambar. Materi yang diajarkan berkaitan dengan

pengenalan notasi balok adalah bentuk notasi balok, nama dan nilai ketukan notasi

balok, garis paranada, bentuk dan nilai tanda diam, tanda kunci, birama, tanda

accidental, dan tangga nada. Notasi balok disebut juga notasi mutlak karena

mempunyai patokan tinggi nada yang tetap (a=44 Hz) sehingga sangat efektif

digunakan dalam bermain musik, (Purnomo & Subagyo, 2010).

siswa sebelum belajar musik baik dengan alat musik atau instrumen maupun

Notasi balok penting digunakan dalam bernyanyi, salah satunya yaitu pada

kegiatan ekstrakurikuler paduan suara, karena nada-nada yang terdapat di dalam

notasi balok sudah ditentukan tinggi rendahnya atau yang dinamakan nada absolut.

Notasi balok merupakan bahasa musik yang telah berlaku secara universal di

seluruh dunia serta bagian penting untuk dikuasai oleh vocal. Di SMA Negeri 7
Padang, pembelajaran notasi balok belum diajarkan. Sehingga notasi balok perlu

diajarkan kepada siswa-siswi SMA Negeri 7 Padang terutama pada kegiatan-

kegiatan yang berhubungan dengan music dan bernyanyi. Dengan menguasai

notasi balok memungkinkan bagi siswa-siswi SMA Negeri 7 Padang untuk

memainkan lagu yang ada di Indonesia maupun negara lain dengan baik, karena

system simbol notasi musik yang berlaku sama di seluruh dunia.

Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan aktivitas tambahan yang dilakukan di

luar jam sekolah dengan tujuan menambah pengetahuan, wawasan, keterampilan

sesuai dengan minat siswa. Kegiatan ekstrakurikuler dibagi menjadi

ekstrakurikuler wajib dan ekstrakurikuler pilihan. Ekstrakurikuler wajib yaitu

kegiatan yang harus diikuti oleh siswa dan bersifat wajib, sedangkan

ekstrakurikuler pilihan yaitu kegiatan yang boleh diikuti siswa dan boleh tidak.

Salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang ada di SMA Negeri 7 Padang adalah

kegiatan ekstrakurikuler paduan suara.

Paduan suara ialah menyanyi bersama yang terdiri atas suara sopran, alto,

tenor dan baritone atau biasa juga disebut kor atau choir di kalangan gereja. Selain

itu, ada juga yang mengartikan paduan suara sebagai kesatuan sejumlah penyanyi

dari beberapa jenis suara yang berbeda, yang berupaya memadukan suaranya di

bawah pimpinan seorang dirigen. Paduan suara adalah satu kelompok orang yang

terdiri atas pria dan wanita dengan golongan suara yang berbeda yang disebut

sopran, alto, tenor dan bas (SATB). Paduan suara juga dapat diartikan sajian musik

vokal oleh beberapa orang dengan memadukan berbagai jenis suara (timbre)

menjadi satu kesatuan yang utuh dan dapat mengungkapkan jiwa lagu yang

dinyanyikan.
Kegiatan paduan suara merupakan salah satu dari kegiatan ekstrakurikuler

bidang kesenian yang diselenggarakan di SMA Negeri 7 Padang. Dalam

pembelajaran ekstrakurikuler paduan suara, selain mereka dapat berlatih bernyanyi

bersama-sama atau bekerja sama dan menghargai antar penyanyi untuk membentuk

kekompakan suara dalam bernyanyi, mereka juga dapat belajar disiplin pada saat

latihan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Berdasarkan survei awal yang

peneliti lakukan terhadap kegiatan ekstrakurikuler.

SMAN 7 Padang ini yaitu dengan mewawancarai guru seni budaya yang

merangkap jadi pelatih pada kegiatan ekstrakurikuler paduan suara itu mengatakan

bahwa dia dalam melatih atau membimbing memberikan materi dengan cara

memberikan teks lagu berupa lirik saja. Kemudian untuk mencontohkan lagu yang

akan dilatihkan dia mencari di youtube dalam bentuk video atau dalam bentuk

mp3. Selanjutnya dia memperdengarkan kepada siswa melalui video atau rekaman

audio tersebut. Rekaman tersebut diulang beberapa kali. Setelah itu guru tersebut

menyuruh siswa untuk meniru apa yang dia dengar dan menyanyikannya secara

bersama.

Dari kegiatan yang dilakukan didapati hasil siswa dapat menyanyikan

lagu tersebut namun secara teknik vokal belum benar. Dimana dengan adanya

pembelajaran notasi balok di SMA Negeri 7 Padang tersebut, tentu saja akan

memberikan kemajuan dan peningkatan perkembangan kegiatan ekstrakurikuler

paduan suara yang ada disekolah tersebut. Selain meningkatkan keahlian anggota

paduan suara dalam membaca notasi balok ketika bernyanyi, dengan pembelajaran

notasi balok juga meningkatkan fokus dan konsentrasi anak. Hal ini terletak pada

simbol-simbol atau lambing-lambang notasi balok yang merangsang dan memaksa

anak untuk lebih konsentrasi ketika membacanya.


B.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka masalah yang dapat diidentifikasi

sebagai berikut:

1. Kegiatan paduan suara tetap ada sampai saat ini.

2. Proses kegiatan paduan suara belum maksimal, kegiatan paduan suara tidak

menggunakan notasi balok.

3. Lagu yang diajarkan dalam kegiatan paduan suara tidak diajarkan menggunakan

notasi balok.

C.Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka batasan

masalah penelitian ini adalah “Penggunaan Notasi Balok dalam Kegiatan

Ekstrakurikuler Paduan Suara di SMAN 7 Padang”.

D.Rumusan Masalah

1.Bagaimana pelaksnaan pembelajaran notasi balok pada ekstrakurikuler paduan

suara di SMA Negeri 7 Padang?

2.Bagaimana hasil pelaksanaan pembelajaran notasi balok pada ekstrakurikuler

paduan suara di SMA Negeri 7 Padang?

E.Tujuan Penelitian

1.Untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran notasi balok pada ekstrakurikuler

paduan suara di SMA Negeri 7 Padang.

2.Untuk mengetahui hasil dari pelaksanaan pembelajaran notasi balok pada

ekstrakurikuler paduan suara di SMA Negeri 7 Padang.


F.Manfaat Penelitian

1.Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan serta pengalaman

bagi penulis dalam menerapkan suatu metode dalam pembelajaran ekstrakurikuler

paduan suara.

2.Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk mengembangkan

pembelajaran ekstrakurikuler paduan suara di SMA Negeri 7 Padang sehingga

dapat memperbaiki mutu pendidikan dan capaian belajar.

3.Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi bagi para guru seni

musik di Sekolah Menengah Atas.

4.Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah kontribusi kepustakaan bagi

Universitas Negeri Padang.


BAB II

KERANGKA TEORITIS

A.Penelitian Relevan

Dalam melaksanakan penelitian penulis lebih dulu mengadakan studi

kepustakaan untuk mendapatkan materi dengan membaca buku-buku atau teori-

teori yang berhubungan dengan kajian yang akan diteiti tentang pelaksanaan

kegiatan ekstrakurikuler paduan suara. Untuk mencapai hasil yang diinginkan

tentunya semua itu diperoleh imelalui latihan-latihan terencana serta teknik

mengajar yang baik.

Penelitian tentang kegiatan ekstrakurikuler telah banyak dilakukan.Berbagai

bahasan dalam penelitian tentang kegiatan ekstrakurikuler cukup memperkaya

penelitian yang akan saya lakukan. Beberapa penelitian yang relevan dengan

penelitian ini dapat dikemukakan seperti dibawah ini.

1. Dinda Kamara, (2018) berupa skripsi dari jurusan sendratasik 2013.

Dengan judul skripsi “Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler Paduan Suara

di SMK Negeri 2 Padang” Hasil penelitian menyatakan bahwa: Kegiatan

ekstrakurikuler paduan suara di SMK 2 Padang telah berjalan dengan baik

dimana siswa secara bersama dapat menyanyikan lagu himne guru secara

paduan suara yang terdiri dari dua yakni suara sopran dan alto.

2. Arman Soni (2018), berupa skripsi dari jurusan sendratasik 2010.

Denganjudul skripsi “Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler Paduan Suara

di SMP 26 Padang” Hasil penelitian menyatakan bahwa: Pelaksanaan

kegiatan ektrakurikuler paduan suara di SMP 26 Padang masih belum

berjalan dengan baik dan belum sepenuhnya menggunakan tahap latihan

paduan suara dengan baik dan sempurna, karna masih banyak teknik
latihan yang tidak di terapkan oleh pelatih dalam pelaksanaan

ekstrakurikuler paduan suara.

3. Riki Kurniawan (2017), berupa skripsi dari jurusan sendratasik 2010.

Dengan judul skripsi “Pelaksanaan Ekstrakurikuler Vokal Groub di SMP

Negeri 1 Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya”. Hasil Penelitian

menyatakan bahwa: materi vokal groub yang dibuat sesuai dengan

kebutuhan dan mudah dimengerti oleh peserta ekstrakurikuler vokal groub.

Dalam proses kegiatan tersebut siswa mengalami perlkembangan yang

cukup baik, hal tersebut dilihat dari setiap tahap-tahap kegiatan latihan

yang dilakukan, walaupun masih terdapat factor penghambat dalam

kegiatan tersebut.

Dengan mengamati beberapa buku dan hasil penelitian tersebut, penulis

juga ingin menfokuskan penelitian tentang Penggunaan Notasi Balok Pada

Ekstrakurikuler Paduan Suara di SMA Negeri 7 Padang.

B.Landasan Teori

1. Ektrakurikuler

Menurut Wibowo (2015: 2), kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan

yang dilakukan di luar jam sekolah yang berfungsi untuk mewadahi dan

mengembangkan potensi, minat dan bakat siswa. Prihatin (2011: 164)

mengungkapkan kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan di luar jam biasa dan

waktu libur sekolah yang dilakukan di sekolah maupun di luar sekolah dengan

tujuan untuk memperluas pengetahuan siswa, mengenal hubungan antara

berbagai mata pelajaran, menyalurkan bakat dan minat serta melengkapi upaya

pembinaan manusia Indonesia seutuhnya.


Shaleh dalam Said (2012: 16) juga berpendapat bahwa kegiatan

ekstrakurikuler merupakan kegiatan pembelajaran yang diselenggarakan diluar

pelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan pengetahuan, pengembangan,

bimbingan dan pembiasaan siswa agar meniliki pengetahuan dasar penunjang.

Ekstrakurikuler merupakan sebuah kegiatan tambahan yang dilaksanakan di luar

jam belajar seperti sekolah pada umumnya. Selaras dengan pengertian yang oleh

Yudha M.S dalam Armia (2014: 25), mengungkapkan bahwa ekstrakurikuler

adalah kegiatan diluar jam biasa yang bertujuan agar siswa lebih memperdalam

dan menghayati apa yang yang dipelajari dalam kegiatan intrakulikuler.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kegiatan

ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang dilaksanakan di luar jam pelajaran.

Kegiatan ekstrakurikuler bertujuan untuk mendukung dan memperdalam apa

yang ada dalam program kurikuler. Program ekstrakurikuler yang ada harus

selaras dengan program kurikuler yang ada dan telah ditetapkan oleh

pemerintah sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yaitu untuk

mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan

bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta

bertanggung jawab. Berdasarkan tujuan pendidikan nasional maka sudah jelas

kegiatan ekstrakurikuler harus mampu mengembangkan potensi peserta didik.

Ekstrakurikuler memiliki beberapa tujuan seperti yang disampaikan Asep

Herry H dkk dalam Armia, (2014: 26-28) yaitu:

1. Memperluas, memperdalam pengetahuan dan kemampuan atau

kompetensi yang relevan dengan program kurikuler.

2. Memberikan pemahaman terhadap hubungan antar mata pelajaran.


3. Menyalurkan minat dan bakat siswa.

4. Mendekatkan pengetahuan yang diperoleh dengan kebutuhan dan

tuntutan masyarakat atau lingkungan.

5. Melengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya.

Ekstrakurikuler juga memiliki beberapa fungsi seperti yang disampaikan

di dalam buku panduan pengembangan diri Praturan Menteri Pendidikan

Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar

Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan menengah, yaitu:

a) Pengembangan, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk

mengembangkan kemampuan dan kreativitas peserta didik sesuai

dengan potensi, bakat dan minat peserta didik.

b) Sosial, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan

kemampuan dan rasa tanggungjawab sosial peserta didik.

c) Rekreatif, yaitu fungsi kegiatan esktrakurikuler untuk mengembangkan

suasana rileks, menggembirakan dan menyenangkan bagi peserta didik

yang menunjang proses perkembangan.

d) Persiapan karir, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk

mengembangkan kesiapan karya peserta didik. (Jevrie, 2013: 7)

2. Notasi Balok ( Not Mutlak )

Notasi balok (not mutlak), ialah tanda yang dapat menyatakan tinggi

rendahnya nada secara mutlak karena frekuensinyasudah tertentu. Notasi

balok merupakan notasi yang dipakai dan berlaku diseluruh dunia. Karena tata

cara pemakaian notasi balok telah baku secara internasional, maka

pengetahuan tentang notasi balok sangat penting dimiliki untuk dapat


meakukan praktek vokal dengan baik. Notasi music memiliki unsur-unsur

pendukung yang memiliki peran penting dalam sebuah partitur lagu dalam

bentuk tanda tangan music. Tanda-tanda music biasanya diletakkan pada

sebuah garisparanada atau di sekitar garis paranada. Tanda-tanda tersebut

memberikan informasi kepada pembaca partitur tentang segala hal yang

diinginkan oleh pencipta atau arranger lagu tersebut.

a. Paranada

Paranada adalah lima buah garis sejajar horizontal yang digunakan

sebagai tempat menuliskan bentuk not dan unsur-unsur music lain. Paranada

dapat digambarkan sebagai berikut:

Garis paranada belum berarti apabila belum diberi tanda kunci, karena

tanda kunci akan menentukan nada yang dimiliki oleh masing-masing garis dan

spasi. Garis paranada yang telah diberi tanda kunci disebut balok not. Menghitung

garis paranada selalu di mulai dari bawah ke atas, yang disesuaikan dengan cara

membaca (menyanyikan) notasi balok, yaitu dari bawah ke atas. Jarak antara garis

paranada satu denganyang ;ainya disebut spasi, yang berjumlah empat spasi.

b. Bentuk dan Nilai Not

Notasi balok adalah cara penulisan lagu atau music yang menggunakan lambing

atau gambar-gambar not yang dituliskan pada balok not. Notasi balok memilki
bentuk, nilai dan nama-nama sendiri, seperti pada table.Lambang dan nama not

tetap, makanya not trsebut dikatakan not mutlak, sedangkan nilainya tergantung

pada tanda birama yang digunakan. Berdasarkan bentuknya, not balok dapat

dibedakan menjadi lima bentuk, yaitu:

1) Not balok yang berbentuk lonjong (Whole Note/Not Penuh)

2) Not balok yang berbentuk lonjong dan bertangkai (Half Note/Not Setengah)

3) Not balok yang berbentuk lonjong hitam dan bertangkai (Quarter Note/Not

Seperempat)

4) Not balok yang berbentuk lonjong hitan, bertangkai dan berbendera (Eighth

Note/Not Seperlapan)
5) Not balok yang berbentuk gabungan

Pada notasi balok juga dikenal bentuk not bertitik. Fungsi titik pada not

balok menyatakan not yang ditambah setengah dari nilai awalnya. Perhatikan

contoh berikut.

Notasi balok pada gambar diatas adalah berjumlah dua ketuk. Karena notasi

tersebut bertitik (terdapat tanda dot) maka notasi balok diatas ditambah

setengah dari jumlah ketukan awal. Maka notasi diatas berjumlah menjadi 3

ketuk.

Tabel 1. Bentuk, Nama dan Nilai Not


c. Bentuk dan Nilai Tanda Diam

Tanda diam adalah tanda yang menyatakan berhenti sesaat sesuai dengan

nilainya. Tanda diam memiliki bentuk, nama dan nilai tertentu seperti pada

table berikut.

d. Tanda Birama (Time Signature)

Pada permulaan sebuah partitur lagu, yakni dibelakang tanda kunci

music di tulis dua buah angka, sebuah diatas dan sebah lagi dibawah. Angka-

angka tersebut disebut tanda birama atau tanda metrum. Jadi, tanda birama

adalah lambing yang menyatakan satuan hitungan pada notasi dan jumlah

hitungan dalam setiap ruas birama. Tanda ini dituliskan di awal lagu dan hanya

di tulis satu kali saja dalam melodi, kecuali ada perubahan tanda birama untuk

melodi itu.

Tanda birama ditulis dengan angka dalam bentuk a/b, dimana a

menunjukan jumlah hitungan dalam satu birama dan b menunjukkan nilai not

yang dipergunakan sebagai satu hitungan. Tanda birama dapat dibedakan

menjadi tiga kelompk, yaitu:

1) Tanda birama tunggal (sederhana) atau Simple time.


2) Tanda birama majemuk (berganda) atau Compound Time.

3) Tanda birama tidak teratur atau Irregular Time.

Tanda birama tunggal (sederhana) atau simple time dan tanda birama

majemuk (berganda) atau compound time sering disebut dengan birama

simetrik, seperti : 2/, 3/, 4/, 6/. Sedangkan tanda birama tidak teratur atau

irregular time sering disebut dengan birama asimetrik, seperti : 5/, 7/, 11/.

Selain tanda birama yang ditulis dengan angka, juga terdapat tanda

birama yang ditulis dengan huruf atau tanda tertentu, seperti : C (alla breve),

digunakan untuk menyatakan birama 2/4 atau 4/4, sedangkan tanda C (common

time), dipergunakan untuk menyatakan birama 4/4.

e. Garis Birama

Garis birama adalah garis yang membatasi ruas birama atau satu birama

dengan birama lainya. Peakaian garis birama dalam paranada di tampilkan

sebagai berikut.
f. Garis Birama Penutup

Garis penutup adalah akhir dari lagu yang di nyatakan dengan 2 garis

birama yang hampir berhimpit dengan garis yang berada di belakang lebih tebal

(garis birama ganda). Pemakaian garis birama penutup dalam paranada di

tampilkan pada contoh berikut.

g. Tanda Kunci

Tanda kunci adalah tanda yang menentukan letak sebuah not. Apabila

letak sebuah not telah di tentukan, maka not yang lain yang terdapat pada balok

not dapat diketahui. Tanda kunci yang sering di pakai dalam teori music ada tiga

macam : kunci G, kunci C, kunci F. Pemakaian tanda kunci berbeda-beda.

Kunci G disebut juga kunci biolaatau kunci diskant (nada-nada yang

tinggi). Dipakai untuk nada-nada tinggi dalam vokal dan instrument. Kunci G

menentukan dimana letak nada g.

Kunci C, dalam praktek jarang dipakai. Pemakaian biasanya hanya

pada instrument tertentu yang bersuara sedang, seperti : trombone alto dan biola

alto. Kunci C menentukan dimana letak nada c.


Kunci F, disebut juga kunci bas. Dipakai untuk nada-nada rendah baik

dalam vokal maupun instrument. Kinci F menentukan dimana letak nada f.

Menurut Tim Seni Musik SMA (2008), istilah not balok berasal dari

pengaruh bahasa Belanda: noten balk, yaitu notasi musik yang menggunakan

lima garis horizontal untuk menempatkan titi nada. Notasi balok merupakan

standar yang digunakan dalam penulisan notasi musik. Setiap nada mempunyai

frekuensi yang berbeda, sehingga penempatan posisi not pada garis paranada

dilakukan berdasarkan tinggi-rendahnya nada tersebut. Nada adalah bunyi yang

dihasilkan dari alat musik, yang mempunyai durasi, pitch, intensitas, dan

warna. Sebuah not balok mewakili sebuah nada, bentuk not balok tersebut

menunjukkan hitungan yang terdapat pada nada yang diwakilinya.

Dalam penotasian musik, dikenal 2 kondisi yaitu not dan rest. Not

digunakan untuk menunjukkan adanya nada tertentu, sedangkan rest digunakan

untuk menunjukkan tidak adanya nada. Lina (2003). Menurut Rachma, Notasi

balok adalah bentuk bulatan- bulatan hitam atau putih dengan memakai tangkai

dan bendera yang terletak pada lima buah garis sejajar yang biasa disebut

dengan garis para nada.

3. Pengertian Paduan Suara

Paduan suara adalah nyanyian bersama dalam beberapa suara. Biasanya

nyanyian bersama itu dalam delapan suara, empat suara, tiga suara, atau paling

sedikit dua suara (Jamalus, 198: 95). Pada umumnya, paduan suara memuat
empat suara, tetapi bisa juga delapan suara (Syafiq, 2003: 225). Dalam Kamus

Musik, paduan suara adalah satuan vokal yang dalam penampiannya berbagi

menjadi beberapa jalur suara, masing-masing yaitu suara sopran, alto, tenor,

dan bass (SATB).

Paduan suara merupakan suatu kelompok vokal yang dalam

penampilannya terbagi menjadi beberapa jalur suara, masing-masing suara

sopran, alto, tenor, bass (SATB). Paduan suara anak-anak tidak mampu

memenuhi SATB, namun pembagian jalur suara masih mungkin setidaknya

terbagi menjadi dua jalur suara (Banoe 2003: 320).

Paduan suara merupakan kelompok vokal yang bernyanyi bersama–sama

yang terdiri atas empat kelompok suara utama (sopran, alto, tenor, bass) yang

memiliki tujuan untuk membentuk harmonisasi bunyi dalam musik dan lagu

yang dinyanyikan oleh semua anggota dalam paduan suara. Setiap kelompok

suara dalam sebuah paduan suara akan saling mengimbangi dan membangun

harmonisasi bunyi dalam kesatuan yang solid (Jean Ferris, 1995, Music The

Art of Listening)
C.Kerangka Konseptual

Pengaruh penggunaan notasi balok dalam kegiatan ekstrakurikuler paduan

suara di SMA Negeri 7 Padang dapat digambarkan sebagai berikut:

SMA Negeri 7 Padang

Ekstrakurikuler

Paduan Suara

Rancangan Pelaksanaan Evaluasi

Hasil Penelitian
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan

pendekatan deskriptif yaitu penelitian yang menghasilkan data deskriptif

berupa kata-kata tertukis atau lisan untuk memberikan informasi dalam

mengetahui pengaruh Penggunaan Notasi Balok dalam Kegiatan

Ekstrakurikuler Paduan Suara di SMA Negeri 7 Padang, Jalan Bunga Tanjung

Lubuk Buaya, Batipuh Panjang, Kec. Koto Tangah, Kota Padang, Sumatera

Barat karena penelitian ini bertujuan menggambarkan atau menguraikan suatu

keadaan , tindakan sebagaimana adanya. Selain itu,penelitian ini juga

menggunakan penelitian lapangan (field research) yaitu data berasal dari hasil

observasi dan interview mengenai fenomena-fenomena yang terjadi di

lapangan yang terkait dengan topik penelitian.

Terkait dengan jenis dan metode penelitian diatas maka yang peneliti

kumpulkan dalam penelitian ini akan dipelajari sedemikian rupa hingga

sampai pada akhirnya diungkapkan suatu temuan yang akan menjawab

pertanyaan penelitian dengan kata lain data yang sudah diperoleh dari

lapangan selanjtnya diolah secara deskriptif, yang digunakan untuk

mempelajari bagaimana pelaksanaan Penggunaan Notasi Balok Pada

Ekstrakurikuler Paduan Suara di SMA Negeri 7 Padang.


B. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah Kegiatan Ekstrakurikuler Paduan Suara di

SMAN 7 Padang. Untuk mendapatkan data yang lebih lengkap, maka peneliti

akan mendekati objek secara langsung baik melakukan pengamatan maupun

dengan beinteraksi langsung dilapangan.

C. Instrumen Penelitian

Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dan dibantu

dengan instrumen pendukung seperti peralatan alat tulis, kamera dan

handphone.

1. Alat Tulis

Alat tulis digunakanuntuk mencatat setiap informasi yang dapat dari hasil

wawancara dan observasi mengenai kegiatan ekstrakurikuler.

2. Kamera

Kamera digunakan untuk dokumentasi kegiatan dan hasil penelitian untuk

melengkapi data dan lampiran mengenai Kagiatan Seni Musik.

3. Handphone

Digunakan untuk merekam pembicaraan sewaktu melakukan wawancara

dengan narasumber mengenai belajar seni musik.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara,

dokumentasi dan studi pustaka. Meleong (2000:19) Mengatakan bahwa dalam

pengumpulan data, pencari tahu (peneliti) alamiah lebih banyak bergantung


pada diri nya sendiri sebagai alat. Data yang terkumpul melalui observasi,

wawancara, dokumentasi dan pengamatan di deskripsikan, data tersebut di

seleksi dan di analisis kebenarannya dengan cara mengkoreksi kembali data

yang tercatat dengan berbagai pertimbangan.

E. Teknik Analisis Data

Analisis yang penulis lakukan dalam penelitian ini adalah dengan analisis data

dengan melihat dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi. Cara penulis

menganalisis adalah dengan melihat hasil observasi dan wawancara yang penulis

lakukan selama penelitian. Tujuan dari analisis data ini untuk mempermudah

panulis dalam menyimpulkan bagaimana pelaksanaan kagiatan ekstrakurikuler

paduan suara di SMA Negeri 7 Padang.

Analisis data dapat dilakukan melalui tahap berikut ini :

A. Perencanaan

Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1) Siswa-siswi mampu berpaduan suara dengan baik yang dibagi menjadi

empat suara, yaitu Sopran,Alto,Tenor dan Bass.

2) Siswa-siswi mampu menyanyi dengan baik menggunakan teknik vokal

sesuai teknik pernapasan,intonasi,phrasering dan artikulasi yang tepat.

B. Pelaksanaan

Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1) Melaksanakan proses pembelajaran notasi balok dengan benar pada

anggota kelompok paduan suara SMA Negeri 7 Padang.


2) Melakukan uji coba, menganalisis dari hasil proses penerapan

pembelajaran notasi balok pada anggota kelompok paduan suara SMA

Negeri 7 Padang.

C. Evaluasi

Menganalisis dan mengevaluasi dari penggunaan notasi balok dalam kegiatan

ektrakurikuler di SMA Negeri 7 Padang, apakah berjalan dengan baik dari hasil

uji coba menyanyikan sebuah lagu tertentu yang telah ditetapkan dan disepakati

bersama.
DAFTAR PUSTAKA

Ardipal. 2011. Bina Vokalia. Suka Bina Press : Padang.

Soeharto, M. 1979. Membina Paduan Suara dan Vokal Group. PT Gramedia: Jakarta.

Meleong, Lexy J. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. PT Remaja Rosdakarya:

Bandung.

Soni, Arman. 2018. Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler Paduan Suara di SMP

Negeri 26 Padang. Padang : FBS.

Kamara, Dinda. 2018. Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler Paduan Suara di SMK

Negeri 2 Padang. Padang : FBS.

Kurniawan, Riki. 2017. Pelaksanaan Ekstrakurikuler Vokal Group di SMP Negeri 1

Pulau Punjung Kabupaten Dhamasraya. Padang: FBS.

Anda mungkin juga menyukai