Anda di halaman 1dari 230

Ors. Salim. M.Pd & Ors. Syahrum. M.

Pd
v1

r> METODQLQGI
PENELITIAN

Konsep dan Aplikasi


dalam llmu Sosial, Keagamaan
dan
-=====
Pendidikan
METODOLOGI
PENELITIAN
KUALITATIF

Penulls:
Salim &. Syahrum

Editor: Haldlr

Citapustaka Media
Bandung, 2012
Judul Buku
MetO®logl Pl!ndl1wi Kuallullf
Pcnulla
Ou. ~Im. M.Pd & Im Srahrum, M.Pd.
Edilor
Haldir
SetrlnB layout
Muhmtnwl Yunu, N.uution
O caal n Cover
Aulwt & Deiain Craib (/\DG)
Ptmerbit
Ciupun,b Medla
[L Cisicu Lama ID No. 2A Bwu:lun110135
Tclp (Oll) 250087
Conaa person• 09126Sl6306-08562J02089
E'mall: d1.1puwkaaDgmall.am
e ka:n pcnam1 , Muct 2007
.u Ju,IJ.ma :Jmu.ul l0l2
ISBN 979·3216·66·2

C AU R1gh1 Racm,d
OUanng mempc:rl,my;ak 1<bJgim &lllU aeluruh bub 1nt u cbbm
bcnruk apt pun ump.1 lzln 1enull1 dan p<ncrbn
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanimzhim
PuJi dan 1yulrur penulis persembahkan ubadirar
Allah S\VT aras eezala nikmar raufiL: dan hidavah•
Nya sehinggn penullsan naskah buku MctoJoloi,
Penelinan Kualitarif (Konsep clan Aplikas! dalarn llmu
Sosral, Keagamaan clan Pendidlkan) dapar diselesalkan
sebazaimana dlharapkan,
BuL:u inl disusun dalam nmglca memenuhi kerer•
sediaan sumbcr bdajar bagi maha!iswa unwl: pembelai.v·
an merodologr penel ician pads berbagai falc.ultu/
jurusan di lingL:ungan IAlN. STAIN clan STAIS.
Keberadaan sarjana sebagal kelompok ilmuwan
dalam masyurakac merupakan talctor ngnJfikan daJ.nm
meningbtkan muru kehidupan mssvarakar, Unrulc uu
~gat JJperluk.an bcrbagai penellnan bid11ng ilmu

- 10'!ial, keagamaan dan kependldlkan dari memeeahkan


l:ierbogai segi persoalan. Hanya dengan l,;chadiran sarjana
pnie:iional bcrbag;u persoelan d3JX!t d.ipecahbn melalul
penelirian yang intens dan profesronal, Penelinan yang
dilaksanakan dcngon keahlian meneliti dunaksudkan
unruk meogidencifik.asi dan mencmukan altcmatif
pemccahan masalnh L:chidupan untuL: mc:ngoprimslkan
~yaan enap wruga negara di rengah perubahan
rlmu pengetahuan don ttlnologi dalam era modem

s
Mr10dalngi Pmclitwl Kwlitulf ---------

saat ini Tcrumma dalam era globahsasi dan em


oronomi daerah yang drarahkan menciptakan
keunggulan di daerah, maka keterampllan sarjana
dalam meneliti sangac diperlukan dalam memajukan
mll5)1U'akar.
Dalain laporan penelinan ini munglon saja dqumpa,
beberapa kelemahan dan kekurangan, dengan rendah
hart kepada para pernbec:a lcami meminta roas11kan dan
krink dalam rangka perbalkan serta diucaplcan
renma
kU!oih.
Ucapan ccrima l:asih kaml sampaikan kepaJa rcdalc.i
peoerbu Cimpuscaka Media yang mernbonru penycmpw·
naan naskah bulcu mi, dan banruannya menerbirkan
bulru mi. Dcmlkian pula UC8Jl8ll terima kash disampaibn
kcpada Dr. Zubaidah, MA Kepala Perpusrakaan IAIN
Sumacera Utara aeas dulcungnnnyt1 memberikan k.am
sambucan dalam penerbiean buku l11i
Scmoga buJru inl dapat bermanfaat dalam
pcngcm· hangao Umu pcngcrahuan, khwusnya dalam
mengcm• banglmn wawasan dan keremmpllan mcJakaakao
penclitinn bagi mahasiswa <ebiogga dapat rerbina para
sarjana yang mcndntal kcbeoamn Um.iah ~ proses
~
muru kehldupan warga masyaralcac seeara menveluruh,
Amin Ya Robbal 'Alamin.
Medan, Janllllri 2007
Penulu

Salim &. Syahrum


6 6
KATASAMBUTAN
KEPALA PERPUSTAKAAN
IAIN SUMATERA UT ARA

Ocngan &egala puj1 dan syukur kehadlr.it Allah swr


launi mcnyambut balk penerbiran bulcu Mccodologi
Penelitian Kualitatlf, yang dirulls oleh saudara On.
Salim, M.Pd. dan Ors. Svahrum, M.Pd, dosen Mlltll
l<uliah Merodologi Penelitlan pada Fakulw Tarbiyah
lAIN Sumatera Urara.
Penuhsan dan penerbuan bulcu mi sangat pen:ting
bagi peningkatan jumlah sumber pembclajaran maha•
sislw dalam bidang pmibclajaran Meqpjologi Penelitlan,
khu.susnya bidang pcndidlknn, 5051al dan keagamaan,
Karena bagaimanapun, dengan semakm banyak buku
sumber bclajar malca mahasiswa akan $1Dalcm memper•
oleh kclcayam rnareri seh.ingga seeara korueprual alcan
semaktn mentngkat unruk membcnruk kererampllan
melakukan penelirian.
Seridaknya., dengan semakin banyaknya persoalan
kcperuli.:likan, keagamaan clan 50'\ial dalam kehldupan
tnl1$)'11.1'll.r abad ke-21 ini, maka: tunruran rerhadap
kehadiran ilmuwan acau sarjana yang menguasa, b.daog
keterampilan penelirian sangat dlperlukan. Berbagal
7 7
Mctodologi Pmdllllll Kuilltutif ----------

persoalan yang muncul Ice permukaan, memerhikan


pemecahan masalah secara ilmiah yang lebih dapat
dlpertanggung jawablcan, karena dilak.ulcan dengan
merode ilmiah sehingga kebenaran yang dicapai
juga
berafar t.lmiah.
Un rule uu, dengan tersedian va W)'ll rlrmah buku
Mccodologi Penelirian Kuahrauf, malca diharapkan
mahasi.swa dan pemiruit bjian bidang penclirian im
alcan semalon produlcti{ dan kreanf dalam menggunalcan
merode peneliuan yang sesuai denzan permasalahan
)'ang dihadapi. Lebih-lebih penelinan lruallratif yung
dtharapkan dapat mcmccahlcan masalah secara
komprehenstf dan mendalam, karena pencliti akan
sampaJ kepada penemuan mnkna yang dlhadapkan
dalam larar peneliuan yang dilakukan.
Kua berharap kehadlran berbagal buku sumber
belajar yang diruhs dan dlrerbirkan para akademis!
IAIN sumatera Ucara, sehmgga kebangkuan
mrelekmal mampu membangun armosplr inrelektual
di kampus Ttdak banya bagi lcepenclngan
ketersedlaan buku di perpusrakaan unrulc sumber
belajar, tempi sebagai satu mdrkator bag. kemajuan
penerbuan Islam di perguruan ungg, yang mampu
mcmuncullcan rekavasa budaya ilmiah di kalangao
civiras akademika dan menuju masyarahr
terpelajar.
Semoga lcebadlran buku in, semakin memperkaya
ldwanah sumber belajar dalam metodologi penelman,
selungga mahasi.swa calon sarjana akan lcbih mudah
8 8
------------- Ka:i:aS&tnburan

memahami clan meninglc:admn k.ctcrampllim melalotk:an


pcnehtfan, $eridalcnya lllCfl\>elcsailcan ~\'3 dcngan
oailc dan keterampilan sendlri, lns,CI AlJahJ

Medan, Januuri 2007


Kepala Perpesrakaan
LAIN Sumarera Utaca

Dr-. Sltl Zubaidah. MA.

9 9
Mctodolqp Pcndliun KiulJialif ---------

Unruk mcmperkaya ketenunpilan calon 5a1Jt1Dll


daiam melakukan penellrian scbagai benruk
aknvitss kedmuan, kehadrran buku Metodologi
Pcneliflan Kuallrarif mcrupabn haJ yang urgen
unruk dldalaml secara inren.sif dan ebten.sif

Elco Susa.nti, M. Pd.


(Dosen Fakulta.5 Tarbi,ah WN S11ma1ca Uurra)

Jib lngin mendalami rnakna budava clan knnteks


sosial rertenru, make Metodologi Penelttian l<ualitatif
men1adi penzerahuan yang memandu seriap Ilmuwan
unruk mencapal remuan yang mampu merumuskan
teorl-teon baru tlmu pengerahusn.

Nelliwau, S.Ag. M.Pd


<Do1m Falc11l11u TarbiJah IAlN SU clan
STAIS Al- Hikm.ah Medan)

Untuk menemukan, dan mengembangkan teon


sains, pendalaman pengerahuan clan penlngkaran
kererampilan meneliri bail seuap calon ilmuwan
SOJ1ial, keagamaan dan pcndidl.kan menjadi pilar
utama dalnm kerja-lc.erja llmiah.

Purba11ui Manunmg, MPd


(Dosen Falculuu Ta,bi;,a.h JAIN SU dan
STAlS Dami Arafah Medan)

1 1
----------- Komcow-Rdwl 5q1.'nl

Bulw Metodologi Penelirian Kuallratif ini men.irik


unrulc dikaji. Unruk memabami makna budava dari
perilaku manusia, organisasr, dan mngkaian sejarah
kcbudayaan, malca pcndalaman metologt penelirian
kualuartf merupakan bal yanl! $1gnifikan bagi
.seorang calon llmuwan dari berbagai lacar bclabng
kellmuan: pendidlkan, keagarnaan, dan sosial,

Sokci Rirongo, S.Ag, M Pd


(Dasen FaJmlras Ushuluddin IAIN Sumate,-a UUJm)

Dawn penellrtan kuallrarif, upaya untuk mmcari


malcna mcrupakan bal yang sangar pennng, Malma
mcrupalcan maksud (iniend} yang dihasHkan dari
tind.akan manusla secara sadar dan bemfat ~ubJclctif,
arrinva kebenarannya alam sangat tcrgaruung
lcepada orang yung memberikan makna terhadap
cindakannya rersebur. Tindalam yang dllakukan
seseorang alcan dlpengaruhi olch motif kepercavaan,
dorongan clan pemllcirannya.. Karena iru bulw ml
layak dibaca bagi mahasiswa dan umum yang ingm
mcndalami penellrian lcualimrif

Khairil AnwaT, S.Ag., M Pd.


(Kuua Ill STAIS Sibolga. Do.sen luar fnaui STAI
Bahryaiul Uli,m Pandan dan STIT Hasiba &nu
Taprcng)

1 1
DAFrARISl

Kata Pengan tar............. .. .. ... .. .. .. .... . . . .. .. .. .. ..


5
Kam Samburan .. .. .. .. .. .. .. .
7
Dahar lsi...................................................... 12
Bab I
Peru:lahuluan ... .. ... .. . . ...... ... .. ... ... .. ... ......... ..... I
5
Bah 11
Paradigma Penelitian Kualitatlf 28
A. Paradigm.a Peneliuan Kualu:arif 28
B. Karaktcristik Penelldan Kualicarif J5
Bahlli
KC\nscp Dasar PencUtian Kua.U tatif ...... ... . .. .. . 4
l A. Pengernan Pcnelitian Kualimtif............. 4
J B Penelinan Narurallsnk ,f
7
C. Kapan Menggunnlcm Penelltian Kuallmtif 5I
D Karutcriscik Penellnan Narurahstilc 57
E. Proses lnlruiri Narurallsrik 66
F. Bebernpa Cooroh Penelldan Kuallcatif.. 72
Bab IV
D asar Teori Pcnclltian Kualltatif 87
A Peadekaran Fenomenologik 87
B. Pendekaran lnreraksl 92
C. Kebudayaan Simbolllc
{Etnografi)
1 ..1 .... .. .. 100
D. Pendekaran Emomerodologl 107
E. Apa Fung5i Teori .... ... .... .... .. .. .. I I O
BabV
Strategi Pmgumpulan Data KuaUtatif..... 11.3
A. Observasi Berperanserta .. . . 114
B Wawancara .
C. Pengakajlan Dolrumcn
0. Anall.sL~ lai

Bah Vl
Sampling clan AnaU,is Data . . .... . .. . .. 14
I A. Sampling 14
1
B. Subyck Penellnan 142
C. Analnuu Daro 144
D. Analisu Dat:a Model Mile$ Jan Hubemmn 147
E. A nail.sis Oaca Model SpraJlcy .•... 151
F. PenJam.man Keabsahan Data .. . . . ..... . . . . . .. 16 5
Bah VU
Meoyurun 1.aporan Penelitian KuaUtatiL....... 177
A. Folcus Penehrian 177
B. Srruktur Penullsan 179
Bab vm
Desain Penclitlan clan Proposal Kwilitatif ... 184
A Desain Penehrlan Kualitatif 184
B. Pcnyusunan Proposal Penelman Kualitatif I Q4
Daftar Pustaka , . .. .. .. ... . .. . 199
Teniang Peaulis 20 l

1 1
14
BABI
PENDAHULUAN

..Q;.. emua lembaga pendrdikan tingg1 merupak:an


~ pnm.am budaya }'atlg Japat berpcran mcng;uahkan
perubahan ~- Unrulc iru, lcelv:rn,:laao petgUruaO
rtoggi memillla peranao srmregu dalam menrransfor•
mastkan clan mengembangkan ilmu pengerahuan clan
teknologi serra sern dnri saru gcnerasi epada gmenbi
berilcutnya. Karena lru penelidan (~) haru; diting,•
lcad:.an fung:,inya d.alnm benruk kuannras dan kualitas
pelak:sanaannya sehingga peranan penrmg rersebur
memberikan kontribus. dalam proses pengembsngan
llmu pengetahuan Jan teknologi di abad ke-21. Dengan
lcara lain penelirlan merupakan sarana memperoleh,
menge:mbangkan dmu ($Clena) dan relmologi yang ndak
blSII duibailcan prose kelnngsunzannva Jika suatu
bangsa login maJu Jan men1adi bangsa yang berbudaya
dnggi.
Uoruk: mcnguasai pengerahuan dan keterampllan
melakukan proses penehrian maka diperiukan proses
belajar-mengajar sebagai sarana dalam rransfonnasl
pengerahuan berkenaan dengan desain dan telrnik
peneltrlan (research). Pengajaran mata kullah metode
penelman sebag;11 proses pembinaan mahasiswa yang

1
Metodologj Patdlian Kuab~uf ----------

J!pomikan ,ebagai sumber cla~"R manusia {SOM) terdL:ilk


melalul preses p.·ndidikan nngg, akan mcmberikan
kontribu.si pcnting bagJ geralc:an budaya dan Unuah dalam
memanrapkan budaya rnenellri dJ lcalangan generasi
muda bangsa Salah saru lapangan kehldupan yang
perlu mendapar perhanan adalah penehdan di bidang
llmu sosial, l,;eagamaan dan pendtdikao, Upaya rersebut
semakin penting dalam meningkadcan muru peneem•
bangan teori-reort dalam sains unruk memecahkan
masalah-masal.ili kehidupan, Bahkan dengan pengem•
bangan saln~ \'ang melahirkan berbagai tclcnologl
schingga memberikan kemudahan dalam mengelola
kehidupan umat DlllllWia. Hanya mclaluJ penehrian
ilmiah (laborarorium clan empirls dJ lapangan), maka
pemecahan masalah kehidupan secara empins dapat
rel ttif Iebih dapar dipcrtanggungjawabkan sehmgga
pilar a.lmu pengerahuan merasuki budaya masyarakar
rang semakin rerberdayakan {sociecy tm/)Owmnen1).
PaJa pokoknya peneltrlan merupakan usaha stste•
marik da1am mi:niawab auaru permasalahan. Tuckman
( l 972:4) menrelaskan; Research i.s a S,Jle!TM.lric
a11m1p
IOP'O\iide.s a i:znswer ID quesnon•. B~irnaoapun, informasi,
dam. dan fub:a yang rnenjadi pmgecahuan yang dtpcroleb
melalut penellrian mernpunyai tingknr kesahlhan yang
lebih bisa dlaodallcao, arau rerpercaya daripada yang
diperoleh dan sumber lain. lnformasl arau pengetllhuan
yang diperoleh clan penelinan semalcin ban\u digunakan
dalam menerapkan pemecahan masalah kehidupan,
b:iilt bid.an& sosial, huknm, pendidi.lmn, lceagamaan dan

16
-------------- Pend.a.buitw,

~ilan kehijnlam baru dnlam blcbng pemcrintaban.


Tcgasnya, kcgiatan penelirlan di bidang sostal,
kengamaao dao pendidikan &emnlcin berkembaog secara
inte:o5if 5QUlli dengan kebutuhan mformasi yang akurar
untuk dasar pembunmn kcpu~ Jalam instiru:.i :i.osial
clan pcmerincahan.
Kegiaran penehnan dllaksanakan unmk menjawab
persoalan-perscalan yang dihadapi manusra dalam
ltehidupannya seperri halnya dalam ekonomi, polirik,
agama, $05ial budaya dan pendidiknn . Proses peng;ljanin
bidang peneli tian selxigai suaru mbJea ffllJt0' dilalrukan
pada 6eti:lp perguruao tinggi, ~ sebagai ailon sarjBo:1
1lllllmtsv.-a hanb dibelrall pengetahuan dan k«erampilan
mencliti dalam rangka penyelesaian srudl balk menulis
ilcnpsl maupun rests. Kemrunpuan berpildr llmlah dan
pcoemuan ilmiah meojadi mtegral dalam kerangka
berpilcir mahasiswa amu calon sarjana unruk berguoa
bagipemecahan masalab-masalah kchidupan, lchwusnya
pemhangunan masyanwu di masa yang akan darang,
Melakukan penellrian ilmiah adalah merupakan
keterampilan yang menjadllam seorang calon satjana
memahnmi proses llmlah. Namun unruk mencapai
kererampilan menelm uu dipcrlulcan proses era~,
pengerahuan tenrang merode penelman (research
mwioclo/ogy) terhadap para mahaslswa, tak rerkeeuali
pada mahaslswa pada bcrbagai Fakulras llmu-Ilmu
kengamaan, hu.lrum dan kependldlkan
Scorang Sarjuia adalah memiliki StatUS Umuwan..

1
Mcu,dolog, Pmditwi Kmliwif ----------

Dalam berhllg:11 bidang profC6in}'3 para Umuwan fuga


dirunrut uruuk mampu memecahlcan masalah kehldupan
}'.l!\g bcrscnruhan dengan profesi ).mg dltnngani senap
tlmuwan Pemccahan masalah secara ilmiah duemu•
lainnya secara tlmiah, nmlca jib seorang tlmuwan y.mg
menuJih predlker sarjana tidal: mampu mcneUti secara
ilmiah maka ba1Jmmane ffillllikin permasalahan soslal,
keagamaan, budaya, bahasa dan pendtdlkan daJ>111 ....
dipecahkannva untuk mengambtl keputusan yang
akunrabel seeara kci.lmuan, dcJcrif dan repat oleh i.eoranll
ilmuwan arau lcclompok profcsi.
Ada fenomcna >'ang menunjukkan bohwa. sementara
mahasisw:i scmesrer akhlr atau calon sarjana pada ber•
ba!fdl Fakultas bnnyak yang cenJcnmg tidalc mampu
roembuar sendm skrrpsl, atau menyelesaikan rugas•
rugas akhir dalam bidang penelrnan. Hal ini renru
tidal: terlepas dari bcrbaga1 fulctor d1 anraranva bakar,
pengetahuan, lccmampwm dan ke1ennnp1lan menuhs
serra pemahaman tccbadap terknilc/merodc penelitian
yang bennuara kepada lrurang berdayanya malwiswa
unruk meneliti dan rnenulis laporan penelinannya. Di
samping lru dlperkirakan hal ini juga rerkait dcngan
proses pt!ngajaran yang dilalui mahasiswa kh1UUSnya
pengajaran tencang merode peneltnan,
Di s1si lain rugas SKS yang dibcrikan lcepada
mahasiswa da.lam penuli.san skriP'• }'llJ\g irumya adalah
mclalrubn penelttian ilmiah mencapai 6 SKS,
sch.ingga
sebenamya penyelesaian rugas akhir ini ridak boleh
dianggap asal Jadi saja. Karena uu khmaks penyclesaian
18
cugas penullsan skripsi dengan inti kegiatan penelidan
llmlah harus dipmiapkan sedemlktan rupa tidak hanya
pengetahuan, keterampilan rerapt yang talc ltalah
pennngrwa diranarnkan adalah mental keingmrahuan
~paya calon sarjana mnu meoca:n kebenaran ilmiah
dari persoalan yang dihadapinya di m&yarabt
Bagannanapun sebuah perguruan nngg1 berperan
dalam merungkadcnn maru i.lmu pengetabuan. teknologi
dan seni, Hal iru cerlaiit dengan ~i pe:rgwuan tinggi
sebagai lembaga pendldlkan tinggi yang salah saru
1111510ya ada1ah mui penelltlan di samping Pffididikan
den pengajaran, serra pengabdian kepada masvamkar.
Menurur Margono (1997) penelrrian 1alah $emua
kegiaCIIJl pencarlan, penyelldikan dan percobaan 5«.JJ1l
alRTDlah dalam suaru bidang terrenru unrulc mendaptl[kan
fakra-fakra arnu pnnsip-prmsip baru yaog berrujuan
uncuk menciprakan pengertlan b3I1.I dan menaiklran
tingkat ilmu serra teknologl.
Selanjumya Hadjar (1996) rujuan akhir peneliuan
ialah menghasilkan dan mengu]. teon Seorong dosen
dlruntut unruk menjadi pendidik yang profesional,
)'Bini di ;amping menguasai Umu yang diajarkan, tcrompi)
mcngajar dan juga memilikl lntegrltas kepnbadtan.
Olch sebab iru dosen mara lc.uliah metode penelinan
mernihkr canggung jawab profesr, tanggung jawab
keilmuan dan tllnggung jawab moral mengantarkan
mabasi•wa, calon sarjana mcnjadi llmuwan yang berguna
di masa mendarang. lru amnya, pe.rnnan pengajo.rnn
meta kuliah metode penehnan ndak bisa drabaikan

1 1
M<todOlogl. PCl1dltwl KJ.wlwif ----------·

begiru saja manakala fukulras mengmginkan sarjana


yang dlkeluarlcm IIllllllpu bc!rplkir ilmiah elm bertlndak
l.lmiah dalam profesi dan rugmn~-a di IIW)-arakut. Bablcan
bila senap pemecahan roasaleh dilak:olcan seeaea llmiah
mab solusi yang drcapai lebih dapat dlpcnanggung
Jawabkan dengan meneapar kebenaran ilmiah melalu,
usaha-usaha sisremarts, mcrodologu Jan bermanfaar
bagi kemanusiaan Jan kebudavaan,
Sekalipun udak mudah mencapai rurnusan yang
memuaskan tenrang kebcnaran ilmiah (apal.igi yang
dlsepakati bersama, yung memang ciJak munglcln),
rkhtiar-rkhrear rlmtah seharusnya tctap mcmilik.i
komianen kuar pads usaha rnencan kcbcnamn rerscbut.
Trigg.• (l 985: 109) rnengemukakan bahwa nlla1
urama ilmu justru berakar pada usahanya yang ecrus
menerus unruk mencan kebcnaran. Scgenap usaha
kcilmuan haruslah diarahlcan ke sana, llmu rang udak
Jemik.ian bcmnl mengingkari smtwnya scbagai ilmu,
dnn orang yang cerlibat di dalnmnya relah mcngingkari
komicmen ilrmahnya schingga ndak. (lngi) layak
disebur ilmuwan. D1 simlah unlknya pergularan ilmu
dan para ilmuwan. Semenrars konrroversi tentang
kebenaran berlanjur tanpa ujung, bahkan sejak
lahimya tradisi keilmuan nbuan rahun lampau,
ilmu barus rerap mcncannya. Sebab han)11 dengan
lcebcnaran tm, llmu
temp bcmatu. ii.mu. Mclepas lcomitmen pada kebenaran
bcrartl melepas "lcarru rerakhlr" yang dimili.lc.i rlmu,
Usaha rnencan lccbenaran ilroioh menY11ngkut
2 2
persoalan meeodologts, dalam an, metode-merode
yang dipergunabn unrulc mencari keben.amn ltu. Salah
saru \•ang memandang hakikar kebenaran adalah
kelompok yang mcmandang realiw yang dllc.onmuksikan
(anurrucred realiey). Panrlangan lni berpend.tnan bahWll
tidal.: jelas apabh realteas ada amu odak. Kalaupun ada.
,,..... kim tidal: akan pernah raengerahumva, Yang dapat
dikemhui daa dijangkau oleh manusla adalah koruaubi
pi.khan dan perasaan yang jumlahnya tidak rerhingga
yang dlsebur "realitas guoda". Sesuaru berbeda blll!l
mdlvidu yang berlsman, meskipun dalrun sejumlah
haJ mereka memlliki persamaan. Konsep demikian
dipergunalcan oleh Berger&. Luclanann (l967), Lincoln
&. Guba (1985), Max Weber, serta para penganut
ahran peneliuan lruallmtif. narurahsnk, emografis,
Ieoomeno• logis, vestehen dan yang seienisnya.
lsttlah pene lrtran kualtrattf arau peneltrian
narurahsrik (rvm1ralmu: inqmry) bulcanlah merupakan
ide baru, Meto:lologi ini memUilti sejarah yang c:ulrup
panjang dalam beberapa disiplln llmu dan telah dlberi
berbagal nama, Antropolog relah mengembangkan
metode ernografinya selama bertahun-rahun ke dalam
mrousan yang baik dan direnma oleh Urou pengerahuan
Jcng:an balk. Para ~iolog juga tampaknya
mcnggabung• bn reknlk survey dengan pcnddmmn
ruiruralistik uorulc mcngtmoongksn pendelcamn
pengamatan berpemnscrm psda pekerjaan lapangan.
Ahh folklore, psikolog. ahh lingulank,
ethncmuslkologi dan lainnya tampalcnyu
relah menggunalcan dao mempe:rbaiki pendekaran lni

2 2
MetodaloaJ Pmclman K11.1.UQnf ----------
untuk memahami dan mengerahur, dan fi!nomm.ologi
untuk membennva nama pada pendekatan uu,
Walaupun demlklan, perharlao pada pendeLacan
mi relah berkembang seeara perlahan dalam penelltian
bidang pendtdikan, keagarnaan, dan sosral budaya.
Hanya pada dua mnprai tiga dekade belaksngan.
dlskusi telah dladal an mcngenai kekuatan relarif dan
penelitian nacuraliscik/lmalitati{ dengan semua
pendekarannya, dengan dlbandingkan dengan
berbagal paradigma penelitian lamnya. Paradigma
mewakih konseprualisasl haxtlcat kenyataan, hubungan
antara seseorang }"aJlll beru.saha mengerahul sesuaru
dan sesuaru yang hendak dikerahumva, peranan nilai
dalam peneltrtan, dan variabel semacam lainnya.
Para penelin menjanglmu Jauh meleblhl perbedaan
kecil antara desknpsi dan dcfjnisi kualiras (inl..."Uri
kualltarlf) dan kuanrifikas: (peneluian kuannranf).
lsrilah lainnya ~'llng mencakup perbedaan-perbedaan
besar alcan dlgunalcao. Selaln mendislrusilcan metode
kualimcif, perlu d1telaah lconsep dan metode yang ber•
kaitan dengan penelician narurahstlk. lstUah lnl
meropalcan istilah yang luas yang mencakup berbagai
pendekaran yang dikembangkan oleh dlsfplrn Umu
latnnya (etnografl, pengamara.n berperanserra, dsb).
lstilah uu merefleksikan paradigma yang unlk unruk
sesuaru penelirtan yang becangkac secara subtansial
Jari paradigms ~·ang rerbanvak digucakan dalam
penellrlan, pendldlkan, keagamaan, seslal dan budayn,
serra organisasl, dan sejarah sampal masa sekarang",

2 2
Secara sederhana, penelinan nanuulistik merupalam
pcnclitian y,i.ng dilalcubn pada latar alarolab (dalam
lapangan perhatian, bulcan di laboratorium) yang
mengguna.kan metode aloroian (pengamatan berperan
sena, wawancara, berpikir, membaca clan menu&) dalrun
cara alamiah oleh orang-crang yang memillki
perhadan alamiah pada apa yang mereka teliti
(prarisi seperri guru, koselor agama, admlrusrraror dan
juga penellri dan evaluator).
Apa rang dimak:sud metode ilmiah di sinl mencalrup
setiap celmilr., merode clan strategi riset yang Jigunalcan
para ilmuwan unruJ.: mencart clan sampai kepada amu
menemukan kebenaran ilmiah. sejauh hal iru dapar
dipertanggungjawabkan secara empirik. Pengertlan
empirlk di sinl menunjukkan pada adanya data, baik
lwantitatlf maupun ku.alitatif, dru:a lcenu ataupun data
lunak. D1 dalamnya termasuk srudl survey, stud. kasus,
studi ekpenmenral, dan studi histons. Hal mi lanm
disebut inl-u1ri berdisiphn (duaplmtd inquiry) tanpa
selaln harus mengimplikasikan edanya saru jalan runggal
mengenal langkah-langkah balcu yang harus dilkun
r> 5CCIJta ltecat oleh semua orang. Teknik-tekmk analisss
sisrematik, pemikiran spekulatif, intuitif, lcontemrlarif,
imajinacif dan reflekrlf termasuk Ji dalamnya, di
samping analisis smtistllc. (rara-rara, simpangan baku,
mulrtvanar, korelasi, regresl, du) analtsls kualitntif
arau komblnasi keduanva,
Dalam bidang pendldlkan, penellrian kuallratlf
acapkali disebut naturaltatik sebab peneliri rerrarik
23
MctndolOll Patdlti.ul Ku.tliwif ----------

menyelldlki perisrlwa-peristrwa sebagaunana cerjadi


secara natural (alamlah) Dam yang dilrumpulkan oleh
orang-orang yang be~rilaku sec:ma wajar. berbicara,
berkunjung, memandnng, makan dan sebagainya.
Karena Itu, dalam penehnan kualitanf juga dikenal
lsrilah ernograf pendidikan"
Mcnurut Ooea &. LeCcmpre (1981) awal dan
emoerafi pendidikan dikembangkan dengan anaopologi
kebudayaan dan srudi tcntang komuniras kectl y.mg
lengkap, analbl• centang praknk mernbesarkan anak
dan proses enkulrurast adalab sebuah kompcnen•
komponen penting dan stud] lni. Tugas par.I ahli
anrro• pologi adalah uncuk menginvestlgast
kebudavaan dalarn -emua perwujudannva dan
membanru perkem• bmgan anak dl!tlgllll mcmberi
perhanan bagatmaJU1 a.naJ.:. anak dan rcmaja diindubikan
dalam prakrik dan keper• caraan m.asynrakac. Hubungan
anak dengan keluarga, pola dan belajar informal dan
mstruksi, pemahaman renmng pt!J'lUl dan <tll.lUS, dan
konseptu:tlisasi til3S)1lI8kat
dan kerenruan-ketenruan untuk pcrkembangan yang
tepar dari ma.sa perrumhuhan sampal masa dewasa yang
men:nnpall;m mdcarusme dari penyebamn kebodayaan.
Dal:im reallras so-ial, penclitian 1.eagan\lsilll adalah
rnengkajl tenomena keagamaan dalam kehidupan
masyarakar. Abdullah dan Karim (ed) (1989:xill)
m.enjelasbn dalam konteks penellnan agama" sebazai
usaha akademis berarti meruadikaa "agama" sebagai

2 2
sasaran penellnan, Secara merodologis agama haruslah
da1adibn sebagai. suam fenomena yang rill, ~tapapun

2 2
mungkin rerasa agama iru hal yang aMaak. Dari sudur
ini, maim barangkali dapat dlbedakan tiga kategori
agama, scbamu fenomena yang menjndi subject matter
peneliuan, yaitu azama sebagai dokrrin, dinamakan
dan srrukrur masvarakat, dibenruk oleh agama dan
slkap masyarakat pemeluk rerhadap doktrin".
Mnrculada dalam Abdullah dan Karim, (ed) (19891)
menjelaskan bahwa mengkaji fenomcna keagamaan.
!,cram mempelaJari perilalru lllllnusia dalam kehidupan
beragama. Bagaimanapun fenomena keagamaan
merupakan perilaku manussa yang menynngkuc hal•
hal vang 1UC1. keramac dan kegatb:m. Hal mi bcrada
dalam spekrrum kajlan ilmu sostal dengan merode,
reknlk dan pcralatannya dapat mengamari dengan
cermar perUaku mnnu.sla hlngga menemukan makna
dan pcnlalru yang rnuncul kc permukaan, So1iologi
mcnyot0t1 dan segi posisi manusia )'1lng membawa
serra penlaku yang beragam, dan ancropologi
memperhankan rerbentuknya pela-pela perllaku Jalam
ratanan rulai yang dianu, dalam kehidupan manusla,
Konreks perilaku dan perrst iwa pengalaman
keagamaan, arau fenomena keagamaan juga dapat
dikajl mdalui pcnelitlan kualitanf arau naruraltsrlk.
Perspekrif ini dapar dldalaml melalut pendekaran
etnogrnft, mterakst sunbollk rum emomerodologi.
Sebagian besar ciri penellnan oatumlistik. akan dibahas
dalam bul:u ~hana ini uru:uk membanru para pemmar
lmjlan metodologi penelltlan dan para mahasiswa yang
ingm menggunakan berbagai peadekaran pcnelitian

2 2
Memdoloai Pme!ici•o Ku.tliWif ---------

kualil:atif (emografl, mceraksi slmbohs, emomecodologi)


dalatn mengwplo~i berbsgal persoalan dalam btdang
pendulikan, kcagamaan, bahasa, sosial dan bodava,
Goec: &. LeCompte (1984) menjelaskan peJa mhun
1920--.in dan 1930-an para ahll psikologi lalnnya tcnartk
pada perkembangan emosi dan lcognitlf anak-anak vang
dihastlkan dalam pergeraknn srud. nnnk.. Tidak sepem
para ahli anrropolom pada masa ,ru yang mempelalari
anak dalnm konreks budaya dan ~!al mereka, para
peneliri mengkajl masalah anak dengan mengkonsen•
traslkan dalam pengembangan nngkah laku annk dalo.m
srtuast yang berbeda, cermasuk sekolah (Monroe,
1932). Bagaimanapun juga para peneliti tenrang anak
wnumnya cenderung mengabalkan kebudaeaan dan
lamr belakang yang lain. Pcngumpulan bersama-sama
data rentang anak menjadl scbuah dasar yang
empms
unruk menggambarkan rahap perkembangan anak,
secara raercdologs mereka menyediakan conroh
bagaimana deretan tlngkah lak:u anak (Braker
1963, Bark.er clan Wngh1 1951, Wnglu 1960) dapot
direkam dan dtkaregonkan.
Menuntt MilC$ dan Huberman (1984) d.1ta kuallranf
yang bcruwujud kara-kaea senannasa ntenJadt bahan
urama baga ilmu-llmu sosial rertenru, terutama dalam
bi.dang anrropologr, sejarah dan ,lmu poUtlk. Meskipun
deruikian, pada dasaw.usa terakhir tc:lah sernakin bcinvak
penellti dalam bidang ilmu yang pada awalnya men·
dasarkan kepada pendekaran lrunntiuuif (psucolog,,
sostelogt, ilmu bahasa, adminisrrasi umum, kajian
26

orgarusas], perencanaan kota, penelltian pendidikan,
evaluast program clan anallsls lcebijak:an), relah beralih
kepada paradtgma bani ya Ira lcuallratif".

2 2
---

BAB lI
PARADIGMA PENELITIAN
KUALITATIF

A. Paradlgma Penelidan Kualltatil


Jlt enehrran kualtrartf, arau naturalisttk berkaitan
,tpdengan penehcian lapangan dalam llmu S0!1al,
lceagamann dan kebudayuan sudah banvak dtperkenal•
lean di akhir abad kc-20. Dabbs dalam Berg (2001 :2)
menjelaskan babwa pendekatan kualirarif meng•
mdikasikan bahwa maksud kualitas adalah hal esensial
rerhadap ~if.n dasar sesuaru benda, Semenrnm di sis!
lain, kuanrims (qi1<1111U)') adalah secara elemental
l>e)wnlab dari sesuaru, Kuallras meogacu kepada apa,
bagaimana, kapan, dan dunnna sesuatu memi)jk.i esensi,
Sedangkan penelitian kuahranf adalah mengacu
kepada makna, konsep, defintsi, karak-tertstik,
merapora, sunbol dan pemaparan -.egala sesuaru,
Berbeda halnya dengao penelinan lruantimrli yang
mcngacu kepada menghitung dan mengulrur sesunru".
Guba Jan Lincoln, ( 1984: 107) menj elaskan
paradigma adalah seperangkar kepercayaan Jasar (arau
mecafis1k) vang bermuara kepada tujuan akhlr acau
keyakinan utama, Suaru pandangan dunia (world viau)

2 2
---------- Pan.dqpna Pene!1t:u.n KU&Jlbt1f

yang mendefinisilcan sifal dasar Junia, alamiah,


keberlkUall lndlvidu Ji alam, dan [arak lcemungltinan
hubungan anrar baginn dari duni.a sdiegai eonroh
roasaloh kosmologi den reologi". Tegasnay, paradigms
adalah pandanzan durua, perspeknf umum, cara ke:rja,
dalam memahami kerumltan dunla/alarnlah.
ParaJlgma membenkan panduan bagi praktbi tentang
apa yang
peru.u,g, lcgitirnarc, dan masuk akal, Sewn J.tU paradigms
1uga merupakan hal normanf, menjelaskan apa vang
harus dilakukan para ilmuwan, clan prakrisi". Paradigma
merupakan stsrem kepercayaan dasar aras asumsl
onrologi, epl!timologi dan met.Odologi.s. Ada bebernpa
pertanyaan urama dalam paradigrna keilmuan, yauu:
I . Pcmoalan oruologts: apalcah hakikat alam, dan slfat
dasar kenvataan. Lalu apa ynng dapar dlkerahut
manusia rcnrang kenyaraan!
2. Pcisoalan episcemologis; berkenaan d.engan hubungan
antara yang mengcmhui (kn.ower) dan yang di.lcctahui
(lcnou,n), clan baga:unannkah sesunm uu d.apar d.i.lccralnn
manusia1
3 Persoalan m.etodologis; berkenaan dengan masalah
bagaimanakah penehrl dapar mcngetahui sesuaru
mclalui penernuan dan kegiamn peneluianl BagaJmaoa
sesuaru yang diperoleh dapat dipercaya sebagai
kcbenaranlbagaimana kenvarsan yang dipahami
menjadl pengetahuan yang objcktif, arau l.:eoyaraan
sehagai kebenaran yang ccrpen:ayal

2 2
MCIUdolOll Pm~ Kualu:arif ---------

Tebel l
K~ Dasar Berbagai Paradigme Penelidan
I);. Pmitmsax Pooi.. Kridk K.anmuk,
mcmi m,ativiune Tmri Q\UIDI,
qiOnr.o- mif.
Rdwnc Renllsme R.dadw-
melobl
·lcffl)- kritis- tidalt

~ ·
Nln)'>I dan

nyam. dim••inkan ldluius


adalnh RmpJmlldan realine
wuuk )'llnl!
dit11"" duqbp dumgun
Epe ~ Mcxllt}lcaci dari T,..,_l:sl T,wnglJio
maql d,jdi:tif, Jwlbrik, objclc- onal/ nail
pmmuin- livis, subjck- aibielcnf:
p,:nawan IJ'adisi tlVltm; pnemm
.!alab lams.
lian:amina; nllai raic
fdJapi pmanmn- m:nj:dl ~

_Ill
kdio:.a11u perlCllUln medtasi
m&mglrio mm- tcauan
c::api kd _,
Mero· Sa.pa bier Mo:isf'm D.ilqps/ 1-lfflnN.
dalqp. tallbmuti[ monipulml d1al..l.ri• llr.dk I
hil'.w•ipdasi dapcrimr:nml,
diaJl.4rl. cm; vaifi. kritlk )'llllg
lalli hipcx& be upm, falsm.
llis; Imig.I& lalll 1tdt1ia1'
daJlmn hlpaas[s, mme-
mrmde ~
lamoa«ai( rnemdc
lamlJmif
Surnber: Guba dan Lincoln (1994).

3 3
---------- P&r&dqpm. Pc:ndlDAn Kuahtanf

Kepercavaan dasar atau metaf'Wka dart paradigma


mencalcup dimensi onrologi, episremologi dan metodo•
logi Dr:n!Pfl c:ara pandang inilah poses keilaurm bekeria
dalam menemukan kenyaraan sebagai cemuan yang
benar ac:au remuan yang mungl,;.in mendelcarl
kebenaran
llnnah Milt!S &. Huberman (1984) mengemukakan
lomparan paradunna (t~ shifrmg of pcmid18ffi) dari \'llllg
beronentasi kuantiratif kc mab yang lebrh kualiratif
ridak hanya 1erjadl dalam pendldikan, melainltan dalam
btdang-bulang ilmu lain sepern sosiologt, ~ikologi,
adrnirustrasi ncgarR hingga perencanaan perkotaan.
Sedemikian ceparnva perubahan iru rerjadi sehingga
mereka menyebumya "blir:::lcnq: ~·. rnengambil
istilah \-ang lanm dipcrgunakan para ahli antrcpelogi.
Akan retapr perubahan yang tc1Jad1 bukan hanya
r,ada nngkar mecoJe {kuantimtif kc: kualit:111:if), melalnkan
pada ringk.at paradigma. Paradlgma diarrikan ~bagai
•fk miy we look a.t w world" yang menjadl pegnngan
para ilmuwan dalam melakukan srudi-srudmya, Bila
paradlgma berubah, maka realiras Yllilg drpelajan pun
rurut berubah. Paradigma mcncnrukan observasi.
Bahkan pergeseran
paradigma d11larn peneltrian
kepead1dikaa mulai tahun 1970-an tetjadi dan paradigma
po,irivistil.. kc arah _paradigma ptl>(;.l•po,iovi~tik yanf(
Jiscbut Juga paraJigma narurallsrik (Lincoln & Guba,
1985). Kedua paraJigma ini mcmlliki asumsi-asumsl
,·ang bcrlainan rnengenai halokar kebenaran, realltas
duma dan cara memahami kebeaamn rlmrah. Secara
singkat dapar dikarakan bahwa pa.radigma Po;itiv~tik

3 3
Mrtodologi Pmdi1i1a KuallD.tl! ----------

berpegang pada asums: bahwa status rlmiah suaru


penelenan rerganrung pad.a kemampuan penehn dalam
mcngambll jarak dart objek yang diteltrinva, jaJi
"cbjeknf", Adn pemisah arau Jarok yang cega.~ anrara
/u\oo•a denzan known (yang dikerahuj}, antara ~ubydc
Jengan obyek. Alur pemrkiran uu merenrang dari
trarlisi pam Ilrnuwan kealaman, Augwk Comte, John
Sruart Mill dan penerus-penerusnya.
Perlu ditegaskan bahwa hal yang menonjol Jalam
paradigmu po,itivisriL: adalah kc}mloannya bahwa
manusia mampu merumuskan realitas dan men1aganya
melalui msrrumen-Insrrumen ukur }.mg dijabarkan dari
reon-reori (secara dedukriQ. 1.angkah-longkah perumusan
masalah, pengajuan hiporests, penuumpulan darn.
penguJian hiporesls Jan penylmpulnn diyakmmya
sebagai "merode Umiah". Teen 'r'<lllg mel.m.laii penehnan
dijnbarkun 5CC8ra deduknf, Data diolah -ecara lruantillltif
arau lrualitatif dan kestmpulan duank dengsn k:laim
berlaku umum.
Di pihak lam, pamJlgrna pasca-poslclvi.5rik arau
naturalisrik memilllci asumsi-asumsi )>ang berbeda Jcngan
pamdigma pesinvisrik, Dianggnp bahwa obveknvuas
)·ang 5e5Ungguhnya lru tldak mungldn dicap:ii lammu
rnanuna sebagai pelaku riser adalah IR.lbyck yang mcmililJ
kepenringan (subyeknf, anrTopomorfismt). Realuas
dunia benifat multiple, hoHscilc dan dikonstruks1lcan
oleh sabvek, Hubungnn anrara knou•a denzan knou:n
bersifat inreraktif. Oleh sebab lru riser seyogiyanya
dilalrulcan dalam setting alarnlah dengan foku5 l'llffll:wmi
J2

- -
---------- PUlld,gm:a Pmcluun Kn•hmif

~pela:if ~ubyek. Dan SIJl.l muncu] isdlah mur dan we.


Perspekrif emic menunjuk. pada usaha penellrl
uruuk =ham! Jurua subyck. yang ditelit! bc:nl=lcan
pemabarnan ~uby1~k <mdlri, bukan ~ ~
penehri sebaaar Morang luar". Sebaliknva perspekuf
enc memandang penelirl mengetahui duma .ubvek/
yung direlin Jan karena iru penelld berusaha merumus•
kan rerlebth dahulu apa y-Jng akan diperolehny:i dan
subjek, Penehu menggunakan peranskar mstrumen
ulcur berupa res, kuesroner, arau benruk lrunnya yang
ditumuekan berdusarkan konstruk tertenru Model
hiporerlko-dedukrif mcnonjol Jalam etic.
Aksioma (lc.epetcayaan dasar) rencana hakikat
kenvaraan, hubungnn anrara rang rahu denzan yang
diketahui, kemungkinnn generalisae], kemungkinan
membangun huhungan kausal dan peran nilal dalam
pcncl.itian lrualimrtf. Menurut Lmcoln dan Guba (1985)
Jalam penehnan narurallsrik o.da perbedaan ciri unu:na
yang rerkai1 dengan parad1gma atau pandangan dunia
yang pGd.m\a hal lru dldasarkan, Mcreb mempenen·
tnngkan paradigma ruttutalitsi.k/L:ual.lratif llll denzan
salah saru versr paradigma posrrivisme, di mana mereka
menklaim babwa paradigma itu relah mendcminasi
penelirian dalam bidang ilmu sosial, pendldlkan Jan
Ienomenologlk keagamaan. PerbanJingan Ikhmsar
analliJ.S melalui kepercayaan dasar (akstome) yang
diasumsikan oleh para ahli sebagai benkur.

33
M.ecodologi Pc:nd1tian KU&lliati! ---------

Tabel 2
Perbandingan Parad1gma Posmvisme dengan
Naturalisrik

Aksiom Paradima Pamdlgma


a PO!itivisme Natunli•tik
Hakikar Reahms tlJD881li, RealltaS
Kaw:uaan Japat dlllhat clan ~.
prllfllllC11tl!JiS dibarigun dan
Hu.bunpn Hubungan penehn holistilc
Penelm dengan Ylil18 Penehn dan \'31\g
um rang direlirl betmt
duehn bebas clan dualis~ I inrenumf, ndak
dltditi bemf.u

Pclu.ang I dapac d1pi.sahkan


Generallsasi, bebas I Menghmilltan
gencral.i.sa,j walctu clan bebes hlpocesl&
kontcb {pc:mflltaan hubungan wakru
nomocetilc) deng;m
konrelcs
(pt:myacaan ld!
Hubung; Ada penyebab Kcuruhan clan
m yang nyara, dapar 5imuh:an, tfdnlc
~bah- drpisahkan sebab- memisahlam
akibat aldbat sebab- akibat
Peran nilal Bebas rulai Tmk.ic kcp:ida nllal
Sumber: Y\'Ollna S. Liru:oln &. Econ O.Guba 11985:37).

34
--------- l'awt!pM PmdllWl Ku:alibtif

8. Karaktcri.stik Penelldan Kualitatif


Lamr alamiah dig,.makan i;eb,,~i sumhcr dam umma
peneliti tertarik unruk rnenelin fenomen.1 yang CCTJad1
secara alamiah bukan dalam kondlsi di labiratorium.
Bertenr:nnp, dcngan benruk-benruk penelinan lainnya,
maka penehdan narurallsrik menggunakan proses yang,
(I) luwes, (2) slkhkal, clan (3) mterakuf Sebazmmana
i•an.g dllwnukakan bahwa penehrian kualitauf bcn.ifat
kegmmn d2Sar d.Jlakuk.an secara lxrulang Jalam bc:rb;g:ai
kombinasi da.o berpuncak pada penulisan laporan,
Adalah juga dimunghnkan unruk kembah kepada
siklus
kcgiaran unruk mcngumpullam Jan menzanahsis data
lcbih banyalc terhadap data Jilc.a proses penuhsan laporan
menemukan hal-hal yang memerlukan lebih banvak
perhanun.
Kegiatan senrral dalam S(:luruh ~ikl~ penelitian
adalah penullsan 'caratan lapangan' l..angkah inl mulai
sejak permulaan srud1, sementara penelin
mencmulcan masalah don memasnkan tenmng
penggunaan mlruin narurallsill: :;ebagai suaru
pendekaran yang tepar. Dalnm pada uu, pembuaran
caratan lapangan berhmg~ung selnma seluruh proyek
berjalan, denzan ha.st! bahan• bahan rertuhs ymg
dapac digunakan dalam penullsan laroran- Langkah lain
rang bcrl.mg;ung selama penelirian rermasuk
pcngcmbangan hubungan lapungan yang produkti!
dengan oran~g yang d!1cllri. Mmgajubn

3
perranyaan, mengumpulkan data unruk menangant
pertanyaan-pertanyaan uu, dan menganalise dam. Proses
im diulang beberapa acau banvak bli, rergantung nngan

3
Mffixlolog1 Paid1tian Kuat,w,r ----------

berarnva linglcup pertanvaan yang dlafukan, sampa,


pada penulisan laporan.
Srudi narurallstlk depot diselenggarakan hanva
Jcngan saru folw.s deskriptlf, yang menunrur kcmung•
kinan beberapa slklu.s. Arau, jilca foku.\ )'-ang lebih luas
dan )11Ilg diRUnalcan, leblh ban}'llk pengulangan •lklus
yang diperlukan sebelum laporan dapar duuhs karena
......
perranyaan-pertanvaan akan makin rerfokus unruk
sctlap slklus: dengan sendlrinya dara yang dikumpulkan
rnaki.n mengkhusus, anallsls akan makin menyempit,
dan sererusnva.
Jumlah wakru )'ang dipcrlulcan ~elama ~iklu:. ber•
langrung bLlsnnva t:Wal dapar dltenrukan sewakru <rudl
dimular, Karena iru proses narurallsttk menunrur
kclu• wesan Jan kererbukaan terhadap informss: baru
vang akan dlgunakan Jalam rnempersempir folcus
Jilca anda rnemperhankan masalah penellrinn anda
sendtri, nnda barangkah mgm memulai dengan fulrus
dengan de:.lcri~i yang luas sampai anda menemulran
perranyaan-perranyaan yang lebih cerfoL:w dan seldctif
denzan pengnmntan dnn wawancara yang berkaitan
anda baranakah dapar melanjurksn setelah leblh balk
mengern m.uolahnva Misolnyu. seorang guru rang
menyelenggarakan ~rudi naruraltsrik rentllllg seorang
~iswa ch kelamt-a mulai dengan foL:w yang fuas yalru
bagaimana Jona menahabiskan wakrunya di sekolah.
Serelah menaumpulkan data selama beherapa hari
untuk menjawab pertanyaan Iru, mencarar darn iru
paJa caratan lapangan, dan menganallsis informasinya,
36
---------- Puad.ipnl Pmeliri•a Kualiwil'

ia memuruskan unruk melanjutkan -iklus peneliuannva


tcntang peeranyaan "mengapa $1s\\'ll-$L5Wll latnnya ndak
bcrmatn dcngan Jono JI lapangan ?" Fokus iru m.akin
menyempit seriap kall ra mengulangi beberapa kall
pengumpulan data. sampai ra aklurnva menanvakan
penanyaan "bagaimana lnrerak.,i scslal [one jika
dUcairlam dengan presrasi bclajamya di kelas dan apa
)'ang dnpat saya perbuar renrang bal ltu unrulc mem•
bancunya berpresrasi lebih batk
r"
Mlualah penehnan anda barangkali barulah per•
mulaan dari saru scrl perranvaan yang mungkin ad.i
unplikasinvs terhadap cara mengaiar anda. lnkuiri
naruralisnk menyedrakan keluwesan yang diburuhkan
;eoeorang unrul.. menemukan dnn menjawah perranyaan•
pertanyaan sewakru berusaha meniawab perranyaan
semula, seluruhnya pada saru ,tudi \'llllg sama,

Tabcl 3
K.amktcri•tik Penehrian Kualiradf dan Kuantirarif

- A.spek
Fok.u, Penellnan
Kuallauif KumrimtlI
Ku;iltta, (hakikat. Ku.lJlmiu
&:rul) (bebcrnpa ban yak)
A.lc:ir Fds2fa1 F~menologi, P011m·iJme,
intcrnlui slmboltk cmpmsme logii
M'llR tcrblt iCcrJa lapangan, Ebpcrimcn,
cmograpl, cmplru,
narura· I lstik, statltik
grounded,
6Ubjekdf 3
MerodolOIJ Pmd1tlan Kualimtif ----------

I UJUlln Pemahaman, cia- • . _:_1, kOntrOI, dak:np111.


latp,;,, remuan, kontir- masi, pcmbulcrian
pemuneulan hipotcsb lupoccis

Ocsiim Kcn)-al. berevo- Dttenrukan, tcr·


lus], mencuar mul.tur
l.aCU' Alarm alcrab Tidak akrab, buaran Besar,
Sampel Kee, l, udak acak, acak, rcprcaentarii
reereus
Pcngumpulan Penehn 5Cbagal lrul'rumcn Bukan m:inll!la Mwa lCf, surval,
Dam Intl, mrerview, obser- YllSI lwcsioncr, komputer]

Modus anall d~ lnduktlf (olch ~ulmf(olch mccodc


penehu) fflltLStilc)
Temuan Komprehcrulf, Pct111!, "'1I1ptt,
holistilc., chpansu cedublOO.LS

Sumbcr. Alw.utlnh (2003:92), Pokolcnya Kualiractf, Jakarta,


Puu•h Jaya.

Posis, penehrl dalam penellnan kualh:arlf rru:ru:akup


perkembangan yang menveluruh dan mendalam.
Berkaunn denzan masalah lni ada beberapa hmgbh
dalam kemunculan penehnan kualirarlf yang mengacu
kepada bcrbagai kegiaran dalam pro~e& mencapai
kebenaran yang dikejar. Dijelaskan masalah ini oleh
Demin, <ebagal berikun

38

-
----------- Puacitgm& Pmdl!WI !Cu&luauf

Tabel 4
Proses Penellnan Kualltarif

No PaR Jenh Kegiatan


I Langkah I Penehn scbaga1 sebagai masalah seiarah keragaman
budaya dan konsepst rradlst rtser berkenaan dengan
etika dlri sendrn dan orang lain serta polltik.

2 Langi.ah a Paradlgma rcorirl• dan perspekdf posirlvisme. pose


positivisme, kons- cruktivlSl'lle, mcxlel erika femlnlmlsm,e,
moJd edka marxtsme, clan benruk bj1anbudayo

3 Langkah UI Strnccgi nset: rancangan penelinan. penclltian kil$lb,


emografi, observ.ui pan:isipan, fenomenologi, etnomero-
dologi, penelittan grounded, metode biogrufi. me code
scjarah, dan penell- nan terupan lainnva,

4 Tahap JV Merode Koleksr dan anallsil data: interview, observasi.


artifact, doL:u- men, Jan metede rekaman gambar, rnetode
pengalarnan prtbadl, metode manajemen data komputff,
anall~i reksrual berdasarkan kompucer

3
Mcmdologl Pc:n<lltia.o Kualitalif ----------

5 Talup V Krireria lncerprerasi dan presenrast


bagt pentlaian keeukupan dara,
penulisan, inte1p,cmsl dan
pmelltia:m terapan dalam
kehiasaanevaluast dan analisis
lcebijalcan.
S11m~ Norman K Dcnun & Yvonna S Lincoln, ed
()'>94:12). "'

Denesn demikum, peneliuan kualimrif lebih cocok


dipergnnakan unruk memnharru realiras yang kompleks
clan mcnemukan 51.Sl'Cm makna budaya ~ngga dapat
dirumuskan reon-reon baru dalam lapangan kehidupan
Jan berbagai bidang ilmu pengerahuan.

40
BAB ID
KONSEP DASAR PENELITIAN
KUALITATIF

A. Pengcrtiao Penclitian J<nalltatlf


~ trategi komprehenslf merode-metode lcu.a.Utatif
J;Y berasal secars rid.ak langsung dart bcrbagai aadlsi
fllo<,ofu, c.-plstimologis clan mcrodologu. Secara lang,:ung
metode-metode kuahtanf berasal d11rl rradisi-rradis!
emografik dan swdi lapangan dalmn aruropologi dan
,o,;iologi Secara lebih umum dapat dilca1akan bahwa
paradigm holbtik induktif dart penellttan naruralistik
JI ,fasarkan aw prt:Spek.tif-prespektif ynng dilccmoonglmn
dalam tenomenologt, mtraksrorusme simbolik dan
behavionsme naruralisttk, ernomccodologi, psikologi
ekologu.
Mengacu kepada Strauss dan Corbin (1990)
peaelirian kualirarif adalah suatu JenlS penelitian yang
prosedur penemuan yang dilaknkan tid.ak menggunakan
prosedur Hatistik atau lcuantifikasl. Dalam hal ini
penelitian lomlimri{ adalah penilltinn cenmne kehiclupm
seseorana, cerrta, perilaku, clan juea tentang fun~sl
orgllllua:s1, gerak:an sostal atau hubWlgllJ\ timbal baltk".
Sclan1umya Fais1iJ (1990) berpcodapic bahwa dalam

4
Metodoloei Paie!Gn Kmhwir ---------

mempelajari perilaku manusia diperlukan peneltrian


mendalam sampai Ice perilaku mtmya (inlln' bditn.'IOI')
5eC3ra hoUstik dan bcrtolak dari sudur pand:mg manusia
perila.lru manusia.
Etnogmfl l=mya mengacu lcepoda beruuk pcnclitian
yang mcnulilci beberapa substansi benruk sebagai
505ia}
berikur:
1 Penekanan kuat rerhadap penjelajahan alamiah
fenomena sosla] khusus, daripada usaha mcnguji
htporests,
1. Kecendrungan urama pekerjaan ac:lalah tidak ter•
,rrubur dalam hat dam, lcarcnn itu data v;ing dimilih
ridak rertutup dianalL,ia sejak awal pengumpulan
dara,
3. Pcnyclldibn cerhadap benruk lcasus kccil munglcm
saru lcasis rctapi terperinci,
4. A.naluis dam yang mcllbatlcan lnterpream eksphsit
mmg,i:nal rnalcoa dan lungs; tinclalmn manusia, hasil
dari benruk ucama yang dlamhiol mcngmal deslaipsi
verbal clan penjclasan. sedeangkan kuantillbsi dan
anali.,is ~mtiscik memainkan peran dulcw:ig.m lcbih
ja.uh (Atkinson dan Hrunmemlcy, 1994: 248".

Kadangbla ada scbagian palatt rnenyebumya ~ penclitian


lcualicatif cmog;afl sostal ialah pcnyc.hd.ilm.n
ccrhadap mn:syamlca1 yang ~ ahJj amiologi
mco~ti pcrilalru seseorang dan orang lain untuk
mrmnhami mclcaoisme proses sosial aena memah.ami

42
--------- Konscp DllRr Pcndulm K111haar

dan menjelaskan mengapa para pelaku dan proses


pcrllakunya rerjad] (Vldlch dan Lyman, 1990:23).
Penehti.an kushcaclf digunakan oleh ahli
ancropologi dan sosiologi dalam penellnan
ernografi, karena menggunakan obser-vasl
langsung ierhaJap realita
5mial dengan pengamar sendiri"
&1mm berasal dari bahasa Yunani, berarn orang.
etnik aaw kelompok budava (Smith, 1989), Bila et/mo
scbagal lam Jlgabungkan dengan graphic berbenruk
erlmogrop1c, mengacu kcpada suaru sub dlsipltn yang
dikenal antropolog, deslaipcif dalam ~
!.ebag:ai
lebih hras, yruru suaru ilmu mengunglmplcan cara-cara
kehklupan man11<ia. Tepnya. cmografi aJalah
mcngacu
kepada suaru Umu sosial yang mcndeskrip,ikan orang
dan da!.111" bu.Jaya dari berbazai kelompok orang (Paicoclc
dalam De= dan Lincoln. 1990).
Suaru tema rerpadu yang OU15ul: melalui rradtst•
tradist m.ilah g,igii•an dasar arau dokmn dart uenrehe
Menurut dokmn lie:rswhen manusia mempunya, tujuan•
tujuan dan emosi, ia membuat rencana, membenruk
lcebuda~·aan dan mcmpunyai nllai-nilal renenru Jan
cinglm.b lakun>'II dipengaruhi olch nilai-nllai, rencana•
reneana dan tujuan- cujuan tersebur. Sccnrn singknr,
manusia hidup dalam dunia yang mempunyai "makna"
bagmtoa. dan karena tingknh lalamya mempunyai truikm,
tindakan-tindakan manusia dapat dimcngen:i dengan
cara yang ddak clapot digunakan unruk mcmahauu objek·
objelc yang non manusiawt. Orung,orang ).mg
4
34
mcnenmng paodangan ini ~balilcnya menyatakan
bahwa ringkah

4
44
Mdodolo111
Pmclltaknuahtonr---------

laku manusia harus dnel"llplain da1am cara yang S3trul


dengan t1ngkah laku obiek-obiek alam yang lain. Ada
nub.Jm.hulrum yang menenrukan tingbh lalru manusra,
Suaru undakan diterapkan apabila darat dimasukkan
ke dalam Jangliman huhun rersebur, dan renru
huJrum.. hulcum -epem iru dikonflrmasiknn oleh bulcti
empw.
lbnu Ha jar ( 1996) mcnjela,l.:an bahwa dari ~eg1
basil penelltian yang di~aJilcan, peneltrian
lcualir-.uif odalah menyajikan hasilnya dalam benruk
deskrips! nararif.
Pendekatan ~ berasumsi bahwa ilmu-llmu
sosial memerlukan metode-mecodc yang berbeda dari
metode-merode yang drgunakan dalam ~runcncasl
pertanian dan ilmu alam, karena manusia berbeda
dengan t:lrulman dan partlkel nuklir. T radist ,,erndim
menekankan pengertlan arau pemahaman yang mem•
folcusmn inla makna arau arri dari tingbh lnlcu manusla,
kontcks mierul.,i sostal. suatu penzernan empareuf
yang berdasaikan pengalaman ~ubjektif, dan hubungan.
hubungannya antara keadaan-keadaan )ubjektif dan
ringkah lalcu. Tradlst versrehen arau pengerttan
menempatlam rekanan pada kapashas mao11sia wuuk
mengerri (ro know) dan memaharn] (undentand) orang
lain melalu! Inrropeksl 5impa1etik dan rdleb1 dari
dislcripsi clan observasi rennet,
Akrivlras penelitian kuallranf yang elcan dllak•
sanabn inl mrmilild ciri-drl sebagaimana dtkemukakan
Bogdan dan Biklen (1982) yaitu: (1) lam alamiah sebag;,i
--------- Kansq, Duat Pnidw.an Kualn:aal

sumber data (b) penelitl adalah ln.srrumen lrunci (c)


penellrlan kualtrattf lebth memenringkan proses
daripada basil (d) peneliti dengan pendekaean
k:u.oliraaf cenderung mengaaalins dara secara mdulctif
(c) malma yang dimiliki pelaku yang mcndasari
tindakan-tinJ:ikan
mereka merupakan aspek esensial dalam penelitian
kualltarif,
Penelirian kualuarif mencakup berbagai jenis
penelu ian yang mempunyai karakrensnk yang sama
:irau bersama Para anuopolog telah mcngffllhanglain
dan mengguoakao pcndekaran cru dalrun bcnruk merode
emografu dengan disiplm dan raracara yang terrenm,
Pendekaran mi telah direrima bruit di kalangan para
ilmuwan. Para antropolog clan ~osiolog juga relah
meng.komhlnak~ikan tekntk-teknik survey dengan
pendekaran-pendekatan narurahsnk unruk mengem•
ban!!bn pendekaran observlbi berpcrun 5fflll (Ji mana
$Ubjek yang duellr! dipcrlakukan sebagal peserra
peneltn) dalam pcneliclan di lapangao. Ahlt-ahli
·folklore•, psrkolcgr, lmgursrtk, ernogran, erno•
musrkclog, dan ahli-ahh ynng lam juga relah
menggunakan dan mem-perbaikl pendekaran mcrcka
dalam usaha mcngetahul dan m.emahami reallta
vang Ji1t'llti, ~ menggunakan isttlah-istilah seperti
~rudl kasus mkuiri interpreranf dan fenomologi. Ahli
lam lebih suka memakai istilah gro111vled rCSMT"Ch.
Bogdan dan Taylor (l975:4) mcnjelaskan dcftnisl
metode lrua.Litatif yaitu: "qualiratRN! lnl!thodologie!l ref"CT

4
10 research procedures which produce descripuve data;

4
Mc1o4oloci Pcodman Kua1J111tif ---------

peq,ld own wrum or spol.m lwrds il7ld ~oble bdiauor".


Pendapat 1nI menegaskan bahwa merede penelldan
kualinttlf adalah prosedur peneliden yang mcnghasillc:an
daca deskriptif tentang orang melnlui ruluan acw kam-
1:ata yang diucapbn clan penlaku yang dapar dlamati
Pcnggunaan mctode lcualitatlf memungklnkan
seseorang unruk mengerahul kepribadlan orang dan
mellhar mereka ~baga, mereka memahami dunianya.
Apa t-ang Jlamad secara lang.5Ung tentang pengalrunan
mereka ,ehari-hari dengan masyarabmya. Hal yang
dipelajari tenrang kelompok dan pcngalaman yang
dljalanl sebagar konstruksr budayanya. Dengan begitu,
penelltlan lcualhatif mengantarlcan peneliri kepada
penjelajahan konsep centang lceindahan, keadilan,
cinra, kecannkan, prustrasl, hnrapan dan kcpercayaan
yang dipahmru responden, perilalru, dan alar-alar
yang dig,.inakan dalatn kehu:lupan seoog?a makhluk
bcrbuda~-a.
Penellri kualiratif mempelajar! orang-ora.ng dengan
meooengadam apa yang dtkarakan, tcruang diri mereka
Jan pengalamannya dari sudur pandang orang yang
ditelln,
Senap penellnan harus berujung pad.a slnte5~
pcngeWUl:U\ vnng membanru penelln clan OlaS}iirakac
pada umumnya mcnyelesalkan masalah, baik berupa
pelurusan konsep, ~ dndakan, yang harus dirempuh.
(kebajakan) arau pelurusan nilal-nila] yang dlt-alcini
masyambc (Alwasilah, 2003,80). Karena ltu, peneliti.m
stbagai metode ilmioh adalah 1awaban empirls temad:lp

46
--------- Kmuq, Duu Pcneho•n KIWIWI{

rnasalab yang dibadapi dengan sisa:m, merode,


prosedur dan tekmk terteru,

8. Penelitian Natunllstik
lstilah lain yang sering digunakan dcagm malma
pen.clittan kualttarif adalab peneltrlan naruralisrilt.
Guba (1985) mempergunalcan nama Naz:llf'lllislic
lnqiur:, (inlanri narutahsrik}, oleh karena cin yang
mcnonjol dari penelitian kualimtif adalab cara
mengamati dan pcngwnpulan dam yang dlJakulcan
dalam latar/settir\g alamiab, artinya tanpa
memanipulasl subjek yang direhri (scbagaimaaa
adanya, narur), Pendekatan penelltlan dengan
menggunakao mlwui naturalisnk bukanlah sesuaru
yang bani. Mecode ini telab mem• punyai sejarah
yang lama, banya perharian pada pend· ekaran llll
bclum lama berkembang da1am pengkajtan pendidlkan.
Barulab dalam dekade-dekade rerakhtr, di.slcwi-
dislcwi mengenai kekuatan metode-mecodc
lruallratif dan kuantlaitif mendapar cukup perhadan,
dan sccara aktual mcmpcngaruhi para penelltl dan
evaluator.
Menurut Mulyana (2001 : 157), peoelician naruralistiJc
(Mllmllistic inquiry) juga Jiscbut emografl da1am IIDtrO•
pologi kognicif ym.g berusaha mcroabaml bagaimana
onu:ig-orang mempersepsi durua dcngan menelnah bagai.•
mana mereh berkomunlkasi".
lok111ri natura.listik dlgolongkan kc dalam pen·
dclcaron/pcoelitian kuahranf, untuk mernbcdakaonya
M.eiodologt PcnchlWI Klll.tiWif ----------

dari penelltlan kuantttarlf, Perbedaannya rerutama


cerlerak pada paradlgma yang dtpergunakan dalam
melihat realun amu sesuaru ~'8llgmenjadl ob1elc srudi
Paradlgma adalah representssr 1'.oruepcualisasi tenmng
sesuaru, arau pandangan terhadap sesuaru, Paradigma
dapat pula diarrikan secara sederhann bagannana lciai
memahaml sesuaru rcalira (haJ lni diblcaralcan khusus
d.a1am laullkurisri.k lnlruiri naruralisrlk). Dalam pene•
llrtan, ha! iru mencalcup ke)':lkinan rerhadap ,if.it dasar
dari realiras (yang diamau/dicehri) hubungan ant.an
oleh yang mencoba mengerahul sesuaru (peneliuan)
dan ha! }<mg mereh coba lcctahui (yang dltdici), pelilnarJ
pengaruh dan rulai-nila! (yang dianur peneltri) serta
variabel-vadabel lam sepern iru,
Secara sederhana dapar didefini.silcan bahwa tnkwri
naturalisrlk adalah mkinrt yang dilalrubn dalam lamr/
~Iring alamiah (dalam b1dang/lapaogan yang menjadi
pcrhatian, ridak Jalam labomronum}, dengan meng•
gunalcan mer.ode-metode alamlah (obserVll:ii, wawancru:a.
berfiku, membaca, menulls), dengan cara-cara yang
a1amiah/wajar, oleh orang-orang yang mempunyai mlnat
yang wajar dalam apa yang sedang mereka lcaji (para
prakrlst, seperr! guru, konselor, dan adminitraror,
maupun penellu dan evaluator).
Berbcd:i dan anggapm serengah orang yang mmgira
bahwa inlcuiri lllllUl'llli.stik adalah suam metode
peneh• tl811 yang ndak mempunyal aruran ,-a.ng [elas,
anlwici naruralistik sebenarnya mempunyal aruran
yang jelas dan standar yang regas, Berlkur inl
standar yang
--------- Kmucp Ou:u Pcndalao Ko•braaf

dukhusarkan oleh Senich dan Glass (1987;25) dalam


buhmya ~ and Ei,aluanon in Educ.anon and w
Social S~"
l) Yang dlcellti adalah topik·toplxihal-hal yang ber•
truJkna (bukan sesuaru yang ridak berarti dnn remeh),
sesuatu yang bermanfaar,
2) ~ pcnelici menggun.akan prosedw--prosedur yang
,i.!tematts dan dideskripstkan mengi]wrl logilca dart
pengkajian bersangkutan dan mcnilal kesahlhan
kesimpulan-kesunpulannva.
3) Para pcnclici peka rerhadap kesalahan-kesalahan
merode mereka, karena icu berusaha mengoncrol
kesalahan-kesalahan lru aaw mernperrimbaoglc.an
bahwa kesalahan-kesalahsn iru mempengaruhi
hasil-hasil pene.litinnnya.
4) Vcrifilwl empiris dan logika yang sehar dalam
metode ini amar dihargal, dan
5) Ada penjelasan-penjelasan alremanf yang masuk
aka1 unruk hasil-hasil yang dicari,

Sulit untuk
membancah dan beragumenras]
,.... dengan yang manapun juga dar! seandar yang
dlkcmu• kakan di aras. Bahkan, dlsain
eksperimental dalam penellnan lruantimrifixm
dlmaksudbn unruk membantu para peneliti yang
menggunakan paradigma-paradigma yang berdasarkan
logika htporeriko-dedukrlf untuk mcmcnuhi standar-
standar Ini, Begiru pula paradigma i.nkwri naruralinik
menurut k.eparuhan kepada standar• smndar ini agar
memberikao hasil-hasil )'ling bail: dan

49
MdodolOtP Pfflditia.n Kualllalll ----------

IC5Ual dengan seandae, Standard ml relah


diumbongkan untuk melakukan suaru pcnglrnjian
narurnlisuk sedemikian rupa, sehingga pengkajian iru
memenuhi standar-srandar ini
Unruk mengerahui lcapno paradigma naturaltstik
r<iling t~t dlgunabn perlu ~gang prinsip KdJunJian
Hums .\ltnnuulc.an Meta& Cukur jelas diketahui
bahwa sebuah palu adalah alar yang bcrguna unruk
menghanrurkan tembok-tembok yang t'Ull, Akan cctapi
palu rersebur ridak berguna unruk memperbaiki alar•
alat elekrreruk arau mencabur gigi. Alat-alar seperu
palu dldlsaln unruk memenuhi keburuhan-kebumban
rertenru, :tlcan retapi tidak semua leebu ruban ~cc.rnl
esensial dapar menggunakan palu Keburuba.n dan Jetll$
pelc.:rjaanlah ynng menenrukan alar yang palmg bai k
unruk menanggulanginya.
Begiru pula dnlam melalo•kao penelitian
pmdidlk:in ar.iu masalah soslal lamnya, metode vang
kira ~akan cldalc dapar dipakai dengan efektif untuk
menanggnl;mgi sernua masalah, Perranvaan-
pertanyaan dan isu-lsu pcndidilcan harus dilc.aJI
dcngan menggunalam alar• alar ,.ang pallng tepar
sesuai dengan parndigma dan metode yang rersedia
Analogi mi menyarankan bahwa inlculri naruraU.,cik.
sepern juga desain eksperimeneal, penelinan rurvey dan
seb:i~ya ridalt selalu merupak.in csra yan~paling
tepat unnik melakukan stuJL Merode• metode ndak
menenrukan kebutuhan-keburuhan yang
dicanggulanguwa, lccbutuhan-lccbu.ruhan yang .dwum).a
menentukan merode yang akan dlgunakan.

50
\
--------- Xoiaep Du.u Pmrlitian KWllliabf

C. Kap;m Menggoo1kan Pe:nclitian Narunllni.k?


Da1am menenrukan presedar-prosedur penehdan
yang akan digunakan masing-masmg siCU11Si penelman
memerlukan analisis yang seksama sesual dengan
kebu• ruhan-kebutuhan yang spesifak dan dpe-tipe
infortruui yang diburuhlcan. Berllrut ini disajikan
beberapa ripe
informasl yang membedakan clan dapat dipcnimbangkan
oleh para penelld dlwaktu memuruskan apakah suatu
pendekaran m.kuin naturallsrlk (paradigma manapun
1uga) tepat dipergunakan arau ridak.
1) Yang dicarilditeliti adalah makna-makns yang
didasan pcrilalru dari peserta-peserta (subyck yang
ditehri), maksudnva apa larar belakang atau halcikat
perilaku yang diamatl.
2) Yang diingini aclalah dcskrlpsl darl latar (sarmg)
yang k.omplclc:s dan lnteraksl clari peserta,
3) Usaha-usaha penelitlan bernquan unruk meog,dentiB•
lmsilmn serta meogumpulkan npe-npe informas1 baru.
4) penelluan bcrfoku.s pada hal-hal yang dalam dan
nncl pada sejumlah hal-hal yang terbatas,
;) penelirran bermaksud membusr deskripsi dan
ge1ala-gejala yang diarnari untuk dlgunak:an dalam
menghasilkan suatu reorl.
6) Yart& dlinginlcan dicari adaJah ~
clan defanisl dari variabel-variabel yang bera.sal dan
masyarakat (subjek yang dtrehn).
7) Yang lngm dibesillrnn adafob desknpsi dan lcesimpulan
yang kava konteks.

51

McmdolosJ Ptnditian
KU&Ji1uir---------

8) berfukw pada mreraks1-inrerabi Jan orang-orang


yang dlrellri dan pro;~pr05e5 yang mereka palca1.

Dengan memahaml fuktor-fakmr }.mg memunglcin•


lcan penerapsn merode penelirian naturalisnk arau
kualiratlf, maka perlu pula dilcccahui kondisi keridalc
teparan dalam menggunakan merode pcnclitian
nanualistik. Jadi Ilda kondbi yang lcurang repar di.tang, -..
gulangi olch lnlcuiri naturalistik, yaitu;
I) Yang dii:ngmbn cUlalruk:m adalab mernbuat rxioduan•
panduan untulc mengcntrol perilalru.
2) yang diingmlcan ru:lalah smtesis arnu ikhtisar dart
variabel-variabel }'llng paling lcnris/menenrulcan.
3) yang dli.nginlcan adalah ilchrisar·ilchosar yang smglcac
dan [elas mengena! apa yang sudah dikecahui.
'I) Folrus penelitian luas dan menyilang banyalc haL
5) )'111li dunginlcan adalah deslcri~i dari geJ11la-geJala
yang diamarl dalam Iatar yang rerkoncrol uaruk
digunajcan dnlam menguji reon.
6) Pandangan dan deflnist arou isolnh yang d1gunalcan
dari penelltt,
7) Yang dicari adalah genenJifills-1-genernltSlUi yang
bebas lconrclcs.
8) bcrfo~ pada produlc-produk dan hasrl-basll
(OMtcoma).

Walaupun mkuiri naruralistlk dapat digunakan


secara e(cJctif unruk meagumpullcan 1nfomwi dalam
kdompok laitcria 5Pbclab bawa, pendebnm-pcndebmn

52
--------- Kmucp Duar Pmditim K111Ji1atif

mi alcan paling bcrla:mungk.inan unruk digunalcan


apabila informas:i pada sebelah atas yang merupakan
prlorims yang tcrtlnggi. Mi.salnya, jika seorang
guru ingin mcngontrol pcnampilan
(per{ornumce)matemarika siswanya {suaru pcrilaku},
malca munglr.in tepar unrulc perrama-tama memahami
apa yang dipildr atau dirasakan oleh slswa jika
dikonfronmslkan dcng:an masalab-masalab macematilca di
lcelas clan di rumab (dan dalam larar yang lain), serta
makna yang mendasari pcrl.lalw siswa yang sclauang
bedalru, sebelum mencipeakan suatu perlakuan
insaubional unculc memodifJwi perilaku slswa dan
mengujl efektivitas pcrlalruan itu,
Seorang kepala sekolah munglcin sangat rermrik
pada lnreraksi slswa-guru di 5Ckolabnya clan menginginlcan
infonnasi yang rinci m.engenai interak31 hu, clan bukannya
lnfonnasl yang dapac dlgeneraltsastkan pada cara£ yang
lebih luas menyi.la.ng banyak. hal (dJ sekolah-sekolah
lain). Dalam lcedua kejadian Im, suaru pendekatan
naruralistilc alcan sangnt membantu.
Inl ddak berarri bahwa inlcuiri naruralistilc tidak.
dapat digunalcan untulc mengumpullcan mformasl
mengenai bagaimana caranya mengonrrol _perilalcu,
untulc menglntensiikan infonnasi atau mengulangl
lcebutuban-lccbutuban lain. lnkuiri naruralinllc dapar
cllgunakan unruk maksud-maksud lru, alcan rerapi
kadang-kadang adalah lebih efisten atau meyakinlcan
untuk menggunakan mercde-merode btperecike•

5
dedukrif (metode-merode yang sering !tali ldta acu
sebagai merode lruantitatif} unrulc maksud-maksud Im,

5
Me1odologl Pc:nchtian Ku.ilitatif ---------

Sebagai mm.bahan rerhadap tipe-tipe in.fomwi di


anu Ilda pula hal-hal lain yang harm dlperhankan oleh
peneliti dawn meneruulam peodcknnm penellnan maaa
yang akan clipabinya. Dianmranya ad:alah ~j berilaJt.
Inkuiri narurahsrik repar dlgunalcan apabila
llterarur dan pengalaman penelid tidak mlwp mcndea-
lcripsikan konteb sesuatu yang alcan diteliti Mlsalnya, -
sedildt sckall Uccrarur mcndeslcripsilcm mucks (anan
lain hubungan anaua pcserta yang dfambil bagian dalam
kegiatan tersebut) yang rounglcin mempengaruhl
pengambiJan kepurusan dalam ujian Pa.scasarjana d1
Universiras Islam Negeri Jakarta (aciu obyelc lain), ,eqmu
yang ingi.n dlkerahui, Jadl, jllca tertarilt unruk me:ngkajf
proses itu, maka inkuiri naruralisti.lc merupakan suaru
cara yang sangat tepat untuk mem:ulai penglmjian.
lnlruiri naru.ralist:ik juga aJcan berglma, apabila
ddak ada hiporesls yang jelas clan dapar diuji serta
vmiabel yang paling rclevnn bagi lilpocesi! iru.
Mi.salnya. lcim mu.ngkin mcmpunyal banyak
_pengalaman di Program
Pascasarjana Uruverstras Islam Negcrl (VIN) Jalcuta
dan ltim mungkin relah m~ bcberapa
variabel yang kntis yang ber:bubungan dengan pemb11amn
kepurusan, akan tempi, sampai ldta dapar mcngorgam·
sasikan variabel ini le! daiaJn bipotesls yang dapat diuji
(dan behkan Jika saya tcliih melalmbno)'-a), lkuiri namra•
~tik. berguna dalam membcntuk hipotesis dcmikian,
laJu kemudian mengujmya secara cenranf dengan
mcnggunalcan suaru teknilc yang dlnt11Dalom ~anali.si.s
kasus neganf".
- ~--
--------- Juwq, Duar P«!ncliti•a RULllwi(

Begicu pula, apabila variabel-variabel yang dliden•


unruk pengkajian akan paling repar bila
cifilrasikan
dtkajl dalam konrcks:nya yang naru.ral, maka inlculri
narumllstik alob merode repar, Misalnya, me.lalul reviu
llreranrr, ldm munglcin menemulam suaru teon renrang
pembuatan kepurusao pendidilcan cinggi dj Indonesia
yang relah dikcmbanglcan tapi belum dlujl di
lapangan.
Suaru Pengkajian reneang pcmbuatan kepurusan di
Dlnas Pendidikan dan Kcbudaynan suaru Kabupatcn/
Kota dapar dlgunakan untuk menguji lces."lhlhan dan teori
dalam suaru law alamiah (natuml se1ting).
Ada beberapa langkah dan Kepurusan-Keparusan
yang harus diambU dalam menveleks, npe inknin yang
paling tepat digunakan.
1) Apakab anda mengerahul Ilrerarur yang relevan
bagi keburuhan inkuin anda ! J1ka tidak, lakukan•
lab suatu reviu llterarur clan lcemudian tcruslah
kelangkah 2.
2) Jilca ya, apalcah Utcnuur iru arou pengalaman anda
mengklaflkasiknn konreks dalam mana variabel•

- variabel fllilB ak:an diamati beroprasi 1 J ilea ndak,


lakukan suatu pcngkajian naturalistik unruk
mcmahami vartabel-vanabel dalam konrekas lalu
reruslab kc langlcob 3.
3) Jib ya, apokah literatur dan pcnjplaman anda meng-
1dcruifibsilcan hrpotesis yang jelas dan dapat diu11l

]ilea ridak, reruslah kc seksi penjelajahnn di bawah


uruuk lcepmwan-lcepurusan mmbahan yang Nlnb dibuat.
5
MetOdolog, PmchCUUI J(uaJ1tmtif ---------

Jib ya, reruskan dcngan seL:si konnrmnsi dt bawah


lni :
I) Apakah anda ingin menguj1 luporesis-lupcresis iru
Jalam narural amu dlkcntrol ?Jib anda ingio kondis1
terkonrrel, daparkah anda mengonrrol tugas/per•
lakunn yang dibcrikan pada suhyck yang dltelld ?
2) Jib ddak, lalcubnlah pengkajlan hlstoru, rerganrung '"""
pada kapan vartabel-varlabel iru dapar beroperast,
3) Jib ya, lakuk:aolah suaru pcngkajian kec:il arau suaru
ekspenmen, cerganrung pada b.lpotcsis-hipotcsimya
dan JumJah subyek yang tersedia,

Dalam melakukan eksplorasl unruk penelitian


lomlimtif, maka nda beberspa hal yang hams c:ilperhatibn
dalam bagian penjelajahan :
l) Apakah anda mempunyai suaru ide yang culrup
[elas mengcnai variabel-variabel mana yang paling
relevan dengan keburuhan-kebutuhan andaJJika
tidak, lakukanlah suaru peng.kajian naruralistlk
unruJc mengldenrifik.asi dan meagklasiflkasikan
variahel-variahel yung paling pendng.
2) Jib ya, apakah anda lngin mcnggunakan cperasio•
nalisas! a-priori cru:ngcnai variabcl-wriabci lru, amu
mengka11 variabel-variahel Iru, atau mengka]!
variahel-vnriabel iru dalam konreks naruralnya?Jib
login mcngbjinya dalam kontch nnnrmJ
lalmlmnlah suatu pcngkajian naruralistik untuJc
mcndewipsik:an variabel-variabel dalam kontcb
atau untuk meng• hasilkan lupotesis-hrporests.
56

-
--------- Konsq, Dasar Pmd1ri10 KUAluwf

3) Ji.ka arula ingin melakukan operasicnaltsasi-opera•


sionalisasi a priori, lakukanlah suatu survey unruk
mendesknpsikan vanabel-vanabel yang celab lebih
dahulu dlrmtubn amu unnik menghasllhn lupotc:st.y
hlpcrests mcngenai hubungan ancara htporesis•
brporesrs tersebur.

0. Karaktcrlstik Penelltian Narurallstlk


Lincoln dno Guba (1985) menuhs, bahwa salah saw
karakterisrik yang f(lling m.embedakan inkuin narurali.•
tik dari t'llllg lain edalah paradigma arau pandangan
Junia ams nama inkuin naruraltsrlk iru ...!hl.uarkan.
Mcrw mengkonrraskan paradigma narurahsnk dcngan
suaru vm1 dari pamdigma poslrlvisrik, yang menurut
mereka relah m1:tupak:an paradlgma yang domman
dalam i.nJrulri pcnc.lulikan selama inl, suatu ikhnsar dart
analisis mereka dcngan [alan memperbandingkan
aksioma (kcpcrcay11an dasar, lxmc beb,efs) yang
diasum51lraa olch seseorana )'llllg akan mcaggunakan
mastng-masingmasing paradigm.a unruk melaJcukan
suaru pcnglmjian dlsajilam dalam buku mereka
uNaturaluru: lnqwry• (1985:37}. Pokok-pokek pikican
yang mereka buar mengenar aksioma-aksicma
pamdigma anturalistik diikhusarkan di bawah mi :
I) Mcngcnai slfiu: dasar dari realltas, paradigms aam•
rallstik berpeadapat, bahwa reallr:a:! adalah majemuk,
dikonsrruksr dan hohsnk, clan bukannva runggal,
benrjud amu tangible (dapat d~ atau dimba) dan
dapac difragmcnwikan/dipi.sabkan.
5
Mctodol08J Pmditiu, KU41Jwd'---------

2) Mengenai hubungan antara peneari tahu (pencliti)


dan hal yang duelln, Pamdigma naturahsrik berpen•
dapat bahwa orang yang akan mengerahm (penelid)
dan orang yang alam dlketahui (ditellti) adalah
mrer• alaif, rak dapat diplsah-pisahkan dan bulamnya

-
lnde• penden atau terpisah, dan bukan suaru
dualisme,
3) Mengenai kernungkinan generalisasi dart sauru
pengkajian, paradigma narurahsnk berpendapar,
bahwa hanya hipotesls kerja yang rerikar wakru
dan ccrikac konreks (perranyaan-pertanvaan tdto•
grafi.lc) yang rnungkio dikemukakan don bukannya
generalisasr yang bebas-wakru dan bebas konteks
(pemyacaan nomotetik].
4) Men~ kcmungldnan mcncrapkan kaima-laumn
kausaJ mclalui penglaijian-penglcajian penclitlan,
paradigma naruralisnk berpendapar, bahwa semua
kesarunn (entities) adalah dalam keadaan pemben•
rukan, slmultan, tlmbal balllc, schiogga tidaklah
munglctn untulc memlxdabn scbab-sebab dari aldbat•
akibar dan buknnnya mcngklaim, bahwa ada sebab•
sebab vang sesungguhnya, yang dilihat dari seg, wakru
adalab preseden (mcndahuluJ) amu simulam dengan
aktbar-aktbamya.
5) Mengenai peranan dari nilai-mlai dalam inkuirl,
paradigma narumliscik berpendapar, bahwa inlruiri
itu rerikat nilai acau ndak bebas rulai,

Uruuk. menjelmlcan masiag,-masing aksioma tffleb.n,


mungkin berpendapat unruk mengemukakan suaru

S8
--------- Ko,uq Daw Pcndman K11•Ji11Df

masalah penehri yang seseuai dengan dasar pihran di


.llll.1. Begiru pula., pcmmbangan demikian ahm berguna
unruk. memuruskan apakah suatu masalah dapat
dengan repar mengilustrastkan proses lnL
Manlah kita rmannaslkan, bahwa sava adalah
seorang guru <;aim di SMA. Saya telah melihat, bahwa
walaupun kebavakan siswa membcrikan perharian
kepada penyajian-penyajian sava <li kelas clan berhasil
dcngan bark pada ujian-ujran, ada suaru kelompok
slswa yang rerdin dari llma orang, yang selalu hasilnva
buruL S.iya memuruskan, bahwa saya perlu mrlaL,1kan
penellnnn untul menemukan, mcngapa kelompok rru
ridak begaru berhasil seperu siswa-siswa yang lmnnya.
(inilab masalah penehn 58V11; andn dapar mengajukan
yang lain).
Serelah merevtu npe-npe mformasi yang paling
tepar unruk duanggulangr dengan mkuin oarurahsnk
~,mgtelah dlsajlkan sebelumnva, ,ay~ memuruskan,
bahwa baranglcali !nlcuiri narurallscik adaJab pendckatan
yang akan ,aya gunakan unruk menanggulangi nwalah
penelin iru (misalnya, sava mgm tahu, mengapa siswa•
slswa iru pennmpalunnya begiru burulc, tidalc han)ia fu1tta
bahwa penampilan mereka memang baruk, S.)'8 pcrlu
mengeksplorasi siruasi bersangkutan clan meng-idcnti·
filcasilc:an npe-npe informasr yang baru, karena bclum
mempunyat hrporesis-lupotesis yang reg-as unruk dw11:
bahwa ada beberapa kasus, serra sava ingin deskri~i•
deskripsl Jan analisi.5-analisis yang rincl mengenai
mereka dan intetabi·lnremk:s, mcrclca clan buakanrwa

5
Mm>dologi Pcncrim.n Ku.wrallf ---------

hanya suaru ikhtisar luas yang menyilangi scmua 111SWa


sepern mereka, dsb. Sclcara.ng saya mrmuru.sbn apik:ah
akstoma-aksloma dari paradigma naruraiurilc sesual
dengan hal·hal yang saya percayar sebagal dasa:r ber•
kenaan dengan siruasi penelitian
Selagi say:.i mcmpert:imhanglc sifat-filfur dari rmlir:as
yang bcrkenaan dengan masalah Sllya, saya rn.•Jlba1 bahwa
masing-mulng siswa mungkin mernpunyar alasan•
al.nsan yang unlk unruk cldalc berpenampilan Cbcrbas-U)
dengan balk (rcaliras yang dilconi!trUhl), bahwa para
orang tun dan kawan-kawan sebaya (peers) m.ungldn
mempunyai pcl$J)Cktif·perspelctif alternarif mcngenal
mengapa si.swa-siswa itu ti.dak berpenampilan dengan
balk (realtras mnjcmuk), serta bahwa variabel-variabcl
yang terlibar munghn berinterabl yang cuu dengan yang
lain sehmgga merclca ndak berpmrunpilan deng.m bailc
di lcela.s 53)"' (mcmcrlulc:an amru p.mdanl?3l) yang oolistlk
mcngen.:tl realit:as untulc inrerpresrasi). Dengan pan•
dangan-pandangan ini, tampalc bahwa dalrun siruag lni
realiras adalah cukup majemuk, dikontrubilcan dan
bolim.lc unrulc memhenarkan penggunaan uikuiri ruu:um•
llsrtk,
Berkenaan dengan hubungan antara orang yang
ingin mengemhui dan ha! )'llllg mgin diketahui, b:reoa
saya adaJah gw:u siswa"Siswa iw yang ingin saya lcaji dan
pahami, maJca saya harus mengarumsilam, al.asan-alasan
mengapa mereka ridak berpenampllan dengim bailc di •
lcelas saya. Bahkao [ika saya mcnyewa/mengcrnhkan
orang lain unruk darmg dan melakukan penglcajiannya,
60
--------- Kansq, Duu PcnclibAO Ku;a.hWJf

saya akan ecrus mengejar mereka dan mempengarulu


merek.a melalui perharian saya terhadap masalah•
masalah mereka, Oleh karena Iru, unruk masalah
penelirian ini, saya akan mengasumsilain, bahwa "orang
yang ingm mengerahui dan hal y.mg lngin dlketahul
adalah mteralaif dan mk. dapar dipisah-pisahbn fl, ha)
mana merupalca.n versi nanrralisdk dart aksiom.a iru.
Selagi saya mempercimbangka.n kemungldnan
membuar generaltsasr, jelaslab, bahwa masalah•
masalah dari lcelima siswa di kelas saya ini pada
waktu lni adalah dan konteks dalam mana mettlca g;igal
belajar pada waktu ini, ddaklah mungki.n clan cidalc
penting, mengmgac sifar dasar dari masalahnya.
Pengkaiian iru munglun mengldentiflkasi kcnklust-
konklusi yang mempunyal apllkast (berlaku) bag!
guru·guru dan siswa• siswa lain; ale.an tempi, mereka
harus memhandtnglcan konreks dart penglcajian ml
dengan konteks mereka uncuk membuat lconelcsi
sendiri, Saya alcan berkeslm• pulan, bahwa "hanya
lupotesls-hipoces~ k.erja yang terlkat walctu dan

-
rerikar Iconeeks saja yang munglcln •
unruk siruasl penelirlan lni.
Berkenaan dengan lcemungklnan menecapkan
lcaican-kaitankairan lcausal, saya haru.s mengarumsibn,
bahwa saya sebagal seorang guru mempunyai sedlktr
banyak pengaruh pada siswa·siswi dan keberhssilan
mereka dalam belajar, k:aJ.au tidak sava ridak alcan
pcduli untuk melalculcan suaru penglcajian. Akan
1ewpl, saya

6
juga menyadarlbahwa pcnampilan dari seorang stswa
dapat mempengaruhi peruunpil.en siswa~iswa yang lain,

6
Mffl>llolOll P<nclidan Kualillltlf ---------

bahwa pmampilan menpjar saya brnmlglcali dipenganihi


olch penamptlan, minac, larar belakang kepribadian,
dan ~bagainva clan siswa. Saya mmyaclari bahwa memang
semua kesaruan (ennnes) berada dalam suaru kesdaan
pembenrukan yang simultan don timbal batik, .ehingga
tidak mungkin unruk membedakan sebab-sebab dari
alctbac-akibac ..dalam am yangsederbana clan langsung"
Namun saya ingin melakukan peORJmjian iru, karena
•ava pcrcaya. 5aya alcan mampu unruk men-
ddirusikan perilaku saya scbagai seornng guru jika lllVll
mempuny.u uaru pemahaman yang leblh balk mengenai
beberapa varmbel-vanabel yang terllbar dalnm
proses "pem• benrukan simultan nmbal ballk" iru.
Akhlmya, apabtla memperrlmbangkan peranan
dart nilai-nllai dalam pengkajtan ini, mah jelulah
bah....'11 tdendflkasi saya rerhadap m.asalah yang akan
dtkaji akan mengunglmpknn/melibadcan beberapa ruJatl
pandangan •aya. Begiru pula, rasional yang di5ajlk:an
di uru sebagal pc.mbennran bag! pcnggunaan par.i.ilgma
narurallsdk mengungk.aplcan ntlai-nilai lain yang s:iya
anur Oleh karena itu adalah mudah unrulc menvim•
pulkan, bahwa dalam ka.sus uu (dan barangbli dalam
semua lcasw). ..lnkuirinya adalah ccrikat nilai ~
Walaupun concoh rm, karena keharusan relah
redalu dlscdemannkan, ruunun para pembaca se'j,:,gy-.my;i
mampu mcnggunabnnya untuk mcmandu penilaian
merka sendiri rerhadap masalah-masalah penellrinn
)'11llg akan mereks bji, unruk mellhar apakah masalah•
masalah itu dapar dmmggulangi dengan mcnggunalcan

62
l
--------- K.oniq, Duu Pc,idllLln KG.llitati!

inkwn naturalistik aaru ttdak.


Ada beberspa lcarakrerinlk yang membedakan mi
dari yang la.umya. Beberapa diantaranya dldsskusikan
dalam bulru Bogdan dan Biklen (1982:27·30).
Qualiuuwt Restt:rreh for Edi1a1ricm : An I nmxlu~rion,
Tiw,ry and Methods, beberapa karakrerisdk ccncbut
dhkhtisarkan secara singkat di bawah mi ,
I) Latar-larar natural (naumu semng) yang digunakan
sebagal sumber data yang urama, Penellu tertarik
untuk mengkaj] gejala·gcjala acau fenomeaa t•ang
terdln secara narural. tidak dalam kondisi·l(C;>ndlSi
laboratorium.
2) Penelirl adalah lnscrumcn kuncl mclalui mana
semua data dtkumpulkan dan diinterprerasrkan.
Alar-alar lain seperrl film, kuesioner, test, dan
sebagamya, dapar digunakan sebagai perluasan
(extmsicm) darl peneltrl sesuai dengan keperluan,
akan tetapi alar-alat itu tidalc menggantilcan peneliti
sebagai konsrrukror darl realiras berdasarkan
pengalaman•pcngalamarunya dalam latar natural.
3) Kebanyakan pcnglcajian inkuirl naruralimk sangat
~kriprif clan kaya secara deskriptlf. lam.r narura1
mencakup suaru konreks yang kaya yang harus
d.im.engenl oleh penelin selagr ia berusaba
memahanu
keseluruhan gejnla. Begiru pula, analisis-analisis
holiscik memerlukan deskrtpst-deskrtpst holinik.
Laporan-lapcran inkulri nammlistik biasanya juga
mengandung slnresis-stnresrs clan kesampulan·
kesimpulan yang diabstrakslhn.
6
MC'IOdolop Pmelilwl Xwo.Uauif ----------

4) WaJaupun pengkailan inlruirl naruralisrik senngbli


berfokus pada hastl-hasil (ouu:ome:s) dan efekla.lcibat
dari vartabel majemuk yang "saling mcmbentuk
secara sunulran" antara yang saru dengan yang laln,
pengbjum-pengk:aJ1an inkuiri 11J1nualJsttk LW paling
sering drgunakan untuk mengkaji proses-proses
dengan mana pembenrukan demilcian te:qadi serta
terhadap mana orang-orang berpan-isipasi sewakru
mereka berinreraksi saru sama lain dalam larar•
larar sosial,
5) Kebanyakan aaaluls inkuiri narurallsnk adalah
mduk:tif. rerurama selama rahap-rahap permulaan
dari pengkajian bersangkuran. Pendelcaran ini
memungkinkan dlremukannya dan serlngkali
di.folruskannya penelinan pada l.su·isu yang muncul
di lapangan dan bukannya berpegang pad.a isu-isu
yang sebclumnya sudah ditentukan. Akan rerapr
loglk.a dedukrif juga digunakan, terutama daJam
fuse.lase aldur Jan analisis (sepertl dengan
analists
kasus ncgadf, yang akan didiskusilc.an lccmudian).
6) Maw (meaning) yang dimilild orang-orang yang
mendasan rindakan-undakan mereka, merupakan
perharian polcok dalam mkwri naruralisuk, Penelln
tidal.; hanya cemutk kepsda bagaimana orang-orang
berbleara atau berrindak satu sama lam, tetapi juga
tertnrik kepada makna tindahi.n·tindakan lcu bagi
orang-orang yang berbuat clan bagi orang-orang
yang "rerkena" tindakan-tlndakan iru. Perrlaku
seperrt mcngerdipkan mata dlanalists sebagai

64
--------- Komep Duu Paw:lwan Kuwwit

mengldennftkestkan banyalc. malrna yang berbeda


bagi peserta, rerganrung pada dncian konrekstual•
nya, seperri hubungan ancara pcngerdip lDllta dan
orang-orang yangmelihat kerdtpan mara, waktu
(nmm,g) pengerdipan mata iru, dan keadaan mata,
apakah bcrlinangan arau ndald
7) lnkuiri narurallstlk mcmetlulcan sebaoyak mungkio
pengalaman tangan pcrcarna oleh penelin dalam
larar penelidan yang bersangkuran. lru tidak hsnya
membantu peoelitl memahaml rmclan-rtncian
konrekstual dan perspekrtf majemuk dart para
peserta, rerapi inl juga membanru para peserra
unruk rerbiasa pada peneliti lru bersda dalam
lamr mereka, sehingga efeklpengaruh peogamat
pads akhlmya dapat dimlnlmalkan.
8) Inkuiri narurallstik bll1Sllllya mencakup trlangulasi
\'llllg ~f (bervariasi dan pengeccl::an allang) dari
merode-merode pengumpulan data (wawancara,
observasl dan nnallsls dolrumen) dan sumber-sumber
informasi (orang-orang, sltuasr-slruaai, wakru•
wakru),
9) Orang-orang yang dikaji sebagai bagian dari suatu
inkurri naruraltsrtk biasanya dianggap sebagal
peserra-peserta, kcnsulran-konsulran atau rekan•
rekan yang bekerjasama dengan penellrt unruk
melalcukan penelinan rersebur. Merelca jarang
dipandang sebagai "subyek" pcngkajian.
10) Da1am inkuiri naruralistilc perspekrif "emu:• acau

6 6
Mcmdolog, Pcndwan K.1,,1.bmrir ----------

pandangan dari sudut peserta yang diceliti diper•


hankan, Ttndakan-riadaken pencegahan diambil
untulc menghindari mcnfolruskan perharian para
peserra rerlalu lekas pada isu-isu yang dirasa
penting oleh peaelld.
11) Dalam penglcajinn inkulrl narurallstik, ternuan•
remuan jarang cllrerima oleh peneliti amu pemmca•
pernbaea laporan-laporan yaog selesal mnpa bulai
veriftkasi dari remuan-remuan melalui suaru pen·
atrian yang seksruna abn bulm yang berrentangan.
Jllca tidak: didaparkan bukti yang berrenrangan
demiktan, malca hipot~is-h1poresis lterja eelah
dihas1llc.an dan d11rukuh.lam, rempl tidak cllbulaikan.
12) Pencupltkan (sampling) yang logb clan purpo;,if
biasanya cllguoakan unrulc pengumpulan loformasi
dan berbagai sumber data. Penelin menjelaskan
mengapa orang-orang tertentu drwawancarai ,
mengapa latar-larar tertenru diobservasi, akan
tetapi, tidak semua kejadian dapat dimasullin
kc dalam scsuaru penglatjl.an. Pencuplikan proba•
bili,mk atnu statisrik iru jarang, akan tempi ndak
harus tak-sesuai dengan penelitlan narurali.stik.
13) Dam L:ualitatif maupun kuam1tatif dapru: dunasukbn
dalam penelldan nacurallstik.

E. Proses l.nJruiri N atura.listik


Berlainan dengan bentulc-bcnrulc lain dad lnhrlri,
maka mkuiri naruralisnk mcnggunakan suani prQSC$

6 6
--------- Komq, Duu Pemlmm Kual.lWI(

siklus clan bukan llnler, Siklus penelidan rnuuralistilc.


(Spadle menggunalam isrllah yang ~Jcnis crnograf'ilc)
mula: dengan seleksi suaru proyclc. penellnan. Siklus
itu kemudian dilanjutkan dcngan menzalikan per•
l1U\j'8lln·pertanyaan yang bcrhubungan dcngan proyclc.
iru, pcngumpulan dam unrulc. ~ pcn:anj'33ll·
pcn:anyaan Itu, suaru catatan mengen.ai dam yang dikum•
pulkan, serra anahns dan dam iru, Pro5C5 ini drulangi
bcberapa k.ali aruu sering kaU, tergannmg pada ruang
llngkup yang mak:in mcnyemplt dari pertanyaan-per•
tanyaan yang diajukan (sebagaunana dlllusrrasikan
dalam gambar 6) sampai dlrulisnya suaru laporan.
Jadi, suatu pcnglaljian 1U1rural15cilc. dapac dilakulam
dengan han}'B suacu fola.is deslcripti{, dcogan memcrlulcm
relarif banya sedlkn pengulangan clan si.klusnya. Arau,
jJr:a diguoalcan suaru ruang lingkup yangleb1h rerfokus,
mm lebih banyak pcngulangan dari siklus iru yang
akan diperlukan, sebelum dapac diruli.s =cu laporan.
karena pertanyaan-pertanyaan ale.an makin rerfekus
Juga senap kah melalui slklus itu, dam yang di.kwnpullmn

- lcbih terspesialisasikan, unalislsnya alcan menjad! lebih


sempit, dan seterusnya,
Jumlah frckucns1 rnelalui s11cJus iru yang
diperlukan bUl$1Dya tidalc. diketahui kenka pengkajian
ltu dimulai. Jadi, pTOSe$ naruraliscik itu mcnunrut
keluwesan dan kcccrbukaan rerhadap lnformasi
baru yang alum dlgunakan dalam menycmpitkan
fokus,
Selagi anda rnemperdmbangkan masalah pcnelitian

6 6
MffiJdo!OIJI Pcndman Kaali~nf ----------

anda smdiri, and.a munglrin ingin mula:i dengan suaru


foku.s dislcriptif ynng leblh ccrfolcus dan sclekrif serta
observasi-observast dan wawancara-wawancara yang
berhubungan yang mungkm perlu anda masukkan
lc:etika anda mulai lebih ballc memahami masalahnva,
Misalnya, seorang guru yang melakulcan suaru
pengkajran naturalisuk mengenar seorang ~iswa d1
lc:elasnya, ia telah mulru dcngan SUllIU folrus yang umum:
bagaimanabh Si Yul mcnghabisJcan waJa:unya di sekolah.
Setelah mengumpulkan data beberapa hari yang her·
hubungan dengan pcrcanyaao itu, mencarat data iru
kc dalam seperangkar cataran lapangan, serra meng•
analisis lnfonnast dengan pertanvaan "mengapa siswa•
siswa lam tidak bersama dengan Yul di pekarangan
y:ing
sekolah! Folrus ini bahbn menjad! lcbih sempir lagi,
diwalctu dia mengulangi siklus iru beberapa hill, sampal
ak.himya dla mengajikan perranyaan "bagaunanakah
hubungan/ lnrcra.k:sl sosial Yul dengan penampilannya
di L::elas saya serta apa yang dapar saya lalo1bn untulc
membanru dia, agar dra berpenampilan lebih balk".
Masalah penelitlan anda sendiri mungbn
hnnya pcrmulaan bagi suaw seri menyeluruh dari
perranyaan• pcrcanyaan yang munglan mempunyal
implik:asi· implikmi unruk. cara anda mcngajar. lnlrum
onrumlistik memberikan kcluwesan yang kira
perlukao untuk menemukan clan menjawab
permnyaan-permnyaan yang baru sclagi mengerjakan
pertanyaan-perranvaan yang lebi.h dulu, semuanya
selama pcngkaj ian yang sama,
6 6
--------- Koruq, Ouar Pcoduun Kualtwif

Ada beberapa persoalan di Sekirar penehnan


naruralirilc yang senng dlmunculkan para permnat
dan meraaukan metode loi dalam meoemulmo
kebenaran ilauah. Karena lru, banvak pcnanyaan yang
umuatn\'ll diajukan orang mengenat inl:ulrl naruraliscik.
[awaban•
jawabannya mengklasiftkasikan beberapa clan karak•
cerlsnk yang lain dan pendekaran rru. Bogdan dan
Biklcn (1982:33-44) mengulang beberspa pertanyaan
yang diikhtisarkan secara slngkat di bawah iru,
I) Dapackah pendekaran-pendekaran kuahtiatu dan
kuanntatlf digunakan bersama-samat Walaupun
data kualtrarif dan kuantiratif dapar digunakan
bersama-sama, {aculcanlah pada dcflllisl dari inl..-uiri
ruuuni.listilc), dan beberapa orang ad.a mcnggunakan
secara bersama desam-desam dan prosedur-prosedur
pengumpulan data yang sering kah dianggap
lcualln1cif (seperrt menggunabn survei-survel),
Bogdan dan Biklcn merekomendastkan agar para
pemula udak mencoba unculc. melakukan kedua•
duanva dalam pengkajinn yang sama, Linccln dan
Guba menyarakan, bahwa persoalan yang lcbih
pentlng adalah apakah paradigma-paradtgma
naturahstik dan posrtivisrik dapat kedua-duanya
digunalmn dalam pengkajian yang sama, arau adak.
Suacu J:CVlU clan wioma-alcsiomanya akan m.enyaran•
bn bahwa hal icu tidak dapac dilakukan.

6 6
2) Apalmh peneluian kuallcartf benar-benar ilrmahl
Jlka penelman tlmlah didefinisikan sebaga, inkurri
yang kerar dan sistcmntls at:au inkuiri yang berdisip-

7 7
Metodo!ogi PCldlt:ian KIWil:uif ----------

llnkan (acuan lagi lcepada deferusi-defmisi dan !nlruiri


naturallsrtk]. maka inlruiri naturalisrik (kualiwrit)
pastilah Umiah, dengan 5UaW deflnis.i yang jauh lebth
llla'5 dan lebih realistilc dari Umu (saln.,) ,;angdlgunalcan
oleh banya.k orang. Penelirian lruallmrif itu ddak
ilmlah, jiJca digunnk:an suatu defirusi yan~ leblh sempit
(seperrt dcduktif dan pengujian hipotesis).
3) Bag:aimanakah peneltrian kualltadf berbeda dart
pada apa yang dilalmlrnn oleb orang-orang lain sepem
gw:u• guru, reporter arau arris-ards! Walaupun
seorang penehn nacurahsnk mungkin melakukan
banyak hal yang sama denaan yang dilalruk:an olch
orong• orang ini (mewawancarai, meneobservasr,
rnencip• takan, mcnulis, dsb) mereka mclalmkan
pekerjaan mereka unruk alnsan-alasan yang
berbeda, semi mcreka mengrkuu pnnsip-prtnsip
inkutri yang terdWplin (patuh pada aturan
tertenru, akan didi$• ltU$lltan dalam selebaran
perkuliahan mcngenai definisi dart mkuirl
naturalistik).
4) Apakah temuan-remuan lrualiracif dapat digenera•
lisasilrnn! Sebagalmana yang diindllrn~ik:an di ams,
jrka generalisasi berarrl "Generalisasi-gcneralisasi
\'ling bebas walau clan bebas konreks" yang
umumnya dleari olch orang yang menggunalmn
paradigma pos{tlvisdlc, maka inkuiri-lnkuirl
ruuuralisrik udak
dimaksudknn untu.lt dapnr digenerallsaslkan,
Alcan rempi, Jue.a kita bermaksud, bahwa hasll-

7 7
hastl dari suaru srudl dapar dibaca oleh
seseorang dan
digunak:an dalam latamyn sendiri (dapar ditransfer=

7 7
--------- Kon$CJ> Duu Peoc:Ju1,1n Ki.wiwlf

dmlibkan), maka jawabannva adalah Ya. lnl."1llri-mkum


narurahsn k harus dllakukan dan duulis sedemikian
rupa, ~hingga para pembaca dapar secara inrcligen
mcnggunakan informasi da.ri tnkuin ltu dalam larar•
larar yang lam.
5) Bagaunanakah pendapat, prssangka dan lain-lain
kecenderungan dan efeknya pada data! Para penelln
narurahsuk mengakui, bahwa menurut sifat dasam va,
mereka adalah subjekrif, sebagaimana halnra dengan
semua orang. remwuk semua penellri, Mereb mcng•
klaim, bahwa subjdttivtta. k!ta UlJ perlu untuk mema•
harru subjeknvuas dan ornng,orang ,,ang diltaJ1 dalam
;uncu inkuiri. Akan tetapi, mereka menggunakan
berbagal konrrcl-komrol lnkuarl unruk memper•
httungkan kecenderungan-kecenderungan mereka
dan koncrol rerhadap prnsangka-prasangka mereka,
6) Apakah kchadirnn penelitt merebah pcrilaku dari
orang-orangonmg yang ill coba bJt! Masnl.ah "efck
pengamat" terdapar dalam semua penehrian 505iaJ
(dan barangkali juga dnlam yang dianggap .eooga.i
"ilmu-Ilmu yang keras"). Para penellri naturall!tik
mencoba unruk mengatas, pengaruh lnl dengan ber•
interaksi denzan orang-orang yang mereka kaji se
"alsrruah" (natural, wajar) mungkm, selama Jangkn
wakru \'illlg lama, sedapat mungkm tanpa memani•
pulasi <ituasi bersangkuran leblh lanjur , Mereka
juga mengkoji d!ri mereka sendin sebagai in..cmnnen
(ala() penehrian l!l,103 mencoba mernperhirungkan
~ \'llllg mungltin mereb p.myai pooa latnmya.

7 7
Mc:mdalOBI Pmchmn Kuab1,111f ----------

7) Apabh dua orang penehri, yang secara mdependen


mengbji lamr atau subick-subjck yang sama, muno.tl
deogan temuan-remuan yang sama! Kendartpun
akan ad.3 suaru lc.eprihatinao, bahwa penehn a.lean
menemukan hasll-hasil 'fllQg bcnenrangan. yang
tid.ikdapat diarasi melalul negoslasi-ncpias,
anrara mereka, para peneliti naturnlimk ~
bahwa dua peneliti yang berlainan, berbieara deog:m
orang-orang yang lain, mengajultan perranvaan•
pcnaoyaan yang berbeda-beda, menggunakan
komrrult·korurruk teortris yang berlainan, dan
karena rru menghastlkan pcnglcaJll!Il·pcngkajian
",mg berlaman sama sekali, Oleh karena rtu, mereka
tidal: bcrkcmungkinan untuk muncul dengun
temuan-temuan yang sama,

F. Bcberapa Contob Pcncl1thn Kualltatif


Serelah mempelsjan clan mcngetahui lamr belakang
serea ciri-ciri pcnelitiao lc:ualitatif, maka unruk dapac
mcrasakan Jan memahami pcnelirian naturallsnk,
berilruc ioi alcan dibahas beberapa basil bjian pcnclitian
b,aliunif dan ooncoh i;cbuan proposal scde:rh:ma. Unruk
itu ada tiga bahan bacaan yang dapar dibaea dan l-4,yari
para pmihclajar, yaltu :
l , Arcikcl C. Geem ccru:ang adu Bt'all\ dl Bali "D«p
Play ; Noiu on the &lincse cockkhz".
2. Laporan pcnclirian Janet Davis yang berjudul
"T~. KJCU and Confliro : .Et.hnographJ of )iauqr

7 7
--------- Komcp Ou:u Paldirian KmliPrff

Hwh School"
3. Defrar isi brya Ogbu, y:mg berjudul Nat Offlmi.
M~

liuuion · An Ethnogmph, of Educanon m an Urban


Nczghbourhood". Sherlock don lcawnn-lcawan.

Scbclum memulai pcmbahasan mareri ccrscbur di


am ada beberapa catatan pendahuluan yang perlu
dlbenkan, ya1ru rentang kedudukan Ernogrnfi dalam
Antropologi. Etnogrufi sebagai suaru Mecode amu Pen·
dekatan mcrupalcan cara anttopolog melakubn peneli•
tian tenrang kebudayaan suatu ma5yar11kat. Scc:ara
bar-Oab emografl berarn pcnggamharan pcngbidupan
suaru masyaralrnt atau suku bangsa. Sebuah lmrya
ernografis harus mcrupakan sebuah gambaran yang
dibuat oleh seorang ancropolog mengcnai crua hidup
scl:.elompok orang yang berintcraksi sesamanya. Dillhat
sebagai suaru proses mnka ecnografi merupakan ilmu
tcnmng penggambaran kebudavaan suaru masyarakat.
l<ad.ang-lcad:mg kata crnogran dipakal seeara ber•
gancian dengan ecnologi, rerapi scbcnamya dalam
antropclog, arti cmogrnB dibatasi pada lauya-lcarya des•
laipii renrang suaru kebudayaan sedangkan er:nologi
mempunyai am yanglehlb berorienrosi teoritls tenrang
hubung:in-huhungan clan makna·rnalma pcrilnlcu sosial
yang ada dalam suaru masyarakac atau sejumlah masya•
rakat.
Spradley clan Mc Cady menggamlmlam hubungan
ecnografi dengan emologi dan antropologi budaya.
~ c:lasi/ia1lion. co,n/mison Jan aplanaoon, psda

7 7
M~odoltJCi Pi:nd11w, Ku.ltwi( ---------

hakilracnya mencc:rmmkan empar langbh berurutan


darl suam penielasan ilmrah (Sc~amifu; explanauon).
Tinglcar yang acm dibangun berdasarkan mformasi
yang drsedinkan eleh ringkar bawah, Merode
penjelassn ilrmah yang dipakat oleh para anrropolog
ini relah dlJ.:embangbn pula dalam penelitian
pendidlkan. Namun dalam anrropologi ada dua [enis
diskrip;i y:ticu
"1h1ck tldcripnon" dan "thin doaipnun•. Unruk meng•
zambarkan kedua macam deskrips! rersebur conroh
berikur kuanva ale.an cnenolong.
Coba anda bayanglcan : bebernpa anak mcngerdip•
kan mara 1canan merelca. ~p.5! emografl dan
pesinwa tersebur akan dapar diunglcapkan sebagai
berikur :
a) Suaru kerdlpan yang normal saia
b) Suaru kc:nilpan yang dlpaksakan
c) Suatu lcerdipan rnengece]; kerdlpan lrunnya
d) Suaru latihan mengerdip
e) Suatu kerdlpan asyarac

Kerdlpan 1$yarat menyampailc:an suaru berate


dengan cara khusus, yalru :
a) Disengaja,
b) Kepada orang terrenru,
e) Memberlkan berira tertenru,
J) Menuruc suaru taracara terrenru,
e) Tidak mungkin dipaharm oleh orang lain yang
bukan anggoca kelompok

74
--------- KIJIUCJI !nsu PmcllllaD Rll.l.llwif

Penggambaran yang berdalam-dalam tentang


malrna (meanings) tingkah laku sekelompok orang
seperrt rersebur di atas Jinamalc:an *chick cuscriptian"
Oikatakan bedalam-dalam, karcna rcnggambaran
rersebur mengungkapkan ~a luerarch:, of meanrn.gful
.snucnn-es" dan pertsrrwn sostal budaya Sedanakan des•
kripsi yang ndak mengungkapkan srruktur makna
dinamakan "thin description" arau penggambaran ynng
dangkal.
Penggambaran yang dalam hanya dapsr dilakukan
lc:alau sl antropolog melakukan kerjn lapangan, h.idup
bersama masyaralcac )'ting dltelirl, mengmtervlu
infonnan
secma beba, dan menggunakan "irum'5 porn of llitu,"
unruk menangkap makna-maknadari bcrbag:ll pensnwa
sosial yang ingin dimengerri.
Uncuk membertkan bcberapa contoh cmografi
yang dilakuk.an oleh para anrropolog, di bawah ml
didiskusikan kssus-kasus pcnelman anrropologi dalam
benruk •rhick docriprion ",

a. Adu Aya:m di Bali oleh Clifford Geen::


Judulnya adalah "Dllp Pia, Note.s w Ballru!se
Cocl<figh1'. Dan [udul di aras klra dapat menangkap
bahwa iru adalah kajian bcrdalam-dalam tcntang adu
ayam 6Cbagai permalnan rakvat (sebuah "text" yang
hams dlbaca oleh seorang amropolog). Adu ayam
sebagai suaru pcrisliwa, dapar dillhnc scbagal suaru
kejadian menarik, pcng1si wakru senggang, semacam

75
MnodolcsJ Pcnditiac Kll.aJ,wu ----------

perjudinn dan lam-lain. lni, adalah apa yang rerlihar


pada pennuban. T eman dari jurusan Bahasa munglcin
mengacakan haJ lnl sebag:ai "surface structure" dari
perisrtwa adu ayam.
Tetapi seoranz antropolog mehhar perrsriwa•
peri.mwa iru sebagai ',\lll[U •rexr• denzan malma clan pesan
tertenru, adu ayam mempunyai makna tertentu bagi orang --.
Bali. lni harus d.igall. Strulctur mana yang t~mbunyi,
arau "deep structure" dalam pensnwa adu ayam ltu
harus diunglcapbn. Karena pada hakekamya adu avam
u:u pun)-a makna k.husll5, m.alca adu ayam rersemburm,
11ta1.1 "dttp stnu:rure" dalam perisriwa aJu ayam iru hnrw
dnmgkapkan, Karena pada hakekatnya adu ayam iru
punya makna khusus, mah ndu ayam rersebur udak
dapar dihllanglcan/dilarang dalam masyarakar Bali
snmpal saar mi.
Melalu1 adu ayam orang Bali meman.ifcstaslkan
hal-bal yang bermakna bagi mereka, adu a~u.111 adalah
ungkapan dlrl "apa maknanya menjadi orang Bali".
Kellh.atan hanyn ayam yang berlaga, terapi sebenamj-a
itu adalah manifesrasi kornperlsr dart "kelempok 505ial"
masyarakat Ball. Adu 11yam pada hakekacnya odaloh
dramarisas] dari kepekaan starus seseorang, Adu ayllill
adalah reflebl dart penekucuan dan persaingan Julam
persekuruan, pencerminan dari hakekat masvarakar
Bali. Adu avam mengunglcapkan sesuaru "men.genal
sesuaru", "sa:,rng some1hing of sometlung".
Dapat dikarakan adu ayam mempunyai arti sosial

76
--------- Rmuq, Da.w Pn1dilian Ko•Jlraor

(soaal semandc): melalui adu ayam orang Bali


membaca pcngalaman mereka menjadi orang Ball,
rentang urim orang Bali mengenai dtri mcrelca
sendlri,
Baeaunana penafsiran iru dtlakubn? .Seperri telah
dikemukakan sebelumnya penelhian antropologl
dllakubn berdasarkaa bimbingan amu orientllSI tmmtu.
Dalam hal lni Oeert: scorang phenomenologis, seorang
anrropolog sunbohk, rnelihar kebudavaan seba,gai seeem
sunbol-sunbol adalah apa saja tenrang benda-benda,
isyarar arau lcata-1::am yang berard amu mcmillki benda
lain dengan nama .simbol tersebur udak mcmpunyai
hubungan tntrinsik,
Sebuah simbol dapar juga mempunyai berbagai
arri, Sebuah benJera blsa punya makna bagi bangsa
sebagai keraatan nasional, keserlaan, arau demokrasr.
Simbol dapar dlambll dan berbagai sumber dan IICflllglcak
di.susun seeara humkis yang dapat menghunpun berbagai
simbol (CDl'e symbol), dan :,cringkall mengambU benruk•
benruk represenrasi yung berbeda, Dengan demikian
sebuah simbol harus diliher dan dibaca dalam koncelcs
di mana simbol-sunbol tersebur dipakai.
Pcnmimba.ran mendalam darl perisriwa adu ayam
tersebut dapar dilakul::an oleb Geern, setelah
melalodran penelirlan lapangan selama beberapa
bulan. Penggam• baran rersebut dibagi aw bahagian-
bahagian sebagai beriL:ur :

7
Mttodolos, Pcmhtun KuaJJtatir ---------

1. Penggerebdcan
Penggerebelcan gelanggang oleh polirisi adalah
permulaan Geern clan tstennya mcrnbangun hubungan
bail: dcngan masyaralcac sebuah desa di Bali yang
berpenduduk 500 orang, Selama I bulan pc-1mmo. ynng
berlccnalan dengan Geem banyalah kepala desa dan
tuan rumah ccmpat Geerrs menginap, Waiau semua
penduduk lain dengan bcrbnga.i cara relah mengenal
Geern, terapi mereka semua mcmgganggap Gccru
scbog:ti "angin" sajn sampu saar rerjadinya ~
itu. Sebelumnya dalnm masyaralcat Ball yang terkenal
beriiwa halos iru anrnra pendudulc desa dengan Geern
terdapat tabir halus yang mcmisahk:an =clca. Gecm
belum mcnjadi bagian dan masyarakac tersebur.
Walcru Geerer menonrcn gelaoggang adu a)>am,
sejwnl.ah polisi damng mcnggerebek ~ casebut.
(Ou:ru:an Geern mengenru adu aywn mcnggambarlmn
bnhwu adu ayam dilarang oleh pemerintab brena adanya
sik:ap puriramsma, Elite nastonal menganggapnya
~bagai pnmirif, cerbelnkang, perjudian yang meng•
habislran uang dan malu kepada orang 115.ing. Pada hal
adu ayam pwl)-11 mnkna yang besar dalam 0135}-arakat
Bali). Ketilca powi datang mcnggerebelt, lcerum.urum
tcr.rebut bubar dan Ian cemi bcrai. Geem bescrta lstrinya
juga ik:u1 Ian, Dia ikuc seseorang dan sctelnh bcbcrapa
berhenri di rumah orang rersebur. !soi ruan rumah
,aai.
segera mcnyu.sun meja dan menyedialcao reh uorulc
mereka dan scmua berpura-pura sedang mengobrol.
Ketilca polisi. sampal Ice rempu: mercka, dan menanyalcan
78
--------- Kftmq, Duu Pmditi.1.aJ<11111Qrif

pengikut adu ayam, mereka pura-pura tidnh tahu.

2. Tmtang Ayam Jago dan bubungannya dengan


orang bki-laki BaH.
Geerrr menernukan pertallan yang sangar erar
antara keduanva, Denuklan eratnya hubungao tersebur
daper dillhat walaupun avam yang berlaga, sebenarnra
perlagaan rersebur mclambangkan perlagaan orang
laki-lakl Bali yang berasal dari berbagai persekuruan
hidup, A yam Janean dipakal unruk melambangkan
ber• bagai tipc dan stf.u: laki-lakr Ball. Aymn jantan
dipakai scbagai merafor untuk pcrlawanan, kesarria,
[uara, calon untuk berbagal benruk lccpemimpinan,
duda, perayu perempuan, orang yang keras dan
lain-lain perum-pamaan yang mencermmkan
kedudukan IStimcwa ayam jago dalam kehidupan orang
Bali. Orang lalci-lak.i Bali menumpahkan perhatlan
khusus kepada ayam jagonya sehingga mereka sepertl
gila ayam Jago. Ayam Jago merupakan ekspresi
srmbolik dan pribadi pemlhk, ego kelakr-laklannya,
dan kebaltkan dan status lccma-nusi.aannya yang
punya nilai kclndahan, moral dan mctaflsik, yaitu
aspek non human.
Adu 3'lllJD berbubungan pula dengao lcepercayaan
agama. ayam yang kalah dan lulca lcarena rail dilinggap
sebagal korban darah yang diperluk:an unruk dewa•
dewa jahat tersebut, Orang Bail ~logilam yang
menang sebagai surga dan yang kalah sebagai ncmka.

7 7
Merodollllll Pmrliri•a Kuallwif ----------

J. Pcnyabungan
Dalam pclukisan pcrmrungan avam, Geern mcng•
gambarkan secnca detail tentang gelanggang. raji aymn,
~ adu ayum, ten tang melodrama oJu ayam,
cenmng wash Jan peraruran yang ditulls d1 daun
lonrar. W:15it sang.it diparuhi, Gttm tidA melihat
adanya penen-
tangnn rerhsdap peraruran dari wasu, Kdompok orang ""'
yang hadir adalnh suaru •osiological enrtrv, suatu
krlompok )'-ang rerfo~. Kelompok adu ayam rersebsn
merupakan suaru kcuyikan kebudnyaan yang
menggnrnharlcnn pcrayaan perMl.ingan status. Sebelum
Belanda mengalahkan Bal!, adu aynm merupakan
sumber keuangan pernertntah, karena ada pa,aL
penyabungan. Gclonggang terlerak di renzah desa, dcb.r
bangunan peradaban Bali yaitu berdekaran dengan
balai desa, pura dan pasar, Penyabungan biasanya dia•
dakan pada hari pasar.

4. Pertaruhan
Pads bagian ini Gecm meluklskan macam-macam
permrungan, ~ penaruhan dan membuar ldasifllcas1
arau b.ccgori pola-pola pertruuhan. Ada pcrraruhan
rengah dan ada pertaruhan tepi, Yang perrama biasanva
besar, )'-ang kedua kecil. Yang penama mcrupakao per·
taruhan anrara pemllilt bersama sclcucunya sedeog yang
kedua anmra penenton lainnya dengan orang lain ber•
sama sclcutu mereks pula. Yang di rengah bi8$anya
seunbang, Persekuruan pada pcrtaruhan rengah rer-

8 8
--------- Koruq, Duu Pcncha&n Kualiaaf

benruk enmra orang-orang yang pun\'11 ihmn k.ek.ml•


baran, Dia iugu mcluklskan bagaunana peran waste
clan terarumya pemb:iyaran taruhan serelah selesai senap
penyabungan
Dengan mengguoalcan gejala ketidalcseunbangan
anrara penmulum tengah dan permruhan repi serra hal•
hal lain yang bc:rhubungan dengan perraruhan, Geert:
memhum reon yang memperllhatkan hubungan anrara
pertaruhan dalam adu ayam dcngan dunia kebudayaan
Bali yang lebsh luas.

s. Bermaln Api
Dengan menggunaksn teori Betham dan Weber,
Geen: menganalisa pcrtaruhan sebagaJ bcrmain apl.
Karena dalam perrnruhaa leblh besar, "deepphy".
yang dipermruhkan lebih besar d1111 uang, ra1ru pen~
k.ehormamn Jan kernullnan. Dengan lau:a lain J.rercibadiao
dan ~cus kelompoklah yang dlperraruhkan, Menurut
\Veber pembebanan keberarrian (meaningfulness) Jan
makna k.ehidupan rujuanpokok clan kondlst uauna
dad lceberadaan manusia, makna dan arri mempunvai
mlai lebih besar dari biaya ekonoml. Yang membuae
adu ayam Mdttp pla:," bulcnnlah uang yang
dlperraruhlcan,
tetapi perpmdahan hi.rarL:i srurus kedalam lembaga
penynbungan Ayam jantan munglcin pengganti kepri•
badlan pemilik:rwa, bayangbn non human clan bentuk
kejlwaan, dan lebih lagi merupalcan suaru permainan
ukuran-ukuran so,laJ dalam mana terltbar persllangan,
8 8
-
McltldoJoal Pmrfiri•o Kualu;auf ---------

percindihan dari berbagai kelompok soslal orang Bali:


;eperti desa, kekerabaran, kelompok lriga.,1.
kelompok purn. Jan bsta, di mana ornng,orang Bali
hidup. Pmy:r bungan ayam. pnda pokoknya
merupakan dramarlsasi dari kepnhannan (concrm),
kepedulian orang Bali rerhadap status, Penafsiran
(interprecanon) iru dtbuat Geem semuanya berdasarkan
data dala:m penyabungan ayam. dan laln-laln.
Pertandlngao reoriti!, dlbuar Gecm
denzan reori-reori Betham dan Weber.

6. Bulu Ayam, darah clan Uang


Dalam bahagian ini berbagal hal tentang adu
ayam dicerirakan dan dibandingL::a.n dengan karya
sastra dan seni. Semuanya merupakan alat untuk
menyalurkan ekspresr FW1gSinya bu.lean untu.k
memenangkan nabu sosial arau menlngkarkannya,
melamkan 01elalui media bulu ayam, darah, lccrumunan
dan unng orang Bali mem• pertunjukkan siapa mercka
adanja. Mclalul 'iffllUII !ni orang Bah yang terkenal
halus juga memperllharken
~ua lain dari manasia (Bali) ·ymru kellaran dan adanya
hasrat pembunuhan, expresi yang bcrhubungan dengan --.
nalun kasar manusia.

7. Menyatakan SC$uatu mcngcnai scsuatu

8 8
Adu ayrun sebagai "Text kcbudayaan" Bali cneng•
ungkapkan berbagai hal rncngenai masyarakar Bali.
Intc1presmsi dari text tmebut relah mengenru mmyaraknt

8 8
-
--------- Kon.sq, D.u&r Pend.man Klwiwu

Bali. lnterprerasi dan text tersebur relah dilalrukan


dengan baik berdasarlcan dam yang dlperoleh dalam
sebuah masyarakar desa Bali. Pada halcekatnra apa
yang dtungkaplcan dinyamlcan dalam scbuah perl:,enda•
haraan learn sennmenril, tenmng geraran jiwa menghadapi
resiko, tentung kepurusan karena kekalahan, rentanz
lcCfUSS11ll akan kemenangan, Adu ayam mengungk:aplam
rema-rema ccntang agresiviras, kecintaan pada dlri
sendiri lalti·lalu Bali. Lawan perjudian, persaingan
scams, lcegembtraan massa, darah unculc lcorban.
Pengambrlan conroh adu ayam 5Chagai text kebudayaan
mengunglcapkan bahwa pada hakekacn}'ll kebudayaan
rersebut merupakan rexrbook yang harus dtbaca dan
dunterpretaslkan.
Setelah memperharikan uraian bagaimana Geern
melakulan interpretasl dad adu ayam di Ball secara
bl.~ ada beberapa cru:aran ten.tang pmcllnan
lcualicarif rang perlu dlkemukakan sebagai berilcuc :
I. lnsrrumen polcok penelinannya adalah dtri sendlrl.
Telcnlk yang dlpaltai adalah participant obse.cvation.
Ow nnggaJ be= orang desa Bali selama berbuJan.
buJan agar dapat menangkap hal yang bcanakna dalam
lcchidupan masyarakar terutama yang berhubungan
dengan penyabungan ayam. Ocngan demikian
sebenamva penellrian l-ualltatlf mudah, tetapi inl
harus dlsertai oleh modal rnrelekrual yang culcup.
2. Oleh sebab itu sebagal ahU antropologi dia harus
melengkapl dirinya dengan reort-reort cencang

8 8
McmdolOIJl Pflleltuan Kiuhunf ----------

kcbudayaan dan masyarakar, Anda tenru akan bet·


tan)'a ops hubungan Marx, Freud, Spinoza, Weber,
Becham, orang-orang besar dari berbagai cabang
ilmu sosial dengan perisnwa adu a)'llDl. Dalam wakru
ini tenru rak mungkin kira mendlskusikan reori•
reert Apa yang Ingm disampaikan adalah bahwa
ltll.
penehrlan kua.limuf arau penellnan apapun pada
bakelramya drbimbrng oleh teori-reori yang ada,
ralc ada yang dimulai dari nol.
3. Dalam penehuan kualicarif diperlulran unajina,1 dan
kreariviras namua selalu dibirnbing oleh reon yang
ada. hal-hal inilah yang memungltinkan Idea untuk
memperkava reori dan inrerprerasl dalam suaru
dlsrplln i.lmu, bahkan menghasilkan reori.
1. Pcnellrian
kualtrauf mcmerlukan kemampuan
penggunaan bahasa yang balk dalam melakukan
maupun dalam membuar laporan. Di aras
interviu
tru semua motif yang inrrrnsrk adalah kunc1
keberbasilan penelitian yang berarri, Kombinasi
kemampuan seorang warrawan dan penulis novel
merupakan moclnl yang sangar favourable.

b, Teachers, Klds and Conllct: Ethnography of Junior


High School oleh Janet Davis
Dari ju.dul Japat dlketahul bahwa binya menranglan
guru, siswa Jan ltonfllk ell sebuah SMP di Amerlka
Serikar. Sekolah lru terlerak di bag:i:an tengah Barat
Amenka Scribe, siswanva berjumlah 700 OranJ! yang

84
--------- Kmucp Duu Pmduim Kua.1:ian!

rerdin dan orang kulrr punh dan orang kulit hitam,


jumlah RUIU 40 orang.
Dalam rangka perbalkan pendidik:an di sekolah
negeri, Janee 1ng111 mengerahut pandangan \IS~11
meageruu sekolah mereka, Unrulc rru, Janet mempelajari
"kebuda)'3lln" ,~11 perempuan kelas 8. Dia IIIW.3J denzan
mendengarlcan komcp-ko~ yang dipabi oleh ,iswa•
srswa pcrempuan inl keuka mereka memaparkan
pengalaman-pengalnmon mereka di sekolah. Dari hastl
wawancaranyadin dapat rnenanekap bahwa ada lconflilc
di sekolah, waiaurun dia .enJiri nJak pcmah memancmg
tau:a.ng iru. Siswa mel ihm guru-guru !,COOgat orang )'Tln&
memaksa mereka melakukan berbagal ha! clan mc.reka
bereaksi denzan menyakm amu menjndl kc:5ayangan
guru-guru. Dalam laporannya Janer mengungkapkan
komplek5h:.is makna-makna yang mcmberuulc
komplek• siras tnterabi antara guru-guru Jan ~iswa.
Dalam melnlcukan penelinannva Janet melakukan
peaJebmn ecnosemantik. Pendekaran ini menggunabn
koo.<ep lcd,oday,rm yang berslfut mcntallitik, kebu.:layaan
yang mcrupok.an apa-apa yang ada dalam t1kimn rnanusia,
Kcbudayaan bcrfung11 sebagai ~ rencana
unruk mcngarur tinglaih lnlcu. Berdasarkan konsep
lcebodayaan yang dipakal ini, maka deslcripsi
etoograftn)•a akan
mcmbttilcan •Jrutdm poin1 of tW", laporan pcnclitian
Janee.
Pada bagian pertama laporan Janet mengg:unbarkan
letak clan keadaan sekolah, serta data tentang farer

8
Mcn>dolOIJ Pfflrliti•a Kualila.tlr ----------

belakang eiswi. S1swi~iswi mllah yang membertkan


•inswm view" Pandangan-pandangan 5iswi menjndt
sumbcr mformast mengcnal kehidupan di sekolah
tersebur.
Seba.gal infonnnn temp, Janet menggunakan tiga
orang siswi, dan mereka sering membawa reman-
reman, lnrerview dilakukan seperrt mengobrol saja.
Mula•
mula dipruan wpe rmirder, r.emp1 bcla!mnwo banya
bu.lcu
caratan ~ja. Dari pernbicaraan dengan siswa rerllhar
bahwa guru merupakan ropik dlskusi dan bahan rerra•
waan. J<am.lcam haIU5 bcglnl aaru begiru dipalcni sec:ara
luas. Reakst S.ISWa adalah tindalam yang tidak
menye• nangkan Unrulc memelihara lcecerciban, guru
membalas dengan mencari-cari kesalahan,
Selanjumya dengan melalrulcan pcn:abpan deng;ul
merelca tentang kchidupan selcolah, Janet dapar tnA!ll3ng•
kap berbagai karegon budaya dari masyarakat sekolah
tctScbut, seperd : jenis guru, Cl11I guru menaui
krsaluban siswll, hal-hal yang dapar mcoimbulhn
k.csulimn pada SISWll, dan C81'11•Cll1'9. menyaltlti guru,

86
-

BAB IV
DASAR TEORI DALAM
PENELITIAN KUALITATIF

fflerhatian dalam penellrian kualicarif adalah


uauna.
fPmembenruk makna (IT\t'.allmg) dan gam.baran lain
fillll? relnh druraikan seba1?a1 cm-cin penehnan lrualuunf.
Pengungl.:apan reori berkauan dcngnn prndrgma
vang mcmbcrikan orlenrasl cara berpiklr pcnclirian
di lapangan,
Pembicaraan mcngenai teen, beraru berbrcara
mengenai asumsi-asumsi yang digunakan untuk melihar
apa yang pcorlng dan apa }"ang mcmbuat dunia lnl
ecrus berjalan. Uraian berikur akan memhahas seeara
singkar dasar penyusurum teon dalam penelinan lruali•
nnif Uraian akan dimulai dengan pendekatan feno•
menologik dllanjutkan Jcngan lnrcra~i simbollL:,
kebudavaan dan diakhlrl dengan pendekaran emomero•
dologis.

A. Pendekaran Fencmenologik
Dalam peodekatan fenomenologiL: peneliti bcrusaha
memahami arti dnri bcrbagai perisdwa daJam serrlng
rertenru dcngan kacamara penelld sendlri. Penggunn.an

8 8
-
Mffildologl Pcncldl&n ICIU!llllnf ----------

pmdekamn tru diro11Ja1 dengan slkap diam,


ditunjuklam unruk menelaah apa yang sedang
dipclnjarL Cam fcno. menologik menekankan
berbagai aspek sub1eL:tif dari perilaku manusla,
selanjumva penehri berusaha mema• hami bagaimana
subjek mcmberi arti terhadap perisriwa• perisriwa yang
rerjadl di selcirar kehldupannva, Penelin pereava bahwa
berbagiu earn rnanusia unruk mengmrer• prerastkan
pengalamannva lewat interaksi dengan orang lain".
Penelln aliran fenomenologi berusaha memahami
apa maknn kejadian dan interaksl bagr orang biasa
pada
,,tuasi terrenru. Sos10Jogi fenomenologi terumma sekali
dipengaruhi olch ahli fllsafut, di arunrnnya: Edmund
Hussen dan Alfred Sc:hultt. Mereka iru juga beraJa
dalam almm Weber yang menekankan u \lf!Srehen~
pema• haman menurut tafsuan aw mreraksi orang-
crang",
Feno=ologi ndak menganggap dlrin\oa rabu apa
makna sesuaru bagiorang-orang yang dtpelajarinya
(Douglas, 1976), penyelldikan Ienomenologi bermula
dari "diam". Keadaan "diam" ini merupakan upaya
unruk menangkap ,1pa gcrangan yang sedang dipclajari
Maka apa yang ditekankan allran fcnomenologi adalah
scgi subvekrif tingkah laku orang. Fenomenologr
berusaha untuk bU11 masuk ke dalnm durua lcon.scpwal
,ubyck yang direliri (Oetttz, 197 3), agar dapac memahmr
baga.imana Jan apa makna y.ing Jlsusun subyelc 1ersebur
Ji se.kimr lrej~-lcejodinn dalam kchidupin keseNlriaJl..
nva, Fenomcnolog bcrkcyakman bahwa bagi manusia
8 8
..la banyak cam penafslran pengalaman yang berada

8 8
-------- D.asar Tcori D&Ltrn Pcnebtian ~Jlwif

bai, Ima masmg-masmg melalui mteraksi dengan oang


lain, Jan bahwa makna dart pengalrunan irulnh yang
ID.fflU>ffltuk kenyataan atau realiras, ~agai akibam~,a
kenyaraan iru "bentukan soslal".
M~lc.1pun eda berbagai paham penelinan kuahtanf,
semuanya dalam derajar rertenru mempunf'lli rujuan
yang sama, yaltu memahaml <ubyck dari suduc pandang
su.byelc. sendirl, Namun, kalau proposa.si inl dlkaii dengan
baik, ungbpan "dari sudur pandangsubyek sendiri" iru
menrmbulkan masalah. Im merupakan masalah yung
agak mendasar karena "dari sudut pandang subvek
-endln" iru bulcan ~uaru pernyaraan yang dipcrgumbn
oleh subyek itu sendlrt, rulak menggamharkan cara
bagaimana ia berplku renrang dirinva sendm, Dan
sudut pandang subvek sendiri merupakan cara yang
dlpergunakan eleh orang yang melakukan penclirian
Jcnis inl mengusulkan pclrerjaan penellnannya, Deegan
denukian 'suduc pandang" iru suatu konsrruk penelman
Sebaga, akibarnya, mema.ndang subvek menurur
pengctdan iru memaksa pengamalan subyek mengenai
dunianya menjadl suacu wujud yang asing bagin\'ll
Namun masuknya penellri seperri inl le dalam dunia
subyek ndak terelakkan dalam peneliuan kualtrauf,
Bagaimaoapun, penellti abn membuat penafsiran dan
unruk lru penelid harus mcmpunyai skema konscprual.
Penellti kunllmtif berpendapar bahwa mat~·elldll:i orang
deng:an maksud unruk memahami pandangan mereka
semenrara udaklah sempurna, b1SB memurarbalikkan
pengal:rman subvek, Ada beberspa perbedaan di antara

9 9
-
MttodolOIII Pcndnim Kualnu1f ----------

para peneltn ltualitatif dalam h.al perharian mereka


aras soal metodologi Jan kenseptual inl dan juga perbe•
daan dalwn ha! bag:iimana mereka rneng;mw soaJ inL
Seberapa orang penehu berusaha mclalrukan "pemerian
fcnom.enologis mumi" yang lain lrurang merisaukan
soa1 ml Jan berusaha menyusun abmaksl dengan mem•
buar penafslran dari data menurut "11udu1 pandang
mereka", Apapun posisi orang, anallsls lruallratif barw
selalu S4dar akan adanya soal teorens dan mecodologis
iru.
Mesia.pun para penelitl lruallratlf cenderung feno.
menologis onenrasmva. lcebanyakan d.ari mereka bulcan•
lah idealts-idealis yang radlkal, Mereka mcncbnkan
hal-hal subyektlf, rerapi mereka tiduJc mesn menolak
rea1Itas "di $11\ll" }'oU1& ada pada manusia Jan yang mampu
menahan nndakan cerhadapnya. Pam pencUti ltualitarif
menekankan permkiran subyekrif karena mcnurut
parulang:innya, dunia mi dlkuasai oleh ~1 ~san
dan parulangan hidup seseorang amu kelompok orang
yang mendorong mereka bertlngkah laxu terrentu,
T eg:isnya, fenomenologl menearl sesuaru maJcna yang
ada dibalik perisnwa arau pcnlaku rerrenru".
Pandangan penelirl dimaksudkan sebag:ai suaw am
mclak11bo penellnan dengan mengadakan pendelcamn
terhsdap pekeqaan mereka, Denzan demikian pandangan
penelui merupnlcan suaru kon.muk penehdan, Pand:mg:in
penehri rerhadap dunla subyek tldak dapat dihindari,
karena kebutuhan unrul: mcmbuar imerpr~tasl ter•
hadnp penstrwa dan yang dthasiLlcnnnya. Dalam hal inl,

9 9
-
-------- Duar Teeri D.11.am l'fflclltwl
&:111braof

subyekrlfira.s penelltl 1elns ma.suit, namun penehn di·


cunruc unruk mempcrkecll unsur subycla:ifims wsebuc.
Betkenaan deni,io hnl itu, penellti lruallmaf
percava bahwa menzadakan pendekatan rerhadap
subvek yang ridak sempurna akan merusak
pengalaman subyek, sehingga akhi.mya data yang
dilrumpullcm akan bi3$ pula. Reallta haoyo dapar
dlpahami oleh manusla dalam benruk bazaimana hal
iru disikapt. Peneliri kuahranf hanva menekankan
pada pola berfikir subyelc, sebab mereka yang piling
tahu tentang dlrl mereka 6Cndiri. Di sisl lain, diyaklnl
pula bahwa manusia hidup dalam unajinas! ma.sing-
m.asing. Smng penellrl lebih beesifar sunbohk dan
pada konkrlr,
Perspekrlf fenomcnologl merupakan hal senrral
dalam konsepsi merede lcua11tntlf. Apa \'ling dlrelin
orang ynng mcnggunakan pendekaran fcnomcnologt?
Bagaunaoa mereka mcmerankao diri mereka dalam
~iruasl penelirianl Dan bagalmana mereka menafsirkan
basil renclitlannya? Semua hal lo! berganrung aras
perspektlf teoreus (Bogdan dan Taylor, 1975). Jadi
dua pendekaran reoreus dalam fenomenologi adalah
mreraksiontsme slrnbclik dan erhncmerodolcgi yang
menjadi kekuaran dominan dalam sosiologi dan
mengental dalam readlst fcnomeoologi". Akhirnya
Inrerakst sunhoUs dan ernomerodologi menjadl dull.
kckuatan pendukung mcrodologi kualicanf",
Pada lntinya fenom.enoplogi memarulang perilaku

9
manusi.a -apo yang dilcaralcan orang dan yang dtlalcu.kan

9
Mnodo!OIJ
PenehKnuaaltnmnf----------

sebag;.ii suaru hasil dari bagaimana orang mena&irkan


dunianya (Bogdan dan Taylor , 1975). Tugas Ut.lmll
peudekaran fenomenologi adalnh adalah mcrumglcap
proses dan interpretasi. Unruk mencapai maksud iru
sebagaimana dlungkapkan Weber dengan Vestehen,
suatu pcmahaman yang bensifut empatlk atau kemam•
puan menghasilkan ulang piklmn, pcrasaan, dorongan
dan plkiran drbalik nndakan orang lain. Sebingga
mampu menangkap malcna dan perilaku seseorang.
Teg:wiya mcnuruc Bogdan dan Taylor (1975) bahwa."
rk ~1 a.iu:mpu ID J« tliings from rk pmon 's pom1 of
ck tlleW". Jadi yang dikcJar oleh pcnellrl feno•
menologr ednlah sesuaru dari sudur pandang subjek
yang dheltri.

8. Peodekatan lnteraksi Simbollk


Pendekaran intcral.:si slmbolik berdasarkan pan·
dangan dan asums, bahwa pengalaman manus.ia dlper•
oleh lewut inreraksi, Obyek, orang-orang, simasl dan
pcri5tiwa-rcrutiwa ridak dengan sendinnya mernpunyai
arti dan artl diberi unruknya. Arti yang diberilmn oleh
5C!C!Ol'lUlg kcpooa pcngalamannya dan pra;a lntapesmsl
sangat penring. Untuk dapar memahaml perllaku,
peneliti harus mengern defmsi-defems. rru dlbuat.
Mamula akcif rerllbar dalam percarumn durua mereka,
mcmahami ritJJ.. remu antara biografi dan mast,arabr
ad.alah penttng. Orang berbuac, rtdak berdasarkan
respon-respon yang relah dlrenrukaa atau obyek-ohyek

92
------- Duu Tc:cm D&lam hndltwi Ktw1a.nf

yang relah dideflnisilcan, mclainlcan ams dasar inter•


ptt::11l<Si dan dcfenI.sJ yang dlbcrilam oleh orang ltu seruilri.

Berg (2001:8) meniclmbn lntcmbioni51llc mnbollk


adalah salah saru dari bcrbcrape alirm pc:miki.ran dalam
i.lmu sosial, Alimn inJ mcncalrup seperangkat pro~isl
)~ berkenaan dcngan penjelasaa dan pcnggmh:iran
ibpeit-aspelc perilaku manusia, Manusia sebagai kelom•
pole yang unilc, jadi apa yang dilcamkan dan dilalrulcan
mcrupalcan hasil bagaimana mereka menafs,rkan Junia
sosial mereka,
Tmjauan seJarah mcnunjulclcan bahwa interaksi
s:imboli! lru sudah ada selama bcbfflipa wakru. Paham
mi terdapar pada pendekaran yang dianut olch aliran
ChtcaRQ unruk melakukan pcnelitian pada awal abad
ini. John dewey, seorang filooof pragmans dim pends•
dibn ada di O\icago selama bertahun-tahun perumwan
pet5pdaif teorctis ini dan rulisaIHulisan serta knnmknya
dengan orang-orang seperu Charles Horton Cooley,
RobcnPBilc, Florian Znamclo dan yang paling penrmg
dengan Herbert Mead membcrilcan sumbangan kepada
perkembangan pemlkirannya. Pemlkrian Mead dari
bulrunya "Mind, SclI and Socicy" (1934) banyalt menjadl
sumber mula-mula dan paling banyak dilrutip dari apa
yang disebut sekarang peauluran aliran "inrerakst
Simbells". DI lta!angan para saintls soslal tidalc ada
lccsepalcu:an mengcnal lccgunann dan arti penring ber•
baga1 konsep lru, Kebanyakan dari mcrclra mengguna•
kannyu sebaga, padanan dart penelman kuallrattf,
tempi ada Juga eejumlah kecil clan sainns sosial yang

9 9
-
MC<Odologi Pcndll.WI Kual1WJ! ----------

menyebut dlrinya interahloois stmbelis melalukao


J~ penellnan kaul1tatif (yaitu dnrt lnterahi •imholis
mahasiswa ahran Iowa).
Selaras dengan pandangan fenomenolog, dan
benifar mentlasar bag, ancangan rersebur adalah .L'lwmi
bahwa pengaloman manusia lru dlperoleh dengan
peranmraan mrecpreras, (Blumer. L969). Benda (obyck), -
orang, sirua:;1 dan kejadian iru ridak memilila malcrnmya
sendiri, hanya karena makna iru diberilcan keµi.b ha).
hal itu IML Seba~!comoh. Ka1au ru:nologj pcnJiJJkan
dilakukan penggunnan "proyekror" sebagai suani
p1ranci untu1: dtpergunakan guru memperhhatkan
film pem• belajaran yang~ dengan rujuan
pend,dibn, guru mungkin saJa memahaminya aebagal
alar unruk meng-
n,bur mund-muridnva bila la kehabisan rugas pernbela-
jaran yang harus dikeqakan mund arau bila ta merasa
lebib mengajar" Semenrara menempatkan "prcvekror"
Jl linghmpl suaru kelompolc MW bangsa bukan Barnt,
a.tau masyantkat kota durua pcndidikan", makn mesln
provekror bisa dipandang sebagai berhala baru yang
perlu dlsembah ". Hanya deogan kehadlran pakar eek·
nologi yang menjclaslcan fungs-i alat cen;ebur munglun
ak:an menguooh ddinul rna.syarakat pedalaman tadl ciao
membeanik persepsl bnru mereka. Malena yang dlberibn
orang terhadap pcngalamannya dan prosesnva men~
Imerprerasi merupabn hal yang esensial, dan bulc.an
hal yang keberulan atau bcrsifat sekunder terhadai,
pengalaman itu, Unruk bisa mcmahami tiogkah laku
orang, maka penehri, b.arus memahami deflnl5i dari
9 9
-------- Duu Tcon DAlam Pfflchtan Kll.l.llaaf

proses terbcnrulcnya. Manusia selalu aktif mcnciptabn


dumanya: makna, memahrunI persunpangan biograf]
dan ~ menJadJ esensial (Gerth clan Mills, 1953).
Orang berbuar, ndak atas dasar rcspoos yanl? cclah
ditetapkan ~bclumnya terbadap obyek yang j~ telah
didefinisilron scbclumnya, melalnkan lcbih scbagai
bmacang rang mengrnterprerast, mendefintslkan,
becsifat sunbolis yang ungkah lakunya h.anya dapat
dipahami peneliri dengan jalun masuk kc dalam proses
mendeftnlstkan mclalui merode seperti observasi
pelrbaran (partidpant observation).
Membuat tafsirnn bukanlah perbuaran ynng
etoncm, Tldak juga direnrukan olch kekuaran rerrenru
apapun, baik manusia maupun yang lamnva. lndividu
mengtnrerprerasi dengan baruuan orang-orang lain.
Ada orang-orang masa lalu, para pengarana,
kclu.arga, rokoh-rekch di relevisi dan banvak orang
lam vana dijumpai di latar tempar kerja dan bermain,
rerapi omng• orang tru ridak melakukan ha! iru
baginya. Melahn mteraksi mdlvrdu membenruk
makna. Orang-orang di Jalam suaru situasi rerrentu
(misalnya, mund di suaru kelas, tokoh agama dalam
suaru pengnjlllll, orang tua dalam keluarga) sertng
membenruk deflms: bersama (atau berbagai pcrspektif"'
dalrun bahasa kaum Inrerakst• orus sunbohs) karena
mereka secnm. teratur benntemlai dan berbagai
pcngalamnn, ma.salah dan latar belakang, ccmpl
lwrueruw bulam rak tereln.kkan. Seme:nmra ada
beberapa ynng mengnmbil "dcfinisi bersama" unruk
menunjukkan 'kebenaran" , mamaltu sclalu blsa saja

9 9
-
McmdolO[ll Ptnclirun TCu.aUamf ----------

dinegosta:.Uc.an. la dapar dipcngaruh1 oleh roane-crang


~"il.l\gmclih.at sesuaru secara berlainan-lainan. Bila orang
bernndak aras dasar suaw pengcttlan (ddinisi) tertcnru,
bag1 orang iru soalnya bclum renru beres Orang rnem•
pun)-.u rnasalah dan rnasalah rersebur lnsa
membuntnya membentuk pcngertian baru,
membuang cara lama• pendeknya, membuamya
berubah Bag.almana terben• rulm','l! ddlnisi Sl'ID!JCUD
1111 ·merupabn bohan pcoclirum sendin.

Maka interpretasl iru esensial. lnrerabi simbolb


menjadt paradlgma kenseprual daripada dorongan
internal, aunt kepnbadian, monf rak sadar, mekaotsme
pengmdalum sosial ntaU lmgkungan pasik.. Fakcor·fuhor
tersebur merupakan beberapa dari kcnsrruk-kcnsrruk
yang direka tlmuwan sosial dalam upayanya unruk
memahnmi dim m!'mmallmn tingkah laku. Seoiaug inter·
aksrorus sunbolis tidalt menolalt kenvaraan bnhwa
konstruk-lconmuk econ tersebut rnungkrn ada j?WUIO)'ll,
tempi iru relevan dengan maksud memahnmi tinglcah
laltu hanva kalau konstruk-kcnstruk rersebur masuk
kc dalsm dnn mempengaruhi prose menddini.51.
Makan slang mengandung malcna simboli3 yang
ridak dapar dilelaskan dengan konsep-konsep seperrl
dorongan dan upaeara. Teori rersebur tidak
menginglaui adanva kerenruan dan peraruran, norma,
dan sisrem kepercaraan di da lam ma.sr.arnlau Teori
iru memang mcnuojukkan bahwa perarumn, nonna
dao scbag:wwa uu penung bo.gi mcr:nahami pcrilaltu

9 9
hanya j ika orang. orang mempernmbangkan semua itu.
Leblh jauh dirun-

9 9
--
-------- Duu Tton Dwm Penchnm Kuallwu

jukkan bahwa bulcan kerenruan, peraruran, norma,


arau apapun dalam memahami perilaku, melainkan
bagaim3na nu semua dideflmsilcan dan dipcrgunabn
di dalam siruast khusus. Scbagaimana halnya, sebeah
sekolah menengah bisa mcrnbcrihn angka rular, bagan
organi.sasl, iadwaJ, lwrilwlum Jan morro selcolah 'r-rutg
menunjultkan bahwa tujuan utama sekolah adalah
tnt'ndidilc • manusia seuruhnya" Namun orang
bcrbuat ndak menuruc ape konrrak sekolah ltu
seharusnya, arau bagai.mann sekolah lru sepern
dilcarakan admmi.strator, mdainlwn menuruc bagaimana
mereka memandangnya, Bagi bebempa anak didik
~kol.Jh meoengah ttu terumma tempat menjumpa]
sahabar arau bahkan tempar ber• gembira na, bag,
kebanvakan sekolah ada.lab rempat memperoleh rulai
rapor dan men,:iumpullcan anglca lcttd,r (SKS) sehingga
mereka dapet ramat-rugas yang mereka deflmsikan
sehagai hal yang dapat membawa mereka Ice pen!
UtU1IO tingg1 aeau mempereleh pekeqaan", Di sini
dlpahanu bahwa, deflnis, yang merekn punyai
menenrukan tindalcan mereka, meslc.apun peramrnn dan
sistem la-edit yang berlaku mungltin menec:aplcan batas•
baras cerrenru dan mengcnalcan b1aya rerrentu dan
dengan demildan mempengaruhi perilaku mereka.
Orgamsas! bcragam Jalam hnl seberapa jauh makna
pastl dtbertkan olehnya dan seberapa jauh blsa ada
dan diciralcan makna yang lain sebagat altemarlf.
Bagi.an lain yang pcnnng dan reori mreraksi sunbolis
adal.ah lmnstruk tentang "dlri pribadi • (sdj). Din ndak
dip:mdang tttll'tu d1 dalam indivldu seperti ego arau
9
9
MC'!Odologi PcndtU.ln Rulliwif ---------•

kcbu.ruha.n, motif dan norm.a, Inrernalisas! atau nilai


D,ri adalah definisi yanit dlciptakan orang (melalui
inteTI1k.6inya dcngan orang lain) meneenai stapa dra
icu. Dalam membenruk arau mendefmislkan din, orang
berusaha mclihar ulrinya sebagalmana orang-orang lain
mellhar dm dt!ngan menafsirkan gerak byarat dan per•
buatan 1.mg dlmjukan kcpadanya dengan [alan menem•
rarkan dirinya pada peranan orang lain. Pendeknva
unruk mcmandang diri sendlri harus merajuk kepada
sebagiamana orang-orang lain memandang dlri klra
sendiri, Denean beg, cu, dlri Iru J ug;i merupakan kom•
rrub i sosial, menciptakan hasll dnri mempersepsi din
~nJlri dan kemudlan men~~-un definl51 melalul ~
mtrmhL Ow llngkar lnl mcmungldnkan orang berubah
dan rumbuh dalam wakru orang belajar lebih bant-ak
renrung dlrinyn sendm melahu prose; mteraknf, Cara
rnengkonseptualisasrkan din lni menimbulkan srudi•
stud! tenca.ng sdf·fulfillmg prophecy Jan menenrukan
larar belaknng bogt 8JXI \'lllll! di!ebut ·anaingan~ memberi
cop (label) rerhadap perrlaku menyrmpang (Becker,
1963: Ericksen, 1962; Rist, 1977).
Inrerprerasi bokoolah suaru perburuan yang <ifiun)-
a oronom arau dnenrukan oleh kekuatan-kekuaran
rer• tenru, manusia arm lainnva, Melnlui iruerpretasi
seciap orang mcmbencuk arrl. Orang-orang dalam
~irua&1 tertenru. ~nng mengembangkan defenisi secara
umwn, sebab mereka bennrerakn dan berrukar
pengalaman. Oleh lwena itu, konsesus ndak dapar
dihindan, arcint'll

9
9
dapat dipcngaruhi eleh panclangan orang terhadap

9
9
-------- Duar Tcon Dal&m P<:ndlti.ul Kuabuuf

obyck berbeda,
Bcnitik tolak dengan uraian rersebut, Interaksi
simbollk, maijadl f'll'i1digma yang lamsepruaL Pengarun
peodekaran ~ tidak menolak adanya f.w:a bahwa
pembenrukan konsep rermasuk Ice dalam dan mem•
pengarulu proses pendefirusian, Teori ndak menolak
bahwa terdapat sistlm peraturan, kerenruan norma,
den kepercayaan dalam masyarakar, Saru hal yang
paling penting lalah bngaimana peraruran-peraruran,
nonna dan kepercavsan-kepercaysan iru didefuusikan
dan digunakan oleh orang-orang dalam sltuas1 tertentu.
Bagian renting lainnya dart pendekatan lnterahi
sirnbolik adalah pembenrukan sd/ dan mdividu
mclihac dmnva sebagaunana orang lain meliharnya.
Dengan Jcmlldan self merupnkan social conm«:tron,
sebagal
hasU dari pengllharan atau pengamacnn rerhadap din
sendlrt dan kemudlan mereka mengembanakan suaru
cleferus1 melalui interaksi. Djelaskan oleh Berg (2001),
bagaimanapun, manusia perilaku munwill berganrung
paJa pembelajaran daripada instik blologis. Manwia
yang mengkomunikasrkan apa yang mereka pelajuri
mclalui simbol, suem simbol yang umum melalui bahasa.
Jadi sejumlah sunbol bahasa dimuncullcan melalul 5UIIIU
aeau gestur pislk terhadap orang lain dcngan sating
kesepakaran bersama dalam rencarang wakru unruk
menean malcna bw:laya yang sig.infilcan. Tugas ind dari
penehn mreraksroms simbolik adalah mcnangkap
esensi dan presee penafslran atau mcmmgkap malcnn
beragam !imbol yang dimunculkan.
1
1
-
MeuxlolOIII PC!t!clinmKtwiruif
----------

C. Pendelcatan Kebudayaan
Adaptasr oleh peneltu pendidlkan rerhadap
rsncanean penelirian emognnl kepada latar pcndidlkan
Jan prohlema yang ada tefl!Olong baru sekirar 20 rahun
terakhlr", Pengbargaan rerhadap pcnggunaao rancangan
emov,ifl dalrun penclltian pendidlkan, dalam m:ualah
lam menerrma peladhan mereka m,elalul disiplin '""
pstk.ologi dan dipengaruhi oleh kebiasaan dalam eks•
penmen pdkologi. Mcrclca terbiasa melihar anak-anak
~bagai kebularan lndividu dan terpadu dcngan
sekolah P31'9 prakrist penellrlan pendldikan berorientas!
rada peneliuan preskriprlf', ka] ian evaluast dan
analists
kebuakan, mah mandar mereka adalah untuk rnmmg•
katkan pendldikan dan sekolah,
Waiau bazaimanapun, bidang antropologl Jan
:S05iologi mermllki nndakan dan komponen pe1alcsanaan
penelitlsn, mandat urama adaJah untuk rnenjelaskan
Junia empiris dan mernbangun teori menjelaskan
perllaku manusta

Apa etnograpi?
Di antara moJcl umum dari penelinan yanl? du?una•
kan oleh tlmuwan 'OSial, emografi adalah sama deng;m
anrropologi dan secara khusus dcngan fungsi teori
srruktural yang becufut presknpnf, Ecnograpi rerkalr
dengan lconsep budaya (c11liural conccpr). Dcngon

10
demildan emograll ada1ah analisi.s desl:ripsi ;1t111J rek~
truhi dati grunbaran dalam budaya dan kelompolc (l'«UI\S-

10
------- Duau- Tm Da!am Pmditian Ku.alitanf

rrueoon of 11\lMt cultund sanes and group". Ernograpr


JU!t3 dikarakan mencrptakan ulanz bagi pembaca mem•
bagj ltq-:ikirum, ltegiatun, karya. pengetahuan dan rrilaku
kelompok orang".
Akibamya, penehd cmognip1 mulai denzan meru,1ji
bahlmn banvak kelompok rempat atau proses dalam
kesegaran dan CMl yang berbeda, jib ada pengeo.m}lan
dan unik/menarik. hal ini memungkinkan pmyelidikan
unruk meneropongnya secara detail dan secara RCOcntl
bahwa adalsh pcntmg sebagai desknpsi terpercava".
Menurut Morse (ed) (1994:162) pcngejaran uroma
penellnan ernograf adalah bahwa perila.ku Oartll dapat
clipnhami hanya dalam korueks, karena uu ~ annlisis
clan abstraksi yang di.lakukan penehri ddak botch lllfflll·
sahlcan elemen-elemen pcrilaku manusla dari kcnteks
relevan dcngan rnakna Jan rujuan ". lnrin~-a harus ll1m110·
culb.n mmg:ipa penlaku uu reqsdi, dan dalam kr.idaao
bagaunann! Penelni- worlang with people fur long pmud.s.
Of time m che naruroJ wnng• Idealnva mcnurut Corbin,
o~i partisipan renggelam dalwn budnya atau eara
bidup kelompok, senog penehn bud.ay.i hrdup dan bekena
dalam masvarakar un ruk beberapa lama , 6 bulan alll1J
bcbcrapa tahun". K,uena iru, observasi rartu.ipan
memadukan dalam kehldupan Or3J\g Jalam mempelajari
scbaga1 profeslonal sehingga mencukupi data yang
dJkumpullcan dalam observasi.
Ernografi 9dalah sepenuhnya 11ta11 <ibagian Jeskripii
dari kelompok ·eihno (foUc) dan graplry (de.scnprion). a

101
Mctodolcw., Pcnchu.t.n KUAJicatif ---------

desoiprion a folk". )a.di ccnografi bulcan hanya bersifar


teknik penehtian retapi iugn_ produlc dart penellnan.
Hughes (1992), menegaskan salah saw penl!IIIJll.Qan
emogrsfl a.dalrih uulah dlnplilcnsilain Jalam lokaluasl
kclompolc orang van~ mcmbagi bruiyak lcecarnaan sosi<il
dan karcal:teri.stik budaya Anggoca kelompok mernililct
perasaan !10lidari1as tinggi Jcngan lamnyn berdasarkan
kessmaan bahasa, tempar cinggal, hubungan so,ial dan
agama, kc:valcman polldk dun prakrik (Moose, eel, 1994,
161)
Seeara rradisional, peneliri ctnograpi
mcmililci lcorucncrasi ams larar peneltnan runggal.
Penelln mem• folruslam aras perekaman dalnm nspek
)'Mg rerperinci dari penorncna rungga!. Apakah
penomena kelompok kecil dari manusla atau kcgiatan
dari beberapa proses sosial.
Bonorff dalam Mo= (1994) rnenjelaskan bahwa
pcndlti kuali1atlf harus mcnggunalam ob.ervasi laru!;,ung
yang elmeruif untuk mempelajari perilalcu dan penga•
laman manusia sebagaunana yang sedang terjadl Jalam
masalah kcludupan harian dalam berbagat l.atar Jan
Lome~. "Secara khusu, metode observasi partisrpan
berganrung 3111$ ob-crvasl langsung sebagai srraregi
dasar dalnm" menaumpulkan dam".
Para ahli dalam bidnng anrropolog, mcndefinl$lkan
kebudayaan sebagai pengetahuan yang digunakan
untuk mengu11erpre1taSi pengalaman dan mengarahbn
perilaku. Kebudayaan mencakup apa yang dilal..ukan,

1
-------- Duar Tecr1 D.awn Pmchuan Kruhuur

diketahui dan digunalmn olch manusra,


Bcrtitik colak dengan hal iru, pendekaran kebu•
dayaan ~ pencllri menggarobarlam pc:rilaku
manusia dengan aim ~psikan pcrilalru tcrsebut.
Pendekamn kebudayaan meyakmi bahws penelltian
baru berhasll, Jika penelin berperilakn sesuai dengan
uUing penclitian diadakan.
P~ pendclcnmn kebodayaan mengharuskan
peneliri unruk mengerahul kultur subvek. sehmggn
Jap.11 menjadi p!Ut1$ipun yong baik. Subvcl: menerima
peneliti tanpa curiga karena dianggap sebagai teman
sendiri. Dt sis1 !run peorlitian budaya Juga mengharuskan
peneliti membuat suatu desknpsi ;-:mg kayo rerhadap
suaru saring dan pertsriwa, Semng dan peristiwa meru•
pakan mnglcaJ.an interprestasi kchidupan yang :.angut
komplcb.
Tujuan utama peneluian ernograpi adalah unruk
mencmukan Jan menjelaskan budaya dnri orang dan
orgruusasi (Dobben, 1984:39). Dengan kara lain, fokw.
pcnclinan etnograpi adalab terhadap pola yang ber•
hubungan dengan gagasan-gagasan kepada indlvidu
lain, orang dan objcl material, orang kepada orang.
kelompek kcpad.l kc:lompe>k dan pdterjaan dan alar•
nlar rerhadap semua persoalan in!. Apabh penclirl
etnograpr berhean dalam mraran pcnetilWUl pola. Tenru
~jo tidalt. karcna pencarian pola clan maknanya kemu•
dlan aJalah mcnjadi pwat pcketjoan dari proses peneh•
tian cmogropl.

103
Mciodologi Pcncliti.ln Kualunr ---------

Banyak kaJian rentnng persoalan ke_hi.dupan sosial


rnanusia dilihar dan sudur pandnng antropologi atau
lc.oni.cp cmrang keb!Ck-.un. Usaha-usaha unruk.
.inmgkaji ke_buda~™ atau segi~nya dlnamakan
etnogmfi. Pam
amropolog sering tidak sepelcat, mcngcnai apa am lrebu•

-
da).an rtu, tempi merelca scmua mcngallllc:an menggan•
rungkan kerangka reorensnya pada kcbudayaan.
Beberapa Jcfinisi kebudayaan dapo.t memperluas pema•
haman terhadap bagaimana kebudayaan mcmbcriltan
corak kepadn penellrian. Bebcrapa anrropolog men·
Jdiniillc:an kcbudayaan sebagal wpengecihuan perolehan
yang. dlgunahn orang unruk mena&irkan pcngalaman
dan membuahkan ringkah laku" (Spradley, 1980:6).
Dan perspekrif kebudayaan, seorang pcncliti
mungkin berpikir renrang perisnwa seperti bcrllrut ini:
~)·ang terbaik, suaru emografi hendaknva menjelaskan
nngkah laku orang dengan [alan mendeshipsibn apa
yang chlerahuinya dap:u membuat mereka beningkah
laku -ecara patur sesuai dengan nurnn, akal sehar dl
dalam masvarakar sekunr mereka", Peneliri ccnografl
mcngatalcnn bahwa suatu cmografi berhasi] jika menga•
jarkan kepada orang bagalmana bcrpcrilalru parut di
dal.un lnmr buda)11, apabh im dl rengah-ccng;ah ke_lu:np
'IUaCU komuniras orong berkuht hiram, di lc:mtor lcepala
~!ah, dl Ja.lam kelas mman kanak-kaoak, arau
dalam pengajian•pcngajian.
Odin.bl lam mengenai kebudayaan mencbnkan
semantlk, Jan mcnega.kan bahwe ada perbedaan
anrara mengcrahul ringkah lalcu Jan baluba k.luu
ke_lompok
104
------- Dua.r Tc:oo OiJ.&m Pmcbtuq
K'naharif

orang-orang Jan mampu. melaloalcaooy.i sendiri (Gccra,


1973). Dari pcrspdc:tif ini, lcebudayaao lce.Uhaam sed.lhc
lebrh rumn dan sedikrr berbeda, Diiclaskannya bahwa
lrebudavaan adalob sebagai sistem rumit tentnngraoda•
cmda ynng Japat dimanglcan anin)'9 (apa clengan meog•
al,c,!bn pcngg,.urnn bdacrabnn, yang saya lll3U oarnabn
lambang), kchudayaan bukanlah kekuasaan, sesuaru
,-ans: meojadi pcnycbab dan kejadian sosial, till(icah
laku, lemba~. amu pro,cs; kcbudavaao adalnh konceks,
yang di dalamn)'9 dapac didesJaipsilcan semua hal di
atas secara [elas,
Tegasoya ada interaksi anrara kebudayaan dan
malcna yang dlarribuslkan orang kepada perisciwa.
Karena iru, Gecm mem.lnjam i.Ulah •deskripsi pa&lar",
(rludc tkscription) da.ri fUosof Gilbert Ryle unru.k
menjelaskan ru~ emografi, Scbag;u conroh, seomng
yang mengerdiplran sebelah macanya dan memeriksa
'lallua mac:am tinglcaronnya dan ams dasar iru dapar
dianalisi~ nodalcao o.mng rndi Bcbesapa tiogkar-rioglcat
iru melapuci: kerdipan mara orang nu muoglcin diserrai
kemviran, arau bisa jadi kerlingan, ataupun berpera•
pura mcngierling (dan dengan bcgicu mcmbuaroraog•
oraog lain mempecharilcanova), acau beranglaili belajar
=getting dan berlnnh pecbuamn ini ch mulal cermin
dao maka dari iru ia melakukan latihao terakhir. Bag;u,
mana dun di tingkac nrma ringkab lalw tcrsebut
dinoalisi5 mcnunjuklcan perbedaan antara deskrlpsl
lunak dan padat].
D, anrara desknpsr lunak, dan apa yang dilaknkan

105
l
Mdod.olop Pa,duw, KIQJJIIUlf---------

(dengan cepamva ~t-ngcrucknn pclupuk matan}'a


yang sebelah kanak), pelaku lanhaa tendchir/gladi
(pengcding. pcngemyi1 mam), dan "desknpsi podar" dart
apa yang dilakukannya (bcrungkah lucu d, hadapan
seseorang kawan dengan kerllnir.m bohongan dengan
mabud mengelabui orang yan~ tidal cahu apa-apa
agar mengim sedang rerjad: persekongkolan), rerlerak
pada obyek etnografl. hirarki berlapss dim srrukrur
rnakoa rang aras dasar !tu dlhasUkan, dipersepsr, dan
dunterpretasr keoyol'3llll mnr:anya, kerUngan-kerlingan
bohongan, parodr, glad! parodi dan tanpo itu perbuamn•
perbuatan radi sebenamya cidak sda (bahlcan juga
tidalt kcmyiran halus, }'llng sebagai suatu pengaruar
(bt~ri budara lebth banyak berslfar sebagai buJau,
kerhngan sepern halnya kerltngan bulcan kemyitan)
rldak -1
apa yang drlakukan atau ndak dilakukan seseorang
dengan pelupulc mar:anya (Gecru, 1973:7).
Tegasnyn etnografl itu mcngandung "d~krip:;i
]Dlar" Apo yang dihaclapi emogm{er v.'llktu kebuJay:wn
wkaji dan peispe.kcif iru adolah senmglauan interprerasl
kehidupan, pemaharnan aka! <ehnt, yang begitu rumit
clan sulit unruk dipisahkan yang 60W dengan lainnJ'a.
Tujuan ernografls adalah berbagai makna yang oleh
-
peserra kebudayaan dianggap sebagai suaru bal yang
sudah semestinva don kemudian menielaskan pema•
bam.an baru yang dihadapinya iru bagi pembaca dan
pihak luar"

106
-

D. Peo.debta.n Etnomerodologi
Pendekatan emomerodologi mengacu pada bagai•
marui pribadi-pribsdi subyek y;tDg dltdlti mcn~'lltulu.n
dan menganikan kehldupan mereka sehari-hart dalam
hal memabarni, menggunnlcan dan menvusun aspek•
aspek dan lmgkungan mereka. Sehubungan dengan
ha! iru, ctnometoJologi mengacu pada studl
bagaimana rlar indtvidu menciprakan Jan m=hami
kehidupan
~hari·barl. Sub)ek Jar! emomerodologi bukan anggoca
dari sultu pnmmt mclaanlcan orang dalam beroagai b 11UaS1
dan serrmg dr ..dcicamya.
PcnJelcamn lnl menyaronlaut agar penellri scbarosny.1
melibar seeara berhan-han pernahaman menurut umum
aras dasar apa para pengumpul dara melaksanakan peker•
jaann~a Schubungan dengan hal iru, pencliti hatw ~itlf
rerhadap kebucuhan unruk m~ amu meng•
hilarudam asamsi-asamsi dan pandanzan mereka sendin.
Emcmetodolcgi ndek dlarrlkan ~ebagai metode
yang Jlgunakan oleh penelin unruk mengumpulk.an
data, sejarinva emomerodclom menunjukkan polcolt
soal yung diteliri. Sebagaimana vanl! dicerrtakan oleh
Harold Garfinkle, lsrilah iru dijumpainya kctil:a dia
mernpelajari arsif silang buJaya di Yale yang memuat
bra-learn; emcborant, ernoflstka, emomustka, dun
emon-aronomi. lsulah-tsnlah sepern uu mempunvai
arn baeaimana para warga suaru kelompok rerrenru
(.bla;anya kelompok ~lru yang rerdapat di Arsip Yale),
memahami, mengRUnakan, dan merum1 •egi~gi lrng·

107

Mrto,lolcsi Pmdc11n Ka.oLt.anf----------

kun,an mcn:ka: da1am bat ctnoboaam, -.ubfck 1ltllll


J"()kok kaiian aJalab tonaman. Dengan begiru,
emomeredo•
~ berarn <wdi bagaunana mdiv1du-inJividu mcncip•
cakan dan memaham] kehidupan sehan-hari mereka•
cara mereka mcnyclcsailcan pekeqaan di dalam hidup
sen 1r ban subyck ~ cmomctodolo<, bubn "'a.oi3
suku-suku prinutil'; mereka orang-orang darl berbagai
•mra.1 masyarak.at L:.11:a sendiri,
Dengan mrmbcnlcan apa yang d1namakannya
ddlni£i steno tcnrang pckerjaan etnomeredologt,
Garfinkle berkara: "mcnurut hemar ..aya L:.m1
melakukan ,tuJi tentang bogaunana orang-orang ~
pcoJulrurui clan tatanan yang larim, mcnggunakan
stfat~tfut taranan iru unruk membuar agar bag1 pa111
warga bua 1crjaid1 ciri-ciri ccorg:ini.s:ul yang kehharan
nyaaa. Para ahll ernomerodologi bcrusaha memaharm
bagaimana cara orans; memandang, mcn1chuLan dan
memberikan tarunan d1 durua rempar mereka hldup"
\da -ejumlah orang d1 bidang pendidikan yung
r~ oleh rancang.m uu Semmauakaja merc.b
kadang-kadang sukar drpisnhkan dari l..crja penelin•
peneliri ltu.wtotif lamnya, keqa mcrcka iru c:rnJcrung
lebih ban)'llk mcnangani soal-soal tingb.t milao, hal•
ha! khusus tmnmg pcn:alaipen, dan kosalcata, dan hal•
ha! nnc1 menp:u nndakan Jan pcm:a.ham.m. Penelin
yang menggunaknn eara ini mcnllgUllolam ungkapan
sepc;ttl "rcmaham:m mcnurut akal sehar", "kchidupan
!>Chan-hari", "pcncapai:m kerja y;.mg in(ah". "d3Sllr rut.in
unrult undabn sostal", dan "penjelasan", Peneliti-
108
-
-------- Ouu T~ Dwm Pffldm.1.11 1Cua11~uf

pettliri yang ~ penJelairan ml, menyarakan


bahwa kepada anak-anak tenrang ranggapan mereka
rerhadap res, dikaltkan dengno usulan emometodologi
LOI.

Apa sumbangan ernometodologi bagi penelitlan


peruUdil.an dari ruJur pcclcemhangannya maslh tedalu
awal unruk dlberikan ulasan. Ernomerodologr relah
berhasil rnembuat penelin menjadi peka terhodap
suaru tsu, yaitu bahwa penellrlan iru sendiri bukan
rnerupakan upaya tlmiah yang khas: tempi ha! itu dapat
dlpelajart sebagal "suaru pencapaian pekerjaan yang
prakns". Para penelin int menyarankan agar berhari•
hati da.lam memandang pcmahamanabJ ~hat ~bagaJ
dasar pengumpulan data Mereka mendorong para
peneltrl yang mcnggunru:an cam kuallrarif agar peka
rerhadnp keperlunn unculc "mengurung baras "
(Bracket) arau menunda sementara asumsi akal sehar
mereka, pan-dangan durna sendrri, atau mungkin
menganggapnya sebagal hal vang sudah semesrinya,
Secara historis, etncgrapi drkembanskan dalam
anrropolog, budava dcngan saru foku& khu3u~ atas
nwyarakat dalam skalakecil Sekarang ini lcontribwi
reoreus dan merodologts ernograpi dilaksannkan Jalrun
larar alarruah yang beragam oleh ahh emogmpi dari
~ disiplm ilmu rermasuk lceperawamn clan rrofes,
keseharan lam (Mor:.c, cd, 1994:160) Seringbli
emog· mpl dllofomw.\lkan dcngan kcnsep buJaya.
Etnogr.1pi bc:nlasarlcan am asum.il bahwa budaya adalah

10
dipelajan dan dibagi di ancarn anggora kelornpok
yang dapar

11
M.rodolcgl Pcndnian Ku.unwl' ---------

dijelaskan dan dlpelajart, Apa yang dllakukan manusia,


d,knrakan unruk memahaml slsrem malma r,mg
dibagi sebagaimana disebur budava",

E. Apa Fungsi Teori?


Paradigma kuantltatif dan lrualitatif melihat teori
dalam perspekdf y:mg berheda. Perlu dipadukan
lcedua pcndelanan mi unruk lebrh mernsakan art!
kehadiran teori. Mcnuru1 mazhab postrtvtsme arou
pendekam.n kuantiratif, fCJ'IOIIlffill \'ting direUti
seyogiy:my.i dipahruru lewar observasi dan
penghinmgan secara objcl."tif agar membuahkan hasil
yang dapar dlbukrlkan kembali kapan ,aja. Tujunn
akhir dan reon adalah mcmhangun hukum-hukum
universal dari nngkah laku manusia dan
fung5i·fungsl 'IOSialnyu. Pemahaman ini sejalan
dengan pendapar Denzin dalam Glesne dan Peshkln
(1988:19) bahwa: "Teon mengacu kepada proposisi
yang ~lmg berhubungan dalam suaru benruk ketera•
ruran sebagaimana oJa berbennik cleduktil dart lmnnya.
yang kemudtan mcmungldnlcan ~mu penjelasan untuk
dibangun dan fenomena aras perdmbangan". Pendapat
ini merupakan alas p1k1r para penellri beraliran neo
pcslrivisme arau kualltut-if.
Semenrara pendekaran kuantitarif menemparkan
alas pikir dalam menyimpulkan fungsi teori scbagai
titik awal dalam penelitian, Mc:ngacu kepada pendapar
Kerliager dalam Creswell (1994:82), buhwa; "suatu
per:mgknr vartabel (lc.onsnuk) \'llllg saling bcrhubungan,

110
dduusi dan proposist yang menghadirkan pandangan
srstemarik rentang fenomena dengan hubenzan ldill.5U$
di antma bcbempa variabel, dengan rujuan mcnJeiaslam
fenomcna ala.miah"
Bertolak dari dua pendapar di arss dlsunpulkan
bahwa reon roemiliki cmpat fwi~. yair: (a)
mmjelaslcan
.itau manbcri mfsir baru terhooap fcnomcna arau Jara,
(l) mc:mpredibi sesuatu berdasarkan pengamaran, (3)
mmghubunglam saru srudl deog:m. srudl lamnya, dan
(4) menvediakan kerangka yang lebih jembar dari
temuo.n dan pengamatan bagi pcneliti dnn orang lain·

Aliran kunlicaru mcnenrong pendekaran cleduktif


dengan fokus verifilcnsi dalam pembenrukan sebuah
teon Jan definis: a prion dan konsep lupotesis. M.uhab
ini meng:igunglam ikhriar mencmubn ,rou:ndt.J uv:or,
atau reori dasar, yak.ni berdasarkan data lapangan
kcmuJian mengental sebagai reon. Dengan melalui
pendekaran indulnf, maka penelin meoemnlmn konsep
dun lupotesi.. Hal ini dlrempuh Jengan <traregi analliis
kompomrif ~ berulang-ulang, Teori akan terbentuk
melalui cc:muan (diJcot.,rery) dcml tcmuan berlandaskaa
data yang sesuai dengan konreks penehtian. Dalam
hal fungsL eksplanasi dan predlksi, miuhnh lrualwirtf
memihlti [X)Odangan l"llng sama dengan mazhab lcwnritarif
~.ikni menjelaskan secara tuntas dan mcmpraduga apa
~-:mg bakal muncul.
Alirnn lain yangbersda Ji bawah payung lrualitarif
adaJah m.8'1hab Inrerprerivts ynng berkcyakinao bahwa

1
Me1odoJot11 l'cnehtLUJ K.uall11111r ----------

reori tidak mcmiliki fungsl eksplanasl arau prcdib-i.


mclainkan berfungsi uncuk member! rafiir atau
menyajibn pemahaman langsung seeara tttalami (lu.,e
u.pmence) bukan melalui generahsast yang absrrak,
Bag.aimanapun pcngalaman manusra bulran hanya
aspek kognitif, mclainkan jugu sfeknf yang sclatu
muncul baru dan pcnuh clcngan makna dan lconcradlksi
yang bcrbagiu-baga, dan senngkall bertentangan, Para
pcngikut marhab Inrerpretlvis berusaha selalu tngm
menangkap benang merah dari sejuta makna dan
korurndiksi lni, Mmhab manapun yang di>'llkiru peneliti,
sungguh teori yang dirujuk merupakan versi rerbaru
arau mutakhir dan apa yang disebur "kebenaran".

IU
-

BABV
STRATEGI PENGUMPULAN
DATA KUALITATIF

ffli dalam penelttlan lcuaUtarif pcnelicl U!kallgu•


JtJlx:rpernn seb:igai lnstrumen penelitian, Ber~
nyn proses pengumpulan data, penelin benar-benar
diharapkan IDllillpU berfnreraksi dcngan obvek (masya•
rakat) yang diJ adikan sasaran penellrian, Dengan an i
kara, penelld menggunalam pendekaran alamiah dan
peka rerbadap gejala-gejala yang dilihar, didcngar.
dirasalmn serra difilrubn. Keberhasllan penellnan amar
ccrgannmg darl dam lapangan, maka keterapan, L:ctelt·
clan, rincian, kelengkapan dan keluesan pencacatan
lnfonnasi yang diamatl dilapangan amar penttnz
artinya. Pencaeaean dam lapangan yang min cermar
alca.n merugilam penelhi sendin dan almn mcnvulitbn
dalam analuls unruk pcnarikan kesimpulan penelirlan.
Dalam mcngumpulk:m dam lwllllrnri[, sasaran ynng
drpelajan adalab terkait dengan lamr sosial Spradley
(1980'45) menjelaskan "setnWI ,icuasi soslal terdiri dari
tlg;il elcmcn pokok yairu rempm, para akux clan
kegiamn• kegiaran • Oapat dlpahamt bahwn saru
siruasi sosial ltu terdlri clan uga unsur yniru cempac,
akror-akcor
1 1
-
Mm>do!OjpPc:ncht1An Kiwu~nt ----------

(pelnku) dan keglaran yang merupakan dimens] pokok


dalam roraliras larar bcrlangsungny;i penellnan ini
Pengumpulan data kualicatif menurut Lincoln &.
Guba (1985) menggunalcan wawuncara, observan dan
dokumen (caratan arau arslp). Wawancara, observasi
berperan serra (J>arr1opan1 Q/nmrwon) dan kajian dolcu·
men -ahng menduhmg clan melenglcap{ dalam mcmmuhi ........
data yang diperlukan sebagaimana fokus penelidan.
Data yang trtkumpul tercatat dalam c:atutan lapangan.

A. Observas] Berperanserta (ParridpantOh..~-arion)


Pengumpulan data dengan mcngguna.kan obsctvasi
berperanscna dituajukkan untuk mengunglcaplmn makna
suaru kejadian dari scrr,n,g tertenru, yang mcrupalcan
perhanan esenstal dalam penellrian lcualiatif. Observas,
berperanserra dilakukan unruk mengamati obyck
penelntan, sepern tempat khusus suaru organtsast,
'!Ckelompolc orang arau bebempa aknviras suaru sekolah,
Peneamar (!lmc?:l'lier) dalam bcrlang.ungn1'8 ol:Rrva:si
dapat bcrperan sebagai pengamar yang hanya semara•
mara mengamari dengan ndak ikut bcrprutisi~i daJam
k.cglnmn subyck. DI sisi lain, pcngamnr dapar bcrperao
serra dalam kegiaran 1ubyelc dengan sedikit terdapar
perbedaan antara penellrl dengan subyck.
Ada kemungkiann pengalaman perrama dalam
mclakukan pengamacan berperansemi mengalam, ber•
bagaJ hambaran, Ada beberapa saran yang dil,rumkal-nn
Bogdan dan Blklen (1982), agar hari-hari pcnnulaan

1 1
-
-------- Stratq1 Pcngumpulm D•ta KualiwJf

d1 lapangan berjalan dcngaa balk, ya.i~


l) Jang:an
pedulilam 3pa yang terjooi di lapang;m secara
pribaJL Karena apa yang diahuni penelit! pemula
di lapangan adalah bagian dari ripibl proses kena
dalam penehrian,
2} Atur kunjungan anda yang pertama sehingga ada
orang di sans yang akan memperkenalkan anda,
3) Jangan berusaha menyelesaikan pekerjaan terlalu
banyak pada hari-han permulaan.
'f) Agak pa,if ~ajo. Tunjukkan miruu dan galroh aw
spa yang anda pclajarl, tempi jangan mengajukan
rerlalu banyak perranvaan, leblh-leblh di bidang
yang botch joot merumbullam pen:eruangan pendapat.
5) Berlalmlah rnmnh. Kedka anda diperkenalkan kepada
orang-orang. tersenyumlah dan berlaku sopan.
Ucapknn sal:un kalnu anda melewari onmg,<>rang
di
ruangan,

Dalam berlangsungnya obse.rvasl, kedua peran


tersebut ndak dapnc dipisahkan lcarena awal mclalmlcao
pengamnmn pertama-rama penellti tetap mermsahkan
dlri dari SIJb\•ck sampai tm:ipmnya ~ baik anmra
penellt] dengan subyek. Selanjumya penelirl menarik
din dan linglrungan subyek supaya tidalc kehilangan
tujuan uramanys, Keberhasllan penehtian sangar rer•
ganrung dengan kemampuan mcnvesualkan din dengao
dunia subyek.
Berlangsungnya pc:ngamauin berpemn serra dalrun
1 I
-
Me1odolqii Pcndm.ltl Kualu:wf ----------

&i!U35.t 50Sia1 tertentu, sehingga salah saru langkah umma


dalam hal uu !IH!lnkukno suat:u pcngk:aj Ian manyanglcut
selelcsi den sllllll51-s1ruas1 sosial yang tepar unruk cuju.m
pencil rian lcuaJ im tif
Spradley (19n : 39-42) menjelaskan tiga unsur Utlm3
Jalam srruasi sosral yang perlu clilcaii, yalru :
a. Tempar arau kondi.si fuik (lokasi-lokasi), misalnya ..-,..
sekolah arau sunru lolwi dengan sebuah sekolnh.
b. Akror yang terlibar dalam SltuaSI sosial ben;;mgkunm,
m!salnya guru-zuru. rnahaslswa-rnahastswa, pcrugas
adminlsrrasl clan seb-dgamyu.
c. Aktivara,, yang cerjadl dalom siruasi soslal rersebor,

Selanjucnya Spmdley (1972: 45-52) menjclas.kan


bahwa dalnm menveleksi s11:uas1 soslal dalam mdab,bn
pengamatan berperanserra dapat dilakukan dcngan
jalan memperri.mbangkan kriteria ~ebagai beriltuc :

11. Kesedahanaan
Pertams kali melakukan penelitian lcualitatlf,
menveleks] suatu suuasr sosral yang rungg:a.l dan
mencoba uncuk memulru dengnn suuas: 506ml S3J'lg;II
sederhana dan mempunyai ruang lingkup cukup
terbaras culrup penting artinya. Kernw:lian dengan
banyalt pengalamnn dapar memperluas ke dalam
slruasl-siruas! yang kompleks.
b. Aksesabillras
Beberapa situast dapat dengan mudah dimasulc.i

1 I
-
-------- S1ntq1 Pcngwnpulan Oatll Kua!Jt&lif

sementsra beberapa siruasi sukar dunasuki, Unruk


belajar melaknkan penditinn kimlimtif, diambil 5Ullru
situa.i )-ang dapat dengan lebih mooah dimasuki.
Jib mungkin penelltl rldak perlu menggunakan
sdurub wakru yang ada unruk mmooba mendapawm
kesemparan.
c. Kecidak Kenraraan
Para peneliti dalnm melnlrukan penelinan kuahmnf
sehnrumva lrur.mg kenrara dalam beberapa siruasi•
sicua,i sosial yang dlikucl. Kendanpun akhlrnya
penelld berhari-hari dalarn suaru slnwi sosial.
d. Aknvuas-aknvuas Berulang
Untuk memahaml kejadian suaru situasl sostal,
i:enelld perlu mellhat sampel ~'lingbesar dart aknvi.w
yang diulangi berkah-kah dalam slruasi sosial ber•
=gkucan. Oleh knrena itu seleksi suam sirua,i sosial
sangat diperlulam.
e , Kemudnhan Berparrisipasi
Walaupun peneliri tidak bopaitbipesl dalam $ltuasi,
cobalah menemukan suaru 5inwi sosial untuk peng•
k.aj ian suatu peranserta dalam akriviras dimana
penehrian dilaksanakan.

Observasi dapar dilakuknn oleh penelin secara


tcrbuka atau tcr5elubung dalam larar abmiah. Obscrv.ul
tersebut dapat juga dlcacat dengan berbagat cam,
misalnya membuar caratan, buku-buku log, cntatan
themanc, Duampmg perilaku observasi dapar meliputi

1 1
Mer.odoloss Pmdttwi Kualrnmf --------•

unsur-unsur verbal dan non verbal yang keduanya harus


dipandang sebagai ripe-tlpe lnformasi bcrharga.
Menurut William~ yang dueriemahkan olch
Moleong (1989), Faisal (1990), Bogdan dan B!lclen (1982)
disimpulbn bnhwa salah saru oliiervasi
berperanserra yang dapat d:igunakan dalam pt'ilgUmpu!
an data adalah
peranserrn pasif. Adapun observasl peranserra paslf '""'
yairu penelirl hadir dalam suaru suuasi terapt ndak
berperan serta dengan orang-orang dalam. Peranan
peran serra MD)'a menynlc.slkan berbagai perisriwa atau
mclal..-ukan tindalcan secara pasif, (2) mdalmk:an wawan-
cara (inlA!nw) baik ~-.mg terstrukrur maupun yang tidaJc
strukrur tcrhaJap para akror, Jan (3) melakukan peng-
b1ian dokumc:n (doonnau stutl,) yang durultki ~LSa.51.
Pada mulanya data yang didapar dart infonnan ~1
dari sudur randang mforman/respondm (tmic). Selan-
jum)'.l data )'Mg sw.iah dianallsis berdasarbn dari sudut
pandang penehu (~icJ.
Sejalan dengan hal uu, Bogdnn dan Taylor(l 985)
mcnicwbn dalam cararan lapangan hams disusun
sctelah ob&ervast maupun mengadaJcan ~ deng;m
subjek yang duehn, Karena cararan lapangan berupa
dam <>bcrva5i dikumpulkan dalam mauan lapw,g.m yang
lcomprdtcnslf sekah, Secara keselwuhan, peneltn send.in
U!rjun Ice lapangan scbagai instmmen utama (Ice, msuu,
menr) dalam pcnclitian inl. Sebagal instrumen utama
dal.wn penelinan iru malca pencliti ,;cndiri yang meng•
gunakan beberapa tckmk pcngumpulan data yaitu :

1 1
-
-------- Scntegi Pcngumpulul Data Xua!Jmu

Observasi Dam nrau lnfonnasi yang c:lipcrlukanjuga


dilanup•llc:m clengan obscrvasi dllakukan melalul
penga• mamn lan~ng pada rcmpo.t penelirian balk
secara ter• bum maupun rerselubung, Di sampmg iru
juga meourut Bogdon dan Taylor (1985; 134) darl
pengamarao dibuat carar:nn lapangan yang harus
dlSUSWl serelah ebservasl maupun mcngadalcan
bubuogan dengan subjek yang d.itcliti. Karena ca.raran
lapan,gan berupa data dari obser• Vll5i peneliu barns
membuac cataran lapangan yang lwmprebewif ~-
Sccara lr.esduruhan, pcnelui 5Clldlri yang mengamncl
perilaku dan nilai yang budaya men• dasari pertlaku.

B. Wawancan
Wawancara cerbadap lofoanan sebagai 5U.IIIW dam
clan informasi dIJakulam den~ rujuan reoggslian infor·
masi rcncang folab penclitian. Mcnuruc Bogdan dan
Bilden (1982) wawancara lalah percakapan yang ber•
rujuan, OOl'lanya anrara dWI orang (tetllpi bdang-bdang
lebih) yang dhmlhknn oleh salah seorang ckngan roakssJd
mcmpcrolch kererangan,
~ kara lam, wawaneara dilalrulcan unruk meng•
lwomubi meagcruu orang, lrejodi.an. lregmam, ocganlsasi
pcnsaan, monvast, tunturan, kcpeduliao dan lain-lain
kd,ular;m; mcrck.on..aubi lcebulaam-lctbuiatan dcmiklan
~ yang dialami masa lalu; mempcoyek:slk.an kebu•
laean-kebulaean sebagai yang relah diharaplcan unruk
di:ilami pada masa yang ak:an darang;
memverifikasi,
1 1
MclOdologi PenchlWI Kualiunf ----------

mengubah dan memperluas lnfonna.si yang diperolch


dan orang lain balk manusia maupun buJcan m.anusia
(niangtdasrJ ; clan memvmfikas1, mengubah clan memper•
luas konsuuks1 yang dilcembangJwn olch penehn sehagai
pengecekan (Molcong, 1989}.
Selain menggunakan reknlk ob5ervaq berperanserm
dalam penelinan kualiranf, reknik wnwancara dapat '"'
digunakan unruk mengumpulkan dara. Wawancara
merupakan sebuah pereakapan antara dua orong amu
lebih dimsnn pertanyaan dia1ulcan oleh ,;acorang yang
bc1pemu seba~ pewawancara, Tckrulc wnwanaira dapor
digunalcan ~i )tmtegi penunjang tclcnik lam untuk
mengumpulkan Jam, seperrl observasi berperanserra,
anahsa dokumcn d.an sebagainya.
Prosedur mclalculmn wawancara, perrama-rama
dimulal dcngan pereakapan betsifut pengenalan sena
pencipraan hubungan yang scrasi anrara peneliti
denean subyck, dlmulailah membicarakan persoalan
~,mg diharapknn dengan membenrahu rujuan
penelldan serra mcyakink:an subyek bahwa apa yang
dibicarakan akan dirahasiakan,
Wawan.cara pada pnnsrpnya adalob pcruriwa per·
cakapan mencakup beberapa unsur, yauu :
1. Ucapan salam perremuan, kadang-lradang_ salam
sama dengan pertemuan biasa unwlc mcrobuat
sumana
akrab,
2. Punya m.aksud yang jelas dan dlkemukakan lcepada
1nformnn yang menjadi lawan bicara. Hal inl dilak-
120
-
-------- Straiqp PCl13Ufflj7UlulData Kua!IWII'

sanalmn dengan kegiaran :


a. Mcnjelaskan rujuan peneliuan kepada infonnan
b. Menganukakan apa yang sedang dicamt atau direbm
c. Mengingatkan kepada lnfunmm agar mcngguruibn
istilah-istilah amu bahan asll sepertl digunakan sehari·
hari.
d Pernmyaan d1gunak1111 penelln dapat d11Jastfikasilmn
sebagar beriku r :
;. Perranvaan deskrtprtf yang memungkinkan
pewawancara inembcri conroh dan bahasa tnfonnan
sememara dapat pula meminra infocmas1 tnmbah:in.
,.. Pen:aoyaan srrukrural yaitu pertanvaan yang
memungkmkan peneliti mengerahui bagaiman
cam lnfonnan mmgoc~i pengemhuan
mcreka.
~ Pertanyaan konrras yalw pertanyaan }'Bng memung•
kinkan penellrt mcnyatnkan maksud informan
dengan 15tiJnh yang drpakai.
? Memm111kklam tmnat a1nu k.emlak cahuan sdungga
informun rerdorong unruk memberi infOTlllllS1 data
leblh lanjut.
:;..- Mmgulnngi apa yang relah dlkatakan dimana
pewawancara mengulangi apa yang dlkarakan
informan dan mengulangj pertanvaan unruk mema•
h.amt apa yang disarnpatkan,
;.. Meminra peluasan dnn bukan ringkasan dimnna
penelm meminra mforman untuk memperluas dan
berbiara ten.is dan mengingarlcan iofunnan unruk
ridalc meringkas.
12 11
-
M=c!oloSl Pmcbtwi Kmt,wit ----------

, Menvarakan perranvaan persahabatan,


;. Memberi walctu kepada informan unrulc bcmlar
denzan mcmanfaatkan fuse waktu senggang.
,. Mengalduri kegiaran wa.wancara.

Wawancara berdasarkan strukturnya dapat di•


kJastflltasilcan aras wawancara terturup dan terbuka,
Wawancara rerturup dilaL::ulcan dengan mengsjukan
pertan}'aan-pertanyaan ynng difoku.skan pada topik
rerrenru, sedangkan wawancara rerbuka peneltn
memberlkan kebebasan dan mendorong subyek untulc
berbicara secara luas serra 1s1 pembrcaraan lebih
banyalc direnrulcan oleh subyek.
Dalam pelaksanaan penelman lrualitatif, disarankan
supaya peneliri tidal: terfokus satu maca.m dan kedua
JC11.15 wawancara rersebur, Saru hal rolcolc dirunjukkan
dalam baJ im, wawnnaira belangsung dengan bailc yang
Jimndai oleh kemudahan serta lccbebasan suhyck mcng•
ungkapL::an pandangannya tenrang sesuaru, Penelirl
diharuskan memperhatilcan apa yang diungkapkan
subyek, bertanya sccam rinci, rnenghindan pen.myaan
yang lcemungkinan jawabannya "ya" atau "ridak".
Wawancara dapar dilakukan secara perseorangan arau
kelompolc.
Lincoln dan Guba (1985 : 259-267) meniewkan
langbh-lanakah unruk melakukan wawancara, yairu:
1) Memuruskan siapa yang dlwswancarai.
Z) Membuar persiapan unruk wnwancara bersangkutan

12 11
-
--------Stntqp Pcnl)IJDl2UWl Dua Ku.aliwif

agar produknf
3) Membunt tindalcan permulaan pada awal wawancara
untuk menciptakan suasana yang dllngmi,
4) Mcogal\lf laju wawancara dan mcnjaga agar wa11..m·
cara produkuf.
5) Mcngakhirl wawancara dan menurup dengan
menyaji.kan kemball pokok urama yang dipelajari
kepada ornng drwswaacarai unruk venflkasi.
6) Mencarar wawancara ke dalam caratan lapangan.
7) Akrlvuas-akrtvnas nndak lanjut pengumpulan data
harus diidcntifikui berdasarkan infermas] yang
dtberlkan.
Sehubungnn dengun uraian rersebur, Spradley
(1972 : 55-68) mengemulcalmn empat lang)cah manbina
keakraban dengan responden, yairu :
l) Pcngenalan pertama yang pcnuh dengan randa
tan\'ll Dalam hal ini, penelici Jan informan sama•
sama mempunyal kecemasan, Uncuk mengamsinya
pencliri harus menyadari bahwa kedua belah pihak
merasakan hal yang sama.
2) M~a eksplorasi. Dalam hal inl, lcedua belah pihak
mencoba mcmanfnatkan hubungan mereka dengan
menemuknn siapa lawan bicaranya dan apa yang
dimaksud. Kesempatan 101 masmg-maslng pihak
mendengar dan mengamat] semi mcnguji saru sama
lain unruk dapar bekerjasama,

1 12
Mctodologi Pmclnw, KUA11taaf ---------

C. Pcngkajian Dokumcn
Dalam metode penelitian kuallrartf, peneltrl
merupakan instrumen urama (key msrnonenr). Bogdan
dan Biltlen (1982 : 27) menjelaslran •,Jie ~ u.'IUI
w
rlie resmrdrr'J iruiglu beirig kq insrnanD1l far analysis".
Selaruurnya Nasution (1988), Faisal (1990) mengemu•
kakan bahwa dalam penelinan narurahsrik pen.eliri
sendirilah menj:idl instrumen urama yang terjun ke
lllpangan serta berusaha mengumpulbn lnformmi.
Seluruh data dilcumpulkan dan ditafsirlcan olch
pcneliti, terapi da1am kegiatan lru peneliri didulcung
instrumen selcunder, )'llitu : foto, cataran dan dolrumen·
dolrumcn yang berkaitan dengan fok:w penelitian.
Sebazar manusia, penelirl menjadi instrumen utama
dengan ciri khusus arau kelebihan, Nasucion (1988) mm•
[elaskan kelebihan rersebut yalru: (I) manusia sebagru
mstrumea, akan lebih peka dan leblh cepat dapar berealcsi
rerhadap sumulus dari Hnglc.ungan yang diperkirakan
bermakna araupun )'ling lcumng bermakna hagJ penell•
rinn. Pcneliri sebagai insrrurnen leblh cepar bereaksi
den berinreraksl rerhadar banyak falctor dalam rltull.5i
yang senannasa beruhah, (2) peneliti lldxlgai iruawnm
dapat menyesumk:an dirt terhadap berbagai siruasi,
dan dapat mtngUmpullcan ~i jerus dam sebligus,
(3) seriap situasi merupakan suaru keseluruhan dan
pcneliti sebagaJ insrrumen dapar menangkap hampir
lce.seluruhan slruasi serea dapar rnemahamt semua sdulc
beluk siruasi, (4) suaru siruasi yang melibatk:an mremlcsi
manusla, tidak dapar dlpahanu dengan hanya penge-

1 12
-
-------- Stnli'gi Pffll:WDpulanOm KUA.liwif

mhuan sala, cctap1 penditi 3Cring membumhlam poa.s..an


uncuk menghayatinya, (5) penelul sebagai instrumen
dapar ~gera menganall<i• dara ~"3ng dlperoleh, sdungga
~ dapm menofiiirlau, ro.aknanya. unruk sefan1umya
dapar seeera menenrukan arah observasi, (6) penehn
scbagai instrumen dapat mengambll keslmpulan ber•
dasarkan data ya.ng dilwmpulkan pada suaru waktu
terrenru dan dapar segera menggunalcnnnya 1eb:igai
babkan unruk memperoleh mformasi baru dan aklumf8
(7) penellri <ebagru mstrumen dapar meneruna dan
mengolah respon yang meny,mpang, bahk.an yang
bertenmngan unrulc drpergunakan mcmpen:mggi ringka1
kepercavaan dnn ringlaiL pemalmman aspek yang dnelm,
Dalam pelaksanaan penelinan kualitauf ada
lxbe:lpe 1clmi.k pe:ngumpulan data r-ang dapat dilakulam
oleh penellrl. Teknik rersebut yruru :
Dalam penelinan kullallrarif dolcumen dan foco
diperlukan, sehubungan dengan ~uing rerrenru yang
digunakan unruk menganahsts data.

- Dokumen
Berbagai jeni.> dokumen dapat digunab.n peneliti
schubungan dengan penelician kualiradf. Dokumen
rersebur antara lam :

a. Dokumen Pribadi
Dokumen pribad! merupakan narasi pribad1 rang
mencertrakan pcrbuacan dan pengalaman serat

1 12
-
MCIDdolOIP Pcndtnan Kuatuaaf ----------

kcyakirum sendlrt, Melalul dolrumen te:rsebut, peneliri


dapat melihar bagaimana seseonmg melthar suaru
slruasl sostal, arn pengalru:mm bagi dirinya, ~uD!lna
la mellhat kcnyaman dan sererusnya, Di sisi lam pen,:liti
harus berusaha unruk mengerahw maksud membuer
dolcumen tersebur, Dokumen semaeam ini dapar di•
lr.-elompokan yairu ;
, Cat.nan hnriao
, Log y:uru eataran harian mcngenai orang lain
, Surat menyu.rat
:;. Auto bigorafl

b. Dokumen Re5mi
Dok:umen resmi ausalnya memo, catatan sidang,
korespondens], dokumen kebqakan, proposal, tara
rerrib. arsip dan sererusnva, Dokumen semacam ini
ada beberapa Jerus, yairu :
~· Dolarmen mtemal sepern memo, cararan kecil dan
infonnasi lain y-.mg dlndaltan clalam suaru ~i,
makin dekat hubungan penellrt dengan anggoca
ergarusast makin munglcin mendaparkan bahan
rersebur,
~ Cataran mengena] siswa dan file pribadi.
> Statl.stik resmi dan data kuantttarif lainnya,

Foto
Foro yang digunakan dalam penditian lrualitatif
dapat foto dibuat sendrri atnu orang lain. Foto dibuat

1 12
-
--------Stntq, PntgumpuDlianuKu.ildan(

orang lain biasarwa dalru:n benruk album pnbads arsu


msransi yang duirnpan sebagai arsip mengenai suaru
kegiaran. Fote dapat memberikan gambaran urnum
renrang sez1ing Jan posisl orang dalam suaru .1r1ring
\'an& dapar membertkan informasi fakrual serta dapar
d1~ bersama mformas! lamnva,
Foto dan film harus Jipahaml se.uu, Jeng.an
kontck:5 foto dtbuat, slapa yang rnembuat dalam
kondis] apa, cara pengambilan foro, kesadaran orang
Yan.I? diforo.
Poto yang dibuat sendin dapat dipergunakan seperti
foto lain. Unruk menvederhanakan Jara o~i rer•
masuk t.ing dlbuar dengan video camera,

D. Aoali,1, hi
Anallsrs isi drgunakan berkennan dengao per·
masalahan, yaitu ;
I . Data yang rersedia sebagian besar ce:rd!ri dari bahan•
bahan yang berdokumenrasr. Para penellu yang
mampu secara langsung mencapai subvek-subvek
yang akan diceliri ~bnilm~a memperrimbangkan
mendapatkan data yang tepat serra biaya yang lebih
mumh. Apabila mempuvai kererbawan waktu <erta
jarak yang rldak memungkinkan unruk mencapai
subvek secara lanzsung, mak.a analisis iii parut
dipenimbangkan. Hal rersebur lebih-leblh bila yang
akan ditclid ialah orang-orang yang sudah tidak
ada lagi (men.inggal) maka pmelitian tcrbadap attnlml·
cararannya sendm serra cararan-eararan orang lam
1 12
-
Mm>doll>fll Pc:ndrciaa Rua.llruif ----------

mengenaJ dirinya. ~ membanru dalnm


memahami dalam memahamidln orang tersebur,
Ada lcalanyn seorang penehn yang meskipun
sebenamva mau mencapei subyeknya tetapl lcbih
sub mmggunalam anali.si~ rs], Hal rru
disebabkan, karena rtdak mengandung resiko-
resiko dimana perilaku suhyek
)"llng dlsurve at.au dlkmai eksperimen berubah karma
perlakuan tersebur. Sering rctjadi bila seseorang
sadar bahwa dmnya sudah dlrellrJ mengubah tlngJcah
lakunya ~ingga basilnya cidak murni lagi. Hal ini
terutama pada peaelitian-penellnan yang melakukan
pengamamn atau pcngulcuran ulang menganai sikap,
mlai arau pcrilaku. Aoal!.sis !.si dapat pula menjadl
pelengkap sumber data, Hal mi dUalwlcan denga:n
earn membandmgkan hasrl dari wawancara dan
obscrva.si dengan hasil ana.Us!.s i.si.
2. Mcmberibn unsur-unsur reon rerrenru mengenai
dam rerseber, lcarena baha.sa yang dipcrgunak:m
oleh suhyelc yang dirclid saagar sullt dipahanu.
3. Si pcneliri memilild kemampuan teknis karena
sering lcali volume mareri melebihi lccmampuan
penelin unrulc menanganinya. Penelltian surat bl:m,
majalah-majalah, Iilm-fllm, buku ridak munglun
peneliti mampu menelm secara keseluruhan, Unruk
meng;u:asi masalah tC!Sebut camnya utlah menganali!is
hanyn sampel materi-marerl renemu. Penemuan
dokumen yang relah rerseleks! dapat disimpulbn
unruk keseluruhan mareri dari mana roarer! rcrae_buc
rerscleksi. Hanya dengan langknh-langlrah yang benar
1 12
-
-------- Smuqp Pc:ogumpubn Om Ktwiwu

dan represenrarif Rbmgga basil dapar dlberlakukan


ltepacla seluruh materi.

Catatan Lapangan
Keberhasllan penelltian lo.mlllDtif' terganrun.g
kcpada rmcian, ketetapan dan keluesan cararan
lapanzan. Catatan lapmg,m dtboar sewaktu melakukan
penzamamn berperanserta, wawancara serta bentuk
pcngumpulan dam lainnya, 8ofpan & Bilden (192: 73-93)
dan ~
(1972: 63-72) meruelaskan camcan lapangan mcncakup
dua, yaitll ;
l. Catamn dc,laiptlf yang rnencakup deskrips] seeara
rennet apa yang dllihar, didengar dan dialaml oleh
penehn, J<ara-kani khU5U5 dan derail digunalmn. bukan
kara- kata y;mg absrrak, superficial, sumatif' dan evalu•
arif k:alau pcrlu pakal kutipan. Hal yang cJiluldskan
mcnc:alcup :
a. Gamborun subvek yang dtreltri , mehpuri
penampilan, nngkah laku, gaya dan perbuaran•
nya. Hot Im harus dlbuar unN.lc seriap orang }-
ang kemudmn dlperbehanu untuk camt:an
berikurnya.
b. Rekonsrrukst percakapan, mencal:up cataran
langsung dan pemyataan verbal yang dldengar
d1kamlcanorang. dan wawancara dnn pembicaraan
informal yang diuraikan dengan kara-kara sendlri
jlka rldak dapar membuat kutipan langsung.

1 11
Catatan lnl Juga mencakup cararan non verbal
yang rerinci yang diamarl.

1 11
Me!odologi Pc:nc!lti•o Ku•llaui( ---------

c, Deslaipsi scmng &ilc, mencakup gambaran,


peea, foco, video cape clan deslcnpsi tersebur
memben• kan informasi mengenal lconreks
yang penrmg rerapi ndak perlu dJulangi setlap
mengamati setting yang sama,
d Carsran perisuwa penung dalam setting, men·
cakup siapa yang rerllhar, apa perisrrwanya
bagaimana orang mcllhatnya, bentuk perbuatan•
nya, cararan hiscorisnya yang clctil yang memberi•
kan konreks kepada pensnwn clan seterusnya.
e. Lukisan aktivitas partisipan. mencalrup deskripsJ
yang terincl tingk.ah Iaku, ururan ringlcah lnku
clan benruk tlngkah lalru eersebur.
(. Deskripsr dari nngkah la.lru pengamar dan per·
buatann}"3 oleh lcarena penehn termasuk Insrru•
men, tingk.ah laku penellri sendiri, percakapan,
hubungan dcngan partislpan, asumsl clan kehachrnn
fisil. sehubungan dengan apa yang dideslaipMbn
hanb dinyarakan dalam carnran unruk membanru
penelld.
2. Cararan reflckof yairu camran yang dlbuat
be:rdasarlcan cat1m1n lapangan unruk merdleksibn
pandanp1lebih pc™>nal dari pengamar atau
penelm, Selanjumya
camtan inl, membuat spekulosi, perasaan, masalah.
ide, fuasat, prasangka, rencana pengamaran wan•
JUIDya, clan scbag.u:nya dari pcnclitl yang terhubung
dengan subyelc. Untuk mcmberilam lcernngka 1c.oosep,
rual gunalcan cararan reflekrlf dalam menginrer•
prerasi caratan lapangan dcsL:riptif. Di sarnping Lill
1 11
-------- Sttluqp Pai,umpulaA O.ua Kwllwil

catatan lapangan members jalan unruk tnengetahui


pcngaruh pengamat, C9J'll pildmya, arah )'tOOtn)'ll
Jan mana tJe Jatang Jan sererusnva, Cacamn
reflekuf berguna unruk mengon1rol penpuh penelln,
Caraean reflekuf dapat dipisahkan dan caratan
desknprif Jengan menggunakan kode CP (catatan
pengamar) atau dipisahlcan betul dari caratan
pmgamat. C..mmn rdleltri! dapar d!bagj aras :
a l Reflelcsi anahsis, mencakup refleks1 peng:u:nnt
apa yang dlpclajarin'y'a, tema yang muncul, pola
y;ing ada, hubungan anrara data, Ide baru Jan
~ebagai· nya. Hal ini merupakan catatan
pendek her· hubungan dengnn deskripsi panjang
berbenmk analytic memos unruk menabungkan
informasi
dari catatan-caratan lapangan yang lain. Caratan
rersebur memuat proses mencart arrl dan
menafsirkan darn yang sedang dikumpulkan,
b) Refle~i terhadap mcrodn, mencakup deskripsi
mengcnal penyesuaian metodologl rerhadap
desam yang dltellrt, lcepurusan pengamb!lan sampel,
masalah-masalah yang harus diranggulangi dalam
melakukan srudi seterusnya,
c) Refleksl mengenal dilema dan konOik yang
berstfat ens.
d) Rdlelts1 mengenai kemnglai. betfila.r penelln yang
berguna unruk rnengonrrol pengaruh subvek dan
penelici, mencakup pengalaman, pandangan,
keper-cayaan, slkap, prasangka semi perubahan
per.,pclcti! yang ada hubungannya denzan ha! yang
13
-
M=clalCJlll PalditiaA KuA!lwif ----------

sedang ditehrl,
c) Penjelasan pokok tertenru, mencakup segala
sesWU11 yang meragultan, koreksi dan kesalahan
mforrnasi.

Benruk eararan lapangan rergantung dari penelin,


Bogdan don Bilden (1982 : 73-93) menielaskan bahwa
catatan lapangan dlarur da1:un suatu kumpulan. Saru
bagian unruk seuap sessi observasi, saru unruk wawan•
cara, saru untulc analisa dokumen. Masin~rng
bagian
hcndamya memuat :
I) Halaman perrama dari informasi mtngenal kapan
peristiwa lru, aiapa, dlmana dan kapan dlcarar,
2) Deretan parag,af yang bcrisi semua benruk csraran
lapanzan,
3) Spasi vanll disediakan dalam cataran lapangan unruk
sbipan.

P~ penullsan cataran lapangan mcncalrup fuse


arau lnngkah yalru:
1) Catatan awal pada wakru melakukan ebservast,
wawancarn yang berisl kata-kata kunci.
2) Perluasan cataean dilalrulcan segera serelah
L:.embaJ1 dengan mcnyempumakan kalimat dart
kara-kara lcunct, menambah cataran rcflckrlf, menyalin
kemb-.tli dari tape recorder.
J) Pcnambahan cararan dilakukan karena mungkin
dalam mcmpcrjclas atau membeculkan car:amn }'3.ng
ada,

L32
-------- Scniqp PcnaumPI.LWI D,lla Ktw1wif

Boi,ian dan Biklen (1982) mcny:inu,kan agar dalam


mencatat :
I) Jangan menunda-nunda uncuk melcngbpi catatan
se-udah pengumpulan data.
2) Jangan bcrbacara mengenai pcngumpulan data
sebelum data diruhs dalam cacacan lapanzan.
3) Lelll!kapi cnmmn pada tempar \'llllg renanz dan
1auh dan gangguao.
4) Sekurang-kurananya perluasan cataran 3 kah dan
cararan awal.
5) Buarlah kerangka dan sket sertap <es)i <chingga
pcneliti dapat menangkap gamooran seeara mtndetail.
6) Caratlah cataran lapangan secara kronologis.
7) Jang;m bimbang mengena! pencararan segala sesuaru
dari seuap 'leSSi peoelltl.

Berkenaan denzan uraian tersebur, Spradley (1972)


menjelaskan prmsip yang harus dillam sewaktu membuac
cataran lapangan, )'11iru :
I) Prinsip idenrlflkasi bahasa, dalrun ha! rru pencliu
hams mcruµdentifika.i bcnrulc atnu ripe bahnsa
ynng di· gunakan unruk serlap masukan eararan
lapangan
2) Prmsip verbarim, daJam ha] inl pencliti mengusahal.:an
agar membu:u caramn secara verbatim mencararan
<~rti npa ynng dikarakan orang, baik dalam pem•
bicaraan brasa maupun dalam wawancara khusus,
3) Pnnstp konknk, dalom melukiskan observasi gunakan
bahasa yang kongknt.
13 1
Mc:10dulo;i Pau:elu:i&n ICu.tUwu ---------

Bogdan dan Biklen (1985) menjclaslam bahwa pcng•


gunaan istilah peneli tian lwalimof adalah udlah pa,;ung
yang memillki ciri-ciri ten enru. Dara }.mg dilwmpulk:m
lunak, arnnya; lcaya Jalam penguraraan rentang orang,
tempar, dan percakapan Jan tidak gampang digarap
dengan menggunakan prosedur smtlstilc Pertanvaan•
perranyuan penelln ridak dlSUSIJ!I berdasarkan
Yllliabel operasieaal, [ustru mendlti segah1
kerumrran dalam konteksnvs.
Fokw penelitian memnng dibuar dolnm mengu.m•
pulkan data penellri kualiratif, tetapi penelin udak
membuar raru:nngan yang khesus terrenru unruk dijawab
dan hipotesis akan diuji Karena penelirt hanya akan
mc:n)'clid1lci unruk memahami pertlaku dart sudut
kerangka acuan rubyek eendm. Semeruara falaor-fulctor
lum merupakan soal penting kedua, Penehn cenderung
mem~umpulknn dam mclalui konrak yang terw
menerus dcngan orang orang di rempar subyck
biasanya berada
sehari-hari,
Bogdan clan Blklen (1985) yang dimaksud data
adnlnh bahan-bahan kasar (mentnh) yruig dikumpulkan
peneliti dari dunia (lapangan) yang dm::Jmnya Bahan•
bahan mentah rersebur berupn hal-hal khusus yang
menjadi dasar analists. Dara melipurl bahan-bahan
yang diceknm secara aktif oleh orang yang mcJalruJ.:an
erud], sepern transkrip wawancara dan cataraa dari
lapangan hasll obscn.-asi parusipan, Dam Juga meliputi,
apa-apa yang diciptalcan orang lain dan y.mg

13 1
diremukan penelm, misalnya bulcu barian, pore,
doL:umen resmi,

13 1
-------- Sintegi Pmgumpul&n Dua K1ahanf

dan an:ik.el surat kabar".


Dara melipun bailc bukn nyum maupun petunjuk
(atau penanda). Jib dilcumpullmn secara seksama, dam
merupakan fakta ccgar yang dapat menghemat
penullsan yang akan anda kerjakan darai spekulas!
mnpa Ja.sar. Data membuar peneliti berpijak d1 durua
empins, dan bila dikumpulkan dengan srsrematis
dan kerar, akan
menghubungkan penelitl kualiranf dengan benruk•
benruk salns lainnyu. Data meru:akup hal-hal khusus
yang perlu dipikirkan balk-balk dan dnlam-dnlmn tentang
scgr-segi kehldupan yang hendak di.sclidilu.
Setiap kcmbali dad cbservast, wawancara arau
ugiat3Jl penelinan lainnya, maka yang lanm dilakulron
penellri adalab menults hal-hal yang rerjadl. Selam
uu, betbagai bagian don cataran-caratan semacam iru,
peneliti akan merekam pllciran, slasar, reflek:si, firasar,
demlkian pun pola cammn yang muncuL Ini yang dl3cbut
cataran lapangan. arau cenra rertulis mengenal apa
yang didengar, d11ihac, dralarm, dan dipikirkan penehn
sclwnn bertan~gnyu pengumpulan dan reflekst dam
clalam stud I lwall tatif.
Keberhasrlan penelman kualicarif dengan observasi
pelibaran kh115US£1yn retapi juga keberhasilan bentuk•
bcoruk penc1iti lrualiratif lalnnya adalah mcngandallam
earatan lapangan yang dibuar secara rind, cermat dan
luas. Pada snnl observasi pelibatan semua data d1pmchmg
merupaksn caratan lapangan, isnlah ini mempuneai
arri lwlek.tif bagi scmua data yang dikumpullcan selama

1 lJ
Memdolog1 Pcndltlan Km.limnT ---------

berlanpmgnya srudi seperri lru yang rnehpuri cataran


lapangan, ttanskrip wawancnra, dolrumen resml, statisrlk
resmi, gambar, clan bahan-bahan lain,

Bagian lai Caratan Lapangan


Cannan lapangan bertslkan deskripsi mencakup
bidang..bidang berikuu

I. Gamba.ran tentang subvek,


Gambar:an tentang rubyck penellnan mencakup
penampilan fisilmya, pakaiannya, kelakuan k.hasnya
dan gaya bicara scrta tinclalrannya. Penelrd hendalcnya
mencari segi·segi rertentu orang yang membedakannva
dengan orang lain.

2. Rekonsrruksi dialog,
Reloonstrubi dialog adalah percalcapan yang ber•
langsung ancara subyclt direkam dcmik.ianpun apa yang
dikarakan subvek kepada penelln secara prlbadi".
Cawan itu bensikan pra/rlW! dan 1ldm.sar pereakapan,
tempi sebagaimana yang cclah dlkemuknlam sebelumnya,
Penelin hcndalcnya berusaha keras agar kara-kara subyelc
sendiri tidak berlcurnng. Kudp ucapan subyelc yang
duelin dengan lebih memperruicikan bagmmana II1ffllllls.
lam lmta·bta dan ungkapan-ungkapan yang kh115 dari
law- )'llng anda tellti arau yang penggunaannya istimcwa
di situ. Gerak, isyamt, abcn, ueapan dan clcsprC>i wajah
hendalcnya juga dlperhadkan.

1 lJ
-------- Srnrrgi Pcngumpulm DAI.a Kua\Jrulf

3. Deskrips! larar fullt,


Coreran gambar ruangan, pengaruran perabornya
~ umuk dicarac, Lula.san verbal mengreruu barang•
barang semcam papan culls, Isl papan pengumuman,
pembotan, dan lanmi serea dlnding bailc juga dima<ukkan.
Hendalcnya. diusahakan unruk menangkap suasana
gedung atau tempar yang anda observasr, Umpamanya
dtra Jpa )'ill'lg dlpanrulkan sekolah ynng dlrelin pada
waktu penelici melakukan pengammn.

4. Catat:an mengenal kejadlan-kejadlan khusus,


Catatan tersebut mengandung daftar meogenai
~iapa ),mg cerk:air di dalam kejadi.an, dcngan eara bagai•
mnna dan ,,fur tindak perbuarannrya.

5. Lukisan kegratan,
Unruk k:accgorl ini penellri masullin fenomena
secara nnct, tingkah laku, ururan-ururan, baiJc dngkah
lalru rru m.aupun tindakan-tlndakan ynng khsuus.

6. Tingkah laku pengamat,


DI da1am penelirian icualimdf, subyek nya
adalah orang -orang yang cliwawancarai dam dijumpal
di latar penehrian, tempi penelm hendaknya
memperlakukan diri !Cn.diri scbagai subvek pemeriba.
Karena penelinan adalah alar pengumpulan dam maka
sangarlah pencing memperharikan tingkah laku dan
a<umsl anda sendiri dan apapun yang lwnnya yang
dapar mempeogaruhi dam 'fllilg dikumpulkao dan
diolah,

LJ7
Mtmdo!OIP
PcndimKunalu:anf---------

Data yang lcaya arau "catataa lapangan yang


k:aya• cnc:iupaknn ungkapan yang digunabn oleh para
peneliti lapangan yang berpengalaman untuk
menggambarlcan cataran Lapangan yang kandungannya
bagus, yaicu berupa deskrtps] yang [elas dan dialog
yang relevan
dengan apa yang tecjadi di latar dan maknanya bagi
para peserra, Dara rang kayn penuh beri.si bal-hal
ynng mcrupa.lam bukn, dengan perunjulc-perun1uk )''l!D&
kalau JigabungJ.::an abn berguna bagi anda dalam
mengerjn}can anallsis yang bermakna aras apa yang
anda 1ellri~.
Selanjutnya apa isi sebenamye yang menjadi i.s1
relldcsi cataran lapangan? Benkut ini

l. Cararan tentang analtsts


Dalam tahnp mi, duga-duga apa }'1111g penelln sedang
pelajari, tema )'3J\g muncu.l, pole yang ada, bubungan
antnra bunr-butir dam, penambahan gaga.san den pilci:ran
yang muncul. Refleks. panjang yang berpusat pada
analisis di5ebut memo anahsis (QI- dan Strauss, 1967).

2. Reflcksi tenrang Meiode


Cararan lapangan Iru mcmuat bahan-bahan
mengenai prosedur dan srasat yang dlpergunakan di
dalam penelirian dan purusan-purusan yang diambtl
mcngenai rancangan studl. Dim.asukkan jug2 di situ
ulasan-ulasan mcngenal hubungan pribadl penliri
dengan subyek-subvek rertenru bersama-sama juga

1
dengan hal-hal yang menyenangkan dan masalah•
masalah yang dijumpaJ dalam melak.sanalam srudi,

1
-------- Suatqp Pqumpulan Olm K111llatif

3. Rdlcbt rentang dllema enk clan konflik


Karena pclccrjaan peneUtian lapangan iw mclibark:in
diri aruia di dalam kehldupan rubyck anda, maka akan
ecrus menerus rerjadl maAAlah hubungan anrara nilai
anda sendtri dan canggum; jawab terhadap subvek
maupun profesi peneliti,

4. Refleksi renrang kcrnngka pernlkiran pengamat


Pada umumnva penelrn rerjun ke lapangan
penelluan dengan asumst-asumsi tertenru mengenai
subyck dan law yang direlitinyu. Beberapa dart pm·
koo.seJ>$I ini berkenaan dengan kepen:ayaan agama,
k:leologi, politik, latar belakang enk, kedudukan dalam
masyarnlait, pengalaman di sekolah, suku bangs:a emu
jcnis kelamin. Senarai ini dapat dipanjang ulasannva,
seperri halnya setiap orang, para penellrl kualitatif
mcm.iilki pendapat, kepercavaan, sikap clan prasangka
clan mereka berusaha mengungkapkao ini semua dcngan
[alan merefleksr padn cara berpikimya sendiri di dalam
cararan-cataran yang dibuamya.
,
5. Hal-hal sebagai pemerjelas
Di sampmg semua hal yang dilakukan unruk mem•
perdalam perkara-perkara yang diseburkan cerdahulu
ma.b yang disarankan uoruk dilekukan adalah sebag;ti
seorang pengamat, peneliri dapat saja menambablcao
bli.mat·ka.limat di dalam catatan sebagai kererangan
sampmgan atau unruk menunjukkan arau memperjelas
~ yang barangk:all membingungkan. Penellti dapat

U9
Maodologi Pcnclitun Ku.1111.anf ----------

memberulkan kesalahan keterangan yang relah


dlrdcun pada kesemparan lain. Sebagai contoh, pcncliti
bamng• kali mencarar bahwa anda cidak. cahu
bagaunana bisa terjadi, tempi pada waktu melakukan
pengamaran dulu
anda bingung siapa ruuna dua roang guru. Kemudian
anda memberulkan kesalahan nama inL

140
BAB VI
SAMPLING DAN ANALISIS
DATA

A. Sampling
rneL:niL: samphng dalam penehtlan lcualicacif jnuh
Wberbeda dengan peodelcncun kuanntarif. Melahn
penclitian lcuancicarif, sampel dlpilih dari suaru popula.si,
aehiogga remuan dapac digenerall.sMi.kan brena
sample benar-benar mewakili suaru populasi.
Sedangkan dalam peneliuan kualuatlf, keberadaan
samplmg adalah unruk mcnjariog informasi
sebanvak-banyaknva dari bcrbagai macam sumber, yang
berrujuan uruuk merincl L:ckhususan ya.og ada dalarn
ramuan lconrelcs yang unik.
Selam itu, keberadaan sampling dalam penelirian
lru.alimtif juga dimalc.sudlcan unruk menggall infon:nasi
yang alcnn mmjerli dasar dan rancangan clan teori
yang muno1I Oleh karena tru, da1am penellnan
lrua.Utatif tidak ada sampel yane acak tetapr sampel
berrujuan (pinposrve sampling).
Adapun sampel bertujuan dapru d1tandai d.ari ciri•
ciri sebagal benkut: (a) sampel ndak dapar dnank dao

14
ditenrukan terlebih dahulu, (b) pemilihan sampel ~
berurutan yang bcrtujuan unruk memperoleh variasl

14
Mcrodol"IP Pcnetltiao Kn•Jifllrtr ---------

~banyak.-banyaknya. Satuan berilrut dapat dipilih untuk


memperluas informasi y.ing relah dlperoleh rerleblh
dahulu schingga dapar dipertentangkan atau diw adanya
kesenjangan mformasi yang dicemuai. Sehubungan
dcngan bal iru, reknik suatu sampling bola salju s:mgat
bennanfaac untuk mengumpulkan informasi, (c)
penyesuaian berkelanjuran dari sampel yang pada
mulanya seriap sampel sama kegunaannya, namun
sesudah banvak Informast yang masuk dao makin
m.engembang hiporesb ketja mah sampel malcio dipilih
aras dasar fokus peneltrlan, (d) pemillhan rerakhir
sudah terjadi pcngulangan y.ing [umlah sampc1 sudah
diccnrukan oleh pertimbangan informasi yang diper•
lukan, jib tidak sda lagi informasi yang dapar dijaiing
mab penarikan sampel pun sudah dapat diak.hiri.

B. Subyck PcncUtian
Subyek yang ditelici dalam penelician kualicacif
disebur infunnan yang dijodibn reman bahlam lcoastlmn
unruk mcnggali lnformasi yang dibumblcan pcnclici.
Sesuai deogao uraian terdahulu maka pcmillhan .sampcl
dijadik.an mforman tidal: dldasarl teknik probamlistic
mniplmg, melainkan d1sesimil::no dengao barapro infia111ffi
y.ing diinginhn. Penerapan sampcl didasarkan pada
teknik purposive =npling disebut critaior lmcd sampling.
Subyek informan haru5 dideskri.psikan dengan jelas,
siapa din pcrlu dlommnl::nn dengan ceunat. identimmya
yang berhubungan dengan: usill, jenis kelamln, ag-.ima,

142
---------- Sampllna dmAta!Ws Ow

pekerjaan, tingkat pendldikan dan kedudubn dj dalam


lllm}-.irakat amu llnglom!PTI ketja. Hal ccaebut berkaimn
dcng;m rdlevarul clan kunlicas informasl yang dipereleh
dnlam lca,ronnya dcngon upaya rnanggulesl ntau
validasi data. Bagian loin yang perlu dicerman odalah
hubungan uuonnan clengan tx>lwlc masalab yang dltellri.
Berkalran de.ngan hal lru, Spradley (1972·47) men•
jelaskan bahwa informan yang dipthh haruslah sese•
orang y.mg benar-benar mcmahami kulrur arau situasi
yang ingin dlteliri unruk memberll.:an informasl kepada
peneliu. Pada umumnya informan haruslah paling
sedlkir mcmpunyru kererllbaranng penuh 3-4 tahun"
Spradley (1972:48) juga menjela,kan bahwa kerer•
libamn informan heruiaknya terllbar datam slruasl 'y.tng
dikajl kalau ndak mereka akan lupa rincian·rincian
penting Jan tidak akan berbicara dalam bahasa khusus
berhubungan dcngan ~1tullii kulrural,
Sd.anjumyn Spradley (1972:49-51) menjelaskan
bahwa informan pertama, seharusnva menyeleksi sese•
orang yang mengetahui berkairan denzan pandanga:nl
adegan kulruraJ yang rldak peneliri kenal. lnfonrum
hmus dapat menyed!alam walcrunya beberapa jam Jalam
semmggµ dalnro siruasi-slruasl lain yang mcmungkinbn
penelm mewawancarai mereka, Ada bebcrapa care
untuk mengams1 wakru dcogan menggunabn leblh dan
leOrang infurman, mengilturi peltcrjaan mereka, meng•
harapkan mcreka schmgga subvek rnenyediakan wakru
karena penelltl benar-benar menaruh perhanan pada

1
Mctodolog cndltKiauanhmuf---------
Pi

mereka, Selanjurnya Spradley (1972:52) menegaskan


bahwa para peneliri alam menemukan infunnan.iofoonan
yang ridak mcn_ganalisis pengalaman lrulrural mereka
sendlri dart perspelarif orang lam, mclninkan
menurur pengalaman mereka sendlri ".

C. Anali.si.s Data
Serelah data yang dlperlukan teclmmpul dengan
~ teknik pengumpul;an data amu
mstrumen yang diterapkan, maka kegtaran
selanjucnya adalah melakukan aruillsis dam. Pada
polcoknya pengolahan data amu analisis data ads dun
cara, yang tergantung pada d.amnya, yaitu: (I) analisis
non sransrlk, dan (2) anallsls starisrik (Margono,
1997). Selanjurnja akan diu.railcan a.nali.sis data
dalam kuanticarif dan analisis dara kualtradf.
Analisis non statbrik dila.lcukan terhadap data
kunlimtif. Da1am hal ini penelltian k:ualimrif meogajak
seseorang unruk mcmpdajarl sesuaru masalab yang
mgin duehd secara mendasar dan mendalam sampal
ke akar-akarnva. Masalah dilibat dan berbagai segi.
Data yang dikumpul]can bukanlah secara random atau
llll!kanilc., tetapl dikuasai oleh pcngembangan hiporeas,
Apa yang diremukan pada suatu sant adalab satu pedoman
yang langsung terdapat apa yang akan dllmmpulkan
melalui wawaan.cara, observasi dan lcajLan dokumen.
Serelah darn clan inform.as! yang diperlukan ter•
kumpul selanjutnya dianalisls dalam ranglai mc:nemuJcan

144
---------- Sampling cl.In Ana1mt Dam

m.a.knA ccmuan. Menurut Moleong (1989: 103) bahwa


analisi.s dam Ialah proses mengorganisasikan don meng•
urutkan dam Ice dalam pola, kategon dan saruan uraum
darn sebingga dapru: duemukan rema dan clapat dirumus•
lam hipotesi.s k:erja seperti yang dlsarankan oleh darn.
Selanjurnya dlkemukakan babwa anahsis data
merupakan proses yang rerus menerus ddakukan
didalam nset cbservasi partisipan (Bogdan dan Taylor,
1985). Dam arau inform:ul yang diperoleh driri
lokasi
penelirian akan dianalisis seeara kootiniu serelah dibuar
eatatan lapangan unruk mcnemukan rema budaya arau
roalma perilaku subiek penelitlan.
Menurur Falsnl (1990) bahwa anallsls dam dalaro
peoelirian nw.licmf bergerak secara mdulaif yaitu dam/
fukra dikaregcrikan menuju kc tingkat abstraksi yang
lebih nnggi, melakukan slntet.is dan me~aogbn
reeri blla diperlukan. Setelah data dilrumpulkan dari
lekast penellrian melalui wawancara, observasi dan
dolrumcn makn dilakukno pengelompolcan dan pengu•
rnogan yang tldak pendng. Setelah itu dilalruk:an analisis
penguraian dao penarikan kesimpulan ccnuang makna
perllaku subJek penellrtan dalam larsr serra fok:us
pcnclman.
Bogdan dan Blklcn (1985) menjelaskan bahwa
analisis claw talah proses mencarl dao mcngarur
secara wterootis transknp wawancara, cararan
lapangan dan bahan-bahan lain yang telah

L
dikumpulkan unruk menambab pemab:unan scodiri
mengenal bahan-bahan

L
Mcmdolog1 Pc:ncluw, Kualuanf ---------

tersebut sehingga memungkinkan remuan rersebut di·


laporlcan kcpada piha.lc lam. Lebth Jauh d!jela.4:an bahwa
amilisis data mencalcup kegiaran mengerjakan data,
menaranya, mcmbagi menjadi saruan-saruan ~1Ul,IJ dapar
dikelola, menslntesisnya, mencari pola, menemukan
apa yang penting dan apa yang akan dipelajan Jan
mcmuruskan npa yang akan dllaporlcan. Adnpun hasil
akhir dari penclman adalah berupn bulru, malatlah, sapan
arau rencana nndakan, Dengan analisis dam. malca
data rersusun dengan baik dan rerarur sehmgga dapar
dikerahui mama dari remuan sc~ulll fob.is penelirlan.
Menurut Milo&. Huberman yang direriemahkan
oleh Rohiill (1992), ~an dan Bilden (1982) arulisi..
dim merupalc:an proses mcnyusun arau mengolah data
agar dapar dirafstrkan lebih lanjut. Kemudinn Moleong
(1989) b.:rpendapat bahwa analisis dam Jug;i dim:Jlarudknn
untuk mencmubn uruur-unsur arau bagian-bagian yang
bcrisikan lwcgori yang lebih lcecil dari data penelltinn.
Dara \'allg bnru didapar terdlri dart catatan lapangan
yung diperoleh melalui observasi, wawancara dan srudi
dolrumcn pada pesanrren h11rUS drn.nalisls dulu agar
dapat dJhmhul malcnanya clengan cara m.enyusun dara,
menghubungkan dam, meredukst dam, pmyajian data,
penarrkan kesunpulan/venflkasr selama dan sesudah
pengumpulan data. Analisis iru berlanzsung secara
sirkuler dan dilalculc:an sepanjang penelitlan. Spreadlcy
(1980:85) menjelaskan "ln order 10 discowr rht
cultural panem of any social situation, JOU mUJI
undenake cm
mtensrlll! anarysis of JOUT Jaw l,efore preettdirrg
furrkr".

L46
---------- SamplUIII d4n AnahN Daa

Karena iru sejak awal penelitian, penelln sudah memulai


peru:arian ard pola-pola ciogkab laku akror, penjelasan•
penjelnsan, lconflODllSi·konflnnas1 )'ling mun,zldn renadi,
alur kausal dan mencatar keteraruran ..
Sclanjumya ~ & Blklen (1985:30) menjcwslam
•Q~ ~he,s aTI! QUJQTI! of rherr UleOretunl base
and
we 1t to help col/ea and ana/:yie data" Dalam bal tni teen
dapat mcmbancu penelln dalam mengumpulkan Jan
mengalisls data.
Dalam proses desknpsi data, dlkemukakan Corbm
(1994: 166) babwa perspektif etik adalah pandangan
orang dalam, perspekrif informan rentang kenyataao
sebagal Jancung penellnan cmografi. Scdongkan pers•
pek:ri.f emik adalah kerangka kerjn orang luar. ahsrraksi
penelln arau penjelasan keilmuan dan L:cnyatallll. T
ujuan
utama dari edk, penelltian sosial buda)'a
mengembanglcan rnmJarisasi instrumen mcngukur
vanabel sosto kulruraL lm mcmbantu membangun
konseprunl arsu mterpretasi CCOtCDS,

D. Analisis Data Model Miles dan Huberman


Unruk icu dam yang dldapat kcmudian dlanalisls
dengan mcnggunakan anallsls dam lruallattif model inter·
ala:if dari MUes dan Huberman (1994) yang rerdm dan:
(a) reduksi data (b) penyajian dam, don (c) kcsnnpulan.
dimana prosesnya bcrlangsung sccara sirkuler selama
penellrian berlangsung,
1
MrtoJologi PcuclJnan Ku&J1lllaf ---------

Pada mhap awal pengumpulan data, folrus


penelinar, ma.,th roelebar clan bclum tnmpak jelas,
sedangk:an obscr• vasi masih be.mat umum dan luas.
Setelah fom scmalcin jtl~ maJca penelui
menggunakan observasi ynng lebih bermuktur unruk
mcndapadcan data yang lebih spesillk.

1) Reduks. Dara
Miles dan Huberman (198't0 menjelaskan bahwa
reduksi dara diarttkan ,ebagai proses pemillhan,
pernusaran perhauan pada penyederhanaan, pene•
Jbsmucan dan transformasi data "kasar" vanl? muncul
Jan catatan-caratan terrulis di lapangan. Rcdubi data
bcrl~ rerus meneus se1ama pcnelician bcrLing;ung.
Menurut Bt:rg (2001;35) dalam penehrian lnm.Htatif
dipahaml bahwa data kuallratlf perlu dtreduksi dan
dlpmdahkan unruk membuamya lcbih mudah dtakses
dipahami dan digambarkan dalam berbaga! rema Jan
pola. Jnd1 reduksi data adalah lebrh memfokuskan,
menyederhanaan, dan memindahknn data menrah kc
dalam benruk yang leblh mudah dikelola. Tegasnya,
rcduksi adalab mcmbuar rmgkasan, mengkode,
menelu• suri rema, membuar gugus-gugus, membwu:
bagaan, peng• golongan don menulls memo. Kegiaran
mi bcrlnngsung terus menerus sampai laporan akhir
lengkap rersusun,
a. Idenrifikasr saruan (urut)
Unit adalah bagian cerkecil yang diremulmo dalwn
data yang memiltki makna bile dlkaitkan dengan
folrus dan masalah dalarn penelitian.

148
---------- S&ropl111j dan AnahsisOw

b. Buarlah "ltoding", (memberlkan kode pada seuap


saruan, agar supaya rerap dapar duelusun, sesuaru
saman ltu berasal dan mana. Perlu ditegasbn bahwa:
dalam membwu "kode" untuk anallsls data dengan
kompurer caranya lain, lmrena disesuaikan dengan
keperluan anallsls dengnn komputer,
c. KacegorisaSi
Dalam k:uegorisasi ini ada dua hal yang dilalcukan,
yaicu: (1) menyusun 1'aregori. K:uegorisasl adalah
upayn rnemllah-milah senap saruan Ke da1run bagian•
bagian yang memilllc:i kesamaan, (2) sedap kategon
diberi nama yang dlsebur label.
d. Sinresisasi
Dalam proses mi, penehu melak:u.kan :(1) menssn•
tesiekan yang berarri mencari kauan anrara saru
kacegori dengan k:aregori lainnya, (2) lcaimn saru lcate•
gorl dengan btegorl lalnnya dlbert namallabcl lagi.
e. Menyusun hlporests
Dalam proses ini peneliti melakukan penyusunan
htpotesis kerja dengan [alan merumwkan suaru
pemyacaan yang proposlstonal, Hlporesis L:el'JB mi
sudah merupakan teon substanuf b•auu teen yang
berasal dan masih terkait dengan data). Perlu diingat
bah....-a hiporesls kerja hendaknya tedcait Jan 'iekalip
menjawab permnyaan penelitlan.
2. Penyajlan Dara
PenynJian dam adalah sebagai sekumpulan informm1
renusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan

L 11
l
Me!todolt,gl Pmdiri•n Kua!it.1rif ---------

kesimpulon dan pengambllan tmdakan (Miles dan


Huberman, L984). Penyajilln data berbeotuk eeks oamrif
diubah menjodi berbagal bentuk Jenis maaiks, graflb,
jaringan ciao bagan, Semuanya dimncang guna meng•
~glean mfonrum yang tersusun dalam suaw benruk
yang padu dan mudah diraih sehmgga peneliti dapar
mengetahui apa yang cerjadi untuk menarik kesimpelan.
Peoyajian data mcrupakan bagian dari proses anallsls.

3. Menarik KestmpulanNcritlkasi
Serelah dar:a dlsajilcan yang juga dalam
ranglvuan anali.sis dam, malca proses selanjumya adalah
penarik.an kesimpulan amu venfikasl clam. Dalam
ta.hap anallsts data, 5COl'llllg penellti kualicauf mulai
mencari arti benda• bcnda mencarat kereraruran,
pcla-pcla, penjelasan, ltonfigurasi·ltonflgurasi yang
mungldn, alur sebeb• akibat dan proposisi.
Kesimpulan paJa rahap pcmuna be-rsifuc longgar, recap
terbuka dan slccpris, bclum jelas kemudian meni.ngbt
menjadi lcbih rinci dan mengak.ar dcngan ltokoh.
Kcsimpulan "final" mungkin bclum muncul sampai
pcngumpulan data ccrakhu, rerganrung pada besarnya
lrumpulan-kumpulan cararan lapoangan,
pcngkodcaannya, penyimpannnya dan merode pencarian
ulang yang digunalam, kec:ak:apan peneliti dnlam mcnnrilc
kcsimpulan.
Proses veriflk.a51 dalam haJ mi adalah nnjauan
ulang tcrhadap caratan lapanga:n, tuk.ar pildran dcngan

L 11
l
teman scjawat untulc mcngembangkan "kesepak.aran
Intersub-

L 11
l
----------- Samphn& elm Am.hsrs Dam

jelctivirm•. Jadi settap makna budaya yang muncul


Jl.uji bbenarannya. lcekokohannyn clan kecocekannva
yakni merupakan vallditasnya,
Tegasnya, reduksi data, penyajian data, dan
penarilcan kesimpulanfvertfikas! mcrupakan suaru
jalln-mcnjalin pada saat sebelum, selama dan sesudah
pcngwnpu.lan dam dalam benruk yang umum dlsebur
analisis. Proses tersebut digambarkan sebagai berikut:

Sumber: Miles dlln Huberman (1984!20)

E. Amlisis Dara Model Spradley


Salah saru model penelirlan kualitatif dalam
bidang ilmu sosial adalah model yang ditawarlc:an oleh
Spmdley (1980). Secara umum langkah penlirian yang
ditawa.rkan memang cukup rumit, nemun ~anga1
sistemaris, Kedua belas langkah eersebee, sebagal
berilrut:

1 15
Mffl>dologi Pcndiban Kualiwif ---------

Tabel 5
Proses Penelirian Model Spradley
N o Langbh Penr.Utian Has!]
l Menemukan lolws1 muasi proposal
,om1
2 Mclalculcan pengamacan Pengumpulan daca
beiperaruena
3 Mcmbuatcacaran e~ Membuar cararsn lapangan
scwalttu pengumpulan dam

.. Melalmkan pengamacan Pmgumpulan daca dcngan


dcu:npdf pengamamn berperamena

5 Membuar anallsis domein Aoalisis domcin


6 Mengadakan pengamatan tofokus Pcngumpulan dam dengan
pengamatan
rerfolal5
7 Mcmbuat analbis IWQOnoml Aoalisis calaonomi
8 Mcmbuat pengamacan rer- Pengamaran terpilth
pillh
9 Mcmbuar anal!sis kom- Anali!1s komponeruial
ponensial
10 Menemubn tema budaya Analisi, tcma
11 Meru::ari mvencori buday11 Menyusun dnif
laporan penel inan
12 Mcnulls euqra6 Mcnyu,un laporan
akhir penelldan

1 15
---------- Sampon, clan Amllm Dua

Tabet di aras perlu dijclaslcan bahwa riga lang)cah


pcmuna (1·3) mcmbuat persiapan unrulc rnelakukan
penellnan m1ru.rulistik acau lomlimrif cmogra6. Kem1idbro
langbh (4·10) memular penguropulan dara dan anallsis
Jam dalmn saru seri langlcah ~ldibl.l'CrilWUk di
d~l=ya mmgajukan perranyaan, mengumpulknn dam
unruk men• jav.'llb perran~'3111'1, memburu: caiaean (renamg
pertan}-aan, kegiaran pcngumpuJan data, dao Jawaban
dalam cammo lapangan), analists data unruk
menemukan perranvaan baru, dll. Mclalul suaru slklus
lagi ~hingga penehri memuruskan bahv.'ll sudah
walcrunya untukmcngakhiri penellrian (ares dasar
langkah 11) dan mcnulis laporan
penelinan (langlcah 12).
Serelah dam dan infomwl diperoleh dcngan meng•
gunaka n reknik observasl berperanserta, wawancara
den kajian dolcwnen dilakukan anallsis dam lnu1limnf.
Dengan relcnik tersebur, peneliti berperan sebagai ins•
trumen urama dalam penelltlan ini, Begirupun, dalam
penelltlan lcuruiratlf anallsi!I dam sebenarnva sudah
dilaki,L:an sejak awal mengumpullmnj data Bogdan dan
Biklcn (1985:34) menegaskan data d1analis11 dcngan
teknik analisis W1tll kuallrarif .sejak pcngumpulan dam,
redukst dara dan penarikan kesimpulan.
Spradley (1980:85) menjelaskan bahwa seJak awal
pcncliclan, penellti sudah memulal pcncarian !1Tti pola•
pola ringlcah laku aktor, penjelasan-penjelasan, konflr·
masi-konflrmast yang mungltln ccrjadi, alur kausal den
mencarat kereraruran.

1 15
MdO<lologl Pcndit!ao lCll&liatif ---------

Kemudian Moleong (2004:87) berpendapat bahwa


analisb dam juga dlmaksudkan untuk mencmnk:an unsur•
-
unsur atau bagi.an·bagmn 1.mg benstkan k:accgori ',.mg
lebih kecil clan dam penellrian, Data yang barn
diclapat
terdin dan csratan lapangan yang diperoleh melalui
observsst, wawancara clan srudi dokumen pada latar
penellnan dianalisis agar dapat dlkerahul malcnanya
dengan m.enggunalc:an reknik yang dlsaranahn oleh
Spradley (1980:98), yaaru:

1. An.aUsiJ Domdn
Analbi.s domcm adalah proses untuk mencmukan
oogian,bagian, unsur-unsur, acau domein sesunru penger•
rian budaya yang berisi k:aregorl yang leblh kecil.
Spradley (1980:88-91) mengemukakan bahwa suaru
domein (kawasan) kultural adalah suaru btegon dari
makna kulrural yang mellpuri karegori-karegori yang
lebih kecll, Adapun domesln-dcmeln scbagaJ kace~ri•
kategon kulrural rerdin dari ruga unsur, \18..ltu:
I} Isrllah mencakup (co11n- renn) atau nama unruk
kawasan kulruralnyam mtsalnya, guru-guru, maha- -
siswa, pada dosen, dll.
2) Beberapa isdlah yang dil.ipucl (included imn) uruuk
semua karegori lebih kectl cliclalam suaru kaw:i.san
(domem), ml5alnya: guru yuruor, strategi pengajaran,
do..en senior, guru besar, dan sebagainya..
3) Hubungan semanrik yang menga1rk:an isrilah-istllah
yang dllipuu, misalnya sejerus atau cara uunruk
1 15
---------- Sampliaa dm Ana!IIIS Om

mdalwlam sesuaru. Hubungan semanrlk


rersebut terdiri dart:
a) Kawasan-kawasan "rnkyat" (folk dommu) yang
rerdiri dari lsrilah-isrilah dari bahasa masyaraJcat
dalam •ituasi 50.'lial yang sedang dikajt, m~alnya:
kepemunptnan sekolah: kepemimpinan kepala
sekolah, kepemirnpinun ~ w-.oo.l kepala
sekolah,
clan sebagainya.
b) Kawasan-kawasan analtrtk yang rerdtri Jari
1Hilah·i~t1lah dart bahasa penellu berdasarkan
ide-ide yang drsimpulkan dan dilakukan oleh
subvek penelltian berdasarkan observasi.
c) Kawasan-kawasan campuran yang rerdirt dari
isttlah-ertlah rakyat dan analrutik. Hal in1 pwL'lg
umum dllakukan dalam penelitian 1.uruinmf.

Unruk melalcukan analisls dcmeinfkawasan m.aka


IIL1a beberapa langkah J'lln8 harus ,ltlok:snnalcm Serelah
data yang drperoleh dari lapsngan dt.desh1~Jcan. maka
dih1b.a.nnk..in pengorgani$asian dan pengolahan dam
yang dllanjutkan dengan anallii! domcin Ada cnam
rahap J1lng dilakukan dalam aoala1•is Jomam sebagai
berilrut (Spmdlev. 1980:91):
l) mcmJllh salah sacu hubungan semanrik.
Z) menylaplam lembar analisis domain.
3) memilih salah saru fokus catatan lapangan,
4) mcncari lstllah acuan dan l5tilah bagian yang eeeek
dcngan liubungan sernantlk lapanzan,

1 15
Mnodologi Pmditian Ko•llmff ---------

5) mengulangi usaha penearian domain sampai semua


hubungan semantlk habis.
6) membuar daftar domain yang ditemubn.

Domcin yang tclah dhdenrifikasi melalui penga•


m.atan, wawancara dan lcajian dokumen keuuid,en diana•
hsis dengan mcmpedornani hubungan semanti.lc universal,
Secara pnns,ptl Spradley mengajulain semhilan hubungan
scmanrilc. Sewaktu mengadakan anallsis data,
malca peneliti perlu mcnggunaka:n acuan hubungan
scmantilc. Hubungan semantilc In! dilcalllaan dengan
mawlah dan folcus penelrnnn. Scwalctu
mcnyclcnggarabn pcnga•
matan deslcnpnf seluruh hubungan blasanya teridcntifi·
kas], Unruk sererusnva aaaltsis bcndaknye memper•
harlkan hubungon semantlk yang relevan. Adapun
hubungan semantlk tcnnaksud adalah scbagai berikut,

Tabel 6
Hubungan-Hubungan Scmantik Uruversal

Hubung;m Benruk Contoh-oxu:oh


semaru:ilc
T~ X adalab Mcnyusun visi adalah tcrmnsuk salah saw
~ pro;es lccpemimpinan kcpala sckolah
scjcnis Y

Spasial x odalnh satu Ruang kepala sdcolah


tempatdi y

15
---------- Sampl"'I dul Am.llm Dua

Sebob- akibat Xsdalah Staf clan guru mttaS3


alcibac/bs.nl darl y CcrmotiVll51 dcngan
membagi tu~ dan
menempkan sasaran
Rasionnl x ooalob Pcmn~I pemimpm d.-r mernh.iat
alasan ktbijalcan be,bcda clan kepala sekclah
melakuk.m Y

towi- Xadalob Ruang k.cpala sekolah


tempat tempat tempar lllCnerima staf,
bcrtindak mclak:uk:an Y dsn mmu kepaJa sekolah
-Fungsi X digunakan untulc Y
~
Kepala sekolah sumber infornw1
-
pengo,eml:,anga sekolah

Alat- Xadalahcma Mcubatk:m slllf dan guru


rujwm melak11kan Y dslmn~
kepurusan adalob cara
unruk menlngkatkan
kmeqa clan canggung
jowab
Urutllll Xadalah lsngkab Mensnyalcsn Pffidopu
(tingkat) guru-guru dand tenamg
dalam Y suaru rnasalob merupak:nn longlmb dalam
~kepurusan

Mcmberi x adalah OtoritBs pengamlnlan kcpuru.san pew1


mibut pemberisn kepala sekolah
nrribut (cir!·
dri) dari y

157
Mt:"tOdnlogi Pmelitiea Ku1lir:anf ---------

Kemudian serelah membuar ha! d1 aw, maka perlu


mempmiapkan lembarao kerja unruk analish L::nwasan
yang berfungsi sebagai mengllchtisarkan hubungan
semannk dcngan semua tstllah yang dlllputl clan akan
diremukan daJrun cataran lapangan:
Concoh:
Hubungan Semankn : ---·--·-----•
Benruk

bdlah-oolah Hubungan semadk L\tilah Mcncakup


y.mgdiliput[ adalah 5113111 Jenls -----
dan
------
-----
2. Menycleksi suaru cupllkan dart masukan-masukan
catatan lapangan. Hal lni dlperoleh dari caw:an
lapangan deslaipti{ dengan mcncari k:awasan paling
mudah yang dlrnulai dengan suaru cuplikan yang
singkar,
3. Mcncan tsnlah-isnlah yang mencakup clan isttlah
ya.ng dilipuci, sesual dengan hubungan semannk
dari cuplikan masukan cararan lapangan serta
menulis• kan ISdlah-i.Stilah pada lrmharan kerja
analisis dcmeinf lcawasan.

15
---------- S,unplin11 daJI Analisb D,o

4, Mengulangi usaha mencarl domein~mcinllcav.=


dcngan menggunakan scmua hubungan c.cmanrik
yang berbeda-beda yang relah cerdaftar sebelumnya,
5 Membuat daftar sernua domean/1.:awasan relsh
dlidencifibslkan tercakup pada lembagan-lembaran
kerja Semua domcln/kav.-'ll!an unrulk hubungan
semanrlk harus dtdaftar, sehingga peneltrlan
mempunyai dafmr jenis-Jenis Y (misalnva : Jmis-jmts
~ikap, hubungan-hubungan dan sebagamya), Hal in!
merupalcan ikhnsar ari lca~ri-lonegprt kulwral
yang telah dllJcnriflkasi dart cuplikan catatan-
cataran lapangan.Anallsis rersebur aknn membenknn
suaru Kie dan pandangan rerhadap S1ruas1 sosial rang
wdang dlrelir

2. Anall.iis Talaonom.i
Berdasarkan informasi yang diperoleh dan cataran
lapangan b:ulc melalui observasi berperanserra.
wawan• cara, maupun k.ajian dolcumen kemudian
dilakukan penelusuran isrilah-lstilnh bagian sem:mtik $C!tl1
aomnnya dan selanjutnya dlteruskan ke $C1DU3
hubw,gan ,emandlt lamnya, Maka pengum.pulan data
leblh difolcmkan lagi untuk melakuknn anallsls
taksonomi, Adapun analisis talcsonom1 adalab ana.Usis
lanjutan dcngan bcrtolak dari pertanyaan-pertanyaan
srrukrural, Tegasnva analisis taksonotru adalab
termasuk usaha rnencari cam domeln budaya
diorgarusasrkan.

159
MctodolQII Pmchuan Ku.tlludf ---------

&!tdah analisls kawasan dan observan tcrfokw,


pcneh.ti sudah dapw mengidc.ntifikasl ranah-ranah \.ng
akan dipelajari seeara mendalam SelanJutnya
dflalo,bm analisis taksonorm unruk mengolah
fokus rersebut
~langkah lebrh dalarn dengan mcncm.ulam hubungan•
hubungan antara kompcnen-kcmpcnen dari m.a,ing•
masing kawasan, lC~tan nnallsis akan menghaslllam
~OIJU yang menngkas hubuogan,hubungan anrara
saru haJ di Jalam saru lmwiwn.
l..aru!kah-1.an.gkah yang dapat dilalul dalam mela•
lwkan analisis raksonorni,
yauu:
I) Menempkan SU3IUlaiwasan \'llTtg dianalisis mlcsononu•
nya. Kawssanlmnah yang dipillh berdasarkan anali:.b
kawasan dan observasr terfokus.
2) Mehhar lcnwasan etas dasar hubungan semanrik
yang sama dalam suatu ranah. Hal iru benun~i
uruk mehhat bagian vang bersamaan yang dapar
wkclom· pokbn dalarn ranah lain
3) Mcncan unsur lam yang dapar mcmperhya unsur•
uruur dalam ranah tersebur,
4) Mencan ranah vanR lebih besar d.unan.a ranah yang
d,g;irap merupakan salah saru unsur da dalamnya.
S) Mcmb-.inJ!Un caltsonomi yang ~nilat rentanf,
6) Melakukan observast tcrfokus uncuk menguji
keteparan anallsis.
7) Membangun tuksonomi yang lcnglcnp.

16 1
---------- SampJm.a d.aa AAalisis Dim

3. Analisa Kcmponensia]
Anallsts lcomponensinl adalah proses mcrna•ul:kan
pencarian umuk acribut isnlah senap domem. Analisu
ini dilakubn untuk menenrukan komponen-kcmponen
yang mengandung arti SLStcrnatilc atnbur-amber (makna
kompooen) ~'arlg 5erasl dan berhubungan dengan
kare• gori-lrategori budaya Agar dlmensi-dimensr
konrras dapar diidenti6kns1 maka diajukan sejurnlah
penanvaan l.ontra) dart kategori yang diremukan
dalam benruk format paradlgma sampai pada pengujlan
lcebcnarannya dilaln,bn melalul observasi
berperanserra.

4- Aoalisi• Tema
Sedangkan anall,,is tema ada1ah waha memasukkan
pcnc:a.1 ian hubung:an-hubungan Ji anaua domcm-oomein
dan bagaimana saru dengan lalnnya dibitkan dcngan
pemandanzan budaya seeara menyeluruh, Tema
budnya ditemukan serelah anallsls komponensial
dilakukan, T ema pcnelftian in! dilaknlcan dengan
mencan i:e. uoiaan dtmcnsi lconttes dari kawasan yang
dipillh dalam ceser• vasr rerfokus Tema budaya setiap
domein dunrerpre• rasikan dan selanjurnva drcan
rema budava universal. Dernein budaya acWah satu
lcategorl pcngeman budava yang memasukkan lcategori-
lcacegorl lebih k«II l.a.tnnya (misaloya: "desen", adalah
kategori buda1-a yang mema• aulclmn lmcegori yang
leblh kecil sepem "dosen recap", "dosen tui:ilc
tctap/lUllI biasa").
16 1
Metodologi Pmdlrila KIWltallf ---------

Analisb tcma didasarlcao aras 11.'iWilSI, bahwa setiap


budaya tidak lcbih dari penjumlahan adegan·adcgan
)'9Jlg merupalcan maw sistcm artl }'atlg cerintegr.w Ice
dalam pola-pola yang leblh besar Spradley (1980) men·
jelaskan bahwa tema budaya sebagai bidah/prlnsip
)'11.1\g aJa clan bcrulang dalrun sejumlah ranah, impllsu
atau eksplistt dan berlak:u scbaga.i 5Ulltu hubungan anrar
suhnstem-subsisrem dart anl budaya.
Sclanjumya Spradley (1980) menegaskan babwa
suaru tema budaya bwanya diunglalplcan sebagai per·
nyataan. Mah pcmyaman ccrscbut biasa dlsebur ~
lmidah-lmidah \cogrutif }'llllg dipercaya dan diterima oleh
~t scbag;u suaru kebenaran Bila suaru kaidah
kogmtif tcrpakai puda bcrbaga.i situasi dan bcrl.tlw pada
Ju:i aniu lebth raoah dlpandang sebagal suaru tema
budaya. Tema terungkap 5ebngai moro-moto, pcpamh·
pepatah dan seterusnva.Bagian rerbesar rema bcrupa
pcngerohuan yang terpendam, Mnsyarabc cidak dapar
menvarakan dcngan muclah mesklpun mereka rahu
lcaidob bu.dnya dan selalu mcnggunakan unruk
mengor• ganisasilcan nnglcnh lnk.u araupun mengidenti!
ilcas,kan pengal:nnawpcngalmnan mereka sesuar larar
peneliuan,
Sprad1c:y 0980) mcncgawan bahwa analiib kwlitatif
rerdiri aras usaha mencmulcnn: (1) bagian-bagian dart
saaru budaya, (2) lmbungan antar ooi,an·bagian cersebut,
(3) hubungan aruar bagian-bagian dengan keseluruhan,
Dalam usaha mencarl rema, penellri mengidenrlflkas!

16 1
ba~an lain dart senap budaya yang mcnyanglwt lcaidah·
lcaidah kogrutif' ya.ng selalu muncul. Walaupun dernikian

16 1
-
---------- SampfiDJI cw, Allallsls
Dua

pencarian rems budnya adalah suaru langkah menuju


kc arah penemuan hubungan-hubungan antar r.anah1'3rl.1h
clan liubung:in seluruh bagian dmgan kt:sdwuhan adcgan
budava.
Tega!nya, dengan mcng;ta1 k.epeJa SrraJ]cy (1980:
150) bahwa smucgl -maregl yang dapnt Jigunakan uru:ult
menemu.lmn rems bud.aye adalah sebagai benknr:
I) penelln bmnr-benar 1enggelam dalam adegan budaya
selama melalrulc.an penelirian,
2) mclakulcan analisis komponcnsial dari selwuh cover
term unrulc seluruh ranah. Waktu melakukan
analhis komponensial terhadap segala unsur di
dalam maru ranah. Teknik yang sama dapar
dilalrukan unruk menemukan ranah-ranah,
benkut dimensi Icon= a.near ranah-ranah di
dalam suatu adegan budaya,. Pcndckatan seeara
boltsnk akan mcngungkapkan is1 ancar ranah-ranah.
3) Perspekrif lebth luas dapat dicapal dengan jalan
mencJri ranah yang leblh besar dalam adegan buda}"a.
4) Dlmensi-dlmenst kontras scluruh ranah yung
relah dianallsls secara rlnci. Kegiaran ini
menfaatkan anallsis }'lll\R dlperoleh melahu analists
komponensral untuk ranah-ranah tertenru dalnm
semua adcgan budaya.
5) ldentifibsi ranah pengorgamsasian karena sejumlah
ranah di dalnm suaru adegao budaya ccndcrung
meng• orgaatsastkan sejumlah Informas! yang
tcrmasuk ran.ah lainnya.

16 1
6) Mcmbuac suaru diagram tktmatis dari adegan
untuk membanru memvisualtsaaikan
hubungan-hubungan anrar domcin.
7) Mencari rema-rema yang bersifat universal. Ada
enam rema universal, ya.1ru: (I) lconllik sosial, (2)
kanaadlbi budaya, (3) memusatkan perhanan bagai·
mana masyarakat mengontrol tlngk.ah laku $0Slal
mereka, Bagairoana mcmaruhl nilal-nllal dan
norma• norma masvarakar, Melolut kcj?iaran hal
ini akan dapat diidentililaui, (4) mengelola
hubungan-sostal
!.:arena di kota·kot.i amu rempat tcmntu masyarak,ar
m~mbanglcan cara rertenru dalam berhubungan
denzan orans lain, (5) mendap:ickan dan memper•
rahankan status. melalui bagaunana masvarakar
yang sedang diteliri memperoleh dan
mendaparkan
<tatus akan menghasllkan tema budaya, (6) peme•
cahan brmacam-macam masalah,
8) Mcmhuat ringke.san Interview dan .idegan budaya.
Hal inl d.ttuli5 clalam bebernpa halaman yang
ringkas dan padat dengan memnsukkan sebanrak-
banyalcnya ranah utama.

Dcngan kegiatan-keglaran penelltian lni peneltti


akan keluar dari bermacam-rnacam rindan yang mcng•
arah pada l:iag1an lebi h besar dart budaya. Perharlan
~liri abn terpusar pada hubungan-hubungan
anrar bagian budaya yang mcngarah pada penemuan
tema budaya.
16 1
---------- Samplln1 du Auli£is Ow

F. Penjaminan Keabsahan Data Ku.illtatif


Dalam penelitian kualir.arlf fukror kcamnb.an Jata
JUl!3 sangar diperharlkan knrenn suaru hnsll penehrian
ndak ada n.runya jllro ndak mendapar pengakuan mu
teipcteaya. Untuk memperoleh pengakwn terhadnp ha!.il
penelirtan lni rerlerak pada keabsahan Jara penelutan
yang relah dilrumpullcan Berpcdoman kcpa,..la pendapat
Lincoln &. Guba (1985:300), unruk mencapai murwort•
lu= (kebenaran), dipergunalcan tckrul.: kredibllttas,
tt:1mferabillw, dependablllras, dan konfumnhlllras fllllg
rerkau dengan proses pcngumpulan dan analisls data.

l. Kredlbilttas (Ketcrpercayaan}
Adepun usaha untuk membuat lebih rerpercaya
(mdible) preses, mrerpretasl dan remuan dalam penell•
tian In.I }"altu Jengan cara :
a) Kere.rilcamn yang lama (proloni,,aj ~) penehu
dengan yang direliti dalam kegiatan memlmpin
yang dilaksanabn oleh plmpinan umum di pe.santrffl
yuiru dllaksaaakan dengan rldak rergesa-gesa
sehingga pengumpulan daca dan tnformas1 cencang
siruasi sosia] dan fo~ penelldan akan diperoleh
secara semperna,
b) Ketelr.unan pengamaran (penurenr obiervtuion)
terhadap earn-cam memimpin oleh punpinan um11m
dalam pelaksanaan rugas don kenasama oleh para
akter-akror di lokast penelidan unrulc memperoleh
infonnasl yang terprcaya,

16 1
M<todolqp Pmd1uan K.uallwlf --------- sebaga
imana
c) Mclalmbn mangulasr (tnangu/adon), ys1ru tnfomwi disara
yang tliperole!h dari beberapa sumber dipenksa salang nkan
dan antarn data wawancam dengan data olch
pengamatan clan dokumen. Demlklan pula
dUakukan pmieriksaan dam dan bcrbagai inf'ormim. Ml!
llWl.U Moleong (2004) triangula.i ialnh teknik
pemeriksaan k.eabsahan dam dapat mcmanfaatlam
sesuaru yang lain di Luar dara uu unruk keperluan
pengecekan 11n1u scbagai pem• banding rerhadap
dam yang drperoleh d.ui penggu• naan rekmk
pengumpulan dara.
Trtangulasi yang banyak dilakukan adalah penge•
cekan rerhadap sumber lainnya. Dalam hal ini
triangulasr acau pemenksnan stlang rerhadap data
yang drperoleh dapar dilakukan dcnR311 memban•
Jingknn data 'll.'llwancara dengan data observasi arau
pen1?1,aJlan dokumen yang ccrbit dcngan fo~ clan
subjek penelirian. Demikian pula trinngul.i.q dapar
dilakukan denean mrmhandinglcm dara dari bcrbapi
infonnan (sumber Jara) yang rerkair dengan Jara
wawancara I en rung pandangan, (ajar perilaku dan
mlai-rulai yang rnuncul dart perilaku qJbjck peneli•
nan, Unruk mempcroleh lceabsaban dam peneltnan
yang relah d1knrop.1lknn. digunakan reknik rnangulasa
(rriangularionJ
Denzin, menyimpulkan ada tm-pat model
triangulast ys,ru mengguna.k.an sumber-surnber
ganda clan ber• beda, metode-metode, anggou
penelln dan teori• teorl, Dalam pcnclitian lnl
rriangulast dilakukan dengan nga tahap,
16 1
.....

16 1
----------- Samplmg ck!\ AA&hm Dw

Lincoln clan Guba. ynuu: (I) menmgkaclcan kereh•


tum dalam menggunak.an barassn trrani,llas.1, (2)
memeriksa secara seksama masalah-masalah yang
divallda-i, (3) menetapkan 1ipc trlangulast yang
tepat unruk permnsalahan yang bersunt umum dl•
gunakan renangulan anrara merode, seperri meme•
nba caratan lapangan hasJ wawancara, ~.ui
Jan srud1 dokumcnwi: kemudlan i,u-,~u yang Leblh
nncr digunakan rriangulas! dalam metode, proses•
nya mengkonflrmastkan anrar narasumber yang
berbeda retaps masih dalam kcnreks yang sama,
d) Mendi.slrusikan dengan teman sejawar vang udak
berperan serra dalam penelirian, sehingg;i penehuan
akan mendapat masukan duri orang lain.
e) Kecukupan Referensi. Dalam konreks int penilm
mengernbangkan kntik tulisan untuk mengevaluas!
cujuan yang guJah dirumuskan. Untuk iru, penditi
narurallsuk menggunakan materi rcferensi sdalah
dimungldokan unruk mcngerahui merasskan kepa•
duan kepada perbedaan lapisan, meodemoru:rasilarn

- kumng minac, dalam anallsis lcemumian remuan


daripada pengembangan perasaan pencliti
f) Analisis Kasw Nega11f. Adapun anali.sis ka.'lb
negarlf Idendk dengan analisis varian dalam
penellrian lruantitaclf. Kasus neganf dapat
digunakan unruk membuknkan dan mengubah
inrerprerasl dalam proses penellnan lrualm1nf
untuk mencapai rirlk jenuh dan kredlbilitas
penelluan. Analbis kasus negadf dilalrulam
dcngan aim meninjau ulang hat·
16 1
M.rtodologi Pa,dm.m KuaLtauf ---------•

ha! yang sudah rerjad], tercarar dalam cararan


lapangan, apaknh masih ada data yang ddak men·
dukung dam umma". Dengan lcata lain, analws lcasw
negarlf (nqa1111e case analysu) ya1ru mengauahsis
dan mencari karus arau keadaan yang mcnyangggah
temuan penelman, sehingga tidal aJa lagi bukti
VIID!? menolak tcmuan penelluan,

2. Tran,ferabilica, (fronsferab,hry)
Gcncralisasi dalam peneltdan 1.-uallmtif tidnk mem•
persvararkan asumsi B5U.IIW sepern rara-rara populasi
dan rara-rara S111I1pel atau asumsi lcurva norma. Trans,
fcrabillt~ mcmpcrhadlcan kecocokan am fun~• unsur•
unsur yang rerkandung dalam fenomena srudi dan
fenomena lam dl luar ruang lingkup !ru.dJ. Cara yang
dit.'fflpuh unruk menjamin kererallhan (tm1U/.mwili1y)
lni adalah dengan melnkukan uraian nnci dari data kc
teort, arau dari bus ke kasus lam, .ehmgga pembaca
dapor mcnempbnn}-a dalam komcb l'allg hampir sama,

3. Dependabrlnss (Dcp,!ndabiliry)
Dabm koruep IT\Utuonhincss, dependabduas idenrd, -..
dcngan reliabillta., (kcrcranJalan). Dalam penelirian
ini dcpendabilicas dt~ scjak dari pengum('llan Jara
clan analul!i dara lapangan serra saar penyujian data
laporan penelinan, Dalam peogembo1g3J1 desain keab-
sahan dara dibangun mulai dari pemilihan kasus dan
folrus, mclalmk:ao orientast lapangan clan pcngcmbangan
kerangka kcaseprual.

l6 1
---------- ~n,plln11.tan Arwmi o.u

Menurut Lincoln dan Guba, keabsahan dam lnl


dibangun dengan reknik; (I) merneriksa btas-bias )'ling
~ darl penelm ru:aupun datang dari objck
penelinan, (2) menganalisu denean memperhankan
kasus neeanf, (3) mengkonfuma.,ibn setiap ~ dan
$.lN mh:ipran kepada 5ub1dc penellrlan. Selanjumya

mengkonsul• rastkanny a kepads pembimbing,


promoter arau konsulran Selain ttu unruk
mempernnzzt dependa• bU1ti dalrun penelinan uu jup
dapar duzw:inknn meng• ambit dokumenrasuphoto
kegtaran menggunakan kamera, video, micro aweac-
a,rdcr, dalam pencaratan data wawancara.

4. Kennrmabrliras (Confmnnbilir,)
Konflrmabiltras ulenr ik dengan objekrlvltas
pcoclidan acau kcabsahan deslcnptlf dan inrerpretanf,
Keabsahan dam dnn laporan penelinan nu dibondinglcan
dengan mcnggunakan rekruk, yairu, menghmsuh:a:;!kan
senap langkah kcgiutan kcpada promotor .1ruu kon.<ultan
sejak dari pengembangan desaln, menyusun ulang folcus,
peaenruan korueks dan n.amsumhcr, penetapan tcknil
pcngumpulan data, dan BIUll.isis data serta pcD)"iljlll!l dam
penelinan. Beberapa hal yang menjad! rokok diskus1
.di1ah kenh<ahan sampcl/subjck, kesesun1m logw kesim•
pulan dan Jam yang~. pemerihaan 1:ethadap bias
peneliu, kereparnn langkah dalam pengumpulan data
dan kereparan kerangka konseprual serta lwnsouk ~
dibangun bcrdasark.an data lapangan. Selam itu, seriap
data v,..iwancan1 dan ob)e!'.'aSI Jlkonfinnasi ulang kepada

l6 1
Mmidologl Pcnditwl Kmll111tif --------•

mforman kuncr, clan subjek penelltian lainn~,a bt:rlcaimn


dengan kebenaran fulcta yang dltemukan.
Perspeknf lasn Jalam mencapal penjamman l.:cab•
sahan dam clan hastl penellnan, dapat Jillhru dari dimemi
kcs:uuhan data bask secara inrernal maupun
eksrernal.

Kesabiban Data Kualltatif


Pcndapm lam palau- penelinan lrualmmf ada y~
menggunnkan Istllah kesahihan internal clan
eksremal serta kererandalan ~ebagni ~rnr
objeknvira, dalam
peaeliriun kualirarlf. Objekrivttas penellnan bukan
cerlerak pada bag;mnana membebaskan penehnan dari
nilai-nilai, melalnkan bagaimana menvadan, mengiden•
tlftwl clan mendeskrlpstkan pengaruh nilai-mla! M:rt:11
mengelola agar nllar-nilal rersebur sallng mcnunjang ,
satu sama lam.

Dalam pandangan lc.ualirarif, objeL:tivit:b merujuk


padn penelitian yang andal, fula:ual serta dapar Jilconfir·
masikan bail: proses maupun hastlnva, Penelirian yang
objekri\'itlb memenuhi kntena dapar dtkonflnnaslkan
dalam data kasar, hasil rc,Jubi dan anahsts dam. hastl
rekonstruksi dan ,intcsis data, cataran ('J'Olf;O, material
ranR rerkait dengnn hajar dan dispos~I. serra infonrubi
pengembanzan mstrumen. Penelirlan yang memenuhi
lairerta rersebur di Bllb merupalam penchnnn memenuhi
lc:riccria ke.sah1han internal dan ekstemal serta ternndal.

170
----------- Samplln1 dan AnA1llls D1ui

I, Kesabibao Internal
Adapun krirena lccsahihan mtemal adalah
merekoos• trulcstlcan kompeksiras reallta secara
holisrlk, sebagal• mnna dikonstrukslkan oleh n:spondcn.
Tckruk ymg dap:it digunalcan untuk menghasllkan
pcnelitlan rang memenuhi krltenum kesahihan
mremal adalah :
a. Aktivita.o y.ang dapar dilukukan unruk mempeninggi
peluang mendapatkan temuan kredlabel, adalah :
(1) kererllbaran penellrtan me.nguasiu medan,
mema• hami dan menghavau kulrur serrmg. 01
samprng 1w keterhbatan peneliri dengan
cukup, betfung;i uncuk memhanru mengatasi
distorsi yang rimbul dalam penellrian, balk yang
timbul dart peneliri sendiri seperri perspeknf teori,
sikap/rulru, pilihan bahnsa semi undakan yang
berpengaruh selama penehtian maupun timbul dari
reponden sepertl k.esalahan per·
~i Jan rerrospeks! terhadap realita arau stimulus
penellr] atau kesalahan lain yang sengaja d.ibunr
dengan rnaksud mengarahlcen amu mensaburkan
arah penelinan. Akhrrnya kererllbaran yang c:ukup,
dapat membancu penelhi membangun lcepercayaan
dari responden, (2) kereltuan peneltri dalam
melakukan observasr almn memberlkan kedalam
isr. Melalu1 observasi, penehd dapar
mengidentlfikast
-egala karakteristik dan unsur-unsur dalam seumg
~uai dengan keburuhan peneltrlan. Sehubungan
dcngan hat icu, fokus tidak hanya bermnnfaat memas-
11ken karakterrisrik serta unsur-unsur yang perlu
dUwmpullron dan diintcrpretasikan. Fok.us penelttian
1.71
MctodolCJBI Pou,1Jtw1 Kualitntlf ----------

dapar dlrevisl, dipersempit, diperluas atau digann


sama sekall sesuai dcngan keburuhan penellnan,
(3) trianggulnsi ter~ atru oianggulasi swnbcr
~'atlg memunglunkan penclm melakukan eek dan
re-eek serta melengkapi infur=1. Hal un dapar
dilakukan dengan membuar bcrbagai benruk
rekaman terhedsp ripe dan sumber yang sama.
Wawancara dapar dittkam dalam benruk leaser,
transknp clan foto ,ma menggall informas! yang sama
terhadap berbazai sumbcr infor• masl. Trianggulasi
metode memungkinkan penehn unruk mclen1tkapi
kekurangan lnfomasl yang dlper• oleh dengan
metode terrenru dengan metode lain. Sedangkan
mangulasi penelin memungkinkao bila renelirlan
dilakukan secara berkelompok. Bila hal inJ
ditempuh }'OU\g perludlupavakan adal.ah menyn•
.n..ilcan wawasan antara 'l"'AArna anggota ream <.ehingga
vanasi mformas! bukan mett'pr~as1kan bcrbagai
pcr1pdcrif melatnknn konsrruksi reallra di larangan
Terskhir manggulasi teori dalam penelinan kualimnf
tidal btsa menerima kehadlran tnanggulasi reori
knreoa tiap teori berpijak pada ,;aru pradigma tertenru,

b. \'t1awancara dengan teman seiawar adalah proses


berrukar pikiran oleh penelirt renrang beberapa
aspek penellnan guna mernpertajam anallsis arau
penzeksplorasran data peneliuan, Tujuan }'llllg dapat
dlperoleh melahn wawaru:ara tcmao sejawat, ynmc
(I) mcyaldnkan diri bahwa straregi penelirian celah
mcm.adai, (2) m.encck keteparan hipotesis kerja \'3ng
muocul dal.am pikinln penehtl, (3) mcmajukan langlc:ah,
1 17
----------- 5.unplmg d.m An~ D.ao

laogbh merodologlk serta, (4) mengu.nuknn emosi


dan perasaan yang berkembang selama penelitian
sehmsga dapat rnemandang realuas -ecara jel],
Pemilihan -ejawar dldasarkan kepada peneltrt
Jianggap banyak tahu cenmng masalab ~'Ung hendak
dlbicarakan, oamuo udak mermllki meres khusus
mengarahkan penelinan yang sedang dijalankan oleh
penehn. 01 ;.imping itu, seiawar yang dipllib rid.lk
mempunyai hubungan oteritas dengan peneliti.
c. Anahsis kasus neganf yang pelaksanaannva dalam
proses pengumpulan data betfungsi untuk merivisi
Jan menvemumakan hipoLesb kcf)J &ehmgga diper•
oleh hipotesls kerja yang benar-benar merepresen•
tasikan mensrrukrur reahtn. Langkah opcrasional
dalam melakukan analisis kasus neeanf, ya1ru: (a)
merumuskan hiporesis kerja, (b) mengumpullcan
lnformas! lapangan yang ridak <C$U8i dengan hipo•
tem lceria, (c) mcnyempurnalcan hrpotesu k.crJa 5CSUlll
dengan informasi kasus nezauf, (d) menehunpun
dam yang tidnk sesuai dengan hlpocois keria,
kemudian lanjudcan sampai ditemulcan hlpotesls
keria yang bebas dari segala benruk pcngecualian.
d. Kecukupan referensi (rujukan) menzacu kepada
macerlal yang dapar mengunglcaplcan segala infonnrui
di lapangan". Sepeni pembuatan fidd neres. ediring
rekaman kaset, pembuaran rransknp wawancara,
penpnbilan gambar, pembuamn sker den sejerusnya,
Titik semral dalnm hat mi bulam ~ta-mam kualillb
material melainkan penanganan agar marerial ridak

1 17
Mc!odalogi Pendltwl Kualiallf ----------

TU$1X amu bil.ang, balk unruk kegunaan penc:arian


daca maupun analisb dan penulisan laporan.
e, Pengecekan dam para responden ,!lmaksudlcan
untuk menguji penresuaian ancarn rekonsrruksi
penehtl dengan konstrubi responden renrang
realua pmg menjadi fokus penellrlan. Proses
mi berlangsung secara sunultan dcngan
pengambilan dara serra
onalisl! dam yang dapar d1laksanakan '«3J'll informal
rn.wpun furmaL P~ secara informalbemnuan
untuk memperbalki kesalahan-kesalahan material
data Jan responden, mmngkas lnfonnasi yang diberi•
kan responden serta mcnilai akurasi data secara
indrvrdual. 01 sampmg iru, pengecekan formal
berfungsl untuk mdalculam cekmg aklur terhadap
laporan pencllrian yang dapar dilakukan mclalu,
panel responJen. Dalam hat In!, \'ang paling pennng
bukan seru]u arau ndaknya cernp1 unruk dlketahul
dan dlpernmbangkan

2. Kesahihan Ekstemal
Dalam mencapal kesahlhan ekstemal ada beberapa
fuktor ynng perlu diat:asi, yairu:
1) Penganib ~,J i.elcbt respcnden yang rerpilih ridak
represeurasi dengan populasi yang dikonsrruksikan,
2) Pengaruh serrmg fakra bahwa temuan peneltri
sernara-mata mempresenrasikan Rtting penelrri,
3) Penagruh sejarah yang menuojukkan bahwa temuan
1 17
---------- SamplmadAn An&1- ow

penellnan m.cmpresenraslkan keunlkan pengalaman


sejarah,
4) Pengaruh konstruk yang hanya sesuai dengan
responden penelldan.

Knrmum kesahihan eksremal diharapbn terpenuhl


unruk menghasi1kan temuan yang dapat ~
rekonsnuksl reallta seeara lengkap dan demi! <cbagaa·
mana dikonstrulat oleh responden.
Telcruk unruk mencapai kesahihan ek5temal dalam
penelirlnn lrualitacif dapar dllakukan dengan m.cmhc!ri•
kan ~p;i rebal dan lcaynlpeJar (thick ~) pads
konsrruksl realitas, Sehubungan denzan hal uu ado
beberapa hal )·ang perlu dlperhatikan, raaru:
1) Merine! semua deslaipsi, indikacor dan unsur-unsur
yang ada d.alam seriap hsporesis kerja,
2) Meoghimpun clan mendokumentaslkan scmua infer•
masi yang mengkonformastkan hiporees kerja
3) Mmcatat IICffi1l3 kesan, Langlcah-laoglrah. intetpic=i
dan rekonstruksl yang dialami selama penelinan.
4) Memua.c semua yang rercakup dalam bucir tenebut
di arss, dipaparlcan dalam laporon penelinan

Keterandalan Data
Sesuar dengan aksioma dalam penelltian lrualitatif
bahwn realim ber.iifat kompleb, ~ mcmbutuhlcan
kelenruran desasn sepanjang berlangsungn;-a penelldan.

1 17
M<todolOIJI Pmclman Kualnanf ----------

Tclmil: ymg dapat dilakukan unruk. mencapai ketcmn·


dalm dalam penelldan kuahtanf, adalah:
1) Menerapkan berbagai metode,
2) Menerapkan replikasi belah duo (1pl1t·halj) yang
pelaksanaannya dilakukan dengan membagi ream
penehn kc dalam dua kelompok yang masing-masing
bckcrja seeara lndependen, meskipun subsrami yang
direlltl sama.
3) Pemeriksaan peneltrian dcngan jalan memllih
peneliri yang benar-benar menguasai, balk secars
mercdologi mnupun subransi serra berpengalaman
melalcukan penelldan bialitatif.

1 17
-

BAB VII
MENYUSUN LAPORAN
PENELITIAN KUALITATIF

A. Fokus Penulisan
r. aporan penelltlan lcualltatif mempunya.i folrus yang
'1.u;c!as clan hams dmvarakan denean kalimar smgkar
dan r,id.tt. ~tid.ikny.i ada tiga macrun fokm yang dapat
dlkembangkan yang pemilihannya sangat terganrung
pada kondi.si objeknf,

I. Fokus Tesa.1
Fokus skrtpst merupakan suaru proposi.!i yang
disa] ikan oleh peneliti, rerbuka unruk dlkrtnk oleh
orang lam. Tesis yang diarukan penehri merrumgkinkan
untuk dlbandingkan dengan apa yang diajukan eleh
penulis lainnya. TC5is dlkarakan sebagai suaru
fokus yang bm. apablla berslfat argumenranf dan dapar
menun• bulkan mmar, Ornng akademlk sering
memandang resu yang disjukan oleh orang lain dari
suduc pandanz llterarur, bail: Jari gaya dan
bentuknya, Oleh lcarena itu dalam membuat folcus
tesls, harus berhari-hari dan
penuh pertimbangan.

1 17
Mfflldolosi Pcndttu11 Rualtmti! ----------

2. FoJrus Tema
Sebuah tema merupakan beberapa konsep atau
teori yang muncul dari data penelitian, Terna dapat
dirumwbn dengan beberapa ringkar abstralcsl dari
pemvaraan-pemyataan tencang Jcnis setting eeerenru
$1lllJJIU dengan pcmyacaan yang urnum tenrang manus:la,
pcrilaku dan situasi.

3. Fokus Toplk
Toplk dapar diremuk:an dalam caratan-camtan
yang merupak;m suaru unit dari aspek tertentu clan apa
yang dipelajari. Toplk merupakan deskripsi atau
gambaran.
Da1am pralaiknya, jarang dapar ditetapkan suaru
Jcnis folcus secara cbldusif, sering luili berupa persi•
lar.gan dari keriga unsur rersebuit
Fokus rer~rung dan rrsdlst lcamngan yang dlilcuti,
Para wanawan cenderung mcnggunakan fokus rests
argumenraclf,dcmikian pula penulis cenra pendek,
Para alcademi5i leblb cenderung menggunak.an
foku., tema, sedangknn bagi pelaksana pro{csi eenenru
lcblh cenderung menggunakan folcus ropik, Seiacinya
tidak dda scorangpun yang mcnggunakan saru bentuk
ropilc
saja.
Pemilihan ropik yang repar untuk suaru laporan
terganrung kcpada, 'flU-CU: (l) berapa jauh pengcnalan
terhadap lapangan dan apa yang diperlakukan, (2)

1 17
kererampllan pencUrt, dan (3) ccrganrung pada data
yang relah diakumpulkan serra analisis.

1 17
------- Mcnyusun uapo™1 Pc:nclm.ttl KIAIIWII'

Peneliri tldak dapar mcmiUh naw saru foku, tertentu


den~ dam yang !lll1lgllt terbaras, cara yru,g palmg
mudah adalah unruk mencmukan folws dengan [alan
meneliti karegon-karegon kode dan me.lihat kategori
11UUU1 yang melipuri 1umlah data yang paling benar.

B. Strukwr Penulisan Lapo~


Naskah yang balk ndalah yan~ rnempunyai sebuah
srruktur yang berkairan dalam folws peneluian Pola
dasar penulisan llmiah dlmulai dengan pendahuluan,
penengahan atau inti dan kcslmpulan. Selanjumva,
kenga baglan dari strukrur penulisan lapornn dirnaksud
diuraian sebagai berikun

I Pendahuluan
Dal.am mcnguraJ.lrnn pendahuluan dimular dengan
mengemukakan latar belalcang umum yang diburuhlcan
untuk memahami pentingnya fokus, Membicarakan
mercde-merede peneltdan rermasek juga dalam pends•
huluan. Dalam menulls lapomn penelinan merupakan
suaru keharusan unruk menyarakan psda pembaca ha].
hnl sepern reknik-teknik yang dlgunakan, waktu dim
lama penelitian berl~g. jumlah ~tting (larar) data
dan infunnasi lain yang membanru pembaea dalam mmg·
evaluasi kebaikan prosedur penelinan dan sifiu subvek
penehnan.

1 18
Mm>dolOJI Pendir:wt Kuabaaf ---------

2. Intl Laporan
Dalam menulis bagian inti laporan penellrian
merupakan suaru uraian rerhadap fokus dalam pen.,aem·
bangannya. Apablla penehri menemubn ndak bnnvnlc
Jam, ~ltua.si ini dapat dlguna.kan sebagal pendorong
unruk memperluas arau mengubah foku~. Dalam
menu! is baman mi, fokus terap mengarahkan penellrt,
Segala sesuam harus dilihat hubungan langsung dengan
folau, serelah peneUri mertncl beberapa kareeon kode
yang termasuk dalam fokus penelitian. Selanjutnya
penehn harm memttloi bclcerja dengan lairegori-1..accgori
rersebur, membaca bcrulang-ulang clan mencan pola,
bagian dan arau unsur-unsur,
Aclapun isl khusus dnri bagian ini dibcnrulc dcngan
can pmg sama dcngan seluruh naskah. Scrtap bagian
,charusn\'ll mempunvai pembukaan, perrengaban dan
akhir. Bagfan permulaan menyatakan apa 1s1 baaran
tersebue clan menghubungkan dcngan fokus dan b:lgian•
baaian \'anR relah ada rerlebih dahulu, Bagian per•
tengahan memben apa yang relnh dijan1ikan olch
baginn penclahuluan. Bagian kesimpulan mennglcas apa
yang rerdapar JI baglan naskah, menghubungkannja
!!Ck.all laai dengan foku5 dan memberikan sebuah per•
geseran ke baman berikumva, Untuk men1aga agar isl
-enap bagi.an rerap berhubungan. harus pula d.i.k:aauam
dcngan fokus yang dibuar
Penelinnn kuaUro.ctf tldak hanya menjelaskan apa
yang relah dilihat dan drdcngar, tetapi harm juga

1 18
------- Mm)'W'UD Lapora.a Pmdliva KtUliwlf

mcyalcinkan pembaca 1enr.mg keakuraran interpretasi•


intespcemsinya. ScbagaJ contoh penellri harus mengemu•
kakan hahwn inilah yang drcrnukannya. Inilah penru:lan
yang mendulrung pandangan rersebur. Tullsan ytUtg
dipaparkan harus jelas menggambarkan pemikuan•
pemikiran abstra.k peneltti yang sebenamva.
Sebuah laporan penellrian kuahtant yung baik
didokumenrastkan dengan gamharan yang duunlnl clan
data unruk melukiskan dan memperkuar pemvaraan•
pem}-ataan rang relah Jib.cu. Tidak ada cam }.mg re5IJll
dil!lmakan unruk menciptalcan kebenaran dari sebuab
paper penehtian lrualmm.f. Tugas penelin varru meva•
kmkan pcmbnca akan remuan yang benar sebazaimana
dlhasllkan penellrtannva. Hal ini juga membanru m -n•
dekarkan pembaca dengan orang-orang yang relah
peneltri pelajan. Kudpan-kunpan tersebut ialah udak
meny11takan apa yang relah subyek penehnan katakan
retapr 1uga bagaimana cara mereka menvarakannva
dan apa yang mereka sukat.
Ada beberapa cam unruk menvarakan dam. kc
daJam bagian inti laporon; misalnya dengan cara
kunpan• ltudpan dan pamahaman penulis digilbung
unrult mem• benruk paragraf yang mengauksn hal-
hal khusus dengan hal-hal umum secara SCl'!W.
Cars lain unruk menampilkan sebuah daca, ynlru
denean cars meng• hubungkan secant langsung dengan
tel.::., -,ehingga data teresebur bampir menjadl bagian
sebuah cerira yang sedang diceruakan penelld.

1 18
MclOdolog, Pcndnian Kual11anf ---------

Dalam teknik mi penelld, menghubungkan d1alogJ


[percakapan dan gambaran secara langsung dcngan
narast. Para pembaca seakan-akan mcmhaca sebuah
eenta, penelin bagiru dekar dengan materi yang
sedang dirampilkan.
Di slsi lain, laporan penellrian disaiikan dcngan
memasukkan data yang diambll Jar! fleldnere dan
mareri lamnya. Hal im ridalc berarn penehn seharusnva
mema• sukbn bagian-bagian yang besar ranpa ul11SaD
maupun alasan yang mmdukungnya. Ada ccmpar
untuk narasi yang asll dalam menuhskan hasll
penelldan kualimtif. Narasr tersebur senng sekall
digunalcan dalam menam• ptlkan sejarah hidup orang-
orang rernama. Dal.am srudl dcmikian, seluruh naskah
berisikan kara-kara subyck sendui dengaa se.:likit
pendahuluan serta lcesimpulan dengan sedlku
pendahuluan serta kesimpulan dari penuhs. Namun
waleupun demlkisn proses editing yang dilalml:an
peneliri masih diperlukan,
Dalam menulis laporan peneltnan kaulitartf,
penehri menampilkan pendaparnya, penjelasannya,
ranggapannya tenrang apa saja yang tclah dibuknkan
oleh dam. Pembaca yag relid &mng bersikap ~epti>.
Nemun s1J.:ap skepc15 orang lam tiJak perlu dibingungkan
yang pennng penehn relah menyusun pembicaraan
clan pcmyaraan berdasarkan data.
Dalam menulis laporan kualuanf masalah ga)-a
penullsan harus mendopatkan perhanan, Bagi penehrl
pemula mcmang agak sulir mengembangkan gaya
rulisannya unruk mempclajarl gaya rullsan orang lain
18.Z
------- Mcn)'USUII uporui Pcnd11WJ Ka&iJwif

yang relah berpengalaman dapar dllakukan. Teknik


tni balk untuk dillrutl, jika penellti tidak yakm dengan
kemampuannya unruk mengembangkan gaya sendiri.
Namun demtkian, dengan lanhan, model presentase
sendin nan ti ak:an muncul dengan scndirinya ga\-a yang
khas dari peneltri dalnm menullskan laporan peneli•
liannya. Sebuah conroh yang balk dengan gaya rang
jelas rergantuna pada mecode presenrasi decluktif

3. Kesimpulan
Lnporan penehrian diakhin dengan kesimpulan.
Penelln dapar rnengerjakan selumlah ha1 dJ dalamnva,
Serioglcali folrus seeara mjam dlnyamkan dan argwn.enmsi
diulas kemball. Impllkasl yang telah dlsajikan dapar
dipecluas. Kalau penehn mengru,giyip penelitiannya perlu
dikembangkan acau diburuhkan lebih lanjut kajiann\'.I
maka hat itu harus dikembangkan psda bagian lain.
Sebagai ca.r:aran nkhir yang dapat dibmkan sehu•
bungan denean peruillsan laporan penelltian, yaitu: I)
pertama-tama coba belajar mengembangkan sebuah
fokus, (2) buatlah suaru out line, (3) coba rults penda•
huluan, dan (4) dilanjurlcan dengan membuar dmf yang
nanonya dapat dikembangkan. Coba menulis dengan
kalunac akuf, perbanvak membaca arrikel dan buku•
buku tenrang laporan penelitian kualitanf yang telah
ditulis dengan balk. Coba mellhar bagaimana penulls
men\"ajilcan dengan baik. Bagaimana mereka rnengemu•
kalmn argumenrasr, mengsrur kalunar dan menzorgam•
sasikan nask:ah dengan baik.

18 18
BAB VIII
DESAIN PENELITIAN DAN
PROPOSAL KUALITATIF

A. Desaln Penelitian Kualitatif


'ffl~ penelirian kuaHmcif merupakan rencana clan
]ti~ penyclidlkan, sehlngga penelin almn dapst
mempereleh Jawaban unruk pcrtanyaan-perranyuao
penelmannya. Rencana penyeUdilcan merupabn skeina
menycluruh yang mehpuri program penelitlan,
~ mulcrur penyelldilam merupakan keranzka,
pengetahuan arau 1.:onflgurasi unsur-unsur strukrur
yana berhubungan dengan cara-cara yang [elas,
Dcsain penellnan kuanritanf jauh berbeda dcngan
lcualimrif. Dalam penelirlan kuanritatif penehn telah
menerapkan seeara apriori rujuan sebelum penellrian
d,!nb ,!.:an. Sedanglrnn di.sain penelltian lcunlimtif benifat
flelcsible dan dapar berubah serelah dnn selesal
pcnelltian di lapangan, Bogdan dnn Taylor (1975)
menjelaskan bahwa deutn penellrian kualltatif
dilakuk:an sebelum
renun ke lapangan, dlmana penellrl mempeniapl.:an
diri sebelum turun ke lapangan.
Pertanvaan }"-ang diswun dalam penclitinn lcualtmrif
dirumuskan dalam bennik yang umum. Sebagian besar
18 18
---------- D<sam Pmdinan dan Ptopooal

!lffldidan Jo raflrnrtf requn ke lapangan rtdak:


bcroasarlcan luporcsrs )'31lg relah dilconscprunlrsasik:m,
caleblh dahulu. Ttdak jamng penehrian kunlimtif
membawa desaio yang diranc:ang tldalc sesual dengan
lcondlsi yang terjadi, Pertanyaan ~'lU\ relah
dlrumuslcan ada lcalanra rtdak SC5U.8.l dengan :m:uasi
yang tetjarli di lapangan. Dalam kondrsr cemcbuc
penehn lcualicacif diharuskan mrmhuac formula.;i
desain yang baru.
Seacara umum, proses penehnan kualteanf men·
cskup cnam langlcnh pokok ynng dimular dan ad:myn
gagasan, tinjauan luercrurfpusraka, lalu membuar ran·
cangan penelitian, pengumpulan dan organlsa:.I dam,
anallsts dan tc.muan, serra penyebaran hastl tcmuan
penellnan. Lihat gambar di bawah me

Penyehnran Anall1l1 dara ~---l Pcngumpulan


remuan &. remuan daca

Sumber: Brute L Seti (200 I 19)

Berttdk rolnk dari umiao tersebur, terllhar bahwa


desain peneltrian kuallrartf, awalnya bclum dapar
dicencanaka.n secars rerperlnci. &!hubungan dcngan
LBS
Maodolog, P<nditian XuallWJf ---------

hal lru, langlcah-langkah yang clilalculcaa sebelum ada


secaea jelas. Oesain yang dibuat harus siap dirubah ~
dengan kcburuhan di lapangan. Walaupun Jcmllc.ian
desain temp betfung,i unruk mcnuniukan rcru:ana penell•
tim selama di lapangan,
Berlcenaan dengan uraian ccrscbur, Bogdan &. Bilden
(1982) menjelaskan unsur-unsur desam penellrlan
kualirarif, vaitu

l Penentuan Fokus Pcnelirlan


Penehtlan lrualiracif memilih pokok pttmasalahan
yang akan diteliri. Pacla awalnya masalah ya.mt akan
dlteliti sangar umum, lama kelamaan lebih dtfolaukan
kepada hal-hal }"ang leblh spesifil:. Pennasalahan ter•
gar.rung dan jerus penehnan yang dilekukao Pcrumusan
permasalahan mepunya: rencana pcming clalnm meng•
anihl:ao penelirian clan seriap permasalahan )'ang
telah dirumuskan ada kemungkinan mcngalami
perubahan.
Kfflu,gcr, (1973 ; 16) mengemulcakan bahwa rnasalab
mcrupak.an pertanyaaa-perranyaan yang diccba unruk
dtremukan jawabannya. Jawaban rersebur diperoleh
mclalui peneltnnn. Schubungan dengan hal iru, rnasalah
dan tujuan penelinan erar sekalJ bubungannya.
Berkenaan Jengan uraian tersebuc, Moh. Na:u
(1983 , L33·134) mcojclaskan hal-hal yang dapat dlpihh
unruk menjad] masalah penehtian, yalru:
a. Mencari sesuaru unruk pcmuasan akademis seseorang
b. Mcmu.satlcan perhatlan serta Ltcingin cahuan ,e1e-
1 18
---------- O.S.m Pcrubrian dan l'ropoMJ

orang akan hal-hal yang baru


c, Meletakkan dasar unruk rnemecahkan beberapa
pencmuan penellrtan sebelumnva ataupun dasar
unruk penelinan selanjumya
d. Mcmcnuht kclngman ,osial
e. Mcnyedialam sesunru ~'ling bermnnfaat

SumardJono, (1989: 10) menjelaskan bahwa


pemilihan masalah hendaknya diperhankan hal-hal
sebagai berikur:
a. Kemampuan penelltian, dalam hubungannya dengan
penguasaan teonns dan mcrodologi
b. Faslllras yang rersedla, terutama dan.a dan wakru
c. Kffl'.lllngkirum unruk memperoleh data yang a.lrunu
d. Apakah maslah yang hendak dlcclili rersebut perutng
bag1 masyarakar dan ilmu pengerahuan
Dalam h:hidupan sehari·hari, pend.in sering menga•
lami kesalahan dalam pcrumusan mnsa.lah.. Kesalahan
rersebut disebabkan oleh:
a. Mcngumpulkan dam ranpa perencanaan yang rer-
,... permci
b Mcngambil data yang sudah eersedla dan berusaha
untuk memaksakan pcrumusan masalah
c. Merumuskan rujuan secara umum dan meragukan
~hingga mrerpretasi hasil dan kesimpulan ndak sahih
d. Tidak menrebutkan bamsaa dalmn pendekaran, baik
diungkapkan seeara elcspll.sil maupun impllsit yang
berusaha unruk membarasi KC$lmpulan.

1 18
MctodolOIJI Pcndw.tn KUA!iamf ----------

Suaru perumusan permasalahan yang baik mem•


pun)'ai kntcria tertentu, Sumardjono (J 989: 11) menjc&b•
lcan bahwa masalah yang baik memcnuhi kriteria:
a. Harus dlnyatabn secara [elas clan tidal mcngandung
keraguan
b. Hara, menyamlcanhub~ dua ~I amu gcjala
c. Mcnytratbm kemungkinan unruk diungkapkan atau
dluji seeara cmpirllc

2. Penyesuaian Paradigma Penelitian dcngan Teori


Substnncif van!! dipilih
Sifat --<>6ial yang dill hat dalarn pencil tian lcualitauf
harus sesuai dcngan acuan reorl. Dalam pcnelitian
lcualitacif remuan-remuan lnpangan dapar memuneul•
L:an teort barn. Teori baru tersebur scluuu!nys sesuai
dengan paradigma yang dihasilkan teori tersebut.

3. Penencuan Sumber Data


Pengerclan popula.si dan sampling secars kerar
dalam pcnclLtian lcualimrif ndak dlremukan. Samphng
dalam penelluan ku:il1tacif dalam sampling bertujuan
Tujuan sampling unruk mengungkapkan sebanyak
mungkin infonruu, yanr;t bersifar hohsnk sehubungan
dengan roplk permasalnhan yang sedang d1lcaJ,.
Sampling ddak harus representarif terhadap populll.li
rernpi representanf terhadap lnfonnasl secara umum.
Perencanaan samphng dtlakukan dengan dasar pertim•
bangan, sebagal berilcuc:

1 18
---------- o...m Ptndw&a d&n Pn,paul

a. Meny111plam identiflkasi unsur-unsur awal


b. Mcnyiapk.an munculnya ~ampcl -ecara purpo.ii
c. Mcmfoku.tk.an sampel secara kontiniu
d. Menerapkan kapan sampling dihennkan

Seriap langkah kegiaran ~·ang Jilakukan ~ifamya


semenrara clan ndak ada pcnyi.llpan langkah 1:cguitan
dalam penehnan kualuanf secara sempurna.

4. Mcnctapkan Fase-Fase Penelltlan


Dalam penelinan dirumuskan bagaimana proses
bcrlangsungnya penelltian dari suaru rahap ke tahap
berilwmya. Tahapan t=ebut mclipurl riga rahap, yairu;
a. Tahap Oncncasi
b. Tahap Eksplorasi
c. M.cmheri chek dengan mengecek remuan akhir

5. Menerapkan lnsrrumentasi
Dalam penelirian lrualiratff, instru:men penelinan
adalah penelln sendlri. Pcnggunaan beberapa orang
penelle yang dlorganmr uncuk mehbat saru toptk .sangat
bemianfaar uncuk mendapar mformasr }'ang
dibutuhkan. Kerajaman dan keluesan informasi yang
diperoleh tee· g.inrung kepada k:uallta.', peneliti
k:ualiaitif itU ~ruliri.

6. Mcn!nC11.nalcao Pengumpulan Data

1 18
\Vaktu pcngumpulan dara dalnm penelitian kuali•
tatlf tidak direntukao secara keear. Untuk mendapatbn
informasi sesuai dengan rujuan pcnclician, peneliri

1 19
Mttodolo111 Prn•liti•a Klwiaiaf ----------

mengandalkan teknlk-rekmk pengumpulan data,


misalnya: wawancara, ob6crvasi serta anallsis dolrumen.
Setiap data yang dikumpulkan direkan secara baik,
Relcaman rersebur rerbagl ke dalam dimerul fedellras
dan strukrur, Fedellras merupakan kemampuan penel.iti
menunj~ bukn·bukti hasll peneltnan ll!p3Ilpl, slide
dan scbagainya. Sedangbn dimerui ~auhurmenyangl,wt
dengan strukrur wawancara dan observasi

7. Merencanalcan Prosedur Anali5u


-
Annlu,~ data dalam kualitarif dilalruL.:an daJo.m
pr05CS serta sccclah bcrakhimya penellrian. Bcrsamaan
dengan pengamaran, lalu dianahsis makna dad suaru
nngkah laku yang ..:Jeng diaman unruk pengembangan
h.ipotesL~ Jan c eeri, Anallsis dam merupabn peng;awran
penelus-rmn hasil wawancara, caratan lapangan serra
boh:m lamnva, Analisu data mel.iputi pt'f).,.i>esjaan pengor·
prmasian, sintdu data serm pencarian poln-pola, Ber•
bagai model anaJL~!s yang relah dilakukan oleh palm
penelinan lc.ual.imrif, peneltrt lcua.lirarif harus merrulih
salah saru model yang dlaiukan, miSalnya model yang
diajuhn oleh Glaser-Straws, Bol!l'.lan·Biltlen, Lincoln•
Guba, Miles-Huberman, Patton atau Spradley.

8. Merencanakan Legisnk
Segala perlengkapan yang drbutuhkan dnlam
penelitian kuahratif sebelum 1etjun kc Lipangan harus
duiapkan Perencanaan perlengkapan dlkelompold:an
ke dalam Lima kcrcgori, yairu:

1 19
---------- DeRm Pcndimn clan Pl'OpOJIJ

a. Mempcrumbangkan keburuhnn perlenakapan awal


sebelum penelman dilaksanakan
b. Perlengkapan sebelum kuruungan lapangan
c. Perlengbpan pada waktu berada di lapangan
d. Perlengkapan untuk kegratan setelah melalrukan
kunjungan lapangan
e. Perlengkapan untuk mengakhm penelinan

Perencanaan rersebur sering dllakukan dalam


peneliti.an yang dibi.ayai oleh suaru proyelc.
Sedanglcan peneluian unrulc kepennngan penyelesaian
studi jar.mg dilakukan hal rersebut.

9. Pemeriksaan Keabsahan Data


Keabsahan data dalam penelman kualitadf yang
dipereleh dari lapangan diperiksa melalui krietena dan
telcnik tertenru, Lincoln dan Guba (1985: 300) dan
Moleong (1991, 171·175) mengemukalcan bahwa ada
empar knrena vang dapat digunakan unruk memenha
kcabsahan data, ~'Diru derajad kepereayaan (crrdibilil)),
keteralihan (rransfmblliry), ketergancungan (de/,endabclu:y)
dan kepasrlan (confimuwili1y).
Pemeriksaan keabsahan data yang dilakukan
ccrsebut adalah sebagai benkun

a. Kredibiliw
Unrulc memenuhi standar kredlbilir.as dilakukan
kegtacan sebagai berikur:

11
Mdodologi PendKduitnabllli:if---------

1) Memperpanjang wulctu di lapangan


Uruulc mempcroleh informas1 yang dibcrilam sesimi
de.ngan tuJuan penelitian dlperlukan wahu yang culcup
panjang. Dengan walau ~,mg culcup panjang promovedus
dapar mengecek kebenaran. da.r.a yang relah diperoleh
dari informan sesuai dengan rujuan penehnan,

2) Melakukan peer dd:,riqing


...
Ham temuan ynng telah diperoleh di lapangan
didL<•
lcusilcan dengan reman-teman sejawar yang pemah atau
,ednn2 mengadakan penelitian dengan tema yang
hampir bersamaan, Selnnjumya hasil temuan juga didi.s•
kunkan dengan orang-orang yang banyal,: mcngetahul
tentang topik sedang dlrelln.

3) Melakukan Trlangulas!
Triguwi dilsksanakan dengan mengguoakan rnw
cttk balk terhadap sumber data, data serra reknik
pelliUlJlpulan data. Sumber data dim dengan mcng•
gunakan moo.• ball dawn pemillhan infonnan. Selan·
Jumv:i infon:nan yang terpilih drmmra unruk menun,uk
dua infonnan lain yang dapar memberilcan inform$i
yang 'ittUpe kepsda promevedus. Sedangkan kebenaran
data dicek dcngan membandingkan data yang relah
diperoleh dengan darn yang d.tungkapkan informan
bcrikumya Tekmk wawancara drkomhinasikan dengan
tekhnik pengamacan serta dolwmcnam untlll( men~k
kcbe.naran dara yang telah dlungkapkan d.ari respenden,

11
--------- Dcam Pmdttw, dm ""'-!

4) Mclakukao pcogamamn ..ecara rekun


Kctekunnn pengamatan dilak:ukan denzan migg;,I
$CJtll mcngi.lwd k£gianm masyarakat ynng menjadi objclc
pene ltrtan,

5) Melala,bn member- di«lc ccrl:mdap tCIIIUllll lapaogao


- Hasil temuan lapaogan yang relah dlrulis dalam
benmk discrtmi, dl.scmhlcao kepada aktor yang terllbar
sehubungan dengan copik yang sedang dlrelin unruk
mengecek kebenarannva sesuai deogan pengalsmaa
akrer rersebur.

b. Kereralthan
Unruk memcluhi lcriceria tttmlllhan ~
fnfomwi dan deslaipsi dengan uraian tcrincl 5Chi.ngga
pembaca lapomo penelln dapar memperolcb gambaran
centang remuan ynng telah diperoleh di lapangan.

c Keberganrungan daa Kepastlan


Unruk mengecek kebenaran luutl penehrian ini,
penelit! mcndisJa.1.1ikan dengan pakar. Kensep-
konsep yang dttemukan di lapangan seeara bcnahap
d&>ruul· rasikan dcnzan pakar, Serelah ha.~11 remuan
diaogll",lp sudah mendclcan kebenaran di.selenggarakan
seminar dengan mengundang pabr yang reriali1.
Ma;i•lmn yang diperoleh melalui seminar rersebur
dijadik:an bahan unruk meoambah kesempurnaan
basil temuan lol.

1 19
Mclodoloai Pcndttm1 Kualuatif ---------

B. Penyusun Proposal Penelidan Kualiatdf


Sebelum kegiaran penelman dilalmlran, rshap
awal yang harus d1lakukan oleh penehn adalah
mernbuat proJ)O'al penelltian. Melalul proposal
penelinan iru penelin dapar mengunglrapkan segala
sesuaru rencana penellnan )'8Dg akan dilolo1kannya
Suaru piopo&tl dapat dirumwlam apabila penclm
mermliki pengetahuan yang dibutuhkan sehubung:m
dengan toptk yang alam direltrl, buku·buku }'"allg
relevan eukup memadai serta rersedranya sumher dan
yang dlbutuhkan.
Pembuaran proposal penelitian merupakan ran•
cangan y;mg menggambark:an rencana kegrarao penelitta:n
yang aknn dilnltulcan. Proposal penelttian lorallmtlf
ber• sifat flelcs1blc don ndak sekerar penell.tlan
lruantiwi{. Proposal peaellnan kual.itatif bersifar
rentarif dan cidak: boleh dltenrukan secara rigid
karena ma.sih terbuka kMmmgldnan unruk diubah
sesual dengan $etlll1g <ll:nnialb
Fleksrbelnva penelinan kualiranf ndak membcri
peluang kepada penelln untuk tidak membuar proposal.
Bogdan dan Bilden (1982) men1elaslcan bahwa ~nelitian
lrualitati{ juga mcmpunyal ra.ncangan, rerapl penelln
bekerja didasan oleh :

1. Asumsi-asumsi Teori
Dalam penelirian lrualirar;f makna dan proses
mem• punyai peranan penring dalam memahami

1 19
perilakn mantuill. Dara yang diperoleh di lapangan
bcrbenruk deskripnf yang dianallsa secara 1ndukti(.

1 19
---------- Oesain Pottlilwl daA PropciuJ

2. Pcngumpulan Data
Kebrasaan dalam pengumpul.an dam dawn pencil·
nan kualimtif me~nakan ceknik observan berperan•
serra, wawancara clan anahsa dolrumcn.
Penelinan lc:ualiratif dalam proses pdak.sanaanya
tldak 1uuh berbeda dengan kuanriranf terapl langkab•
langkah yang~ dilalul ddak rerpecah-pecah seperri
pcncUcian lruanticarlf. Salah saru unsur pcncing yang
pcrlu dlperbatikan dalam pen~'USUllan pcopasal penelltian
... kuahranf adalah menenrukan nuuan penelitian.. Waiau·
pun penehtian kuahranf udak mcngu1 i reon rerapi
penelirian lamlu:atif harus memlliki g;imh;mm rentang
grand theory yang bermanfaat unruL. merekonstrukst
rernuan lnpangan.
Berbagai lceranglca proposal yang tclah dinDI1U5Jmn
<e,qiai dengan penekanan yang dianggap penring olch
para ahU. nnm110 proposal penelinan sangar bMnanfaat
dalam penjusunan proposal bark unrulc kepennngan
slaipsi, tesis maupun disertasi,
Sumardjono (1989: 11) mcnjclaskan bahwa sebuah
usulan peneliuan hams mernuar:

I) Judul
Judul pcnclician harus dibuar deng;m kalimat
yang sederbana, manadk, [elas, akrual dan mengarah
kepada masalah yang akan direllrt. Bahasa yang
digunakan hendalcnya bahasa ilmiah yang memenuhi
smrular ter• renru dan dapac dipahami olch orang
lain.

1 19
--
'-f«odolop Pcadllim Kualiwif ---------

2) Latar Belak.ang Masalah


Mcrumuskan latnr bclolamg penehnan mrrupohm
ha! yang penting, Dalam lam belabng dirumuskan
uraian cenmng mas.1Jah yang memrilc rnlnat dan ak:ao
duehn. Penelinan yang akan dilakukao ~ bemiaomar
uruuk kepenringan rnasyarakac ciao uoruk ~
ilmu pengctahuao. Penelitian yang dilakulrao harus a.,li
dao masalah yang dipiHb belum pcmah ada yang mendtti.

3. Tujuan Penehnan
Dengan dcmikiao, sasaran yang ak:ao dic.apai dalmn
peaelitian barus dikemukakao dengaa jelas dan tcgas.
Amara masalab, rujunn ciao kesunpulan barus
singkron.

4. Kcgun.aan Penelltian
Adapun l.:cguoaan penelldan scharusoya memuat
uosur praktis ciao teodus. Umur prnlcm mm1»1rol:mkaa
bahwa pcnelitian yang ak:ao dllakukan bcrguna unruk
mmgambll kebijakiin rertenru, Sedangbn unsur teoritis,
penellrtan yang dilakukao bermanfuar unruk pcngcm•
bangan ilmu pengecahuan selanjurnya,

S. Kerangka KoiucpruaJ/Kajian Teoreds


Scsungguhnya maogka ~ menggambarkao
hubungan arua:ra konsep-konsep khusw yang akan
diccliti. Koasep merupak:an gejala yang akao d1telm.
Konsep mcrupakan salah sam reori yang mcmpunyai
slfat lcbih l.'.onglcrlt dari pada reon,
191
---------- Od.tin Pend111•n cbn PropooaJ

6. Metode Penehuan
Melalul metode peneltrlan diuraJk:an ,ecara [elas
tentang bahan dan materl yang Jigunakan, nlat, cara
melskukan penehnan. Alar yang diburuhkan dalam
penelnlan pada umumnya men~~t denzan teknik
dan inmumcn penelidan. Apablla penelitl me:ngguna),.an
tclcnik wawancara, maka harus dtlengkapi dengan
pedoman wawancara unruk pernandu Pedoman
wawan• cara dapar dibagi ams pcdoman wawancara
tersrrukrur dan tidak terstrukrur. Pedoman wawancara
tersauktm IIlfflJpakan pedoman yang disusun ~ rind,
y,;iangkao pedoman ndak rersrrukrur apabtla
membuat garu besamva saja dalam memandu
wawancara. Bila penehn menggunabn pengamatan
bcrpcran.sena, malca hams mcmcnuhl kriterta sebagai
berikut ·
a) Didasarkan kepads kerangka penehdan,
b) Dumainalam, d1lalrulam dao dicamt 5CC3!ll sistema•
ns,
c) Hasll yang dipcrolch dapar diremukan lcernooli seeara
berulang".
,,..... Penulihaa observasi sebaaai teknik pengumpulan
dam harus relevan dengan rujuan penelinan dao keteram•
pilan pengamat, Mcnurut benruknya, observasl tcrb3gi
kepada ams observasi rerstrukrur dan observast cidalc
rerstrukrur,
Selain itu, melalui merode penellrian Juga
diuraikan anallsis data. Jeni! analisis dapat dipUlh

191
berdasarkan jerus data yang relah dlkumpulkan.
Data lrualicarif

191
Mfflldolop Pmdiriu Kmbutif ----------

sebelum anahsis harus dipisah-pisab mcnurut brcgori


masing-masing yang selanjurnya dltafslrkan unruk
mcnjawab permasalahan penelician.

7. Jadwal PcneUtian
Dcngan demtkian, melalur jndwal penellrran
diuralkan secara rind tahap setiap kegiaran dnn
Jangka wahu }'a.nl diburuhkao untulc maslng-
masmg rahap Kegiacen pcnclman. Jadwel pcnclitlan
<llbuat agar scluruh
ugiatan penelldan dan awal sampai akhir dapae rer•
lccndall dari segi
wakru.

8. Daftar Pustaka
Dalam haJ daftar pustaka disusun menurur aruran
yang biasa digunalcan, bcrasal dnri berbagai sumber,
Penul isan daftar kepusrakaan harus lcorul.nen sesuar
dengan aruran )'Bill( dlretapkan menjndl pedoman.

191
DAFI' AR PUST AKA

Abdullah, Tsufik dan M. Ru.,,li Karim, cd.Metodologi


Pendwon Apv,.. Yogyal:arm: Taiara Woc:ana, 1989.
Berg, Bruce L, Qualiuitive Research 1'-ietlwds for fu
Social Science. Boscon: Allyn and Bacon, 2001
Bogdan, Robert C. & Sari l<nop Btklen. Qiuuiuuive
R.csecm:h ft,r Fducarion. London: Allyn and Bacon,
Int, 1982
Bogdan, Robert dan Stephen J Taylor, lnmxlucnon
co Qwalu:arive Research Mithodes, New York,
John Wtley s, Sons, 1975.
Creswell, John W, Research Design. Qual1uuwe fl
Quan111a11ve Approach.Thousand Oaks. Sage
Publications, 1994.
Demin, Norman K dan Yvonna S. Lincoln. ed. Handbook
of Qualaautoe 1wearch, New Delhi.: Sage Puhlicatloas.
1994.
Faisal, Sanapiah, Penduimt Kuabwrif. Ma1ang: YAJ, 1990.
Glesne, Corrine dan Alan Peshkin, B«ornnvrQualiuui'6f
Resmrc:hers. London: Longman Pubishmg Group,
1992.
Goen, Judith Preissle dan Margaret Diane LeCompcc,
Eilmography and Qualiuiti,-e Design in Eduauional
R.estorch, San Francisco: Aaidernic Press, Inc, 1984.
Lincoln, Y.S & Guba, E.O, Nanmzlistic Inquiry, Beverly
Hills, Calif, Sage, 1984.

202
Mdodoiogi Praditi•n Ru.lllwi! ---------

Marion Lundy Dobberr, E1hnogmph1c Rcearch,Ncw


York.: Praeger Publishers, 198-4.
Miles, M.B &. Huberman, A.M, QMalirari,.ot Dara Analysi:s.
Beverly Hilla, Calif, Sage, 1984.
Moleong. Luy J, Metode Pmelinan Kvobtarif. Bandung:
Remaja Rosdakaryn, 2004.
Mor.sc, jantce M,cd, CnncaJ luucs in Quoliuui'-'t Ri:KrJl"Ch
Method.s. London: Sage Publication, 1994.
Mul~=, Ded>, Mnoclc,qt Pendirian K•iolirmif: P~
Bani ilmu K.omwruluu1 ~n llmu So.rial Lamnya.
Bandung: Rema111 Rosda.karya, 2001.
Nasucion, S, Memdc Pendirian NaruT11listik K1UW1.11.tif.
Bandung: Tarslro, 1987.
Parron. Michael Quinn, Qualirarwe e•wuanon Mahod.
London; Sage Puiblications Beverly Hils, 1980.
Spradley, James P, Parricipanc Obsemirion. New York:
Hoh Rinehart and Wlnston, 1980.
Smith dan Glass, lwean:h and Eualuanon m E.duamon
and rk Socinl Scienu.s (Englewood Cliffs, N. J:
Prentice-Hall, 1987.
Strauss, Anselm &. JulietCorbin, Basic of
Quallllm~~ Restmrh. California, Sage Publlcanon,
Inc, 1990.
Tri~, R,UndastondingSocial Sama, London: B.ull
Blaclcwell. 1985.
Yvonna, Lincoln S. &. Egon G.Guba, Nanaulisuq Inquiry.
Califomi8! Sage Publicanons 1985.

200
-

Tentang Penulls

Dra. Salim, M.Pd, lahlr 15 Mel 1960, Desa Padang


Mahondang, Pulau Rakyat ruahan Sumatera Ucara.
Pendltlllainnya diselesailain pada SD tahun 1974, POA ,f
ramar rahun 1978, Madm.sah Aliyah mmar tahun 1980.
Kemudian mdanjutlcan pendidikan ke FakulmsTwbivah
IAJN
Sumalffl! Urara Jurusan Pencl.idilcan Agama Islam tamJt
mhun
1989. Pendidikan 5.2 [urusan Mansjemen Perulidikan
Lmglrungan cunar mhun 2002 di Universit.lSNcgcri Padang.
Menilaah dengan Dra, RU511111lti, pada tahun 1990 )'al\ll
benugas ~1 Ouru Pendrdlkan Agama lslam SMP Negm
27 Medan. Pada saac lni relah dlanugttahi dua orang
purera, yolru, M lchsan Rilli (14 tahun), dan Fachn AH
FmJii (11
tahun).
Bertu~ scbagai Ka:rubbag KCllllUl.aslswaa IAIN SU
tahun 1996-1999, Sekretans jurusan Tadri.s Falatlcm Tarblyah
LALN SU tahun 2005-2007. MengaJar$1:00gai Lcktordalam
mam lcultah Meo:xiologi Pcnelitinn tU Falatlt:ll' T arblt-ah IAIN
SU Alctif juga sehagai Pembina PMI Unit 1A1N SU 200}.
selmrnng, dan Pembina utHIVa [Pusa; lnfonnasl dan
Kon!ieling HIV IAIN SU) tahun 2002 ~brans. Schaga1
asesor dan fasilitator PLPG guru-guru PAI clan Madr.u.ah se
Sumatera Urara (2006 id
:;elmrnng).
Beberapa k.u)-a da1am bidang peneln:ian di antaran}'a:
Penepsi Kepala Kelllllrg;I tenmng KC6Chacan clan Hubungan•
2
nya deng:m Pcnlaku MembuangSampah di Kecamatan
Muaro Kota Padang (2001 ), Persepsi Dosen renrang
Membuar SAP clan Kunkulum Dosen IAIN Sumatera Utnm
Medan (2004).

2
J.lerodolOIJ Pc:ndu:w, Kual111mf ---------

Des. Syahrum, M.Pd, lahlr dt Medan, -4 Agusru; 1962.


Pendldlkan pada Sekolah Dasar disdesaikaonya tahun 1976,
SMP eahun 1980, SMA pada tahun 1983, dan pendtdlhn
S.I jurusan Tadris IPA Falcultas Tarbryah lAIN SU Cllllat
tahun 1992. KcmuJtan melanjutkan pendtdllcanS.2 bldan11
Admuuwasi Pendidlkan peda PPS Univmlrm Ncgo;
P:id:u,g
tamar tahun 2001.
Menikah dengan Palsyah Nasunon, rahun 1988.
Dilcarunlal tlga orang anak, yaitu: M.Rldwan Al·Farisi (16
tahun), M.Hasan S1d1k (1'4 eahun), dan Abdur Rahim
Mmduqy (I J tahun).
P3da tahun 1993 mengilcuti Pemhlbltan Dasen di
Jabrm. kemudian diterima sebagat pcgawat tahun l~.
Pada tahun 2000 !Id 2003 dipercaya ~ Kepala
Laborarorium Jurusan Tadns Falcuhns Tarbiyah lAlN SU,
tahun 2003 s/d
2005 menjabar.<tbaga, Selcretar!sJurusan Tadru, selanjucnya
pada tahun 2005 disngkat sebagai Kerua Jurusan Tadris
Fah1h:asTarbiyah IAIN SU. Sebagai fasilltator Pl.PG guru·
guru PAI dan Madrasab se Sumarera Utara (2006 sd stbran&).

202
METODOLOGI
PENELITIAN KUALITATIF
eberndaan kelompok ilmu. wan dalarn m.15>,a.

K
raknt merupakan fakt0r signiflkan dnllun
meningkatknn muru kehidupan
masyurukat.
Dcngnn kehadlran para llmuwnn. berbagal persoalan
masyarnkat diharapkan dapat dipccahlmn terumma
melalu i penelirian yang intens dun profesional.
Buku ini disusun dalam rangkn memenuhi keter•
sediaan sumber belajar bagi mahasrswa selaku calon
ilmuwan dalam pembelajnrnn mc1odologi penelinan
pado berbagni fnkulras/jurusan khususnya dI
llng• kungan UIN, IAIN, STAIN dan STAIS.

Anda mungkin juga menyukai