Anda di halaman 1dari 23

Dewan Guru Besar

Institut Pertan ian Bogor

PENGEMBANGAN
PERI KANAN , KELAUTAN, DAN MARITIM
UNTUKKESEJAHTERAAN RAKYAT
Kumpulan Tulisan Pemikiran Guru Besar JPB
Editor:
Tridoyo Kusumastanto I Evy Damayanthi I Sri Lestari Angka
Mulia Purba I MF Rahardjo I Suprihatin I Euis Sunarti
!- --
~~
,


Dewan G uru Besar
In stitur Pcnanian Bogor

PENGEMBANGAN
PERIKANAN, KELAUTAN , DAN MARITIM
UNTUK KESE]AHTERAAN RAKYAT
Kumpu/tlll Ttdistl11 PemikiYtlIl Guru BeStIr [PB

Editor:
Tridoyo Kusumasranto I Evy Damaya nrhi I Sri Lesrari Angka
Mulia Purba I MF Rahardjo I Supriharin I Euis Sunarri

Penerbit IPB Press


IPB Science Techno Park ,
Kora Bogor - I ndoncsia

,. C.01/12.2016 •
Judul Buku:
Pengemb:mg:m Pcrik.1.nan, Kclaulan dan Marilim unruk Kcscjahleraan Rak)':tl Volume I

Pc nyusun:
Penanggung jawab: Prof. Dr. Muh Yusram Massij:l)':t
11m Pengarah : Prof. Dr. E,1' D:mla)':tlllhi
Prof. Dr. Hadi Susilo Arihll
Prof. Dr. Rina Qkravi:lni
Ketua : Prof. Dr. Trido)'o KusumaslalHo
Sekrclaris : Prof. Dr. Evy D:unayamhi
Anggol:l : Prof. Dr. Sri Lesrari Angka
Prof. Dr. Mulia Purba
Prof. Dr. MF Rahardjo
Prof. Dr. Suprihatill
Prof. Dr. Euis Su narri
Sraf Pcndukung : Muhammad Ridha Alfarabi ISliqlal, SI~ M.Si
Lllkmanul Hakim Zaini, S.Hut., M.Sc
TO)'ibarun. SE
Tri \X/ah)'11
Wahyu Hida)':tl
Sopar Jamil
Ed ito r:
Prof. Dr. Trido)'o KusumastaJlIO
Prof. Dr. Evy Damayanlhi
Prof. (Em .) Dr. Sri Lcslari Angb
Prof. Dr. Mulia Purb.1
Prof. Dr. l-.IF Rahardjo
Prof. Dr. Suprih:l.lin
Prof. Dr. Ellis Su narti

Pc nyunting T ipograh :
Atib May:mgSari, S.P

D esain Sampul :
Prof. Dr. Tricloyo KusurnaslantO d:1Il Agus Soleh

Pen ata lsi:


Ahmad Syahrul Fakhri. S.lkom

Sum ber foto s::IlItp ul :


Dokul1lemasi PKSPL·I PB

Jum lah Halaman:


404 ... 14 hal:unan romawi
Ed is iJCctakan:
u,abn I, Desembcr 2016

PT Pcncrbit (P O PI"C$S
Anggota IKAPI
IPB Science Techno Park
)1. Tam:lll Kencm:1 No.3, Bogor 16128
Tell'. 0251 • 8355 158 E· mail: ipbprcss@}.l1lail.com

ISllN,978-602-440-074-3

DiCCt:lk oleh Pcrcclabn IP I3, Bogor. Indonesia


lsi di Luat Tanggung Jawab Pcrcctabn
<;, 2016, HAK CII'TA DILINDUNG I OLE H U DA 'G-UNDANG
Dilarang mcngulip a(ali rncmpcrbanyak sebagian :1Iau scluruh
isi buku tanl'a izin [crtulis dari pen crbif
............... ..............................................

SAMBUTAN REKTOR
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
...... ...... .................................................
Pertama saya sampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada Pimpinan dan
Anggota Dewan Guru Besar (DGB) Insti[Ut Pertanian Bogor (IPB) yang selalu
aktif dalam berbagai kegiatan, khususnya dalam mendisem inasikan gagasan
dan pemikiran strategisnya. Buku adalah salah satu media ya ng ampuh untuk
menyampaikan pesan melalui [Ulisan. Saya menya mbut dengan harapan tinggi
Buku "Pengembangan Peri kanan, Kelautan dan Maritim untuk Kesejahteraan
Rakyat" Volume I. Buku ini sangat diperlukan oleh semua lapisan terutama bagi
pemerintah yang sedang membangkitkan kembali kejayaan laut dan maritim
di bumi Nusantara.

Pemikiran suategis Guru Besar IPB bertajuk peri kanan, kelautan dan maritim
ini sa ngat penting, kontekstllal dan aktual. Pembangunan d engan basis perairan
sa ngat prospekcif bagi masyarakat Indon esia di waktu sekarang dan akan datang.
Topik-topik tulisa n yang dipublikasikan melalui buku ini merupakan hasil
gagasan bernas dari para Guru Besar IPB.

Sudah sepantasnya pemerintah dan para pengambil keputusan mengacu pad a


gagasan dan pemikiran ini dalam pembangunan dan pengembangan perikanan,
kelautan dan maritim. IPB sebagai perguruan tinggi tertua dan terkemuka
di bidang perikanan dan kelautan di Indonesia mem iliki hasil penelitian dan
pengalaman ilmiah yang bisa dituangkan dalam karya buku. Dengan d emikian,
pengetahuan terseb ut dapat diamalkan dan dikontribusikan pada pembangunan
Negara dan Bangsa.
vi I Pengembangan Perikanan, Kelautan dan Maritim untuk Kesejahteraan Rakyat Volume I

Semoga Dewan G uru Besar IPB tetap berperan dalam mewadahi gagasan da n
pemikiran strategis para anggo tanya. Buku-buku berikutnya tetap di tunggu oleh
pembaca, tidak, hanya oleh sivitas akademi ka di dalalll kampus IPB, tetapi oleh
seluruh masya rakat Indonesia. Jayalah IPB ki ta.

Bogo r, Desember 201 6

Rektor IPB,
Prof. Dr. H erry Suhardiyanto
...... ...... ... ....... .... ... ... ... .. ....... .. ..... .. .. ... .. .
SAMBUTAN
KETUA DEWAN GURU BESAR
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
... ..... ........ .... ..... ..... .. .......... ........ ..... ......
Pe rikanan. kel autan dan marit im merupakan ropik ya ng sanga t pe nt ing unruk
d iangkat pad a tataran nasional karena negara kita did o minas i oleh wilayah
perairan. D enga n demikian, perikanan, kel auran dan mari rim dalam bentuk
sumberdaya maupu n fun gsi seyogianya dimanfaa tkan sebaik-baikn ya umuk
m eningkatkan kesejahteraa n rakyat Indo nesia.

Buku "Penge mbangan Perikanan, Kelautan dan Maritim unruk Kesejahteraa n


Ra kya t" merupaka n has il pemikiran dan gagasa n dari para G uru Besar Insritut
Pertanian Bogo r. T erdapat 39 arr ikel has il penelitian, pem ikiran dan pengalam an
ilmiah ya ng te rkumpul. O leh karena iru, buku ini d iterb itkan menjadi dua volu me.
Volume 1 memuat pem ikiran dan gagasa n yang mencakup: Arah pengem banga n
perikanan. kelauran dan maritim; Karakte ri sti k ekos isrem pes isir dan laut; Aspek
sosial, eko no m i dan kel embagaan masya rakar pes isir; serra Pengembangan I1 mu
Pengetahua n dan T ekn ologi (l PTEK) kelautan. Tu lisan-rulisan G uru Besar IPB
pada buku ini d iharapkan dapat m enjadi sumbang karya pemikiran bagi para
pembaca, kh ususnya pem erintah dan pengambil keputusa n sena pihak rerkair
ya ng berranggun g jawab mengelola kebah ari an nusam ara .

Uca pan re rima kasih d isampaikan kepada P imp inan Komisi B "Pengembangan
Keil muan dan Pemi kiran Strategis", Prof. Dr. Hadi Susilo Arifin dan
P rof. Dr. Evy D amayanthi yang telah menggagas penulisan dan penerb itan buku
ini . Gagasan rersebut di inisias i sejak tahun 201 4 pada masa DG B IPB dipimp in
oleh Prof. D r. Roedh y Poerwamo . O leh karena iru, ucapan khusus terimakasih
disampaikan kepada beliau. Apresias i yang tin ggi disampaikan kepada segenap
Panitia Ad H oc penulisa n buku ini ya ng relah bekerja sangat ke ras, ya ng diketuai
oleh Prof. Dr. T ridoyo Kusu masranto. Penghargaan juga disampa ikan kepada
eksekut if IPB, khususnya Prof. Dr. H erry Suh ard iyam o, Rekror IPS ya ng telah
mendukung penuh program diseminas i pem ikiran srraregis guru besar melalui
pene rbiran buku ini.
viii I Pengembangan Peri kanan, Kelautan dan Maritim umuk Kesejahteraan RakyatVolume I

Terakhir da n ridak kalah penting, kami sampaikan riada gading ya ng rak rerak.
Oleh karena iru, kami mohon maaf jika ada kekuranga n dalam penyajian buku
ini. Semoga dapar bermanfaa r dalam memberikan konrribusi pemikiran bagi
pemban gunan.

Bogar, Desember 201 6

Ke rua D ewa n G uru Besar IPB

Prof. Dr. Muh. Yusram Massijaya


... ....... ....... .... ......... .. ...... .................... ...

PENGANTAR EDITOR

... .. ... .......... .. .... ... .... ............ ...... ............


Indo nesia di berkahi T uhan YME denga n karunia wilayah pesisir, laut dan
lautan ya ng memililci po te nsi ekos isrem , ekono mi dan sos ial yang sangar besar
untuk di gunakan bagi kemakmu ra n dan kesejahte raa n segenap rakya t, Bangsa
dan Negara. Selain potensi sumberdaya pulih (renewable) dan tidak dapat pulih
(non renewable), bangsa Indonesia juga memiliki wilayah yang straregis dalam
percatu ra n ekono mi dan polirik du nia ka rena berada d i antara dua samudra,
yakni Pasifik dan Hind ia ya ng merupakan kawasa n Iintas aktivitas ekonomi
d unia. Pengelolaan sumberdaya pu lih (renewable) sa ngat ditentukan oleh
ekosistem ya ng dikelola denga n baik dan didukun g denga n teknologi yang ramah
lingkunga n maka akan menjamin keberlanjuta n aktivi tas perikanan. Pengelolaan
perikanan aka n dipenga ruhi oleh akti vitas lainnya d i antaranya wisata bahari,
ene rgi dan sumberdaya mine ral (non renewable), indu srri maritim , perhubun ga n
la ut, bangunan laut (pelab uhan), jasa kelauta n ya ng merupakan bidang kelautan
sehingga diperlu ka n keterpaduan dari pereneanaa n sampai pemanfaatan yang
optimal dan lestari d i bidang kelautan serta perikanan merupakan penentu
ke berlanjutan laut karena sumberdaya pulih yang merupakan peneiri khusus
ke berlanjutan laut. Dalam rangka membangun keterpaduan pembangunan
te rsebut d iperlukan pemahaman yang ko mprehesif tentang maritim ya ng
memayun gi pri nsip kedaulatan wilayah , persaingan global dan keberlanjuran
negara dalam mengembangkan kelautan untuk kesejah te raa n rakya r Indo nesia.

Pengelolaa n akti viras pe rikanan, kel aura n dan marir im tersebut tersebur
memerlukan ilmu penge rahuan dan teknologi ya ng re rus menerus dikembangkan
melalui pe ndid ikan, peneli ti an dan pe ngabdian masya rakat. Insritut Pertanian
Bogor sebaga i lembaga pendidi ka n ringgi ya ng terkemu ka di bidang OCEAN
AND MARITIME relah dan seeara re rus-menerus mengembangkan keil mua n
rersebur denga n mencetak sumberdaya in sa ni , menge mba ngkan penel irian untuk
me nghasilkan IPTEK maupun kebijakan serta pengabdian kepada masya rakar,
x I Pengembangan Peri kanan, Kelautan dan Maritim untuk Kesejahteraan RakyatVolume I

terpanggil untuk memberikan kontri busi ya ng lebih besar dalam pemikiran


bagi pengembangan perikanan, keluata n dan maritim. Buku denga n judul
"Pengembanga n Perikanan, Kelautan dan M aritim untuk Kesejahteraan Rakyac"
Volume 1 merupakan kumpulan tulisa n pemikiran para G uru Besat IPB sebagai
bunga ra mpai rulisan baik yang sudah maupun belum di publi kas ikan sehingga
dapat disusun me njadi sua(U kesatuan pemilciran gllna menuangkan gagasa n bagi
pengembanga n wilayah pesisit, laut dan lautan seca ra retpad u dan leS[ari .
Disampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada Para penulis dan Tim
edi to r ya ng te rdiri dari Prof. D r. Evy Damaya nthi , Pro f. (Em.) Dr. Sri LeS[ari
An gka, Prof. Dr. Mulia Purba, Prof. Dr. M .F. Rah ardjo, Pro f. Dr. Suprihatin,
Prof. Dr. Euis Sunarti . Uca pan terima kasi h juga disampaikan kepada narasumbet,
yaitu Prof. Dr. Akhmad Fauzi, Prof. D r. D idin S. D amanhuri , Prof. Dr. Indta
Jaya, Prof. Dr. Roedh y Poerwanto, Prof. Dr. H adi Susilo Arifin, dan Prof. Dr.
Rina Okraviani.

Semoga buku ini bermanfaa t dalam meningkatkan pemah aman te ntang IPT EK
perikanan. kela lltan dan maritim sehingga mampu rn endorong terw lIjudn ya
kebijakan, pengelolaa n, pemanfaa tan dan pengembanga n daIam pembangunan
Negara Maritim berbasis sains (scientific based development) bagi kesejahteraa n
rakya t Indonesia. Selamat Membaca.

Bogor, Desember 20 16

Kerua Tim Editor

Prof. Dr. T ridoyo KusumaS[anto


.. ..... ... .............................. ....... ....... ...... .

DAFTAR lSI
VOLUME I
... ...... .... ..... ... .... .... ................ .... ... ... .... ..
Sambutan Rehor Institut Pertanian Bogor. .. ... ...... .. .... ... ... .. .. .... ... ... .... ... ... ... ... . v

Sambutan Ketua Dewan Guru Besar lnstitut Pertanian Bogor ...... ..... ........... vii

Pengantar Editor ............................................................................................. ix

1. Pendahuluan
Tridoyo Kummastanto ........... ................................................................... ..
2. Arah Pengembangan Peri kanan, Kelautan dan Maritim .......... ... .. .. .......... . 5
2.1. Membangun Negara Maritim
Tridoyo Kusumastanto .......... ............... ......... ... .................................... 9
2.2. Peran Bidang Perikanan Kelautan dan Maritim dalam
Pembangunan Nas ional
Akhmad Fallzi ........ .............................................. ......... ... ................ I 5
3. Karakteristik Ekosistem Pesisi r dan Laut. .. .. ............................................. 27
3. 1. Dinamika Pesisir dan Laut
Mulia PlIrba ......................................................... .... ........ ................ 33
3.2. Keanekaragaman Hayati Ikan di Ekosistem Pera iran Pantai
M. Fadjar Rahardjo ...................................................................... .... 47
3.3 . Hutan Mangrove di Indo nesia
Ceeep Kusmand ....... .......................................................................... 57
3.4. Urge nsi Kawasan Konservasi Berbasis Ekosistem
d i W ilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kec il dalam Menduku ng
Kebe rlanjutan Pendayagunaan Sumberdaya Kelautan
Dietrieeh C. Sengen ..................... .... ................................................. 89
xii I Pengembangan Perikanan. Kelautan dan Maritim untuk Kesejahteraan Rakyat Volume I

3.5. Peranan Penting Ekosistem Laguner


terh adap Kelestarian Sumberdaya Perika nan di Kep ulauan Seribu
Dedi Soedharma ........ ... ................................................................... 109
3.6. Perlindun gan AJu r Ruaya Benih Sidat (G lass eel)
di Kawasan Pantai
Ridwan AJfondi....... .. ...................................................................... 123
3.7. U rgensi Perum usa n dan Penilaia n Indeks Kesehatan Laut Indonesia
bagi Penguata n dan Pengembanga n Poras Maritim D unia
IndraJaya dan Mujizat Kawaroe ..................................................... 135
4. Aspek Sosial, Ekono mi , dan Kelem bagaan Masyarakat Pesisir ............... 145

4. 1. Karakteristik Sosial-Ekonomi Masya rakat Pesisir


Tridoyo KuSltmastanto ........................... .......... ............................ .... 15 1
4 .2. KonAik Sosial dan Kelembagaa n Masya rakat Pesisir
Sumardjo dan Rilus A. Kinseng ........................................................ 17 1
4.3 . Kete rkaita n Sistem Sosio-Ekologi dalam Meningkatkan
Nilai Ekonomi Ekosistem Lamun da n Sumberdaya Ikan
Lllky Adrianto, Tridoyo Kusumastanto dan Yudi WahYlldin .............. 187
4.4 . Risiko Benea na di W ilayah Pesisir
Euis Sunarti ........ .... .... ... .. .......... ...... ...... .. ... ... ... .. .......... ............ .. .... 207
4 .5. Penge m bangan Sistem Penyul uhan Masya raka t Pesisir
SlImardjo dan Siti Amanah .............................................................. 225
4.6. Kemiskin an d i W ilayah Pesisir
Euis Sunarti dan Ahmad Solihin ...................... ...... .......................... 253
5. Penge mbanga n Iptek Kel autan .......... .. .... .. .. .. .......... .. ......... .. .. ............. . 273
5. 1. Pengembanga n Bioenergi Laut
MlIjizat /(awaroe dan Suprihatin ...... .... ........ ............ ...................... 279
5.2. Penge mbanga n Energi Berdasarkan Karakter dan Gerak Ai r Laut
Mlliia Purba ......................................................................... .. ........ 299
5.3. T ekn ologi AJat T angkap Berbasis Masya rakat: Set Net
M ulyono S. Baskoro dan SUUzeman Martasuganda ................ ............ 317
Daftar lsi I xiii

5.4 . Pengelolaan Teknologi Trawl di Indonesia: Telaah Teknis


unruk Menjelaskan Fenomena Jaring Cantrang dan
Ajar Tangkap Lain Sejen isnya
Ari Pllrbayanto ............................................................................... 339
5.5. Perkembangan Rumpon di Indonesia: dari Merode Konvensional
ke Rumpon Non-Konvensional
ROM Yllsfiandayani dan fndra Jaya ................................ ... ............... 359

5.6. Peluang dan Pemanfaatan Air M ineral Laut Dalam


untuk Mengurangi Krisis Air M inum
Bonar P. Pasaribu, Djisman Manurung, Sllharno,
dan Jonson Lumban Gaol ................................................................ 371
· ........................................................ .

3.2. Keanekaragaman Hayati Ikan


di Ekosistem Perairan Pantai

M. F. Rahardjo
Guru Besar Iktiologi
Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan
Fakultas Perikanan dan IImu Kelautan IPB

email: mCrahardjo@yahoo.com

_.......................................................... .

Pendahuluan
~osistem pantai merupakan zo na interface antara laut dan dararan. Termasuk
~am ekos isrem panrai antara lain esruari, mangrove, rawa payau, dan pantai
~rbaru karang. Esruari ada lah daerah panrai sem itertutup yang mempunyai
-ubungan dengan laut terbuka sehingga dipengaruhi oleh pasang-surut, dan
- dalamnya rerjadi percampura n antara air laut dan air tawar. Estuari dapar
;tisc:but sebagai daerah peralihan (ekaton ) anta ra habitat lallt dan habitat air
;awar. C iri ya ng mencolok esruari adalah adanya Aukruasi salinitas harian .
-o nd isi ini menjad ikan ikan ya ng tinggal di sini adalah ikan-ikan yang bersifat
=ihalin. Ma ngrove adalah hu tan tropika dan subtropika ya ng khas tumbuh
:.i sepanjang panrai atau muara sungai , dipe ngaruhi oleh pasang-surur air laut.
, .da perairan mangrove ditemukan banyak ikan yang tinggal di sini. Rawa payau
odaJah genanga n air di pantai ya ng secara reguler dipengaruhi oleh pasang-surut
;chingga air bersifat payau. Rawa payau didominasi oleh rumput dan semak
:>dukar. Pantai berbatu ka rang sering disebut sebagai zona intertidal berkarang.
rganisme ya ng tinggal di sini harus beradaptasi dengan geraka n gelombang.

Ekosistem pantai mempunyai produktivitas yang tinggi tinggi. Odum ( 1971)


...,~ncata t bahwa produktivitas primer perairan pantai sekitar 2000 kcal m,2
:ahun-I . Produkriviras ya ng ringg i ini dikarenakan proses fotOsintesis ya ng
48 I Pengembangan Peri kanan, Kelautan, dan Maritim untuk Kesejahteraan Rakyat Volume I

optimal, mengingat penetrasi eahaya yang masuk ke kolom perairan bahkan


sampai ke dasar. Kedalaman zona tempae forosinresis berlangsung yang disebur
zona fotik (atau eufotik) berkisar rata-rata 30 m di perairan pantai (Barnes &:
Hughes 1999) . Selain itu juga masukan nutrien yang datang dari daerah sekirar
seperti sungai maupun wilayah daratan (Vinagre et al. 2011).

Produkriviras primer yang tinggi menjadi basis rantai makanan sehingga banyak
ragam organisme tinggal menerap arau singgah di wi layah ini. Organisme
yang berada di ekosistem pantai sangat beragam dengan berbagai alasan, misa!
untuk kepentingan pemijahan, pemangsaan, jalur persinggahan peruaya, d3L
perlindungan.

Namun di lain pihak juga banyak akriviras yang dapar mengancam keseimban gan
ekosisrem panrai. Salah saru yang utama adalah kegiaran anrropogenik bail
yang langsung maupun tidak langsung memengaruhi keanekaragaman hayae
organisme. Kegiatan yang langsung seperti penangkapan yang berlebihan dan
penggunaan alat tangkap yang merusak. Kegiatan tidak langsung misal reldamas;
pantai yang jelas akan mengurangi ruang gerak organisme. Perubahan ildim juga
merupakan ancaman yang perfu diantisipasi.

Dua hal di atas tidak bisa dipilah mana yang lebih penting satu dari yang lain
karena keduanya penting. Pertanyaan yang muneul ada lah bagaimana tindakan
yang seharusnya dilakukan agar di satu pihak keanekaragaman hayati tetap
berlanjut dan di lain pihak kegiatan lain juga berjalan.

Makalah ini menguraikan ten tang keanekaragaman hayari o rganisme di ekosis[em


panrai dengan fokus pada ikan (Pisces) ditinjau dari kekayaan jenis, potensi.
aneaman, dan upaya konservasinya dengan latar belakang ekologi.

Keanekaragaman Ikan
Sebagaimana relah disampaikan di muka bahwa produktivitas primer di ekosisrern
pantai sangat tinggi. Tidak mengherankan jika plankton (utamanya fitoplankto n
sebagai dasar fan[ai makanan dimanfaa[kan oleh ofganisme pad a jenjang [fofik
yang lebih tinggi dan seterusnya sampai pad a ikan karnivora puneak. M ereka
mengisi seluruh felung [fon.k yang [ersedia. Jenis-jenis ikan dasar an[ara lain ikan
lidah dan ikan sebelah. Ikan ini umumnya karnivora yang memakan udang dan
organisme ben[ik lainnya. Ikan pemakan dasar lainnya misalnya ikan manyung.
Ikan kurisi (Nemipterus tambuloides) term as uk karnivora yang memakan ikan.
BAB 3 Karakteristik Ekosistem Pesisir dan Laut I 49

udang, dan kepiting (Robiya ni & Sjafei 1999). Plankto n dari jenis fito plankton
dimanfaa tka n sebagai maka nan an tara lain oleh ika n petek, Leiognathus splendem
jafei & Saadah 200 1) dan ikan lemuru Sardinelfa lemuru (Prad ini etal. 2001).
'\leski dari ge nus ya ng sarn a, tetap i ika n tembang Sardinelfa fimbriata memakan
plakto n dari kelo mpok zooplankto n (Rahardj o & Simanj untak 2002). Detri tus
' =g ada di dasa r perairan dimanfaa tkan oleh ikan belanak, Chelon subviridis.
Beberapa conm h tersebut memperlihatkan bahwa semua sumberdaya makanan
beru pa organisme dimanfaatkan oleh ikan yang tinggal di situ. Dalam mencari
makana n mereka melaku ka n adapras i mo rfo logis. seperti bentuk mulur, adanya
sungut dan lain-lain. Dari segi ekomorfologi berka itan denga n makanan terdapat
ke raga man ya ng besar ika n (Rahardj o et al. 201 1, Cowan Jr et al. 201 3). Belum
lagi kalau dili ha t dari segi reproduks i.

Ikan mempun yai ragam yang ti nggi berkaitan dengan kebiasaa n da n perilaku
rep roduksi mereka. Sebagian besar ikan tidak melindungi dan memelihara anak-
anaknya. Ada jenis ikan yang menyebar telur di perm ukaa n laut d i daerah pelagik,
sc:perti ika n tuna, Euthynnus afJinis. lkan-ika n sejenis ini biasa nya mempunya i
fekundi ras sam pai juraan burir, sebaga i anrisipasi tin gg inya mortaJitas untuk
sampai ke tingkat dewasa. Beberapa jenis ika n se perri ikan manyu ng (Arius
maculatus) mel indungi anaknya denga n cara menge rami relurnya d i dalam
mul utnya. Kelo mpok lain tidak berrelur, melainkan beranak (kel om pok vivipar)
misal ikan CUCUt ron gge ng (Eusphyra blochii) .

Banyak spesies ikan ya ng menga ndalkan hidupn ya pad a ekosistem pantai.


Beberapa jenis ikan sel uruh hidupnya tinggal dan sebagian ya ng lain hanya
ti nggal pada stadia tertentu dari kehid upann ya, bahkan beberapa yang lain hanya
se:bagai area pelinrasa n ruaya menuju re mpar ya ng dituju. Jenis ikan ya ng seumur
hidup tinggal d i ekosistem pantai ban yak. Me reka mengisi seluruh lapisan
pera iran dari permukaa n sampai dasar. Ikan ya ng tinggal di dasa r antara lain ikan
Iidah (Parapfagusia bilineata), ma nyun g, lepu tembaga (Synancea horrida), dan
sem bilang (Notosus canius) . Beberapa jenis tinggal de kat permukaaa n, umumnya
ikan pemaka n plankron .
Banyak spes ies ringga l di perairan es tuari selama masa juve nil dan me njadikan
e5 tua ri sebaga i area pengas uhan yang me mbe ri kan kete rsediaan makana n
berlimpah dan perlindun ga n dari pemangsa (Elliott et al. 2007) . Perairan
mangrove merupakan habitat bag i ika n untuk pemijahan , pengasuhan, dan
pencarian maka n (Sasekum ar et al. 1992, Faun ce dan Serafy 2006)

L
so I Pengembangan Perikanan. Kelautan. dan Maritim untuk Kesejahteraan Rakyat Volume I

Beberapa spesies tertentu bergamung kepada habitat tunggal. sehingga mereka


tidak dapat mengungsi bila terjadi ketusakan di habitamya. Spesies lain tidak
terpaku pada habitat tunggal. punya potensi menggunakan habitat alrernatifjika
terjadi degradasi atau hilangnya habitat.

Ancaman kepada Keanekaragaman Ikan


Secara umum keanekaragaman hayati laut, term as uk ikan , terus meningkat
terurama sejak zaman Palaeozoik; dan akan terus demikian bila proses alamiah
tidak terganggu (Speight & Henderson 2010). Oi Indonesia jumlah spesies ikan
laut tercatat sebanyak 3 .536 spesies (Froese & Pauly 2015).

Membicacakan kegiatan manusia atas Iingkungannya. boleh dikatakan hanya


sebagian kecil dari bagian bumi yang tidak teckena dampaknya. tidak teckecuali
ekosistem pamai. Adalah benac bila dikatakan bahwa kegiatan tersebur
memberikan kemanfaaran/keunrungan area; misalnya pembuatan permukiman
baru melalui ceklamasi pamai. Namun demikian. apakah perubahan tersebut akan
membecikan manfaat atau tidak. bila lingkungan berubah iru berarti menjadi
tidak alami lagi karena proses alami yang beroperasi di Iingkungan tersebut
dipengaruhi oleh kondisi nonalamiah. Sudah menjadi adagium dalam ekologi
bahwa bila saeu komponen berubah maka seluruh komponen akan mengikuti
perubahan iru karena saling rerpaut saw dengan yang lain.

Bagaimanacara pan dang pada kegiatan pengembangan pantai? Bila pengembangan


pamai dilihat dari kacamata manusia maka akan terlihat pada kolom 2 Tabel I.
Semua kegiatan membecikan hasil yang becmanfaat bagi manusia. Sebaliknya
tidak demikian halnya bila pengembangan pamai dipandang dari sudur
lingkungan (kolom 3 Tabel I ). Perubahan tipe sedimen pada permukaan dasar
laut karena pengerukan atau sedimenrasi membuar ruang ini menjadi tidak layak
sebagai tempat pemijahan ikan (Couerat et at. 2009).
Oi Laut Tengah peningkatan perluasan permukiman dan pengembangan
pariwisara mengakibatkan kerusakan lingkungan pantai selama dasawarsa rerakhir
(Guidetti et at. 2002). Verdiell-Cubedo et at. (2012) menemukan bahwa wilayah
panrai rekreasi dicirikan oleh subrrat yang seragam, sedangkan pantai yang ridak
mengalami perubahan memiliki keragaman subsrrat yang tinggi dengan vegetasi
BAB 3 Karakteristik Ekosistem Pesisir dan Laut I 51

lu mbuhan yang berkembang baik. Pamai ini menjadi habilal pengasuhan ikan
yang penling dan jenis ikan yang beragam, sedangkan pamai rekreasi didominansi
sa lU jenis ikan lunggal Pomatoschistus marmoratus.

Tabel 1 Pengembangan pantai dilihal dari perspektif manusia dan lingkungan


(d isederhanakan dari French 1997)
Kegiatan Perspektif manusia Perspektif lingkungan
Reklamasi Lahan pertanian bcrtambah, Hilangnya habitat interridal,
pelabuhan tekanan pada pamai, men ingkatkan
kebutuhan untuk mempertahankan
diri.
Perlindungan Keamanan perumahan, Hilangnya habitat intertidal, erosi
panrai industri, lahan perranian. meningkar, gangguan rerhadap daur
Melindungi nilai lahan sedirnen alarni, tekanan pada pantai.
Pengernbangan Kenyamanan, pemandangan Tekanan masyarakar meningkar,
resor hilangnya habitat seperti terumbu
karang. pence maran, kebutuhan
mempertahankan diri men ingkat.
ln dustri Pasokan air, transportasi, Pencemaran, hilangnya habitat,
pengangkulan limbah kebutuhan mernpertahankan diri
meningkar.
Tanggul Pembangkit tenaga, fasilitas Hilangnya habitat intertidal,
kemyamanan, perlindungan modifikasi rej im pasang surut,
banjir masalah pencemaran.
Ekstraksi Pasir dan karang untuk Hilangnya habitat, rejim pasang
bangunan gedung surur/gelo mbang baru, hilangnya
perlindungan lepas pantaL
Pernbuangan Pemindahan limbah Pencemaran.
imbah
Beberapa faktor yang dapat menjadi ancaman terhadap keanekaraga man ikan di
ekosislem pantai amara lain tangkap lebih ikan , pencemaran, habitat yang hilang
dan berubah , dan perubahan iklim (aki bal pemanasan global).
Penangkapan yang lerus menerus akan menimbulkan langkap lebih. Sualu
:x:rairan ya ng mengalami langkap lebi h dapal dilandai oleh hasil langkapan ikan
t>e rukuran besar dan sedang hanya sedikil, digantikan dan didominasi oleh ikan
berukuran keci l yang umumn ya berada pada jenjang lrofik yang lebih rendah.
Fenomena ini diistilahkan sebagai fishing down the food web (Pauly et at. 1999).
52 I Pengembangan Perikanan, Kelautan, dan Maritim untu k Kesejahteraan Rakyat Volume I

Beberapa kegiatan penangkapan yang membahayakan lingkungan dan kelestarian


ikan seperri raeun dan bahan peledak masih sering dilakukan. Alat-alar tersebut
membahayakan keberlanjutan populasi ikan. Raeun efektif dalam menangkap
ikan. nam un yang terjadi bukan saja ikan sasaran yang [errangkap; juga ikan
jenis lain dan anak-ikan ya ng bukan sasaran iku[ [errangkap. Penggunaan born
sungguh sangat merusak. penama semua ikan dari segala ukuran ma[i. dan ked ua
habitat ikan haneur.
Pencemaran logam bera[ yang masuk dalam tubuh o rgan isme sukar terurai
sehingga menumpuk dalam tubuh organ isme (bioakumulasi) yang selanjutnya
melalui rantai makanan aka n menumpuk pada organisme pad a jenjang trofik
di atasnya (biomagn ifikasi) termasuk ikan. Yang terakhit bila dimakan oleh
manusia akan mengganggu kesehatan, bahkan berakibat fatal. Kontaminasi air
raksa (merku ri) mulai meneuat dan dikenal sejak terjadinya kasus di Minamata
Oepang) pada tahun 50-an. Wang (2002) menambahkan bahwa konsenrrasi
merkuri (H g) dan seng (Zn) berkaitan dengan jenjang trofik yang terlibat dalam
rancai makanan.

Beberapa penulis telah mengamati bahwa komunitas ikan atau populasi bereaksi
terhadap gangguan seperri beban limbah, eemaran panas, dan perubahan substrat
benrik. Limbah, sebagai contoh, dapat ditunjukkan memengaruhi keragaman,
kelimpahan, morralitas, fekund itas ikan, dan menaikkan kemudahan/kerenranan
terhadap infeksi dan parasit. Beberapa perubahan terhadap habitat berbam
dilaporkan telah merangsang suam penurunan yang mencolok dalam kekayaan
spesies dan kelimpahan ikan yang berasosiasi (Guidetti et al. 2002).
Dampak potensial pengubahan al ur sungai (sering diistilahkan normalisasi,
penyodetan, dan lain-lain) berupa peru bah an dalam proses fisik, kimiawi, dan
biologis pada lingkungan laut, dalam hal ini perairan panrai. Perubahan tiga
komponen ini pada lanjutannya akan memberikan efek pada pola ruaya, habitat
pemijahan. keanekaragaman spesies, kualiras air, persebaran dan produksi jenjang
trofik ya ng lebih rendah. Kemudian ini akan merambat dan memengaruhi jenjang
yang lebih tinggi dan seterusnya sampai pada pemangsa puncak (D rin kwater &
Frank 1994).
BAB 3 Karakteristik Ekosistem Pesisir dan Laut I 53

Pengelolaan dan Konservasi Ikan


~ ra ia n di atas me mperlihatkan bahwa keterkaitan antara populas i ikan dan
xrairan pantai pes isir erat dan kuat. D erajat keterganrungan suaru spes ies
.::..i tenrukan oleh bagaimana kekh asa n habitat tersebut. Persyaratan khusus untuk
-nakan, Iindungan atau pemijahan sering menenrukan keterganrunga n ikan pada
iUatu habitar. Populasi dan ko munitas ikan secara luas dapar dan telah digunakan
m am ekologi terapan untuk mendeteksi dampak manusia pada lingkun ga n laur.
" <anekaraga man ikan merupakan indikato r ya ng baik untuk menggambarkan
-.kanan Iingkunga n karena merespon tingkat degradasi ekosistem (Wichen &
""-ppon \ 998, Barella & Petere 2003).
Jleh karena itu, perlu dipikirkan, diteliti, dan dirindaklanjuti suatu upaya
entifikasi habitat esential bagi setiap jenis ika n. H al yang dimaksudkan denga n
bitat esensial ikan adalah perairan dan substrat ya ng dibutuhkan bagi ikan
.£Ilruk ikan m emijah, makan , ata u rumb uh m enca pai kedewasaan. Ini suaru
Dmpo nen kun ci dalam konservasi dan pengelolaan perikanan yang tidak boleh
. ewa tkan .

.-mberdaya ikan merupakan sumberdaya yang dapat diperbaharui, tetapi


= bila tidak dikelola secara baik akan mengalami penurunan dan bahkan
epunahan. Pemulihan potensi sumberdaya perikanan membutuhkan waktu
rmg lama dan biaya rehabilitasi yang mah al. Dalam merencanakan pengelolaan
.:.m ko nservasi diperlukan data dasa r ya ng dipilah, dikelompokkan, dan
=nalisis agar memberikan pemahaman menyeluruh lengkap dan rinci tentang
;.aru sumberdaya ikan. Data dasar mencakup antara lain nama spes ies dan ci ri
rfologis, distribusi dan srruktur populasi, reproduksi dan penumbuhan,
"'CriIaku, interaksi biotik (pemangsaan dan persainga n), dan Iingkungan (hayati
.:.m nirhayati). Hal·hal tersebut kemudian ini dijadikan landasan dan acuan
.:..Jam menetapkan peta jalan pengelolaa n dan konservasi mencakup sasa ran dan
_ uan, sarana dan ptasarana, langkah. langkah pelaksanaan , kriteria keberhasilan ,
.:.an eval uas i hasil.

::'enutup
Pan tai Terskii yang terletak di sebelah barat laut Rusia, ikan salmon telah
- ..mjadi suatu sumberdaya kunci bagi penduduk. Beberapa penduduk desa
-rnyatakan bahwa tanpa ikan, maka tidak akan ada apapun di sini dan bahwa
54 I Pengembangan Perikanan, Kelautan, dan Maritim untuk Kesejahteraan Rakyat Volume I

semua yang kami punya berasal dari ikan (Nakhshina 20 12). Di banyak panrai
di Indonesia cuplikan kejadian tersebut tenru banyak terjadi bahwa perikanan
menjadi tumpuan hidup keseharian masyarakat. Oleh karen a itu, upaya untuk
memperrahankan kelesrarian perairan panrai dan keanekaragaman ikan menjadi
suatu keniscayaan.

Melihat produktivitas ekosistem pancai yang tinggi, bagaimana dengan Indonesia?


Pantai Indonesia yang membentang sepanjang pantai 95,181 km (KKP 2010)
mempunyai potensi perikanan yang tinggi. Menurut data yang dikeluarkan oleh
FAO (20 14), tercatat produksi petikanan tangkap laut Indonesia menempati
peringkat kedua (5.420 .247 ton) setelah T iongkok yang menduduki peringkat
percama (13.869.604 ton). Upaya peningkatan produksi ikan perlu terus
digalakkan tanpa mengabaikan keberlanjutannya agar dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.

Daftar Pustaka
Barella W, M. Petere. 2003. Fish community alterations due to pollution and
damaging in Tiete and Paranapanema rivers (Brazil). Riv Res andApplic 19:
59-76.
Barnes RSK, R. Hughes. 1999. An Introduction to Marine Ecology, 3rd ed. Oxford
(UK) : Blackwell Science Ltd . 286 p.
Courrat A, J. Lobry, D. Nicolas, P. Laffargue, R. Amara, M. Lepage, M.
G irardin, 0 Le Pape. 2009. Anthropogenic disturbance on nursery function
of estuarine areas for marine species. Estuarine Coastal and Shelf Science,
8 1(2) : 179-90.
Cowan JrJ.H., A.Yanez-Arancibia, P. Sanchez-G il , L.A. Deegan. 2013. Estuarine
nekton. In JW Day Jr., B.C. C rump, W.M. Kemp, A. Yanez-Arancibia
(Edi to rs). Estuarine Ecology, 2nd Edition. New Jersey (US): John W iley &
Sons, Inc. pp. 327-355.
Drinkwater K.F., K.T. Frank. 1994. Effects of river regulation and diversion on
marine fish and invertebrates. Aquatic Conservation: Fresh and Mar Ecosy.
4(2) : 135-15\.
Elliott M, A.K. W hitfield, I.c. Potter, S.].M. Blaber, D.P. Cyrus, F.G. Nordlie,
T.D. Harrison. 2007. The guild approach to categorize esmarine fish
assemblages: a global review. Fish and Fisher. 8(3): 241-268.
BAB 3 Karakteristik Ekosistem Pesisir dan Laut I 55

Faunce l C.H., J.E. Serafy. 2006. Mangroves as fish habitat: 50 years of field
studies. Mar Ecol ProgrSer. 318: 1-18
:,-\0. 2014. The State of World Fisheries and Aquaculture: Opportunities and
challenges. Food and Agriculture Organization of the United Nations, Rome.
223 pp.
"rench PW. 1997. Coastal and Estuarine Management. London (UK): Routledge.
251 pp.
Froese R, D. Pauly (Ed itors). 2015. FishBase. World Wide Web electronic
publication. www.fishbase.org, version (02/2015).
G uidetti P, G. Fanelli, S. Fraschettia, A. Terlizzi, F. Boero. 2002. Coastal fish
ind icate human-induced changes in the Mediterranean littoral. Mar Environ
Res. 53(1): 77-94.
~KKPl Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2010. Data Pokok Kelautan dan
Perikanan Tahun 2009. Pusat Data, Statistik dan Infotmasi. Kementetian
Kelautan dan Perikanan. 80 him .
,'akhshina M. 2012. 'Without fish, there would be nothing here': Attitudes to
salmon and identification with place in a Russian coastal village. J Rural
Stud. 28(2): 130-138.
Odu m EP. 1971. Fundamental of Ecology. 3rd ed. Philadelphia (US): W.B.
Saunders Co. 546 p.
?;lUly 0, V. Christensen, J. Dalsgaarrd , R. Froese, F. Torres Jr. 1998. Fishing
down marine food webs. Science 279 (5352): 860-863
~",di niS, M.F. Rahardjo, R. Kaswadji. 200 1. Kebiasaan makanan ikan lemuru,
Sardinella lemuru di Perairan Muncar, Banyuwangi. J Iktiol 1ndon. 1(1):
39-43.
:;..bardjo MF, C.P.H. Simanjuntak. 2002. Srudi makanan ikan tembangSardinelia
fimbriata (Pisces: Clupeidae) di perairan mangrove pantai Mayangan, Jawa
Barat. J 1ktiolIndon. 2(1): 29-33.
'->hardjo MF, D.S. Sjafei, R. Affandi, Sulistiono. 20 11. Iktiofogi. Lubuk Agung,
Bandung. 394 pp.
7.obiyani, 0.5. Sjafei . 200 1. Kebiasaan makanan dan faktor kondisi ikan kurisi,
emipterus tambuloides Blkr. di perairan Teluk Labuan, Banten . J Iktiol
Indon. 1(1 ): 7-1.
56 I Pengembangan Perikanan, Kelautan, dan Maritim untuk Kesejahteraan Rakyat Volume I

Sasekumar A., V.c. Chong, M. U. Leh, R. D'Cruz. 1992. Mangroves as a habitat


for fish and prawns. Hydrobiologia 247(1-3) : 195-207.
Sjafei OS, Saadah. 200 I. Bebetapa aspek biologi ikan petek Leiognathus splendens
Cuv. di perairan Teluk Labuan, Banten.] IktiolIndon. 1(1): 13-17.
Speight M, P. Henderson . 2010. Marine ecology: concepts and applications.
Chichester (US): Wiley-Blackwell, 276 pp.
Verdiell-Cubedo 0, M. Tortalva, A. Andreu-Soler, F.J. O liva-Paterna. 2012 .
Effects of shoreline urban modification on habitat Structure and lish
community in linoral areas of a Mediterranean Coastal Lagoon (Mar Menor,
Spain). Wetlands 32(4): 63 1- 641.
Vinagre C, J. Salgado, N . Henrique, H.N. Cabral, M.J. Costa. 2011. Food web
struCture and habitat connecti vity in fish estuarine nurseries-impact of
river How. Estl/ar and Coasts 34(4): 663-674.
Wang WX. 2002. Interactions of trace metals and different marine food chains.
Marine Ecology Progress Series 243: 295-309.
Wichert GA, OJ Rapport. 1998. Fish community Structure as a measure of
degradation and rehabilitation of riparian systems in an agricultural drainage
basin. Envir Manag. 22(3): 425-44 .
PENGEMBANGAN
PERI KANAN, KELAUTAN DAN MARJTIM
UNTUK KESEjAHTERAAN RAKYAT
Kumpulall Tulium Pt'1niltimn Guru /kJ.Ir IPB

Pembangunan kelautan selama ini diposisikan sebagai sekrof pinggiran (peripheral sutor)
daJarn pembangunan ekonomi nasional. Kondisi ini rnenjadi ironis mengingar hampir 75 %
wilayah Indonesia merupakan laue dan lauran dengan pmensi ekologi -ekonomi yang sangat besar
serra berada pada posisi geosrraregis. geopoliris maupun geoekonomi yang pencing yakni Lauran
Pasifik dan Lauran Hindia- sebuah kawasan paling dinamis dalarn percaruran dunia baik secara
ekonomi dan politik. Dengan demikian secara ekologi-ekonomi-politik kawasan sangar logis jika
bidang kelauran dijadikan rumpuan dalam pembangunan ekonomi nasional. Dengan demikian,
lam yang keberlanjutannya direnrukan oleh kelestarian surnberdaya perikanan (ren~wabk r~souru)
harus dikelola dengan sekro r-sekro r ekonomi berbasis laut (kelautan) merupakan pilar utama
pembangunan Negara Maritim yang menyejahterakan rakyat Indonesia.
Keanekaragaman sumberdaya di bidang kelauran rerlihar dari jenis porensi yang dimiliki
yakn i Pertama, sumberdaya yang dapar diperbaharui {renewab le resources} seperri sumbe rdaya
perikanan beserta ekosisrem lam dengan megabiodiversirasnya. Kedua, sumberdaya yang tidak dapat
diperbaharui (non renewable) sepe rti sumberdaya minyak, gas, dan berbagai jenis minerallainnya.
Ketiga, selain dua jenis sumberdaya rersebut, juga terdapat berbagai macam fungsi dan jasa kelauran
yang dapar dikembangkan unruk pembangunan nasional seperti transporrasi laut, pariwisata bahari,
energi rerbarukan (pasa ng surut, OTEC dll), indusrri kelauran/ma ririm, dan jasa lingkungan laut.
Buku ini membahas berbagai aspek IPTEK dalam mewujudkan visi membangun Indonesia
menjadi Negara Maririm dan Poros Maritim Dunia sehingga dapat diimplemenrasikan untuk
kemakmuran rakyat Indonesia. Kemaririman adalah peradaban dunia karena kepenringan negara-
negara di dunia sangat ditentukan bagaimana pengelolaan dan pemanfaatan laut unruk kemakmuran
maupun keberlanjutan bangsa-bangsa di dunia. Indonesia perlu melerakkan arah pembangunan
sebagai Negara Maritim sepe rti yang relah dicapai nenek moyang bangsa Indonesia dalam abad
keemasan sebagai nega ra maritim pada saar Kerajaan Marararn dan Sriwijaya se rra kerajaan
lainn ya di N usantara yang "menguasai lauc" dari berbagai belahan bumi sehingga mendapatkan
kernakmuran bagi rakyarnya dari laut melalui akriviras ekonomi maupun perdagangan global dengan
memanfaatkan laut. Zaman kejayaan maritim rersebut harus direbur kembali oleh bangsa Indones ia
dengan menginregrasikan pembangunan darar dan laut sebaga i sebuah kekuatan pembangunan yang
rnenyejahterakan bangsa Indones ia dan disegani bangsa-bangsa di dunia.

Prof, Dr, Tridoyo Kusumastanto,


Guru Besar Kebijakan Ekonomi Kelautan,
Program Pascasarjana Ekonomi Kelautan Tropika Institut Pertanian Bogor

PT Penerbit IPB Press


Perlkanan
IPB Science Techno Park
ISBN : 978-60244()'074-3
JI. Taman Kencana No.3, Bogor 16128
Telp. 0251 - 83S5 158 E-mail: ipbpress@ymail.com
o Penerbit IPB Press G @IPBpress illlllllllllllill
9 786024 4 0 0743

Anda mungkin juga menyukai