Anda di halaman 1dari 131

MODUL PEMBELAJARAN

FIQIH KELAS VII


TAHUN PELAJARAN 2019 - 2020
SEMESTER 1 & 2

MADRASAH TSANAWIYAH ( MTs )


DARUL FALAH DULOLONG
PEMBELAJARAN I
NAJIS DAN TATA CARA THAHARAHNYA

1. Standar kompetensi
1. Melaksanakan ketentuan thaharoh (bersuci)
1.1. Kompetensi Dasar
1.1.1.menjelaskanmacam macam najis dan tata cara thoharohnya (bersucinya )
1.1.2. menjelaskan hadas kecil dan tata cara thoharohnya
1.1.3. menjelaskan hadas besar dan tata cara thoharohnya
1.1.4. mempraktekkan bersuci dari najis dan hadas.

Tanbih

      


“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan orang-orang
yang menyucikan diri” ( Q.S Al Baqarah /2: 222 )

Iftitah
Bersih adalah kebutuhan dan bagian pokok dari kehidupan kita, baik bersih
badan, pakaian tempat tinggal. Bahkan menjadi prasyarat dari beberapa macam
ibadah.oleh karenanya bersuci menjadi masalah yang penting dalam islam.
Sehingga kita harus memahami secara benar masalah ini.
A. NAJIS
1. Pengertian
Najis adalah sesuatu yang kotor atau dianggap kotor oleh syara’, sehingga
menyebabkan tidak syahnya ibadah.
2. Macam-macam najis dan cara mensucikannya.
Dalam hukum Islam, najis dibagi menjadi 3 macam, yaitu :
a. Najis Mughalladzah (Najis Berat)
Najis mughaladhah adalah najis berat yang disebabkan oleh air liur
anjing dan babi yang mengenai barang. Cara mensucikannya adalah dengan
menghilangkan wujud najis tersebut kemudian dicuci dengan air bersih
sebanyak tujuh kali dan salah satunya dicampur dengan debu.
Cara ini berdasarkan Hadits Nabi Muhammad SAW sebagai berikut :
ٍ
ِ ‫ات اَوالَ ُى َّن بِالتُّر‬
‫اب (رواه‬ ِ ِِ ِ ِ ِ ِ
َ ْ ‫ب اَ ْن يَ ْغسلَوُ َسْب َع َمَّر‬
ُ ‫طَ ُه ْوُر انَاء اَ َحد ُك ْم ا َذا َولَ َغ فْيو الْ َك ْل‬
)‫مسلم‬
Artinya : “Cara mensucikan bejana seseorang diantara kamu apabila dijilat
anjing hendaklah dibasuh tujuh kali dam salah satunya dicampur dengan
debu” (HR. Muslim)
b. Najis Mutawassithah (Najis Menengah)
Najis mutawassitah adalah najis menengah. Najis mutawassitah dibagi
menjadi dua macam, yaitu :
1. Mutawassitah hukmiyah, yaitu najis yang diyakini adanya, tetapi tidak
ada bau, rasa maupun wujudnya, seperti air kencing yang sudah kering.
Cara mensucikannya cukup disiram dengan air di atasnya.
2. Mutawassitah `Ainiyyah, adalah najis mutawassitah yang masih ada
wujud, bau ataupun rasanya. Cara mensucikannya adalah dibasuh dengan
air sampai hilang wujud, bau dan rasanya (kecuali jika wujudnya sangat
sulit dihilangkan).
Benda-benda yang termasuk najis mutawassithah adalah :
a. Bangkai binatang darat.
b. Segala macam darah kecuali hati dan limpa. Darah yang dimaksud
di sini adalah darah yang dapat mengalir ketika disembelih
sehingga darah belalang dan laron tidak termasuk najis. Hukum
memakan benda najis adalah haram.
c. Nanah, yaitu darah yang sudah membusuk.
d. Semua benda yang keluar dari dua jalan kotoran manusia, yaitu
hubul (jalan depan) dan dubur (jalan belakang), baik benda cair
maupun benda padat.
e. Segala macam minuman keras.
Hadis nabi Muhammad SAW. :
ِ ‫اْلراد فَاََّم الدَّم‬
‫ان فَالْ َكبِ ُد‬ ِ َ‫ فَاََّم الْميتَت‬: ‫ان‬
ِ ‫ان ودم‬ ِ ْ َّ‫ُحل‬
َ ُ ََْ ‫ت َو‬
ُ ‫اْلُْو‬
ْ َ‫ان ف‬ َْ َ َ َ َ‫ت لَ ُك ْم َمْيتَت‬ َ‫أ‬
ْ ‫ال (رواه ابن ماجو و‬
)‫اْحَد‬ ُ ‫والطِّ َح‬
Artinya : “Dihalalkan bagi kamu semua dua bangkai dan dua macam
darah, yaitu bangkai ikan dan bangkai belalang serta hati
dan limpa (HR. Ibnu Majah dan Ahmad)
c. Najis Mukhaffafah (Najis Ringan)
Najis mukhaffafah adalah najis ringan seperti air kencing anak laki-laki
yang belum makan apa-apa kecuali ASI dan berumur kurang dari dua tahun.
Cara mensucikan najis ini cukup dengan memercikkan air pada benda yang
terkena najis. Sedangkan air kencing bayi perempuan pada umur yang sama
cara mensucikannya dengan air yang mengalir pada benda yang terkena najis
sehingga akan hilang bau, warna dan rasanya. Hadits nabi Muhammad SAW:
)‫ش ِم ْن بَ ْوِل الْغُالَِم (رواه النساء‬
ُّ ‫يُ ْغ َس ُل ِم ْن بَ ْوِل اْلَا ِريَِّة َويَُر‬
Artinya : “cucilah apa-apa yang terkena air kencing anak perempuan,
sedangkan jika terkena air kencing anak laki-laki cukup
dengan memercikkan air padanya” (HR. an-Nasa`i dan Abu
Dawud)
3. Praktek bersuci dari najis
1 Siapkan air untuk mensucikan najis
2.Menyiapkan benda yang terkena najis
3 Basuhlah benda yang tekena najis tersebut dengan air sehingga hilang bau
warna dan rasanya khusus najis mugholadhoh bagian yang terkena najis
disiram air tujuh kali dengan debu.
B. THAHARAH
a. Pengertian
Secara bahasa, thaharah artinya bersih atau suci. Sedangkan menurut
istilah, thaharah adalah mensucikan badan, tempat maupun pakaian dari najis
dan hadats. Melaksanakan thaharah hukumnya wajib sesuai firman Allah :
      
Artinya : “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertobat dan
menyukai orang-orang yang menyucikan diri” (QS. al-Baqarah/2
: 222)
‫ َواْلَ ْم ُد لِلَّ ِو َتَْألُ املِْي َزا َن‬،‫ان‬
ِ َ‫ الطُّهور َشطْر ا ِإلْْي‬: ‫ضلَّى اهللُ علَي ِو وسلَّم‬
ُ ُْ ُ
ِ َّ
َ َ َ ْ َ ُ ً َ ‫قال َر ُسول اللو‬
.)‫(أخرجو مسلم‬
Artinya : “Rasulullah SAW bersabda : “Bersuci sebagian dari iman dan
ucapan Alhamdulillah memenuhi timbangan”. (HR. Muslim)
b. Alat / Benda yang dapat untuk thaharah
1. Benda Padat
Benda padat yang dapat dipergunakan untuk bersuci adalah debu, batu,
pecahan genting, bata merah, kertas, daun dan kayu yang dalam
keadaan bersih dan tidak terpakai. Syarat benda padat yang dapat
dipergunakan bersuci adalah :
a. Kasar/dapat membersihkan
b. Suci.
2. Benda Cair
Benda cair yang dapat dipergunakan untuk bersuci adalah air mutlak,
yaitu air yang tidak tercampuri oleh najis seperti air sumur, air sungai,
air laut dan air salju (es).

Menurut hukum Islam, air dibagi menjadi beberapa macam, yaitu:


a. Air Suci dan Mensucikan, yaitu air yang halal diminum dan dapat
dipergunakan untuk bersuci, yaitu :
1) air hujan
2) air laut
3) air salju/es
4) air embun
5) air sungai
6) air mata air
b. Air suci tetapi tidak mensucikan, yaitu air yang halal untuk diminum
tetapi tidak dapat dipergunakan untuk bersuci, misalnya: air kelapa,
air teh, air kopi dan air yang dikeluarkan dari pepohonan.
c. Air muntanajis (air yang terkena najis). Air ini tidak halal untuk
diminum dan tidak dapat dipergunakan untuk bersuci, seperti air
yang sudah berubah warna, bau dan rasanya karena terkena najis,
maupun air yang sudah berubah warna, bau dan rasanya karena tidak
terkena najis tetapi dalam jumlah sedikit.
d. Air makruh dipakai bersuci seperti air yang terkena panas matahari
dalam bejana.
e. Air musta`mal (air yang sudah terpakai). Air ini tidak boleh untuk
bersuci karena dikhawatirkan sudah terdapat kotoran di dalamnya.

Tugas siswa ( disekolah)


a. Coba sebutkan macam-macam dan tata cara tharahnya !
b. Praktikkan cara mensucikan najis, ringan, sedang dan berat !
C. HADATS DAN TATA CARA
THAHARAHNYA

1. Pengertian Hadats
Hadats adalah perkara-perkara yang mewajibkan seseorang wajib
berwudhu atau mandi janabah jika hendak melaksanakan shalat. Orang yang
berhadats walaupun bersih dikatakan tidak suci sehingga harus berwudhu
maupun mandi janabah dahulu ketika hendak mengerjakan shalat.
2. Macam-macam Hadats
Menurut fuqaha (para ahli hukum Islam), hadats dibagi menjadi dua,
yaitu :
1. Hadats Kecil adalah hadats yang dapat dihilangkan dengan cara wudhu,
jika berhalangan dapat diganti dengan tayamum. Yang termasuk hadats
kecil adalah :
a. Keluar sesuatu dari jalan depan (buang air kecil) dan jalan belakang
(buang air besar)
b. Hilang akal ( karena tidur tidak dengan duduk, gila )
c. Menyentuh kemaluan dengan telapak tangan.
d. Bersentuhan kulit antar lawan jenis yang bukan muhrim.
2. Hadats Besar adalah hadats yang dapat disucikan dengan mandi, jika
berhalangan atau sakit dapat diganti dengan tayamum. Hal-hal yang
menyebabkan hadats besar adalah :
a. Melakukan hubungan suami isteri (bersetubuh) baik mengeluarkan air
mani atau tidak.
b. Keluar sperma (mani), baik disengaja maupun tidak.
c. Selesai menjalani masa haid (bagi wanita)
d. Setelah menjalani masa nifas (masa setelah melahirkan)
e. Wiladah (setelah melahirkan)
f. Meninggal dunia
D. W U D H U
1. Pengertian dan Dalil Wudhu

Wudhu adalah kegiatan bersuci dengan menggunakan air yang suci


dan mensucikan untuk menghilangkan hadats kecil yang disertai dengan
syarat-syarat dan rukun tertentu.
Firman Allah dalam Al Quran surat : Al Maidah : 6

         

       


Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak
mengerjakan shalat, Maka basuhlah mukamu dan tanganmu
sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu
sampai dengan kedua mata kaki, (QS. Al-Maidah : 6).

2. Rukun Wudhu
Dari surat al-Maidah ayat 6 di atas, yang disebut wudhu adalah
membasuh wajah, membasuh kedua tangan sampai siku, mengusap kepala
dan membasuh kedua kaki sampai mata kaki. Oleh sebab itu, rukun wudhu
adalah sebagai berikut :
a. Niat wudhu, yaitu :
Pada prinsipnya niat itu dilakukan dalam hati, namun jika dilafalkan
sebagai berikut :

‫صغَ ِر هللِ تَ َع َاَل‬ ِ ْ ‫نَويت الْوضوء لِرفْ ِع‬


ْ َُ ْ‫اْلَ َدث اال‬ َ َ ُْ ُ ُ َْ
Artinya : “Saya berniat wudhu untuk menghilangkan hadats kecil
hanya karena Allah semata”

b. Membasuh muka
c. Membasuh kedua tangan sampai siku-siku
d. Mengusap kepala
e. Membasuh kedua kaki sampai mata kaki
f. Tertib
3. Syarat-Syarat Wudhu
a. Beragama Islam
b. Mumayiz (berakal sehat), yaitu orang yang dapat membedakan hal-hal
yang baik dengan hal-hal yang buruk.
c. Tidak sedang berhadats besar
d. Menggunakan air suci dan mensucikan
e. Tidak ada yang menghalangi sampainya air ke kulit.
4. Sunnah-sunnah Wudhu
a. Siwak, yaitu menggosok gigi sebelum wudhu
b. Membaca “basmalah” sebelum wudhu
c. Membasuh dua telapak tangan
Berkumur (‫ضة‬
َ ‫ضم‬
d. ْ ‫الْم‬ َ ّ )
e. Memasukkan air ke lobang hidung dan menyemprotkannya

ُ ‫) ا ِإل ُْ ْستِْن َس‬


( ‫اا‬
f. Mengusap seluruh kepala
g. Mengusap kedua telinga bagian luar dan dalam
h. Mendahulukan bagian kanan anggota wudhu
i. Dilaksanakan masing-masing 3 kali.
j. Menghadap kiblat
k. Menyilang-nyilangi jari-jari tangan dan kaki
l. Membaca do`a setelah wudhu sebagai berikut :

,ُ‫ا ُّ ْش َه ُد اَالَّ اِلوَ اِالَّ اهللَ َو ْح َدهُ الَ َش ِريْ َ لَوُ َواَ ْش َه ُد اَ َّن َُ َّم ًدا َعْب ُدهُ َوَر ُس ْولُو‬
Artinya : “Saya bersakti tidak ada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi
nabi Muhammad adalah hamba dan sekaligus Rasul-Nya.

5. Hal-Hal Yang Membatalkan Wudhu


a. Keluar sesuatu dari hubul dan dubur
b. Tidur pulas sampai tidak tersisa sedikitpun kesadarannya, baik dalam
keadaan duduk yang mantap di atas ataupun tidak.
c. Hilangnya kesadaran akal karena mabuk atau sakit. Karena kacaunya
pikiran disebabkan dua hal ini jauh lebih berat daripada hilangnya
kesadaran karena tidur nyenyak.
d. Memegang kemaluan tanpa alat.
e. Sentuhan kulit lawan jenis yang bukan muhrim
6. Praktek Berwudhu
Praktekkan berwudhu dengan menggunakan penilaian di bawah ini
secara individu.
No Uraian kegiatan Skor Pelaksanaan
maksimal
1 Membaca basmalah 5
2 Niat berwudhu 10
3 Membasuh kedua telapak tangan 10
4 Berkumur kumur 10
5 Membasuh muka 10
6 Membasuh kedua tangan sampai 10
siku-siku
7 Mengusap kepala 10
8 Membasuh kedua telinga 10
9 Membasuh kedua kaki sampai mata 10
kaki
10 Membaca doa setelah berwudhu 10
11 Tertib 5

Ketahuilah

Satu kali wudhu boleh digunakan untuk beberapa shalat selama belum batal.

E. MANDI JANABAH (BESAR)

1. Pengertian dan Dalil Mandi


Mandi janabah adalah mengalirkan air ke seluruh tubuh dengan niat
untuk menghilangkah hadats besar sesuai dengan syarat dan rukunnya.

Firman Allah : 

     


Artinya : “...dan jika kamu junub maka mandilah...” (QS. al-Maidah : 6).
2. Sebab-Sebab Seseorang Berhadats Besar
a. Melakukan hubungan suami isteri
b. Keluar air mani baik disengaja maupun tidak
c. Selesai menjalani masa haid dan nifas (bagi wanita)
d. Orang Islam yang meninggal dunia (kecuali mati syahid)
e. Seorang kafir yang baru masuk Islam.
3. Syarat-Syarat Mandi Janabah
a. Orang yang berhadats besar dan hendak melaksanakan shalat
b. Tidak berhalangan untuk mandi.
4. Rukun Mandi Janabah
1. Niat
2. Meratakan air ke seluruh tubuh
3. Tertib, artinya dilaksanakan dengan berurutan.
5. Sunnah Mandi Janabah
1. Membaca basmalah sebelumnya
2. Berwudhu sebelum mandi
3. Menggosok seluruh badan dengan tangan
4. Mendahulukan bagian kanan (saat menyiram) baru kemudian yang kiri
5. Menutup aurat, di tempat yang tersembunyi (kamar mandi).
6. Urutan Mandi Janabah
a. Membasuh kedua tangan disertai dengan niat mandi janabah
b. Membasuh kemaluan dengan tangan kiri
c. Berwudhu
d. Menuangkan air ke atas kepala sebanyak 3 kali dilanjutkan mandi biasa
sampai rata.
e. Membasuh kedua kaki dengan kaki kanan terlebih dahulu.
7. Hikmah Mandi Janabah
1. Secara rohani, seseorang akan merasa terbebas dari perkara yang menurut
agama Islam kurang bersih.
2. Secara jasmani, dengan mandi janabah, badan akan terasa segar kembali
setelah diguyur air

Perlu anda ketahui !

Ketika kita sudah menyelesaikan mandi besar/janabah dengan sempurna


maka boleh tidak berwudhu ketika akan melaksanakan shalat.jika saat
mandi tersebut tidak melakukan hah hal yang membatalkan wuhdu

F. T A Y A M U M

a. Pengertian dan Dalil Tayamum


Tayamum adalah salah satu cara untuk mensucikan diri ari hadats kecil
atau besar dengan menggunakan debu atau tanah yang bersih. Tayamum
sebagai pengganti wudhu dan mandi janabah adalah sebagai rukhsah
(keringanan) yang diberikan Allah sesuai firman-Nya :

              

          
Artinya : “…Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan (musafir) atau datang
dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan,
kemudian kamu tidak mendapatkan air maka bertayamumlah kamu
dengan tanah yang baik (suci), sapulah wajahmu dan tanganmu
dengan tanah tersebut”. (QS. al-Ma`idah : 6).
b. Syarat-Syarat Tayamum
a. Sudah masuk waktu shalat
b. Kesulitan mendapatkan air atau berhalangan memakai air karena sakit.
c. Dengan tanah atau debu (sebagian ulama membolehkan dengan batu atau
pasir)
d. Tanah atau debu tersebut harus suci dari najis
c. Rukun Tayamum
a. Niat
b. Mengusap muka dengan tanah/atau debu
c. Mengusap tangan sampai siku-siku.
d. Sebab-Sebab Tayamum
Dari surat al-Ma`idah ayat 6 di atas, dapat diketahui bahwa sebab-sebab
diperbolehkannya tayamum adalah :
a. Sakit yang tidak boleh terkena air
b. Berada dalam perjelanan jauh yang sulit mendapatkan air.
c. Tidak mendapatkan air untuk wudhu.
e. Cara Bertayamum
Dari rukun tayamum di atas, dapat dilihat bahwa cara bertayamum adalah
sebagai berikut :
a. Niat bertayamum karena hendak mengerjakan shalat. Niat cukup
dilaksanakan dalam hati tetapi disunnahkan untuk melafalkan niat tersebut.
Niat tayamum adalah sebagai berikut :
‫اَل‬ ِ ‫الصالَةِ الْ َفْر‬
َ ‫ض هللِ تَ َع‬ َّ ‫اح ِة‬ ِ ِ
َ َ‫ت التَّيَ ُّم َم ال ْستب‬
ُ ْ‫نَ َوي‬
Artinya : “Saya niat tayamum agar dapat melaksanakan shalat fardu
karena Allah semata”

b. Menghadap kiblat, kemudian tebarkan kedua telapak tangan satu kali


pada dinding, kaca, atau benda lain yang diyakini ada debu
c. Usapkan telapak tangan satu kali pada wajah.
d. Usapkan kedua tangan sampai dengan siku-siku secara bergantian dari
bagian dalam ke bagian luar dimulai dari tangan kanan yang diusap.
f. Yang Membatalkan Tayamum
1. Semua hal yang membatalkan wudhu (buang air besar/kecil, hilang
akal, menyentuh kemaluan)
2. Mendapatkan air (sebelum melaksanakan shalat).
g. Praktek tayamum
Untuk lebih menginternalisasi tayamum dalam diri siswa lakukan
praktek tayamum dengan kolom dibawah ini.
No Uraian kegiatan Skor Pelaksanaan
mak
1 Niat 15
2 Mengambil debu dan meniup 10
3 Mengusap muka 30
4 Mengambil debu dan meniup 10
6 Mengusap kedua tangan 20
sampai siku siku.
7 Membaca doa setelah 10
tayamum
8 Tertib 5
Penting
Tayamum hanya sah jika dilakukan sesudah masuk waktu shalat dan
hanya dapat di pergunakan untuk satu kali shalat.

Kamus Kecil
-Thoharoh (bersuci) - Fuqoha- (ahli hukum islam )
- Asi ( Air Susu Ibu)
- syara’-(syariat agama Islam )
Rangkuman

1 Najis adalah sesuatu yang kotor oelh syara’ yang menyebabkan tidak syah
ibadahnya macamnya ada 3
a.Najis mugholadhoh najis berat
b.Najis Mutawasitoh najis menengah (mutawasitoh hukmiyah-dan
mutawasitoh ainiyah)
c.Najis mukhofafah (najis ringan )
2. Thaharoh artinya bersuci,alat benda yang dapat digunakan untuk bersuci
bisa benda padat dan benda cair.syarat benda padat dapat membersihkan dan
suci.sedangkan benda cair yang dapat digunakan untuk bersuci dan tidak
tercampuri najis.
3. Hadas merupakan perkara perkara yang mewajibkan seseorang untuk
bersuci jika hendak melakuka ibadah.Macamnya ada 2 macam hadas besar
dan hadas kecil.Hadas besar di bersihkan dengan cara mandi besar/Janabah
sedangkan hadas kecil dapat di bersihkan dengan berwudhu atau jika tidak
ada air dapat dibersihkan dengan tayamum.

Kisah Teladan
Asrul seorang muslim yang memperhatikan kebersihan berhati hati
dalam prilaku keseharian agar terhindar dari hadas dan najis bahkan
setiap saat dia berhadas langsung berwudhu,setelah mandi dia langsung
berwudhu menggantungkan wudhu, adalah kebiasaan asrul.

KATA MUTIARA

ِ َ‫اَلنَّظَافَةُ ِمن اإلْ ُِْْي‬


‫ان‬ َ
“Kebersihan adalah sebagian dari iman”

UJI KOMPETENSI
1 Tugas siswa di rumah

Amatilah benda benda najis yang ada disekitarmu kemudian


kelompokkan berdasarkan jenis /macam macam najis
2.Tugas kelompok di Madrasah

1. Ahmad tadi malam mimpi keluar seperma dan pada saat pagi hari dia harus
melaksanakan shalat subuh. Bagaimana agar Ahmad dapat melaksanakan shalat
subuh dengan sah?
2. Amir pada saat main di tetangga sesudah shalat dhuhur tiba-tiba terkena air liur
anjing. Bagaimana agar Amir dapat melakukan shalat ashar dengan sah di sore
hari ?
3. Ani sedang sakit tipes yang tidak boleh terkena air. Bagaimana cara bersuci ani
agar dia dapat melaksanakan shalat ?

2.Tes Afektif
Berilah tanda cekils (V) pada kolom setuju atau tidak setuju sesuai dengan
pernyataan berikut ini !
Tidak
Setuju
No Kejadian Peristiwa Setuju
(S)
( TS )
1 Baju Fatimah terkena air kencing adik
perempuanya yang belum usia 2 tahun
dan belum makan selain ASI, ia tidak
mau mencucinya tetapi hanya
memercikkan air kebajunya tersebut
2 Setelah wudhu tanpa sengaja Ahmad
tersentuhan kulit dengan Alifah
temanya maka mengulangi wudhunya
3 Karena tanganya terkena air liur
anjing Anton segera membasuhnya 7
X yang pertama dan terakhir dicampur
dengan debu
4 Karena lengan bajunya sempit ketika
wudhu Umi tidak perlu membasuh
tangannya sampai siku-siku
5 Wudhu kita tidak apabila tidak
berkumur-kumur dan tidak
mendahulukan anggota wudhu yang
kanan
6 Dalam suatu perjalanan dari Solo ke
Jakarta Amir selalu bertayamun diatas
kendaraan setiap akan mengerjakan
shalat
7 Karena udaranya dingin Umar enggan
berwudhu dan menggantinya dengan
tayamun
8 Setelah selesai haid Umi segera mandi
janabah kemudian mengerjakan shalat
9 Pak narto seorang muslim yang taat
beberapa hari yang lalu dia sakit
dirumah sakit,dia tetap menjalankan
sholat walaupun tidak dapat turun dari
tempat tidurnya dengan tayamum
sekali untuk shalat lima waktu.
10 Pak umar seorang islam yang taat dia
tidak sanggup diatur oleh aturan
agama.

I.Berilah tanda silang (X) pada hurup a,b,c dan d di depan jawaban yang paling benar.

1. Cara mensucikan pakaian yang terkena air kencing bayi laki-laki yang belum
makan selain ASI adalah …
a. Cukup memercikkan air yang suci
b. Mengalirkan air
c. Dicuci dengan sabun
d. Dicelupkan kedalam iar
2. Cara mensucikan benda yang terkena liur anjing adalah….
a. Memercikkan air
b. Membasuh 7 X yang pertama dicampur dengan debu
c. Mengalirkan air
d. Membersihkan bagian yang terkena najis
3. Air hujan termasuk air yang suci dan mensucikan yang dalam istilah fiqih
disebut….
a. Air bersih
b. Air mutlak
c. Air mutanajis
d. Air musamas
4. Najis yang tampak atau kelihatan wujud, bau atau warnanya disebut najis….
a. Hukmiyah
b. Mukhofafah
c. Ainiyah
d. Mugholadhoh
Wudhu kita tidak akan syah jika tidak terpenuhi syarat dan rukunya. Di bawah ini
yang bukan merupakan rukun wudhu adalah….
Niat
Membasuh muka
Membasuh tangan sampai siku
Berkumur-kumur
        

       


Lafadz yang digaris bawah pada ayat diatas makksudnya…..
Membasuh muka
Mengusap kepala
Membasuh kedua tangan sampai siku
Mengusap kedua kaki sampai mata kaki

Membaca basmalah ketika akan memulai wudhu termasuk…. wudhu


Wajib
Sunah
Rukun
Syarat
Dibawah ini yang termasuk rukun mandi adalah….
Membaca basmalah
Niat
Mendahulukan anggota badan yang kanan
Menyiram kepala tiga kali
Najis yang tidak nampak wujud, bau atau warnanya tetapi diyakini adanyadisebut
najis….
Mugholadhoh
Hukmiyah
Ainiyah
Mukhofafah
Suatu najis yang cara mensucikannya cukup disiram dengan air adalah najis ...
Mutawasithah Hukmiyah
Mukaffafah
Hukmiyah
Ainiyah

II Isilah titik titik dibawah ini dengan tepat

1 disekitar kita sering kita jumpai najis, apakah pengertian najis itu……..
2. ada berapakah macam macam najis itu…….
3 macam-macam najis dan cara mensucikannya berbeda bagaimana cara
menghilangkan najis muholadhoh itu….
4 Air kencing bayi yang masih minum air asi ibu tergolong najis---
5 Benda yang dapat digunakan untuk bersuci ada …… macam
6 Syarat benda padat yang dapat digunakan untuk bersuci adalah….
7 Bersuci dengan menggunakan debu atau tanah yang bersih disebut…..
8 Sebutkan 2 macam sunah berwudhu……
9 Ketika seseorang berhadas kecil dapat di bersihkan dengan ….
10.perkara yang mewajibkan seseorang bersuci ketika hendak beribadah adalah..

III. Jawab pertanyaan berikut secara singkat dan jelas

1. Dalam berwudhu ada ketentuan dan dan rukunnya sebutkan rukun wudhu !
2. Jika waktu shalat hampir habis belum kita temukan air untuk bersuci dapat
digantikan dengan tayamum, Uraikan urutan bertayamum lengkap dengan
rukun dan sunnahnya ?
3. Masalah najis terkadang kurang mendapat perhatian cara mensucikannya
termasuk najis sedang mutawasitah jelaskan cara mensucikannya ?
4. Sebutkan hal-hal yang menyebabkan seseorang berhadats besar ?
5. Sebutkan contoh benda padat dan benda cair yang dapat dipergunakan untuk
bersuci masing-masing minimal 5 buah ?
Pembelajaran 2
SHALAT WAJIB LIMA WAKTU DAN SUJUD SAHWI

SHALAT WAJIB LIMA WAKTU

2. STANDAR KOMPETENSI
Melakanakan tata cara shalat fardhu dan sujud sahwi.

2.1. KOMPETENSI DASAR


2.1.1Menjelaskan tata cara shalat lima waktu
2.1.2Menghafal bacaan-bacaan shalat lima waktu
2.1.3Menjelaskan ketenuan-ketentuan shalat lima wakt
2.1.4Menjelaskan ketenuan sujud sahwi
2.1.5Mempraktikan shalat lima waktu dan sujud sahwi

a. Tanbih

       


Artinya : dan dirikanlah olehmu sholat, dan berikanlah zakat dan
rukuklah bersama orang-orang yang rukuk (Q.S. Al-Baqoroh :

b. Iftitah
Sholat lima waktu merupakan salah satu kewajiban yang harus dikerjakan
oleh setiap orang islam dimanapun, kapanpun dan dalam kondisi bagaimanapun.
Sholat juga merupakan tiang agama, barang siapa mengerjakannya berarti ia
telah menegakkan agamanya.Dan barang siapa meninggalkanya berarti ia telah
merobohkan agamanya.
Sholat yang kita kerjakan haruslah sesuai dengan sholat yang telah
dituntunkan atau dicontohkan oleh Rosulullah SAW.
Oleh karena itu supaya sholat kita dapat lebih baik dan sempurna maka
bacalah dan perhatikan ketentuan-ketentuan sholat sebagaimana diuraikan dalam
meteri berikut ini.

I. SHALAT LIMA WAKTU


1. Pengertian Dan Dalil Shalat Wajib
Shalat secara bahasa berarti doa. Sedangkan menurut istilah syara’ shalat
adalah ibadah yang terdiri dari perkataan dan perbuatan tertentu, yang diawali
dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam.
Shalat wajib juga disebut juga dengan shalat fardlu atau shalat maktubah
yang berarti shalat yang harus dikerjakan orang Islam yang telah memenuhi
syarat. Yang dimaksud salat wajib di sini adalah shalat lima waktu yaitu
shalat zuhur,asar, maghrib isya’ dan subuh.
Dasar hukum diwajibkannya shalat fardhu adalah firman Allah :

       


Artinya : “Dan dirikanlah shalat dan bayarkanlah zakat, dan ruku`lah
bersama orang-orang yang ruku`” (QS. Al-Baqarah : 43)

‫ت فَ َس َد َسا ُِر َع َملِ ِو‬ ِِ ِ


ْ ‫ َوإِ ْن فَ َس َد‬,‫صلُ َ َسا ُر َع َملو‬
َ ‫ت‬ َّ ‫ب َعلَْي ِو الْ َعْب ُد يَ ْوَم الْ ِ يَ َام ِة‬
َ ‫الصالَةُ فَِ ْن‬
ْ ‫صلُ َح‬ ُ ‫اس‬
َ َُ ‫أ ََّو ُل َما‬
)‫(رواه الطربان‬

Artinya : “Amal yang pertama kali akan dihisab bagi seorang hamba pada
hari kiamat adalah shalat. Jika shalatnya baik, maka akan dinilai baik
semua amalnya yang lain dan jika shalatnya rusak maka akan dinilai
jeleklah semua amalnya yang lain”. (HR. at-Tabrani)
Shalat dalam Islam menempati kedudukan sangat penting, karena shalat
merupakan ibadah yang pertama kali akan dihisab (dihitung) pertanggung
jawabannya kelak di hari kiamat.

2. Rukun Shalat
1. Niat
2. Berdiri jika mampu
3. Takbiratul Ikhram
4. Membaca surat al-fatihah
5. Ruku` dan tuma`ninah
6. I`tidal dan tuma`ninah
7. Sujud dan tuma`ninah
8. Duduk diantara dua sujud dan tuma`ninah
9. Duduk tasyahud akhir
10. Membaca tasyahud akhir
11. Membaca shalawat kepada Nabi
12. Membaca salam pertama
13. Tartib
o Rukun shalat tersebut dibagi menjadi dua, yaitu :
 Rukun qauli, yaitu rukun yang berupa ucapan (contoh : Takbiratul
ikhram, membaca surat al-fatihah, membaca tasyahud akhir, membaca
salam)
 Rukun fi`li, yaitu rukun yang berupa gerakan (contoh : sujud, ruku`,
I`tidal dll).
o Syarat Syah Shalat
 Suci badan dari hadats besar dan kecil

ِ
)‫ضأَ (رواه البخارى و مسلم‬ َ ‫الصالََة اَ َحد ُك ْم إِ َذا اَ ْح َد‬
َّ ‫ث َح ََّّت يَتَ َو‬ َّ ‫الَ تُ ْ بَ ُل‬
Artinya : “Allah tidak menerima shalat seseorang diantara kamu
yang berhadats sehingga dia berwudhu”. (HR. Bukhari dan Muslim)
 Suci badan, pakaian dan tempat dari najis
 Menutup aurat. Aurat laki-laki adalah antara pusar sampai lutut, sedang
aurat perempuan adalah seluruh anggota badan kecuali kedua telapak
tangan dan wajah.
 Telah masuk waktu shalat
3. Menghadap kiblat

           

 
Artinya : “maka palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. dan
dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. (QS. al-
Baqarah : 144)

4. Syarat Wajib Shalat


1. Islam
2. Baligh. Batasan baligh dalam Islam adalah :
a) Bagi lak-laki telah keluar seperma atau mimpi basah
b) Bagi perempuan telah keluar darah haid
3. Berakal, tidak gila atau mabuk.
4. Suci dari haid dan nifas bagi perempuan.
5. Telah sampai dakwah kepadanya
6. Terjaga, tidak sedang tidur.

5. Yang Membatalkan Shalat


a) Berbicara dengan sengaja
b) Bergerak dengan banyak (3 kali gerakan atau lebih berturut-turut)
c) Berhadats
d) Meninggalkan salah satu rukun shalat dengan sengaja
e) Terbuka auratnya
f) Merubah niat
g) Membelakangi kiblat, kecuali sedang diatas kendaraan.
h) Makan dan minum
i) Tertawa
j) Murtad

6. Sunnah Shalat
Sunah shalat merukan ucapan atau gerakan yang dilaksanakan dalam
shalat selain rukun shalat. Sunah-sunah shalat dibagi menjadi dua, yaitu :
a. Sunah `Ab`ad
Sunah `ab`ad adalah amalan sunah dalam shalat yang apabila
terlupakan harus diganti dengan sujud sahwi. Yang termasuk sunah
`ab`ad adalah :
a) Tasyahud awal
b) Duduk tasyahud
c) Membaca shalat nabi ketika tasyahud
b. Sunah Hai`at
Sunah hai`at adalah amalan sunah dalam shalat yang apabila terlupakan
tidak perlu diganti dengan sujud sahwi. Yang termasuk sunah hai`at
adalah :
o Mengangkat tangan ketika takbiratul ikhram
o Meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri ketika sedekap.
o Memandang ke tempat sujud
o Membaca do`a iftitah
o Tuma`ninah (diam sejenak) sebelum atau sesudah membaca
surat al-Fatihah.
o Membaca lafald “amin” sesudah membaca surat al-Fatihah.
o Membaca surat selain surat al-Fatihah setelah membaca surat al-
Fatihah.
o Memperhatikan/mendengarkan bacaan imam (bagi makmum)
o Mengeraskan suara pada dua rakaat pertama shalat maghrib,
isya dan subuh.
o Membaca takbir ibntiqal setiap ganti gerakan kecuali ketika
berdiri dari ruku`.
o Membaca ketika i`tidal.

7. Hikmah Shalat

1. Mendidik disiplin dan menghargai waktu..


2. Menjadikan hati tenang karena shalat merupakan hubungan antara
seorang hamba dengan Tuhannya. seorang muslim bisa mendapatkan
lezatnya bermunajat dengan tuhannya ketika shalat, sebab jiwanya
menjadi tenang, hatinya tentram, dadanya lapang, keperluannya
terpenuhi, dan dengannya sesorang bisa tenang dari kebimbangan
dan problematika duniawi
3. Menyadarkan manusia tentang hakekat dirinya yang merupakan
hamba Allah SWT yang harus senantiasa menyembahnya.
4. Menanamkan nilai tidak ada yang memberi kenikmatan dan
pertolongan selain Allah SWT.
5. Shalat dapat menjauhkan diri dari perbuatan keji dan munkar (jelek)

‫الصالَةَ تَْن َهى َع ِن الْ َف ْخ َش ِاء َوالْ ُمْن َكر‬


َّ ‫إِ َّن‬
Artinya : “Sesungguhna sholat itu dapat mencegah dari
perbuatan keji dan munkar”
6. Shalat dapat menjauhkan diri dari sifat sombong.

BACAAN-BACAAN SHALAT
1. Niat
Pada prinsipnya niat dilakukan dalam hati, tetapi jika dilafazdkan sebagai berikut:
a. Shalat Dhuhur
ٍ ‫اُص ِّل فَرض الظُّه ِر اَربع رَكع‬
َ ‫ات ُم ْستَ ْ بِ َل الْ ِ ْب لَ ِة اََداءً هللِ تَ َع‬
‫اَل‬ َ َ َ َْ ْ َ ْ َ ُ
b. Shalat `Ashar
َ ‫ات ُم ْستَ ْ بِ َل الْ ِ ْب لَ ِة اََداءً هللِ تَ َع‬
‫اَل‬ ٍ ‫اُص ِّل فَرض الْعص ِر اَربع رَكع‬
َ َ َ َْ ْ َ َ ْ َ
c. Shalat Magrib
َ ‫ات ُم ْستَ ْ بِ َل الْ ِ ْب لَ ِة اََداءً هللِ تَ َع‬
‫اَل‬ ٍ ‫ث رَكع‬ ِ
َ َ َ َ‫ض الْ َم ْغ ِرب َال‬
َ ‫ص ِّل فَ ْر‬
َ ُ‫ا‬
d. Shalat `Isya
ٍ ‫اُص ِّل فَرض الْعِش ِاء اَربع رَكع‬
َ ‫ات ُم ْستَ ْ بِ َل الْ ِ ْب لَ ِة اََداءً هللِ تَ َع‬
‫اَل‬ َ َ َ َْ َ َ ْ َ
e. Shalat Shubuh
َ ‫ْي ُم ْستَ ْ بِ َل الْ ِ ْب لَ ِة اََداءً هللِ تَ َع‬
‫اَل‬ ِ ْ َ‫الصْب ِ رَك َعت‬
َ ُّ ‫ض‬ َ ‫ص ِّل فَ ْر‬
َ ُ‫ا‬
2. Takbiratul Ikhram dengan membaca ‫اهللُ اَ ْكبَ ْر‬ (Allahu akbar)
3. Membaca Do`a Iftitah
Menurut pendapat ulama, ada dua macam do`a iftitah, yaitu :
a. Macam Pertama
‫ض َحنِْي ًفا‬ َّ ‫ت َوَو ْج ِه َي لِلَّ ِذى فَطََر‬
َ ‫الس َموت واالَْر‬ ُ ‫َو َّج ْه‬ ِِ‫ ا‬.ً‫اْلَ ْم ُد هللِ َكِْي را و ُسْبحن اهللِ بُكْرًة واَ ِصْيال‬
ْ ‫اَهللُ َكبِْي ًرا َو‬
َ َ َ َ ً
‫ت َواَنَا ِم َن‬ ِ ِ ِ ِ‫هلل‬ ‫اي َوَمََاتِى‬ ِ ِ ‫ اِ َّن‬.‫مسلِما وما اَنَا ِمن الْم ْش ِركِْي‬
ُ ‫ الَ َش ِريْ َ لَوُ َوبِذل َ اُم ْر‬.‫ْي‬
َ ْ ‫ب الْ َعالَم‬
ِّ ‫َر‬ َ َ‫صالَتى َونُ ُسكى َوَْي‬
َ َْ ُ َ ََ ً ْ ُ
.‫ْي‬ ِِ
َ ْ ‫الْ ُم ْسلم‬
b. Macam Kedua
ِ ِ ِ ِ
‫ب‬
ُ ‫اي َك َما يُنَ ِّى ال َّْو‬ ُ َ‫ اا‬.‫ْي الْ َم ْش ِرا َوالْ َم ْغ ِرب‬
َ َ‫لله َّم نَ ِّ ِ م ْن َخطَاي‬ َ ْ َ‫ت ب‬
َ ‫اي َك َما بَ َع ْد‬ َ ْ َ‫لله َّم بَاع ْد بَْي ِ َوب‬
َ َ‫ْي َخطَاي‬ ُ َ‫اا‬
.‫اي بِالْ َم ِاء َوالَّْل ِ َوالْبَ ْرِد‬ ِ ِ
ُ َ‫ اا‬. ِ َ‫الدن‬
َ َ‫لله َّم ا ْاس ْل ِ م ْن َخطَاي‬ َّ ‫االْ َُبْيَ ُ ِم َن‬
4. Membaca Surat al-Fatihah didahului dengan membaca ta`awudz
5. Membaca Surat Pendek
6. Ruku` dan Tuma`ninah
Do`a yang dibaca ketika ruku`
‫َّب الْ َع ِظْي ِم‬
ََّ ‫حن َر‬
َ ‫ُسْب‬
7. I`tidal dan Tuma`ninah
Do`a yang dibaca ketika I`tidal
ٍ ِ ‫ض وِملء ما ِش‬ ِ ِ َّ ‫اْلم ُد ِملء‬
َ ْ َ ُ ْ َ ِ ‫السموت َوم ْلءُ االَْر‬
ُ ‫ت َشمْيْنء بَ ْع‬ ُ ْ ْ َْ َ َ‫َربَّنَا ل‬
8. Sujud Pertama dan Tuma`ninah
Do`a yang dibaca ketika sujud
‫َّب االَ ِعلَى‬
ََّ ‫حن َر‬
َ ‫ُسْب‬
9. Duduk diantara 2 sujud dan Tuma`ninah
Do`a yang dibaca ketika duduk diantara dua sujud
ِّ ‫اجبُ ْرِ َو ْارفَ ْع ِ َو ْارُزقْ ِ َو ْاى ِدِ َو ْاع ُ َع‬ ِ ِّ ‫ر‬
ْ ‫ب ا ْافِرَِل َو ْارْحَِْ َو‬َ
10. Sujud Kedua dan Tuma`ninah
11. Duduk Tasyahud
12. Membaca Tasyahud Akhir
Bacaan tasyahud akhir
‫لسالَ ُم َعلَْي نَا َو َعلَى ِعبَ ِاد َك‬
َّ َ‫ ا‬.ُ‫لسالَ ُم َعلَْي َ اَيُّ َها النَِّ ُّ َوَر ْْحَةُ اهللِ َوبََرَكاتُو‬
َّ َ‫ ا‬.ِ‫ات هلل‬ ُ َ‫ات الطَّيِّب‬ ُ ‫الصلَ َو‬
َّ ‫ات‬ ُ ‫ات املُبَ َارَك‬
ِ
ُ َّ‫اَلتَّحي‬
.ِ‫ اَ ْش َه ُد اَ ْن الَ اِلوَ اِالَّ اهللِ َواَ ْش َه ُد اَ َّن َُ َّم ًدا َر ُس ْو ُل اهلل‬.‫ْي‬ ِِ َّ
َ ْ ‫الصاْل‬
13. Membaca Shalawat Kepada Nabi
Bacaan shalawat kepada nabi
‫ت َعلَى َعلَ ْى َسيِ ِدنَا اِبْ َر ِاىْي َم َو َعلَى ِال َسيِّ ِدنَا‬ َ ‫صلَّْي‬
ٍ ِ ِ ٍ ِ
َ ‫ َك َما‬.‫صلِّى َعلَ ْى َسيِدنَا َُ َّمد َو َعلَى ال َسيِّدنَا َُ َّمد‬ َ ‫لله َّم‬
ُ َ‫ا‬
‫ت َعلَى َعلَ ْى َسيِ ِدنَا اِبْ َر ِاىْي َم َو َعلَى ِال َسيِّ ِدنَا‬ ٍ ِ ِ ٍ ِ ِ ِ
َ ‫ َك َما بَ َارْك‬,‫ َوبَِرْك َعلَى َسيِدنَا َُ َّمد َو َعلَى ال َسيِّدنَا َُ َّمد‬, ‫ابْ َراىْي َم‬
َِ َ َّ‫ ِ الْعالَ ِمْي اِن‬,‫اِب ر ِاىيم‬
.‫ْحْي ٌد َِ ْي ٌد‬ َْ َ َ ْ َْ
.
14.Salam ِ

WAKTU-WAKTU SHALAT
Allah mewajibkan kepada setiap muslim shalat lima waktu dalam sehari semalam
yang sudah ditentukan waktunya. Firman Allah :

       


Artinya : Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas
orang-orang yang beriman. (QS. an-Nisa : 103)

Secara detail, waktu shalat wajib lima waktu adalah sebagai berikut :
1. Waktu dhuhur
Waktu shalat dhuhur adalah mulai sejak tergelincirnya matahari kea rah barat
hingga bayangan benda sama panjang dengan benda aslinya. Shalat dhuhur lebih
baik dilakukan segera kecuali dalam kondisi yang sangat panas, maka boleh
diakhirkan sehingga panas menurun.
2. Waktu asar
Waktu shalat `ashar adalah mulai sejak bayangan benda lebih panjang dari
bendanya hingga matahari berwarna kekuning-kuningan(terbenam).
ِ
)‫ش (رواه مسلم‬ ْ ‫ص ِر َما ََلْ يَ ْغُرب الش‬
ُ ‫َّم‬ ْ ‫ت الْ َع‬
ُ ْ‫َوق‬
Artinya : “Waktu `ashar sebelum terbenam matahari”. (HR. Muslim)
3. Waktu maghrib
Waktu shalat maghrib adalah mulai sejak terbenamnya matahari sampai hilangnya
mega-mega merah.
َّ ِ ُ ‫ش َما ََلْ يَ ْس‬ ِ ِ ِ ِ ‫وقْت‬
)‫الش َف ُ (رواه مسلم‬ ْ ‫صالَة الْ َم ْغ ِرب إذَا َاابَة الش‬
ُ ‫ِّم‬ َ ُ َ
Artinya : Waktu shalat maghrib adalah apabila matahari telah terbenam (sampai)
sebelum lenyapnya mega merah (HR. Muslim)
4. Waktu isya`
Waktu shalat isya`adalah mulai dari hilangnya mega merah sampai terbit fajar
(baying-bayangsinar terang di arah timur), jika memungkinkan dianjurkan untuk
mengakhir shalat sampai sepertiga malam.
5. Waktu subuh
Waktu shalat subuh adalah mulai sejak terbit fajar yang kedua hingga terbitnya
matahari.
)‫ش (رواه مسلم‬ ِ ‫الصب ِ ِمن طُلُوِع الْ َفج ِر ما ََل تَطْلُ ِع‬ ِ ‫وقْت‬
ُ ‫الشُ ْم‬
َ ْ َ ْ ْ ْ ْ ُّ ‫صالَة‬ َ ُ َ
Waktu shalatis shubhi nim thulu`il fajri ma lam tadhlu`is syahsyu
Artinya “Waktu shalat subuh adalah mulai sejak terbit fajar sampai sebelum
terbitnya matahari (HR. Muslim)
V. Praktek Shalat Wajib
Untuk membiasakan shalat lima waktu praktekkan sesuai dengan kolom di
bawah ini.
N0 Uraian kegitan Skor mak Pelaksanaan
1 Niat 10
2 Takbiratul ihrom 5
3 Membaca iftitah 10
4 Membaca surat alfatehah 15
5 Membaca surat-surat pendek 10
6 Rukuk dengan tuma’ninah 5
7 Iktidal dengan tuma’ninah 5
8 Sujud pertama dengan tuma’ninah 5
9 Duduk diantara dua sujud 5
10 Sujud kedua dengan tuma’ninah 5
11 Duduk tasyahud akhir 5
12 Membaca tasyahud akhir 5
13 Membaca shalawad nabi 10
14 Salam kekanan kekiri 5
c. UJI KOMPETENSI

TUGAS DI MADRASAH
1.Tugas individu
Carilah gambar shalat kemudian potong-potonglah gambar tersebut setiap
gerakan kemudian tempelkan kembali dalam kertas asturo/kertas berwarna
2.Tugas kelompok
Tulislah bacaan-bacaaan shalat mulai doa iftitah sampai rukuk
Tulislah bacaan doa sujud sahwi !

3.Tes Afektif (sikap)


Berilah tanda cekils (V) pada kolom setuju atau tidak setuju sesuai dengan
pernyataan berikut ini !
No Kejadian/peristiwa Setuju Tidak
setuju
1 Shalat merupakan kewajiban yang harus
dikerjakan setiap muslim tetapi jika sedang sakit
keras kita boleh meninggalkannya
2 Ketika menjelang masuk waktu shalat asar anton
diajak bermain sepak bola teman temannya,tanpa
berfikir panjang antonpun pergi bersama mereka
3 Tutik siswa kelas VII MTs karena ada pelajaran
tambahan sampai dirumah tutik sangat lelah, dia
disuruh ibunya untuk meninggalkan shalat asar.
4 Walaupun sedang asyik bermain dengan teman
temannya faisal langsung pulang ketika
mendengar adzan untuk mengerjakan shalat
5 Dalam shalat berjamaah saiful mengikuti imam
yang melakukan sujud sahwi walaupun ia tidak
tahu apa kesalahan atau yang menyebabkan sujud
sahwi.
6 Andri kelas tiga MTs setelah pulang sekolah
kehujanan karena basah dan kedinginan langsung
tidur hingga malam hari tanpa shalat asar dan
mahrib
7 Akhir akhir ini ada sebagian umat islam yang
melakukan shalat sehari semalam hanya 2 kali
8 Safrul melakukan shalat jamaah dhuhur dengan
teman teman sekelas untuk menghemat waktu
istirahat sekolah shalat sambil makan premen
9 Jika salam sebelum cukup rakaatnya, seperti orang
yang shalat tiga rakaat pada shalat yang empat
rakaat, kemudian salam, lalu diingatkan, maka
harus berdiri tanpa bertakbir dengan niat shalat,
kemudian melakukan rakaat keempat, kemudian
tahiyyat dan salam, kemudian sahwi
4.Uji kognitif
I.Berilah tanda silang (X) pada hurup a,b,c dan d di depan jawaban yang paling benar.

1. Shalat adalah kewajiban yang telah ditentukan waktunya atas orang orang yang
beriman.Menurut bahasa shalat artinya...
a. Selamat
b Doa
c.menyenbah
d.memohon
2. Shalat tidak sah apabila tidak memenuhi syarat dan rukunnya. Berikut ini yang
bukan syarat wajib shalat adalah
a.Niat
b.Islam
c.Berakal sehat
d.Suci dari Hadas dan Najis
3. Membaca surat alfatihah termasuk salah satu..... shalat
a. Syarat Wajib
b. Sunah
c. Syarat sah
d. Rukun
4.

       


Lafal yang digaris bawah pada lafal diatas artinya...
a. Dan kerjakanlah shalat
b. dan bayarlah zakat
c. danْ َ didikanlah shalat
d. dan tunaikan zakat
5. Dalam shalatnya afandi berbisik bisik dengan temannya yang berada disampingnya maka
shalat afandi...
a. sah karena hanya pelan pelan
b. kurang sempurna
c. batal
d. tidak apa -apa
6. ‫ َربَّنَا لكَ ال َح ْمد‬doa sisamping dibaca ketika....
a. sujud
b. i’tidal
c. rukuk
d. duduk tawaruk
7. Shalat kita lebih sempurna jika dikerjakan semua sunah-sunahnya berikut ini yang termasuk
sunah shalat adalah...
a. Membaca alfatihah
b. Suci dari hadas dan najis
c. Berakal sehat
d. Membaca doa iftitah
8. Ibadah shalat kita akan sah jika dilaksanakan pada waktu yang telah ditentukan.Mulai
matahari tergelincir condong kesebelah barat sampai bayang bayang badan sama panjang
dengan bendanya adalah waktu shalat....
a. dhuhur
b. asar
c. subuh
d. isya’
9. Waktu shalat yang berakhir sampai mejelang matahari terbit adalah...
a. dhuhur
b. asar
c. mahrib
d. subuh
II isilah titik dibawah ini dengan benar dan tepat
1. setiap hari seorang muslim melaksanakn shalat lima waktu, secara bahasa shalat
artinya…
2 Shalat maktubah juga disebut…
3. agar dapat mengetahui ketentuan hukumnya, Hukum shalat fardhu adalah….
4. setiap orang dihari akhir akan mempertanggungjawabkan seluruh amaliyah, amal
yang pertama kali dihisab oleh Allah SWT adalah…
5. Apakah yang dimaksud dengan sunah ab’ad….
6. Mulai tergelincirnya matahari kearah barat hingga bayangan benda sama panjangnya
merupakan waktu shalat…
7. Mulai terbitnya fajar hingga terbitnya mataharai merupakan waktu sahalat…

III Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan singkat dan tepat

1. Ketika kita akan melakukan shalat tentu ada syarat dan rukunya sebutkan 5 rukun shalat.
2 Adanya sesuatu pasti ada manfaat yang kita peroleh tunjukkan manfaat ketika kalian shalat
3. Sebutkan 5 perkara yang membatalkan shalat
4. Tulislah dasar hukum diwajibkannya slahat
Pembelajaran 3

ADZAN DAN IQAMAT

STANDAR KOMPETENSI
3. Melaksanakan tatacara adzan, iqamah, shalat jamaah
KOMPETENSI DASAR
3.1. Menjelaskan ketentuan adzan dan iqamah
3.2. Menjelaskan ketentuan shalat berjamaah
3.3. Menjelaskan ketentuan makmum masbuk
3.4. Menjelaskan cara mengingatkan imam yang lupa
3.5. Menjelaskan cara mengingatkan imam yang batal
a. TANBIH

‫الصالَة‬
َّ ‫لى‬
َ ‫َح َّي َع‬
Mari kita dirikan shalat

b. IFTITAH
Muslim yang taat dan baik adalah mendahulukan panggilan Allah dari
pada panggilan lainnya. Sebagai tanda telah masuknya waktu shalat
seorang muazdin melantunkan adzan sebagai panggilan dari Allah SWT
untuk melaksanakan shalat berjamaah. Kemudian dikumandangkan
iqomah sebagi seruan bahwa shalat berjamaah segera dimulai.

A.Pengertian, Hukum Adzan dan Iqamat

Adzan adalah tanda bahwa waktu shalat fardhu telah tiba. Adzan juga
merupakan panggilan bagi kaum muslimin untuk melaksanakan shalat secara
berjamaah. Sedangkan Iqamah adalah petanda bahwa shalat berjamaah akan
segera dimulai.
Hukum adzan dan iqamah adalah fardhu kifayah bagi laki-laki. Dengan kata
lain, adzan dan iqamah hendaknya dilakukan oleh seorang laki-laki kecuali jika
shalat jamaah yang akan dilaksanakan semuanya terdiri atas kaum perempuan,
maka perempuan boleh mengumandangkan adzan. Adzan dan iqamah hanya di
lakukan pada shalat lima waktu dan shalat jum'at.

Perlu ingat !
Adzan adalah panggilan shalat bahwa waktu shalat telah tiba, sedangkan hukum
adzan dan iqamah adalah fardhu kifayah bagi laki-laki
a. Syarat sahnya adzan
1. Hendaknya adzan dibaca secara berurutan dan bersambung
2. Dilakukan setelah masuknya waktu shalat
3. Mu`adzin adalah seorang muslim, laki-laki, amanah, berakal, adil, baligh
atau tamyiz
4. Hendaknya adzan diucapkan dengan bahasa arab demikian pula dengan
iqamah.
b. Lafadz adzan
Allah Mahabesar
Mahabesar
Allah ‫ َُاهللُ أَ ْكبَ ُر اهللُ أَ ْكبَ ُر‬.۱

Aku bersaksi bahwa tidak


َّ‫ أَ ْش َه ُد أَ ْن الَ إِلوَ إِال‬,ُ‫ أَ ْش َه ُد أَ ْن الَ إِلوَ إِالَّ اهلل‬.۲
ُ‫اهلل‬
ada tuhan sealain Allah (2X)

Saya bersaksi bahwa Nabi َّ ‫ أَ ْش َه ُد أ‬,ِ‫َن َُ َّم ًدا َر ُس ْو ُل اهلل‬


‫َن َُ َّم ًدا‬ َّ ‫ أَ ْش َه ُد أ‬.۳
ِ‫رسو ُل اهلل‬
Muhammad adalah utusan
Allah (2X)
ُْ َ
ِ‫الصالَة‬
َّ ‫لى‬
َ ‫ َح َّي َع‬,‫الصالَة‬
َّ ‫لى‬
َ ‫َح َّي َع‬
Mari kita mendirikan .۴
shalat(2X)
Mari kita
kemenangan (2X)
meraih
ِ َ‫لى الْ َفال‬
َ ‫ َح َّي َع‬, ِ َ‫لى الْ َفال‬
َ ‫َح َّي َع‬

Allah Mahabesar
mahabesar
Allah
‫ اهللُ أَ ْكبَ ُر اهللُ أَ ْكبَ ُر‬.۶

ُ‫ الَ إِلوَ إِالَّ اهلل‬.٧


Tidak ada Tuhan selain
Allah

Khusus pada adzan shubuh, sebelum muadzin melafalkan bacaan takbir akhir,
membaca bacaan :

‫لصالَةُ ُخْي ٌر ِم َن الن َّْوِم‬


َّ َ‫ ا‬,‫لصالَةُ ُخْي ٌر ِم َن الن َّْوِم‬
َّ َ‫ا‬
c. Lafadz Iqamah
Iqamah adalah panggilan bahwa shalat akan segera dimulai, jamaah agar
bersiap diri untuk melakukan shalat bersama-sama. Hukum iqamah adalah
sunah, baik bagi yang berjamaah maupun perseorangan.
Iqamah disunnahkan berurutan dan bersambung seperti yang terdapat pada
salah satu lafadz berikut ini :

Allah Maha Besar Allah Maha Besar ‫ اهللُ أَ ْكبَ ُر‬- ‫َُاهللُ أَ ْكبَ ُر‬ .۱

ُ‫أَ ْش َه ُد أَ ْن الَ إِلوَ إِالَّ اهلل‬


Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan
selain Allah .۲
ِ‫َن ُ َّم ًدا رسو ُل اهلل‬
ْ ُ َ َ َّ ‫أَ ْش َه ُد أ‬
Saya bersaksi bahwa Nabi
Muhammad adalah utusan Allah .۳
ِ‫الصالَة‬
َّ ‫لى‬ َ ‫َح َّي َع‬ .۴
Mari kita mendirikan shalat
Mari kita meraih kemenangan ِ َ‫لى الْ َفال‬
َ ‫َح َّي َع‬ .۵
ِ ‫ قَ ْد قَام‬,ُ‫الصالَة‬
‫ت‬ َّ ‫ت‬ ِ ‫قَ ْد قَام‬
Sesungguhnya shalat akan segera َ َ .۶
dimulai
‫الصالَة‬
َّ
Allah Maha Besar Allah Maha Besar ‫اهللُ أَ ْكبَ ُر‬،َ ‫َُاهللُ أَ ْكبَ ُر‬ .٧
Tidak ada Tuhan selain Allah
ُ‫الَ إِلوَ إِالَّ اهلل‬ .٧

Keterangan :
Orang yang lebih utama melakukan iqamat adalah orang yang adzan.

d. Bacaan yang diucapkan oleh orang yang mendengar adzan


Disunnahkan bagi orang yang mendengarkan adzan baik laki-laki maupun
wanita untuk :
1. Mengucapkan seperti yang diucapkan mu'adzzin agar mendapat pahala
seperti dia kecuali dalam bacaan hayya alas shalat, dan hayya alal falah
orang yang mendengarkannya mengucapkan laa hawla wala quwwata illa
billahil `aliyyil adzim.
2. Setelah adzan selesai disunnahkan untuk bershalawat kepada nabi dengan
pelan bagi yang adzan maupun yang mendengar.
3. Disunnahkan membaca do`a ketika selesai mendengar adzan :

ِ ‫ آَتُح َّم َد ِان الْو ِسي لَةَ والْ َف‬،‫الصالَةِ الْ َ ا ِم ِة‬
‫ َوابْ َع ْوُ َم َ ًاما‬،َ‫ضْي لَة‬ َّ ‫َّع َوةِ الت‬
َّ ‫ َو‬،‫َّام ِة‬ ِ ِ َّ ‫اَللّه َّم ر‬
َ ْ َ َ َ ْ ‫ب ىذه الد‬ َ ُ
ِ ِ ِ
ُ ‫َْ ُم ْوًدا الَّذي َو َع ْدتَوُ إِنَّ َ الَ تُ ْفل ُ الْم َع‬
‫اد‬
Artinya : “Ya Allah Tuhan yang memiliki seruan yang sempurna ini, dan
shalat wajib yang didirikan, berikanlah kepada Muhammad al-
wasilah (derajat di surga) dan fadhilah, serta bangkitkanlah dia
dalam maqam yang terpuji yang telah Engkau janjikan). Maka
dia berhak mendapat syafaatku di hari kiamat. “
e. Hikmah disyari'atkannya adzan dan iqamah
1. Adzan merupakan pemberitahuan tentang masuknya waktu shalat dan
mengajak untuk shalat berjamaah yang mengandung banyak kebaikan.
2. Adzan merupakan peringatan bagi orang yang lalai, mengingatkan orang-orang
yang lupa menunaikan shalat yang merupakan nikmat yang paling besar, dan
mendekatkan seorang hamba kepada tuhannya dan inilah keuntungan yang
sebenarnya, adzan adalah panggilan bagi seorang muslim agar tidak
terlewatkan baginya nikmat ini.
3. Iqamah merupakan pemberitahuan bahwa shalat segera akan dimulai.
Rangkuman
1.Adzan adalah panggilan bahwa waktu shalat farhu telah tiba sedangkan iqomah
adalah panggilan bahwa waktu shalat jamaah akan segera di mulai. Hukum adzan
dan iqomah adalah fardhu kifayah bagi laki laki.
2.Syarat sahnya adzan
1. Hendaknya adzan dibaca secara berurutan dan bersambung
2. Dilakukan setelah masuknya waktu shalat
3. Mu`adzin adalah seorang muslim, laki-laki, amanah, berakal, adil,
baligh atau tamyiz
4. Hendaknya adzan diucapkan dengan bahasa arab demikian pula dengan
iqamah.
3. Bacaan yang diucapkan oleh orang yang mendengar adzan adalah sama
dengan bacaan adzan kecuali bacaan hayya alas shalat, dan hayya alal
falah orang yang mendengarkannya mengucapkan laa hawla wala quwwata
illa billahil `aliyyil adzim.
4. adzan dan iqomah merupakan panggilan dari Allah SWT untuk
mengingatkan dan mengajak shalat, yang merupakan nikmat paling
banyak,agar tidak terlewatkan nikmat tersebut.

Kamus Kecil

Fardhu kifayah (kewajiban secara kolektif )


Sholat berjamaah (shalat yang dilakukan lebih dari satu orang )
Muadzin (seorang laki laki yang mengummandangkan adzan )

UJI KOMPETENSI
1.Tugas Siswa Di Madrasah

1. Coba kalian hafalkan bacaan adzan dan iqamah


2. Coba kalian praktekkan adzan dan iqamah di depan kelas secara
bergantian
a. Tes Afektif

2.Tugas Kelompok

Coba kalian praktekkan adzan dan iqamah di dalam kelompok (4-5 orang)
secara bergantian kemudian teman yang lain menjadi tiem penilai.dari hasil
masing masing kelompok yang terbaik maju kedepan kelas secara
bergantian.
3. Kompetensi afektif

Berilah tanda ceklis (v) dalam penyatan yang kamu anggap benar pada kolom
dibawah ini.

TS
No KEJADIAN/PERISTIWA S (Setuju) (Tidak
Setuju)
1 Setelah berakhirnya waktu shalat
dzuhur dan memasuki waktu shalat
asar, di masjid dan Mushola segera
mengumandangkan adzan.
2 Adzan dilaksanakan laki-laki dan
perempuan sama saja.
3 Setelah adzan dilaksanakan untuk
memberikan isyarat bahwa shalat
segera dimulai dengan menabuh
kenthongan.
4 Orang yang lebih utama melakukan
iqamat adalah orang yang adzan.
5 Jika kita mendengar bacaan adzan
‫اهلل اكرب‬ kita diam saja.

b. Uji Kompetensi
I. Berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang paling tepat!

1. Ketika adzan dikumandangkan umat Islam berbondong-bondong ke Masjid


untuk memenuhi panggilan adzan, arti adzan secara bahasa seperti berikut
ini kecuali….
a. Panggilan
b. Seruan
c. Ajakan
d. Himbauan
2. Orang yang pertama mengumandangkan adzan pada masa Rasulullah SAW
adalah …
a. Imam Malik
b. Abdurrahman
c. Bilal bin Robbah
d. Imam Syafi’i
3. Dikumandangkan adzan sebagai pertanda ….
a. Cepat-cepat shalat
b. Masuk waktu shalat
c. Segera ditegakkan shalat
d. Pertanda Imam datang
4. Ketika adzan dikumandangkan menunjukkan bahwa shalat fardhu
berjamaah segera ditegakkan, di bawah ini yang bukan termasuk sikap
seorang muslim yang baik adalah …
a. Segera melakukan shalat fardhu
b. Segera datang ke masjid untuk shalat berjamaah
c. Segera ambil wudhu
d. Segera menyelesaikan pekerjaan
ِ‫الصالَة‬
َّ ‫لى‬
5. Lafadz adzan setelah
َ ‫َح َّي َع‬ adalah …

a. ‫اهللُ أَ ْكبَ ُر‬


b.
ُ‫الَ إِلوَ إِالَّ اهلل‬
c. ِ َ‫لى الْ َفال‬َ ‫َح َّي َع‬
d. ‫َُاهللُ أَ ْكبَ ُر‬
6. Antara adzan dan iqamah maka yang dilakukan lebih dahulu adalah …
a. Iqamah kemudian adzan
b. Shalat kemudian adzan
c. Adzan kemudian iqamah
d. Adzan kemudian shalat
7. Lafadz adzan yang ketiga adalah …
a. ‫اَهللُ أَ ْكبَ ُر‬
b.
ُ‫أَ ْش َه ُد أَ ْن الَ إِلوَ إِالَّ اهلل‬
c.
ُ‫الَ إِلوَ إِالَّ اهلل‬
d. ِ َ‫لى الْ َفال‬ َ ‫َح َّي َع‬
8. Dikumandangkannya iqamah menunjukkan bahwa …
a. Masuknya waktu shalat
b. Shalat segera ditegakkan
c. Sebagai tanda imam datang
d. Segera mengambil wudhu
9. Pada lafadz iqamah setelah ِ َ‫لى الْ َفال‬
َ ‫َح َّي َع‬ adalah ….

a. ِ َ‫لى الْ َفال‬


َ ‫َح َّي َع‬
b. ‫اَهللُ أَ ْكبَ ُر‬
c.
ُ‫أَ ْش َه ُد أَ ْن الَ إِلوَ إِالَّ اهلل‬
‫الصالَة‬َّ ‫ت‬ ِ ‫ قَ ْد قَام‬,ُ‫الصالَة‬ ِ ‫قَ ْد قَام‬
َّ ‫ت‬
d.
َ َ
10. Betapa indahnya persatuan umat Islam jika semua laki-laki muslim dewasa
dapat menghadiri shalat jamaah ke masjid setelah …
a. Mendengar iqamah
b. Wudhu sudah dilakukan
c. Takbiratul ihram sudah diucapkan imam
d. Mendengar adzan

II. Isilah pertanyaan di bawah ini dengan benar dan tepat !


1 panggilan bahwa shalat jamaah akan segera dimulai adalah…
2 hukum adzan bagi lai laki adalah…
3. bacaan adzan setelah ...ُ‫أَ ْش َه ُد أَ ْن الَ إِلوَ إِالَّ اهلل‬
4 bacaan adzan di bawah ini artinya..
‫ اهللُ أَ ْكبَ ُر‬- ‫َُاهللُ أَ ْكبَ ُر‬
5. memberikan panggilan iqomah sebelum shalat jamaan hukumnya adalah…
6 ketika mendengar bacaan adzan hayyalashalah orang yang mendengar
membaca…
7. maksud dikumandangkan adzan bagi jamaah adalah…
8.yang lebih utama orang yang mengumandangkan iqomah adalah….
9. panggilan untuk menunjukkan bahwa waktu shalat telah tiba di sebut…..
10.orang yang melakukan adzan disebut….

III Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan singkat dan tepat


1. Yang dikumandangkan setiap hari di masjid-masjid sebagai seruan untuk
mengerjakan shalat adalah ........................
2. Ada ketentuan syarat sah adzan sebutkan 2 syarat sah tersebut !
3. Apakah perbedaan adzan dan iqamah !
4. Apa yang kamu lakukan (ucapkan) ketika mendengarkan adzan?
‫الصالَة‬
َّ ‫ت‬ِ ‫ قَ ْد قَام‬,ُ‫الصالَة‬
َّ ‫ت‬ِ ‫قَ ْد قَام‬
5. Tulislah lafadz iqomah setelah
َ َ
……………..
Tugas Rumah
Tugas Individu
1. Praktekkan adzan di masjid lingkunganmu !
2. Praktekkan Iqamah di masjid lingkunganmu !
Jika sudah melakukan tulis hari dan tanggal mintalah tanda tangan Imam
masjid tersebut !
LEMBAR TUGAS
No Hari/tanggal Tempat Tanda tangan
imam

Dikoreksi …………
Guru mata pelajaran
Pembelajaran 4

SHALAT JAMA`AH

STANDAR KOMPETENSI
4. Melaksanakan tatacara adzan, iqamah, shalat jamaah
KOMPETENSI DASAR
4.1. Menjelaskan ketentuan adzan dan iqamah
4.2. Menjelaskan ketentuan shalat berjamaah
4.3. Menjelaskan ketentuan makmum masbuk
4.4. Menjelaskan cara mengingatkan imam yang lupa
4.5. Menjelaskan cara mengingatkan imam yang batal

a. TANBIH

ً‫صالَةِ الْ َف ِّذ بِ َسْب ِع َو ِع ْس ِريْ َن َد َر َجة‬


َ ‫ض ُل َعلَى‬
ِ ‫اْلم‬
َ ‫اعة تَ ْف‬
َ َ َْ ُ‫صالَة‬
َ
)‫(رواه البخارى ومسلم عن ابن عمر‬

“shalat berjamaah melebihi keutamaan shalat sendirian dengan


duapuluh tujuh derajat”. (HR. Bukhari dan Muslim dari Ibnu Umar).

b. IFTITAH

Islam mensyariatkan shalat berjamaah. Shalat berjamah mengandung arti


yang sangat penting, yakni sebagai jalan peningkatan kualitas diri sebagai
makhluk individu ataupun sebagai usaha mewujudkan kehidupan sosial
membina persatuan dan kesatuan, berdiri setara tanpa mengenal pangkat
jabatan dihadapan Allah SWT
A. Shalat Jamaah
1. Pengertian dan Dasar Hukum Shalat Jama`ah
Secara bahasa, jama`ah berarti kumpulan atau bersama-sama.
Sedangkan secara istilah, shalat jamaah berarti shalat yang dilaksanakan
secara bersama-sama oleh dua orang atau lebih, salah satunya menjadi
imam dan yang lain menjadi makmum.
Shalat berjamaan diutamakan dalam Islam karena mengandung 27
kebaikan sesuai hadits nabi sebagai berikut :

‫جةً (رواه البخارى‬


َ ‫َد َر‬ ‫صالَةِ الْ َف ِّذ بِ َسْب ِع َو ِع ْش ِريْ َن‬
َ ‫ض ُل َعلَى‬
ِ ‫اْلم‬
َ ‫اعة تَ ْف‬
َ َ َْ ُ‫صالَة‬
َ
)‫و مسلم عن ابن عمر‬
Shalatul jama`ati tafdhalu `ala shalatil fadzdzi bisabi wa`isyrina
darajatan
Artinya :“Shalat jama`ah lebih utama dari shalat sendirian dengan dua
puluh tujuh derajat” (HR. Bukhari dan Muslim dari Ibnu
Umar)

Shalat jama`ah hukumnya sunnah mu`akkad, yaitu sunnah yang sangat


utama dan dianjurkan terutama bagi laki-laki di masjid.
Ingat !
Dengan shalat berjamaah dapat meningkatkan kualitas keimanan
seseorang sekaligus mempererat tali persaudaraan diantra diantara umat
islam.

2. Ketentuan Shalat Berjamaah


a. Syarat Menjadi Imam
1. Bacaannya fasih
2. Laki-laki apabila makmumnya laki-laki
3. Imam handaknya berdiri di depan makmum
4. Imam tidak dalam keadaan menjadi makmum.
b. Syarat Menjadi Makmum
1. Makmum hendaknya berniat mengikuti imam
2. Makmum hendaknya mengetahui gerakan imam
3. Makmum hendaknya berdiri di belakang imam
4. Makmum hendaknya berada di satu bangunan atau tempat yang
berhubungan dengan Imam
c. Tatacara Shalat Berjamaah
1) Dalam semua gerakan shalat makmum jangan mendahului
gerakan imam

‫صلَّى اهللُ َعلَْي ِو َو َسلَّ َم اََِّّنَا ُجعِ َل اْ ِال َم ُام لِيُ ْؤََتَّ بِِو‬ ِ
َ ‫ال َر ُس ْو ُل اهلل‬ َ َ‫ق‬
)‫(رواه البخارى ومسلم‬ ‫فَاِ َذا َكبَّ َر فَ َكبِّ ُرو َاواِ َذا َرَك َع فَ ْارَكعُ ْوا‬
“Sesungguhnya imam itu dijadikan supaya diikuti
perbuatannya, apabila ia telah takbir, hendaklah kamu takbir,
dan apabila ia ruku’ maka hendaklah kamu ruku’ pula”(HR.
Bukhari dan Muslim).
2) Pada waktu imam membaca al fatihah dengan jahr (keras)
makmum mendengarkan
3) Ketika imam bangun dari rukuk’ membaca sami’allah makmum
membaca robbana lakal hamdu, ketika imam membaca
waladdholliin makmum membaca amiin.
d. Susunan Shaf (Barisan) Dalam Shalat Jama`ah
1. Bila makmum hanya satu orang, makmum berdiri di sebelah
kanan agak ke belakang.
2. Bila makmum 2 orang, makmum berdiri di belakang imam.
3. Bila makmum terdiri dari laki-laki dan perempuan, maka
makmum laki-laki berada di shaf depan, sedangkan makmum
perempuan berada di belakang shaf makmum laki-laki.
4. Bila makmum terdiri dari laki-laki, perempuan dan anak-anak,
maka :
a. Shaf laki-laki dewasa di depan, di belakangnya adalah shaf
anak-anak laki-laki
b. Shaf makmum perempuan di belakangnya shaf anak-anak
laki-laki.

3. Makmum Masbuk
Makmum masbuq adalah makmum yang datangnya terlambat, yaitu
ketika imamnya telah melakukan ruku`. Makmum tersebut dianggap
ketinggalan 1 raka`at. Makmum masbuq setelah datang langsung
takbiratul ihram dan segera mengikuti gerakan imam.

ٍ ِ َّ ‫إِ َذا اَتَى اَ َح ُد ُك ْم‬


‫صنَ ْع‬ ْ ِ‫الصالََة َواالُْ َم َام َعلَى َحال فَ ْلي‬
ْ َ‫صنَ ْع َك َما ي‬
)‫ام (رواه الرتمذى‬ ِ
ُ ‫االُْ َم‬
Artinya : “Jika seorang kamu datang kepada (jama`ah) shalat sedang
imam dalam suatu keadaan, maka hendaklah berbuat seperti yang
diperbuat imam” (HR. Turmudzi)
4. Cara Mengingatkan Imam Yang Lupa
a. Jika imam lupa dalam bacaan atau ayat, cara mengingatkannya
adalah dengan meneruskan bacaan atau ayat tersebut yang benar.
Jika imam terus saja, maka makmum hendaknya tetap mengikuti
imamnya.
b. Apabila imam salah dalam bilangan rakaat atau gerakannya yang
lain, cara mengingatkan imam adalah dengan membaca lafald
“subhanallah” (‫اهلل‬ ‫ )سبحن‬bagi makmum laki-laki dan bertepuk
tangan (talfiq) bagi makmum perempuan.
5. Mempraktekkan Shalat Jamaah
 Pilihlah salah satu temanmu yang bacaan Al Qur’annya bagus /fasih
untuk menjadi imam.
 Setelah imam berdiri di depan aturlah teman-teman kalian supaya
shafnya lurus dan rapat.
 Bila ada jamaah putri agar mengatur shaf tersendiri di belakang.
 Praktekkan shalat dua rekaat dengan bacaan imam yang keras
 Setelah selesai bila menghadapi kesulitan, konsultasikan pada guru.
 Jadikan salahsatu temanmu untuk mengamati praktek tersebut

6. Hikmah Shalat Berjamaah


a. Pentingnya taat dan patuh kepada pemimpin selama pemimpin itu
benar.
b. Apabila pemimpin salah, makmum berhak mengingatkan.
c. Mendidik disiplin.
d. Menumbuhkan sikap sosial, tenggang rasa, saling menghargai antara
yang satu dengan yang lain.
e. Meningkatkan ukhuwah islamiyah.
Rangkuman
1. Shalat berjamaah secara bahasa adalah berkumpul sedangkan secara istilah
adalah shalat yang dilakukan secara bersama sama atau lebih dari satu
orang,yang satu menjadi iman dan lainya menjadi makmum,dengan
memperhatikan syarat syarat memilih imam.
2. Semua gerakan makmum tidak boleh mendahului imam
3. Jika imam lupa dalam bacaanya maka makmum mengingatkan imam dengan
meneruskan bacaan sedangkan jika imam lupa dalam jumlah bilangan rekaatnya
maka makmum mengingatkan dengan bacaan subhanaaallah ( ‫ )اهللسبحن‬dan
talfiq bagi makmum perempuan
KAMUS KECIL
Kualitas ( mutu)
Imam ( pemimpin dalam shalat)
Makmum ( peserta dalam shalat)
Sunah muakad( sunah yang diutamakan )
Shof ( barisan dala shalat)
Fasih ( benar )
Talfiq (tepuk tangan)
UJI KOMPETENSI
1. Tugas Siswa di madrasah
1. Lakukan jama’ah shalat dhuhur bersama teman-temanmu satu kelas !
2. Amatilah temanmu yang sedang shalat berjamaah, catatlah hasil
pengamatan itu !
a. Bagaimana pemilihan imam
b. Kerapatan shaf
c. Berapa yang menjadi makmum masbuk dan apa yang ia kerjakan
1. Kompetensi afektif (sikap)
Berilah tanda ceklis (v) dalam penyataan yang kamu anggap benar pada kolom
dibawah ini.

TS
S
No KEJADIAN/PERISTIWA (Tidak
(Setuju)
Setuju)
1 Pak Arif rajin shalat jama’ah, meskipun di
rumahnya banyak pekerjaan atau sibuk
sekali.
2 Di kampungku adzan shalat asar sekitar jam
16.00, karena menunggu jamaahnya pulang
dari ladang.
3 Pak Tukimin baru berangkat ke masjid
ketika iqamah telah dikumandangkan ,
karena rumahnya sangat dekat.
4 Di sekolahku belum membiasakan shalat
jamaah dhuhur tepat waktu. Padahal saya
ingin sekali shalat tepat pada waktunya.
5 Karena pagi sangat dingin diwilayah
Astinapura, masyarakat setuju bila adzan
subuhnya diakhirkan.
6 Pak Hadi tidak pernah telat shalat jamaah,
karena ia tahu benar keutamaannya.
7 Ketika Ahmad tahu imamnya kurang
rekaatnya, maka ia diam saja setelah salam
dia menambah sendiri kekurangannya.
8 Di kampungku orang-orang terhormat diberi
tempat di belakang imam meskipun ia
terlambat datang ke masjid.
9 Sebaik-baik shof perempuan adalah yang
paling belakang, meskipun ia orang dewasa.
10 Pak Arif ketika ke masjid mendapati imam
sedang sujud, maka ia menunggu hingga
imam berdiri baru takbiratul ihram.
2. Uji Kompetensi
a. Berilah tanda silang pada salah satu jawaban yang paling benar !
1. Shalat yang dilakukan lebih dari satu orang disebut shalat …
a. Shalat munfarid
b. Shalat jamaah
c. Shalat fardhu
d. Shalat kifayah
2. Hukum shalat berjamaah di masjid bagi kaum laki-laki adalah sunah
muakad, artinya adalah …
a. Sunah yang sederhana
b. Sunah yang dikuatkan
c. Sunah yang ringan
d. Sunah yang menyamai wajib
3. Shalat yang dilakukan oleh banyak orang secara bersama-sama dapat
dikatakan shalat berjamaah apabila ….
a. Dilakukan di rumah
b. Selesainya tidak bersamaan
c. Tidak dilakukan di masjid
d. Ada yang menjadi imam dan makmum
4. Jika seorang muslim memasuki masjid akan shalat dan melihat shalat
sudah di mulai dia harus….
a. Menunggu imam selesai shalat
b. Takbiratul ihram dan segera menirukan gerakan imam apapun
gerakannya
c. Memperhatikan dahulu imam sudah menyelesaikan berapa rekaat
d. Menunggu berdiri tegak apabila mendapati imam baru sujud
5. Ketika imam tidak menyaringkan suara, makmum hendaknya …
a. Membaca sendiri
b. Tidak membaca sendiri-sendiri
c. Mengingatkan imam
d. Memberanikan diri untuk membaca
6. Apabila shalat berjamaah hanya terdiri dari 2 laki-laki semua posisi
makmum …
a. Berdiri di samping kiri imam
b. Berdiri di belakang imam
c. Berdekatan dengan berdirinya imam
d. Berdiri berdampingan dengan posisi imam
7. Salah shalat berjamaah khusus perempuan yang diimami laki-laki
dewasa shalatnya …

a. Sah
b. Harus diqodha
c. Tidak sah
d. makruh
8. Karena imam shalat berjamaah dijadikan panutan, gerakan makmum …
a. Harus sama dengan imam
b. Mengikuti tidak mendahului imam
c. Harus selalu bersamaan dengan imam
d. Tidak sesuai dengan gerakan yang dilakukan imam
9. Apabila jamaah terdiri dari laki-laki dewasa, perempuan dewasa, anak
perempuan dan anak laki-laki shof yang paling belakang ditempati
oleh …
a. Perempuan dewasa
b. Laki-laki dewasa
c. Anak-anak perempuan
d. Anak-anak perempuan dan laki-laki
10.Rasulullah SAW sangat menganjurkan shalat berjamaah, khususnya
…..
a. Subuh
b. Maghrib, isya dan subuh
c. Maghrib dan isyak
d. Fardhu lima waktu
II Isilah titik dibawah ini dengan benar dan singkat
1. apabila ada makmum yang ketinggalan dalam shalat dia harus segera
menyesuaikan gerakan imam makmum yang ketinggalan disebut….
2. Jika kamu akan melakukan shalat jamaah, kebetulan sudah ketinggalan satu
rekaat, maka yang kamu lakukan …..
3 Ketika kamu shalat, imam melakukan gerakan rukun shalat yang salah, cara
mengingatkan adalah …
4 Cara memilih seseorang untuk menjadi imam dalam shalat berjamaah,
harus fasih bacaannya fasih artinya …
5 ada banyak hikmah berjamaah Sebutkan 2 hikmah dalam shalat
berjamaah, …..
6 Kita sering melakukan shalat berjamaah. Jamaah artinya…
7 Hukum melakukan shalat berjamaah adalah…
8. Apabila makmum hanya satu orang maka posisi imam terletak di…
9. Jika ada makmum masbuk maka gerakan makmum langsung
mengikuti..
10. jika ada beberapa makmum dalam shalat Letak shof laki laki dewasa
terletak di….

III Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan tepat !


1. Untuk mendapat kesempurnaan shalat berjamaah kita harus fahami
yang tata cara shalat berjamaah bagaimana tata cara tersebut.
2. Sebutkan dua syarat menjadi makmum !
3. Bagaimanakah hukum bagi laki-laki yang shalat berjamaah di masjid !
4. Bagaimana cara memilih seseorang untuk menjadi imam ?
5. Bagaimana gerakan shalat yang dilakukan makmum masbuk serta
tulislah dalilnya !
PEMBELAJARAN 5

DZIKIR DAN DO’A

STANDAR KOMPETENSI
1. Melaksanakan tatacara berdikir dan berdo’a
KOMPETENSI DASAR
a. Menjelaskan tatacara berdzikir dan berdo’a setelah shalat
b. Menghafalkan bacaan dzikir dan do’a setelah shalat
c. Mempraktikkan dzikir dan do’a

TANBIH

  

"Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.

IFTITAH
Dzikir dan doa merupakan sarana untuk berkomunikasi langsung seorang
hamba kepada sang pencipta,Allah SWT. Tidak ada ketentraman yang
sejati kecuali dengan mengingat( dzikir) kepada Allah.

a. Pengertian dan Dalil Dzikir serta Do`a


Dzikir berasal dari bahasa Arab dzakara ( ‫ ) ذَ َكَر‬yang berarti mengingat
atau menyebut. Menurut istilah, dzikir adalah mengingat Allah dengan cara
menyebut sifat-sifat keagungan dan kemuliaan-Nya seperti tahmid, tahlil dan
tasbih.
Allah memerintahkan umat Islam untuk memperbanyak dzikir seperti
disebutkan dalam al-Quran sebagai berikut :
     
Artinya : “… ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu
(dengan memberikan rahmat dan pengampunan). Dan bersyukurlah
kepada-Ku, serta jangan ingkar (pada nikmat-Ku)” (QS. Al
Baqarah: 152)

      


Artinya : Hai orang-orang yang beriman ber-dzikirlah yang banyak kepada
Allah (dengan menyebut nama-Nya)” (QS. Al Ahzaab: 41)

         
Artinya : “Laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah,
maka Allah menyediakan untuk mereka pengampunan dan pahala
yang agung” (QS. Al Ahzaab: 35).
Rasulullah bersabda:
ِ ِّ‫اْلي والْمي‬
‫ت‬ ِ َّ ِ َّ
َ َ ِّ َْ ‫(رواه البخارى) َمَ ُل الذي يَ ْذ ُكُر َربَّوُ َوالذ ْي الَ يَ ْذ ُكُر َربَّوُ َمَ ُل‬
Artinya : “Perumpamaan orang yang menyebut (nama) Tuhannya dengan orang
yang tidak menyebut (nama)-Nya, laksana orang hidup dengan
orang yang mati ”. (HR. Bukhari)
Sedangkan do`a berasal dari bahasa Arab
ً‫َد َعا يَ ْدعُو ُد َعاء‬ yang berarti
panggilan atau seruan. Menurut istilah, do`a adalah permohonan sesuatu yang
disampaikan manusia sebagai makhluk kepada Allah SWT sebagai Sang
Pencipta, baik untuk kepentingan hidup di dunia maupun di akherat.
Firman Allah :

           

  

Artinya : “Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan


Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang
menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka
Jahannam dalam keadaan hina dina". (QS. al-Mukmin : 60)

             

    


Artinya : Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang aku, Maka
(jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan
permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku,
Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan
hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada
dalam kebenaran. (QS. al-Baqarah : 186)

b. Waktu-waktu yang utama untuk berdoa, ialah:


1. Pada bulan Ramadhan, terutama pada malam Lailatul Qadar.
2. Pada waktu wukuf di 'Arafah, ketika menunaikan ibadah haji.
3. Ketika turun hujan.
4. Sebelum dan sesudah shalat Fardhu.
5. Di antara adzan dan iqamat.
6. Ketika I'tidal yang akhir dalam shalat.
7. Ketika sujud dalam shalat.
8. Ketika khatam (tamat) membaca Al-Quran 30 Juz.
9. Sepanjang malam, utama sekali sepertiga yang akhir dan waktu sahur.
10. Sepanjang hari Jumat, karena mengharap berjumpa dengan saat ijabah (saat
diperkenankan doa) yang terletak antara terbit fajar hingga terbenam matahari
pada hari Jumat, terutama antara dua khutbah jum`at.
11. Pada saat kritis atau genting
12. Padasaat teraniaya.
13. Pada waktu minum air zam-zam.
c. Tempat-tempat yang baik untuk berdoa
1. Dikala melihat ka'bah.
2. Dikala melihat masjid Rasulullah Saw.
3. Di tempat dan dikala melakukan thawaf.
4. Disisi Multazam. Di dalam Ka'bah.
5. Disisi sumur Zamzam.
6. Di belakang makam Ibrahim.
7. Di atas bukit Shafa dan Marwah.
8. Di 'Arafah, di Muzdalifah, di Mina dan di sisi Jamarat yang tiga.

d. Adab Berdoa
1. Berdoa dengan perut yang diisi dengan yang halal.
2. Menghadap kiblat.
3. Memperhatikan saat yang tepat untuk berdoa, seperti di tengah malam dan
sehabis shalat fardhu.
4. Mengangkat kedua tangan setentang kedua bahu.
5. Memulai dengan istighfar, memuji Allah, dan membaca shalawat.
6. Harus ada sikap tawadhu’ (rendah hati) dan rasa takut serta tidak
mengeraskan suara. Firman Allah :
‫اْلَ ْه ِر ِم َن َواذْ ُكْر‬
ْ ‫ضُّر ًعا َو ِخي َفةً َوُدو َن‬ ِ
َ َ‫ص ِال َوَال َربَّ َ ِ نَ ْفس َ ت‬ ِ
َ ‫الْ َ ْول بِالْغُ ُد ِّو َو ْاْل‬
‫ْي‬ ِِ ِ
َ ‫تَ ُك ْن م َن الْغَافل‬
Artinya : “Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan
diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu
pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang
lalai.” (Q.S. Al-A’raf : 205)
7. Menyederhanakan suara, antara bisik-bisik dengan suara keras
Firman Allah :
‫ْي َذلِ َ َسبِ ًيال‬ ِ ِ‫وَال َْهر بِص َالتِ َ وَال َُاف‬
َ ْ َ‫ت َا َوابْتَ ِغ ب‬
ْ َ َ َْ َ
Artinya : “Janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu (doamu) dan
janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara
kedua itu” (Q.S. al-Isra` : 110)
8. Tidak berdoa untuk keburukan atau memutus tali silaturahmi.

e. Manfaat doa
a. akan terhindar dari sifat sombong dan congkak;
b. akan terhindar dari sifat gampang putus asa;
c. hati dan pikiran kita akan tenang dan tenteram;
d. akan memberi motivasi atau dorongan yang kuat dalam menjalani kehidupan
ini;
e. di manapun kita berada dan kemanapun kita pergi selalu dalam lindungan dan
pengawasan Allah SWT;
f. kita akan merasa semakin dekat dengan Allah, dan begitu juga sebaliknya.
diakhirat kelak, kita akan mendapat tempat yang mulia di sisi Allah, yaitu
surga.
f. Bacaan Dzikir Setelah Shalat
Apabila seseorang telah selesai shalat fardhu, disunnahkan baginya membaca
dzikir kepada Allah SWT dengan ucapan sebagai berikut :
a. Mengucapkan istghfar
(3x) ‫َستً ْغ ِفُر اهللَ الْ َع ِظْي َم‬
ْ‫أ‬
Artinya : Saya memohon kepada Allah yang maha agung.
Lafald dzikir tersebut dapat disempurnakan sebagai berikut :
(3x) ‫ب إِلَْي ِو‬ ْ ‫َستً ْغ ِفُر اهللَ الْ َع ِظْي َم اَلَّ ِذ ْي الَ إِلوَ إِالَّ ُى َو‬
ُ ‫اْلَ ُّي الْ َ يُّ ْوُم َوأَتُ ْو‬ ْ‫أ‬
Artinya : Saya memohon kepada Allah yang maha agung, yang tiada tuhan
selain Dia Yang Hidup dan Berdiri dan saya bertobat kepada-Nya
b. Membaca tahlil
ُ‫الَ إِلوَ إِالَّ اهلل‬
Artinya : Tidak ada tuhan selain Allah.
Bacaan tahlil dapat dilengkapi dengan bacaan sebagai berikut :

‫ت َوُى َو َعلى‬ ِ ْ ُ‫ لَوُ الْ ُم ْل ً َولَو‬،ُ‫الَ إِلوَ إِالَّ اهللُ َو ْح َدهُ الَ َش ِريْ َ لَو‬
ُ ‫اْلَ ْم ُد ُْ ِي َو ُْيْي‬
‫ َوالَ يَْن َف ُع َذا‬،‫ت‬ ِ ِ ِ ِ ٍ
َ ‫ َوالَ ُمعطْ ِي ل َما َمنَ ْع‬،‫ت‬
َ ‫ اهللُ الَ َمان َع ل َما أ َْعطَْي‬،‫ُك ِّل َش ْيء قَديٌْر‬
ْ َ ‫اْلَ ِّد ِمْن‬
.‫اْلَ ُّد‬ ْ
c. Membaca sayyidul istighfar
‫ت َخلَ ْ تَِ ِْن َوأَنَا َعْب ُد َك َوأَنَا َعلَى َع ْه ِد َك َوَو ْع ِد َك َما‬ َ ْ‫ت َرَِّّْب الَ إِلَوَ إِالَّ أَن‬
َ ْ‫اَللَّ ُه َّم أَن‬
‫ت أَبُ ْوءُ لَ َ بِنِ ْع َمتِ َ َعلَ َّي َوأَبُ ْوءُ بِ َذنِْ ْ فَا ْا ِفْر‬
ُ ‫صنَ ْع‬
ِ
َ ‫ت أَعُ ْوذُ بِ َ م ْن َشِّر َما‬ ُ ‫استَطَ ْع‬ ْ
ِ ‫ِِل فَِنَّو الَ ي ْغ‬
‫ت‬َ ْ‫ب إِالَّ أَن‬ ‫و‬ ُ‫ن‬ ُّ
‫الذ‬
َ ْ ُ َ ُ ْ ‫ر‬ ‫ف‬
Artinya : “ Ya Allah, Engkau Rabbku, tiada Tuhan yang berhak disembah
kecuali Engkau, Engkau telah menciptakanku dan aku hamba-Mu,
dan aku tidak mampu memikul perjanjian dan janji-Mu, aku
berlidung kepada-Mu dari kejahatan perbuatanku, aku mengakui
nikmat-Mu terhadapku, dan aku mengakui dosaku, ampunilah aku
karena sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa-dosa kecuali
Engkau”

d. Membaca lafald :
‫اْلَالَِل‬
ْ ‫ت يَا َذا‬
َ ‫السالَ ُم تَبَ َارْك‬ َّ َ ‫ َوِمْن‬،‫السالَ ُم‬
َّ ‫ َوإِلَْي َ يَعُ ْوُد‬،‫السالَ ُم‬ َّ ‫ت‬َ ْ‫الله َّم أَن‬
ُ
.‫َوا ِإل ْكَرِام‬
e. Membaca tasbih
(33x)
ُ‫ُسْب َحا َن اهلل‬
Subhanallah (33x)
Kalimat tasbih merupakan kalimat yang ringan di lidah tetapi berat timbangannya
sesuai sabda Nabi :
‫َل‬َ‫إ‬ ِ َ‫ان الْ ِمي ز ِان؛ حبِيبت‬
‫ان‬ ِ َ‫ان؛ َِ ي لَت‬ ِ ‫ان علَى اللِّس‬ ِ َ‫ان؛ خ ِفي َفت‬ِ َ‫ َكلِمت‬: ‫قال رسول اللَّ ِو‬
َ َ ْ َ َ ْ َ ْ َ َ ْ َ َ َُ
.)‫ ُسْب َحا َن اللَّ ِو َوِ َ ْم ِدهِ ُسْب َحا َن اللَّ ِو الْ َع ِظْي(ِمُمتَّ َف ٌ َعلَ ِيو‬: ‫الر ْْحَ ِن‬
َّ
Artinya : “Dari Abu Huraira radhiyallahu `anhu, ia berkata : “Rasulullah
shallallahu `alaihi wasallam bersabda : “Dua kalimat yang ringan di
lidah namun berat di timbangan, dicintai ar-Rahman (Allah),
subhanallahi wabihamdihi subhanallahil `azim (Mutafaqun `alaihi)
f. Membaca tahmid
(33x) ُِ ُ‫اَ ْْلَ ْم ُد هلل‬
g. Membaca takbir
(33x) ‫اهللُ أَ ْكبَ ُر‬
h. Kemudian membaca :
‫ت َوُى َو َعلى‬ ِ ْ ُ‫ لَوُ الْ ُم ْل ً الْ ُم ْل ً َولَو‬،ُ‫الَ إِلوَ إِالَّ اهللُ َو ْح َدهُ الَ َش ِريْ َ لَو‬
ُ ‫اْلَ ْم ُد ُْ ِي َو ُْيْي‬
‫ُك ِّل َش ْي ٍء قَ ِديٌْر َوالَ َح ْوَل َوالَ قُ َّوةَ إِالَّ بِااهللِ الْ َعلِ ِّي الْ َع ِظْي ِم‬
Apabila dzikir akan dilaksanakan secara lengkap, sebelum membaca tasbih,
terlebih dahulu membaca bacaan-bacaan sebagai berikut :
1. Kemudian membaca surat al-fatihah 1 x.
2. Membaca ayat kursi 1 x:

                 

               

             

         


3. Dilanjutkan membaca tasbih dan berikutnya seperti tatacara dzikir di atas

g. Tatacara berdo`a Setelah Shalat


Urutan-urutan pelaksanaan do`a adalah :
a. Pembukaan do`a
Do`a hendaklah dimulai dengan membaca basmallah, dilanjutkan dengan
membaca tahmid serta membaca salawat Nabi Muhammad SAW.
‫الرِحْي ِم‬ َّ ِ‫بِ ْس ِم اهلل‬
َّ ‫الر ْْحَ ِن‬
‫مْي‬ ِّ ‫َْلَ ْم ُد هللِ َر‬
َ ْ َ‫ب الْ َعال‬ ْ‫أ‬

‫صلِّى َو َسلِّ ْم َعلَى َُ َّم ٍد َو َعلَى ِأل َُ َّم ٍد‬


َ ‫َلله َّم‬
ُ ‫أ‬
b. Isi do`a. Mengenai isi doa yang kita panjatkan boleh menggunakan bahasa
Arab, bahasa Indonesia, bahkan daerah, atau bahasa apapun. Yang penting kita
mengerti dan faham terhadap maksud doa yang dipanjatkan.
c. Penutup Pada saat kita selesai memanjatkan isi doa, hendaklah ditutup atau
diakhiri dengan membaca hamdalah dan salawat Nabi.
Perlu anda ketahui!
Dzikir dan doa yang dituntunkan oleh agama apabila ditaati akan mendapatkan
fadhilah, keutamaan dan manfaat bagi kita sendiri. Dzikir dapat dilakukan
dengan hati atupun bentuk ucapan lisan, sangat bergantung terhadap
kekhusyukannya

h. Bacaan Do`a Setelah Shalat

Do`a yang disyariatkan dalam Islam sangat banyak. Di bawah ini hanya akan
dikemukakan do`a-do`a inti setelah shalat fardhu beserta urutan-urutannya.
1. Berdoa untuk diri sendiri dan orang lain
Dalam berdoa, selain ditujukan untuk diri sendiri, juga sebaiknya ditujukan
kepada orang lain. Berdoa untuk diri sendiri maksudnya adalah makna yang
terkandung dalam doa yang dipanjatkan itu, ditujukan khusus untuk
kepentingan dan keperluan si pemohon. Artinya, kita yang berdoa dan kita pula
yang mengharapkan dan menggantungkan semua permohonan itu dikabulkan
oleh Allah untuk kepentingan diri kita sendiri.
a. Doa mohon ampunan (taubat)
ِ ِ
‫اب‬ َ ْ‫َربَّنَا الَ تُِز ْ قُلُ ْوبَنَا بَ ْع َد ا ْذ َى َديْتَ نَا م ْن لَ ُدنْ َ َر ْْحَةٌ إِنَّ َ اَن‬
ْ ‫ت الْ َوَّى‬
Atinya : "Ya Allah Tuhan kami, janganlah Engkau sesathan hati kami, sesudah
Engkau tunjuhi kami, limpahkanlah karunia kepada kami,
sesungguhnya Engkaulah Tuhan Yang Maha Pemurah. "
b. Doa menuntut ilmu

ً‫َسأَلُ َ ِع ْل ًما نَافِ ًعا َوِرْزقًا َو ِاس ًعا َو َع َمالً ُمتَ َ بَّال‬
ْ ‫لله َّم إِ ِ أ‬
ُ َ‫ا‬
Artinya : “Ya Allah, aku mohon kepada-Mu agar diberi ilmu yang manfaat,
rezeki yang luas, dan amalan yang diterima.” (H.R. Ahmad, Ibnu
Syaibah, dan Ibnu Majah)
c. Doa mohon dimudahkan dalam menghadapi ujian test.
‫ص ْد ِرى َويَ ِّسْرَِل أ َْم ِرى َواقْ لُ ْل عُ ْ َد ًة ِم ْن لِ َساِ يَ ْف َ وُ قَ ْوَِل‬ ِ
َ ‫ب ا ْشَر ْحلى‬
ِّ ‫َر‬
Artinya: "Ya Tuhanku, bukakanlah dadaku (untuk ilmu), mudahkanlah urusanku
(ujianku), buangkanlah kesulitan yang menempel di mulut /lidahku,
agar semua orang dapat memahami ucapanku. "
d. Doa mohon selamat dunia dan akhirat
ِ ِ ‫ربَّنَا اَتِنَا ِ الدُّنْيا حسنَةً وِ اا‬
َ ‫ُْخَرةِ َح َسنَةً َوقنَا َع َذ‬
‫اب النَّا ِر‬ َ َ ََ َ َ
Artinya: "Ya Tuhan kami, berikanlah kepada kami kebaikan hidup di dunia dan
kebahagiaan hidup di akhirat dan periharalah kami dari siksa api
neraka. "
e. Do`a untuk menjadi orang yang pandai bersyukur

            

           
Artinya: “Ya Tuhanku, tunjukilah Aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang
Telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya Aku
dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan
kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya
Aku bertaubat kepada Engkau dan Sesungguhnya Aku termasuk orang-
orang yang berserah diri”. (Qs. Al-Ahqaf : 15)
f. Doa mohon perbaikan agama, dunia dan akhirat serta husnul khotimah
‫اي الَِِّت فِْي َها‬ ِ َ‫اَللَه َّم اَصلِ ِِل ِدي ِِن الَّ ِذي ىو عصمو اَم ِري وا‬
َ َ‫صل ْ َِل ُدنْي‬ْ َ ْ ُ ُ ْ َ َُ ْ ْ ْ ْ ُ
‫اْلَيَا َة ِزيَ َاد ًة ِِل ِ ُك ِّل‬
ْ ‫اج َع ِل‬‫و‬ ‫ي‬ ِ ‫اشي واَصلِ َِل اُخر ِيت الَِِّت اِلّي ها مع‬
‫اد‬ ِ ‫مع‬
ْ َ ََ َْ َْ ْ ْ َ ََ
‫احةً ِِل ِم ْن ُك ِّل َشٍّر‬
ِ ‫خ ٍْي واجع ِل اْملوت ر‬
َ َ َْ َ ْ َ ْ َ
Artinya:“Ya Allah, baguskanlah unutkku agamaku, yang menjadi pemelihara
urusanku, dan baguskanlah untukku duniaku, yang menjadi
penghidupanku, dan baguskanlah untukku akhiratku, yang menjadi
tempat kembaliku, dan jadikanlah hidup ini sebagai tambahan bekal
semua kebaikan dan jadikanlah kematian sebagai peristirahatan
bagiku dari semua keburukan.

2. Do`a untuk orang lain


Sebagai muslim, kita diperintahkan oleh agama Islam untuk hidup saling
mengasihi, tolong menolong, dan saling mendoakan selamat, baik di dunia
maupun di akhirat. Selain berdoa untuk diri sendiri, juga dianjurkan untuk
mendoakan orang lain. Doa-doa untuk orang lain yang baik kita panjatkan antara
lain sebagai berikut :
a. Mendoakan ibu dan bapak
‫صغِْي ًرا‬ َّ ‫ب ا ْا ِفْرَِل َولَِوالِ َد‬
َ ِ‫ي َو ْار َْحْ ُه َما َك َما َربَّيَا‬ ِّ ‫َر‬
Artinya: "Ya Allah Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan dosa kedua
orang tua kami, dan berilah rahmat atas keduanya, sebagaimana
keduanya memelihara diri kami pada waktu kami masih kecil. "
b. Mendoakan keluarga agar menjadi keluarga yang salih
‫ْي إِ َم ًاما‬ ِ ِ ٍ ُ ‫ربَنَا َىْب لَنَا ِم ْن اَْزو ِاجنَا قَُّرةَ أ َْع‬
َ ْ َّ‫اج َع ْلنَا ل ْل ُمت‬
ْ ‫ْي َو‬ َ َ
Artiya: "Ya Allah Tuhan kami, berikanlah kepada kami isteri/suami dan anak
cucu (keturunan) yang menyejukkan pandangan mata (menyenangkan),
dan jadikanlah kami panutan bagi orang-orang yang takwa. "
c. Mendoakan kaum muslimin dan muslimat agar diampuni dosa
‫ُْ ْحيَ ِاء ِمْن ُه ْم‬ ِ ِ
َ ‫ اَا‬,‫ْي َوالْ ُم ْسل َمات‬
ِِ ِ ِ ِِ ِ ِ
َ ْ ‫اَللَّ ُه َّم ا ْافْر ل ْل ُم ْؤمن‬
َ ْ ‫ْي َوالْ ُم ْؤمنَات َوالْ ُم ْسلم‬
ِ ‫ات أِنَّ َ قَ ِريب ُِ يب الدَّعو‬
‫ات‬ ِ ‫وااُْمو‬
ََ ُ ْ ٌ ْ َْ َ َ
Artinya: "Ya Allah, ampunilah dosa-dosa kaum muslimin dan muslimat,
mukminin dan mukminat, baik yang sudah meninggal maupun yang
masih hidup, karena sesungguhnya Engkau Maha Mendengar, Maha
Dekat dan mengabulkan permohonani orang-orang yang memohon. "

UJI KOMPETENSI
1. TUGAS SISWA DI MADRASAH

Buatlah kelompok kecil 3 orang dengan teman sekelasmu, hafalkan secara


bergiliran lafadz-lafadz dzikir dan doa setelah shalat !

2. Kompetensi Afektif
Berilah tanda ceklis (v) dalam penyatan yang kamu anggap benar pada kolom
dibawah ini.

TS
No Kejadian/Peristiwa S (Setuju) (Tidak
Setuju)
1 Di kampung sebelahku masjidnya tidak
pernah sepi, suara dzikir, doa atau tadarus
yang sangat keras lewat speaker masjid
sehingga orang sekitar masjid sulit untuk
konsentrasi.
2 Di masjid Tebing Rendah jamaahnya rajin
berdzikir, berdoa. Namun para jamaah tidak
menggunakan speaker masjid, sehingga
suasana kampung cukup tenang.
3 Dalam upaya mendekatkan diri kepada
Allah, hendaklah selalu ingat Allah kapan
saja dan dimana saja.
4 Dzikir hanya dilakukan di masjid setelah
shalat berjamaah saja.
5 Saat yang paling tepat dan mustajab untuk
berdoa yaitu pada waktu sepertiga malam
yang akhir.
6 Si Amin sehabis shalat tidak pernah berdoa,
alasannya tidak punya hafalan doa,
Sehingga ia jarang berdoa.
7 Anisa berusaha keras menghafal doa dengan
artinya, meskipun itu bukan tugas sekolah.
8 Untuk mencapai khusu’ dalam berdoa,
maka hendaklah kita merendahkan diri dan
khawatir bila doa kita tidak dikabulkan.
9 Karena Shaleh belum hafal doa-doa yang
diajarkan, maka setiap berdoa ia datang
pada ustadznya minta tolong untuk
didoakan.
10 Nanang biasanya sehabis shalat hanya
dzikir sebentar, jarang sekali berdoa, ia
berdoa dengan sungguh-sungguh hanya
apabila menghadapi test atau ujian.

I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c atau d didepan jawaban yang benar !

1.
ُ‫ُّعاء‬
َ ‫ الد‬menurut bahasa artinya….
a. Memohon hidayah c. Memohon sesuatu
b. Memohon pahala d. Memohon lindungan
2. Istighfar mengandung arti….
a. Memohon perlindungan c. Memohon hidayah
b. Memohon ampunan d. Memohon rahmat
3. Anjuran berdzikir terdapat dalam surat….
a. A-Maidah : 41 - 42 c. Al-Ahzab : 41 - 42
b. Al-Imran : 41 - 42 d. Al-Furqon : 41- 42
ِ‫ سبحا َن اهلل‬adalah lafadz dari bacaan….
4.
َ ُْ
a. Takbir b. Tasbih c. Tahlil d. Tahmid
5. Dibawah ini yang termasuk adab berdo’a adalah….
a. Tidak mengeraskan suara C. Dengan memakai harum-
haruman
b. Dengan suara keras d. Memakai peci
7. )152 : ‫(الب رة‬ .... ِ‫فَاذْ ُكُرو‬
‫اس ُكُر‬
ْ ‫َو‬ b. ‫ن‬ َ ‫َوالَتَ ْك ُفُرْو‬ . ‫أَذْ ُكْرُك ْم‬ ِ‫ُكرْو‬
a. c d.
ُ
8. Zikir dan do’a hukumnya….
a. Wajib b. Makruh c. Mubah d. Sunah
1. Menginat Allah swt. dengan maksud untuk mendekatkan diri kepada-Nya
adalah pengertian….
a. zikir b. do’a c. tahmid d. istigfar
2. Tempat yang tidak baik untuk berdikir kepada Allah adalah….
a. tempat keramaian c. tempat yang sepi
b. pasar d. tempat yang menjijikan
3. Memohon sesuatu kepada Allah swt., dengan merendahkan diri dan tunduk
kepada-Nya adalah pengertian….
a. zikir b. do’a c. tahmid d. istigfar
‫ين َآمنُوا اذْ ُكُروا اللَّوَ ِذ ْكراً َكِْيا‬ ِ َّ
4.
َ ‫يَا أَيُّ َها الذ‬
Ayat diatas memerintahkan kepada orang yang beriman untuk selalu….
a. zikir kepada Allah c. berdo’a kepada Allah

b. ibadah kepada Allah d. beriman kepada Allah


5. Terhindar dari godaan setan adalah salah satu manfaat dari….
a. zikir b. puasa c. istigfar d. berharap
6. Membaca takbir dengan khusu’ berarti mengakui bahwa Allah SWT….
a. maha besar c. maha suci
b. maha pengampun d. maha penyayang
17. Di bawah ini waktu-waktu mustajabah untuk berdo’a adalah….
a. waktu antara dua khotbah jum’at c. waktu sedang istirahat

b. waktu siang hari d. waktu makan sahur


20. Di bawah ini adalah bacaan tahmid….
ِ
a.
َ‫ُسْب َحا َن اهلل‬ b. ‫اَهللُ اَ ْكبَ ُر‬ c. ‫اَ ْْلَ ْم ُد هلل‬ d.
َ‫اَ ْستَ ْغفُراهلل‬
‫الْ َع ِظْي َم‬
II Isilah titik dibawah ini dengan benar dan tepat
1. sehabis shalat setiap muslim dianjurkan untuk berdoa pengertian doa secara
bahasa artinya …
2 mengingat Allah dengan menyebut sifat keagungan dan kemulyaan adalah…
3. bacaan tahlil adalah…
4 bacaan tahmid adalah…
5 bacaan istiqfar…
6 dalil tentang anjuran memperbanyak berdzikir terdapat dalam Q.S…. ayat….
7 Apabila seseorang telah selesai shalat fardhu disunahkan baginya membaca….
8.orang yang tidak mau berdoa dihadapan allah mengangap dirinya mampu
segalanya disebut…
9 saat yang tepat kita berdoa di malam hari adalah…
10. ketika kita bertakbir mengagungkan asma Allah semakin mengingatkan bahwa
diri kita adalah ……. Dihadapan Allah
III Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan singkat
1.Apakah perbedaan dzikir dan doa
2 ketika kita berdoa ada hikmah dan manfaat yang kita ambil sebutkan manfaat
terebut.
3.ada tata cara/adab berdoa yang baik sebutkan adab berdoa tersebut
4. sebutkan waktu waktu yang mustajabah untuk berdoa
5. tulislah dalil tentang doa dan artinya.

LATIHAN ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL

1. Sesuatu benda yang dapat mencegah sahnya mengerjakan suatu ibadah yang
dituntut harus dalam keadaan suci disebut ….
a. hadats c. najis
b. kotoran d. thaharah
2. Najis ringan dalam fiqih disebut dengan najis ....
a. Mugholadhoh c. mutawasitah
b. mukhafafah d. munakahah
3. Air kencing anak laki-laki yang belum berumur 2 tahun dan hanya makan ASI
termasuk najis ….
a. Mukhaffafah c. mutawassithah
b. Mughaladhah d. hukmiyyah
4. Perhatikan data di bawah ini :
a air liur babi
b kotoran kambing
c Air liur anjing
d darah
Dari data di atas yang termasuk najis mughaladhah adalah ….
a. a dan b c. a dan c
b. a dan d d. b can c
5. .... ‫اْلْن ِزيْ ِر‬
ْ ‫َّم َو َْلْ ُم‬
ُ ‫ت َعلَْي ُك ْم الْ َمْيتَةُ َوالد‬
ْ ‫ُحِّرَم‬
Potongan surat al-Maidah ayat 3 yang diberi garis bawah diatas menerangkan
benda najis berupa ….
a. bangkai binatang c. darah
b. nanah d. bangkai ikan
6. Kaki Ahmad menginjak kotoran ayam di jalan. Cara mensucikannya adalah ….
a. cukup memercikkan air pada kotoran tersebut
b. membasuh kotoran sampai hilang wujud, bau dan rasanya
c. membasuh 7 kali salah satunya dicampur debu
d. dilap dengan kain basah.
7. Sesuatu yang menghalangi sahnya shalat disebut ….
a. Najis c. kotoran
b. Hadats d. penyakit
8. Salah satu sebab hadats kecil adalah ….
a. Mengantuk c. tidur dengan duduk
b. keluar sesuatu dari dubur d. makan
9. Tata cara bersuci dari hadats kecil adalah ….
a. istinja` c. dibasuh dengan air
b. wudlu d. mandi
10. Sesuatu yang mengharuskan seseorang mandi untuk dapat melaksanakan shalat
disebut ....

a. hadats kecil c. hadats besar


b. najis d. kotoran
11. )۶ : ‫َوإِ ْن ًك ُُنْتُ ْم ُْ ُجنُبًا فَاَطَ َّهُرْوا (امل دة‬
Potongan ayat di atas di atas menerangkan tentang ....
a. kewjiban untuk wudhu apabila akan shalat
b. tayamum sebagai pengganti wudhu apabila tidak ada air
c. perintah bersuci setelah buang air besar
d. kewajiban mandi bagi seseorang yang junub
12. Yang termasuk sebab berhadats besar adalah ….
a. buang air kecil c. kentut
b. melahirkan d. tidur terlentang
13. Darah kotor yang keluar dari perempuan disebut ….
a. Wiladah c. haid
b. Nifas d. istikhadhah
14. Perhatikan data di bawah ini :
a. niyat
b. membaca basmalah
c. meratakan air ke seluruh tubuh
d. menggunakan sabun
e. tertib
Dari data di atas yang termasuk rukun mandi adalah ….
a. a, b, c c. a, c, e
b. b, c, d d. b, c, e
15. Perhatikan data di bawah ini :
a. memakai air suci mensucikan
b. niyat
c. beragama Islam
d. meratakan air ke seluruh tubuh
e. tertib
Dari data di atas yang termasuk syarat sah mandi adalah ….
a. a, b c. a, c
b. a, d d. a, e
16. Tayamum merupakan pengganti dari ….
a. istinja` c. membersihkan kotoran
b. membersihkan najis d. wudhu
17. Di bawah ini, yang tidak termasuk syarat tayamun adalah ….
a. sudah masuk waktu shalat c. tidak mendapatkan air.
b. dengan debu yang suci d. menghembuskan tanah
18. Di bawah ini, yang tidak termasuk rukun tayamum adalah ….
a. Niat c. membaca basmalah
b. mengusap muka d. mengusap dua tangan sampai siku
19. Perhatikan data berikut :
a Karena sakit
b Sudah masuk waktu shalat
c Dalam perjalanan jauh
d Tidak mendapatkan air.
e Dengan debu (tanah) yang suci.
Dari data di atas, yang dapat menyebabkan diperbolehkannya tayamum adalah ....
a. a, b, c c. a, b, d
b. a, c, d d. b, c, e
20. Yang tidak termasuk membatalkan tayamum adalah ….
a. melakukan perjalanan
b. menemukan air sebelum shalat
c. buang air kecil
d. menyentuh kemaluan
21. Shalat menurut bahasa berarti ….
a. Ibadah c. do`a
b. Meminta d. member
22. Yang termasuk syarat sah shalat adalah ….
a. Islam. c. Balig (dewasa)
b. Berakal d. Menutup aurat
23. Salah satu rukun shalat di bawah ini adalah ....
a. membaca basmalah c. melafalkan niyat
b. takbiratul ikhram d. membaca do`a iftitah
24. Yang termasuk hal yang membatalkan shalat adalah ….
a. lupa bacaan shalat c. kelebihan bilangan raka`at
b. kelebihan bilangan raka`at d. berhadats
25. Do`a iftitah dalam shalat dibaca setelah ….
a. Niyat c. takbiratul ikhram
b. membaca surat al-Fatihah d. setelah ruku
26. Perhatikan data di bawah ini :
a. Membaca basmalah
b. Takbiratul ikhram
c. Membaca surat setelah al-Fatihah
d. Ruku`
e. I`tidal
Dari data di atas yang termasuk sunnah dalam shalat adalah ….
a. a, b c. a, c
b. a, d d. a, e
ِ‫ سبحن رََّّب االَ ِعلَى وِ م ِده‬Do`a di samping dibaca ketika ….
27.
َْ َ َ َ َ ُْ
a. ruku` c. i`tidak
b. sujud d. duduk diantara dua sujud
28. Saat tergelincirnya matahari ke arah barat sampai dengan bayang-bayang sesuatu
sama panjang dengan aslinya merupakan waktu shalat ....
a. Dhuhur c. `ashar
b. isya` d. subuh
29. )‫ِّم ُ ( َرَواه مسلم‬ ُ ‫ص ِر َما ََلْ يَ ْغ ِر‬
ْ ‫ب الش‬ ْ ‫ت الْ َع‬
ُ ْ‫َوق‬
Potongan hadits di atas menerangkan tentang waktu shalat ….
a. Dhuhur c. `ashar
b. Magrib d. `isya
30. Waktu shalat maghrib adalah ….
a. terbenam matahari sampai terbit fajar
b. terbenam matahari sampai hilangnya mega merah
c. terbenam matahari sampai terbit matahari
d. hilangnya mega merah sampai terbit fajar
31. Waktu shalat `isya` adalah ….
a. hilangnya mega merah sampai dengan terbit fajar
b. hilangnya mega merah sampai dengan terbenamnya matahari
c. hilangnya mega merah sampai dengan terbit matahari
d. terbenamnya matahari sampai dengan hilangnya mega merah
32. Sujud yang dilakukan karena meninggalkan gerakan atau bacaan tertentu dalam
shalat disebut ....
a. sujud sahwi c. sujud tilawah
b. sujud syukur d. sujud nikmat
33. Di bawah ini yang tidak termasuk sebab sujud sahwi adalah ….
a. tidak duduk tasyahud awal c. tidak membaca tasyahud awal
b. kekurangan bilangan raka`at d. tidak membaca do`a iftitah
34. Sujud sahwi dilaksanakan ....
a. setelah selesai tasyahud awal
b. sebelum tasyahud akhir
c. setelah selesai melaksanakan tasyahud akhir
d. setelah selesai salam
35. Bacaan yang dibaca ketika sujud sahwi adalah ....
ٍ ِ ْ‫ض وِملء ما ِش‬ ِ ِ َّ ‫اْلم ُد ِملء‬
ُ ‫ْع‬a.َ‫ت م ْن َش ْيء ب‬ َ َ ُ ْ َ ِ ‫السموت َوم ْلءُ االَْر‬ ُ ْ ْ َْ َ َ‫َربَّنَا ل‬
ِ‫سبحن رََّّب الْع ِظي ِم وِ م ِده‬
b. ْ َ َ ْ َ َ َ َ ُْ
c. ِّ ‫اجبُ ْرِ َو ْارفَ ْع ِ َو ْارُزقْ ِ َو ْاى ِدِ َو ْاع ُ َع‬ ِ ِّ ‫ر‬
ْ ‫ب ا ْافِرَِل َو ْارْحَِْ َو‬َ
d. ‫ُسْب َحا َن َم ْن الَ يَنَ ُام َوالَ يَ ْش ُه ْو‬
36. Perintah berdo’a terdapat dalam surat….
a. Al Maidah:60 c. Al-Alaq : 10
b. Al Mu’min:60 d. Al-Baqarah : 222
ُِ 37‫ اَ ْستَ ْغ ِفُر اهللَ الْ َع ِظْيم‬lafal disamping disebut….
a. takdir b. tahlil c. tasbih d. tahmid
َُ 38‫ الَاِلَوَ إِالَّاهلل‬lafal disamping adalah….
a. takbir b. tahlil c. tasbih d.
tahmid
ِ‫سبحا َن اهلل‬
39. artinya….
َ ُْ
a. Maha Benar Allah c. Maha Besar Allah
b. Maha Suci Allah d. Maha Agung Allah
40 Apabila jamaah terdiri dari laki-laki dewasa, perempuan dewasa, anak perempuan
dan anak laki-laki shof yang paling belakang ditempati oleh …
a.Perempuan dewasa
b.Laki-laki dewasa
cAnak-anak perempuan
d.Anak-anak perempuan dan laki-laki

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat benar!

1. )‫ش ِم ْن بَ ْوِل الْغُالَِم (رواه النساء‬


ُّ ‫يُ ْغ َس ُل ِم ْن بَ ْوِل اْلَا ِريَِّة َويَُر‬
Jelaskan kandungan pokok hadits tersebut di atas
2. Sebutkan sebab-sebab seseorang berhadats kecil!
3. Sebutkan sebab-sebab seseorang berhadats besar!
4. ‫العا ِ ِ أ َْو لَ َم ْستُ ُم‬ ِ
َ ‫َوإِ ْن ُكْنتُ ْم َمْر‬
َ ‫ضى أ َْو علَى َس َف ٍر أ َْو َجاءَ اَ َح ٌد َمْن ُك ْم م َن‬
....‫صعِْي ًدا طَيِّبًا‬ ِ ِ
َ ‫النُ َساءَ فَلَ ْم َ ُد ْوا َماءً فَتَ يَ َّم ُم ْوا‬
َ
Sebutkan sebab-sebab diperbolehkannya tayamum sesuai dengan potongan surat
an-Nisa : 43 di atas!
5. Sebutkan hal-hal yang membatalkan shalat! (minimal 5)
PEMBELAJARAN KE 5

SHALAT JUM’AT
DAN
SHALAT JENAZAH

Standar Kompetensi :
1.Melaksanakan tata cara shalat wajib selain shalat lima waktu

Kompetensi Dasar :
1. 1.Menjelaskan ketentuan shalat dan khotbah Jum‟at
1.2. Mempraktikkan khotbah dan shalat Jum,at
1.3. Menjelaskan ketentuan shalat jenazah
1.4. Menghafal bacaan – bacaan shalat jenazah.
1.5. Mempraktekkan shalat jenazah
a. TANBIH.
َ ‫َ ْ ا َ َ َّض ا َ َا ْ َ َ ا ْا ُا ُْا َء ُاث َّضما َ َ ىا ْا ُج ْ َع َةا َ ْ َ َ َعا َ َ ْن‬
‫صتَ ا َغ َف َرااَهُا َ ا َب ٌْ َ ََا ْا ُج ْ َعةِا ِاَىا ْا ُج َْعةِا َ ِز ٌَ ادَ ةُا‬
)‫َثالَ َثةِا َ َّضٌ ٍما( ا داث‬

Artinya : siapa yang berwudhu lalu mrmbaikkan wudhunya itu


kemudian dia pergi berjum‟at, lalu mendengarkan khutbah dengan
diam maka diampuni baginya dosanya antara hari jum‟at ini dengan
hari jum‟at yang lalu dan ditambah tiga hari lagi.(Al-Hadits)
b. IFTITAH
Setiap orang Islam yang sudah memenuhi ketentuan dalam
shalat jum‟at , wajib baginya melaksanakan shalat jum‟at. Shalat
jum‟at merupakan salah satu shalat yang wajib dilaksanakan selain
shalat fardhu lima waktu.
Shalat jum‟at oleh umat Islam biasa dipahami sebagai
pengganti shalat dhuhur. Pendapat ini muncul karena shalat jum‟at
dilaksdanakan pada waktu shalat dhuhur.
A. SHALAT DAN KHUTBAH JUM’AT
Dalam pokok bahasan ini akan dibahas ketentuan ketentuan
shalat dan khotbah Jum‟at meliputi : pengertian shalat Jum‟at dan
hukumnya, syarat wajib dan sahnya shalat Jum‟at, rukun shalat jum‟at,
sunah shalat Jum‟at, dan ketentuan-ketentuan khotbah Jum‟at.

1. Pengertian Shalat Jum'at dan Hukumnya


Shalat Jum'at adalah shalat wajib dua rakaat yang dilakukan sesudah
khotbah pada waktu dhuhur di hari Jum'at. Dengan demikian shalat Jum'at
hanya sekali dalam seminggu. Shalat Jum'at hukumnya fardu ain bagi setiap
muslim laki-iaki yang sudah dewasa, berakal sehat, merdeka, dan tidak
sedang musafir. Firman Allah dalam S. Al-Jumu‟ah ( 62 ) ayat 9 sebagai
berikut :

‫ا‬‫ا‬‫ا‬‫ا‬‫ا‬‫ا‬‫ا‬‫ا‬‫ا‬‫ا‬‫ا‬‫ا‬‫ا‬‫ا‬‫ا‬‫ا‬‫ا‬

‫اااا‬‫ا‬‫ا‬‫ا‬‫ا‬‫ا‬
Artinya :
Wahai orang-orang yang beriman apabila telah diseru untuk melaksanakan
shalat pada hari Jum'at, maka bersegeralah kamu mengingat Allah dan
tinggalkanlah jual beli.
Dalam hadits Rosulullah SAW yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dari
Tariq ibnu Syihab dijelaskan bahwa Shalat Jum'at tidak wajib bagi wanita,
anak-anak. hamba sahaya, orang sakit, dan orang-orang yang sedang dalam
perjalanan (musyafir).
Hadits Rasulullah saw tersebut adalah :

Artinya : Jum'at itu hak yang wajib dikerjakan oleh setiap orang Islam
dengan berjamaah, kecuali empat golongan yaitu hamba sahaya,
perempuan, anak-anak, dan orang-orang musyafir.

2. Syarat Wajib dan Sah Shalat Jum'at


Syarat-syarat shalat Jum'at meliputi syarat wajib dan syarat sah shalat.
Kedua syarat itu harus diketahui dan dipahami setiap muslim.
a. Syarat Wajib Shalat Jum'at
Shalat Jum'at wajib dilakukan apabila memenuhi persyaratan sebagai
berikut:
1) Islam, orang yang bukan Islam tidak wajib shalat Jum'at;
2) Balig (dewasa), tidak wajib shalat Jum'at bagi anak-anak;
3) Sehat akal, orang gila tidak wajib;
4) Laki-laki, perempuan tidak wajib;
5) Sehat badan, tidak wajib bagi orang yang sakit;
6) Bermukim (tidak sedang bepergian), musafir tidak wajib.

b. Syarat Sah Shalat Jum'at


Untuk mendirikan shalat Jum'at, harus terpenuhi syarat sah sebagai
berikut:
1) dilaksanakan di tempat-tempat yang sudah tetap
2) dilaksanakan secara berjamaah, sedangkan jumlah jamaah tidak ada
ketentuan dari Rasulullah saw.;
3) dilaksanakan pada waktu shalat Dhuhur, sebagaimana yang dilakukan
Rasulullah saw. sebagaimana disabdakan Rosulullah SAW yang
bunyinya sebagai berikut:

Artinya :
Rasulullah saw. shalat Jum'at ketika matahari telah tergelincir. (H.R.al-
Bukhari dari Anas Ibn Malik )

4) shalat Jum'at diawali dengan dua khotbah.


Dalam sebuah hadits, diriwayatkan sebagai oleh Muslim sebagai
berikut:

‫ارا‬. ‫طبُ ا ٌَ ْ ا َما ْاا ُج َُعةِا َق ا ِ ََ ُاث َّضما ٌَقُ ْ ا ُما‬


ُ ْ‫اعلَ ٌْهِا َ ا َ لَّض َما ٌَج‬
َ ُ ‫اهللاصلَّضىاهللا‬
َ َ َ ‫َع ِ ا ا ْب ِ ا ُع َ َراق َا َلاك َا‬
‫ارا ُ ْ الُا‬
‫ا اها لما‬
Artinya :
Dari lbnu Umar berknta, " Rasulullah saw. berkhotbah pada hari Jum'at
sambil berdiri kemudian duduk kemudian berdiri. (H.R. Muslim: 1420).

3. Rukun Shalat Jum'at


Rukun shalat Jum'at sama dengan rukun shalat fardu. Rukun shalat
Jum'at adalah sebagai berikut :
1) khatib (lazimnya sekaligus menjadi imam),
2) jamaah Jum'at,
3) dua khotbah atau khotbah dua kali dan duduk di antara keduanya, dan
4) shalat dua rakaat (shalat Jum'at) dengan berjamaah.
4. Sunah Shalat Jum'at
Beberapa hal yang disunahkan bagi orang yang akan melaksanakan
shalat Jum'at, antara lain:
a. mandi sebelum berangkat ke masjid,
b. memakai pakaian yang paling bagus (jika ada), dan
c. memakai harum-haruman (kecuali bagi wanita).
d. bersiwak atau sikat gigi
Rasulullah saw bersabda :

Artinya :Sepantasnyalah tiap muslim itu mandi dan berharum-haruman


serta menggosok gigi pada hari Jum'at. (H.R. Ahmad dari Syaikh:21998).
c. Tidak makan dan tidak tidur siang dulu kecuali setelah shalat jumat.
Hal-hal yang disunahkan tersebut menunjukkan bahwa shalat Jum'at
hendaknya dilaksanakan secara tertib, bersih, dan rapi sehingga sedap
dipandang mata. Selain itu, pelaksanaan ibadah dalam suasana yang baik
seperti itu dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat. Dengan
demikian, amalan sunah dapat berfungsi sebagai sarana dakwah Islamiah.

5. Ketentuan Khotbah Jum'at


Pembahasan ketentuan khotbah Jum'at meliputi pengertian khotbah
Jum'at, syarat dan rukun khotbah Jum'at; adab ketika khotbah sedang
berlangsung; beberapa hal yang membatalkan shalat Jum'at dan pahala
shalat Jum'at.
a. Pengertian Khotbah Jum'at
Khotbah Jum'at adalah pidato tentang ajaran agama Islam sebagai
rangkaian shalat Jum'at. Khotbah Jum'at dilaksanakan sebelum shalat
Jum'at.
b. Syarat dan Rukun Khotbah Jum'at
Khotbah Jum'at dilakukan sebelum shalat dikerjakan. Khotbah
Jum‟at baru dianggap sah apabila syarat dan rukunnya terpenuhi.
1) Syarat khotbah Jum'at
Syarat khotbah Jum'at, antara lain:
a) khatib harus suci dari hadats dan najis,
b) khatib harus menutup aurat,
c) khotbah dimulai setelah masuk waktu shalat Dhuhur,
d) khotbah dilakukan dengan berdiri (jika mampu),
e) khatib duduk sejenak antara dua khotbah, dan
f) suara khatib terdengar oleh jamaah.
2) Rukun Khotbah Jum'at
Rukun khotbah Jum'at yang harus dipenuhi bagi seorang khatib adalah
sebagai berikut:
a) Khatib harus mengucapkan tahmid (puji-pujian kepada Allah swt.).
b) Khatib harus mengucapkan solawat atas Nabi Muhammad saw.
c) Khatib harus mengucapkan dua kalimah syahadat. Rasulullah saw.
bersabda

Artinya :
Setiap khotbah yang tidak dibaca syahadat di dalamnya bagaikan
tangan yang terpotong. (H.R. Abu Dawud dari Abu Hurairah: 4201).

d) Khatib berwasiat untuk jamaah tentang ketakwaan dan hal yang


dipandang perlu sesuai kondisi jamaah.
e) Khatib membaca ayat Al-Qur'an pada salah satu khotbah.
f) Khatib berdoa yang ditujukan kepada muslimin dan muslimat yang
berisi permohonan ampun atas segala dosa.

c. Adab ketika Khotbah Sedang Berlangsung


Selama khotbah berlangsung, jamaah hendaknya bersikap sebagai
berikut:
l) Jamaah tenang mendengarkan khotbah dan duduk menghadap ke arah
kiblat.
.)‫هي ني حي ةي‬ (‫ي‬. ‫ِا َذ َذاح َذاي َذ َذ ي ْلا ِا ْل َذ ِا ِا ْل َذ ْل َذ َذ ُهي َذ ْل ح َذ ُه ُهي ِا ُه ُه ْل ِا ِا ْليا‬

Artinya :
Ketika Rasulullah saw. berdiri di atas mimbar, para sahabat
menghadapkan wajahnya ke arah beliau. (H.R. Ibnu Majjah dari Adiyy
ibn Sabit dari Ayahnya: 1126).

2) Jamaah tidak berbicara selama khotbah berlangsung. Jamaah yang


berbicara saat khotbah berlangsung dapat merusak ibadahnya sendiri
dan juga memperoleh dosa karena mengganggu jamaah lain yang
hendak mendengarkan khotbah.
Rasulullah saw. bersabda:

Artinya :
Apabila engkau berkata kepada kawanmu pada hari Jum,at dengan
kata-kata "diamlah", sedangkan saat itu khatib sedang berkhotbah
maka sungguh engkau “laga” (sia-sia) shalat Jum'at. (H.R. al-Bukhari
dari Abu Hurairah: 882).

3) Jamaah berdoa atau membaca istigfar saat khatib duduk di antara dua
khotbah. Waktu di antara dua khotbah adalah waktu ijabah (waktu yang
banyak dikabulkannya doa saat itu). Sebelum duduk, biasanya khatib
mengucapkan

Artinya :
Mohonlah ampun kepada Allah, sesungguhnya Dia Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang.

Atau

Artinya :
Katakanlah! "Wahai Rabb-ku! Ampuni dan kasihilah (aku)! Engkau
sebaik-baik yang menyayangi.”

d. Beberapa Hal yang Membatalkan Shalat Jum'at dan Pahala Shalat


Jum'at
Yang membatalkan shalat Jum'at adalah semua yang membatalkan
shalat fardu. Yang membatalkan pahala shalat Jum'at (saat khotbah
berlangsung) adalah sebagai berikut:
1) bercakap-cakap antara sesama jamaah;
2) mengingatkan atau menegur jamaah lain yang sedang bercakap-cakap.
Rasulullah saw. bersabda :

Artinya :
Barang siapa berbicara pada hari Jum'at, sedangkan imam berkhotbah
maka dia bagaikan himar yang membawa kitab, sedangkan orang yang
mengucapkan kata-kata " diamlah" maka tidak dianggap Jum'at. (H.R.
Ahmad, Ibnu Syaibah, Bazar, dan Tabrani).

Khotbah Jum'at adalah rangkaian dari shalat Jum'at. Oleh karena itu,
tidak sah apabila shalat Jum'at tidak diawali dengan khotbah Jum'at.
Itulah sebabnya, Rasulullah saw. menyatakan bahwa orang yang
berbicara atau memperingatkan orang yang bercakap-cakap saat
khotbah berlangsung dinyatakan tidak ada shalat Jum'at baginya.
Dengan kata lain, shalat Jum'at yang dilakukan tidak diperhitungkan
sehingga tidak mendapatkan pahala dari sisi Allah swt.

6. Praktik Khotbah dan Shalat Jum'at


Setelah memahami ketentuan-ketentuan shalat Jum'at dan khotbahnya,
praktikkan bersama teman-temanmu khotbah dan shalat Jum'at dengan
langkah-langkah sebagai berikut :

1. Persiapan
Untuk melakukan praktik khotbah dan shalat Jum'at, perlu melakukan
persiapan sebagai berikut:
a. musyawarahkan terlebih dahulu bersama teman-temanmu sial yang
hendak menjadi imam dan khatib;
b. calon khatib dan imam hendaknya menyusun khotbah secara singkat,
yang penting memenuhi rukun dan syaratnya;
c. karena hanya latihan, khatib cukup memakai pakaian seragam sekolah
(jika latihannya di sekolah);
d. khatib harus siap mental agar tegar di atas mimbar;
e. pilihlah petugas adzan.
2. Pelaksanaan
Untuk praktik khotbah dan shalat Jum'at, perlu melaksanakan hal-hal berikut:
a. Setelah selesai persiapan, muazin segera mengumandangkan adzan
sebagai pertanda dimulainya pelaksanaan khotbah.
b. Khatib melakukan khotbah sesuai syariat dan rukun.
c. Khatib mengakhiri khotbah kedua dengan bacaan doa untuk kaum
muslimin dan muslimat.
d. Khatib memimpin shalat Jum'at dua rakaat setelah berakhirnya khotbah
Jum'at.

TUGAS SISWA DI MADRASAH


1. Coba kalian urutan pelaksanaan khutbah jum‟at ?
2. Coba kalian praktekkan cara melaksanakan shalat jum‟at dan khutbahnya
?

Rangkuman
1.Shalat jumat adalah shalat wajib dua rekaat yang dilakukan pada waktu
dhuhur pada hari jumat.
2 hukum shalat jumat adalah fardhu ain bagi laki laki dan sunah bagi
perempuan
3 Syarat Wajib Shalat Jum'at ( Islam, Balig Sehat akal,; Laki-laki, perempuan
tidak wajib;Sehat badan, Bermukim
4 syarat Sah Shalat Jum'at
1) dilaksanakan di tempat-tempat yang sudah tetap
2) dilaksanakan secara berjamaah, sedangkan jumlah jamaah tidak ada
ketentuan
3) dilaksanakan pada waktu shalat Dhuhur, sebagaimana yang dilakukan
Rasulullah saw
4) shalat Jum'at diawali dengan dua khotbah.
5 Rukun Shalat Jum'at (khatib ,jamaah Jum'at, dua khotbah atau khotbah dua
kali dan duduk di antara keduanya, danshalat dua rakaat (shalat Jum'at)
dengan berjamaah.
6. Sunah Shalat Jum'at ( mandi sebelum berangkat ke masjid,
memakai pakaian yang paling bagus (jika ada), dan memakai harum-
haruman (kecuali bagi wanita). . bersiwak atau sikat gigi
B. SHALAT JENAZAH

a. IFTITAH
Dalam ketentuan hukum Islam, seorang muslim yang meninggal dunia
maka hukum fardu kifayah atas orang-orang muslim yang masih hidup untuk
menyelenggarakan empat perkara. Salah satu diantaranya adalah menyalatkan
jenazah. Bagaimana ketentuan shalat Jenazah? Perhatikan uraian materi
berikut ini

1) Pengertian dan Hukum Shalat Jenazah


Shalat Jenazah adalah shalat yang dilakukan ooleh kaum moslimin
terhadap saudaranya sesame muslim yang meninggal dunia dengan syarat
dan rukun tertentu. Shalat Jenazah dilakukan tanpa rukuk dan sujud.
Jumhur ulama (mayoritas ulama) sepakat bahwa menyalatkan jenazah
muslim hukumnya fardu kifayah. Maksudnya, apabila sudah ada salah satu
muslim atau muslimah yang menyalatkan, orang lain yang tidak ikut
menyalatkan bebas dari kewajiban, tidak berdosa.
Akan tetapi, jika tidak ada seorangpun yang menyalatkanya, semua
muslim dan muslimah di lingkungan jenazah tersebut berdosa. Menyalatkan
jenazah orang yang ingkar kepada Allah swt. Adalah haram hukumnya. Allah
swt. berfirman:

‫ا‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ا‬

‫ااا‬‫ا‬
Artinya :
Dan janganlah engkau (Muhammad) melaksanakan shalat untuk seseorang
yang mati di antara mereka (orang-orang munafik), selama-lamanya dan
janganlah engkau berdiri (mendoakan) di atas kuburnya. Sesungguhnya
mereka ingkar kepada Allah dan Rasul-Nya, dan mereka mati dalam
keadaan fasik. (Q.S. at-Taubah/9: 84).
Nabi Ibrahim a.s. pernah mendoakan Ayahnya (Azar) yang meninggal dalam
keadaan kafir dan musyrik. Semasa hidupnya, Azar bekerja sebagai pembuat patung
yang disembah masyarakat pada saat itu (termasuk Raja Namrud). Nabi Ibrahim a.s.
pernah berjanji akan memohonkan maaf Ayahnya. Setelah Ayahnya meninggal, Nabi
Ibrahim a.s. menepati janjinya. Namun, Allah swt. melarang karena Azar menjadi musuh
Allah swt. Atas peristiwa tersebut, Nabi Ibrahim a.s. berhenti mendoakannya (Q.S.
at-Taubah/9: ll4).

2) Syarat dan Rukun Shalat Jenazah


Shalat Jenazah adalah salah satu bentuk ibadah dalam Islam. Oleh
sebab itu, pelaksanaannya harus memenuhi syarat dan rukun yang telah
ditetapkan oleh Rasulullah saw.
a. Syarat Shalat Jenazah
Syarat shalat Jenazah adalah hal-hal yang harus dipenuhi dalam
melaksanakan shalat jenazah. Jika tidak terpenuhinya syarat tersebut,
menyebabkan shalatnya tidak sah. Adapun syarat-syarat shalat Jenazah
adalah :
1) Suci badan, pakaian, dan tempat shalat dari hadats dan najis serta
menutup aurat dan menghadap kiblat, sebagaimana shalat biasa;
2) Shalat dilakukan sesudah jenazah selesai dimandikan dan dikafani;
3) Jenazah ditaruh di depan orang yang shalat, kecuali apabila shalat
Ghaib.
b. Rukun Shalat Jenazah
Rukun shalat Jenazah adalah sesuatu yang harus dikerjakan secara
berurutan dalam shalat Jenazah. Jika tidak dipenuhi salah satu rukun
shalat jenazah tersebut menyebabkan tidak syah shalatnya (tidak
dianggap menyalatkan jenazah). Adapun rukun shalat Jenazah adalah
sebagai berikut:
1) niat (cukup dalam hati),
2) berdiri jika mampu,
3) membaca takbir empat kali,
4) membaca al-Fatihah dan selawat atas Nabi Muhammad saw. dan
5) membaca doa untuk jenazah.
6) Membaca salam
3) Shalat Ghaib
Shalat Gaib adalah shalat Jenazah yang jenazahnya tidak berada di
depan/ ditempat shalat atau sudah dikubur. Rasulullah saw. pernah
melaksanakan shalat Gaib, sebagaimana dijelaskan dalam riwayat berikut:
َ ُ ‫اب ِه ْما ِأاَ َىا ْا‬
‫صلَّضىا‬ ِ ‫سا ا َّضن َج شِ ًَا َ ًْ ا ْا ٌَ ْ ِما اَّض ِذيْ ا َ تَ ا ِ ٌْهِا َ َخ َر َج‬
ِ ‫هللاا َعلَ ٌْهِا َ َ لَّض َما َن َعىْ ااِل َّضن‬ َ ‫َع ْ اأَ ِبىْ ا َه َرٌ َْرةَاأَ َّض‬
ِ ‫ار ُ ْ لُا‬
‫َ َكب ََّضراأَرْ ا َب َعا َ ْك ِبٌ َْر تٍا(ر ها اج عة)ا‬
Artinya : Dari Abu Hurairah R.A. berkata : "Nabi SAW mengumumkan
wafatnya Najashi (Raja Habsyi) kepada khalayak ramai pada ia wafat.
Mereka pergi bersama menuju lapangan. Maka dibariskannya para
sahabatnya, dan disholatkannya dengan empat kali takbir." (Al Jama'ah)
2). Bacaan-Bacaan Shalat Jenazah
Shalat Jenazah dapat dilakukan terhadap satu jenazah atau lebih.
Demikian juga halnya, orang yang menyalatkan jenazahpun boleh sendirian
atau berjamaah. Seorang jenazah atau lebih boleh dishalatkan berulang kali
(misalnya secara bergantian).
Setelah terpenuhi semua syarat, hendaknya orang yang akan
menyalatkan jenazah berdiri menghadap jenazah. Apabila jenazahnya laki-laki,
hendaknya imam berdiri di dekat kepalanya. Apabila jenazahnya perempuan,
hendaknya imam berdiri di dekat pinggangnya, sementara itu, para makmum
berdiri di belakang imam.
Setelah imam dan makmum menempatkan diri pada posisi yang benar,
shalat Jenazah dimulai dengan urutan dan bacaan shalat Jenazah sebagai
berikut:
1. Takbir pertama (takbiratul ihram) diteruskan membaca al-Fatihah.
Bacaan Al Fatihah sebagai berikut :

‫ا‬ ‫ااا‬‫ا‬ ‫ا‬ ‫ااا‬‫ا‬‫ا‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ااا‬ ‫ا‬‫ا‬ ‫ا‬ ‫ا‬

‫ا‬‫ااا‬‫ا‬‫ا‬‫ا‬‫ااا‬‫ا‬‫ا‬‫ا‬‫ا‬‫ااا‬‫ا‬‫ا‬

‫اااا‬‫ا‬‫ا‬‫ا‬‫ا‬‫ا‬‫ا‬‫ا‬‫ا‬
2. Takbir kedua diteruskan membaca selawat Nabi Muhammad saw.
Adapun bacaan shalawat nabi adalah sebagai berikut :
Artinya:
Ya Allah, berilah rahmat kepada Nabi Muhammad beserta keluarganya,
sebagaimana Engkau telah memberi rahmat kepada Nabi lbrahim beserta
keluarganya. Berilah berkah kepada Nabi Muhammad beserta keluarganya,
sebagaimana Engkau telah memberi berkah kepada Nabi Ibrahim dan
keluarganya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha mulia.

3. Takbir ketiga, diteruskan membaca doa berikut untuk jenazah.

Artinya
Ya Allah, ampunilah dia, kasihilah dia, maafkanlah dia, hapuskanlah segala
dosanya dan jadikanlah janah sebagai tempat pembaringan. Ya Allah,
janganlah Engkau halangi kami atas pahalanya, janganlah Engkau fitnah
kami setelah kepergiannya, ampunilah kami dan dia.
4. Takbir keempat diteruskan membaca salam.

Artinya:
Semoga keselamatan, rahmat, dan berkah Allah senantiasa dilimpahkan
kepada kamu sekalian.

Perlu anda ketahui !


1. Doa untuk jenazah boleh dibaca setelah takbir ketiga saja, boleh pula
ditambah setelah takbir keempat (sebelum salam).
2. Bacaan doa jenazah bermacam-macam. Selain doa jenazah di atas, boleh
juga membaca doa berikut.

Artinya:
Ya Allah, ampunilah dia, sayangilah dia, maafkanlah dia hapuslah dosanya,
muliakanlah tempatnya, luaskanlah tempat masuknya, bersihkanlah dia
dengan air, es, dan embun. Bersihkan dia dari segala dosa sebagaimana
kain putih yang dibersihkan dari kotoran. Buatkanlah ia ganti sebuah rumah
yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), keluarga yang lebih baik dari
keluarganya (di dunia). Masukkanlah dia ke janah dan selamatkanlah dia dari
fitnah kubur dan siksa nar.

3. Dhamir (kata ganti) "‫ُه ْم‬ " dalam doa shalat Jenazah berlaku untuk semua
jenazah, baik laki-laki maupun perempuan.
4. Apabila disesuaikan dengan jenazahnya, damir diganti sebagai berikut:
ُ‫ ه‬: berlaku untuk jenazah laki-laki seorang
‫ ُه ْما‬: berlaku untuk jenazah laki-laki banyak (campur antara laki-laki dan
perempuan)
‫َه‬ : berlaku untuk jenazah perempuan seorang

3). Praktik Shalat Jenazah


Setelah memahami tata cara shalat Jenazah tersebut, praktikkan shalat
Jenazah bersama teman-temanmu dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. menyiapkan boneka atau gambar jenazah di atas meja di tempat kamu
shalat Jenazah;
2. memilih salah seorang dari kamu untuk menjadi imam, beberapa orang
menjadi makmum, dan tiga orang menjadi pengamat;
3. imam berdiri di dekat kepala jenazah (anggap jenazahnya lelaki);
4. melakukan shalat jenazah sekali saja. Shalat yang kedua, imam berdiri di
dekat pinggang Jenazah (anggap saja jenazahnya perempuan);
5. mulailah shalat Jenazah sesuai ketentuan di atas;
6. pengamat memerhatikan secara cermat kesalahan-kesalahan yang terjadi,
kemudian mendiskusikannya setelah selesai shalat;
7. untuk lebih baiknya, shalat Jenazah diulangi oleh tim pengamat.
Sementara itu, teman-teman yang semula menyalatkan beralih tugas
menjadi pengamat;
8. mintalah petunjuk kepada gurumu jika mendapatkan kesulitan.

Fathani tergolong anak yang rajin dan tekun. la selalu


memerhatikan dengan sungguh-sungguh semua pelajaran.
Pada mulanya ia belum tahu pelaksanaan shalat Jum'at.
Setelah mengetahui manfaat shalat Jum'at, ia rajin
menjalankan bersama ayah dan ibunya. Ia memerhatikan
khotbah baik-baik. Akhirnya, ia memperoleh tambahan ilmu
sehingga cepat mengamalkan suatu perbuatan menurut
sunah Rasulullah saw.
Rangkuman
1 Shalat jenazah adalah shalat yang dilakukan oleh seseorang muslim kepada
saudaranya yang meninggal dunia jika jenazahnya tidak ada di tempatnya
adalah shalat ghoib
2.hukum shalat jenazah adalah fardhu kifayah
3 Syarat Shalat Jenazah: Suci badan, pakaian, dan tempat shalat dari hadats
dan najis serta menutup aurat dan menghadap kiblat,Shalat dilakukan
sesudah jenazah selesai dimandikan dan dikafani;Jenazah ditaruh di depan
orang yang shalat, kecuali apabila shalat Ghaib.
4.Rukun Shalat Jenazah niat, berdiri jika mampu,membaca takbir empat kali,
membaca al-Fatihah dan selawat atas Nabi Muhammad saw. Dan membaca
doa untuk jenazah.Membaca salam
C.Uji kompetensi

a. Tugas Siswa dimadrasah


1. Cobalah kalian praktekkan shalat jenazah didepan kelas !
2. Cobalah kalian hafalkan do‟a dalam shalat jenazah !

b. Tes Afektif.
Berilah tanda V sesuai dengan kegiatan yang pernah kalian
lakukan !
NO Pernyataan Kebiasaan Alasan
selalu sering jarang Tidak
pernah
1. Setiap hari jum‟at saya
mengerjakan shalat
jum‟at dengan khusuk
dan khidmad
2. Untuk
menyempurnakan
ibadah shalat jum‟at
saya tiba dimasjid
sebelum khatib mulai
berkhutbah /naik
mimbar.
3. Sebelum pergi kemasjid
untuk shalat jum‟at
terlebih dahulu saya
mandi, potong kuku,
memakai wangi-
wangian dan baju yang
bagus dan suci.
4. Ketika ada saudara
muslim yang meninggal
saya ikut menyolatkan
5. Dalam melakukan
shalat jenazah, saya
membaca do‟a shalat
jenazah
dengan benar.
.

B. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang
paling benar!
Hukum melaksanakan shalat Jum'at bagi wanita adalah ....
a. mubah c. makruh
b. fardu/wajib d. haram
2. Telah masuk waktu dhuhur termasuk ... shalat Jum'at.
a. rukun c. syarat sahnya
b. sunah d. kesempurnaan
3. Berikut ini yang tidak termasuk sunah shalat Jum'at ialah ....
a. memakai harum-haruman
b. mandi terlebih dahulu
c. berangkat dan pulang lewat jalan yang berbeda
d. duduk menghadap kiblat/khatib
4. Membaca dua kalimah syahadat termasuk... khotbah.
a. rukun
b. sunah
c. kesempurnaan
d. keutamaan
5. Berdoa untuk kaum muslimin dan muslimat dilakukan pada ....
a. awal khotbah
b. pertengahan khotbah
c. akhir khotbah
d. awal dan akhir khotbah
6. Hukum menyalatkan jenazah orang kafir dan musyrik adalah ....
a. mubah c. makruh
b. haram d. mandub
7. Shalat Gaib adalah shalat Jenazah yang ,...
a. jenazahnya sudah dikubur
b. jenazahnya sulit dilihat
c. jenazahnya dirahasiakan
d. jenazahnya tidak ada di depan orang yang menyalatkan
8. Ahmad tidak berdosa karena tidak menyalatkan jenazah tetangganya yang
muslim apabila ....
a. belum kenal dengan jenazahnya.
b. sudah ada yang menyalatkannya
c. jenazahnya perempuan
d. tidak mendapat izin keluarganya
9. Imam shalat Jenazah berdiri di dekat kepala jenazah apabila ....
a. jenazahnya lelaki
b. jenazahnya hanya seorang
c. jenazahnya masih anak-anak
d. jenazahnya keluarga sendiri
10. Takbir sebanyak empat kali termasuk ………..
a. rukun shalat jenazah
b. sunah shalat jenazah
c. wajib shalat Jenazah
d. keutamaan shalat Jenazah

II Isilah titik titik di bawah ini dengan benar dan tepat


1. Sholat jumat terdiri dari …. rakaat
2. Hukum shalat jumat bagi laki laki adalah….
3. Orang yang berkutbah disebut….
4. Bercakap cakap di saat kutbah di baca hukumnya…
5. Pak hadi ketika akan berangkat shalat jumat benar benar disiapkan
mandi memakai wangi wangian karena perbuatan tersebut termasuk…
6. Shalat jenazah yang jenazahnya tidak ada di tempatnya disebut…
7. Posisi imam ketika menshalatkan jenazah laki laki adalah…..
8. Setelah takbir kedua dalam shalat jenazah membaca…..
9. Shalat jenazah terdiri dari ……. Takbir
10. Hukum menshalatkan jenazah non muslim adalah

III. Jawablah pertanyaan berikut secara singkat dan tepat!


l. Ditujukan kepada siapakah panggilan pada Surah al-Jumu‟ah Ayat 9?
2. Sebutkan dua adab atau tatakrama saat khotbah berlangsung!
3. Sebutkan dua manfaat dilaksanakannya shalat Jum‟at!
4. Sebutkan urut-urutan tata cara shalat Jenazah!
5. Tulis do‟a dalam shalat jenazah setelah melakukan takbir keempat?
Pembelajaran ke 6

SHALAT JAMA’, QASHAR , JAMA’ QASHAR


DAN
SHALAT DALAM KEADAAN DARURAT

Standar Kompetensi
Melaksanakan tata cara shalat jamak, qasar, jamak qasar, dan shalat dalam
keadaan darurat

Kompetensi Dasar
1. Menjelaskan ketentuan shalat jamak, qashar, dan jamak qashar
2. Mempraktikkan shalat jamak, qashar, dan jamak qashar

Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas


VII Semester Genap, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
Jawa Tengah 2009.
3. Menjelaskan ketentuan shalat dalam keadaan darurat ketika sedang sakit dan
di kendaraan
4. Mempraktikkan shalat dalam keadaan darurat ketika sedang sakit dan di
kendaraan

a. TANBIH

‫ااا‬ ‫ا‬‫ا‬‫ا‬‫ا‬‫ا‬

Artinya :. Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan


kesanggupannya. (Q.S. Al Baqoroh/2 : 286)

b. IFTITAH
Shalat Jamak dan Qasar merupakan suatu keringanan (rukhsah) yang
diberikan Allah swt. kepada setiap umat Islam yang sedang kesulitan dalam
menjalankan ibadah shalat, seperti seseorang terancam jiwanya, hartanya, atau
kehormatannya. Untuk mengetahui lebih jauh pembahasan mengenai shalat
Jamak dan Qasar serta shalat dalam keadaan darurat, ikuti pembahasan materi
berikut ini.

A. Shalat Jamak, Qasar, dan Jamak Qasar

Pembahasan ketentuan shalat Jamak, Qasar, dan Jamak Qasar meliputi


pengertian shalat Jamak dan Qasar; macam-macam shalat Jamak; shalat yang
boleh dijamak dan diqasar; syarat shalat Jamak dan asar.

1. Pengertian Shalat Jamak dan Qasar


Secara bahasa, jamak artinya mengumpulkan, sedangkan menurut
istilah syariat Islam, shalat Jamak adalah mengumpulkan dua shalat fardu yang
dilakukan secara berurutan dalam satu waktu. Misalnya, pada pukul 13.00
Ahmad melaksanakan shalat Dhuhur, kemudian setelah salam langsung
mengerjakan shalat Asar.
Shalat Jamak merupakan keringanan yang diperbolehkan, kecuali
menjamak shalat Dhuhur dan shalat Asar di Arafah dan menjamak shalat
Maghrib dengan shalat Isya pada malam hari di Muzdalifah. Menjamak shalat di
kedua tempat tersebut merupakan ketetapan baku yang tidak memiliki pilihan
lain (wajib). Hal itu didasarkan pada sebuah hadits yang diriwayatkan oleh
Muslim yang menyatakan bahwa Rasulullah saw. mengerjakan shalat Dhuhur
dan shalat Asar di Arafah dengan satu adzan dan dua ikamah. Ketika beliau
tiba di Muzdalifah, beliau mengerjakan shalat Maghrib dan shalat Isya dengan
satu adzan dan dua ikamah.
Adapun hukum melaksanakan shalat Jamak adalah mubah (boleh) bagi
orang yang dalam perjalanan dan mencukupi syarat-syaratnya.
Shalat Jamak pernah dilaksanakan Rasulullah sarv. seperti dijelaskan
dalam hadits berikut.

Artinya :
Dari Muaz bahwasanyaNabi Muhammad saw. dalam Perang Tabuk apabila
beliau berangkat sebelum tergelincir matahari, beliau mengakhirkan shalat
Dhuhur sehingga beliau kumpulkan pada shalat Asar (beliau shalat Dhuhur dan
Asar pada waktu Asar). Jika beliau berangkat sesudah tergelincir matahari,
beliau melaksanakan shalat Dhuhur dan shalat Asar sefuiligus, kemudian beliau
berjalan. Jiknbeliau berangkat sebelum Maghrib, beliau mengakhirkan shalat
Maghrib sehingga beliau mengerjakan shalat Maghrib beserta Isya; dan jika
beliau berangkat sesudahwaktu Maghrib, beliau menyegerakan shalat Isya dan
beliau shalat Isya beserta Maghrib. (H.R. Ahmad: 21080 dan Abu Dawud: 1031
dan at-Tirmizi: 508).

Sedangkan Qasar artinya meringkas atau memendekkan. Shalat Qasar


ialah melaksanakan (shalat fardu) dengan cara meringkas jumlah rakaatnya
dari empat rakaat menjadi dua rakaat. Shalat yang dapat diqasar adalah shalat
Dhuhur, Asar, dan Isya. Sementara itu, shalat Maghrib tetap tiga rakaat dan
shalat Subuh juga tetap dua rakaat. DIsyariatkannya mengqasar shalat
termasuk rukhsah (keringanan), sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah
swt. berikut.

‫ا‬‫ا‬‫ا‬‫ا‬‫ا‬‫ا‬‫ا‬‫ا‬‫ا‬‫ا‬‫ا‬‫ا‬‫ا‬‫ا‬‫ا‬‫ا‬‫ا‬

‫اااا‬‫ا‬‫ا‬‫ا‬‫ا‬‫ا‬‫ا‬‫ا‬
Artinya :
Dan apabila kamu bepergian di bumi, maka tidaklah berdosa kamu meng-qasar
shalat, jika kamu takut diserang orang kafir .... (Q.S. an Nisa'/4: 101)
2. Macam-Macam Shalat Jamak
Shalat Jamak dibagi menjadi dua macam, yaitu shalat Jamak Takdim dan
shalat Jamak Takhir.
a. Shalat Jamak Takdim adalah mengerjakan shalat Dhuhur dan shalat Asar
pada awal waktu shalat Dhuhur atau mengerjakan shalat Maghrib dan shalat
Isya pada awal waktu shalat Isya.
b. Shalat Jamak Takhir adalah shalat Dhuhur dan shalatAsar dikerjakan pada
waktu shalatAsar atau shalat Maghrib dan shalat Isya dikerjakan pada waktu
shalat Isya.

3. Shalat yang Boleh Dijamak dan Diqasar


Menurut sunah Rasulullah saw., shalat yang boleh dijamak ialah shalat
Dhuhur dengan shalat Asar dan shalat Maghrib dengan shalat Isya. Shalat
Subuh tidak boleh dijamak sehingga shalat Subuh harus dilaksanakan secara
terpisah dari shalat lain. Jadi, shalat Subuh tetap dilaksanakan pada waktunya.
Adapun shalat yang boleh diqasar adalah shalat yang jumlah rakaatnya
empat. Dengan demikian. shalat maghrib dan Subuh tidak boleh diqasar. Shalat
Maghrib dan Subuh tetap dilakukan tiga rakaat dan dua rakaat.

4. Syarat Shalat Jamak dan Qasar


Setiap oleng Islam diperbolehkan menjamak shalat apabila terpenuhi
syarat sebagai berikut

a. Sebagai Musafir atau Sedang Bepergian


b. Dalam Keadaan Tertentu, seperti Turun Hujan Lebat
c. Keadaan Sakit
d. Ada Keperluan Penting Lainnya
Sungguhpun Islam memberi keringanan dalam pelaksanaan shalat fardhu
sebagaimana di atas, hendaknya kita tidak mempermudah untuk menjamak
atau mengqasar shalat jika tidak ada alasan yang dapat dibenarkan.
Mengenai syarat sah mengqasar shalat, para ulama berbeda paham. Tidak
kurang dari dua puluh pendapat dalam hal ini. Sementara itu, ada ulama
yang menetapkan bahwa diperbolehkannya mengqasar shalat ialah jika
bepergiannya sejauh tiga mil lebih. Adapun jalan yang paling selamat dalam
hal mengqasar shalat ialah mengembalikan masalah ini pada Al Qur‟an Surat
An Nisa‟ ayat 110 :

‫………ا‬.‫ا‬‫ا‬‫ا‬‫ا‬‫ا‬‫ا‬‫ا‬‫ا‬‫ا‬‫ا‬‫ا‬

Artinya : “Dan apabila kamu bepergian di bumi, maka tidaklah berdosa kamu
mengqasar shalat,....” (Q.S. an-Nisa'/4 : 101)

Ayat tersebut tidak menjelaskan tentang jarak bepergian. Sebab itu, kiranya
kita dapat mengambil kebijakan sendiri dalam hal ini.
Syarat sah mengqasar shalat adalah sebagai berikut.
1) Shalat Qasar boleh dilakukan bagi mereka yang dalam perjalanan
sebagaimana
2) Jarak perjalanan adalah jarak yang membolehkan qasar (80,6 Km).
3) Perjalanan yang dilakukan bukan unruk maksiat.

5. Praktik Shalat Jamak, Qasar, dan Jamak Qasar


Cara mempraktikkan shalat Jamak, Qashar. dan Jamak Qashar adalah sebagai
berikut.
1. Shalat Jamak
Shalat Jamak dapat dilaksanakan dengan dua cara, yaitu shalat Jamak
Takdim dan shalat Jamak Takhir.
a. Cara Melaksanakan Shalat Jamak Takdim
1) Shalat Dhuhur dan shalat Asar dikerjakan pada waktu shalat Dhuhur.
Mula-mula kita mengerjakan shalat Dhuhur empat rakaat. Pada saat
itu juga, kita berniat akan melaksanakan shalat Asar pada waktu shalat
Dhuhur. Setelah mengerjakan shalat Dhuhur, kita membaca ikamah,
diteruskan mengerjakan shalat Asar empat rakaat.
2) Shalat Maghrib dan shalat Isya dikerjakan pada waktu shalat Maghrib.
Mula-mula kita mengerjakan shalat Maghrib tiga rakaat. Pada saat itu
juga, kita berniat akan melaksanakan shalat Isya pada waktu shalat
Maghrib. Setelah selesai mengerjakan shalat Maghrib, kita menyerukan
ikamah, lalu mengerjakan shalat Isya sebanyak empat rakaat.
b. Cara Melaksanakan Shalat Jamak Takhir
1) Shalat Dhuhur dan shalat Asar dikerjakan pada waktu shalat Asar.
Ketika masih dalam waktu shalat Dhuhur, kita berniat bahwa shalat
Dhuhur akan dikerjakan pada waktu shalat Asar. Setelah masuk waktu
shalat Asar, kita mengerjakan shalat Dhuhur sebanyak empatrakaat.
Selesai shalat Dhuhur, kita menyerukan ikamah dan langsung
mengerjakan shalat Asar.
2) Shalat Maghrib dan shalat Isya dikerjakan pada waktu shalat Isya.
Ketika masih dalam waktu shalat Maghrib, kita berniat mengerjakan
shalat Maghrib pada waktu shalat Isya (Jamak Takhir). Setelah masuk
waktu shalat Isya, kita mengerjakan shalat Maghrib tiga rakaat,
kemudian menyerukan ikamah dan terus mengerjakan shalat Isya
empat rakaat.
Dalam menjamak shalat, baik shalat Jamak Takdim maupun shalat
Jamak Takhir, di antara kedua shalat tersebut tidak boleh disela
dengan zikir karena shalat tersebut seakan-akan satu shalat.

2. Shalat Qashar
Shalat Qashar adalah meringkas bilangan rakaatdalam shalat fardu, dari
empat rakaat diringkas menjadi dua rakaat. Oleh karena itu, shalat fardu
yang jumlah rakaatnya kurang dari empat rakaat tidak boleh diqasar, seperti
shalat Maghrib dan shalat Subuh.
Bagaimana cara melakukan shalat Qashar?
Perhatikan uraian berikut!
a. Jika yang diqashar shalat Dhuhur, caranya adalah berniat untuk
mengerjakan shalat Zuhut dengan qasar. Bacaan dan gerakannya seperti
shalat Dhuhur, yang berbeda hanya niat.
b. Jika yang diqasar shalat Asar, caranya seperti mengqasar shalat Dhuhur,
yang berbeda hanya niat.
c. Jika yang diqasar shalat Isya, cara mengerjakannya pun sama seperti
mengqasar shalat Dhuhur, baik bacaannya maupun gerakannya, yang
berbeda hanya niat.

3. Shalat Jamak Qashar


Shalat Jamak Qashar adalah dua shalat fardu yang dikerjakan secara
berurutan dalam satu waktu dan jumlah rakaatnya diringkas. Apabila
dikerjakan pada waktu shalat yang awal, disebut shalat Jamak Qashar
Takdim. Apabila dikerjakan pada waktu shalat yang akhir, disebut shalat
Jamak Qashar Takhir.
a. Shalat Jamak Takdim dengan Qashar
1) Shalat Dhuhur dan Asar
Cara mengerjakannya, yaitu shalat Dhuhur dua rakaat kemudian
dilanjutkan shalat Asar dua rakaat. Shalat Dhuhur dan Asar ini dikerjakan
pada waktu dhuhur. Bacaan dari gerakannya seperti shalat Dhuhur dan
Asar, yang berbeda hanya niatnya.
2) Shalat Maghrib dan Isya
Cara mengerjakannya, yaitu shalat Maghrib dahulu tiga rakaat, kemudian
dilanjutkan shalat Isya dua rakaat. Salam Maghrib dan Isya ini dikerjakan
pada waktu maghrib. Bacaan dan gerakannya seperti shalat Maghrib dan
Isya yang biasa kita terjakan, yang berbeda hanya niatnya.
b. Shalat Jamak Takhir dengan Qashar
Shalat Jamak Takhir dengan qasar adalah shalat Dhuhur dan Asar. Cara
mengerjakannya adalah shalat Dhuhur dahulu dua rakaat, kemudian
dilanjutkan shalatAsar dua rakaat. Shalat Dhuhur
danAsar ini dikerjakan pada waktu asar. Gerakan dan bacaannya seperti
shalat Dhuhur dan Asar yang biasa kita kerjakan, yang berbeda hanya
niatnya.
Contoh. ; Hasna pergi ke Bandung untuk silaturahmi ke tempat saudara.
Ia berangkat dari rumah pukul 7.00 dan tiba di Bandung pukul 17.00
dengan mengendarai mobil pribadi. Dalam perjalanan panjangnya, Hasna
tentu harus memenuhi kewajibannya untuk shalat Dhuhur dan Asar.
Bolehkah Hasna mengerjakan shalat Jamak Takdim atau Takhir?

TUGAS SISWA (DI SEKOLAH)


a.Coba kalian praktekkan shalat jama‟ dan qashar, bersama teman-
temanmu dikelas (berjama‟ah)!
b. Coba kalian praktekkan shalat secara jama‟ qashar (secara munfarid) !
Rangkuman

1.jamak secara bahasa artinya mengumpulkan, sedangkan menurut istilah


syariat Islam, shalat Jamak adalah mengumpulkan dua shalat fardu yang
dilakukan secara berurutan dalam satu waktu
2 Shalat Jamak dapat dilaksanakan dengan dua cara, yaitu shalat Jamak
Takdim dan shalat Jamak Takhir.
3.Shalat Qashar adalah meringkas bilangan rakaat dalam shalat fardu, dari
empat rakaat diringkas menjadi dua rakaat
4 sedangkan shalat jamak dan qosor adalah shalay yang dikumpulkan dan
diringkas.

Kamus Kecil

Rukhsah (keringana Allah )


Mubah (boleh )
Jamak (mengumpulkan)
Qosor (meringkas )
B. Ketentuan Shalat dalam Keadaan Darurat

a. IFTITAH
Perintah shalat wajib lima waktu berlaku untuk semua orang mukalaf,
termasuk mereka yang sakit selama ingatannya masih ada. Orang yang sakit
mungkin mengalami kesulitan dalam pelaksanaan shalat. Oleh sebab itu, Allah
swt. dan rasul-Nya memberikan keringanan, sesuai dengan kondisi masing-
masing. Begitu pentingnya shalat dalam Islam sehingga dalam keadaan
bagaimanapun, seseorang tidak diperkenankan meninggalkan salah wajib
meskipun dalam keadaan sakit, naik kendaraan, atau perang.
1.Shalat dalam Keadaan Sakit
a. Tata Cara Bersuci Bagi Orang Sakit
Orang yang akan mengerjakan shalat harus suci dari hadats dan najis.
Bersuci dari najis bagi orang yang sakit tidaklah menjadi masalah sebab
semua yang merawat orang sakit dapat melakukannya. Akan tetapi,
bersuci dari hadats seringkali orang yang merawatnya tidak mengerti apa
yang harus mereka lakukan. Untuk lebih jelasnya, cara bersuci bagi orang
sakit adalah sebagai berikut:
1) Cara Berwudhu
Apabila orang sakit itu masih mampu menggunakan air, wudhu dapat
dilakukan sambil duduk di tempat tidak dengan dibantu perawatnya.
Apabila sudah tidak mampu menggerakkan anggota tubuhnya, orang
sakit dapat diwudhukan oleh orang lain.
2) Tayamum
Apabila orang yang sakit tidak sanggup menggunakan air (menurut
pertimbangan dokter). wudhu boleh digantikan dengan tayamum, baik
sebagai pengganti wudhu maupu pengganti mandi.
b. Tata Cara Shalat bagi Orang Sakit
Perintah shalat lima waktu berlaku untuk orang mukalaf termasuk orang
sakit selama ingatannya masih ada. Orang yang sakit biasanya
mengalami kesulitan dalam melaksanakan salah Oleh karena itu, Allah
swt. dan Rasul-Nya memberikan keringanan, sesuai dengan kondisi
masing-masing. Tata cara shalat bagi orang yang sakit dapat dilakukan
dengan cara duduk berbaring (tidur miring), dan telentang.
1) Cara Shalat dengan Duduk
Orang sakit yang shalat dengan duduk, duduknya adalah duduk iftirasy
(duduk antara dua sujud) atau menurut kemampuannya. Adapun
bacaan dalam shalat, seperti niat, takbiratul ihrarn, bacaan doa iftitah,
bacaan Surah al-Fatihah, bacaan surah selain al-Fatihah, rukuk, sujud,
dan seterusnya sama dengan shalat sambil berdiri. Gerakan rukuk
cukup dilakukan dengan membungkukkan badan sekadarnya. Iktidal
dilakukan dengan duduk lalu sujud sebagaimana biasa, sedangkan
duduk di antara dua sujud sama. Selanjutnya, duduk tasyahud akhir
dilakukan dengan duduk tawaruk. Gerakan dan bacaan salamnya sama
dengan shalat biasa.
2) Cara Shalat dengan Berbaring (Tidur Miring)
Apabila seseorang yang sakit mengerjakan shalat dengan berbaring,
hendaklah ia berbaring ke sebelah kanan dengan menghadap kiblat.
Bagi orang Indonesia yang berada di sebelah timur Ka'bah, shalat
dilakukan dengan membujur kearah utara sehingga kaki berada di
sebelah selatan.
Semua bacaan shalat dengan berbaring sama dengan bacaan shalat
sambil berdiri. Adapun gerakan dalam shalat, seperti rukuk, iktidal,
sujud, dan seterusnya cukup memberikan Isyarat dengan kepalanya
atau kedipan mata.
3) Cara Shalat dengan Telentang
Apabila seseorang sakit dan mengerjakan shalat dengan telentang,
hendaklah kedua kakinya dihadapkan ke arah kiblat. Jika
memungkinkan, kepalanya diberi bantal agar mukanya dapat
menghadap ke arah kiblat. Dengan demikian, ia tidur dengan kepala
berada di sebelah timur dan kaki di sebelah barat.
Bacaan dalam shalat telentang sama dengan shalat sambil berdiri.
Gerakan dalam shalatnya sama dengan gerakan shalat sambil
berbaring (tidur miring). Jika seseorang yang mengerjakan shalat
dengan telentang sudah tidak mampu lagi untuk memberikan Isyarat,
baginya tidak wajib melakukan apa-apa.

2. Shalat dalam Kendaraan


Ada dua hal yang harus diperhatikan dalam kaitannya dengan shalat dalam
kendaraan, yaitu tata cara bersuci dan praktik shalat dalam kendaraan.
a. Tata Cara Bersuci dalam Kendaraan
Apabila kamu sedang dalam kendaraan (naik bus misalnya) dan tidak ada
kesempatan untuk turun mengambil air wudhu, lakukan tayamum. Tepukkan
kedua tanganmu pada dinding kendaraan atau kursi bagian belakang yang
ada di depanmu. Usapkan sekali untuk wajah dan teruskan (tidak usah
menepukkan tangan lagi) kedua telapak tanganmu bagian luar sampai
pergelangan tangan.
b. Praktik Shalat dalam Kendaraan
Setelah selesai tayamum,lakukan shalat dengan cara sebagai berikut.
1) Apabila tidak mungkin melakukan shalat dengan berdiri (karena takut
terjatuh dan sebagainya), lakukanlah shalat dengan duduk di tempat
dudukmu.
2) Apabila tidak mungkin dapat rukuk dan sujud sebagai mestinya, lakukan
dengan Isyarat saja.
Agar tidak terganggu oleh orang-orang yang berada di atau kirimu, beri tahu
kepada mereka bahwa engkau mengerjakan shalat.
Apabila perjalanan cukup jauh, engkau dapat melakukan shalat dengan cara
menjamak atau mengqasarnya.
Usahakan agar pada waktu takbiratulihram engkau dapat menghadap kiblat.
Jika tidak dapat (misalnya kendaraan terus menuju ke arah timur. utara, dan
selatan), niatkan di dalam hatimu bahwa engkau menghadap kiblat.
Gerakan salam tetap dilakukan ke kanan dahulu, walaupun saat dikendaraan
tidak menghadap ke arah barat.

c. Praktik Shalat dalam Keadaan Darurat


1. Shalat dalam Keadaan Sakit
Praktikkan shalat dalam keadaan sakit dengan ketentuan-ketentuan sebagai
berikut!
a. Tentukan siapa yang akan mendemonstrasikan terlebih dahulu, siapa pula
yang menjadi pengamatnya.
b. Demonstran memperagakan terlebih dahulu tatacara shalat dalam
keadaan sakit, sedangkan pengamat memerhatikan dengan sungguh-
sungguh.
c. Selesai mendemonstrasikan shalat, bicarakan benar atau salahnya.
d. Mintalah bimbingan gurumu apabila menjumpai kesulitan!
2. Shalat dalam Kendaraan
Praktikkan bersama teman-temanmu di sekolah dengan ketentuan-ketentuan
sebagai berikut.
a. Tentukan siapa di antara kamu yang memperagakan shalat, siapa pula
yang menjadi pengamatnya.
b. Anggaplah kamu sedang bepergian jauh. Gunakan kursi sebagai ganti
kursi kendaraan. Sementara itu, di kursi sebelah kanan dan kirimu diisi
teman-temanmu sebagai ganti penumpang lain.
c. Lakukan tayamum dengan menebakkan telapak tangan pada kursi di
depanmu jika kamu sedang bepergian jauh.
d. Beritahukan kepada teman di kanan dan kirimu yang berperan sebagai
penumpang lain agar tidak terganggu shalatmu.
e. Tim pengamat memperhatikan dan mengingat-ingat kesalahan yang
terjadi saat pratik shalat. Kemudian, bahaslah bersama-sama setelah
selesai shalat.
Nilai budi pekerti :
Iqbal adalah siswa MTs, pada liburan akhir semester ia pergi berkunjung
kesaudaranya yang berada di Jakarta, dengan menggunakan kendaraan umum
bis, dalam perjalanan yanhg sudah memasuki waktu shalat subuh , bis belum
berhenti karena belum sampai tujuan, kemudian Iqbal melakukan tayamum dan
nmelakukan shalat subuh dengan posisi duduk. Karena shalat subuh adalah
shalat yang tidak bias dijama‟ . Sebagai seorang muslim yang tahu akan
kewajiban Iqbal tidak meninggalkan shalat subuh , walaupun dalam kendaraan
sekalipun.

Rangkuman
1 dalam kondisi apapun sesorang muslim tidak boleh meninggalkan shalat
termasuk dalam keaddan darurat,misalnya sakit, naik kendaraan umum
ataupun perang
2.Allah telah memberikan keringanan jika tidak mampu shalat dengan berdiri
maka dengan duduk,jika tidak mampu duduk dengan berbaring,jika tidak
mampu berbaring dengan terlentang jika tidak mampu berbaring dengan
isyarat.
3.termasuk ketika berpergian boleh dilakukan shalat diatas kendaraan

UJI KOMPETENSI:
a. TUGAS SISWA DI MADRASAH

1.Coba kalian praktekkan shalat dalam keadaan sakit yang tidak mampu
berdiri !
2.Cobalah kalian praktekkan shalat didalam kendaraan bus atau kerta api !
b.Tes afektif ( sikap)
Berilah tanda V pada kolom S (Setuju) jika kamu setuju dengan pernyaaan
pada kolom sebelah kiri, dan pada TS (Tidak setuju) jika kamu tidak setuju !

NO PERISTIWA S (Setuju) TS (Tidak


Setuju)
1. Afifah pulang dari rumah kakeknya di
Sumatra, sesampai dirumah ia
melaksanakan shalat jama‟ashar dhuhur
karena sudah jam 5 sore.
2. Pak Sholeh sedang sakit, sampai tidak bisa
berdiri, untuk melaksanakan shalat, Pak
Shaleh melakukannya dengan cara
berbaring
3. Ilham bermain dengan teman-temannya
sampai pukul 18.00 WIB, padahal ia belum
melaksanakan shalat. Lalu Ilham
menjama‟shalat ashar dan magrib.
4. Bu Laela seorang pedagang, setiap hari ia
berangkat pukul 03.00 pagi . Ia
melaksankan shalat subuh didalam bus
dengan duduk ketika sudah tiba waktu
shalat subuh.
5. Adi dan Ayahnya pergi ke Jakarta dengan
naik kereta api, ketika tiba waktu isya‟ tiba,
ia dan ayahnya mengqoshor shalat magrib
dan isya‟
6 Ahmad bermain sepeda mengelilingi
kampung hampir 90 km sehingga ahmad
menjamak shalat dhuhur dan asar.
7 Kakek bertahun tahun sakit jompo sehingga
kakek diberikan rukhsoh untuk
meninggalkan shalat
8 Tahun ajaran baru MTs mengadakan study
tour ke bandung berangkat dari sekolah jam
15.00 Wib sebelum berangkat kamu
menjamak takdim asar dan mahrib.
9 Dari perjalanan semarang suarabaya
ditempuh selama 6 jam padahal kamu
berangkat jam 10.00 WIB sehingga harus
menjamak dhuhur dan asar diwaktu asar
jamak takhir
10 Jika sakit tidak sanggup menggunakan air
wudhu boleh digantikan tayamum

SOAL
A. Berilah tanda silang ( X ) pada huruf a, b, c atau d didepan jawaban
yang paling benar !
1. Diperbolehkannya menjamak shalat merupakan ... dalam syariat Islam.
a. takhasus
b. khusus
c. rukhsah
d. qisas
2. Ketentuan shalat secara jamak hanya berlaku dalam ...
a. shalat fardu saja
b. shalat wajib dan sunah
c. bepergian saja
d. bagi orang tertentu saja
3. Arti jamak menurut bahasa adalah …
a. mengumpulkan
b. meringkas
c. memisahkan
d. menyatukan
4. Menjamak shalat Dhuhur dan shalat Asar dilaksanakan pada waktu shalat
Dhuhur disebut shalat....
a. Jamak Takdim
b. Jamak Takhir
c. Jamak Qasar
d. Jamak Takdim Qasar
5. Pukul 18.15 Ahmad melakukan shalat Maghrib, kemudian diteruskan dengan
shalat Isya masing-masing 3 dan 4 rakaat. Shalat Ahmad disebut shalat ....
a. Jamak
b. Jamak Takdim
c. Takhir
d. Jamak Takhir

6. Keringanan dalam melaksanakan shalat berlaku bagi ....


a. semua keadaan
b. orang yang tahu
c. semua manusia tanpa kecuali
d. orang yang sedang dalam kesulitan

7. Keringanan yang diberikan Allah swt. dinamakan ....


a. rukhsah
b. khusus
c. ringkas
d. sunah
8. Keringanan dalam pelaksanaan shalat sebagai bukti ....
a. keluwesan ajaran Islam
b. keluasan ajaran Islam
c. kedalaman ajaran Islam
d. kelengkapan ajaran Islarn
9. Ibadah yang sama sekali tidak boleh ditinggalkan adalah ....
a. shalat wajib
b. puasa sunah
c. haji
d. zakat harta
10. Orang yang shalat di dalam pesawat terbang, arah kiblat menghadap ....
a. mengikuti arah pesawat
b. ke timur
c. ke selatan
d. ke barat

II Isilah titik dibawah ini dengan benar dan tepat


1.pak anwar akan menjelaskan kepada santrinya tentang shalat jamak,jamak
menurut istilah adalah….
2 hukum melakukan shalat jamak adalah….
3. meringkas atau memendekkan shalat 4 rekaat menjadi 2 rekaat disebut…
4 mengerjakan shalat dhuhur dan asar dilaksaakn pada waktu dhuhur disebut
jamak..
5.mengerjakan sahalt mahrib dan isa‟ dilaksanakan pada waktu isa‟ disebut
jamak…
6 shalat adalah keharusan yang dilakukan oleh setiap muslim jika tida mampu
berdiri dengan….
7.shalat yang tidak dapat di qosor adalah….
8 buatkan contoh tata cara sholat jamak dan qosor takhir….
9.jika tidak mampu sholat duduk maka dengan berbaring bagaiman tata
caranya…
10.jika perjalanan jauh dalam kendaraan umum tidak ada kesempatan untuk
berwudhu maka bertayamumlah caranya…

III. Jawablah pertanyaan berikut secara jelas dan singkat


1. Jelaskan pengertian shalat Jamak menurut syariat Islaml
2 Sebutkan syarat sah shalat Jamak!
3. apakah perbedaan antara jamak dan qosor ?
4. Untuk siapa saja ketentuan shalat Qasar itu berlaku?
5. Selain dalam hal bersuci, masih ada lagi keringanan dalam Islam.
Kemukakan keringanan ajaran Islam dalam hal shalat bagi orang sakit!
LATIHAN SOAL MID SEMESTER

A. Berilah tanda silang ( X ) pada huruf a, b, c atau d didepan jawaban


yang paling benar !
1. Suci dari hadats dan najis termasuk ... khotbah.
a. syarat sahnya
b. rukun
c. keutamaan
d. kesempurnaan
2. Pada waktu khatib duduk di antara dua khotbah, jamaah hendaknya . ...
a. membaca selawat Nabi saw.
b. membaca istigfar
c. membaca Al-Qur'an walau satu surah
d. segera bangun dari tidurnya
3. Jika orang-orang yang tidak terkena kewajiban shalat Jum'at menghadiri
shalat Jum'at dan shalat bersama imam, hukumnya ... dan ia tidak perlu lagi
shalat Dhuhur.
a. sah
b. mubah
c. makruh
d. sunah
4.

Terjemahan yang benar dari sabda Rasulullah saw. berikut adalah ....
a. Barang siapa mendapatkan satu rakaat shalat, ia telah mendapatkan
shalat semuanya (Muttafaq 'Alaih)
b. Shalat Jum'at itu wajib bagi orang yang mendengar adzan
c. Barang siapa tidak mendapatkan satu rakaat, ia harus mengulangi shalat
semuanya
d. Shalat Jum'at itu tidak wajib bagi anak-anak, wanita, dan musafir
5. Rasulullah saw. bersabda:

artinya....
a. shalat Jum'at itu wajib bagi orang yang mendengar adzan
b. shalat Jum'at wajib bagi orang yang tidak bepergian
c. shalat Jum'at tidak wajib bagi orang yang sakit
d. shalat Jum'at sunah bagi wanita yang mengerjakannya
6. Nabi Ibrahim a.s. pernah memohonkan ampun kepada Allah untuk ayahnya
yang mati dalam keadaan kafir karena ....
a. beliau ingin berbakti kepadanya
b. ia yang melahirkan Nabi Ibrahim a.s.
c. beliau terlanjur janji kepadanya
d. ayah harus dihormati
7. Nabi Ibrahim a.s. berhenti mendoakan ayahnya setelah diberitahu Allah
bahwa....
a. doanya tidak mungkin dikabulkan
b. Azar hidup pada zaman Raja Namrud
c. Azar menjadi musuh Allah swt.
d. Azar pembuat patung
8. Dalam shalat Jenazah, setelah takbir kedua kemudian membaca ....
a. al-Fatihah
b. selawat Nabi saw.
c. doa iftitah
d. doa untuk jenazah
9. Berikut ini yang termasuk doa shalat Jenazah adalah ....

10. Berikut ini yang bukan termasuk syarat sah shalat Jenazah adalah ....
a. berdiri (jika mampu)
b. menghadap kiblat
c. badan suci dari hadats dan naiis
d. telah tiba waktu shalat
11. Shalat yang dapat diqasar adalah shalat ....
a. Dhuhur dan Asar
b. Isya dan Maghrib
c. yang jumlah rakaatnya empat
d. yang jumlah rakaatnya lebih dari dua
12.Shalat Dhuhur dan Asar apabila diqasar dilakukan dengan ....
a. dua rakaat, dua rakaat
b. tiga rakaat, dua rakaat
c. empat rakaat, dua rakaat
d. lima rakaat, dua rakaat
13. Shalat yang tidak boleh dijamak dan tidak boleh diqasar ialah ...
a. Maghrib
b. Asar dan Maghrib
c. Maghrib dan Isya
d. Maghrib dan Subuh
14. Bagi orang yang bepergian jauh, mengqasar shalat hukumnya ....
a. wajib ain
b. mubah
c. wajib kifayah
d. sunah
15. Berikut ini yang bukan merupakan syarat sah shalat Qasar adalah ....
a. perjalanan yang dilakukan bukan untuk maksiat (terlarang)
b. perjalanan itu berjarak jauh (perjalanan sehari semalam)
c. shalat yang boleh diqasar adalah shalat yang jumlah rakaatnya empat
d. tidak berniat shalat Qasar pada waktu takbiratulihram
16. Jika seseorang mengerjakan shalat dengan berbaring, hendaklah ia
berbaring ke ....
a. sebelah kanan
b. sebelah kiri
c. arah tenggaru
d. arah timur
17. Kemudahan yang diberikan Allah swt. kepada hamba-Nya dalam
melaksanakan shalat ketika sakit, dalam perjalanan, dan perang
diterangkan dalam Surah ....
a. al-Baqarah: 68
b. al-Anfal: 58
c. al-Hajj: 78
d. al-Md'idah: 871
18. Jika seseorang mengerjakan shalat dengan telentang sudah tidak mampu
lagi untuk memberikan Isyarat, baginya ....
a. tidak wajib melakukan apa pun juga
b. minta orang lain untuk menyalatkan
c. minta bantuan orang lain menggerakkan sebagian tubuhnya
d. berteriak minta tolons
19. Jika seseorang shalat sambil duduk duduknya hendaklah ....
a. duduk tawaruk
b. duduk iftirasy
c. duduk santai
d. duduk bersila
20. Cara shalat dengan berbaring, gerakan rukuk, iktidal, dan sujud cukup
memberikan Isyarat dengan ....
a. kepala atau kedipan mata
b. kaki digerakkan
c. tangan
d. mulut
B. Jawablah pertanyaan berikut secara singkat dan tepat!
1. Sebutkan tiga rukun shalat jum‟at ?
2. Apa sebab shalat jum‟at mempunyai nilai-nilai syi‟ar dalam Islam ?
3. Sebutkan hokum menyalatkan jenazah? jelaskan ?
4. Sebutkan alas an diperbolehkannya menjama‟ shalat ?
5. Bagaimana cara menghadap kiblat bagi orang yang shalat diatas kendaraan ?
PEMBELAJARAN KE 7
MACAM-MACAM SHALAT SUNAH

Standar Kompetensi
Melaksanakan tata cara shalat sunah mu‟akad dan ghairu mu‟akad

Kompetensi Dasar
1. Menjelaskan ketentuan-ketentuan shalat sunah mu‟akad
2. Menjelaskan macam-macam shalat sunah mu‟akad.
3. Mempraktekkan shalat sunah mu‟akad
4. Menjelaskan ketentuan shalat sunah ghoiru mu‟akad.
5. Menjelaskan macam-macam shalat sunah ghairu mu‟akad.
6. mempraktekkan shalat sunah ghoiru mu‟akad
 TANBIH
‫هللاا َ ُ َّضن َةا َن ِب ٌِّهِا‬
ِ ‫با‬ ِ ‫تا ِ ٌْ ُك ْماأَ ْ َر ٌْ ِ ااَ ْ ا َ ِ لَّضَُ ُ ا َ ا َ َ َ ْك ُ ْم‬
َ َ ‫اب ِه َ ا ِك‬ ُ ‫َ َر ْك‬
‫(ر ها اك)ا‬
Artinya : “Telah aku tinggalkan untuk kalian dua macam, yang tidak
akan sesat setelah berpegang pada keduanya, yaitu kitab Allah (Al-
Qur‟an) dan sunnahku (Al-Haditst)

IFTITAH
Kita sering melihat di masjid-masjid atau musholla orang-orang melakukan
shalat sunah sebelum dan sesudah mengerjakan shalat fardu yang dilakukan
dengan dua rakaat terus salam. Shalat sunah yang demikian dalam istilah
syariat Islam ialah shalat rowatib. Shalat sunah ada dua macam yaitu shalat
sunah mu‟akad dan shalat sunah ghairu mu‟akad . Yang termasuk shalat
sunah mu‟akad antara lain : shalat rawatib, sholat sunah lail, shalat sunah
idain, tahiyatul masjid dan shalat dhuha.

A.Sholat rowatib
a. Pengertian Shalat Rawatib
Yaitu: shalat sunah yang dikerjakan mengiringi shalat fardu lima waktu.
Baik yang dilakukan sebelumnya (qabliyah) maupun sesudahnya
(ba‟diyah).
b. Macam shalat Sunah Rowatib
Shalat Sunah Rowatib itu ada dua macam :
a. Shalat Sunah Rowatib Muakkad yaitu shalat sunah rowatib yang sangat
di anjurkan atau sangat penting.
b. Shalat Sunah Rowatib Ghairu muakkad yaitu shalat sunah rowatib yang
kurang dianjurkan atau kurang di pentingkan.
Dalil dalil shalat sunah rowatib
Haditst Nabi SAW. :
ُّ ‫ار ْك َع َ ٌْ ِ ا َق ْب َلا‬
‫اظه ِْرا‬ َ ‫صلَّضىاهللاُا َعلَ ٌْهِا َ َ لَّض َم‬ ِ ‫ار ُ ْ ِلا‬
َ ‫هللاا‬ ُ ‫ا َ ف ِْظ‬:‫ار ِ ًَاهللاُا َع ْن ُه َ ا َق َلا‬
َ ْ ‫تا َع‬ َ ‫هللاا ْب ِ ا ُع َ َر‬
ِ ‫اع ْبدِا‬ َ ْ ‫َع‬
ُّ ‫َ َر ْك َع َ ٌْ ِ ا َبعْ َدا‬
‫ا(ر ها ابخ رى)ا‬.‫اظه ِْرا َ َر ْك َع َ ٌْ ِ ا َبعْ دَ ا ْا َ ْغ ِربِا َ َر ْك َع َ ٌْ ِ ا َبعْ َدا ْا ِع َش ِءا َ َر ْك َع َ ٌْ ِ ا َق ْب َلا ْاغَ دَ ِة‬
Artinya : “Dari Abdullah bin umar dia berkata : Saya ingat dari rasululllah
mengerjakan shalat sunah dua rakaat sebelum dhuhur, dua rakaat sesudah
zhuhur, dua rakaat sesudah maghrib, dua rakaat sesudah Isya dan dua
rakaat sebelum subuh. ” (HR. Bukhari)

‫ا‬:‫اعلَ ٌْهِا َ َ لَّض َما‬ ِ ‫اصلَّضىا‬


َ ‫هللا‬ ِ ‫ار ُ ْ لُا‬
َ ‫هللا‬ َ ‫ت‬ُ ْ‫تا َ ِ ع‬ْ َ‫ار ِ ًَاهللاُا َع ْن ُه َ ا َق ا‬ َ َ ٌَ ‫اب ْنتِا ُ ْف‬ ِ ‫ار ْ لَ ْه‬َ ‫َع ْ ا ُ ِّما ْا ُْإ ِم َِ ِن ٌْ َ ا ُ ِّما َ ِب ٌْ َب َة‬
‫ار ْك َعةا َ َط ُّ ع ا َغٌ َْرا َ ِر ٌْ َ ةٍا ِالَّضا َب َنىاهللاُا َب ٌْ ا ِىا‬
َ َ‫اع َش َرت‬ َ ًْ َ ‫ىاهللا َ َع اَىا ُكلِّا ٌَ ْ ٍما ِْث َن‬
ِ ‫صلِّ ِ َّض‬َ ٌُ ‫ٌَقُ ْ لُا َ ا ِ ْ ا َع ْبدٍا ُ ْ ل ٍِما‬
‫ْا َج َّضنةِا(ر ها لم)اا‬
Artinya : “ Dari umi Habibah Romlah binti Abi Subyan RA berkata : Saya
telah mendengar Rasulullah SAW bersabda : tiada orang muslim yang
shalat sunah karena Allah pada tiap hari dua belas rakaat, melainkan Allah
akan membangunkan untuknya sebuah rumah di surga. (HR. Muslim)

c. Bilangan shalat Sunah Rowatib


1. Bilangan shalat sunah rowatib muakkadada 10 rakaat yaitu :
a. Dua rakaat sebelum zhuhur
b. Dua rakaat sesudah zhuhur
c. Dua rakaat sesudah maghrib
d. Dua rakaat sesudah Isya‟
e. Dua rakaat sebelum subuh
2. Bilangan shalat Sunah Rowatib Ghairu muakkad 10 rakaat yaitu :
a. Dua rakaat sebelum zhuhur, sehingga menjadi 4 rakaat (yang dua
sunah muakkad) .
b. Dua rakaat sesudah zhuhur, sehingga menjadi 4 rakaat (yang dua
sunah muakkad) .
c. Empat rakaat sebelum asar.
d. Dua rakaat sebelum maghrib.

d. Mempraktekkan shalat Sunah Rowatib :


Perlu disadari bahwa shalat sunah rowatib itu sangat besar pahalanya, baik
yang muakkad maupun yang ghairu muakkad. Bahkan shalat rowatib dapat
berfungsi sebagai penyempurna kekurangan-kekurangan pada shalat fardu.
Oleh karena itu, kita harus membiasakan supaya kita mampu
melaksanakan dengan shalat fardu lima waktu.

B. Shalat Sunah Malam (Lail)

Pada saat bulan Romadhon, kita selalu melaksanakan shalat tarawih dan
shalat witir, malamnya sering kali shalat tahajud, hajat dan lainnya.

1. Pengertian Shalat Malam


Shalat sunah malam adalah salah sunah yang dikerjakan pada malam hari
sesudah shalat Isya sampai sebelum fajar. Sering disebut shalat Qiyamul
lail. Firman Allah SWT dalam surat Al-Isra‟ 79:

۩ ‫كا َ َق ا َ ْ ُ د‬
َ ‫ار ُّب‬
َ ‫ك‬َ ‫اع َ ىاأَ ا ٌَب َْع َث‬
َ ‫ك‬َ ‫ابهِا َن ِلَةااَّض‬
ِ ‫َ ِ َ ا ْالَّضٌ ِْلا َ َ َهجَّض ْد‬
Artinya : Dan sebagian malam hari hendaklah kamu mengerjakan shalat
tahajud sebagai ibadah tambahan bagimu, mudah-mudahan tuhanmu
mengangkat kamu ke tempat yang terpuji. (QS. Al-Isra : 79)
Haditst Nabi SAW :

ِ ‫اب الَّضٌ ِْلا َ ا َّضن سُ ا ِن ٌَ ٌما َ ْد ُخلُا ْا َج َّضن َة‬


‫اب َ الَ ٍما(ر ها‬ ِ ُّ‫صل‬ ‫ا َ َ ْط ِع ُ ْ َّض‬,‫ش ا َّض الَ َام‬
َ َ ,‫اط َع َما َ صِ لُ ْالَرْ َ َام‬ ُ ْ َ ‫َ ٌُّ َه ا ا ّن سُ ا‬
‫ا كما ب ا جها ا ر ذى)اا‬
Artinya: “Wahai sekalian manusia, sebarkanlah salam, berikanlah makan,
hubungi semua kerabat, dan shalatlah di waktu malam di kala orang-orang
sedang, pasti kamu akan masuk dalam syurga dengan selamat sejahtera. ”
(HR. Bukhari, Ibnu Majah dan Tirmidzi).

‫صالَةِا َبعْ دَ ا ْا َف ِر ٌْ َ ةِا‬


‫ا َ ْ َ لُا ا َّض‬:‫صلَّضىاهللاُا َعلَ ٌْهِا َ َ لَّض ْما‬ َ ‫َق َل‬
ِ ‫ار ُ ْ لُا‬
َ ‫هللاا‬
‫صالَاةُا اَّضٌ ِْلا(ر ها لم)اا‬ َ
Artinya : Rosulullah SAW. telah bersabda : shalat yang paling utama
sesudah shalat fardu adalah shalat malam. (H. R Muslim)

2. Waktu mengerjakanya
Shalat malam di kerjakan setelah Isya hingga terbit fajar. Lebih utama pada
sepertiga malam yang terakhir .
3. Syarat dan rukun shalat malam
Syarat dan rukun sholat malam ketentuannya sama dengan shalat-shalat
yang lainnya.

4. Macam shalat malam dan bilangan rakaatnya


a. Shalat tahajjud yaitu shalat malam sesudah bangun dari tidur,
bilangannya paling sedikit 2 rakaat, bisa berjamaah.
b. Shalat Tarawih yaitu shalat yang dikerjakan pada malam bulan
Ramadhan, bilangan rakaatnya ada yang 8 rakaat ada pula yang 20
rakaat.
(Dalil hal 72)
c. Shalat witir yaitu shalat malam yan bilangan rakaatnya ganjil. Paling
sedikit satu rakaat dan paling banyak sebelas. Yang pertengahan di
kerjakan 3 rakaat. Shalat ini bisa sendiri maupun berjama‟ah. (dalil hal 73
atas)
1. Keutamaan shalat sunah malam
a. Diberikan kedudukan yang mulia.
b. Menentramkan jiwa.
c. Do‟anya terkabul.
d.diberikan pahala.
e.Dimasukkan ke dalam syurga.

2. Membiasakan shalat malam


Mengingat fadlilah yang begitu besar dan pahala shalat sunah malam sangat
besar, maka dianjurkan untuk mengerjakannya pada tiap-tiap malam,
terutama shalat tahajud dan witir.
Rasulullah bersabda :
َ ‫ِجْ َعل ُ ْ ا َخ َِرا‬
‫ا( فقاعلٌه)ي‬. ‫صالَ ِ ُك ْما ِ ْ ر‬
Artinya : “Jadikanlah witir sebagai akhir dari shalat malammu” (HR. Bukhari-
Muslim)

َ ُ ‫ارأَ ٌْ ُ ُ ْ نًِاأ‬
‫صلًِّا(ر ها ابخ رى)ا‬ َ َ ‫صلُّ ْ ا َك‬
َ
Artinya : “ Shalatlah sebagaimana melihat aku shalat (H.R. Muslim)

UJI KOMPETENSI

1. Jelaskan apa yang dimaksud shalat malam atau lail !


2. Sebutkan dan jelaskan macam-macam shalat lail !
3. Ada berapa jumlah raka‟at shalat tarawih?
4. Sebutkan dan jelaskan keutamaan shalat lail!
5. Sebutkan dalil naqli yang menganjurkan shalat lail!
C. Shalat Sunah ‘Id (Shalat Hari Raya)
Setahun dua kali umat Islam merayakan hari raya, Idul Fitri dan Idul Adha
(sholat „idain), melaksanakan shalat sunah 2 rakaat yang diselenggarakan baik
di masjid-masjid, musholla, maupun lapangan. Shalat „id adalah shalat yang
dilakukan karena datangnya hari raya. Shalat „id hukumnya sunah muakkad.
shalat „id itu utamanya dikerjakan secara berjamaah, baik di masjid maupun di
tanah lapang, shalat „id dilaksanakan sebelum khotbah hari raya dimulai.
Firman Allah dalam surat Al-Kautsar : 1-2

‫كا ُه َ ا ْألَ ْب َ رُا۩ا‬


َ َ ‫ِّكا َ ْن َ رْ ا۩اإِ َّض ا َش نِؤ‬ َ ‫إِ َّضنآاأَعْ َط ٌْ َن‬
َ َ ‫كا ْا َك ْ َث َرا۩ا‬
َ ‫صلِّاا َِرب‬
Artinya : “Sesungguhnya kami telah memberikan kepadamu nikmat yang
banyak, maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkurbanlah” (QS. Al-
Kautsar :1-2)

َ َ َ ‫اعلَ ٌْهِا َ َ لَّض َما َ أَ ُب ْ ا َب ْك ٍرا َ ع ُْث‬


‫ار ِ ًَاهللاُا‬ َ ُ ‫صلَّضىاهللا‬ َ ‫تا ْا ِع ٌْ َدا َ َع‬
ِ ‫ار ُ ْ ِلا‬
َ ‫هللاا‬ ُ ‫ا َش ِه ْد‬:‫ار ِ ًَاهللاُا َع ْنهُا َق َلا‬ َ ‫س‬ ٍ ‫َع ِ ا ْب ِ ا َع َّضب‬
‫صلُّ ْ َ ا َق ْب َلا ْا ُخ ْط َبةِا(ر ها ابخ ريا ا لم)اا‬ َ ٌُ ‫َع ْن ُه ْما ُكلُّ ُه ْما َك ُن ْ ا‬
Artinya : “Dari Ibnu Abbas RA. : Aku hadir pada saat shalat dari raya beserta
Rasulullah SAW, Abu Bakar, Umar, dan Ustman RA. Kesemuanya
melaksanakan shalat sebelum khotbah. ” (HR. Bukhori Muslim)
َ ‫ا ِىا ْاف ِْط ِرا ِ ْألَ ْ َ ىاأَ ْ ا ُّن ْخ ِر َجا ْا َع َ ِقَ ا َ ْا َ ب‬:‫هللاا َعلَ ٌْهِا َ َ لَّض َما‬
‫ِضا َ َذ َ تِا ْا ُخ ُ ْ ِرا‬ ِ ‫اصلَّضىا‬ َ ‫َ َ َر‬
ِ ‫ار ُ ْ لُا‬
َ ‫هللا‬
‫(ر ها ابخ ريا ا لم)ا‬
Artinya :
“Rasulullah SAW. Telah memerintahkan kami pada hari raya Idul Fitri dan Idul
Adha, agar kami membawa gadis yang masih subur (belum menopaus) , yang
sedang haid dan yang memakai cadar (tutup) ke tempat shalat hari raya. ” (HR.
Bukhori Muslim)

Macam shalat ‘Id dan Waktu Pelaksanaannya


a. Shalat hari raya Idul Fitri adalah shalat hari raya yang dikerjakan pada
tanggal 1 syawal.
b. Shalat hari raya Idul Adha adalah shalat hari raya yang dikerjakan pada
tanggal 10 dzulhijjah.
Waktu Mengerjakannya
Shalat „Id dilaksanakan pada pagi hari setelah matahari terbit sekitar pukul 07.
00 sampai selesai. Sesudah shalat „Id dilaksanakan khotbah „Id. Rasulullah
bersabda :

‫ا(ر ها اج عة)اا‬.‫صلُّ ْ َ ا ْا ِع ٌْ َد ٌْ ِ ا َق ْب َلا ْا ُخ ْط َب ِاة‬


َ ٌُ ‫صلَّضىاهللاُا َعلَ ٌْهِا َ َ لَّض َما َ أَ ُب ْ ا َب ْك ِرا َ ُع َ َرا‬ َ ََ َ ‫َك‬
َ ‫ار ُ ْ لُاهللاُا‬
Artinya : “Adalah Rasulullah SAW. Abu Bakar, Umar melakukan sembahyang
hari raya sebelum berkhotbah” (HR. Jamaah)
Tata cara shalat ‘Id
Dalam mengerjakan shalat „id itu sama saja ucapan dan gerakannya dengan
shalat yang lain. Hanya ada beberapa perbedaan yang disunahkan dalam
mengerjakan shalat „id :
a. Sesudah takbiratul ikhram pada rakaat pertama membaca takbir sebanyak 7
kali dan pada rakaat kedua membaca takbir 5 kali. Di sela-sela takbir
membaca tasbih

‫اهللا ِ الَاإِاَ َهاإِالَّضاهللاُا َ هللاُاأَ ْك َبرُا‬


ِ ‫هللاا َ ْا َ ْ ُد ِ َّض‬
ِ ‫ُ ْب َ َ ا‬
b. Pada saat takbir mengangkat tangan
c. Pada rakaat pertama membaca al-fatihah dan membaca surah al-a‟la dan
rakaat kedua surah Al-Ghasyiyah

‫ِّكا ْألَعْ لَىا َ ا َهلْاأَ َ َا‬ ُ


‫ا(ر ها‬.‫ك‬ َ ‫ارب‬ ِ ‫ا ٌَ ْق َرأا ِىا ْا ِع ٌْ َد ٌْ ِ ا َ ِىا ْا ُج ْ َعة‬:‫صلَّضىاهللاُا َعلَ ٌْهِا َ َ لَّض َما‬
َ ‫ِاب َ ِّب ِ ا ْ ِم‬ َ َ ‫َك‬
ِ ‫ار ُ ْ لُا‬
َ ‫هللاا‬
‫ا‬.‫ا لم)ا‬
Artinya: Adalah Rasulullah pada shalat „idayni dan Shalat Jum‟at membaca
Surat Sabbihisma Rabbikal A‟la dan Hal Ataka Haditsul Ghasiyah (HR.
Muslim) .
d. Imam hendaklah menyaringkan bacaannya
e. Tidak diadakan adzan dan iqamah
f. Tidak diadakan shalat Qabliyah dan Ba‟diyah

Hal-hal yang disunatkan sebelum dan sesudah shalat ‘Id :


a. Sebelum berangkat shalat disunahkan mandi
b. Memakai pakaian yang paling baik/yang baru
c. Memakai harum-haruman
d. Pada saat Idul Fitri sebelum berangkat makan terlebih dahulu, dan
sebaliknya pada hari raya Idul Adha makan setelah shalat.

‫ا‬.)‫ا(ر هاأ د‬.‫صلَّضىاهللاُا َعلَ ٌْهِا َ َ لَّض َماالَا ٌَ ْخ ُرجُا ٌَ ْ َما ْاف ِْط ِرا َ َّض ىا ٌَ ْط َع َما َ ٌَ ْ َما ا َن ْ ِراالَا ٌَؤْ ُكلُا َ َّض ىا ٌَرْ ِج َاع‬
َ ‫َك َ ا ا َّضن ِبًُّ ا‬
Artinya: Adalah Rasululllah SAW: tidak berangkat shalat pada hari raya Idul
Fitri kecuali sudah makan pagi dan pada hari raya Idul Adha beliau makan
sesudah shalat. (HR. Ahmad)
e. Waktu berangkat berbeda jalan dengan waktu pulang
f. Pada hari raya Idul Fitri hendaklah mengumandangkan takbir sejak terbenam
matahari tanggal 1 syawal sampai dengan diselenggarakan shalat „id. Pada
saat hari raya Qurban dikumandangkan takbir sejak subuh hari arafah
sampai dengan shalat „id dan pada setiap habis shalat pada hari tasyriq,
tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.

Uji Kompetensi
( 15 pilihan ganda)
1. Jelaskan pengertian shalat hari raya (‟id)!
2. Sebutkan dalil yang menganjurkan shalat hari raya (‟id)!
3. Apa hukum melaksanakan shalat hari raya (‟id)?
4. Kapan kita dianjurkan melaksanakan shalat hari raya (‟id)?
5. Sebutkan minimal 5 hal yang disunahkan dalam shalat hari raya(‟id)!
D. Shalat Dhuha
Shalat dhuha adalah shalat yang dilaksanakan pada waktu dhuha. Waktu
dhuha yaitu Matahari naik agak tinggi kira-kira sepenggalah atau antara sekitar
jam tujuh sampai dengan sebelum waktu shalat dhuhur.
Shalat dhuha itu hukumnya sunnah muakkad (sangat ditekankan), yaitu
pahalanya amat besar dan sangat banyak fadhilahnya. Bersabda Rasulullah
SAW:

‫ابصِ ٌَ ٍما َثالَ َثةِاأَ َّضٌ ٍما ِ ْ ا ُكلِّا َشه ٍْرا َ َر ْك َع َ ًْ ا‬


ِ ‫ًِاصلَّضىاهللاُا َعلَ ٌْهِا َ َ لَّض َم‬
َ َ ‫صن‬
‫ِىاخلِ ٌْل‬ َ ْ َ‫اأ‬:‫َار ِ ًَاهللاُا َع ْنهُا َق َلا‬
َ ‫َع ْ اأَ ِبىاه َُرٌ َْرة‬
‫اا‬.)‫ا(ر ها ابخ ريا ا لم‬.‫ْا ُّ َ ىا َ أَ ْ اأَ ْ َِرا َق ْب َلاأَ ْ اأَرْ قُدَا‬
Artinya: "Dari Abi Hurairah radhiyallah „anhu berkata: kekasihku Rasulullah
SAW berpesan kepadaku saya supaya berpuasa tiga hari pada setiap bulan,
shalat dhuha dua raka‟at dan shalat witir sebelum tidur." (HR. Bukhari - Muslim)
‫ص ٍلا ِ ْن َه ا‬َ ‫صدَّضقَ ا َع ْ ا ُكلِّا َ ْف‬ َ ٌ‫اعلَ ٌْهِاأَ ْ ا َّض‬
َ ‫ص ٍل‬ َ ‫ثا ِ َبةٍا َ ْف‬ ُ َ‫ْل ُن ِ ٍ ا ِ ُّ ْ َ ا َ َثال‬ِ ْ ‫ا ِىا‬:‫ل‬
‫صلَّضىاهللاُا َعلٌَهِا َ َ لَ َّضما َق َا‬ ِ ‫ار ُ ْ لُا‬
َ ‫هللاا‬ َ ‫أَ َّض‬
‫ْقا َ إِ ْ اا ّما‬ ‫ا َا َّضن َخ َ َةا َ ىا ْا َ ْ ِجدِا ٌَ ْد ِ ْن َه اأَ ِ ا ا َّضشٌْاا ٌُ َن ِج ٌُهِا َع ِ ا َّض‬:‫هللا؟ا َق َلا‬
ِ ٌ‫اط ِر‬ ِ ‫كا ٌَ َر ُ } َلا‬ ُ ٌ ِ‫ص َد َق ٌةا َق اٌ ا َ ِ َ ا اَّضذِىاٌُط‬
َ ‫ْقا َذ ِا‬ َ
ِ
‫اا‬.‫كا(ر هاأ دا أب اد د)ا‬ َ ‫ٌَ ْقَُ ِدرُا َ َر ْك َع َةا ا ُّ َ ىا ُجْ ِزئُ ا َع ْن‬
Artinya:
Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda dalam tubuh manusia itu ada 360
ruas tulang, ia harus bersedekah dengan ruas tulang itu. Para sahabat
bertanya? Siapa yang mampu melaksanakan itu Ya Rasulullah? Beliau
menjawab: dahak yang ada di masjid lalu dibersihkan atau menyingkirkan
gangguan dari jalan itu berarti sedekah atau sekiranya kuasa cukuplah diganti
dengan mengerjakan shalat dhuha.
(HR. Ahmad dan Abu Dawud) .

Bilangan Rakaat Shalat Dhuha


Shalat dhuha itu paling sedikitnya di laksanakan 2 rakat yang petengahan 4
rakaat. Boleh 8 rakaat dan paling banyak 12 rakaat. Rasulullah SAW. Bersabda
:

‫ا(ر ها‬.‫ار ْك َع تٍا َ ٌَ ِز ٌْ ُدا َ َشؤَهللا‬


‫لما جه)اا‬ ‫دا‬ َ ‫صلِّىا ا ُّ َ ىا َرْ َب َع‬
َ ٌَ ‫ا‬:‫صلَّضىاهللاُا َع َل ٌُ َها َ َ لَّض َما‬
َ ‫َك َ ا ا َّضن ِبًُّ ا‬
Artinya : “ adalah rasulullah SAW. shalat dhuha 4 rakaat dan beliau
menambahkanya beberapa rakaat yang dikehendaki oleh Allah” (HR. Ahmad,
Muslim, Ibnu Majjah)

َ ‫ار ْك َع تٍا ٌُ َ لَّض ُما ِ ْ ا ُكل‬


‫ِّار ْك َع َ ٌْ ِ ا(ر ها ب اد د)اا‬ َ ًَِ ‫ا ا َّض َ ىا َث َ ن‬.‫ا‬.‫ا‬.
Artinya : “ Shalat dhuha itu sebanyak 8 rakaat dan tiap-tiap dua rakaat salam”
(HR. Abu Daud)

َ ‫صلَّضىا ا ُّ َ ىا ِْث َن َ ىا َع ْش َرة‬


‫َار ْك َعةا َب َنىاهللاُااَهُا َقصْ ُر ا ِىا ْا َج َّضنةِا(ر ها‬ َ ‫ا َ ْ ا‬:‫اصلِّىاهللاُا َعلَ ٌْهِا َ َ لَّض َما‬ َ ‫َق َل‬
ِ ‫ار ُ ْ لُا‬
َ ‫هللا‬
‫ا ر ذىا ب ا اجه)ا‬
Artinya : “Rasulullah SAW. Bersabda : barangsiapa mengerjakan shalat dhuha
dua belas rakaat Allah akan membuatkan istana di surga” (HR. Tirmidzi dan
ibnu Majjah)
Tata cara mengerjakan shalat dhuha
Shalat dhuha itu cara mengerjakannya baik ucapan maupun gerakannya
sama saja dengan shalat biasa : cara mengerjakanya secara munfarid (sendiri-
sendiri) tidak disunahkan berjama‟ah. Lebih utama surat yang dibaca pada
rakaat pertama setelah surat al Fatihah adalah As Syams dan rakaat kedua
surat Ad Dhuha. Bila mengerjakan lebih dari dari dua rakaat, surat yang dibaca
adalah Al Kafirun dan Al Ikhlas.

Do’a Shalat Dhuha :

‫كا َ ْا ِع ْ َ َةاعِ ْ َ ُ َا‬


‫ا َالَّض ُه َّضما ِ ْ ا‬.‫ك‬ َ ُ ‫كا َ ْاقُ ْد َرةَاقُ ْد َر‬
َ ُ ‫كا َ ْاقُ َّض تَ اقُ َّض‬ َ ‫كا َ ْا َج َ َل‬
َ ُ ‫اج َ ا‬ َ ‫كا َ ْا َب َه َءا َب َه ُب‬
َ ‫َالَّض ُه َّضما ِ َّض ا ا ُّ َ َءا ُ َ ُب‬
‫ضا َ ؤ َ ْخ ِرجْ هُا َ ِ ْ ا َك َ ا ُعْ شِ ر ا َ ٌَ ِّرْ هُا َ ِ ْ ا َك َ ا َ َر ا َ َطهِّرْ هُا َ ِ ْ ا‬ ِ ْ‫ار ْزقِىا ِىا ا َّض َ ِءا َ َ ْن ِز ْاهُا َ ِ ْ ا َك َ ا ِىا ْالَر‬ ِ َ ‫َك‬
‫كا‬ َ ُ‫كا َ َج َ اا‬
َ ِ ‫كا َ قُ َّض‬ َ ‫ا ِب َ ِّقا ُ َ اب‬.‫َك َ ا َب ِعٌْد ا َ َقرِّ ْبهُا َ ِ ْ ا َك َ ا َقلٌِْالا َ َك ِّثرْ هُا َ ِ ْ ا ِك ِ ا َك ِثٌْر ا َ َب ِركْ ااِىا ِ ٌْ ِاه‬
َ ‫ِكا َ َب َه ا ِب‬
‫ص ْ ِبهِا ِ ِ ْ ّل ََ َما‬ َ َ ‫صلَّضىاهللاُا َعلَىا َ ٌِّ ِد َن ا ُ َ ّمَّ ََ ٌدا َ َعلَىا َاِهِا‬ َ َ ‫ا‬.‫صلِ ِ ٌْ َا‬
‫كا ا َّض‬َ َ‫ِكا َ ِ ٌْنًِا َ ا َ َ ٌْتَ اعِ َب د‬ َ َ ْ‫كا َ عِ ص‬ َ ِ ‫َ قُ ْد َر‬
‫ا‬.‫اربِّ ا ْا َع اَ ِ ٌْ َا‬ ِ ‫َ ْا َ ْ ُد ِ َّض‬
َ ‫اهلل‬
Artinya : “ Ya Allah, sesungguhnya waktu dhuha itu waktu engkau. Cahaya
‫ا‬
cemerlang, keindahan, kekuatan, kekuasaan, penjagaan semua itu adalah hak
yang ada pada engkau. Ya Allah, bilamana rizqi itu di langit maka turunkanlah,
apabila di dalam bumi maka keluarkanlah, bilamana sukar maka mudahkanlah,
bilamana haram maka jadikanlah suci, dan apabila jauh maka dekatkanlah,
apabila sedikit maka perbanyaklah, dan apabila banyak maka berikanlah
berkah, dengan hak engkau di waktu dhuha, cahaya, cemerlang, keindahan,
kekuatan, kekuasaan dan penjagaan Engkau, anugerahkan kepadaku seperti
apa-apa yang telah Engkau berikan kepada para hamba Engkau yang sholeh-
sholeh”.

KETERANGAN
Alangkah baiknya jika kita mau melaksanakan shalat dhuha mengingat
keutamaan shalat dhuha, dan pahala besar bagi hambanya, rizqi yang luas
akan diturunkan oleh Allah kepada kita, jika dengan niat ikhlas karena Allah
ta‟ala.

E. Shalat Sunah Tahiyyatul Masjid


1. Pengertian sholat tahiyyatul masjid :
Shalat tahiyyatul masjid adalah shalat sunah yang dilaksanakan ketika
memasuki masjid untuk menghormati masjid.
Shalat tahiyyatul masjid itu sebanyak 2 rakaat, waktu pelaksanaannya ketika
masuk masjid. Adapun syarat maupun rukunnya seperti sholat-sholat yang lain.
Sabda Rasulullah SAW. :

‫ار ْك َع َ ٌْ ِ ا(ر ها‬ َ ٌ‫ادَخ َلا َ َ ُد ُك ُما ْا ِ ْ ِج َدا َالَا ٌَجْ لِسُ ا َ َّض ىا‬
َ ‫ُصلِّ َى‬ َ ‫ا َِذ‬:‫صلَّضىاهللاُا َعلَ ٌْهِا َ َ لَّض َما‬ َ ‫َع ْ ا َ ِبًا َق َ َدةُا َق َل‬
ِ ‫ار ُ ْ لُا‬
َ ‫هللاا‬
‫لم)اا‬
Artinya : “Dari Abi Qotadah ra.: ‫ا‬Rasulullah SAW. Bersabda: apabila salah
seorang kamu masuk ke masjid, maka hendaklah ia jangan ia duduk, sebelum
sembahyang dua rakaat. ” (HR. Muslim)

‫ا(ر ها‬.‫ِّار ْك َع َ ٌْ ِ ا‬
َ ‫اصل‬َ ‫اعلَ ٌْهِا َ َ لَّض َما َ ُه َ ا ِىا ْا َ ْ ِجدِا َ َق َل‬
َ ُ ‫صلَّضىاهللا‬ ُ ٌ َ َ ‫ا‬:‫ار ِ ًَاهللاُا َع ْنهُا َق َلا‬
َ ‫ْتا ا َّضن ِبًُّ ا‬ َ ْ ‫َع‬
َ ‫اج ِب ِر‬
‫ا‬.‫ابخ رىا ا لم)ا‬
Artinya : “dari Jabir RA. berkata: saya datang kepada Nabi SAW. yang sedang
di masjid, maka Nabi SAW. berkata kepada saya shalatlah dua rakaat. ” (HR.
Bukhari Muslim).

2. Tata cara shalat tahiyyatul masjid


Tata cara shalat tahiyyatul masjid sama dengan shalat-shalat yang lain baik
ucapan maupun gerakannya. Ketika memasuki masjid bertepatan dengan
adzan sedang dikumandangkan maka seyogyanya tetap berdiri mendengarkan
adzan sampai selesai setelah itu baru dilakukan shalat tahiyatul masjid. Doa
ketika memasuki masjid:
‫ا‬
َ َ ْ ‫ار‬
‫ِكاا‬ َ ‫ب‬َ َ ‫صلِّا َ َ لِّ ْما َعلَىا ُ َ َّض دٍا َالَّض ُه َّضما ْ َ ْ ااِىاأَ ْب‬
َ ‫هللاا َالَّض ُه َّضما‬
ِ ‫َب ْ ِما‬
Artinya: “ dengan nama Allah Ya Allah limpahkanlah rahmat dan salam pada
Muhammad Ya Allah bukalah kepadaku pintu rahmat.

3.Tata cara I’tikaf dan pengertiannya:


Pengertian I’tikaf:
I‟tikaf adalah berdiam diri di masjid karena Allah. Masjid adalah tempat
sujud dan tempat beribadah kepada Allah. Oleh karena itu agar setiap orang
untuk shalat ketika memasuki masjid dan melaksanakan ibadah-ibadah yang
lain.
Tata cara I’tikaf:
1. Niat I‟tikaf
2. Tidak berhadats besar seperti junub, haidh dan nifas.
3. Berada di masjid.

Dalil tentang I’tikaf:


Potongan Firman Allah surat Al-Baqarah : 187:
.‫َ الَا ُ َب شِ ُر ْ ا ُه َّض ا َ َ ْن ُ ْما َع ِكفُ ْ َ ا ِىا ْا َ َ ِج ِاد‬
Artinya: . . . dan janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri‟tikaf
dalam mesjid.(Q.S. Al-Baqarah :187 ).
Sabda Rasulullah SAW:

َ ُ ِ ‫صلَّضىاهللاُا َعلَ ٌْهِا َ َ لَّض َما َك َ ا ٌَعْ َ كِفُ ا ْا َعشْ َْ َرا ْألَ َ خ َِرا‬
‫ار َ َ َ ا َ ىَّض ا ُ َ َّض هُا‬ َ ‫اأَ َّض ا ا َّضن ِبًُّ ا‬:‫ار ِ ًَاهللاُا َع ْن َه ا‬ َ ‫اع ِب َش َة‬
َ ْ ‫َع‬
‫اا‬.‫ا(ر ها ابخ رىا ا لم)ا‬.ُ‫فاأَ ْز َ ُجهُا َبعْ َداه‬ ُ َ‫هللاُا َ َع ا‬
َ ‫ىاث َّضما عْ َ َك‬
Artinya: dari AIsyah ra. Berkata: adalah Rasululllah SAW melakukan I‟tikaf pada
malam-malam yang sepuluh hari akhir bulan Romadhon hingga wafat kemudian
dilanjutkan kelakuan itu oleh istri-istrinya sepeninggal Nabi Muhammad SAW.

‫فاعِ ْش ِر ٌْ َ ا‬ َ ‫ِّار َ َ َ ا َع ْش َرةَاأَ َّضٌ ٍما َ َل َّض ا َك َ ا ْا َع ُما اِّذِىا َقب‬


َ ‫ْضا ِ ٌْهِا ِعْ َ َك‬ َ ‫اعلًَْ َْ هِا َ َ لَّض َما ٌَعْ َ كِفُ ا ِىا ُكل‬
َ ُ ‫صلَّضىاهللا‬
َ ‫َك َ ا ا َّضن ِبًُّ ا‬
‫(ر ها ابخ رى)اا‬. ْ ٌَ
Artinya: Adalah Rasulullah SAW beri‟tikaf pada setiap bulan Romadhon sepuluh
hari dan pada tahun dimana beliau meninggal beri‟tikaf dua puluh hari. (HR.
Bukhari) .

4. Hikmah Shalat Sunnah


1. Shalat sunnah adalah ibadah shalat yang berupa anjuran hikmah dan
manfaatnya untuk menutupi kekurangan-kekurangan yang ada dalam shalat
fardhu, misalnya shalat rowatib.
2. Dalam shalat sunnah lail atau tahajjud insya Allah derajat bagi orang yang
mengerjakannya ditempatkan pada tempat yang terpuji dan digolongkan pada
tempat orarng-orang muttaqin serta memperloleh ketentrraman hidup lahir dan
batin.
3. Mengerjakan shalat dhuha memperoleh keutamaan yang besar dan merupakan
pengganti kebaikan yang tidak dapat dijalankan serta mempermudah dan
barokah rizki.
4. Shalat tarawih dapat melebur dosa-dosa yang telah lewat dan dapat
menyemarakkan malam Romadhon sebagai qiyamul lail.
5. Shalat idayni yang merupakan shalat tahunan umat Islam ini dapat melebur
dosa-dosa daan dapat mempererat tali ukhuwah Islamiyah juga dapat
menambah syiar Islam dan dapat menguatkan keimanan.
6. Shalat tahiyatul masjid dapat menambah semarak dan memakmurkan masjid
lebih-lebih sebagai remaja manakala berdiam diri di masjid dengan membaca
Al-Qur‟an dan majlis ta‟lim merupakan nilai tambah dan pahala yang besar.

UJI KOMPETENSI
1.Tugas siswa dimadrasah
a. Coba kalian praktekkan shalat rawatib sebelum dhuhur ?
b.Coba kalian praktekkan shalat tahajud !
c. Praktekkan cara melakukan shalat ‟idul Adha bersama teman-temanmu
d. Cobalah kalian praktekkan shalat dhuha !
2.TES AFEKTIF

Berilah tanda S (setuju ) atau ( tidak setuju ) dalam kolom yang tersedia
pada pernyataan berikut !

NO KEJADIAN / PERISTIWA S(setuju) TS(tdk stj)

1. Ketika masuk masjid Sa‟roni melaksanakan


shalat
Sunah dua raka‟at
2. Dahlan senang mengumandangkan azan
dhuhur di
Madrasahnya, ketika imam belum datang ia
selalu
Shalat sunah 2 raka‟at sebelum dhuhur.
3. Mu‟id selalu shalat jama‟ah maghrib di masjid
dekat rumahnya,namun ketika imam belum tiba
ia bermain-main hingga suasana begitu ramai.
4. Saat istirahat pertama tiba siswa MTs
melaksanakan
Shalat dhuha.
5. Zaenab selalu bangun pada 1/3 malam yang
akhir,
Ia rajin shalat tahajud.
6. Ani dan adiknya memilih melaksanakan shalat
tarawih berjama‟ah dirumah setalah lewat
tengah malam.
7. Pak Toha berangkat untuk menunaikan shalat
‟Idul
Adha bersama keluarganya, mereka menempuh
jalan
yang berbeda antara berangkat dan pulangnya.
8. Umar selalu berjama‟ah shalat subuh di masjid
sebelah rumahnya. Sesudah shalat subuh ia
masih melaksanakan shalat sunah 2 raka‟at.
9. Pada bulan Ramadhan Adi dan adik nya tidak
pernah
Mengerjakan shalat tarawih.
10. Tono tidak pernah mau bangun pagi sehingga
shalat
subuhnya selalu terlambat,apa lagi shalat lail tak
pernah ia kerjakan.

II Isilah titik titik dibawah ini dengan benar dan tepat !


1. Apa yang dimaksud shalat dhuha...
2. Kapan kita dianjurkan melaksanakan shalat dhuha...
3. Sebutkan dalil naqli yang menganjurkan shalat dhuha…
4. Sebutkan dan jelaskan manfaat shalat dhuha bagi yang melaksanakannya...
5. Berapa jumlah raka‟at shalat dhuha?dan apa hukum melaksanakannya....
6. Apa yang kamu ketahui tentang shalat tahiyyatul masjid.....
7. Sebutkan dalil naqli yang menganjurkan shalat tahiyyatul masjid....
8. Apa hukum shalat tahiyyatul masjid…..
9. Apa yang anda ketahui tentang I‟tikaf....
10. Sebutkan dalil naqli yang menganjurkan kita untuk I‟tikaf.....
UJIAN KENAIKAN KELAS (UKK )

1. Shalat wajib sebagai pengganti shalat wajib dhuhur yang dilakukan pada
jumat adalah …
a. Shalat jama‟
b. Shalat qasshar
c. Shalat jumat
d. Shalat dhuha

2. Hokum melakukan shalat jumat bagi alaki-laki adalah …


a. Fardhu „ain
b. Fardhu kifayah
c. Sunnah muakad
d. Sunnah ghoiru muakad

3. Syarat yang harus di penuhi dalam melaksanakan shalat jumat, jika salah satu
saja dari syarat tersebut tidak terpenuhi, maka shalat jumat dinyatakan tidak
syah. Adalah pengertian dari …
a. Syarat syah shalat jumat
b. Syarat wajib shalat jumat
c. Syarat shalat jumat
d. Pengertian shalat jumat

4. Sebelum kita berangkat ke masjid untuk melaksanakan shalat jumat, alangkah


baiknya jika melaksanakan sunah-sunah dalam shalat jumat, berikut ini yang
tidak termasuk sunah dalam melaksanakan shalat jumat yaitu …
a. Mandi untuk pergi shalat jumat
b. Berhias dengan memakai pakaian yang sebaik-baiknya
c. Memakai wangi-wangian
d. Makan terlebih dahulu

5. Di bawah ini adalah orang-orang yang harus melaksanakan shalat jumat …


a. Laki-laki yang merdeka
b. Perempuan yang sehat
c. Laki-laki dan perempuan
d. Hamba sahaya

6. Urutan rukun khutbah jumat yang benar adalah…


a. Mengucapkan syahadad, membaca shalawat nabi dan membaca hamdalah
b. Membaca hamdalah, membaca shalawat nabi dan mengucapkan syahadad
c. Membaca hamdalah, mengucapkan syahadad dan membaca shalawat nabi
d. Membaca basmalah, syahadad dan shalawat

7. Hukum melaksanakan shalat jenazah adalah …


a. Fardhu kifayah
b. Fardhu „ain
c. Sunnah muakad
d. Sunnah ghaoiru makad

8. Takbir dalam shalat jenazah adalah …


a. 3
b. 4
c. 5
d. 6

9. Shalawat atas nabi dibaca setelah melakukan takbir yang ke …


a. 1
b. 2
c. 3
d. 4

10. Shalat jenazah yang dilakukan apabila jenazahnya tidak ada di tempat adalah

a. Shalat mayat
b. Shalat ghaib
c. Shalat sunnah
d. Shalat jenazah

11. Yang tidak termasuk rukun shalat jenazah adalah ……


a. Niat.
b. Mendo‟akan mayat.
c. Memandikan mayat.
d. Memberi salam.

12. Orang sedang bepergian jauh boleh mengerjakan dua shalat fardhu dalam
satu waktu dengan mengumpulkan keduanya adalah pengertian
dari …
a. Shalat Jama‟.
b. Shalat Qashar.
c. Shalat Jama‟ Qashar.
d. Shalat Qashar jama‟.

13. Shalat yang bisa diqashar adalah shalat …


a. Dhuhur.
b. Maghrib.
c. Subuh.
d. Sunah.

14. Orang boleh mengqashar shalat apa bila yang dilakukan adalah …
a. Perjalanan maksiat.
b. Belum mencapai 80,64 km.
c. Perjalanan untuk beribadah ( haji ).
d. Perjalanan apa saja.
15. Mengumpulkan dua shalat fardhu dengan cara mendahulukan waktu shalat
kedua disebut …
a. Shalat Jama‟ Taqdim.
b. Shalat jama‟ Ta‟khir.
c. Shalat Qashar.
d. Shalat Jama‟ Qashar.

16. Shalat yang diringkas bilangan rakaatnya, yang mestinya empat rakaat
menjadi dua rakaat adalah pengertian …
a. Shalat jama‟.
b. Shalat Qashar.
c. Shalat Jama‟ Qashar.
d. Shalat qashar Jama‟.

17. Berikut ini adalah syarat melekukan shalat Qashar,kecuali …


a. Shalat yang bilangan rakaatnya empat.
b. Berniat Qashar sewaktu takbiratul ihram.
c. Merupakan shalat ada‟an.
d. Dilaksanakan pada waktu siang hari.

18. Shalat yang dalam memenuhi sebagian rukun dan tata caranya disesuaikan
dengan keadaan yang diperoleh karena keterpaksaan yang dibenarkan oleh
syari‟ah merupakan pengertian dari …
a. Shalat dalam keadaan darurat.
b. Shalat Jama‟.
c. Shalat Qashar.
d. Shalat Rawatib.

19. Jika seseorang tidak mampu untuk melaksanakan shalat dengan berdiri, maka
boleh melakukan shalat dengan cara …
a. Duduk.
b. Berbaring.
c. Berdiri.
d. Telentang.

20. Gerakan shalat pada waktu shalat dengan berbaring adalah dengan …
a. Isyarat.
b. Gerakan kepala.
c. Gerakan tangan.
d. Gerakan kaki.

21. Shalat sunah yang menyertai shalat fardhu adalah …


a. Shalat tahiyatul masjid.
b. Shalat rawatib.
c. Shalat tarawih.
d. Shalat witir.

22. Shalat rawatib yang dilakukan sesudah shalat dhuhur jumlah rekaatnya
adalah ……..
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4

23. Waktu mengerjakan shalat tahajud adalah ………………


a. Setelah shalat isya‟ sampai jam 12.00 malam.
b. Setelah shalat maghrib sampai terbit fajar.
c. Setelah shalat isa‟ sampai terbit fajar.
d. Setelah jam 12 .00 malam sampai terbit fajar.

24. Shalat sunah yang dilaksanakan pada malam hari dengan jumlah bilangan
rakaat ganjil disebut ……………
a. Shalat witir
b. Shalat tarawih
c. Shalat tahajud
d. Shalat rawatib

25. Shalat tarawih dilaksanakan pada malam bulan ……………


a. Syawal
b. Sya‟ban
c. Dzulhijjah
d. Ramadhan

26. Shalat „idain adalah shalat ……………


a. Hari raya idul fitri
b. Hari raya idul adha
c. Hari raya haji
d. Hari raya idul fitri dan idul adha.

27. Shalat hari raya „idul adha dilaksanakan pada tanggal ………………
a. 1 syawal
b. 10 Muharram
c. 10 Dzulhijjah
d. 1 Dzulhijjah.

28. Shalat sunah yang waktu mlaksanakannyasejak matahari terbit setinggi


tombak sampai sebelum matahari tergelincir ke barat adalah shalat sunah
………………
a. Rawatib
b. Dhuha
c. Witir
d. Gerhana
e.
29. Berikut ini adalah sunah-sunah yang dilakukan ketika kita hendak
melaksanakan shalat „iedul fitri, kecuali …………..
a. Mandi, berhias memakai pakaian yang terbaik dan memakai wangi-
wangian.
b. Makan terlebih dahulu sebelum pergi melaksanakan shalat „ied.
c. Memakai pakaian yang paling baik.
d. Berangkat dan pulang melalui jalan yang sama.

30. Shalat sunah dua rekaat untuk menghormati masjid yang dikerjakan ketika
masuk masjid sebelum duduk, disebut …………..
a. Shalat rawatib
b. Shalat tahiyatul masjid
c. Shalat witir.
d. Shalat tarawih.

31. Bediam diri didalam masjid sebagai ibadah sunah yang dikerjakan setiap
waktu, disebu …………….
a. I‟tikaf
b. Iftiham
c. Istisqo‟
d. Istiqomah.

32. Waktu yang dilarang untuk melaksanakan shalat sunah adalah ………….
a. Setelah Shalat magrib
b. Setelah shalat dhuhur
c. Setelah shalat isya‟
d. Setelah shalat subuh.

33. Pada rakaat pertama pada shalat „ied kita membaca takbir sebanyak ……..
a. 3 kali
b. 5 kali
c. 7 kali
d. 9 kali

34. Waktu yang paling baik untuk melaksankan shalat tahajud adalah ……………
a. Sepertiga malam yang pertama
b. Sepertiga malam yang kedua.
c. Sepertiga malam terakhir.
d. Sepertiga setelah shalat isya‟

35. Berikut ini adalah hikmah melaksanakan shalat sunah, kecuali …………
a.Menutup kekurangan-kekurangan shalat fardhu.
b. Ditempatkan pada tempat yang terpuji.
c. Memperoleh ketentraman hidup lahir dan batin
d. Menghabiskan waktu.

B. Isilah titik dibawah ini dengan jawaban yang benar !

1. Waktu melaksanakan shalat jenazah adalah ………….


2. Shalat sunah rawatib yang dilaksanakan sesudah shalat fardhu disebut
………….
3. Shalat lail adalah shalat yang dilakukan pada waktu …………..
4. Jumlah rakaat shalat sunah tahiyatul masjid adalah ……………..
5. Khutbah merupakan ……….. shalat jum‟at.
6. Shalat yang tidak dapat diqashar adalah ………….
7. Bacaan setelah takbir pertama pada shalat jenazah adalah ………….
8. Mngumpulkan dua shalat fardhu dengan cara mengakhirkan shalat yang
pertama disebut ………
9. Orang yang shalat dengan berbaring, maka gerakan-gerakan shalatnya
dilakukan dengan cara ……….
10.Waktu yang sangat dianjurkan untuk beri‟tikaf adalah …………….

C. Jawablah pertnyaaan dibawah ini dengan jawaban yang benar !

1. Sebutka rukun shalat jenazah ?


2. Ada berapakah shalat jama‟ ?
3. Sebutkan 3 shalat rawatib yang termasuk sunah rawatib mu‟akad ?
4. Bagaimana tata cara beri‟tikaf di masjid?
5. Tulislah do‟a yang dibaca setelah takbir keempat pada shalat jenazah ?
Lembar Praktek Shalat Rowatib
Nama :
Kelas :
Kelompok :
No. Absen :
PELAKSANAAN
NO KEGIATAN BELUM TIDAK KETERANGAN
BENAR
BENAR BENAR
1 Niat
2 Takbiratul Ikhram
3 Do'a Iftitah
4 Surat Al-Fatihah
5 Surat/Ayat Al-Qur'an
6 Rukuk
7 Bacaan Rukuk
8 I'tidad
9 Bacaan I'tidal
10 Sujud
11 Bacaan Sujud
12 Duduk Diantara dua sujud
Bacaan duduk diantara dua
13 sujud
14 Duduk Iftirasy
15 Bacaan Tasyahud Awal
16 Duduk Tawaruk
17 Bacaan Tasyahud Akhir
18 Salam Pertama
19 Salam Kedua
20 Do'a
Lembar Praktek Shalat Tahajjud
Nama :
Kelas :
Kelompok :
No. Absen :
PELAKSANAAN
NO KEGIATAN BELUM TIDAK KETERANGAN
BENAR
BENAR BENAR
1 Niat
2 Takbiratul Ikhram
3 Do'a Iftitah
4 Surat Al-Fatihah
5 Surat/Ayat Al-Qur'an
6 Rukuk
7 Bacaan Rukuk
8 I'tidad
9 Bacaan I'tidal
10 Sujud
11 Bacaan Sujud
12 Duduk Diantara dua sujud
Bacaan duduk diantara dua
13 sujud
14 Duduk Iftirasy
15 Bacaan Tasyahud Awal
16 Duduk Tawaruk
17 Bacaan Tasyahud Akhir
18 Salam Pertama
19 Salam Kedua
20 Do'a
Lembar Praktek Tarawih
Nama :
Kelas :
Kelompok :
No. Absen :
PELAKSANAAN
NO KEGIATAN BELUM TIDAK KETERANGAN
BENAR
BENAR BENAR
1 Niat
2 Takbiratul Ikhram
3 Do'a Iftitah
4 Surat Al-Fatihah
5 Surat/Ayat Al-Qur'an
6 Rukuk
7 Bacaan Rukuk
8 I'tidad
9 Bacaan I'tidal
10 Sujud
11 Bacaan Sujud
12 Duduk Diantara dua sujud
Bacaan duduk diantara dua
13 sujud
14 Duduk Iftirasy
15 Bacaan Tasyahud Awal
16 Duduk Tawaruk
17 Bacaan Tasyahud Akhir
18 Salam Pertama
19 Salam Kedua
20 Do'a
Lembar Praktek Witir
Nama :
Kelas :
Kelompok :
No. Absen :
PELAKSANAAN
NO KEGIATAN BELUM TIDAK KETERANGAN
BENAR
BENAR BENAR
1 Niat
2 Takbiratul Ikhram
3 Do'a Iftitah
4 Surat Al-Fatihah
5 Surat/Ayat Al-Qur'an
6 Rukuk
7 Bacaan Rukuk
8 I'tidad
9 Bacaan I'tidal
10 Sujud
11 Bacaan Sujud
12 Duduk Diantara dua sujud
Bacaan duduk diantara dua
13 sujud
14 Duduk Iftirasy
15 Bacaan Tasyahud Awal
16 Duduk Tawaruk
17 Bacaan Tasyahud Akhir
18 Salam Pertama
19 Salam Kedua
20 Do'a
Lembar Praktek ‘idain
Nama :
Kelas :
Kelompok :
No. Absen :
PELAKSANAAN
NO KEGIATAN BELUM TIDAK KETERANGAN
BENAR
BENAR BENAR
1 Niat
2 Takbiratul Ikhram
3 Do'a Iftitah
4 Surat Al-Fatihah
5 Surat/Ayat Al-Qur'an
6 Rukuk
7 Bacaan Rukuk
8 I'tidad
9 Bacaan I'tidal
10 Sujud
11 Bacaan Sujud
12 Duduk Diantara dua sujud
Bacaan duduk diantara dua
13 sujud
14 Duduk Iftirasy
15 Bacaan Tasyahud Awal
16 Duduk Tawaruk
17 Bacaan Tasyahud Akhir
18 Salam Pertama
19 Salam Kedua
20 Do'a
Lembar Praktek Shalat Dhuha
Nama :
Kelas :
Kelompok :
No. Absen :
PELAKSANAAN
NO KEGIATAN BELUM TIDAK KETERANGAN
BENAR
BENAR BENAR
1 Niat
2 Takbiratul Ikhram
3 Do'a Iftitah
4 Surat Al-Fatihah
5 Surat/Ayat Al-Qur'an
6 Rukuk
7 Bacaan Rukuk
8 I'tidad
9 Bacaan I'tidal
10 Sujud
11 Bacaan Sujud
12 Duduk Diantara dua sujud
Bacaan duduk diantara dua
13 sujud
14 Duduk Iftirasy
15 Bacaan Tasyahud Awal
16 Duduk Tawaruk
17 Bacaan Tasyahud Akhir
18 Salam Pertama
19 Salam Kedua
20 Do'a
Lembar Praktek Shalat Tahiyyatul Masjid
Nama :
Kelas :
Kelompok :
No. Absen :
PELAKSANAAN
NO KEGIATAN BELUM TIDAK KETERANGAN
BENAR BENAR BENAR
1 Niat
2 Takbiratul Ikhram
3 Do'a Iftitah
4 Surat Al-Fatihah
5 Surat/Ayat Al-Qur'an
6 Rukuk
7 Bacaan Rukuk
8 I'tidad
9 Bacaan I'tidal
10 Sujud
11 Bacaan Sujud
12 Duduk Diantara dua sujud
Bacaan duduk diantara dua
13 sujud
14 Duduk Iftirasy
15 Bacaan Tasyahud Awal
16 Duduk Tawaruk
17 Bacaan Tasyahud Akhir
18 Salam Pertama
19 Salam Kedua
20 Do'a
Latihan Soal
1. Sebutkan 10 raka‟at shalat rowatib muakkad!
2. Apa manfaat dari melaksanakan shalat sunah rowatib?
3. Berapa jumlah raka‟at shalat tahajjud, tarawih dan witir?
4. Sebutkan keutamaan melaksanakan shalat sunah malam (lail)!
5. Apa yang kamu ketahui tentang shalat „idain?
6. Apa perbedaan antara shalat hari raya Idhul Fitri dengan hari raya Idhul
Adha?
7. Kapan waktu dhuha itu tiba?
8. Shalat dhuha dikerjakan secara munfarid, apa yang anda ketahui tentang
munfarid?
9. Jelaskan batasan mengumandangkan taqdir pada shalat Id?
10. Apa keutamaan i‟tikaf?

Anda mungkin juga menyukai