Pengertian Thaharah
Ath-Thaharah, menurut bahasa, artinya kebersihan atau bersih dari berbagai
kotoran, baik yang bersifat hissiyah (nyata), seperti najis berupa air seni dan yang
selainnya, maupun yang bersifat maknawiyah, seperti aib dan perbuatan maksiat. At-Tathir
bermakna tanzhif (membersihkan), yaitu pembersihan pada tempat yang terkotori.
Menurut pengertian syari’at (terminologi), thaharah berarti tindakan
menghilangkan hadats dengan air atau debu yang bisa menyucikan. Juga berarti upaya
meglenyapkan najis dan kotoran. Berarti, thaharah menghilangkan sesuatu yang ada di
tubuh yang menjadi penghalang bagi pelaksanaan shalat dan ibadah semisalnya.
Ulama Fiqh menyatakan bahwa thaharah adalah membersihkan diri dari segala hal
baik hadas maupun najis yang menghalangi seseorang untuk melakukan sholat, dengan
menggunakan air atau tanah. Menurut Al-Hanafiah thaharah adalah bersih dari hadas dan
najis. Pengertian thaharah pun dikemukakan oleh Al-Malikiyah yakni suatu sifat yang
menurut pandangan syara membolehkan orang yang mempunyai sifat itu mengerjakan
sholat dengan pakaian yang dikenakananya di tempat yang ia gunakan untuk mengerjakan
sholat, sedangkan menurut Asy-Syafi’iah adalahsuatu perbuatan yang membolehkan
seseorang mengerjakan sholat seperti whudu, mandi dan menghilangkan najis serta
hilangnya hadast, najis atau semisalnya seperti tayamum dan mandi sunah.
Bersuci hukumnya wajib, berdasar firman Allah swt dan sunnah Nabi SAW.
Adapun firman Allah swt dalam Q.S Al-Baqarah ayat 222 yang artinya “ Sesungguhnya
Allah menyukai orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan
diri.” Dan Sabda Rasulullah SAW yang artinya “Bersuci adalah separuh dari Iman.”
1
c. Q.S. Al-Baqarah ayat 222:
َ َ ِإ َّن هللاَ ي ُِحبُّ الت َّ َّوابِيْنَ َو ي ُِحبُّ ْال ُمت
َط ِه ِريْن
“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang
menyucikan diri”
B. Pengertian Najis
Najis menurut bahasa artinya kotor . Najis menurut istilah artinya kotoran yang wajib
dihindari atau di bersihkan oleh setiap umat muslim apabila menempel atau terkena badan.
2
Muhammad Saw yg berbunyii, ”’ Apabilla anda dijilat anjing maka hendaklah dibasuh
sebanyak 7 (Tujuh) kali yg salah satunya dicampur dg tannah (HR. Muslim).
Selain ketiaga jenis najis diatas ada lagi satu najis yang hukumnya termaafkan yaitu Najis
Ma’fu yaitu najis yang tidak wajib dibersihkan/disucikan karena sulit dibedakan apakah
najis atau tidak.
Contoh dari najis ma’fu yaitu:
sedikit percikan darah atau nanah, kena debu, kena air kotor yang tidak disengaja dan sulit
dihindari. Jika terdapat makanan tidak sengaja kemasukan bangkai binatang seperti
bangkai cicak sebaiknya jangan dimakan karena ditakutkan efek buruk dari bangkai
tersebut menempel pada makanan tersebut .
3
D. Hikmah Thaharah
1. Thaharah termasuk tuntunan fitrah. Fitrah manusia cenderung kepada kebersihan
dan membenci kotoran serta hal-hal yang menjijikkan.
2. Memelihara kehormatan dan harga diri. Karena manusia suka berhimpun dan
duduk bersama. Islam sangat menginginkan, agar orang muslim menjadi manusa
terhormat dan punya harga diri di tengah kawan-kawannya
3. Memelihara kesehatan. Kebersihan merupakan jalan utama yang memelihara
manusia dari berbagai penyakit, karena penyakit lebih sering tersebar disebabkan
oleh kotoran. Dan membersihkan tubuh, membasuh wajah, kedua tangan, hidung
dan keudua kaki sebagai anggota tubuh yang paling sering berhubungan langsung
dengan kotoran akan membuat tubuh terpelihara dari berbagai penyakit
4. Beribadah kepada Allah dalam keadaan suci. Allah menyukai orang-orang yang
gemar bertaubat dan orang-orang yang bersuci.
4
SOAL
1. Apa yang dimaksud dengan thaharah ?
2. Apa fungsi thaharah dalam kehidupan sehari-hari ?
3. Sebutkan dalil yang membahas tentang thaharah ?
4. Apa yang dimaksud dengan Najis ?
5. Apa saja pembagian jenis Najis?
6. Bagaimana cara menyucikan najis ringan (Mukhaffafah) ?
7. Bagaimana cara menyucikan najis Mutawassithah (Sedang) ?
8. Bagaimana cara menyucikan najis berat ?
9. Hewan apa saja yang temasuk dalam najis berat ?
10. Apa hikmah dari thaharah
5
JAWABAN
1. membersihkan diri dari segala hal baik hadas maupun najis yang menghalangi
seseorang untuk melakukan sholat, dengan menggunakan air atau tanah.
2. Untuk mengetahui tata cara bersuci dari hadas maupun najis dengan baik dan
benar.
3. Dalil yang Membahas tentang Thaharah
Q.S. Al-A’raf ayat 82:
ٌ إِنَّ ُه ْم اُن
َ ََاس يَت
.... َط َّه ُر ْون
“Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang berpura-pura mensucikan diri.”
4. Najis menurut bahasa artinya kotor . Najis menurut istilah artinya kotoran yang
wajib dihindari atau di bersihkan oleh setiap umat muslim apabila menempel atau
terkena badan.
5. Najis Mukhaffafah (Ringan), Najis Mutawassithah (Sedang), dan Najis
Mughallazhah (Najis Berat)
6. Cara Menghilangkan Najis Mukhaffafah yaitu dengan cara memercikan air pada
badan kita Najis Mukhaffafah tersebut.
7. Cara Menghilangkan Najis Mutawassithah yaitu dengan cara membasuhkan air
sekali asal sifat najis atau warna, bau dan rasanya itu hilang.
8. Cara Menghilangkan Najis Mughallazhah seperti jilatan Anjing maupun Babi yaitu
dengan cara dibasuh dengan menggunakan air sebanyak 7 (Tujuh) kali dan salah
satu diantara basuhan itu airnya dicampur dengan tanah dan hal tersebut wajib
dilakukan oleh setiap Muslim yg terkena Najis tersebut. Hal ini sesuai dengan QS
:AL-An’am ayat 145.
9. Anjing dan Babi
6
10. Hikmah Thaharah adalah
a) Thaharah termasuk tuntunan fitrah. Fitrah manusia cenderung kepada
kebersihan dan membenci kotoran serta hal-hal yang menjijikkan.
b) Memelihara kehormatan dan harga diri. Karena manusia suka berhimpun dan
duduk bersama. Islam sangat menginginkan, agar orang muslim menjadi
manusa terhormat dan punya harga diri di tengah kawan-kawannya
c) Memelihara kesehatan. Kebersihan merupakan jalan utama yang memelihara
manusia dari berbagai penyakit, karena penyakit lebih sering tersebar
disebabkan oleh kotoran. Dan membersihkan tubuh, membasuh wajah, kedua
tangan, hidung dan keudua kaki sebagai anggota tubuh yang paling sering
berhubungan langsung dengan kotoran akan membuat tubuh terpelihara dari
berbagai penyakit
d) Beribadah kepada Allah dalam keadaan suci. Allah menyukai orang-orang
yang gemar bertaubat dan orang-orang yang bersuci.
e) Menjaga kebersihan lingkungan tempat ibadah dan kebersihan lingkungan
tempat umum.