Anda di halaman 1dari 14

Nama :

Kelas :

Resensi Novel Islami '99 Cahaya Islam di Langit Eropa'


Penulis : Hanum Salsabila Rais, Rangga Almahendra
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Sinopsis Cerita
Hanum menyusul suaminya ke Wina, Austria yang mendapat beasiswa studi doktoral.
Kemampuan bahasa Jerman yang minim membuat Hanum menjalani kursus bahasa Jerman.
Selama kursus itulah Hanum berkenalan dengan Fatma, wanita asal Turki yang berhasil
menggugah jiwa kelana Hanum untuk menyusuri jejak Islam di Eropa.
Fatma yang notabene hanya seorang ibu rumah tangga ternyata memiliki wawasan
luas tentang sejarah Islam di Eropa. Bukan hanya itu, kebesaran hati seorang Fatma yang
menerima cerca dari kalangan non muslim menyadarkan Hanum, bahwa Islam seharusnya
dimaknai luar dan dalam. Bukan sekedar casing yang Islam, namun jiwa dan pikiran kaum
bar-bar.
Sayangnya Fatma tiba-tiba menghilang setelah mereka mengikat janji akan berkelana
bersama menapaki jejak Islam yang ada di Spanyol, Perancis, dan Turki yang pernah berjaya
pada masanya. Demi memenuhi janji itu Hanum kemudian mulai menjelajah sendiri bersama
suami.
Paris the Light of City, kota yang paling terang cahayanya di Eropa. Kota yang menjadi pusat
peradaban paling maju di Eropa. Kota yang pertama kali Hanum kunjungi untuk mengendus
keberadaan Islam pada jaman dulu.
Hanum sungguh tercengang ketika mengunjungi Museum Louvre, museum dengan
koleksi paling lengkap di dunia, museum yang menyimpan lukisan Monalisa yang terkenal
itu. Bagi Hanum, Monalisa dengan senyum misterius kalah menarik dengan lukisan Bunda
Maria yang ujung kain kerudungnya terdapat tulisan kalimat tauhid atau piring-piring hias
bertulis Arab Kufic.
Marion Latimer seorang pemandu yang baik, seorang Perancis yang memeluk Islam.
Seorang peneliti di Arab Institut Paris berhasil menjawab rasa penasaran Hanum akan
berbagai hal dalam museum yang mengandung nafas Islam, termasuk makna tulisan pada
hijab Maria dan arti kata pada piring-piring bertuliskan Arab Kufic.
Bukan hanya itu, Marion juga menunjuki sebuah kenyataan yang tak bisa dipungkiri
bahwa bangunan pada masa Napoleon Bonaparte berkuasa mulai dari La Defense, Arc du
Triomphe de I’etoile, Champ Elyses, Obelisk, Arc du Triomphe du Carrousel, Louvre jika
ditarik garis lurus imajiner akan menembus langsung ke arah Ka’bah.
Timbul sebuah praduga, mungkinkah Napoleon Bonaparte seorang muslim?
Cordoba di Spanyol merupakan kunjungan kedua Hanum untuk melihat Mezquita. Sebuah
masjid yang beralih fungsi menjadi gereja dengan nama The Mosque Cathedral. Siapa
sangka Cordoba dulu adalah kota seribu cahaya. Kota yang menginspirasi banyak orang di
Eropa. Kota yang menerangi abad kegelapan di Eropa. Kota yang memiliki ilmu pengetahuan
dan keharmonisan antar umat beragama pada masanya. Kota yang melahirkan the double
truth doctrine dari seorang filsul Ibnu Rushd atau Averroes, dua kebenaran yang tidak
terpisahkan antara agama dan ilmu pengetahuan/sains.
Sayangnya orang Eropa menjadi trauma karena agama yang mereka anut sebelumnya
menyebabkan kegelapan pada masa kekuasaan gereja bersifat mutlak. Sekarang, orang Eropa
lebih percaya sains. Seperti ajang balas dendam siapa yang lebih menguasai siapa. Jika dulu
agama khususnya Kristen menguasai sains, kini giliran sains yang memberangus agama. Tak
heran jika kini mayoritas masyarakat Eropa menganut paham sekuler yang melahirkan
golongan ateis.
Belum lengkap rasanya jika ke Spanyol tanpa mengunjungi Granada, Istana Al-
Hambra. Tempat terakhir Islam bertahan di Eropa. Sayang, the royal couple, Isabella-
Ferdinand yang memiliki kekuasaan besar berhasil membuat Granada jatuh ke tangannya
untuk kemudian melakukan pembaptisan masal orang-orang muslim yang menjadi mayoritas
masyarakat Granada.
Sebuah email mengejutkan datang dari Fatma membuat Hanum ingin segera mengunjungi
imperium Islam terakhir pada masa Dinasti Usmaniyah atau Ottoman di Turki sekaligus
menengok kawan lama Fatma Pasha. Ini menjadi perjalanan terakhir Hanum dalam
mengarungi samudera peradaban Islam di Eropa.
Pada akhirnya, kata-kata Paulo Coelho dalam buku The Alchemist, ‘Pergilah untuk
kembali, mengembaralah untuk menemukan jalan pulang. Sejauh apa pun kakimu
melangkah, engkau pasti akan kembali ke titik awal.’ Membawa Hanum menjejak ke titik
awal dari sebuah perjalanan panjang Islam di sebuah kota Mekah di satu titik pusat Ka’bah.
Di mana kalimat tauhid masih bergema dari jutaan manusia pencari cahaya.
Kelebihan :
Membaca buku 99 Cahaya di Eropa, serasa ikut mengembara langsung ke Eropa dan
sekaligus belajar sejarah Islam di Eropa yang begitu membanggakan dan mengharukan serta
novel ini juga mengajak kita untuk mengamalkan Islam secara total melalui perilaku yang
mencerminkan Islam, lewat contoh tokoh yang bernama Fatma.

Kelemahan :
Pemotongan sub bab dalam buku terkesan dipaksakan. Ketika telah sampai pada akhir sub
bab, tiba-tiba kita masuk kembali pada rangkaian cerita sebelumnya yang terputus.
-Bagian awal epilog yang kurang memberikan kesan.

Kesimpulan :
Kehancuran Islam di Eropa adalah karena setitik nila perang saling menguasai yang
menyebabkan trauma berkepanjangan. Jika proses masuknya Islam terus konsisten melalui
cara damai seperti di Indonesia tentulah, Eropa hingga kini masih bercahaya sebagaimana
Cordoba berhasil menerangi abad gelap di Eropa.
Kini minoritas Islam di Eropa harus berjuang untuk mengembalikan citra Islam yang keras
menjadi lembut, seperti Fatma yang tetap santun meski mendengar hujatan dari orang-orang
Eropa non muslim. Itulah sejatinya Islam, agama yang cinta damai.
Sayang, selalu dan masih saja ada yang memaknai Islam harus ditegakkan dengan jalan yang
keras, menebar teror melalui hembusan jihad, atau demo yang berujung anarkhis seperti di
Indonesia.
Sudah saatnya umat Islam belajar dari kegagalan Islam berjaya di Eropa. Nafsu untuk
menjadi lebih, nafsu untuk menguasai, dan nafsu merasa paling benar atas nama agama hanya
akan memperburuk citra Islam di mata dunia.
Resensi Novel Rindu
Pengarang Darwis Tere Liye

Sinopsis
“Apalah arti memiliki, ketika diri kami sendiri bukanlah milik kami?
Apalah arti kehilangan, ketika kami menangis terluka atas perasaan yang seharusnya indah?
Bagaimana mungkin, kami terduduk patah hati atas sesuatu yang seharusnya suci dan tidak
menuntut apapun?
Wahai, bukankah banyak kerinduan saat kami hendak melupakan? Dan tak terbilang
keinginan melupakan saat kami dalam rindu? Hingga rindu dan melupakan jaraknya setipis
benang saja.”
Novel ini bercerita tentang perjalanan panjang sebuah kerinduan. Perjalanan kerinduan yang
membawa banyak hal yang terbeban di hati. Mulai dari bagaimana ia menghadapi perjalanan
dengan penuh dosa di masa lalu. Lalu seseorang yang melakukan perjalanannya dengan
penuh kebencian. Ada punya dia yang kehilangan cintanya menjadi sebab mengapa ia
melakukan perjalanan ini.
Cerita berlatar waktu pada masa pemerintahan Hindia Belanda. Yakni pada masa ketika
Belanda masih menduduki Indonesia. Pada masa itu, pemerintah Hindia Belanda memberikan
layanan perjalanan haji untuk rakyat pribumi yang memiliki cukup uang. Perjalanan
dilakukan lewat laut yakni menggunakan kapal uap besar yang merupakan perkembangan
teknologi transportasi tercanggih pada masa itu. Salah satu kapal yang beroperasi untuk
melakukan perjalanan haji ini adalah Blitar Holland. Di kapal besar inilah segala kisahnya
dimulai.
Tere Leye meracik cerita dengan begitu menarik. Belum lagi dengan nuansa latar yang
berbeda seperti kehidupan di atas kapal uap besar. Di atas kapal juga terjadi interaksi sosial
antar penumpang kapal. Juga terdapat fasilitas-fasilitas umum seperti kantin, masjid, dan
tukang jahit kapal.
Diceritakan mengenai keluarga Daeng Andipati yang terdiri orang tua, seorang pembantu
rumah tangga, serta dua anak yang mengikut perjalanan haji ini, yakni Anna dan Elisa.
Mereka menjalani lamanya waktu perjalanan haji dengan riang gembira. Seakan tidak pernah
mengerti tentang apa yang terpendam di hati Daeng, ayah mereka.
Ada pula tokoh yang bernama Ambo Uleng. Dia adalah seorang pelaut. Hampir seluruh
hidupnya dihabiskan di atas lautan. Ambo Uleng rupanya menuruni sifat ayahnya yang
seorang pelaut juga. Ia menaiki kapal Blitar Holland tidak dengan tujuan apapun. Tidak untuk
bekerja, mengumpulkan uang, atau apapun. Ia hanya ingin pergi sejauh-jauhnya
meninggalkan tanah Makassar yang ia jalani melalui kisah pilunya.
Di sisi lain, ada seorang keturunan Cina. Ia sering mengajari ngaji anak-anak di mushola
kapal sepanjang perjalanan haji. Anak-anak biasa memanggilnya Bonda Upe. Bonda Upe ini
rupanya sedang memendam masa lalunya sebelum memeluk Islam. Hingga tiap malam ia
selalu menangisi dosa-dosanya yang dulu.
Dari sini pula diceritakan Gurutta Ahmad Karaeng, ulama tersohor asal Makassar yang
mengikuti perjalanan haji. Beliau rutin melaksanakan solat berjamaah bersama penumpang
lain. Secepat itu pula Gurutta meminta izin kepada kapten untuk mengadakan pengajian di
atas kapal. Beliau adalah sosok yang selalu memberikan jawaban terbaik atas pertanyaan
orang-orang. Namun ternyata ia sendiri telah memendam lama sebuah pertanyaan yang tak
mampu seorang pun menjawab.

Kelebihan dan kekurangan buku


Adapun kelebihan buku ini adalah alur ceritanya yang begitu menarik dan mengalir untuk
dibaca. Juga menyajikan nuansa latar yang berbeda. Yakni peristiwa kehidupan yang terjadi
di atas kapal ibarat kapal uap besar itu adalah sebuah kampung. Sedang kekurangan buku ini
terletak pada sampul buku yang kurang begitu menarik. Tidak sebanding dengan isinya yang
begitu menarik untuk dibaca.
Resensi Novel Dilan
Penulis Pidi Baiq
Sinopsis
Novel Dilan ini diangkat dari kisah percintaan di masa-masa SMA. 2 tokoh yang diangkat
adalah Milea dan Dilan. Dilan adalah sosok lelaki yang memiliki kepribadian yang cukup
aneh, pasalnya ia adalah cowok yang bandel dan sering berulah, ia pun sering mengikuti
kegiatan geng motor, namun anehnya Dilan ini selalu mendapatkan peringkat pertama di
kelasnya. Hal ini yang membuat Milea penasaran dengan sosok Dilan. Walaupun Dilan
sering dikenal banyak ulah namun cowok cerdas ini menyukai sastra yang selalu ia buat
untuk Milea.
Novel Dilan ini seolah menceritakan curhatan hati dari seorang Milea yang hanyut dalam
gombalan dari Dilan, ia bingung dengan sikap Dilan yang aneh, seolah mengungkapkan
perasaannya pada Milea namun seperti diambang, karena Milea tidak mendapatkan suatu
kepastian dari Dilan.
Dilan adalah sosok cowok yang sangat menyukai sastra sehingga dalam menyatakan cinta
pun ia memiliki cara yang berbeda dan unik sehingga Milea merasa bingung dengan perasaan
Dilan yang sesungguhnya Milea. Kisah Dilan ini diangkat seperti tahun 1990 yang sangat
unik, walaupun kisah ini menceritakan kisah percintaan masa putih abu-abu namun ini
dikemas dengan cara yang berbeda.

Kelebihan
Kelebihan yang terdapat dalam novel ini penulis Pidi Baiq berhasil membuat para
pembacanya terbawa perasaan dengan kisah percintaan Dilan dan Milea. Bahasa yang
digunakan oleh penulis pun ringan dan dapat dengan mudah diterima oleh para pembaca.
Kisah Dilan ini diangkat dari kisah nyata dan berhasil membuat para pembaca sangat
penasaran dengan apakah benar adanya sosok Dilan dan Milea dikehidupan nyata. Dalam
novel ini juga dibubuhi dengan gambar SD yang membuat para pembaca tidak bosan.

Kekurangan
Dibagian akhir cerita Dilan ini sepertinya masih menggantung dan tidak diberikan titik yang
jelas sehingga para pembaca dibuat penasaran. Masih banyak kisah yang belum terjawab dari
novel Dilan ini, seolah menggantung dan banyak sekali konflik yang belum terselesaikan dari
kisah novel Dilan. Kekurangannya juga penulis menggambarkan sosok Dilan yang sangat
romantis dengan kata-kata namun tidak memberi kepastian untuk Milea.
Resensi Novel Laskar Pelangi
Sinopsis
Resensi Novel Laskar Pelangi – Novel yang ditulis oleh Andrea Hirata ini berkisahkan 10
orang anak yang tinggal di Belitung Timur, Desa Gantung Kabupaten Gantung. Kisah ini
awalnya dimulai karena Depdikbud yang akan membubarkan sekolah Muhamamadiyah yang
terancam akan dibubarkan jika tidak memiliki 10 murid.
Saat itu kepala sekolah Pak Hafran mengumumkan jika jumlah muridnya tidak mencapai 10
orang maka Depdikbud akan membubarkan sekolah tersebut. Namun tak lama setelah Pak
Hafran mengumumkan hal tersebut maka datang Harun dan ibunya yang hendak
mendaftarkan dirinya di sekolah Muhammadiyah tersebut.
Kisah Laskar Pelangi dari sini dimulai, ketika Bu Muslimah yang akrab disapa Bu Mus yang
memberi nama mereka dengan sebutan Laskar Pelangi. Laskar pelangi ini tak hanya
menceritakan mengenai Borek yang ceroboh, Kucai yang sering protes, Mahar yang diam-
diam memiliki bakat yang menakjubkan, Ikal yang mengalami peristiwa jatuh cinta, dan
Lintang yang pekerja keras dan tidak mudah menyerah.
Nama yang diberikan oleh Bu Mus ini dikarenakan para murid yang jumlahnya hanya 10
orang ini memiliki semangat yang sangat luar biasa. Buktinya hal itu ditunjukkan dengan
kecerdasan Lintang yang mampu mengalahkan Drs.Zulfikar yang terkenal memiliki otak
yang cerdas dan jabatan yang tinggi di PN. Kemenangan yang diraih oleh Mahar pada acara
karnaval 17 Agustus.
Kisah laksar pelangi ini tidak hanya mencerikan mengenai kisah mereka dalam lingkup
sekolah saja melainkan kisah ini sangat berliku mulai dari kisah kematian ayah Lintang yang
dengan tidak sengaja memaksa Lintang yang dijuluki Einstein kecil itu dipaksa untuk putus
sekolah. Dan tak lama kisah haru disusul oleh Ikal yang harus melanjutkan sekolahnya di
kampung halamannya diluar kampung Belitong.

c. Kelebihan
Resensi Novel Laskar Pelangi – Andrea Hirata memang sosok penulis yang sangat
berkarakter sehingga hal tersebut sangat tampak dari gaya tulisan yang disajikan pada novel
Laskar Pelangi. Gaya penulisannya yang begitu khas dan menarik sudah sangat mengakar
pada semua karya Andrea Hirata. Di dalam novel Laskar Pelangi ini Andrea Hirata
menyajikan dengan sentuhan etnis melayu yang kental. Novel ini juga menceritakan tentang
kisah persahabatan yang sangat kental dan haru, kisah juang para sahabat dalam mengapai
mimpinya.
d. Kekurangan
Resensi Novel Laskar Pelangi – Kekurangan dari novel Laskar Pelangi ini penulis seolah
tidak menjelaskan waktu yang jelas. Karena kisah dari novel ini daingkat dari kisah nyata
namun penulis seolah mengaburkan waktu tepat yang terjadi pada saat hal itu terjadi. Seolah-
olah ingin melindungi pemerintahan pada saat itu. Karena kisah yang diangkat dalam novel
Laskar Pelangi ini nyata maka hal tersebut menuai banyak kritikan dari pada pembaca novel
atas perlakuan pemerintahan pada masa itu.
Resensi Novel Sang Pemimpi

Sinopsis
Resensi Novel Sang Pemimpi – Novel sang pemimpi ini adalah sebuah kisah persahabatan
yang berjuang untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Penulis menggambarkan bahwa
cita-cita memang harus diwujudkan dengan tekad yang kuat. Novel ini mengangkat betapa
sulitnya mendapatkan pendidikan yang layak di tanah Belitung.
Namun hal itu tak membuat para tokoh Sang Pemimpi itu lantas mundur dan menyerah
begitu saja. Mereka memiliki tekad yang kuat untuk bersekolah di SMA Negeri yang
nantinya akan menghantarkan mereka ke Kota Sorbenne, Perancis. Novel ini berceritakan
bahwa setiap orang berhak bermimpi dan memiliki cita-cita setinggi langit dan itu dibuktikan
pada kisah nyata sang penulis yang dituangkan dalam novel Sang Pemimpi.
Setelah para tokoh sang pemimpi dapat meraih cita-citanya untuk melanjutkan sekolah ke
SMA Negeri, sesungguhnya perjuangan mereka tak berhenti sampai disitu saja. Untuk
mewujudkan mimpi bersekolah di SMA Negeri pun mereka rela untuk tinggal di daerah pasar
yang kumuh. Tak berhenti perjuangan toko sang pemimpi tersebut, selain mereka tinggal
ditempat yang kumuh mereka juga bekerja sebagai kuli ngambat di pasar kumuh itu agar
mereka dapat memenuhi kebutuhan hidupnya di luar.
Kisah sang pemimpi ini di dalamnya mengangkat beberapa tokoh, seperti Arai yang hidupnya
sangat sebatang kara, lalu ada tokoh seorang Jimbron yang teguh dalam prinsip agama
Islamnya walaupun sedari kecil ia dididik oleh seorang pendeta, tak lupa tokoh Ikal yang
orangtuanya akan mengalami kebangkrutan.
Ditengah-tengah keterpurukan ini 3 Sang Pemimpi itu mulai berambisi untuk mulai berani
bermimpi, hal ini diawali dengan sosok Arai yang memulai mimpi dan kemudia disusul oleh
kedua temannya, alhasil mereka bermodal nekat dan yakin berjuang untuk meraih cita-cita
dan pergi meninggalkan kampung halaman. Uniknya lagi dalam novel ini diselingkan dengan
beberapa kisah cinta yang unik dari para Sang Pemimpi ketika mereka tengah meraih cita-
citanya.

Kelebihan
Resensi Novel Sang Pemimpi – Kelebihan yang dapat diambil dari kisah nyata dalam novel
Sang Pemimpi ini tentunya sangat banyak sekali, hal ini harus terus dikembangkan dan
ditularkan pada anak-anak muda. Novel ini mengangkat kisah bahwa kekurangan bukanlah
suatu masalah untuk mewujudkan sebuah mimpi.
Karena setiap orang berhak untuk bermimpi dan berhak pula untuk mewujudkan mimpi-
mimpinya tersebut. Dalam novel ini juga penulis menggambarkan tentang ambisi para
pemuda yang berasal dari daerah yang terpencil agar tidak takut untuk mengambil resiko,
berjuang sekeras tenaga, tidak malu untuk melakukan hal-hal yang menurut bagi sebagian
orang adalah hina (kuli ngambat), hebatnya lagi penulis menyuguhkan rasa yang sangat kuat
sehingga para pembaca yang membaca novel tersebut merasakan bagaimana rasanya dengan
kisah 3 tokoh Sang Pemimpi dalam novel tersebut.

Kekurangan
Resensi Novel Sang Pemimpi – Kekurangan yang terdapat dalam novel Sang Pemimpi ini
sebenarnya masih sedikit sama dengan kekurangan yang ada pada novel Laskar Pelangi.
Penulis seolah tidak mau memberikan waktu yang jelas sehingga para pembaca dibuat
penasaran pada tahun berapa Indonesia mengalami pemerintahan tersebut. Seolah menutupi
kesalahan yang pemerintahan buat dan jalankan. Namun semoga saja dengan hal tersebut
maka para pembaca harus lebih hati-hati dalam memilih calon pemimpin.
Resensi Novel Surat Kecil untuk Tuhan

Sinopsis
Resensi Novel Surat Kecil untuk Tuhan – Kisah yang ditulis oleh Agnes Davonner ini
menggambarkan kisah nyata dari seorang gadis remaja yang berjuang melawan kanker ganas
yang ia derita. Ketika gadis itu diprediksi bahwa umurnya sudah tidak lama lagi namun gadis
tersebut tetap menjalani aktivitasnya seperti biasa tanpa ada rasa mengeluh yang terucap dari
bibirnya. Sebut saja ia Keke, nama panggilannya ia tinggal bersama orangtua tersayangnya.
Keke adalah sosok gadis remaja yang sangat periang dan aktif dalam kegiatan intra atau
ekstra sekolah. Hal itu menyebabkan ia memiliki teman yang banyak.
Saat masa-masa dimana Keke mengetahui tentang penyakitnya dan di vonis oleh dokter tidak
akan lama lagi hidupnya, hal itu tak menggentarkan hati Keke untuk tetap terus bersekolah,
walaupun lambat laun kondisi fisiknya banyak yang berubah, kanker itu seolah menggerogoti
tubuh Keke gadis yang pintar itu, wajah Keke yang semula cantik dan berseri berubah bak
seorang monster yang mengerikan, namun hal ini tak menjadikan Keke patah semangat
dalam belajar dan menuntut ilmu. Keke juga lambat laun mengalami kerontokan pada rambut
di kepalanya karena efek kemoterapi yang ia lakukan. Maka dari itu sehari-harinya Keke
menggunakan rambut palsu.
Ketika sang Ayah melihat keadaan Keke yang semakin hari semakin memburuk kondisinya,
hal itu membuat Ayahnya tidak tega atas apa yang dialami oleh puterinya. Namun
orangtuanya pun tidak tega jika melihat Keke di operasi agar dapat menyembuhkan
wajahnya. Perjuangan Ayah Keke tak berhenti sampai disitu saja, ia terus mencari beberapa
alternatif pengobatan yang dapat membantu puterinya untuk menyembuhkan kanker yang
diidap oleh Keke. Namun hasilnya sama sekali tidak berbuah apapun, Keke masih saja terus
melemah dan memburuk dengan penyakit kankernya. Akhirnya sang Ayah mengambil
tindakan medis lagi dan Keke menjalani kemoterapi yang mengakibatkan kerontokan pada
rambut di kepalanya, namun hasil dari kemoterapi ini tidak sia-sia karena Keke berhasil
bertahan dari vonis dokter yang menyatakan bahwa dirinya akan meninggal dalam waktu
dekat.
Kebahagiaan yang menyelimuti mereka tak lama, dan dalam kisah Surat Kecil Untuk Tuhan
juga menceritakan kisah betapa setianya teman-teman Keke yang selalu mensupport dan tak
malu untuk berteman dengan Keke, setelah dinyatakan Keke sembuh dari penyakit Kanker
ganas itu tak lama kemudian Keke mengalami hal yang aneh dan tak lama dari itu setelah
dilakukan penelitian bahwa kanker ganas yang diidap oleh Keke telah mengakar pada
tubuhnya sehingga sulit untuk dimusnahkan.
Sebelum Keke meninggal dunia ia menuliskan Surat Kecil Untuk Tuhan, dan ditengah kabar
haru kepergian Keke, ada juga kabar bahagia yang datang bahwa Keke mendapatkan nilai
terbesar pada ujian akhir semester yang beberapa bulan lalu ia lalui.

Kelebihan
Resensi Novel Surat Kecil untuk Tuhan – Kelebihan dari cerita dalam novel ini adalah
penulis berhasil menghantarkan pesannya kepada pembaca, walaupun dalam bentuk yang
tersirat. Bahwa semangat hidup itu tetap harus ada sekalipun tubuh dan keadaan tidak
memungkinkan kita untuk bertahan. Melalui novel ini juga pembaca seolah mendapatkan
kekuatan yang besar dari perjuangan Keke dalam melawan kanker ganasnya.
Resensi Novel 5 CM

Sinopsis
Resensi Novel 5 cm – Novel ini berceritakan mengenai kisah 5 orang pemuda dan pemudi
yang menjalin persahabatan dan memiliki kepribadian yang berbeda. Tokoh-tokoh dalam
novel ini yang pertama adalah Riani sosok gadis cantik yang berkacamata dan memiliki otak
yang cerdas. Ia memiliki cita-cita yang tinggi ingin menjadi seorang presenter di salah satu
stasiun TV.
Tokoh selanjutnya ialah Zafran, gayanya sangat menampakkan bahwa dirinya adalah anak
band, berbadan kurus, dan sosok Zafran ini selalu menjadi pelebur suasana dalam kisah 5
sahabat dalam novel 5 CM, kemudian adalah sosok Arial yang memiliki badan sporty dan
selalu tampak rapi dalam acara apapun. Genta adalah sosok yang paling dewasa dan memiliki
jiwa kepemimpinan, rambutnya agar lurus dan berjambul, memakai kacamata dan seorang
aktifis kampus. Sosok terakhir adalah Ian, laki-laki bertubuh besar yang sangat mengidolakan
Happy Salma.
Kisah ini dimulai dari kejenuhan mereka yang selalu berkumpul bersama setiap harinya,
akhirnya mereka memiliki ambisi untuk tidak bertemu selama beberapa tahun sampai apa
yang mereka cita-citakan terwujud maka mereka akan berkumpul semacam reuni. Akhirnya
waktu itu pun tiba, mereka berhasil meraih cita-cita yang diinginkan dan merka berkumpul
untuk menanjak gunung yang sangat fenomenal di Indonesia, Gunung Mahameru. Kisah
persahabatan 5 CM dalam perjalanan menuju puncak Mahameru pun diuji, kuatnya
persahabatan mereka akhirnya berhasil menaklukan jalan yang penuh dengan perjuangan
hingga akhirnya mereka dapat sampai di puncak gunung Mahameru.

Kelebihan
Kelebihan yang dapat diambil dari novel 5 CM ini adalah mencerminkan sebuah kisah
persahabatan yang harus terpisah karena harus keluar dari zona nyaman mereka ke tempat
yang akan membawa mereka menuju kesuksesan. Kisah 5 CM ini menggambarkan
bahwasanya dengan bersama maka perjalanan yang ditempuh dan rintangan yang dihadapi
akan terasa lebih mudah, pembaca seolah dihanyutkan dengan kisah adegan 5 CM ini saat
menanjak gunung Mahameru, dan penulis sukses membuat para pembaca penasaran apa yang
terjadi selanjutnya setelah mereka sampai di puncak Mahameru.
Kekurangan
Kekurangan yang terdapat dalam novel 5 CM sejauh ini sudah cukup bagus dan baik, namun
pastinya tidak ada suatu karya yang sempurna, dalam novel ini ada beberapa bahasa yang
tidak dimengerti oleh pembaca dan ada beberapa konteks bahasa yang tidak mengalir. Novel
5 CM ini seolah menggambarkan imajinasi yang luar biasa bahwa sangat mudahnya
menggapai mimpi apa yang diidamkan tanpa melalui proses yang panjang.

Anda mungkin juga menyukai