BEEP TEST
Disusun Oleh:
Kelas : XI-BDP 1
No. Absen : 33
Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmatnya
akhirnya penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Makalah ini dibuat untuk
memenuhi tugas mata pelajaran PJOK. Dalam makalah ini, penulis akan sedikit menjelaskan
tentang “Beep Test” dengan segala permasalahannya
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan dan disusun dalam berbagai
keterbatasan. Maka dari itu, penulis mengharapkan kritik dan sarannya yang bersifat
membangun, sehingga mendorong kami untuk bisa memperbaikinya.
Penulis mengucapkan terimakasih kedapa semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalahini sehingga dapat terselesaikan dengan baik dan lancer. Penulis berharap
makalah ini bermanfaat, khususnya bagi penulis, dan umumnya bagi siapa saja yang
membacanya, aamiin.
Tri Novitasari
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................................... i
KATA PENGANTAR............................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................... 1
A. Latar Belakang.......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan....................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................ 2
A. Kesimpulan............................................................................................................... 4
B. Saran ........................................................................................................................ 4
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Olahraga mempunyai peran penting bagi kesehatan tubuh maupun organ tubuh manusia
lainnya. Dengan berolahraga maka kesehatan tubuh akan tetap terjaga. Oleh sebab itu
menimbulkan kegemaran/rasa suka untuk tetap berolahraga sangat perlu karna pada saat
sekarang ini banyak sekali hal-hal lain yang mempunyai pengaruh sangat kuat untuk
menimbulkan rasa malas dalam berolahraga, sehingga banyak saat ini diciptakan berbagai
macam bentuk permainan yang menarik yang intinya agar kita mau untuk berolahraga.
Untuk pengukuran volume oksigen maksimum (VO2Max) dapat dilakukan dengan 2 cara
yaitu menggunakan metode tes dan pengukuran melalui tes lapangan dan melalui Laboratorium
test. Laboratorium Test memiliki nilai akurasi yang tinggi karena sebelum tes dilakukan kalibrasi
terlebih dahulu untuk pendeteksian suhu, kelembaban maupun ketinggian tempat. Untuk
pengukuran volume oksigen maksimum (VO2Max) dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu
menggunakan metode tes dan pengukuran melalui tes lapangan dan melalui Laboratorium test.
Tes lapangan biasanya menggunakan alat-alat yang sederhana dan mudah dilakukan. Salah
satu tes VO2Max yang dapat di gunakan dilapangan adalah Bleep Test, yaitu lari bolak-balik
menempuh jarak 20 meter. Kelebihan tes tersebut adalah memiliki ketepatan yang tinggi, tidak
memerlukan peralatan yang mahal, prosedurnya sederhana, mudah pelaksanaannya, dan mudah
dalam penafsiran hasil tes. Tes Lapangan biasanya dilakukan dalam kelompok besar, artinya
dalam satu waktu kita dapat mengetes beberapa orang. Tes ini dilakukan diluar ruangan, sehigga
kondisi lingkungan dapat mempengaruhi hasil tes.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Beep Test
Beep test adalah uji kebugaran multistage yang hemat biaya dan praktis. Pengertian beep
test adalah sebuah metode untuk mengukur penyerapan maksimum oksigen dalam tubuh
(VO2max) dan kebugaran kardiovaskuler pada anak-anak, remaja dan dewasa. Yang dimaksud
kebugaran kardiovaskuler disini mengacu pada seberapa baik jantung, paru-paru dan berbagai
organ tubuh lainnya dalam mengonsumsi, membawa, dan menggunakan oksigen selama kita
berolahraga. Di Indonesia sendiri, beep test sering dikenal dengan sebutan lain, yaitu bleep test.
Beep test dilakukan untuk mengukur kesanggupan kerja jantung dan peru-paru secara maksimal.
Ada banyak klub dari berbagai cabang olahraga yang menggunakan bleep test sebagai cara
menghitung VO2 max atau kebugaran kardiovaskuler atletnya. Tidak hanya itu, bleep test sering
digunakan oleh berbagai organisasi di luar olahraga untuk menguji ketahanan fisik calon-calon
anggotanya, seperti kepolisian, milite, hingga pemadam kebakaran.
Prosedur pelaksanaan beep test sangat sederhana, peserta atau seseorang harus berlari
menempuh jarak 20 meter bolak-balik dari ujung ke ujung. Beep test perlu dilakukan di tempat
yang rata, seperti lapanan olahraga atau fasilitas olahraga khusus. Beep test dimulai dengan lari
pelan-pelan secara bertahap yang semakin lama semakin cepat hingga atlet tidak mampu
mengikuti irama waktu lari.
Jika kita menjadi instruktur tes ini, kita perlu mempersiapkan audio khusus untuk beep test
terlebih dahulu yang bisa diunduh di internet atau diputar lewat YouTube sebelum melakukan
cara menghitung VO2 max dengan bleep test. Perlengkapan lainnya, seperti cone dan plester,
juga diperlukan untuk menandakan jarak 20 meter. Jangan lupa untuk membawa kertas untuk
mencatat hasil peserta yang mengikuti beep test. Khusus untuk peserta beep test, kita perlu
memahami peraturannya dan mempersiapkan diri dengan melakukan pemanasan ringan untuk
meminimalisir risiko cedera.
1. Tes ini meliputi berlari terus menerus di antara dua garis yang berjarak 20 meter selama
terdengar suara “beep” yang sudah direkam sebelumnya. Itulah sebabnya tes ini sering juga
disebut beep test.
2. Peserta tes diharapkan berusaha agar dapat sampai ke ujung yang berlawanan bertepatan
dengan suara “beep” (sesuai dengan irama pada kaset atau rekaman).
3. Setiap kali suara “beep” berbunyi, peserta tes harus sudah sampai di salah satu ujung lintasan
lari yang ditempuhnya.
4. Peserta tes dilarang mendahului berlari meninggalkan garis batas sebelum suara “beep”
berbunyi. Di sini petugas wajib mengingatkan supaya peserta tes menunggu suara “beep”
berbunyi untuk melanjutkan berlari ke garis batas berikutnya.
5. Jika ada peserta yang gagal mencapai tanda 20 meter sebelum suara “beep”, ia akan
diberikan peringatan dan harus tetap berlari sehingga mencapai tanda sekaligus memacu
kecepatannya supaya tidak telat pada “beep” selanjutnya.
6. Jika peserta mengalami dua kali kegagalan secara berturut-turut, maka ia dianggap
tereliminasi dari beep test dan tanda yang ia capai terakhir kali menjadi skor dari test ini.
2
C. Cara Mengetahui Hasil Beep Test
Hasil beep test mengacu pada level atau jumlah tanda 20 meter yang ditempuh seorang peserta
sebelum ia tereliminasi. Dilansir dari Topend Sports, berikut adalah patokan sederhana mengenai hasil
beep test berdasarkan jenis kelamin untuk orang dewasa.
a. Laki-laki: >13 (sempurna), 11-13 (sangat baik), 9-11 (sedang), 5-7 (buruk), <5 (sangat buruk)
b. Perempuan: >12 (sempurna), 10-12 (sangat baik), 8-10 (baik), 6-8 (sedang), 4-6 (buruk), <4 (sangat
buruk).
Ada sejumlah faktor yang dapat mempengaruhi performa seseorang saat melakukan beep test.
Faktor-faktor tersebut meliputi:
Faktor lain yang perlu diperhatikan adalah tingkat kebugaran peserta beep test. Tes ini tidak
direkomendasikan jika kita memiliki masalah kesehatan tertentu, cedera atau tingkat kebugaran yang
kurang baik. Apabila kita tidak masuk dalam kategori tersebut, persiapkan diri kita dengan baik sebelum
menjalani beep test untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Kelemahan dari bleep test, praktek dan tingkat motivasi dapat mempengaruhi nilai
dicapai dan skor dapat subyektif. Tes ini sering dilakukan di luar ruangan, sehingga kondisi
lingkungan dapat mempengaruhi hasil. Sebagai audio, kaset dapat meregangkan dari waktu ke
waktu, kaset perlu dikalibrasi yang melibatkan timing interval satu menit dan membuat
penyesuaian dengan jarak antara penanda (sehingga semakin baru kaset atau alat audio yang
digunakan akan semakin akurat). Tidak dianjurkan untuk orang yang bermasalah kesehatan yang
cukup kronik. Keadaan psikologis yang jelek akan mempengaruhi hasil dari test ini.
3
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Alat pengembangan VO2max dengan menggunakan bleep test berbasis sensor dan
software motion analysis system berhasil di rancang dengan menghabiskan waktu 4 bulan,
bekerja sama dengan praktisi atau tekhnisi jurusan Teknik Elektro UPI. Sebelumnya software
pengetesan bleep test sudah di buat oleh mahasiswa FPOK UPI Bandung. Keuntungan software
bleep test yang di ciptakan adalah Hasil memberikan laporan hasil tes secara otomatis jika
tombol fungsi selesai sudah ditekan, tanpa harus mengetik ulang dan menkonversikan hasil bleep
test dengan tabel VO2max dari para ahli. Dari uji komparasi atau uji perbandingan bleep test
manual dengan bleep test menggunakan sensor tidak adanya perbedaan yang signifikan dari hasil
waktu bleep test manual dengan bleep test berbasis digital.Hasil analasis data Uji validitas dapat
disimpulkan bahwa pengukuran VO2max melalui bleep test berbasis sensor dan software motion
memiliki nilai validitas dan reliabilitas sangat tinggi. Maka dengan menggunakanya bleep test
berbasis sensor dan software motion analysis system ini seorang atlet akan mendapatkan hasil
yang akurat, sehingga terhindar dari kemungkinan terjadinya human eror serta proses pengetesan
dan pelaksanaanya lebih efesien.
B. Saran
Kita perlu lebih mempertahankan dan meningkatkan kebugaran jasmani dengan cara
berolah raga secara teratur sehingga dengan kebugaran tubuh yang baik, diharapkan dapat
tercapai prestasi yang lebih maksimal.