Anda di halaman 1dari 7

BEEP TEST ATAU BLEEP TEST

UNTUK MENGUKUR
KEBUGARAN FISIK ANDA

Beep test dilakukan untuk mengukur kebugaran kardiovaskuler


Table of Content

 Cara melakukan bleep test atau beep test


 Cara mengetahui hasil beep test
 Faktor-faktor yang dapat menentukan hasil beep test

Pernahkah Anda menjalani beep test sewaktu mengikuti


pelajaran olahraga di bangku SMA? Pengertian beep test adalah
sebuah metode untuk mengukur penyerapan maksimum
oksigen dalam tubuh (VO2 max) dan kebugaran
kardiovaskuler.

Yang dimaksud kebugaran kardiovaskuler di sini mengacu


pada seberapa baik jantung, paru-paru, dan berbagai organ
tubuh lainnya dalam mengonsumsi, membawa, dan
menggunakan oksigen selama Anda berolahraga.
Di Indonesia sendiri, beep test sering dikenal dengan sebutan
lain, yaitu bleep test. Di samping itu, beep test juga memiliki
berbagai nama lain yang mungkin bisa membuat Anda
bingung. Beberapa nama yang sering digunakan sebagai
pengganti beep test adalah:

 Bleep test
 Progressive Aerobic Cardiovascular Endurance Run (PACER)
test
 Multi-Stage Fitness Test (MSFT)
 20 m Shuttle Run Test (20 m SRT).

Ada banyak klub dari berbagai cabang olahraga yang


menggunakan bleep test sebagai cara menghitung VO2 max
atau kebugaran kardiovaskuler atletnya.

Tidak hanya itu, beep test sering digunakan oleh berbagai


organisasi di luar olahraga untuk menguji ketahanan
fisik calon-calon anggotanya, seperti kepolisian, militer, hingga
pemadam kebakaran.

Cara melakukan bleep test atau beep test

Peraturan beep test cukup sederhana, yaitu Anda harus berlari


dari ujung ke ujung yang berjarak 20 meter. Beep test perlu
dilakukan di tempat yang rata, seperti lapangan olahraga atau
fasilitas olahraga khusus.

Bagi Anda yang menjadi instruktur tes ini, Anda perlu


mempersiapkan audio khusus untuk beep test terlebih dahulu
yang bisa diunduh di internet atau diputar lewat YouTube
sebelum melakukan cara menghitung VO2 max dengan bleep
test.

Perlengkapan lainnya, seperti cone dan plester, juga


diperlukan untuk menandakan jarak 20 meter. Jangan lupa
untuk membawa kertas untuk mencatat hasil peserta yang
mengikuti beep test.

Khusus untuk peserta bleep test, Anda perlu memahami


peraturannya dan mempersiapkan diri dengan melakukan
pemanasan ringan untuk meminimalisir risiko cedera.

Beep test diawali dengan dua suara "beep" atau suara yang


menyatakan bahwa tes dimulai. Selanjutnya, Anda harus
mencapai tanda yang berjarak 20 meter sebelum atau suara
"beep" terdengar.

Di saat atau sesudah suara "beep" yang sama (bukan


sebelum), Anda perlu berlari ke arah sebaliknya menuju ke
tanda awal, dan harus sampai sebelum atau saat bunyi "beep"
selanjutnya terdengar. Jika peserta sudah mencapai tanda 20
meter sebelum suara "beep" terdengar, ia harus menunggu
suara "beep" tersebut sebelum melanjutkan lari ke arah
sebaliknya.

Tingkat kesulitan atau level beep test akan terus berubah di


setiap menitnya (per 1 menit). Perubahan ini ditandai dengan
suara atau dua "beep" yang menandakan peningkatan
kecepatan sekitar 0,5 km/h dan jarak di antara suara "beep"
menjadi semakin dekat.
Jika ada peserta bleep test yang gagal mencapai tanda 20 meter
sebelum suara "beep", ia akan diberikan peringatan dan harus
tetap berlari hingga mencapai tanda sekaligus memacu
kecepatannya supaya tidak telat pada "beep selanjutnya.

Jika peserta mengalami dua kali kegagalan secara berturut-


turut, maka ia dianggap tereliminasi dari beep test dan tanda
yang ia capai terakhir kali menjadi skor dari tes ini.

Cara mengetahui hasil beep test

Hasil beep test mengacu pada level atau jumlah tanda 20 meter


yang ditempuh seorang peserta sebelum ia tereliminasi.

Dilansir dari Topend Sports, berikut adalah patokan sederhana


mengenai hasil beep test berdasarkan jenis kelamin untuk
orang dewasa.

 Laki-laki: >13 (sempurna), 11-13 (sangat baik), 9-11 (baik), 7-9


(sedang), 5-7 (buruk), <5 (sangat buruk)
 Perempuan: >12 (sempurna), 10-12 (sangat baik), 8-10 (baik),
6-8 (sedang), 4-6 (buruk), <4 (sangat buruk).

Faktor-faktor yang dapat menentukan hasil beep


test

Ada sejumlah faktor yang dapat memengaruhi performa


seseorang saat melakukan bleep test. Faktor-faktor tersebut
meliputi:

 Teknik, seperti efisiensi dalam berlari dan berputar


 Kapasitas anaerobik
 Kemampuan motorik dan kognitif (terutama pada anak-anak)
 Motivasi dan dinamika sosial
 Lingkungan (cuaca, ketinggian, dan sebagainya)
 Perlengkapan olahraga dan permukaan lapangan
 Tujuan dan konteks dari beep test
 Seberapa familiar dengan beep test dan instruksinya.

Faktor lain yang perlu diperhatikan adalah tingkat kebugaran


peserta bleep test. Tes ini tidak direkomendasikan jika Anda
memiliki masalah kesehatan tertentu, cedera, atau tingkat
kebugaran yang kurang baik.

Apabila Anda tidak masuk dalam kategori tersebut, persiapkan


diri Anda dengan baik sebelum menjalani bleep test untuk
mendapatkan hasil yang maksimal.
PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN EKONOMI

NAMA
MUHAMMAD ARUN
KELAS XII SMUrP 1

Tahun pelajaran 2023 / 2024

Anda mungkin juga menyukai