Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

PEMERIKSAAN PRAPARTISIPASI
KEBUGARAN FISIK

OLEH:
1. Astrid Cornelia Rachela Chandra
2. Dhiya Rio Khanza Nabilla
3. Levia Chandra Danika
4. Muhammad Fakhrizal Ghani

Modul Elektif Kedokteran Olahraga UKDW


Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan
Universitas Gadjah Mada
2022/2023
A. Teknis Pelaksanaan
1. Praktikum dapat dikerjakan secara berkelompok maksimal 4 orang.
2. Carilah 1 orang dan lakukanlah pemeriksaan prapartisipasi pada orang
tersebut.
a. Isilah kuesioner PAR-Q & YOU
b. Isilah AHA/ACSM Health/Fitness Facility Preparticipation Screening
Questionnaire.
c. Lakukanlah 6 minutes walking test (buatlah lintasan sepanjang 15 meter)
(Anda tidak perlu melakukan pemeriksaan saturasi oksigen. Jika Anda
tidak dapat melakukan pemeriksaan tekanan darah karena tidak memiliki
sphygmomanometer, pemeriksaan ini dapat dilewatkan dengan
mencantumkan keterangan (tidak dapat dilakukan karena ….).

B. Hasil
Hasil Pemeriksaan Prapartisipasi

1. Kuesioner PAR-Q & YOU

Jumlah jawaban iya: 0 (tidak ada)


2. Kuesioner AHA/ACSM Health/Fitness Facility Preparticipation Screening
Questionnaire

Hasil kuesioner: tidak ada gejala atau riwayat kelainan kardiovaskular


Petugas penghitung : Astrid Cornelia Rachela Chandra
Waktu tes : 6 menit

Nama : Levia Chandra Danika


Jenis kelamin : Perempuan
Usia : 20 tahun
Ras : Jawa
Tinggi badan : 164 cm
Berat badan : 68 kg
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Obat yang diminum sebelum tes (dosis dan waktu) : Tidak ada
Suplementasi oksigen selama tes: Tidak / Ya, …….. L/menit, tipe

Awal Akhir tes

Waktu tempuh 6 menit

Frekuensi nadi (x/menit) 83 bpm 135 bpm

Dispneu (Borg Scale) 0

Kelelahan (Borg Scale) 0

Jarak Tempuh (meter) 480 meter

SpO2 (%) - -

Berhenti atau beristirahat sebelum 6 menit? Tidak / Ya, alasan


………………………………
Gejala lain di akhir tes: tidak ada
Jumlah putaran: 16 (x 30 meter) + putaran akhir 0 meter = 16 putaran (480 meter)
Total jarak berjalan dalam 6 menit: 480 meter
Prediksi jarak yang dapat ditempuh: 524,087 m
Persentase prediksi: 91,587 M
Catatan pemeriksa: -

C. Pembahasan
a. Tujuan dilakukannya pemeriksaan pra partisipasi
Menurut (Afriwardi, 2011), ada beberapa tujuan dilakukannya pemeriksaan
pra partisipasi antara lain sebagai berikut:
1. Menilai kesiapan fisik dari naracoba untuk berpartisipasi dalam
aktivitas olahraga tertentu.
2. Mendeteksi penyakit atau kondisi medis naracoba yang tidak diketahui
sebelumnya.
3. Mencegah terjadi nya cedera saat olahraga.
4. Memberikan rekomendasi dan saran tentang aktivitas olahraga yang
sesuai dengan keadaan individu.
b. Alasan dan arti dari hasil pemeriksaan pra partisipasi naracoba
● Kuesioner PAR-Q & YOU
Physical Activity Readiness Questionnaire (PAR-Q) adalah kuesioner
sederhana yang digunakan untuk mengevaluasi kesiapan seseorang untuk
berpartisipasi dalam aktivitas fisik atau program latihan. Tujuannya adalah
untuk melindungi individu dari potensi cedera atau komplikasi kesehatan
yang dapat timbul akibat terlibat dalam aktivitas fisik yang tidak sesuai
dengan kondisi kesehatan mereka. Hasil tes dapat dijadikan dasar untuk
merekomendasikan apakah seseorang dapat melakukan aktivitas fisik atau
membatasi aktivitas fisik untuk keamanan (Thomas, et al., 2019).

Berdasarkan jawaban naracoba pada kuesioner PAR-Q & YOU,


didapatkan jumlah jawaban iya yang dipilih naracoba adalah nol (tidak
ada). Dengan demikian, naracoba dibebaskan untuk melakukan aktivitas
fisik.
● Kuesioner AHA/ACSM Health/Fitness Facility Preparticipation Screening
Questionnaire
Hasil kuesioner: tidak ada gejala atau riwayat kelainan kardiovaskular
Kuesioner ini dirancang untuk mengumpulkan informasi tentang
kesehatan dan kebugaran naracoba sebelum memulai program kebugaran
atau berpartisipasi dalam kegiatan fisik (RIEBE et al., 2015).
Berdasarkan jawaban kuesioner naracoba dengan hasil yang
didapatkan adalah tidak ada gejala atau riwayat kelainan
kardiovaskular dapat diartikan bahwa naracoba ini dapat berolahraga
secara aman tanpa perlu konsultasi dengan dokter atau penyedia layanan
kesehatan lainnya sebelum mengerjakan latihan olahraga.
● 6-Minute Walking Test
6 minute walking test merupakan evaluasi umum yang digunakan untuk
mengukur kapasitas latihan fungsional dan daya tahan pada individu dengan
berbagai kondisi kesehatan.
Dari hasil penghitungan pada probandus didapatkan data probandus
perempuan berusia 20 tahun dengan tinggi badan 164 cm, berat badan 68 kg,
tekanan darah 110/80 mmHg, dan sebelum tes tidak ada mengkonsumsi obat.
Pada awal test 6 minute walking test didapatkan frekuensi nadi (x/menit)
83 bpm dan mendapatkan hasil akhir 135 bpm. selama 6 menit probandus
mampu mencapai jarak tempuh 480 meter tanpa adanya istirahat dengan
prediksi jarak yang dapat ditempuh 524,087 m . setelah melakukan kegiatan
probandus tidak mengeluhkan adanya gejala.
Dapat disimpulkan hasil dari 6 minute walking test pada probandus cukup
baik.

c. Rencana tindak lanjut yang disarankan pada naracoba


● Tetapkan tujuan jangka pendek dan jangka panjang : Berdasarkan hasil
tes kebugaran naracoba diharapkan menetapkan tujuan untuk hasil
yang diharapkan.
● Rencanakan program latihan: Buat rencana latihan yang sesuai dengan
tujuan naracoba. Pertimbangkan untuk menggabungkan latihan kardio,
latihan kekuatan dan latihan fleksibilitas ke dalam rutinitas,
● Pertimbangkan asupan nutrisi yang seimbang untuk mempertahankan
fisik yang baik.
● Tetap konsisten untuk menjaga kebugaran secara teratur
● Lakukan tes kebugaran secara berkala untuk menambah motivasi
tambahan.
DAFTAR PUSTAKA
Afriwardi. (2011). Ilmu Kedokteran Olahraga. Penerbit Buku Kedokteran EGC; Jakarta.
Riebe, D., Franklin, B.A., Thompson, P.D., Garber, C.E., Whitfield, G.P., Magal, M. And
Pescatello, L.S. (2015). Updating ACSM’s Recommendations for Exercise
Preparticipation Health Screening. Medicine & Science in Sports & Exercise, 47(11),
pp.2473–2479. doi:https://doi.org/10.1249/mss.0000000000000664.
Thomas, S., Reading, J., & Shephard, R. J. (1992). Revision of the Physical Activity
Readiness Questionnaire (PAR-Q). Canadian journal of sport sciences = Journal
canadien des sciences du sport, 17(4), 338–345.

Anda mungkin juga menyukai