Anda di halaman 1dari 8

Analisis Indeks Kebugaran Tubuh Seseorang

8 April 2015

Analisis Indeks Kebugaran Tubuh Seseorang


Aulia Citra K. Y (081311733009), Riza Umi Nurjannah (081311733021), Arreta Hestinola S
(081311733016), Grendy Firmanda (081311733019), Fitriya (081311733035), Bonifasius Ardy (081311733044),
Widi Wulan P (081311733046), Fathania Nabila (081311733059), Muhammad Abdul Manaf
(081311733064).

Program Studi S1-Teknobiomedik


Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga
Surabaya
ABSTRAK
Kebugaran adalah kemampuan tubuh untuk melakukan kegiatan sehari-hari tanpa
menimbulkan kelelahan fisik dan mental yang berlebihan. Kebugaran kardiovaskuler
respirasi dapat diketahui dengan mengukur Indeks Kebugaran Badan atau VO2. Tujuan dari
percobaan ini adalah untuk mengetahui parameter, metoda (cara ) pengukuran , dan makna
dari hasil pengukuran dari parameter dalam pemeriksaan kebugaran kardiovaskular respirasi
. Serta mampu menganalisis kelemahan dan kelebihan dari metode pemeriksaan kebugaran
kardiovaskular-respirasi , dan mampu mengajukan usulan perbaikan terhadap peneriksaan
fungsi kebugaran supaya mendapat hasil yang maksimal pada pemeriksaan selanjutnya.
Percobaan mengenai Indeks Kebugaran ini dilakukan di Laboratorium Fisiologi
Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga pada tanggal 8 April 2015. Percobaan indeks
kebugaran ini memakai dua metode yang berbeda. Yakni metode Harvard Step Up Test dan
metode Ergocycle Astrand.
Pada pengukuran IKB dengan metode Ergocycle Astrand diketahui VO2 max per Kg
BB probandus adalah 40 dengan klasifikasi Average, karena probandus melakukan olahraga
ringan 1-2 kali seminggu.
Pada Harvard Step Up Test IKB probandus dengan cara cepat 20,38 atau lambat 24,34
dengan nilai kurang. Hal ini disebabkan probandus mengikuti gaya sedentary life.
Selain metode yang telah dilakukan, pemeriksaan dapat dilakukan dengan metode lain
yaitu latihan fisik sederhana sehari-hari seperti latihan naik turun tangga, lari jarak dekat dan
menengah, push up, dan lain sebagainya
Kata Kunci : Indeks, Kebugaran, Ergocycle Astrand, Harvard Step Up Test

1. PENDAHULUAN
Dewasa ini manusia semakin sibuk dengan pekerjaannya masing- masing untuk
meningkatkan kualitas hidupnya. Dalam pola kehidupan yang semakin modern, serba
cepat, sistematik dan mekanis yang menuntut masyarakat untuk selalu siap dan
berada dalam kondisi tubuh yang bugar. Kondisi kebugaran seseorang merupakan
salah satu faktor yang menentukan tingkat kesehatannya. Dengan kondisi yang
bugar, kita dapat melakukan aktivitas dengan baik dan dapat terhindar dari berbagai
penyakit.

Analisis Indeks Kebugaran Tubuh Seseorang


8 April 2015
Kebugaran adalah kemampuan tubuh untuk melakukan kegiatan sehari-hari
tanpa menimbulkan kelelahan fisik dan mental yang berlebihan. Kebugaran yang
dibutuhkan setiap orang berbeda ditentukan dari beratnya aktivitas yang dilakukan.
Semakin berat aktivitas yang dilakukan seseorang, semakin tinggi tingkat kebugaran
yang dibutuhkan, dan ketika seseorang mampu melakukan aktivitas tanpa merasakan
kelelalahan, saat itulah seseorang tersebut dapat dikatakan bugar. Tingkat kebugaran
dapat dilakukan dengan berbagai macam test kebugaran diantaranya tes naik turun
tangga dengan metode Harvart dan tes ergocycle metode Astrand .tujuan dari kedua
pemeriksaan tes kebugran tersebut adalah mencari indeks kebugaran badan serta nilai
VO2max . Pada pemeriksaan kali ini akan membahas tentang indeks kebugaran
dengan metode tersebut
Dari pemeriksaan kebugaran ini diharapkan mahasiswa mengetahui parameter,
metoda (cara ) pengukuran , dan makna dari hasil pengukuran dari parameter dalam
pemeriksaan kebugaran kardiovaskular respirasi . Serta mampu menganalisis
kelemahan dan kelebihan dari metode pemeriksaan kebugaran kardiovaskularrespirasi , dan mampu mengajukan usulan perbaikan terhadap peneriksaan fungsi
kebugaran supaya mendapat hasil yang maksimal pada pemeriksaan selanjutnya.
.
2. METODE
Percobaan ini dilakukan di Laboratorium Fisiologi Fakultas Kedokteran
Universitas Airlangga pada tanggal 8 April 2015. Percobaan indeks kebugaran ini
memakai dua metode yang berbeda. Yakni metode Harvard Step Up Test dan metode
Ergocycle Astrand. Alat dan bahan yang digunakan dalam metode Harvards Step Up
adalah bangku Harvard berukuran 19 inch untuk laki-laki dan 17 inch untuk
perempuan, metronome, stop watch, barometer, dan thermometer ruangan.
Alat dan bahan yang digunakan pada Ergocycle Astrand adalah sepedaMonarch, stethoscope, stopwatch, tensimeter, metronome, timbangan badan, table
koreksi faktor, monogram Astrand, barometer, dan thermometer ruangan.
Adapun prosedur untuk percobaan ini sebagai berikut;
2.1 Prosedur Pelaksanaan Ergocycle Astrand
Sebelum melakukan percobaan, probandus diminta untuk menandatangani
surat pernyataan bahwa dia sedang dalam keadaan sehat dan tidak memiliki
penyakit yang terkait dengan kontra indikasi pemeriksaan (lihat lampiran).
Setelah itu probandus diukur BB, tinggi badan, umur, makan/minum manis
terakhir, dan tekanan darahnya.
Chest band atau Polar heart rate (HR) meter dipasang kemudian dilihat
heart rate istirahat probandus. Setelah itu probandus diminta untuk duduk di
sepeda-Monarch kemudian dilakukan pemanasan kurang lebih lima menit
dengan mengayuh sepeda dengan kecepatan konstan 50rpm dengan beban
dinaikkan secara bertahap hingga mencapai 300 kpm (1Kp).
Setelah itu barulah percobaan dimulai. Beban yang digunakan adalah 600
kpm (2 Kp) untuk laki laki dan 450 kpm (1, 5 Kp) untuk perempuan dengan

Analisis Indeks Kebugaran Tubuh Seseorang


8 April 2015
kecepatan 50rpm konstan selama lima menit. HR setiap menitnya dicatat dan
dipantau. Saat selisih HR pada menit ke 5 dan menit ke 6 lebih dari 5 bpm
sepeda dikayuh kembali. Saat HR mencapai 170 bpm atau mahasiswa
mengeluh/tampak kesakitan seperti nyeri dada, sesak atau sinosis percobaan
dihentikan.
2.2 Harvard Step Up Test
Sebelum melakukan percobaan, probandus diminta untuk menandatangani
surat pernyataan bahwa dia sedang dalam keadaan sehat dan tidak memiliki
penyakit yang terkait dengan kontra indikasi pemeriksaan (lihat lampiran).
Setelah itu probandus ditanya makanan/minuman manis terakhir yang dia
santap. Tekanan atmosfer, suhu ruangan, dan kelembapan udara juga dicatat.
Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara probandus naik turun pada bangku
harvart (48,24 cm untuk laki-laki dan 43,16 cm untuk perempuan) dengan
mengikuti irama dari metronom ( frekuensi 120 kali per menit) selama 5 menit .
Setelah pemeriksaan selesai probandus diminta untuk duduk dan pemeriksa
menjalankan stopwatch untuk menghitung frekuensi denyut nadi setelah naik
turun bangku pada saat pemulihan tersebut . Hal yang perlu diperhatikan adalah
durasi probandus naik turun bangku, dan frekuensi denyut nadi per 30 detik
setelah naik turun bangku tersebut (masa pemulihan).
3. HASIL
Hasil dari percobaan penentuan indeks kebugaran dengan dua metode diatas
dapat dilihat dibawah ini.
Ergocycle Astrand
VO2 max
Correction of VO2 max
VO2 max per kg BW
Classification

2,4 l/m
2,52 l/m
40
Average

Harvard Step Up Test


Nilai & kategori IKB cara
20,38
cepat
kurang
Nilai & kategori IKN cara
24,34
lambat
kurang

4. PEMBAHASAN
4.1 Indek Kebugaran Menggunakan Metode Ergocycle Astrand
Ergocycle adalah sepeda yang dirancang untuk tes kebugaran dengan
memberikan pembebanan pada kayuhannya dengan satuan Kpm. Semua
kondisinya dapat di atur sesuai dengan keinginan. Mulai dari kecepatan roda
dalam satuan rpm, berat beban dan lain-lain. Alat ini juga dapat mengetahui heart
rate pemakainya dengan cara pemakainya harus menggunakan Polar Heart Rate
meter yang dipasangkan pada tubuh pemakai (bagian dada dan menyentuh kulit).

Analisis Indeks Kebugaran Tubuh Seseorang


8 April 2015
Yang menjadi penentu pada tes kebugaran metode ini adalah berat beban dan
frekuensi denyut nadi praktikan selama percobaan dilakukan.
Praktikan yang diukur pada tes Ergocycle Astrand ini berjenis kelamin lakilaki yang berumur 20 tahun berprofesi sebagai mahasiswa. Sebelum tes dimulai,
praktikan sudah menandatangani surat pernyataan bahwa dia dalam keadaan
sehat dan tidak memiliki penyakit terkait kontra indikasi percobaan.
Data yang digunakan merupakan data tunggal tanpa pengulangan. Praktikan
melakukan olahraga ringan 1-2X seminggu. Praktikan juga perokok aktif. HR
sebelum pretest diketahui 101 bpm sedangkan beban yang diberikan bertahap
dari 300 kpm hingga 600 kpm hingga 8 menit dengan kecepatan konstan pada 50
rpm. Setiap menit HR (heart rate) praktikan dicatat.
Dari analisis data diketahui bahwa VO2 max yang dimiliki oleh praktikan 2.4
l/min dengan faktor koreksi umur 1.05. Faktor koreksi ini didapatkan dari
Astrand (1970). Sehingga didapatkan VO2 max koreksi adalah 2.52 l/min. VO2
max adalah kaasitas maksimum tubuh seseorang untuk mentransport dan
menggunakan oksigen selama aktivitas atau latihan fisik.
Dengan berat badan 63 kg didapatkan VO2 max per Kg BW adalah 40.
Dengan melihat klasifikasi VO2 max relative per kg BB dari Fitness and
Recreation Center Male, non athlete diketahui bahwa praktikan ini kondisi VO2
max nya adalah Average.
Hal ini disebabkan meski probandus merokok, dia masih melakukan olahraga
ringan 1-2 kali seminggu. Selain itu dari data probandus juga mengatakan bahwa
frekuensi dia merokok rendah dalam sehari.
Pada saat percobaan ini ditemui anomali, yakni penurunan HR dari 162 bpm
pada menit ke 6 menjadi 145 bpm pada menit ke 7, terus naik menjadi 147 bpm
pada menit ke 8. Hal ini dimungkinkan dari aspek fisiologis sendiri probandus,
karena pengukuran menggunakan Polar Heart Rate. Namun hal ini juga bisa
disebabkan alatnya yang mulai rusak.
4.2 Indeks Kebugaran Menggunakan Metode Harvard Step Up Test
Probandus yang digunakan dalam pemeriksaan ini adalah laki-laki
berumur 19 tahun dengan tinggi 166 cm. Makanan yang dia makan terakhir
sebelum melakukan
praktikum adalah kue roll. Setelah melakukan
penandatanganan surat pernyataan dan pengukuran denyut nadi istirahat,
probandus mulai melakukan pengukuran indeks kebugaran dengan metode
Harvard Step Up Test .
Dari waktu yang diberikan, yakni 5 menit. Probandus hanya sanggup
melakukan proses ini selama 1 menit 14 detik aau 74 detik.
Setelah dilakukan perhitungan untuk IKB baik cara lambat dan cara cepat,
ditemukan bahwa IKB probandus ini adalah 24,34 untuk cara lambat dan 20,38
untuk cara cepat. Kedua IKB ini menunjukkan nilai kurang.

Analisis Indeks Kebugaran Tubuh Seseorang


8 April 2015
Sehingga IKB yang dihasilkan menunjukan nilai dibawah 50 dan dapat
disimpulkan probandus memiliki kebugaran yang kurang. Hal ini dapat disebabkan
kurangnya latihan atau olahraga yang dibenarkan oleh probandus, bahwa dia memang
memiliki gaya hidup sedentary.

5. SIMPULAN
Berdasarkan pemeriksaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
Pemeriksaan kebugaran seseorang dapat dilakukan dengan metode Harvard Step
Up Test (percobaan naik turun bangku) dan Ergocycle Astrand.
Parameter yang perlu diperhatikan pada percobaan Harvard Step Up Test
(percobaan naik turun bangku) adalah waktu lama kerja dan frekuensi nadi
sedangkan parameter pada percobaan Ergocycle Astrand yaitu besar beban dan
frekuensi denyut jantung/nadi.
Pada pengukuran IKB dengan metode Ergocycle Astrand diketahui VO2 max
per Kg BB probandus adalah 40 dengan klasifikasi Average, karena probandus
melakukan olahraga ringan 1-2 kali seminggu.
Pada Harvard Step Up Test IKB probandus dengan cara cepat 20,38 atau lambat
24,34 dengan nilai kurang. Hal ini disebabkan probandus mengikuti gaya
sedentary life.
Selain metode yang telah dilakukan, pemeriksaan dapat dilakukan dengan
metode lain yaitu latihan fisik sederhana sehari-hari seperti latihan naik turun
tangga, lari jarak dekat dan menengah, push up, dan lain sebagainya
6. UCAPAN TERIMAKASIH
Terimakasih kami ucapkan kepada Departemen Ilmu Faal Fakultas Kedokteran
Universitas Airlangga yang telah memberikan kesempatan menggunakan fasilitas
praktikum di laboratorium fisiologi.
7. DAFTAR PUSTAKA

Ashadi K. 2009. Handout mata kuliah tes dan pengukuran penjas semester genap
2008/2009 Universitas Negeri Surabaya Fakultas Ilmu Keolahragaan jurusan
Pendidikan Kepelatihan Olahraga 2009
Departemen Kesehatan RI. 2009. Pedoman pembinaan kebugaran jasmani jemaah haji
bagi petugas kesehatan di Puskesmas.
Dhanutirto H. 1970. Kesanggupan Badan. Diserta untuk memperoleh gelar Dotor data
Ilmu Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta
Ganong, WF (1999). Review of Medical Physiology. 19th Edition., Appleton & Lange A
Simon & Schuster Co., Los Altos, California.

Analisis Indeks Kebugaran Tubuh Seseorang


8 April 2015
Guyton, AC. and Hall, JE (1999). Textbook of Medical Physiology. 9th Edition., W.B.
Saunders Co., Philadelphia.
Marieb, EN (1992). Human Anatomy and Physiology. 2nd Edition., The
Benyamin/Cummings Publishing Co. Inc., California.
Pusat Kesegaran Jasmani dan Rekreasi, 1992. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Robergs AR., Keteyian SJ., Fundamentals of exercise physiology for fitness,
performance and health. 2nd edition. 2003. Mc Graw Hill: United States of America
Storer, James A. Davis, dan Vincent J. Caiozzo. 1989. Accurate Prediction of VO2 max
in cycle ergometry. Journal of Medicine and Science of Sport and Exercise. Vol. 22
No. 5
Wilmore JH., Costill DL., Kenney WL. Physiology of sport and exercise. 4th edition.
2008. United States of America

Analisis Indeks Kebugaran Tubuh Seseorang


8 April 2015
LAMPIRAN:

Ergocycle Astrand
Jenis kelamin
Pekejaan
Umur
Berat badan
Tinggi badan
Tanggal tes

: Laki-laki
: Mahasiswa
: 20 tahun
: 63 kg
: 162 cm
: 8-04-2015

2,52 1000
63

= 40
Classification VO2max = Average

Harvard Step Up Test


Indeks Kebugaran Badan
IKB (CARA LAMBAT)
IKB=

100
2 ( )

2 152

= 24,34
IKB (CARA CEPAT)
IKB =

100

5,5 ( 30" )

=
Work load = 2 kpm
Pulse rate :
1 = 126 bpm
2 = 135 bpm
3 = 144 bpm
4 = 146 bpm
5 = 152 bpm
6 = 162 bpm
7 = 145 bpm
8 = 147 bpm
VO2 max = 2,4 liter/min
Correction of age = 1,05
Correction of VO2 max
= 2,4 x 1,05 = 2,52 liter/min
VO2 max per kg BW

74 100

74 100
5,5 66

= 20,38
DATA

MAHASISWA
COBA

Nama
Umur (th)
L/P
Pekerjaan
BB (kg)
TB (cm)
Makan/minum
manis terakhir
Habitation
category
HR istirahat (
x/menit)
Lama test (detik)
1 - 1,5
2 - 2,5
3 3,5
Nilai & kategori
IKB cara cepat
Nilai & kategori
IKB cara lambat
P atm
Suhu ruangan
Kelembapan

Bonifasius Ardy
19 tahun
L
Mahasiswa
68,5
166
Air putih, kue roll
manis
1
71/menit
00:01:14
66
41
45
20,38
24,34

16C

Analisis Indeks Kebugaran Tubuh Seseorang


8 April 2015

Anda mungkin juga menyukai