Anda di halaman 1dari 15

KEBUGARAN JASMANI

(Tes Kebugaran Jasmani)

MATA
MATA KULIAH
KULIAH KEBUGARAN
KEBUGARAN JASMANI
JASMANI
MKU 6215 – 100063
MKU 6215 – 100063
PERTEMUAN
PERTEMUAN KE KE 5
5 (lima)
(lima)
BAGAIMANA UNTUK MENGETAHUI
STATUS ATAU TINGKAT
KEBUGARAN JASMANI
SESEORANG?
Kebugaran jasmani digolongkan
menjadi 3 kelompok yaitu:
• Kebugaran statis: keadaan seseorang yang bebas dari penyakit dan
cacat atau disebut sehat
• Kebugaran dinamis: kemampuan seseorang bekerja secara efisien
yang tidak memerlukan keterampilan khusus, misalnya berjalan,
berlari, melompat dan mengangkat
• Kebugaran motoris: kemampuan seseorang bekerja secara efisien
yang menuntut keterampilan khusus. Bisaanya untuk atlet contoh;
pemain bola voli harus memiliki power yang besar agar dapat
melakukan smesh dengan keras, pemain sepak bola harus memiliki
kecepatan berlari sambil mengiring bola, seorang pelari harus
memiliki teknik berlari yang benar untuk memenangkan lomba
Doko Pekik (2004: 3
KEBUGARAN MOTORIS
• Harus dimiliki oleh seorang atlet
KEBUGARAN STATIS DAN DINAMIS
Bagi masyarakat umum untuk mengetahui status atau tingkat
kebugaran jasmani (statis dan dinamis) diperlukan tes dan
pengukuran khususnya untuk jantung-paru
(Gunar Erikssen 2001 : 571)

Physical fitness atau kebugaran jasmani merupakan istilah yang


mengambarkan kapasitas aerobik maksimal yang disesuaikan dengan ukuran
dan komposisi tubuh, merupakan ukuran terintegrasi dari kardiorespirasi
dan fungsi neuromuscular-skeletal, transportasi dan pengiriman oksigen,
serta psikologis.

Gunar Erikssen (2001: 571)


TES, PENGUKURAN DAN EVALUASI

• Tes merupakan suatu instrument yang digunakan untuk


memperoleh informasi mengenai individu, atau objek,
instrumen tersebut dapat dalam bentuk form pertanyaan,
observasi dalam penampilan fisik, dan perilaku.
• Pengukuran merupakan pengumpulan informasi sebagai
dasar pengambilan informasi
• Evaluasi merupakan pernyataan mengenai kualitas, kebaikan.
Kelebihan, nilai, atau kelayakan mengenai apa yang telah
diukur dan berimplikasi pada pembuatan keputusan.

Ngatman dan Fitria (2017)


Macam Macam Tes
Kebugaran Jasmani
• Cooper Test 12 menit
• Cooper Test 2,4 km
• TKJI (Tes Kebugaran Jasmani Indonesia)
• Harvard Step Test
• Bleep Test (shuttle run)
• Dan lain lain
Pengukuran Tingkat Kebugaran Jasmani
Metode Rockport
(berlari jogging/ jalan cepat sepanjang
1600 meter)
• Tujuan: mengukur kemampuan fisik dan kebugaran jasmani seseorang
dan sebagai acuan untuk menentukan aktifitas yang perlu dilakukan
• Sebelum melakukan tes perlu diketahui peserta layak atau tidak
melakukan tes rockport dengan mengisi Par Q Test (Physical Activity
Readiness Questionnaire) sebagai upaya screening awal sebelum
melakukan tes.
• Sebaiknya sebelum melakukan test peserta di ukur tinggi badan dan
berat badan untuk mengetahui IMT (indek massa tubuh) untuk
mengetahui status gizi seseorang, diukur tekanan darah dan denyut
nadi.
Pengukuran Tingkat Kebugaran Jasmani
Metode Rockport
• Sebelum peserta melakukan test di wajibkan untuk pemanasan
dan peregangan seluruh tubuh, terutama otot tungkai dan
dilanjutkan dengan aerobik ringan seperti jalan kaki dan jogging
ringan
• Peserta melakukan jalan cepat atau jogging sejauh 1600 meter
dan di catat waktu tempuh yang didapat.
• Waktu yang dicapai peserta dalam menyelesaikan lari sepanjang
1.600 meter tersebut dikonversikan ke dalam tabel hubungan
waktu tempuh – VO2 Max untuk mengetahui VO2 Max peserta.
• Setelah mengetahui VO2 Max peserta, kemudian nilai VO2 Max
digunakan untuk mengetahui tingkat kebugaran jasmani jantung
paru sesuai dengan jenis kelamin dan kelompok umur
Setelah peserta tes mengetahui
tingkat kebugaran jasmaninya
dapat dijadikan pedoman
informasi tentang program
latihan fisik seperti apa yang
tepat untuk peserta tersebut
HALLO BAGAIMANA
DENGAN KELAS INI?????

• Untuk kelas ini bagaimana keadaan temen


temen mahasisawa apakah bugar?
• Apakah ada yang sering mengantuk klu kuliah
atau bahkan tertidur dikelas?
• Atau ada yang setelah kuliah dari pagi sampai
sore merasa capek sekali atau sebaliknya?
• Atau pada semangat terus klu kuliah?????
Djoko Pekik (2004) Pedoman Praktis Berolahraga untuk Kebugaran
dan Kesehatan. Yogyakarta: Andi Offset
Gunnar Erikssen (2001) Physical Fitness and Changes in Mortality
The Survival of the Fittest. Sports Med 2001; 31 (8): 571-576 0112-
1642/01/0008-0571/$22.00/0
Ngatman dan Fitria (2017) Tes dan Pengukuran untuk Evaluasi
dalam Pendidikan Jasmnai dan Olahraga. Yogyakarta: Fadilatama

Anda mungkin juga menyukai