Anda di halaman 1dari 23

OLAHRAGA DAN

OLAHRAGA KESEHATAN
Oleh :
Jejen jaenal fajri
• Dari sudut pandang ilmu faal olahraga,
olahraga adalah serangkaian gerak raga yg
teratur dan terencana yg dilakukan orang
dengan sadar untuk meningkatkan
kemampuan fungsionalnya.
OLAHRAGA KESEHATAN
• Pesantai adalah orang yg tidak melakukan olahraga
sehingga cenderung kekurangan gerak.
• Pelaku olahraga kesehatan adalah orang yg tidak
kekurangan gerak tetapi bukan pula pelaku olahraga
berat.
• Olahraga yg di anjurkan untuk kesehatan adalah
aktivitas gerak raga dengan intensitas yang setingkat
diatas intensitas gerak raga yg biasa dilakukan untuk
keperluan pelaksana tugas kehidupan sehari-hari.
• Sifat atau ciri umum olahraga kesehatan ialah:
 Massal.
 Mudah.
 Murah.
 Meriah.
 Manfaat dan aman.
• Pengertian sehat dalam kaitannya dengan
pembicara Ilmu faal olahraga terbatas pada
sehat jasmani yaitu:
SEHAT = SEJAHTERA + BEBAS
jasmani jasmani penyakit
cacat
kelemahan
• Fungsi alat-alat tubuh berubah-ubah dari
keadaan istirahat tidur sampai keadaan kerja
maximal.
• Bila fungsi alat-alat tubuh normal pada
keadaan istirahat disebut sehat statis.
• Bila juga normal pada keadaan kerja/erak
disebut sehat dinamis.
• Olahraga kesehatan melatih fungsi alat-alat tubuh
secara bertahap agar tetap normal pada waktu
bergerak dan dengan sendirinya juga akan tetap
normal pada waktu istirahat.
• Jadi olahraga kesehatan membuat orang menjadi
lebih mampu bergerak, menjadi tidak mudah lelah.
• Gerak merupakan tanda kehidupan yg terpenting!
Oleh karena itu bergeraklah untuk lebih hidup,
jangan hanya bergerak karena masih hidup!
• Olahraga kesehatan merupakan kegiatan
jasmaniah yang dilakukan oleh sekumpulan
orang-orang yang tergabung dalam:
- Klub jantung sehat,
- Sanggar senam,
- Pusat kesehatan olahraga (Sport Health
Centre),
- Pusat kebugaran jasmani (Fitness centre).
SASARAN OLAHRAGA KESEHATAN
Ada 3 tahapan sasaran olahraga kesehatan, yaitu:
1. S1 – Sasaran 1 – Sasaran MINIMAL:
Pada sasaran pertama ini, tujuan utamanya ialah
minimal memelihara kemampuan gerak yang masih
ada, serta bila mungkin mengusahakan
meningkatkan kemampuan gerak itu dengan
mengusahakan peningkatan luas pergerakan pada
semua persendian (kelentukan/ flexibilitas),
2. S2 – Sasaran 2 – Sasaran ANTARA :
memelihara dan meningkatkan kemampuan
otot untuk memelihara dan meningkatkan
kemampuan geraknya lebih lanjut. Latihan
dilakukan dengan cara dinamis dan cara statis.
3. S3 – Sasaran 3 – Sasaran UTAMA :
Sasaran utama olahraga kesehatan ialah
memelihara kemampuan aerobik yang telah
memadai atau meningkatkan kapasitas aerobik
untuk mencapai katagori minimal “sedang”.
Untuk mempertahankan hidupnya manusia
memerlukan:
1. Sumber energi, vitamin dan mineral yang
berasal dari makanan,
2. Air, yang terkandung dalam makanan dan
yang berupa minuman,
3. Oxigen, yang terdapat di udara dan diperoleh
melalui mekanisme pernafasan.
DOSIS OLAHRAGA (KESEHATAN)
• Dosis (volume) olahraga adalah sejumlah
tertentu kegiatan raga yang harus dilakukan
seseorang; jadi berarti juga sejumlah tertentu
daya (energi) yang harus dihasilkan seseorang
melalui proses olahdaya (metabolisme) dalam
tubuhnya.
Terdapat 3 cara mengatur dosis olahraga yaitu :
1. Meningkatkan intensitas dengan durasi
pelaksanaan yang tetap.
2. Meningkatkan durasi pelaksanaan dengan
intesitas yang tetap.
3. Meningkatkan intesitas disertai juga dengan
meningkatkan durasi pelaksanaannya.
Dalam penerapannya dosis olahraga kesehatan
haruslah memenuhi syarat:
- individual
- submaximal
- adekuat
INDIKATOR UNTUK MENILAI INTENSITAS
AKTIVITAS FISIK
• Denyut nadi merupakan indikator untuk melihat
intensitas olahraga/ kerja yang sedang dilakukan
 Denyut nadi maximal (DNM) dalam naskah ini
dihitung berdasarkan rumus:DNM = 220 – usia
 Sedang denyut nadi submaximal yang adekuat
(DNSA) untuk Or-Kes S-3 dihitung berdasarkan
rumus (Cooper 1994):
DNSA = 65 – 80% (220 – umur)
HASIL OLAHRAGA KESEHATAN-AEROBIK

• Hasil olahraga kesehatan S-3 khususnya peningkatan


kapasitas aerobik, bukanlah sesuatu yang dapat
diperoleh dalam satu atau dua minggu. Manfaatnya
sering baru dapat dirasakan setelah melakukan
olahraga kesehatan secara teratur selama 2-3 bulan
atau lebih.
• Perubahan pada aspek jasmani dari olahraga
kesehatan akan menghasilkan perubahan-
perubahan pada unsur pelaksana gerak (ES-I) dan
unsur pendukung gerak (ES-II).
Unsur pelaksana gerak terdiri dari:
- kerangka beserta persendiannya
- otot-otot beserta tendonnya
- susunan syaraf.

Unsur pendukung gerak terdiri dari:


- darah beserta cairan tubuh
- pernafasan
- jantung dan peredaran darah.
• Perubahan-perubahan fisiologis itu ialah:
1. Persendian
2. Otot-otot dan tendo
3. Susunan saraf
4. Darah
5. Jantung
6. Pembuluh darah
7. Olahdaya (Metabolisme)
 Perubahan pada aspek jasmani:
– lebih mampu dan lebih tahan bergerak/ bekerja
– tidak mudah lelah
– cepat pulih dari kelelahan
– Berkurangnya risiko untuk mendapatkan penyakit-
penyakit non-infeksi khususnya penyakit jantung
dan pembuluh darah. Hal itu semuanya sekali lagi
mencerminkan kesehatan, kebugaran jasmani dan
kualitas hidup yang lebih baik.
 Perubahan pada aspek rokhani:
– Meningkatnya kemampuan fungsional jasmani
membawa dampak yang sangat baik bagi aspek
rokhani yaitu tumbuh dan meningkatnya percaya
diri.
 Perubahan pada aspek sosial:
– Olahraga kesehatan dengan pesertanya yang
berjumlah massaal memungkinkan terjadinya
hubungan sosial yang lebih baik bagi anggota-
anggotanya. Orientasi diri yang lebih baik
terhadap lingkungan sosialnya dapat membantu
menciptakan stabilitas mental-emosional yang
lebih baik.
Ada 3 faktor risiko/ predisposisi lain yang tidak
dapat dicegah/ dihindari yaitu :
1. Keturunan
2. Pertumbuhan usia
3. Jenis kelamin

Anda mungkin juga menyukai