Anda di halaman 1dari 12

MODUL PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMAN 1 Ciracap


Kelas/ Semester : X MIPA-IPS/ 1
Alokasi Waktu : 21 JP
Kompetensi Dasar : 3.5 Menganalisis konsep latihan dan pengukuran komponen kebugaran jasmani terkait
keterampilan (kecepatan, kelincahan, keseimbangan, dan koordinasi) menggunakan

instrument terstandar

4.5 Mempraktikkan hasil analisis konsep latihan dan pengukuran komponen kebigaran
jasmani terkait keterampilan (kecepatan, kelincahan, keseimbangan, dan koordinasi)
menggunakan instrument terstandar

Materi PJOK
1. Analisis keterampilan kebugaran Jasmani
2. Analisis keterampilan kebugaran jasmani terkaita keterampilan
3. Kekuatan otot
4. Kelenturan
5. Daya tahan jantung, paru-paru, peredaran darah
6. Komposisi tubuh

Uraian Materi

1. Analisis Keterampilan Kebugaran Jasmani


“Mensana in Corpore Sano” yang memiliki arti di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat.
Manfaat bila kita dapat menjaga kebugaran jasmani, yaitu:
 mencegah terjadinya obesitas
 Mencegah terjadinya penyakit jantung
 Mencegah terjadinya penyakit diabetes
 Menurunkan tekanan darah tinggi
 Menambah kecerdasan otak
 Menurunkan resiko terserang kanker
 Membuat awet muda
 Meningkatkan kualitas fisik

Kebugaran jasmani sendiri merupakan kemampuan seseorang dalam melakukan aktivitas keseharian
tanpa mengalami kelelahan yang berarti, dan masih mempunyai cadangan sisa tenaga untuk melakukan
aktivitas yang lain (Cholik dan Maksum 2007:51)
Kebugaran ditentukan oleh 4 komponen kebugaran jasmani, yaitu sebgai berikut:
 Daya tahan jantung, paru-paru, peredaran darah
 Komposisi tubuh
 Kekuatan dan daya tahan otot
 Kelenturan sendir dan otot

2. Analisis keterampilan Kebugaran Jasmani Terkait Keterampilan


Melakukan Gerak Kebugaran Jasmani
Bentuk-bentuk latihan kebugaran jasmani yang berhubungan dengan keterampilan antara lain sebagai
berikut:
a. Analisis latihan kecepatan

 Lari cepat dengan jarak 40 dan 60 meter

 Lari dengan mengubah-ngubah kecepatan (lambat makin lama makin cepat)

 Lari naik bukit (up hill)

 Lari menuruni bukit (down hill)

 Lari menaiki tangga gedung

b. Analisis latihan peningkatan kelincahan


Kelincahan (agility) adalah kemampuan untuk dapat mengubah arah dengan cepat dan tepat waktu
bergerak tanpa kehilangan keseimbangan. Adapun bentuk latihan kelincahan yaitu:

 Lari bolak-balik (shuttle run)

 Lari belok-belok (zig-zag)

 Jongkok-berdiri (squat thrust)


c. Analisis latihan keseimbangan

 Keseimbangan statik/ diam adalah kemampuan mempertahankan posisi anggota tubuh tertentu untuk
tidak berubah atau tidak bergerak. Latihan keseimbangan dapat dilakukan dengan cara mengurangi
atau memperkecil bidang tumpuan. Latihan keseimbangan merupakan latihan atau bentuk sikap
badan dalam keadaan seimbang baik pada sikap berdiri, duduk, maupun jongkok.

 Keseimbangan dinamik/ bergerak adalah kemampuan untuk mempertahankan tubuh agar tidak jatuh
pada saat sedang melakukan gerakan.

d. Analisis Latihan Kordinasi, dimana kordinasi yaoitu kemampuan mengintegrasikan berbagai gerakan
yang berbeda kedalam pola gerakan tunggal secara efektif/ kemampuan tubuh untuk melakukan
gerakan tepat, cermat, dan efisien.

 Latihan kordinasi gerakan sendi pinggul, pinggang, dan lutut

 Kordinasi mata dengan tangan yang berhubungan dengan kemampuan memilih suatu objek dan
mengkordinasikannya

e. Analisis daya ledak (eksplosif power) yaitukemampuan seseorang menyerahkan atau mengeluarkan
tenaga sebanyak-banyaknya dalam waktu yang singkat. Jadi ledak merupakan perpaduan antara
kekuatan dan kecepatan yang dimiliki seseorang.

 Analisis melompat dengan dua kaki untuk melatih daya ledak otot tungkai

 Analisis squat jump dengan kaki kanan dan kiri secara bergantian posisi di depan atau di belakang

 Analisis lompat jongkok

 Analisis angkat beban

3. Kekuatan Otot
a. Meningkatkan kekuatan otot
Kekuatan adalah kemampuan seseorang untuk melakukan gerakan dengan menggunakan beban, misalnya
mendorong dan mengangkat. Kekuatan otot dpat ditingkatkan dengan melakukan latihan-latihan sebagai
berikut:

 Push up untuk melatih kekuatan otot lengan dan bahu

 Sit up untuk melatih kekuatan otot perut

 Back up untuk melatih kekuatan otot punggung dan otot perut

 Squat jump untuk melatih kekuatan otot tungkai dan pinggul


b. Pengukuran kekuatan otot

 Tes gantung angkat tubuh untuk putra dan tes gantung siku tekuk untuk putri

 Tes sit up 60 detik

 Tes vertical jump

4. Kelenturan
Meningkatkan kelenturan
Kelenturan merupakan kelembutan otot dan kemampuannya untuk meregang cukup jauh. Bermanfaat
untuk memungkinkan persendian bereaksi dengan lengkap dalam jarak yang normal dan dari gerakan
tersebut tidak menyebabkan cedera. Ada 2 bentuk latihan untuk meningkatkan kelenturan,yaitu latihan
kelenturan statis dan latihan kelenturan dinamis.

5. Daya tahan jantung, paru-paru, peredaran darah


Kemampuan daya tahan jantung, paru-paru, peredaran darah ini merupakan kemampuan seseorang dalam
mempergunakan sistem jantung, paru-paru, peredaran darahnya secara efektif dan efisien untuk
menjalankan kerja secara terus menerus yang melibatkan kontraksi otot dengan intensitas tinggi dalam
waktu yang cukup lama.
a. Meningkatkan daya tahan jantung, paru-paru, peredaran darah
 Lari secara terus menerus (lari 5-20 km)
 Lari dengan kecepatan dajn jarak yang bervariasi (lari denganlambat/ jogging 10-12 km), lari dengan
kecepatan sedang (200-600 m), lari dengan cepat (100-150 m), lari dipercepat (25-50 m)
 Lari fartlek dilakukan di bukit-bukit semak belukar, selokan untuk dilompati, tanah berpasir, tanah
rumput, tanah lembek, dan sebagainya.\
 Lari di bukit-bukit

b. Pengukuran Daya Tahan jantung, oaru-paru, peredaran darah dapat diukur atau diketahui dengan tes
lari usia 16-19 tahun dalam TKJI (Tes Kesegaran Jasmani Indonesia) yaitu:

 Tes lari 1200 meter untuk putra

 Tes lari 1000 meter untuk putri

6. Komposisi tubuh yaitu perbandingan berat tubuh berupa lemak dengan berat tubuh tanpa lemak yang
dinyatakan dalam persentase lemak tubuh. Komposisi tubuhpun merupakan perbandingan lemak badan
dari berat badan tanpa lemak. Maksudnya adalah kondisi tubuh tanpa adanya lemak tambahan
(menyebabkan orang menjadi gemuk).
Komponen kebugaran ini membantu mengurangi kemungkinan terjadinya penyakit-penyakit degeneratif
dan keadaan yang berkaitan dengan aktifitas fisik. Seperti penyakit jantung, koroner, obesitas
(kegemukan), kelemahan sendi dan otot.
a. Pengukuran komposisi tubuh
- Indeks Masa Tubuh yaitu perbandingan ting-berat yang sering digunakan dalambidang pengukuran.
IMT pengukur komposisi tubuh yang secara khusus dipergunakan dalam skala besar.

beratbadan
Cara menghitungnya: IMT =
tinggibada n2

Contoh: Berat Badan = 64 kg

Tinggi Badan = 1,63 meter

64 64
IMT = = = 24
(1,63)2 2,6569

Setelah diperoleh IMT, kalian dapat melihat kategori komposisi tubuh dengan melihat tabel berikut:
Kriteria Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
Untuk IMT Kegemukan dan Obesitas

Kategori IMT
Kurus < 18,5
Normal 18,5 - 24,9

Kegemukan 25,0 - 29,9

Obesitas Tingkat 1 30,0 - 34,9

Obesitas Tingkat 2 35 - 39,9

Obesitas Tingkat 3 > 40


Kompetensi Dasar : 3.7 Menganalisis sistematika latihan (gerak pemanasan, inti latihan, dan
pendinginan) dalam aktivitas gerak berirama

4.7 Mempraktikkan hasil sitematika latihan (gerak pemanasan, inti latihan, dan
pendinginan) dalam aktivitas gerak berirama

Materi PJOK
1. Pengertian gerak ritmik dan senam irama
2. Sejarah senam irama
3. Unsur dan jenis senam irama
4. Gerakan dasar senam irama
5. Senam irama dengan alat
6. Prinsip gerakan-gerakan dalam senam irama
7. Manfaat senam irama

Uraian Materi
1. Pengertian gerak ritmik dan senam irama
Senam irama adalah gerakan senam ataupun gerakan bebas yang dibarengi dengan music atau nyanyian
sesuai dengan irama yang mengikutinya.
Apapun unsur-unsur yang terdapat dalam senam irama meliputi keluwesan, kesinambungan gerakan, dan
ketepatan irama.
Rangkaian senam irama dapat dilakukan dengan cara berjalan, berlari, melompat, loncat, serta ayunan,
dan putaran tangan.
Senam ritmik dapat dilakukan dengan menggunakan alat ataupun tanpa alat. Alat yang sering digunakan
adalah ganda, simpai, tongkat, bola, pita, dan topi.
Senam irama atau senam ritmik merupakan salah satu cabang senam artistic dimana seorang atlet atau
sekelompok atlet senam mempertunjukan koreografinya yang kental dengan nuansa akribatik, balet, dan
tari modern dengan atau tanpa alat bantu senam yang berupa bola, pita (ribbon), tali (rope), gada (club),
dan simpai (hoop).

2. Sejarah Senam Irama


Sejarah senam irama bermula dari gagasan Jean-Georges Noverre (1727-1810), Francois Delsarte (1811-
1871), dan Rudolf Bode (1881-1970). Ketiganya percaya atas pentingnya ekspresi gerak dimana
seseorang menggunakan tubuhnya untuk mencipta keindahan melalui rangkaian gerak tertentu.
Gagasan tersebut kemudian dikembangkan oleh Peter Henry Ling pada abad ke 19 dalam suatu sistem
latihan yang disebut sebagai Swedish system (sistem Swedia) dari gerakan bebas yang kemudian
dipromosikan sebagai “gymnastik estetis” yang mana seorang atlet mengekspresikan dirinya, emosi dan
perasaannya melalui pergerakan tubuh.

Ide tersebut kemudian dikembangkan lagi oleh Catharine Beecher, pendiri Western Female Institute di
Ohio, Amerika Serikat pada tahun 1837. Dalam program latihan yang diciptakan Beecher ini, yang
dikenal dengan istilah “grace without dancing”, pesenam perempuan berlatih dengan menggunakan musik
mulai dari gerakan sederhana menuju gerakan kompleks. Semenjak itu mulai bermunculan para pelopor
gagasan mengenai tubuh, ekspresi tubuh, gerak dan musik dengan berbagai jenis gaya. Kemudian pada
tahun 1900, semua jenis gaya tersebut dikombinasikan di sekolah Gymnastics Rhytmic Swedia dan
setelahnya banyak juga sekolah-sekolah gymnastik yang mengembangkan hal serupa.

Pada tahun 1929, Hinrich Medau mendirikan sekolah di Berlin dan menciptakan gagasan gymnastik
modern yang memiliki perbedaan mendasar dari gaya-gaya sebelumnya, yakni Medau menciptakan suatu
sistem gerak senam artistik dengan menggunakan alat (bola, pita, tali, gada, dan simpai) sehingga senam
ini mulai terlihat berbeda dengan pertunjukan balet kontemporer, tari atau akrobat.

Kompetisi senam irama dimulai pada tahun 1940 di Rusia. FIG sendiri kemudian memasukkan senam
irama sebagai salah satu cabang senam pada tahun 1961. Mula-mula senam ini bernama modern
gimnastik, lalu berubah menjadi olahraga gimnastik ritmis, dan terakhir berubah menjadi senam irama
atau gimnastik ritmis. Pertandingan internasioal pertama kali dalam cabang ini untuk atlet individual
dimulai di Budapest pada tahun 1963, sementara pertandingan grup mulai ada pada kompetisi di
Copenhagen, Denmark pada tahun 1967. Senam ritmik mulai diadakan dalam olimpiade di tahun 1984 di
Los Angles untuk kelas individu. Lalu untuk pertandingan kelompok mulai masuk pada tahun 1996 di
Olimpiade Atlanta.

3. Unsur dan Jenis Senam Irama


Unsur-unsur yang diperlukan dalam senam irama adalah:

1. Kelentukan
2. Keseimbangan
3. Keluwesan
4. Fleksibilitas
5. Kontinuitas
6. Ketepatan

Dengan irama kita perlu menguasai teknik gerakan pada senam irama agar mencapai gerakan yang serasi
dan bermanfaat bagi jasmani dan rohani.Hal ini sesuai dengan tujuan senam yaitu membentuk keindahan
tubuh, kebugaran dan kekuatan. Ada tiga hal yang harus ditekankan pada senam irama, yaitu:

 Ketepatan musik/irama
 Kelentukan (fleksibilitas)
 Kontinuitas gerakan
4. Jenis Macam Aliran Senam Irama

a. Senam irama yang berasal dari seni sandiwara, dipelopori oleh Delsarte tahun 1811 – 1871,
seorang sutradara. Ia menghendaki agar gerakan dalam sandiwara yang dibuat-buat itu dapat
dilakukan dengan gerakan yang wajar. Tetapi ia belum berhasil, karena sifat kesandiwaraan
masih terlihat dalam aliran ini. Dialah yang pertama-tama menciptakan system senam irama.
b. Senam irama yang berasal dari seni music ini dipelopori oleh Jacques Dalcroze, seorang guru
music yang ingin menyatakan lagu-lagu dalam bentuk gerakan. Dalam sistemnya sudah tentu
lebih mementingkan music dari pada gerakan. Murid Dalcroze, Bode, berpendapat bahwa
gerakan itu harus digerakkan dari dalam ke feri-feri. Maka senamnya terkenal dengan nama
“Ausdruk Gymnastiek” artinya senam yang dijalankan dengan penuh perasaan. Murid Bode
adalah yang sangat senang memberikan latihan dengan alat seperti bola, gada dan simpai.
c. Senam irama yang berasal dari seni tari, dipelopori oleh RudolfbLaban tahun 1879 – 1958. Ia
berpendapat bahwa senam irama mengandung: Dressur dan Prestasi olahraga

5. Gerakan Dasar Senam Irama

a. Gerakan Langkah kaki

 Langkah biasa (Looppas)


 Langkah rapat
 Langkah keseimbangan (ballanspas)
 Langkah depan (galoppas)
 Langkah silang (kruispas)

b. Gerakan Ayunan Tangan

 Ayunan satu lengan ke depan belakang


 Ayunan satu lengan ke samping
 Ayunan satu lengan ke samping bersamaan dengan memindahkan berat badan
 Ayunan dua lengan ke depan belakang
 Ayunan dua lengan silang di depan badan
 Variasi gerakan langkah ke depan dan gerakan tangan ke atas

c. Kombinasi gerakan langkah kaki dan gerakan ayunan lengan

 Gerakan ayunan satu lengan ke belakang dan ke depan


 Gerakan ayunan dua lengan ke belakang dank e depan
 Gerakan ayunan lengan silang dan rentang di depan badan
 Gerakan ayunan lengan melingkar di atas kepala
 Gerakan ayunan satu lengan horizontal ke kiri dan ke kanan
 Gerakan ayunan kedua lengan ditarik ke dada dan di dorong ke depan
 Gerakan ayunan dua tangan setinggi bahu
 Gerakan ayunan satu lengan ke kanan dan kiri secara bergantian
Kompetensi Dasar : 3.9 Menganalisis manfaat jangka panjang dari partisipasi dalam aktivitas fisik
secara teratur

4.9 Mempresentasikan manfaat jangka panjnag dari partisipasi dalam aktivitas

fisik secara teratur

Materi PJOK
1. Menganalisis beberapa hal yang mempengaruhi kesehatan pribadi
2. Aktivitas pembelajaran merencanakan program aktivitas fisik teratur

Uraian Materi
1. Menganalisis beberapa hal yang mempengaruhi kesehatan pribadi
Banyak factor yang mempengaruhi kesehatan pribasi, salah satunya yaitu pola hidup sehat. Dimana
pola hidup sehat yaitu gaya hidup yang memperhatikan segala ospek kondisi kesehatan.

a. Pola aktivitas fisik setiap hari yaitu melakukan pergrrakan anggota tubuh yang menyebabkan
pengeluaran sangat penting bagi pemeliharaan kesehatan fisik, mental, dan mempertahankan
kualitas hidup agar tetap sehat. Melakukan aktivitas fisik paling sedikit 30 menit sehari.
Aktivitas fisik dapat digolongkan menjadi 3 tingkatan, yaitu:
 Aktivitas ringan. Kegiatan yang memerlukan sedikit tenaga biasanya tidak menyebabkan
perubahan dalam pernafasan atau ketahanan (endurance)
 Aktivitas sedang. Kegiatan yang mebutuhkan tenaga intens atau terus menerus, gerakan
otot yang berirama atau kelenturan.
 Aktivitas berat. Kegiatan biasanya berhubungan dengan olahraga dan membutuhkan
kekuatan (strength) dan membuata berkeringat

b. Manfaat jangka panjang partisipasi aktif aktivitas fisik secara teratur diantaranya:
 Mengontrol berat badan
 Meningkatkan semangat, memperbaiki suasana hati atau mengurangi stress
 Meningkatkan energy
 Memperbaiki kualitas tidur
 Memperlancar system reproduksi
 Menyenangkan
 Mengurangi resiko terkena penyakit kronis
 Meningkatkan kebugaran
 Menyehatkan jantung dan pembuluh darah
 Meningkatkan ketahanan fisik
 Mencegah gangguan metabolism
 Membuat awet muda
 Meningkatkan kekebalan tubuh
 Penurunan risiko penyakit kardiovaskular
 Menurunkan resiko diabetes
 Mengurangi resiko kanker
 Mengurangi resiko osteoporosis dan memperkuat tulang
 Peningkatan kesehatan psikologis
 Meningkatkan kesehatan otak
c. Aktivitas fisik/ olahraga yang benar
Olahraga itu sifatnya Tailor-mode, artinya sesuaikan dengan perorang dan tujun=annya. Apakah
tujuannya sebagai atlet atau hanya untuk memjaga kebugaran. Ada 3 cara untuk mengetahui
apakah olahraga tersebut cocok atau tidak
o Cek denyut nadi ketika bangun tidur.
o Apa yang kita rasakan di pagi hari
o Pemeriksaan tekanan darah dan suhu tubuh rutin

d. Porsi atau takaran aktifitas fisik atau olahraga


Para pakar menyarankan untuk dewasa yang sehat untuk mendapatkan 2,5 jam latihan aerobic
umum setiap minggu, kemudian latihan penguatan otot untuk 2 hari atau lebih.

e. Penyakit kronis yang bisa muncul disebabkan kurang aktivitas fisik atau olahraga
o Tekanan darah tinggi
o Sindrom metabolic
o Masalah kesehatan tulang dan otot
o Beresiko terkena kanker ganas
o Sakit jantung
o Obesitas
o Diabetes tipe 2
o Depresi

f. Pola dan Kebiasaan Makan


Pola makan merupakan cara yang ditempuh seseorang atau sekelompok orang untuk memilih
makanan dan mengkonsumsinya sebagai reaksi terhadap pengaruh fisiologis, psikologis, budaya,
dan social. Pola makan memiliki tiga komponen penting yaitu jenis, frekuensi, dan jumlah.
Setiap orang sebaiknya menggunakan AKG sebagai acuan tentang seberapa banyak makanan
yang harus dikonsumsi. Pola makan yang baik adalah pengaturan makan yang sesuai dengan
kebutuhan tubuh kita. Pola makan yang harus memperhatikan 3 komponen penting, yaitu jenis,
frekuensi, dan jumlah.

 Jenis makanan. Ada lima zat gizi utama yaitu karbohidrat/ hidrat arang, lemak, protein,
vitamin, dan mineral.
 Frekuensi makanan. Hal ini merupakan jumlah makan dalam sehari. Baik kualitatif dan
kuantitatif. Secara alamiah makanan di olah dalam tubuh melalui alat-alat pencernaan.
Lama makanan dalam lambung tergantung sifat dan jenis makanan. Jika rata-rata,
umumnya lambung kosong antara 3-4 jam. Berikut pembagian jam makan yang tepat,
adalah:

- Jam 04.00-12.00 lambung bekerja membuang kotoran. Jam ini palijng baik
konsumsi makanan kaya protein, vitamin, dan makanan bergizi lainnya. Bahkan
karbohidrat seimbang dianjurkan untuk dikonsumsi pada jam ini.
- Jam 12.00-20.00 saat dimana tubuh kita menyerap makanan dengan baik. Sangat
baik mengkonsumsi makanan yang kaya protein, vitamin, dan makanan bergizi
lainnya. Bahkan karbohidrat seimbang dianjurkan untuk dikonsumsi pada jam ini.
- Jam 20.00-04.00 waktu dimana tubuh mencerna makanan. Jam ini kita jangan
memperberat lambung dengan makan makanan yang berkabihidrat tinggi.
Konsumsilah makanan yang mengenyangkan yang berupa nutrisi rendah gula.
 Jumlah makanan. Ini tergantung dari kandungan jumlah kalori dalam setiap makanan
yang kita makan. Jumlah kalori dalam makanan sebaiknya disesuaikan dengan
kebutuhan tubuh kita. Kalori adalah satuan unit yang digunakann untuk mengukur nilai
energy yang diperoleh tubuh ketika mengkonsumsi makanan dan minuman.

g. Pola Istirahat
Istirahat bagi tubuh kita berbagai macam, yaitu dengan tidur, bersantai, perubahan dalam
aktivitas, menghilangkan segala tekanan-tekanan kerja, atau masalah-maslaah lainnya.
Factor terpenting dalam istirahat adalah tidur. Pada saat tidur semua otot beristirahat dan system
saraf dibebaskan dari segala ketegasan dan kekerasan yang sering terjadi setiap hari. Cara
meningkatkan tidur dengan cara memperhatikan:

 Waktu tidur yang dianggap baik adallah 7-8 jam. Tapi selama kualitas tidur itu baik,
lama atau sebentar tidak menjadi masalah.
 Olahraga teratur
 Jangan menyatukan ruang tidur dengan tempat kertja atau belajar
 Pilih waktu tetap untuk tidur dan bangun dipagi hari
 Atur kegiatan secara rutin, termasuk kebiasaan makan
 Hindari makan terlalu malam
 Hindari alcohol dan kafein
 Hindari bekerja terlalu berat
 Akhiri hari dengan santai. Hindari nonton TV yang menegangkan, bacaan, dan argument
 Lakukan jalan-jalan di waktu senggang, ambil nafas panjang di udara jernih
 Baringkan tubuh di tempat nyaman
 Mandi air hangat
 Ruangan tidur harus sejuk, udara segar, dan hening
 Cukup mengkonsumsi magnesium dan kalsium, mineral dapat membantu menghilangkan
stress dan mencegah depresi
 Lakukan latihan penenangan
 Jika belum bisa tidur, jangan berlama-lama berbaring di tempat tidur, lakukanlah
aktivitas lain. Hindari tempat tidur sebelum merasa terkantuk.

h. Penyakit
Penyakit adalah suatu keadaan tidak normal dari tubuh atau pikiran yang menyebabkan
ketidaknyamanan, disfungsi, atau kerusakan terhadap orang yang dipengaruhinya. Penyakit
dibedakan pada penyakit menular, penyakit tidak menular, dan penyakit kronis.

i. Kebiasaan buruk bagi kesehatan


- Merokok
- Waktu tidur tidak cukup
- Konsumsi alcohol
- Malas olahraga
- Memiliki teman dengan kebiasaan buruk
- Bekerja ketika sakit
- Stress dan depresi
- Tidur mendengkur
- Kurang bersantai
- Tidak percaya diri dan rendah diri
- Mengabaikan rasa sakit
- Berlama-lama nonton TV
- Minum berkabonasi
- Makan berlebihan

2. Aktivitas Pembelajaran merencanakan program aktivitas fisik teratur

a. Melakukan perencanaan aktivitas fisik atau olahraga yang teratur


b. Mengatur perencanaan pola makan dengan menghitung kebutuhan kalori harian tubuh
c. Mengatur perencanaan pola istirahat

Anda mungkin juga menyukai