Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM

HARVARD STEP TEST

Oleh:
Alhoi Lesley Davidson
173311060104

PROGRAM PASCASARJANA BIOMEDIK


UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA
MEDAN
2018
LAPORAN PERCOBAAN

Nama Mahasiswa : Alhoi Lesley Davidson


NIM : 173311060104
Tanggal Percobaan : 14 Juli 2018
Kelompok : II

Kapasitas Aerobik

Denyut nadi sebelum : 80 x/i


Tekanan darah sebelum :-
Denyut nadi menit ke 1 : 160 x/i
Denyut nadi menit ke 2 : 155 x/i
Denyut nadi menit ke 3 : 148 x/i
Denyut nadi menit ke 4 : 140 x/i
Denyut nadi menit ke 5 (terakhir) : 130 x/i
Tekanan darah menit kelima :-
Perhitungan dengan rumus :
Lama tes : 2 menit 20 detik

CARA : Lama Tes Dalam Detik x 100 CARA : Lama Tes Dalam Detik x 100

LAMBAT 2 ( ∑ ketiga nilai frekuensi) CEPAT 5,5 (frekuensi nadi 30” pertama)

: 140 x 100 : 140 x 100

2 x 463 5,5 x 160

: 15,11 : 15,9

Kesimpulan : Sangat Rendah


Penjelasan : Harvard step test adalah suatu tes kesanggupan badan
dinamis/fungsional. Syarat tes kesanggupan badan
dinamis yang baik menurut Harvard adalah sebagai
berikut: a. Tes harus memberikan pembebanan pada
berbagai otot yang besar sehingga kesanggupan
seseorang lebih dibatasi oleh kemampuan susunan

1
kardiovaskuler dan pernafasan (jantung-paru)
dibanding kelelahan otot itu sendiri. b. Tes harus
sedemikian berat sehingga tidak lebih daripada 2/3
bagian yang di tes dapat menyelesaikan tes itu. c. Tes
harus dapat dikerjakan dengan baik tanpa
memerlukan suatu keterampilan yang luar biasa.
Alat yang dipergunakan pada Harvard Step Test:
1. Bangku (setinggi 45cm untuk laki-laki, 43cm
untuk perempuan)
2. Stopwatch
3. Metronom

Perincian penyelenggaraan Harvard Step test:


1. Sampel hanya menggunakan kaos dan celana
olahraga tanpa sepatu, diminta untuk berdiri
dengan tenang tetapi dengan penuh perhatian di
depan bangku yang akan digunakan.
2. Sebuah metronom yang sebelumnya sudah
diperiksa ketelitiannya, diatur irama dengan
kecepatan 120x/menit.
3. Pada saat tanda “mulai” diberikan, sampel
menempatkan salah satu kakinya diatas bangku
tepat pada suatu ketukan metronom yang
sekaligus merupakan tanda permulaan tes. Pada
ketukan metronom yang kedua, sampel
menempatkan kedua kakinya diatas bangku. Pada
ketukan ketiga sampel turun dan menurunkan
dulu kakinya yang pertama kali naik tadi. Pada
ketukan keempat, kakinya yang kedua diturunkan
pula, sehingga sampel sekarang berdiri tegak lagi
diatas lantai. Siklus ini terus diulangi sampai
selama mungkin tapi tidak lebih dari 5 menit.
4. Sampel saat menaiki bangku harus tetap tegak
dan tidak boleh membungkuk.
5. Sampel harus mengikuti irama ketukan
metronom dengan tepat, jika ada tanda-tanda
gerakan tidak sesuai irama, maka peringatan
diberikan supaya kembali mengikuti irama
dengan baik.
6. Apabila irama/sikap tetap salah selama 10-15
detik, walaupun sudah diberikan peringatan,
maka tes harus dihentikan dan lama masa kerja
dicatat.

2
7. Untuk mencegah terjadinya kelelahan pada satu
tungkai, sampel diizinkan untuk sesekali
mengubah langkahnya.
8. Saat tes dihentikan, kedua stopwatch dihentikan.
Penghentian stopwatch pertama akan
menunjukkan waktu lama masa kerja naik turun
bangku, sedangkan penghentian stopwatch yang
kedua merupakan tanda permulaan masa
pemulihan sekaligus digunakan untuk
menghitung nadi.
9. Nadi dihitung pada arteri radialis di pergelangan
tangan dari 1-1,5 menit, 2-2,5 menit dan 3-3,5
menit.
10. Indeks kesanggupan badan dihitung.
11. Tiap tes didahului oleh suatu tes percobaan guna
memberikan kesempatan kepada sampel untuk
membiasakan diri naik turun bangku dan
mengikuti irama metronom. Test percobaan ini
hanya dilakukan sebentar saja. Setelah tidak
merasa lelah sama sekali, barulah tes yang
sesungguhnya dimulai.
12. Suhu kamar harus berada diantara 25OC - 35OC

DAFTAR PUSTAKA

3
Brunner & Suddarth. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8th vol. 2. Jakarta:
EGC
Chrisly. M., Djon. W., dkk. 2015. Manfaat latihan olahraga aerobik terhadap Kebugaran fisik
manusia. Jurnal e-Biomedik (eBm). 3 (1): 1-6.
Eric. T., Abbie. E. dkk.2014. Harvard Step Test. 11 (7): 1-7.
Giriwijoyo, Y.S. Santosa. 1992. Ilmu Faal Olahraga. Bandung. Fakultas Pendidikan Olahraga
Kesehatan / IKIP Bandung.
Guyton, Artur C. Jonh E. Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Jakarta: EGC
Guyton, Artur C. Jonh E. Hall. 2006. Textbook Of Medical Physiology. Singapore: Elsevier.
(ebook)
Indra, N, E. 2007. Harvard Step Test. Yogyakarta. Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas
Negeri Yogyakarta.
Sukadiyanto dan Muluk, D. 2011. Pengantar Teori dan Metedologi Melatih Fisik. Bandung.
Lubuk Agung.
Syaifuddin. 2009. Fisiologi Tubuh Manusia untuk Mahasiswa Keperawatan edisi 2. Jakarta :
Salemba Medika
Wibowo, Daniel S & Widjaya Paryana. 2007. Anatomi Tubuh Manusia. Jakrta: Graha Ilmu

Anda mungkin juga menyukai