Dosen Pembimbing :
Prof.Dr. H. Saiful,M.Kes
Sariul, S.Pd.M.Pd
Tugas Individu :
KENDARI
2024
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat ALLAH SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunianya kepada kita semua sehingga kita semua
senantiasa dapat beraktifitas keseharian kita di kampus UHO yang kita cintai
ini. Sholawat dan salam tak lupa kami hanturkan kepada Baginda Alam Nabi
Besar MUHAMMAD SAW yang telah membawa umatnya dari alam
kebodohan menuju alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan cahaya
keislaman.
Alhamdulillah atas izin serta ridho ALLAH SWT, selaku penulis telah
menyelesaikan laporan ini tepat waktunya, yang mana laporan ini dibuat
mengutamakan rasa tanggung jawab penulis, sehingga laporan ini selesai
sesuai dengan target yang diharapkan.
Penulis
.
Prosedur Pelaksanaan:
Langkah pelaksanaan:
a) Sikap permulaan
b) .Berbaring terlentang di lantai, kedua lutut dengan 900 dengan kedua jan- jarinya
diletakkan dibelakang kepala
c) .Peserta lain menekan/memegang kedua pergelangan kaki agar kaki tidak terangkat
d) .Gerakan aba-aba "YA" peserta bergerak mengambil sikap duduk sampai kedua sikuma
menyentuh paha, kemudian kembali pada sikap awal.
e) Lakukan gerakan berulang-ulang selama 30 detik.
Hasil praktek:
Kesimpulan:
Dari hasil data yang kita dapatkan melalui praktik dalam unsur Kebugaran Jasmani
Kekuatan otot tungkai dapat dikatakan bahwa dari sampel di atas bahwasanya setiap individu
memiliki ingkat kekuatan otot perut yang berbeda-beda tergantung dari apakah dia sering
melakukan latihan atau tidak dalam melakukan kegiatan aktivitas berlari dan berjalan atau fisik
seperti Squad jumd.
Lampiran
Nama Gambar
tes
Squad
jumd
Squad
jump
Judul praktikum : Tes kelincahan
Dasar teori : Kelincahan adalah kemampuan untuk bergerak dengan cepat, gesit, dan lincah. Ini
mencakup respons tubuh yang cepat dan akurat terhadap perubahan dalam lingkungan atau situasi.
Kelincahan dapat diterapkan dalam berbagai konteks, termasuk olahraga, aktivitas fisik, kegiatan sehari-
hari, maupun dalam hal kemampuan mental dan emosional. Kemampuan kelincahan sering kali menjadi
faktor penting dalam mencapai keberhasilan dalam berbagai bidang kehidupan, karena memungkinkan
seseorang untuk merespons dan beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan yang terjadi.
Kesimpulan :
Dari pengertian yang diberikan oleh para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa kelincahan merupakan
kemampuan untuk bergerak, berpikir, atau merespons dengan cepat dan fleksibel dalam berbagai konteks,
baik fisik maupun mental.
Judul praktikum : Shuttle Run
Dasar teori : Shuttle run adalah sebuah tes kebugaran fisik yang sering digunakan untuk mengukur
kecepatan dan ketangkasan atlet atau individu. Tes ini melibatkan berlari bolak-balik antara dua titik
dalam waktu yang ditentukan, dengan jarak yang ditentukan juga.Meskipun tidak ada definisi standar
dari "shuttle run" oleh para ahli, namun umumnya ini adalah tes yang terdiri dari berlari dengan cepat
antara dua titik yang ditetapkan, biasanya dalam format bolak-balik, dalam waktu yang ditentukan. Ini
sering digunakan dalam konteks penilaian kebugaran fisik dan tes untuk menilai kemampuan
kardiorespirasi, kecepatan, ketangkasan, dan daya tahan.
1. Dr. Kenneth Cooper, seorang dokter dan peneliti kebugaran terkemuka, sering mengutip shuttle
run sebagai salah satu tes yang berguna untuk mengevaluasi kebugaran kardiorespirasi
seseorang. Menurutnya, shuttle run dapat memberikan gambaran yang baik tentang daya tahan
aerobik individu dan merupakan bagian penting dari program pengukuran kebugaran fisik secara
keseluruhan.
2. ACSM adalah organisasi terkemuka dalam bidang ilmu olahraga dan kebugaran. Mereka
merekomendasikan tes shuttle run sebagai salah satu dari beberapa tes yang dapat digunakan
untuk mengevaluasi kebugaran kardiorespirasi, kecepatan, dan ketangkasan. ACSM
menekankan pentingnya tes kebugaran seperti shuttle run dalam menilai status kesehatan dan
kinerja atletik.
3. Sebagai seorang pakar dalam bidang periodisasi latihan dan pengembangan kebugaran, Dr.
Tudor O. Bompa menganggap shuttle run sebagai tes yang penting dalam mengukur kemajuan
atlet dalam kesiapan fisik mereka. Dia menyoroti pentingnya penggunaan tes shuttle run secara
teratur untuk memantau kemajuan dan menyesuaikan program latihan sesuai kebutuhan.
4. Seorang ilmuwan olahraga yang dihormati, Dr. Jack H. Wilmore, menekankan bahwa shuttle run
adalah salah satu dari beberapa tes kebugaran yang dapat memberikan informasi yang berharga
tentang kebugaran kardiorespirasi dan kemampuan anaerobik individu. Dia menyarankan agar
shuttle run digunakan bersama dengan tes kebugaran lainnya untuk mendapatkan gambaran
yang lebih lengkap tentang tingkat kebugaran seseorang.
Kesimpulan:
shuttle run dianggap sebagai alat yang penting dan bermanfaat dalam penilaian kebugaran fisik,
baik untuk tujuan kesehatan maupun kinerja atletik. Dengan memperhatikan rekomendasi dan panduan
dari para ahli ini, penggunaan tes shuttle run dapat menjadi bagian integral dari program evaluasi
kebugaran dan pengembangan latihan yang efektif.
Langkah-langkah pelaksanaan :
Hasil praktek:
Jumlah Shuttle Run
KESIMPULAN:
Dari hasil data yang kita dapatkan melalui praktik dalam unsur Kebugaran Jasmani
(Kelincahan) dapat dikatakan bahwa dari sampel di atas bahwasannya setiap individu memiliki
tingkat kelincahan otot kaki yang berbeda-beda tergantung dari apakah dia sering melakukan
latihan atau tidak dalam melakukan kegiatan fisik seperti shuttle run.
Lampiran
Shuttle Run
Shuttle Run
Hasil mid atau pengulangan praktek
Kesimpulan :
Dari hasil data yang kita dapatkan melalui praktik dalam unsur Kebugaran Jasmani (Kekuatan)
terjadi peningkatan
Kesimpulan :
Dari hasil data yang kita dapatkan melalui praktik dalam unsur Kebugaran Jasmani (Kekuatan)
terjadi peningkatan
Kesimpulan:
Dari hasil data yang kita dapatkan melalui praktik dalam unsur Kebugaran Jasmani Kekuatan
otot tungkai terjadi peningkatan
shuttle run
Kesimpulan:
Dari hasil data yang kita dapatkan melalui praktik dalam unsur Kebugaran Jasmani (Kelincahan)
terjadi penurunan
shuttle run
Kesimpulan:
Dari hasil data yang kita dapatkan melalui praktik dalam unsur Kebugaran Jasmani (Kelincahan) tidak terjadi
penurunan dan peningkatan