Anda di halaman 1dari 17

kelompok 1

Oleh:

Ketua kelompok: Bima Napitu

Anggota: Syalomitha siadari

Angga Gultom

Gresta Sitorus

Agung Purba

Jesya Sirait

Putri Surbakti

Krisjhon Simanjuntak

Suwarni Silalahi

Agustina Dolok Saribu

Kevin Ambarita
A. Kedatangan Bangsa-bangsa
Barat Ke Indonesia

Sejak dahulu Indonesia telah menjadi primadona


bagi bangsa-bangsa asing. Terbentang di antara
dua samudra dan dua benua telah menjadikan
Indonesia sebagai salah satu negara dengan
kekayaan alam yang melimpah. Ditambah lagi
Indonesia berada di jalur perdagangan internasional,
sehingga semakin banyak bangsa Barat yang
datang ke Indonesia untuk sekedar singgah ataupun
berdagang.
Kekayaan alam Indonesia  yang melimpah telah
menarik perhatian bangsa barat untuk datang ke
Nusantara. Bahkan hampir di setiap daerah memiliki
rempah pilihan serta mempunyai karakteristik dan
cita rasa yang khas. Hal inilah yang menjadikan
bangsa barat berbondong-bondong untuk masuk ke
Indonesia dengan alasan berdagang.
Kendati demikian, tujuan awal untuk berdagang
nampaknya pupus lantaran melimpahnya kekayaan
alam di Indonesia yang mendorong adanya
penjajahan bangsa Eropa terhadap pribumi,
sehingga menimbulkan kesengsaraan dan
penderitaan rakyat Indonesia
Keunggulan lokasi berperan penting terhadap
kegiatan ekonomi, transportasi, dan komunikasi
masyarakat Indonesia. Berbagai keunggulan yang
dimiliki bangsa Indonesia juga menjadi salah satu
pendorong bangsa-bangsa asing untuk datang ke
Indonesia. Bukan hanya bangsa-bangsa Asia, tetapi
bangsa-bangsa Eropa yang letaknya ribuan
kilometer dari Indonesia tertarik dan berdatangan ke
Indonesia. Kedatangan bangsa-bangsa asing ke
Indonesia sempat merugikan bangsa Indonesia.
Keinginan mereka menguasai Indonesia pada masa
kolonialisme dan imperialisme melahirkan dampak-
dampak negatif bagi bangsa Indonesia. Uraian
berikut akan membahas dampak kedatangan
bangsa-bangsa asing ke Indonesia terhadap
kolonialisme dan imperialisme di Indonesia.
1.

Latar Belakang Kedatangan Bangsa Barat

Mengapa bangsa-bangsa Barat tertarik dengan


kekayaan Indonesia? Kekayaan apa saja yang
mendorong kedatangan bangsa-bangsa Barat ke
Indonesia?

a. Daya Tarik Indonesia bagi bangsa bangsa


barat
Amatilah gambar di bawah ini!
Inilah cengkih, merica, kemiri, dan pala merupakan
contoh hasil bumi Indonesia yang sangat dibutuhkan
bangsa-bangsa Barat
Bangsa barat sangat membutuhkan rempah-rempah
dari Indonesia karena bangsa-bangsa Eropa
memiliki perbedaan kondisi alam dengan Indonesia.
Iklim dan musim di Indonesia sangat mendukung
tumbuh dan berkembangnya tanaman. Sementara
itu di Eropa dengan empat musimnya kurang
mendukung tumbuhnya tanaman rempah-rempah
yang dibutuhkan bangsa Eropa.
Berdasarkan kenyataan di atas, kita dapat
menyimpulkan bahwa bangsa-bangsa Barat
membutuhkan rempah-rempah karena mereka
sangat membutuhkan, sementara persediaan di
Eropa sangat terbatas. Rempah-rempah bagi
bangsa-bangsa Eropa dapat digunakan untuk
mengawetkan makanan, bumbu masakan, dan obat-
obatan. Negara-negara tropis seperti Indonesia kaya
akan rempah-rempah sehingga bangsa-bangsa
Barat berusaha memperolehnya.

b. Motivasi 3G (Gold, Gospel, dan Glory)

Gospel, Glory merupakan motivasi Bangsa-bangsa


Barat melakukan penjelajahan samudra. Terkenal
dengan sebutan 3G karena memang semboyan
tersebut berawalan dengan huruf “G”, yakni Gold,
Glory, dan Gospel. Apa yang dimaksud dengan
Gold, Glory, dan Gospel?
Gold artinya emas, yang identik dengan kekayaan.
Semboyan ini menggambarkan bahwa tujuan
bangsa Barat ke Indonesia adalah untuk mencari
kekayaan. Itulah yang membuat mereka melakukan
ekspedisi dan penjelajahan. Glory bermakna
kejayaan bangsa. Gospel adalah keinginan bangsa
Barat untuk menyebarluaskan atau mengajarkan
agama Nasrani khususnya agama Kristen ke
bangsa-bangsa di Asia, Afrika, dan Amerika
Selatan.

c. Revolusi Industri

Revolusi Industri adalah pergantian atau perubahan


secara menyeluruh dalam memproduksi barang dari
sebelumnya menggunakan tenaga manusia dan
hewan menjadi tenaga mesin. Penggunaan mesin
dalam industri menjadikan produksi lebih efisien,
ongkos produksi dapat ditekan, serta barang dapat
diproduksi dalam jumlah besar dan cepat.
Berkembangnya revolusi industri menyebabkan
bangsa-bangsa Barat memerlukan bahan baku yang
lebih banyak. Mereka juga memerlukan daerah
pemasaran untuk menjual hasil-hasil industrinya.
Salah satu hasil revolusi industri adalah kegiatan
transportasi. Penemuan mesin uap yang dapat
dijadikan mesin penggerak perahu merupakan
teknologi baru pada masa tersebut. Perahu dengan
mesin uap merupakan penemuan sangat penting
yang mendorong penjelajahan bangsa-bangsa
Barat. Penggunaan mesin uap dapat
memperpendek waktu perjalanan. Selain penemuan
mesin uap, Revolusi Industri didukung berbagai
penemuan lain, seperti kompas, mesin pemintal,
dan sebagainya. Penemuan-penemuan tersebut
memicu bangsa-bangsa Barat untuk melakukan
berbagai petualangan.
d. Dikuasainya Konstantinopel oleh kekaisaran Turki
Usmani

Pada tahun 1453, kekaisaran Turki Usmani di


bawah pimpinan Sultan Muhammad II berhasil
merebut konstantinopel dari kekaisaran Romawi.
Peristiwa jatuhnya Konstantinopel pada tahun 1953
menjadi latar belakang kedatangan bangsa Barat ke
Indonesia.

Kejadian tersebut membuat pasokan rempah-


rempah ke wilayah Eropa terputus lantaran boikot
yang dilakukan oleh Turki Utsmani.

Situasi ini mendorong orang-orang Eropa


menjelajahi jalur pelayaran ke wilayah yang banyak
memiliki bahan rempah-rempah, termasuk
Indonesia.

Dalam perkembangannya, bangsa Barat tak hanya


berdagang namun juga menguasai sumber di negara
rempah-rempah penghasilnya Dikuasainya
Konstantinopel oleh Turki Usmani, mendorong para
pedagang Eropa mencari jalur perdagangan di luar
kawasan laut tengah untuk mencari sumber rempah-
rempah.
Rempah-rempah
 Keberadaan musim hujan dan kemarau di
Indonesia yang memungkinkan berbagai
tanaman mudah tumbuh dan berkembang di
Indonesia.
Wilayah Hindia Timur atau Indonesia telah lama
dikenal sebagai daerah penghasil rempah-rempah
seperti vanili, lada dan cengkeh. Rempah-rempah ini
digunakan untuk mengawetkan makanan, bumbu
masakan, bahkan obat-obatan. Karena ragam
kegunaannya inilah, rempah rempah sangat laku di
pasaran dan harganya pun mahal, sementara
persediaan di Eropa sangat terbatas
2. Kedatangan Bangsa-bangsa Barat ke Indonesia
Gambar ilustrasi rute kedatnagn bangsa Eropa ke
Indonesia.

a. Kedatangan Bangsa Portugis di Maluku


Perjalanan bangsa Portugis mencari sumber
rempah-rempah diawali dari kota Lisabon, Portugis.
Pada tahun 1486, Bartolomeus Diaz melakukan
pelayaran pertama menyusuri pantai barat Afrika. Ia
bermaksud melakukan pelayaran ke India, namun
gagal. Portugis mencapai Malaka pada tahun 1511
di bawah pimpinan Alfonso d’Albuquerque. Ia
berhasil menguasai Malaka dan Myanmar.
Selanjutnya Portugis menjalin hubungan dagang
dengan Maluku. Pada tahun 1512, bangsa Portugis
telah berhasil sampai di Maluku di bawah pimpinan
Antonio de Abreu dan Fransisco Serao.

b. Ekspedisi Bangsa Inggris


Francis Drake dibantu oleh Thomas Cavendis
berhasil tiba di Ternate pada tahun 1579. Di
Ternate, mereka memborong rempah-rempah
untuk dibawa ke Inggris. Rombongan Francis
Drake ini berlayar menuju Inggris dengan
membawa banyak rempah-rempah dan mendarat
di Inggris pada tahun 1580.
Rupanya, penjelajahan samudra yang dilakukan
oleh bangsa Inggris ini membawa keuntungan
melimpah. Selain mendapatkan rempah-rempah,
penjelajahan bangsa Inggris ke Dunia Timur juga
berhasil menanamkan pengaruhnya di wilayah
Asia. Inggris juga ingin merebut wilayah Indonesia
dari tangan Belanda dan Portugis. Wilayah
Indonesia direncanakan oleh Inggris tidak hanya
dijadikan sebagai ladang monopoli, tetapi juga
dijadikan sebagai wilayah kekuasaan politik.
Kedatangan Inggris pada awal abad XVII ditujukan
untuk memperluas kekuasaan politik Inggris di
wilayah Asia. Kedatangan Inggris ke Indonesia saat
itu bertepatan dengan adanya kekacauan yang
terjadi di Jayakarta (sekarang Jakarta). Pada saat
itu, Jayakarta sedang berselisih dengan Banten
akibat politik adu domba yang dijalankan oleh
VOC. Penguasa Jayakarta yang menyadari
kelicikan VOC mengizinkan Inggris membangun
gudang kayu di dekat kantor dagang VOC .
Keadaan ini menyebabkan VOC geram dan segera
melancarkan serangan balasan ke pusat
pemerintahan Jayakarta. Penguasa Jayakarta yang
waktu itu Wijayakrama meminta bantuan kepada
Inggris untuk menghadapi serangan VOC.
Pada tahun 1649 puncak perseteruan antara
Jayakarta dengan VOC terjadi, sehingga
meletuslah perang laut. Dalam perang laut itu,
pasukan Jayakarta mendapatkan bantuan dari
tentara Inggris. Armada pasukan Inggris terdiri dari
15 kapal laut di bawah pimpinan Sir Thomas Dale
berhasil melakukan intervensi terhadap kapal-
kapal laut VOC di wilayah perairan Jawa. Akhirnya
peperangan itu dimenangkan oleh Jayakarta.
Namun, kemenangan itu hanya berlangsung satu
hari, karena pada hari berikutnya VOC berhasil
merebut Jayakarta.
Kemudian, pada tahun 1628, Inggris berhasil
menjalin kerja sama dengan Banten. Kerja sama
tersebut dibuktikan dengan memberi izin kepada
Inggris untuk mendirikan pangkalan dagang utama
Asia Tenggara di Banten. Pembanguan benteng
Inggris ini bertujuan untuk menjamin perdagangan
lada dan keamanan wilayah akibat blokadi VOC di
Banten.

c. Kedatangan Bangsa Belanda di Jayakarta (Jakarta)

Seorang pelaut Belanda Cornelis de Houtman


memimpin ekspedisi ke Indonesia. Pada tahun
1595, armada de Houtman mengarungi ujung
selatan Afrika, selanjutnya terus menuju ke
arah timur melewati Samudra Hindia. Pada
tahun 1596, armada de Houtman tiba di
Pelabuhan Banten melalui Selat Sunda.
Kedatangan Houtman di Indonesia kemudian
disusul ekspedisi-ekspedisi lainnya. Dengan
banyaknya pedagang Belanda di Indonesia
maka muncullah persaingan di antara mereka
sendiri. Untuk mencegah persaingan yang
tidak sehat, pada tahun 1602 didirikan
Vereenigde Oost Indische Compagnie
(VOC/Perserikatan Maskapai Hindia Timur)
yang merupakan merger (penggabungan) dari
beberapa perusahaan dagang Belanda.
Gubernur Jenderal pertama VOC adalah
Pieter Both. Ia mendirikan pusat perdagangan
VOC di Ambon, Maluku. Namun kemudian,
pusat dagang dipindahkan ke Jayakarta
(Jakarta) karena VOC memandang bahwa
Jawa lebih strategis sebagai lalu-lintas
perdagangan. Selain itu, Belanda ingin
menyingkirkan saingan mereka, yaitu Portugis
di Malaka.
Pangeran Jayawikarta (penguasa bagian
wilayah Banten) memberi izin kepada VOC
untuk mendirikan kantor dagang di Jayakarta.
Selain memberikan izin kepada VOC,
Pangeran Jayawikarta juga memberikan izin
pendirian kantor dagang kepada EIC (Inggris).
Kebijakan ini membuat Belanda merasa tidak
menyukai Pangeran Jayakarta.
Gubernur Jendral VOC Jan Pieterszoon Coen
membujuk penguasa Kerajaan Banten untuk
memecat Pangeran Jayawikarta, sekaligus
memohon agar izin kantor dagang Inggris EIC
dicabut. Pada tanggal 31 Mei 1619, keinginan
VOC dikabulkan raja Banten. Momentum inilah
yang kemudian menjadi mata rantai
kekuasaan VOC dan Belanda pada masa
berikutnya. VOC menikmati keleluasaan dan
kelonggaran yang diberikan penguasa Banten.
Jayakarta oleh VOC diubah namanya menjadi
Batavia. VOC mendirikan benteng sebagai
tempat pertahanan, pusat kantor dagang, dan
pemerintahan. Pengaruh ekonomi VOC
semakin kuat dengan dimilikinya hak monopoli
perdagangan. Masa inilah yang menjadi
sandaran perluasan kekuasaan Belanda pada
perjalanan sejarah selanjutnya.
d. Bangsa Spanyol
Pada tahun 1522 ekspedisi Spanyol yang dipimpin
oleh Juan Sebastian del Cano tiba di Maluku.
Spanyol  selanjutnya menjalin hubungan dagang
dengan Tidore yang menyebabkan persaingan 
dagang antara Portugis dan Spanyol di kawasan
Maluku memanas. Akhirnya pada tahun 1527
terjadilah pertempuran antara Ternate dengan
bantuan Portugis melawan Tidore  yang dibantu
Spanyol. Pertempuran dan persaingan antara
Portugis dan Spanyol berakhir setelah keduanya
menyepakati Perjanjian Saragosa pada tahun 1534
Keberhasilan Columbus menemukan benua Amerika pada
pelayaran pertamanya pada tahun 1492, mendorong para
pelaut lain untuk melanjutkan penjelajahan ke samudra
timur dan menemukan daerah penghasil rempah-rempah.
Berangkatlah ekspedisi yang dipimpin oleh Magelhan
disertai seorang kapten kapal yang bernama Sebastian
del Cano. Magelhan mengambil jaluryang telah dilalui oleh
Columbus. Setelah terus berlayar Magelhan
danrombongan mendarat di ujung selatan benua Amerika
yang kemudian tempat tersebut dinamakan Selat
Magelhan. Magelhan dan rombongan mendarat di Pulau
Guam pada tahun 1521. Kemudian melanjutkan
penjelajahannya dan menemukan Kepulauan Massava (
Filipina ) yang kemudian menyatakan bahwa daerah
tersebut merupakan daerah koloni Spanyol. Karena
tindakannya
itulah Magelhan dan rombongan mendapatkan
perlawanan dari rakyat Mactan
dan akhirnya Magellhan terbunuh dalam peperangan .
Rombongan yang selamat dalam pertempuran tersebut
melarikan diri dan
kemudian oleh del Cano dipimpin bergerak ke arah
selatan dan menemukan
Kepulauan Maluku. Kedatangan bangsa Spanyol ini
diterima baik oleh Sultan Tidore yang saat itu sedang
bermusuhan dengan Portugis. Sebaliknya, kedatangan
Spanyol di Maluku bagi Portugis merupakan pelanggaran
atas “hak monopoli”. Oleh karena itu, timbullah persaingan
antara Portugis dan Spanyol. Persaingan tersebut sejalan
dengan pertentangan antara sultan Ternate dan Sultan
tidore. Sultan ternate bersekutu dengan portugis,
sedangkan sultan tidore bersekutu dengan Spanyol.
Puncaknya Portugis dan Spanyol menempuh jalan
perundingan yang di laksanakan di Saragosa (Spanyol)
tahun 1529. Perundigan itu menghasilkan. kesepakatan
yang disebut dengan Pejanjian Saragosa yang berisi :
1. Spanyol harus meninggalkan maluku dan melakukan
perdagangan di
Filipina
2. Portugis tetap melakukan kegiatan perdagangan di Kep
Maluku.

Anda mungkin juga menyukai