Anda di halaman 1dari 21

MASYARAKAT INDONESIA PADA MASA PENJAJAHAN SAMPAI TUMBUHNYA

SEMANGAT KEBANGSAAN
A. KEDATANGAN BANGSA EROPA DAN PERLAWANAN BANGSA INDONESIA
Amatilah gambar berikut ini!
Fenomena pada gambar di samping menunjukkan ketertarikan
bangsa-bangsa Barat terhadap Indonesia. Faktanya, sejak zaman
penjelajahan samudera, bangsa Barat memiliki ketertarikan
terhadap wilayah Indonesia. Apa saja faktor yang menyebabkan
ketertarikan bangsa-bangsa Barat terhadap Indonesia? Bagaimana
proses kedatangan bangsa-bangsa Barat ke Indonesia? Temukan
Gambar 4.1 Sekelompok turis di jawabannya dalam pembahasan berikut.
salah satu tempat wisata di
Indonesia
1. Latar Belakang Kedatangan Bangsa Eropa Ke Indonesia
Bangsa-bangsa Barat identik dengan kemajuan dan modernisasi. Kondisi tersebut tidak
lepas dari kemajuan peradaban bangsa-bangsa Barat di Indonesia. Apa saja faktor yang
melatarbelakangi kedatangan bangsa-bangsa Barat di Indonesia? Beberapa faktor yang
melatarbelakangi kedatangan bangsa Barat di Indonesia sebagai berikut:
a. Kebutuhan akan rempah-rempah
Pernahkah kamu melihat tanaman rempah-rempah? Apa saja tanaman rempah-rempah
yang pernah kamu lihat? Apa kegunaan tanaman tersebut? Pada umumnya, rempah-
rempah merupakan kelompok tanaman yang memiliki aroma khas. Rempah-rempah
menjadi salah satu bumbu dapur yang digunakan oleh sebagian besar masyarakat
Indonesia.
Secara geografis, wilayah Eropa
memiliki iklim yang berbeda
dengan Indonesia. Wilayah Eropa
memiliki iklim sedang, sedangkan
Indonesia memiliki iklim tropis.
Dampaknya, Indonesia memiliki 2
musim yang menyebabkan berbagai
tanaman dapat tumbuh dan
berkembang, sedangkan Eropa
memiliki empat musim yang
menyebabkan hanya beberapa
tanaman yang dapat tumbuh di
wilayah Eropa. Gambar 4.2 Rempah-rempah
Pada musim dingin, bangsa-bangsa
Eropa cenderung menimbun banyak
makanan. Oleh karena itu, bangsa Eropa
membutuhkan sesuatu untuk
mengawetkan beberapa bahan makanan.
Salah satu bahan pengawet yang
digunakan adalah rempah-rempah.
Rempah-rempah digunakan untuk
mengawetkan daging dan memberi cita
rasa khas pada makanan..
Gambar 4.3 Rempah-rempah
Pada masa perdagangan kuno, rempah-rempah menjadi salah satu komoditas paling
mahal. Harga rempah-rempah di Eropa mahal karena mengalami proses distribusi
yang panjang.
Perhatikan peta berikut ini!

Gambar 4.4 Peta perdagangan rempah-rempah dari Asia ke Konstantinopel

Rempah-rempah dibawa oleh pedagang dari Asia yang menjajakan rempah-rempah di


sekitar Laut Tengah. Dari Laut Tengah rempah-rempah dibawa oleh pedagang Eropa
untuk diperjualbelikan di daratan Eropa. Bangsa Eropa mulai kesulitan memperoleh
rempah-rempah saat Konstantinopel dikuasai bangsa Turki Utsmani, sehingga jalur
perdagangan antara Eropa dan Asia di Laut Tengah terputus.
b. Motivasi 3G (Gold, Glory, Gospel)
Sistem politik suatu negara yang bertujuan menjajah negara lain untuk kekuasaan dan
keuntungan disebut imperialisme. Imperialisme dibagi menjadi dua yaitu imperialisme
kuno dan imperialisme modern. Dalam imperialisme kuno, penguasaan daerah baru
dimaksudkan untuk mendapatkan 3G yaitu gold (emas) atau kekayaan, glory atau
kejayaan bangsa, dan gospel atau penyebaran ajaran Injil. Adapun imperialisme
modern berlangsung setelah Revolusi Industri di Inggris, dijalankan oleh negara-
negara Eropa dengan tujuan mendapatkan daerah pemasaran hasil industri,
mendapatkan daerah penghasil bahan mentah atau bahan baku, mendapatkan daerah
penanaman modal.
c. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan teknologi
Perkembangan iptek berkaitan erat dengan ilmuwan Eropa yang mengemukakan
teori-teori baru sehingga mendorong adanya penjelajahan samudra. Heliosentrisme
adalah salah satu teori kontroversial yang ditemukan oleh Nicolaus Copernicus.
Teori ini menggambarkan bahwa matahari adalah pusat di alam semesta dan ia
menentang geosentrisme, yang menempatkan bumi di tengah. Galileo menganut teori
Kopernikus, yang menyatakan bahwa bumi mengelilingi matahari dan bukan
kebalikannya. Perkembangan iptek di Eropa menyebabkan bangsa Barat mampu
membuat kapal besar untuk mengarungi samudera. Selain itu, ditemukannya kompas
dan kapal yang dilengkapi dengan layar.
d. Revolusi Industri
Revolusi industri adalah perubahan secara menyeluruh dalam proses produksi yang
ditandai dengan penggunaan mesin dalam kegiatan produksi. Proses produksi yang
semula dengan menggunakan tenaga manusia dan hewan beralih menggunakan tenaga
mesin. Penggunaan mesin menyebabkan kegiatan produksi menjadi efisien, biaya
produksi dapat ditekan, serta barang dapat diproduksi dalam jumlah besar dan waktu
singkat.
2. Kedatangan Bangsa Eropa ke Indonesia
Amatilah gambar 4.5!Gambar tersebut merupakan tokoh-tokoh penjelajahan samudra
bangsa Eropa. Kedatangan bangsa Eropa ke Nusantara merupakan proses yang panjang.
Proses penjelajahan samudra bangsa Eropa dimulai pada abad XV.

Gambar 4.5 Tokoh penjelajahan samudra


a. Bangsa Portugis
Portugis atau disebut Portugal merupakan negara yang terletak di Eropa Selatan.
Bangsa portugis dianggap sebagai pelopor penjelajahan samudra pada masa kuno.
1) Orang Portugis pertama yang mencoba mencari jalan baru ke Indonesia adalah
Bartolomeus Diaz. Ia meninggalkan Portugis tahun 1487. Ia menyusuri pantai
barat Afrika Selatan hingga tiba di Tanjung Harapan Baik (Cape of Good Hope) di
Afrika Selatan.
2) Vasco da Gama berangkat pada tahun 1497 dan berhasil melewati Tanjung
Harapan Baik serta tiba di Pelabuhan Malinda (Afrika Timur). Pada tahun 1498,
Vasco da Gama tiba di Kalikut (India).
3) Pada tahun 1511, Alfonso de Albuquerque berhasil menaklukkan Malaka. Tahun
1522 Alfonso de Albuquerque menuju Maluku dan diterima dengan baik oleh raja
Ternate. Mereka diperbolehkan berdagang dan membangun benteng di Ternate
yang kemudian diberi nama Sao Paulo.
b. Bangsa Spanyol
Penjelajahan samudra bangsa Spanyol mengambil rute yang berbeda dengan Portugis.
Spanyol berupaya menemukan rute baru menuju dunia Timur dengan berlayar ke arah
barat menyeberangi Samudra Atlantik.
1) Christopher Columbus (orang Italia yang berlayar atas nama kerajaan Spanyol). Ia
berlayar dari Spanyol ke arah barat pada tahun 1492. Ia sampai ke kepulauan
bahama.
2) Ferdinand Magellan, dipilih Raja Charles I dari Spanyol untuk mencari jalur
menuju Kepulauan Maluku. Pada tahun 1519, Magellan berangkat melalui
Samudra Atlantik dan melewati ujung Amaerika Selatan. Magellan tiba di Filipina
pada bulan Februari 1521, tetapi terbunuh saat terjadi perang antarsuku. Ia
kemudian digantikan oleh Juan Sebastian Elcano. Mereka tiba di Kepulauan
Maluku pada bulan November 1521. Mereka singgah di Tidore dan bertemu
dengan Raja Tidore sehingga terjalin kerja sama antara Portugis dan Spanyol.
c. Bangsa Inggris
Kedatangan bangsa Inggris ke Inodnesia dirintis oleh Francis Drake dan Thomas
Cavendish dengan mengikuti jalur yang dilalui Magellan, pada tahun 1577 Francis
Drake berlayar ke Indonesia. Ia singgah di Maluku, Sulawesi, dan Jawa. Armadanya
berhasil membawa rempah-rempah dari Ternate dan kembali ke Inggris lewat
Samudra Hindia. Pada tahun 1586, Thomas Cavendish melakukan perjalanan dengan
jalur yang sama.
Kolonialisme Inggris di Indonesia dimulai tahun 1601 dengan ekspedisi yang
berhasil kembali ke Inggris membawa lada. Inggris membuat kongsi dagang yang
dinamakan EIC (East India Company). Sejak awal abad ke-17 telah mendirikan kantor
dagang di Banten, Aceh, Makassar, dan Maluku. Namun, armada Inggris tidak mampu
menyaingi armada dagang Belanda (VOC). Pada akhir abad ke 17, Inggris telah terusir
dari berbagai wilayah di Indonesia. Inggris akhirnya memusatkan aktivitas
perdagangan di India.
d. Bangsa Belanda
Ekspedisi Belanda yang pertama berusaha mencapai Indonesia berlangsung pada
tahun 1595 dipimpin Cornelis de Houtman. Mereka menyusuri pantai barat Afrika lalu
sampai ke Tnajung Harapan Baik. Selanjutnya mengarungi Samudra Hindia dan
masuk ke Indonesia melalui Selat Sunda, lalu tiba di Banten pada tahun 1596. Armada
ini tidak diterima oleh rakyat Banten karena Belanda bersikap kasar. Setelah itu,
Cornelis de Houtman kembali ke negerinya dengan membawa lada pada tahun 1597.
Ekspedisi berikutnya dipimpin oleh Jacob Corneliszoon van Neck pada tahun
1598 dan mencapai Kepulauan Maluku. Ekspedisi ini berhasil membawa rempah-
rempah dan memberikan keuntungan besar. Tahun 1602 dibentuk VOC (Vereenigde
Oost Indische Compagnie) atau Persekutuan Dagang Hindia Timur. VOC dipimpin
oleh Heeren XVII (Dewan Tujuh Belas). VOC mendapatkan hak istimewa.
Gubernur jenderal pertama adalah Pieter Both (1610-1614). Selanjutnya dibawah
Jan Pieterszoon Coen sebagai gubernur Jenderal (1619-1623), VOC menetapkan
Jayakarta (Batavia) sebagai markas besar dan pusat perniagaan VOC. Belanda telah
menguasai Jayakarta (Batavia) pada tahun 1619. Selanjutnya, Makassar pada tahun
1667, dan Banten pada tahun 1682.

Aktivitas Menganalisis Hak Octroi VOC

Sumber:https://nasional.republika.co.id
Gambar 4.6 Ilustrasi VOC dengan kekuasaannya membuat masyarakat Indonesia menderita

Setelah membaca penjelasan di atas, silahkan isi tabel berikut!


Isi Hak Octroi/Hak istimewa VOC
1 Hak mencetak uang
2 ...........................................
3 ...........................................
4 ...........................................
5 ...........................................

B. PERUBAHAN DAN KESINAMBUNGAN MASYRAKAT INDONESIA PADA MASA


PEMERINTAHAN KOLONIAL
1) Penjajahan Indonesia di bawah Kepemimpinan Bangsa Barat
a. Indonesia di bawah Herman Willem Daendels
Gambar disamping adalah Gubernur Jenderal Herman
Willem Daendels, orang Belanda yang mengeluarkan
kebijakan kerja paksa atau kerja rodi. Kerja paksa banyak
ditemukan di berbagai tempat di Indonesia. Pengerahan
penduduk untuk mengerjakan berbagai proyek Belanda
mengakibatkan banyak rakyat Indonesia menjadi budak.
Mereka dipekerjakan untuk membuat jalan raya,
Sumber: https://www.google.com
Gambar 4.7. Gubernur Jenderal dipekerjakan di perusahaan tambang, juga di perkebunan.
Herman Willem Daendels

Aktivitas

Pada gambar disamping terlihat


masyarakat Indonesia sedang dipaksa
untuk bekerja oleh penjajah Belanda.
Kerja paksa disebut juga dengan kerja
rodi. Namanya juga kerja paksa,
masyarakat Indonesia saat itu pasti sangat
menderita. Mereka bekerja melakukan
perintah penjajah dengan melakukan Sumber: https://www.kompasiana.com
Gambar 4.8 salah satu bentuk Kerja Paksa zaman penjajahan
pekerjaan di luar batas kemanusiaan. Belanda

Masyarakat Indonesia saat itu bekerja dengan fasilitas yang tidak memadai, mereka
tidak diberi upah, bahkan asupan makanannyapun tidak diperhatikan oleh Belanda.
Tetapi mengapa penjajah Belanda memerintahkan masyarakat Indonesia untuk
melakukan kerja rodi atau kerja paksa? Iya benar, karena pemerintah Belanda saat itu
menginginkan keuntungan sebanyak-banyaknya dari bumi Indonesia, sehingga
menerapkan kebijakan tanam paksa atau kerja rodi. Gambar dibawah ini merupakan salah
satu bentuk kerja paksa atau kerja rodi yang dialami oleh masyarakat Indonesia pada
jaman penjajahan Belanda, mereka dipaksa bekerja membuat jalan raya sepanjang 1000
kilometer dari Anyer di Banten sampai Panarukan di Jawa Timur.

Sumber:https://properti.kompas.com
Gambar 4.9. Jalur Anyer-Panarukan, salah satu bentuk kerja paksa pada zaman penjajahan Belanda.
Gambar tersebut merupakan peta jalur Jalan raya Anyer-Panarukan yang
dibangun 200 tahun yang lalu. Jalur jalan raya tersebut memanjang lebih dari 1.000
kilometer. Pembangunan jalur Anyer-Panarukan sebagian besar dilakukan oleh tenaga
manusia, yaitu rakyat Indonesia. Jalan ini dibangun atas prakarsa Gubernur Jenderal
Hindia Belanda Herman Willem Daendels. Ia menjabat pada 1808-1811, Daendels
memerintahkan pembangunan jalan besar yang harus bisa dilalui kendaraan dari Anyer
ke berbagai daerah di Pulau Jawa pada 1809.
Inilah jalan yang disebut memakan korban jiwa sampai 12.000 jiwa dalam proses
pembangunannya. Ribuan orang kehilangan nyawa dalam periode kerja paksa. Mereka
dipaksa untuk bekerja, tidak diberi gaji, tidak menerima makananyang layak, sehingga
ribuan rakyat Indonesia meninggal karena kelaparan ataupun karena terkena penyakit
tertentu. Setelah dua tahap pembangunan yang sebelumnya dilakukan pekerja konstruksi
biasa,lalu dilanjutkan pasukan zeni Belanda, dan selanjutnya oleh rakyat biasa.
Kerja paksa itu dilaksanakan setelah Belanda kehabisan biaya untuk membayar
tentara dan pekerja profesional. Adapun pelibatan militer sebelumnya dipilih pemerintah
kolonial Hindia Belanda karena jalan yang dibangun melewati perbukitan dan
pegunungan batu yang butuh peralatan seperti meriam untuk meratakannya. Jalan yang
pembangunannya dimulai dari perintah Daendels yang kemudian dikenal sebagai “Jalan
Pos”. Keberadaan jalan itu kemudian menjadi cikal bakal kehadiran jalan-jalan utama di
Pulau Jawa yang masih bisa dilewati sampai saat ini.

Aktivitas Bentuk Kerja Paksa


Petunjuk pengerjaan:
1. Carilah buku, internet, video, atau youtube yang menceritakan kerja paksa pada masa
penjajahan Belanda
2. Tulislah hasil bacaan atau pengamatanmu pada tabel berikut!
No Nama Proyek Tempat/Lokasi Bentuk Kerja Paksa
1 Pembangunan jalan .......................................................... Kerja Paksa/Kerja Rodi
raya Anyer-Panarukan
2 ..................................... Semarang dan Surabaya .....................................
3 Pembuatan pangkalan .......................................................... .....................................
armada
4 ..................................... Jatinegara .....................................
5 Pembangunan jalan .......................................................... .....................................
kereta api

b. Indonesia di bawah penjajahan Inggris


Pada masa itu terjadi perang di Eropa antara Prancis dengan
Belanda. Pangeran Willem V dari negeri Belanda selamat dari
serangan Prancis dan melarikan diri ke Inggris. Kemudian
menyerahkan wilayahnya ke Inggris, maksudnya supaya
wilayah jajahan Belanda tidak dikuasai oleh Prancis. Nah,
kemudian Inggris menguasai Indonesia. Saat Inggris
menguasai Indonesia, gubernur Jenderal Lord Minto membagi
daerah jajahan Hindia Belanda menjadi empat gubernement
Sumber:https://id.wikipedia.org/ dan menyerahkan seluruh wilayahnya kepada Letnan
Gambar 4.10
Jenderal Lord Minto
Gubernur Gubernur Thomas Stamford Raffles.

Pada saat Raffles memerintah Indonesia, dia mengeluarkan


kebijakan yang terkenal dengan nama sistem sewatanah atau
landrent-systematau landelijk stelsel. ernyata dalam
pelaksanaannya, sewa tanah atau Landrente-System gagal
diterapkan di Indonesia karena memiliki banyak kelemahan.
Peninggalan Gubernur Thomas Stamford Raffles seperti buku
Sumber:
History Of Java, Kebun Raya Bogor. https://id.wikipedia.org/
Gambar: 4.11 Gubernur
Thomas Stamford Raffless

c. Van Den Bosch


Pada awal abad XX Belanda sedang menghadapi perang di Eropa atau perang
melawan Belgia. Pada saat yang bersamaan, Belanda juga sedang berperang melawan
Pangeran Diponegoro tahun 1825-1830. Belanda mengalami kerugian keuangan yang
besar. Untuk menutupi kekurangan keuangan dan mempercepat penambahan pundi-pundi
keuangan negara, Belanda berusaha meningkatkan ekspor perdagangannya.
Belanda mengalami kondisi yang seperti itu, maka pemerintah Belanda melalui
Gubernur Johannes van Den Bosh menerapkan kebijakan sistem tanam paksa
(cultuurstelsel) pada tahun 1830.
Bagaimana rupa sosok Johannes van den Bosh? Ananda dapat
melihat pada gambar 4.12 di samping. Kebijakan tanam paksa
ini sangat merugikan rakyat Indonesia. Ketentuannya antara
lain, seperlima luas tanah petani Indonesia dipaksa untuk
memanam tanaman wajib yang menguntungkan Belanda.
Tanah yang digunakan untuk menanam tanaman tersebut
bebas pajak. Penduduk yang tidak memiliki tanah harus
melakukan kerja wajib selama seperlima tahun atau 66 hari
Sumber: https://id.wikipedia.org/ dan mendapatkan upah. Selain itu masih banyak lagi
Gambar : 4.12.Gubernur Johannes
van den Bosh kebijakan dalam sistem tanam paksa yang sangat merugikan
dan memberatkan rakyat Indonesia.
Dalam pelaksanaanya sistem tanam paksa ini sangat memberatkan masyarakat
Indonesia. Bukan hanya itu saja, banyak sekali penyelewengan sehingga menambah
penderitaan masyarakat Indonesia. Praktik penyelewengan yang membuat masyarakat
Indonesia semakin menderita antara lain yaitu; dalam ketentuan tanah yang digunakan
untuk tanaman wajib hanya 1/5 dari tanah yang dimiliki rakyat, namun kenyataannya
lebih bahkan sampai ½ bagian dari tanah yang dimiliki rakyat, Belanda mewajibkan
untuk ditananami kopi, teh, tebu,kakao, dan tarum atau nila. Hasil tanaman ini nantinya
akan dijual dengan harga yang sudah ditentukan oleh Belanda, juga hasil panen harus
diserahkan semua kepada pemerintah kolonial.Selain itu waktu untuk wajib kerja juga
melebihi dari 66 hari, dan mereka bekerja tanpa imbalan atau tidak diberi upah. Tanah
yang digunakan untuk tanaman wajib juga tetap dikenakan pajak, dan masih lagi praktik
pemaksaan lain yang membuat masyarakatIndonesia saat itu menderita.
Sistem tanam paksa ini jauh lebih keras dan kejam, karena pada praktiknya tanam
paksa ini sangat memberatkan masyarakat Indonesia di waktu itu. Akibat tanam paksa
ini, angka kematian rakyat Indonesiapun tinggi karena kelaparan dan penyakit
kekurangan gizi. Banyak pihak yang bersimpati kepada rakyat Indonesia, dan mengecam
sistem tanam paksa ini. Mereka menuntut agar tanam paksa dihapuskan, bahkan kecaman
pun datang dari kalangan orang Belanda sendiri. Mereka adalah Douwes Dekker dan
Baron van Hoevel.
Douwes Dekker terkenal dengan nama pena
Multatuli, dia seorang penulis terkenal Belanda
dengan bukunya yang berjudul Max Havelaar, buku
ini berisi kritik atas perlakuan buruk para penjajah
terhadap orang pribumi Indonesia. Akhirnya tanam
paksa atau culturrstelsel dihentikan di tahun 1870,
setelah muncul berbagai kritik juga dengan
dikeluarkannya UU Agraria 1870 dan UU Gula Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/
Eduard_Douwes_Dekker
(suiker wet). Gambar 4.13 Douwes Dekker (Multatuli).

Aktivitas

2) Perlawanan Terhadap Persekutuan Dagang


a) Sultan Baabullah Mengusir Portugis
Sultan Baabullah merupakan sultan ke7 dan
penguasa ke-24 Kesultanan Ternate di
Kepulauan Maluku yang memerintah antara
tahun 1570 dan 1583. Ia dianggap sebagai
Sultan teragung dalam sejarah Ternate dan
Maluku karena keberhasilannya mengusir
penjajah Portugis dari Ternate dan membawa
kesultanan tersebut kepada puncak kejayaannya
Sumber:https://koranmakassarnews.com/25mei- di akhir abad ke-16. Sultan Baabullah juga
1575-sultan-baabullah-berhasilmengusir-portugis-
dari-ternate/ dikenali dengan gelar "Penguasa 72 Pulau".
Gambar 4.14. Sultan Baabullah ...
Sultan Baabullah dengan gagah berani melanjutkan perjuangan ayahnya (Sultan
Hairun) yang meninggal dibunuh secara licik dan jahat oleh Portugis dalam sebuah
perundingan perdamaian. Pada tahun 1575 Portugis berhasil diusir dari Ternate,
kemudian Portugis melarikan diri dan menetap di Ambon. Pada tahun 1605 Portugis
berhasil diusir oleh VOC dari Ambon yang kemudian menyingkir ke Timor
Timur/Timor Leste dan melakukan kolonialisasi di sana.
b) Perlawanan Aceh (Sultan Iskandar Muda)
Perlawanan Aceh dipimpin oleh
Sultan Iskandar Muda yang
memerintah pada tahun 1607-1639.
Pada tahun 1629 Aceh telah
memiliki armada laut yang sudah
disiapkan untuk menyerang Portugis
di Malaka. Tetapi perlawanan Aceh
saat itu belum berhasil mendapatkan
kemenangan. Meskipun demikian
Aceh masih tetap berdiri sebagai Sumber:
https://jv.wikipedia.org/wiki/Iskandar_Muda_saka_Aceh
kerajaan yang merdeka. Gambar 4.15 Lukisan Sultan Iskandar Muda

c) Ketangguhan “Ayam Jantan dari Timur”


“Ayam Jantan dari Timur” adalah julukan
dari Sultan Hasanuddin yang sangat tangguh
dan sangat di takuti Belanda. Beliau Raja
Gowa di Sulawesi Selatan. Suatu ketika, dua
kerajaan yang ada di Sulawesi yang berselisih
yaitu Kerajaan Gowa (Sultan Hasanuddin)
dengan Kerajaan Bone (Arung Palaka). Nah,
kondisi ini dimanfaatkan oleh VOC dengan
mengadu domba dua kerajaan itu. VOC
membantu Kerajaan Bone sehingga Bone Sumber:https://ww w.tribunnewswiki.c
om/2019/08/01/pah lawan-nasionalsultan-hasanuddin
menang dalam perang pada tahun 1666. Gambar:4.16. Sultan Hasanudin
Sultan Hasanuddin dipaksa menandatangani perjanjian Bongaya pada tanggal
18 November 1667. Perjanjian Bongaya ini merupakan perjanjian antara Sultan
Hasanuddin dengan VOC yang memangkas kekuasaan Kerajaan Gowa sebagai
kerajaan terkuat di Sulawesi. Setelah itu tinggal kerajaan-kerajaan kecil yang sulit
melakukan perlawanan terhadap VOC.
d) Serangan Mataram terhadap VOC
Mataram adalah kerajaan besar di Jawa Tengah rajanya
bernama Sultan Agung. Pada awalnya Mataram dengan
Belanda menjalin hubungan baik. Belanda diizinkan
mendirikan benteng gudang atau loji untuk kantor
dagang di Jepara pada tahun 1615. Belandapun memberi
senjata Meriam kepada Mataram. Tetapi karena nafsu
monopoli Belanda dan Jenderal VOC Jan Pieterzoon
Sumber: https://id.wikipedia.org/wi Coen menyerang Jepara, ahirnya terjadi perselisihan
ki/Sultan_Agung_dari_M ataram antara Mataram dengan Belanda. Mataram melakukan
Gambar 4.17. Sultan Agung
penyerangan terhadap VOC di Batavia sebanyak dua
kali.
Serangan pertama pada tahun 1628 dibawah pimpinan Tumenggung Baurekso.
Tetapi serangan yang pertama gagal. Kegagalan ini dikarenakan selain senjata Belanda
lebih modern dibandingkan dengan tentara Mataram, juga karena kurangnya
perbekalan dan kurang matang dalam dalam memperhitungkan medan perang.
Serangan kedua dipimpin oleh Kyai Adipati Juminah, K.A.Puger, dan K.A.Purbaya.
Serangan yang kedua inipun gagal. Sebenarnya pada serangan kedua ini persiapan
sudah dilakukan secara matang, gudang-gudang makanan sudah disediakan, namun
ternyata lumbung padi persediaan makanan banyak dihancurkan oleh Belanda karena
laporan mata-mata yang menghianati Sultan Agung, sehingga melemahkan kekuatan
Mataram.
e) Perang Saparua di Ambon
Rakyat Ambon melakukan perlawanan terhadap
Belanda dipimpin oleh Pattimura (Thomas
Matulesi) dan berhasil membunuh Residen van
den Berg. Bersama Pattimura ikut seorang pejuang
wanita yang gagah berani bernama Chistina
Martha Tiahahu yang merupakan putri tunggal
dari Paulus Tiahahu sahabat Pattimura. Belanda
Sumber:https://id.wikipedia.org/
licik menangkap Pattimura bersama tiga temannya wiki/Berkas:Pattimura_1961_Ind
dan Pattimura meninggal dihukum gantung oleh onesia_stamp.jpg
Gambar: 4.18 Pattimura (Thomas Matulesi)
Belanda.
f) Perang Padri di Sumatra Barat (1821- 1838)
Perlawanan kaum Padri dipimpin oleh Tuanku Imam
Bonjol, Tuanku nan Cerdik, Tuanku Tambusi, dan
Tuanku nan Alahan. Perlawanan kaum Padri berhasil
membuat Belanda terpojok. Padahal saat itu Belanda
sedang berperang juga melawan Pangeran Diponegoro
di Jawa Tengah. Ahirnya Belanda meminta berdamai
Sumber:https://id.m.wikipedia.o kepada kaum Padri agar bisa konsentrasi melawan
rg/wiki/Berkas:Imam_Bondjol.j peg Pangeran Diponegoro.
Gambar: 4.19. Tuanku Imam Bondjol

Dasar Belanda mempunyai jiwa licik, setelah berhasil memenangkan perang melawan
Pangeran Diponegoro Belanda menyerang kembali kaum Padri. Tuanku Imam Bonjol
ditangkap, kemudian diasingkan ke Priangan, kemudian ke Ambon, dan berahir di
Menado hingga wafat tahun 1864.
g) Pangeran Diponegoro
Perang Diponegoro merupakan salah satu perang besar
yang dihadapi oleh Belanda. Ada banyak hal yang
melatarbelakangi perang ini selain dari kegelisahan
dan penderitaan rakyat akibat penindasan yang
dilakukan oleh pemerintah Hindia Belanda. Hal
lainnya yaitu campur tangan pemerintah Hindia
Belanda dalam urusan Keraton Jogjakarta, pajak-pajak
yang diterapkan pemerintah Hindia Belanda dan
kebijakan ekonomi lainnya yang menjadi sumber
penderitaan rakyat juga merupakan latarbelakang Sumber:https://id.wiki
pedia.org/wiki/Dipon egoro
terjadinya perang Diponegoro. Gambar:4.20 Pangeran Diponegoro

Puncakya ketika terjadi perselisihan antara pengikut


Pangeran Diponegoro marah dan mencabut patok-patok
yang dipasangi di tanah leluhur Diponegoro oleh Belanda.
Perang tidak dapat dihindari. Perang Diponegoro disebut
juga Perang Jawa (1825-1830). Diponegoro dan panglima
perangnya yang bernama Sentot Prawiryodirjo, beserta
rakyatnya sangat gigih dalam menegakan keadilan dan
mempertahankan harga diri rakyat Indonesia. Belanda
Sumber :
sangat kewalahan menghadapi perang ini. Belanda yang
https://id.wikipedia.org/wiki/ memang licik memasang strategi, pada bulan Maret 1830
Sentot_Prawirodirdjo
Gambar : 4.21 Sentot
di Magelang, Jawa Tengah dengan kedok mengadakan
Prawiryodirjo perundingan ternyata hanya siasat untuk menangkap
Diponegoro. Setelah ditangkap Pangeran Diponegoro
dibuang ke Menado, terus dibuang lagi ke Makassar
hingga wafat tahun 1855.
h) Perang Aceh
Belanda mendapatkan hak atas Aceh berdasarkan traktat
London, sehingga Belanda menyerang Aceh yang saat
itu merupakan negara yang masih merdeka. Rakya Aceh
dengan Teuku Umar yang dibantu istrinya Cut Nyak
Dien melawan Belanda. Serangan rakyat Aceh yang
tiada gentar dan sangat berani membuat Belanda
semakin kalah dan menguras keuangan. Ahirnya
Sumber:https://id.wiki
Belanda mengutus Dr. Snouck Hurgronje yang memakai
pedia.org/wiki/Teuku_ Umar samaran Abdul Gafar untuk mencari kelemahan rakyat
Gambar 4.22 Teuku Umar Aceh.

Setelah belajar di Arab ahirnya dia tahu kelemahan rakyat


Aceh. Dengan siasat adu domba rakyat Aceh dapat
dikalahkan. Sejak tahun 1898 Aceh semakin terdesak.
Banyak tokoh Aceh yang gugur, termasuk Teuku Umar
dalam pertempuran di Meulaboh tahun 1899. Cut Nyak
Dien, tokoh pemimpin perempuan ditangkap tahun 1906
dan diasingkan di Sumedang. Pahlawan perempuan Cut
Meutia gugur. Walaupun Belanda sudah mengumumkan
Perang Aceh berahir tahun 1904 tetapi perlawanan Sumber:
seporadis rakyat Aceh masih berlangsung hingga tahun https://id.wikipedia.org
/wiki/Cut_Nyak_Dhien Gambar
1930an. 4.23. Cut Nyak Dhien

i) Perlawanan Sisingamangaraja, Sumatra Utara


Di Sumatra Utara tepatnya di daerah Tapanuli berlangsung
perlawanan terhadap Belanda selama 29 tahun. Perlawanan
ini disebut juga dengan Perang Batak, dipimpin oleh
Sisingamangaraja XII. Untuk mengahadapi perlawanan ini
Belanda menarik pasukannya dari Aceh. Rakyat Tapanuli
sangat berani melawan Belanda, tetapi pasukan
Sumber:https://id.wikipedia.org
Sisingamangaraja dapat dikalahkan oleh Belanda. Kedua
/wiki/Sisingamangaraja_XII putra Sisingamangarajapun ikut gugur, sehingga Belanda
Gambar 4.24. berhasil menguasai seluruh Tapanuli.
Sisingamangaraja XII

j) Perang Banjar
Perlawanan terhadap Belanda ini terjadi di daerah
Banjarmasin Kalimantan. Berawal dari kebiasaan
Belanda yang suka mencampuri urusan Kerajaan
Banjarmasin, dimana Belanda mendukung Pangeran
Tamjidillah yang tidak disukai rakyat, ahirnya terjadi
perang. Perlawanan ini pertama dipimpimpin oleh Prabu
Anom dan Pangern Hidayat pada tahun 1859. Setelah
kedua tokoh tersebut ditangkap oleh Belanda,
perlawanan selanjutnya dipimpin oleh Pangeran https://en.wikipedia.org/wiki/P
Antasari. Belanda berhasil membuat Pangeran Antasari rince_Antasari
Gambar: 4.25. Pangeran Antasari
menyerah sehingga perlawanan di Banjar Kalimantan
ini padam pada tahun 1905.

k) Perang Jagaraga di Bali


Perang di Bali ini berawal dari persengketaan antara
Belanda dan Kerajaan Buleleng di Bali tentang hak
tawan karang, dimana dalam hak ini dinyatakan
bahwa setiap kapal yang kandas di perairan Bali
menjadi hak penguasa setempat. Nah, saat itu ada
dua kapal milik Belanda yang disita oleh Raja
Buleleng. Belanda menuntut dan meminta kembali
Sumber:https://id.wikipedia.org/wiki kedua kapalnya tetapi Raja Buleleng tidak menerima
/Berkas:Djilantik_vorst_van_Bolele
ng_Bali_gekleed_voor_de_jacht._T tuntutan Belanda. Ahirnya pada tahun 1846 Belanda
Mnr_60002165.jpg Gambar 5.30. Gusti menyerang Kerajaan Buleleng dan berhasil
Ngurah Ketut Jelantik, raja Buleleng ke-
14, dalam pakaian berburunya. menguasainya. Raja Buleleng menyingkir ke
Jagaraga dengan dibantu Raja Karangasem. Belanda
menguasai benteng Jagaraga dan melanjutkan
menaklukan kerajaan Gianjar dan Klungkung tahun
1906.
Seluruh rakyat Bali bersatu melawan Belanda, mereka dengan gagah berani berperang
habis-habisan sampai mati sehingga dikenal dengan perang Puputan Jagaraga. Rakyat
Bali tidak segan-segan melakukan perang puputan dalam melawan Belanda. Perang ini
terjadi lagi pada 20 November 1946 dipimpin oleh I Gusti Ngurah Rai. Dengan tekad
pantang menyerah rakyat Bali melakukan perang “Puputan” atau perang habis-habisan
di Desa Margarana.

Aktivitas
Deskripsi dan hasil perlawanan tokoh Indonesia pada masa Imperialisme dan
kolonialisme
Gambar Tokoh Gambar Tokoh Gambar Tokoh Nama Gambar Tokoh Nama
Nama Tokoh Nama Tokoh Tokoh Tokoh
Sultan Baabullah Sultan Baabullah Sultan Baabullah
(Ternate) (Ternate) (Ternate)
......................... Menyiapkan 800 ......................................
. prajurit, menyerang, .
( dan menaklukkan
) Portugis di Aceh
Sultan ................................ ......................................
Hasanuddin ( . .
)

........................ ................................
VOC di Batavia tidak
( . bisa ditaklukkan,
) tentara Mataram
dipukul mundur dan 2
kali gagal dalam
penyerangan
........................ Dengan ......................................
( gagah berani .
) melakukan perang
melawan Belanda di
Jawa Tengah &
Jogjakarta karena
Belanda telah
menghina harga diri
leluhurnya
Pattimura ................................ ......................................
( . .
)

........................ Melakukan ......................................


( perlawanan .
) terhadap Belanda di
Aceh tahun 1873 –
1899 dengan
dibantu istrinya
yang bernama Cut
Nya Dhien
....................... .............................. Pasukan dapat
( dikalahkan oleh
) Belanda dan gugur
bersama kedua
putranya yang bernama
Patuan Nagari & Patuan
Anggi sehingga
Tapanuli dapat dikuasai
oleh Belanda
......................... Memimpin ......................................
( perlawanan
) terhadap Belanda di
Banjarmasin
Kalimantan pada
tahun 1859

C. TUMBUH DAN BERKEMBANGNYA SEMANGAT KEBANGSAAN


1. Faktor-faktor yang melatar belakangi munculnya nasionalisme Indonesia
a. Faktor internal yang melatarbelakangi munculnya pergerakan nasional atau
nasionalisme Indonesia
1) Perluasan Pendidikan
Perluasan pendidikan ini adalah akibat dari kebijakan baru pemerintah Hindia
Belanda melalui Politik Etis (Politik Balas Budi). Balas budi yang diusulkan
adalah dengan melakukan edukasi/pendidikan, emigrasi/perpindahan penduduk,
dan irigasi/pengairan. Kebijakan ini memungkinkan berdirinya sekolahan-
sekolahan di berbagai daerah di Indonesia.
2) Kegagalan Perjuangan di Berbagai Daerah
Bercermin dari penyebab kegagalan perjuangan kemerdekaan pada masa lalu,
memasuki abad XX perjuangan bangsa Indonesia berubah dari sifat kedaerahan
menuju perjuangan yang bersifat nasional.
3) Rasa Senasib Sepenanggungan
Tekanan dan siksaan pemerintah kolonial Hindia Belanda pada bangsa Indonesia
telah memunculkan perasaan kebersamaan rakyat Indonesia sebagai bangsa
terjajah.
4) Kejayaan masa lampau
Bangsa Indonesia pernah memiliki dua kerajaan besar yaitu Sriwijaya dan
Majapahit.
b. Faktor eksternal yang melatarbelakangi munculnya pergerakan nasional atau
nasionalisme Indonesia
1) Kemenangan Jepang atas Rusia dalam Perang tahun 1905
2) Pergerakan Kebangsaan Negara Asia dan Afrika
3) Munculnya paham-paham atau ideologi baru

2. Organisasi pergerakan nasional Indonesia


a. Organisasi pergerakan yang bersifat Etnik-Kedaerahan
Perkumpulan Tri Koro Dharmo didirikan di tahun 1915. Anggotanya mencakup
pemuda dari suku Jawa, Sunda, dan Madura, tetapi pada kenyataannya Tri Koro
Dharmo masih berorientasi pada kepentingan golongan Jawa. Pemuda non-Jawa
menjadi tidak puas, akhirnya seluruh anggota sepakat mengubah Tri Koro Dharmo
menjadi Jong Java pada tahun 1918. Sementara itu, di beberapa daerah terdapat
beberapa perkumpulan pemuda. Salah satunya adalah Pelajar Sumatera yang
membentuk Jong Sumantranen Bond pada 9 Desember 1917. Tujuan organisasi ini
memperkokoh ikatan antara pemuda pelajar Sumatera.
b. Organisasi pergerakan yang bersifat keagamaan
1) Muhammadiyah
K.H Ahmad Dahlan melihat Islam di Jawa telah bercampur dengan unsur-unsur
non-Islam. Oleh karena itu, perlu ndimurnikan dan dimodernisasi agar tidak
ketinggalan zaman. K.H. Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah pada tahun
1912. Modernisasi dan pemurnian agama oleh Muhammadiyah ditempuh dengan
mendirikan sekolah-sekolah.
2) Nahdlatul Ulama (NU)
Nahdlatul Ulama (NU) didirikan pada tahun 1926, kelompok ini dipimpin oleh
K.H. Hasjim Asjari dengan tujuan mempertahankan kepentingan kaum muslim
tradisional. Organisasi ini mendukung kemajuan sekolah-sekolah Islam
tradisional, pemeliharaan kaum fakir miskin, dan usaha-usaha ekonomi.
c. Organisasi pergerakan yang bersifat nasional
1) Budi Utomo
Pada awal abad XX, mahasiswa yang kuliah di sekolah kedokteran STOVIA
sepakat untuk memperjuangkan nasib rakyat Indonesia dengan memajukan
pendidikan rakyat. Pada tanggal 20 Mei 1908 mereka sepakat mendirikan sebuah
organisasi bernama Budi Utomo dan memilih dr Sutomo sebagai ketuanya.
Tanggal 20 Mei 1908 merupakan hari lahir Boedi Oetomo (Budi Utomo),
organisasi modern pertama di Indonesia yang menjadi tonggak pergerakan
nasional Indonesia maka tanggal tersebut diperingati sebagai hari Kebangkitan
Nasional
2) Sarekat Islam
Pada tahun 1911 didirikan Sarikat Dagang Islam (SDI) oleh KH Samanhudi dan
RM Tirtoadisuryo di Solo. Tujuan awalnya adalah melindungi kepentingan
dagang pribumi dari ancaman pedagang Tiongkok. Dalam konggres di Surabaya
tanggal 30 Sepember 1932. Pada tahun 1913 SI dipimpin oleh Haji Umar Said
Cokroaminoto. Kegiatannya sangat menarik dalam membela rakyat. Pada tahun
1923 namanya berubah lagi menjadi Partai Sarekat Islam (SI) yang bersifat
nonkooperatif terhadap Belanda.
3) Indische Partij (IP)
Indische Partij (IP) merupakan partai politik pertama di Indonesia. Pendirinya
adalah E.F.E Douwes Dekker, dr. Tjipto Mangoenkoesoemo, dan Ki Hadjar
Dewantara. Tujuan Indische Partij sangat jelas yaitu mengembangkan semangat
nasionalisme bangsa Indonesia. Keanggotaannyapun terbuka bagi semua
golongan tanpa memandang suku, agama, dan ras.
4) Perhimpunan Indonesia
PI didirikan oleh orang-orang Indonesia yang berada di Belanda pada tahun 1908.
Semula bernama Indische Vereeniging. Kegiatan utamanya adalah politik.
Mempunyai majalah yang bernama Hindia Putra. Pada tahun 1925, PI
mengeluarkan Manifesto yang sangat menggugah kesadaran bangsa Indonesia,
serta sangat mempengaruhi pola pergerakan nasional bangsa Indonesia. Gagasan
manifesto 1925 terealisasi saat Sumpah Pemuda. Konggres Pemuda II
dilaksanakan 27-28 Oktober 1928 yang dihadiri oleh perwakilan organisasi-
organisasi pemuda dari seluruh Indonesia. Dalam konggres ini keinginan
membentuk negara sendiri semakin kuat. Dalam konggres ini dibacakan
keputusan hasil konggres yaitu berupa ikrar pemuda yang terkenal dengan
Sumpah Pemuda, menetapkan lagu Indonesia Raya ciptaan WR. Supratman
sebagai lagu kebangsaan Indonesia, dan menetapkan bendera merah putih sebagai
lambang negara Indonesia.

5) Partai Nasional Indonesia


PNI di dirikan di Bandung pada tanggal 4 Juli 1927 dengan ketuanya Ir.
Soekarno. Tujuan dari partai ini adalah Indonesia merdeka dengan ideologi
Nasionalisme. Keikutsertaan Hatta dalam kegiatan politik Soekarno semakin
membuat PNI sangat kuat. Hal ini dianggap mengancam pemerintah Belanda.
Sehingga para tokoh ditangkap dan diadili tahun 1929. Sukarno dan kawan-kawan
diadili di Belanda. Sukarno dihadapan persidangan melakukan pembelaan dengan
judul “Indonesia Menggugat” tahun 1931 PNI dibubarkan. Selain kelima
organisasi ini masih banyak lagi organisasi pada masa pergerakan nasional.

3. Pergerakan Nasional pada Masa Pendudukan Jepang


a. Latar Belakang Jepang Menguasai Indonesia
Perkembangan modernisasi membuat Jepang membutuhkan daerah lain sebagai pasar
dan pemasok bahan baku. Hal ini ditambah lagi dengan pertumbuhan penduduk serta
ketersediaan lahan yang kurang. Di sisi lain, kekuatan militer Jepang saat itu cukup
besar sehingga merasa mampu menguasai kawasan Asia. Jepang memulai
imperialisme di Asia dengan menginvansi daerah Tiongkok. Pada tahun 1905 Jepang
berhasil memukul pasukan Rusia dari Manchuria. Invansi Jepang kemudian diarahkan
untuk menguasai daerah-daerah di Asia Tenggara dan Pasifik yang kaya sumber daya
alam, termasuk Indonesia.
b. Proses penguasaan Indonesia
1) Ketersediaan bahan baku industri
yang melimpah serta sebagai
daerah pemasaran industri yang
strategis merupakan tujuan awal
penguasaan Jepang di Indonesia.
2) Jepang masuk ke Indonesia
melalui tiga tempat penting, yaitu
Tarakan (Kalimantan),
Palembang (Sumatra), dan
Jakarta (Jawa). Ketiga tempat
tersebut dipilih Jepang sebagai
tempat pendaratan karena
merupakan tempat strategis untuk
menguasai Indonesia, selain
merupakan pusat perkembangan
politik dan ekonomi pada masa
pendudukan Belanda.

3) Setelah melakukan berbagai pertempuran, Belanda yang saat itu sedang menjajah
Indonesia menyerah tanpa syarat terhadap Jepang pada tanggal 8 Maret 1942 di
Kalijati Subang Jawa Barat. Surat perjanjian serah terima ditandatangani oleh
Letnan Jenderal Ter Poorten (panglima angkatan perang Belanda) dan diserahkan
kepada Letnan Jenderal Imamura (pimpinan pasukan Jepang). Sehingga mulai
saat itu Indonesia dibawah kekuasaan Jepang.
c. Usaha-Usaha Jepang Menarik Simpati Bangsa Indonesia
Pada mulanya kedatangan Jepang disambut gembira oleh bangsa Indonesia. Hal ini
karena Jepang berusaha menarik simpati dengan berbagai cara seperti:
1) Mengumandangkan propaganda bahwa Jepang merupakan “Saudara Tua” dari
bangsa Indonesia
2) Memperbolehkan menggunakan bahasa Indonesia disamping bahasa Jepang
(bahasa resmi)
3) Mengikutsertakan orang Indonesia dalam organisasi resmi pemerintah Jepang
4) Memperbolehkan pengibaran bendera Merah Putih berdampingan dengan bendera
Jepang
5) Mengizinkan lagu Indonesia Raya dinyanyikan
Selain kegiatan di atas, Jepang juga membentuk Gerakan Tiga A pada 1942 yaitu
“Nippon cahaya Asia, Nippon pelindung Asia, Nippon pemimpin Asia”. Gerakan ini
dianggap tidak efektif sehingga pada Desember 1942 dibubarkan. Sebagai pengganti
gerakan Tiga A dibentuk organisasi Pusat Tenaga Rakyat (Putera) yang dipimpin
Soekarno, Moh. Hatta, Ki Hadjar Dewantara, dan K.H. Mas Mansyur. Pada tahun
1944 Jepang membubarkan Putera dan mendirikan Jawa Hokokai.
d. Pengaruh Pendudukan Jepang
1) Bidang politik
Jepang menerapkan sistem Autarki (daerah yang harus memenuhi kebutuhan
sendiri dan kebutuhan perang). Berdasarkan sistem ini, Jawa dibagi menjadi 17
daerah, Sumatera 3 daerah, dan Meinsefu (daerah yang diperintah Angkatan Laut)
3 daerah.
2) Bidang militer
a) Kebijakan militer Jepang
 Membentuk Organisasi-Organisasi Sosial, diantaranya Gerakan 3A, Pusat
Tenaga Rakyat, Jawa Hokokai, dan Masyumi.
 Pembentukan Organisasi Semi Militer, diantaranya Seinendan, Fujinkai,
Keibodan, Heiho, dan Peta (Pembela Tanah Air).
 Pengerahan Romusha atau kerja paksa untuk membangun jalan, kubu
pertahanan, rel kereta api, jembatan untuk membantu dan melancarkan
aktivitas perang Jepang.
 Eksploitasi Kekayaan Alam untuk mendukung keperluan perang, seperti
menanam tanaman Jarak untuk minyak pelumas, dan rakyat wajib
meyerahkan bahan pangan secara besar-besaran kepada jepang dan
sebagainya.

b) Organisasi semi militer


1) Seinendan (Barisan Pemuda) didirikan tanggal 29 April 1943. Anggotanya
terdiri atas pemuda Indonesia usia 14-22 tahun. Tujuan pembentukan adalah
untuk mendidik dan melatih pemuda agar dapat mempertahankan tanah airnya
2) Keibodan (Korps Kewaspadaan) didirikan bersamaan dengan Seinendan.
Anggotanya pemuda usia 23-25 tahun. Tugas Keibodan bertugas membantu
polisi Jepang dalam menangani lalu lintas, menjaga keamanan dan mata-mata
3) Fujinkai (Barisan Wanita) didirikan Agustus 1943. Anggotanya remaja
putri berusia lima belas tahun ke atas. Tugasnya adalah memperkuat
pertahanan dalam menyediakan makanan dan mengumpulkan dana wajib
berupa perhiasan dan hewan ternak
4) Barisan pelopor dibentuk tanggal 1 November 1944. Anggotanya seluruh
pemuda Indonesia. Dilatih dengan menggunakan senjata sederhana untuk
memperkuat pertahanan

c) Organisasi Militer
1) Prajurit Pembantu (Heiho)
2) Pembela Tanah Air (PETA)
3) Bidang Sosial
Pada masa pendudukan Jepang, kehidupan sosial di Indonesia mengalami
kemunduran. Kemiskinan, angka kematian lebih tinggi dari angka kelahiran,
masyarakat menjadi romusha yang mendapatkan perlakuan tidak manusiawi.
4) Bidang pendidikan
Jumlah sekolah, menurun. Sementara itu, sistem pengajaran dan struktur
kurikulum ditujukan untuk kepentingan Perang Asia Timur Raya.

Anda mungkin juga menyukai