SEMANGAT KEBANGSAAN
A. KEDATANGAN BANGSA EROPA DAN PERLAWANAN BANGSA INDONESIA
Amatilah gambar berikut ini!
Fenomena pada gambar di samping menunjukkan ketertarikan
bangsa-bangsa Barat terhadap Indonesia. Faktanya, sejak zaman
penjelajahan samudera, bangsa Barat memiliki ketertarikan
terhadap wilayah Indonesia. Apa saja faktor yang menyebabkan
ketertarikan bangsa-bangsa Barat terhadap Indonesia? Bagaimana
proses kedatangan bangsa-bangsa Barat ke Indonesia? Temukan
Gambar 4.1 Sekelompok turis di jawabannya dalam pembahasan berikut.
salah satu tempat wisata di
Indonesia
1. Latar Belakang Kedatangan Bangsa Eropa Ke Indonesia
Bangsa-bangsa Barat identik dengan kemajuan dan modernisasi. Kondisi tersebut tidak
lepas dari kemajuan peradaban bangsa-bangsa Barat di Indonesia. Apa saja faktor yang
melatarbelakangi kedatangan bangsa-bangsa Barat di Indonesia? Beberapa faktor yang
melatarbelakangi kedatangan bangsa Barat di Indonesia sebagai berikut:
a. Kebutuhan akan rempah-rempah
Pernahkah kamu melihat tanaman rempah-rempah? Apa saja tanaman rempah-rempah
yang pernah kamu lihat? Apa kegunaan tanaman tersebut? Pada umumnya, rempah-
rempah merupakan kelompok tanaman yang memiliki aroma khas. Rempah-rempah
menjadi salah satu bumbu dapur yang digunakan oleh sebagian besar masyarakat
Indonesia.
Secara geografis, wilayah Eropa
memiliki iklim yang berbeda
dengan Indonesia. Wilayah Eropa
memiliki iklim sedang, sedangkan
Indonesia memiliki iklim tropis.
Dampaknya, Indonesia memiliki 2
musim yang menyebabkan berbagai
tanaman dapat tumbuh dan
berkembang, sedangkan Eropa
memiliki empat musim yang
menyebabkan hanya beberapa
tanaman yang dapat tumbuh di
wilayah Eropa. Gambar 4.2 Rempah-rempah
Pada musim dingin, bangsa-bangsa
Eropa cenderung menimbun banyak
makanan. Oleh karena itu, bangsa Eropa
membutuhkan sesuatu untuk
mengawetkan beberapa bahan makanan.
Salah satu bahan pengawet yang
digunakan adalah rempah-rempah.
Rempah-rempah digunakan untuk
mengawetkan daging dan memberi cita
rasa khas pada makanan..
Gambar 4.3 Rempah-rempah
Pada masa perdagangan kuno, rempah-rempah menjadi salah satu komoditas paling
mahal. Harga rempah-rempah di Eropa mahal karena mengalami proses distribusi
yang panjang.
Perhatikan peta berikut ini!
Sumber:https://nasional.republika.co.id
Gambar 4.6 Ilustrasi VOC dengan kekuasaannya membuat masyarakat Indonesia menderita
Aktivitas
Masyarakat Indonesia saat itu bekerja dengan fasilitas yang tidak memadai, mereka
tidak diberi upah, bahkan asupan makanannyapun tidak diperhatikan oleh Belanda.
Tetapi mengapa penjajah Belanda memerintahkan masyarakat Indonesia untuk
melakukan kerja rodi atau kerja paksa? Iya benar, karena pemerintah Belanda saat itu
menginginkan keuntungan sebanyak-banyaknya dari bumi Indonesia, sehingga
menerapkan kebijakan tanam paksa atau kerja rodi. Gambar dibawah ini merupakan salah
satu bentuk kerja paksa atau kerja rodi yang dialami oleh masyarakat Indonesia pada
jaman penjajahan Belanda, mereka dipaksa bekerja membuat jalan raya sepanjang 1000
kilometer dari Anyer di Banten sampai Panarukan di Jawa Timur.
Sumber:https://properti.kompas.com
Gambar 4.9. Jalur Anyer-Panarukan, salah satu bentuk kerja paksa pada zaman penjajahan Belanda.
Gambar tersebut merupakan peta jalur Jalan raya Anyer-Panarukan yang
dibangun 200 tahun yang lalu. Jalur jalan raya tersebut memanjang lebih dari 1.000
kilometer. Pembangunan jalur Anyer-Panarukan sebagian besar dilakukan oleh tenaga
manusia, yaitu rakyat Indonesia. Jalan ini dibangun atas prakarsa Gubernur Jenderal
Hindia Belanda Herman Willem Daendels. Ia menjabat pada 1808-1811, Daendels
memerintahkan pembangunan jalan besar yang harus bisa dilalui kendaraan dari Anyer
ke berbagai daerah di Pulau Jawa pada 1809.
Inilah jalan yang disebut memakan korban jiwa sampai 12.000 jiwa dalam proses
pembangunannya. Ribuan orang kehilangan nyawa dalam periode kerja paksa. Mereka
dipaksa untuk bekerja, tidak diberi gaji, tidak menerima makananyang layak, sehingga
ribuan rakyat Indonesia meninggal karena kelaparan ataupun karena terkena penyakit
tertentu. Setelah dua tahap pembangunan yang sebelumnya dilakukan pekerja konstruksi
biasa,lalu dilanjutkan pasukan zeni Belanda, dan selanjutnya oleh rakyat biasa.
Kerja paksa itu dilaksanakan setelah Belanda kehabisan biaya untuk membayar
tentara dan pekerja profesional. Adapun pelibatan militer sebelumnya dipilih pemerintah
kolonial Hindia Belanda karena jalan yang dibangun melewati perbukitan dan
pegunungan batu yang butuh peralatan seperti meriam untuk meratakannya. Jalan yang
pembangunannya dimulai dari perintah Daendels yang kemudian dikenal sebagai “Jalan
Pos”. Keberadaan jalan itu kemudian menjadi cikal bakal kehadiran jalan-jalan utama di
Pulau Jawa yang masih bisa dilewati sampai saat ini.
Aktivitas
Dasar Belanda mempunyai jiwa licik, setelah berhasil memenangkan perang melawan
Pangeran Diponegoro Belanda menyerang kembali kaum Padri. Tuanku Imam Bonjol
ditangkap, kemudian diasingkan ke Priangan, kemudian ke Ambon, dan berahir di
Menado hingga wafat tahun 1864.
g) Pangeran Diponegoro
Perang Diponegoro merupakan salah satu perang besar
yang dihadapi oleh Belanda. Ada banyak hal yang
melatarbelakangi perang ini selain dari kegelisahan
dan penderitaan rakyat akibat penindasan yang
dilakukan oleh pemerintah Hindia Belanda. Hal
lainnya yaitu campur tangan pemerintah Hindia
Belanda dalam urusan Keraton Jogjakarta, pajak-pajak
yang diterapkan pemerintah Hindia Belanda dan
kebijakan ekonomi lainnya yang menjadi sumber
penderitaan rakyat juga merupakan latarbelakang Sumber:https://id.wiki
pedia.org/wiki/Dipon egoro
terjadinya perang Diponegoro. Gambar:4.20 Pangeran Diponegoro
j) Perang Banjar
Perlawanan terhadap Belanda ini terjadi di daerah
Banjarmasin Kalimantan. Berawal dari kebiasaan
Belanda yang suka mencampuri urusan Kerajaan
Banjarmasin, dimana Belanda mendukung Pangeran
Tamjidillah yang tidak disukai rakyat, ahirnya terjadi
perang. Perlawanan ini pertama dipimpimpin oleh Prabu
Anom dan Pangern Hidayat pada tahun 1859. Setelah
kedua tokoh tersebut ditangkap oleh Belanda,
perlawanan selanjutnya dipimpin oleh Pangeran https://en.wikipedia.org/wiki/P
Antasari. Belanda berhasil membuat Pangeran Antasari rince_Antasari
Gambar: 4.25. Pangeran Antasari
menyerah sehingga perlawanan di Banjar Kalimantan
ini padam pada tahun 1905.
Aktivitas
Deskripsi dan hasil perlawanan tokoh Indonesia pada masa Imperialisme dan
kolonialisme
Gambar Tokoh Gambar Tokoh Gambar Tokoh Nama Gambar Tokoh Nama
Nama Tokoh Nama Tokoh Tokoh Tokoh
Sultan Baabullah Sultan Baabullah Sultan Baabullah
(Ternate) (Ternate) (Ternate)
......................... Menyiapkan 800 ......................................
. prajurit, menyerang, .
( dan menaklukkan
) Portugis di Aceh
Sultan ................................ ......................................
Hasanuddin ( . .
)
........................ ................................
VOC di Batavia tidak
( . bisa ditaklukkan,
) tentara Mataram
dipukul mundur dan 2
kali gagal dalam
penyerangan
........................ Dengan ......................................
( gagah berani .
) melakukan perang
melawan Belanda di
Jawa Tengah &
Jogjakarta karena
Belanda telah
menghina harga diri
leluhurnya
Pattimura ................................ ......................................
( . .
)
3) Setelah melakukan berbagai pertempuran, Belanda yang saat itu sedang menjajah
Indonesia menyerah tanpa syarat terhadap Jepang pada tanggal 8 Maret 1942 di
Kalijati Subang Jawa Barat. Surat perjanjian serah terima ditandatangani oleh
Letnan Jenderal Ter Poorten (panglima angkatan perang Belanda) dan diserahkan
kepada Letnan Jenderal Imamura (pimpinan pasukan Jepang). Sehingga mulai
saat itu Indonesia dibawah kekuasaan Jepang.
c. Usaha-Usaha Jepang Menarik Simpati Bangsa Indonesia
Pada mulanya kedatangan Jepang disambut gembira oleh bangsa Indonesia. Hal ini
karena Jepang berusaha menarik simpati dengan berbagai cara seperti:
1) Mengumandangkan propaganda bahwa Jepang merupakan “Saudara Tua” dari
bangsa Indonesia
2) Memperbolehkan menggunakan bahasa Indonesia disamping bahasa Jepang
(bahasa resmi)
3) Mengikutsertakan orang Indonesia dalam organisasi resmi pemerintah Jepang
4) Memperbolehkan pengibaran bendera Merah Putih berdampingan dengan bendera
Jepang
5) Mengizinkan lagu Indonesia Raya dinyanyikan
Selain kegiatan di atas, Jepang juga membentuk Gerakan Tiga A pada 1942 yaitu
“Nippon cahaya Asia, Nippon pelindung Asia, Nippon pemimpin Asia”. Gerakan ini
dianggap tidak efektif sehingga pada Desember 1942 dibubarkan. Sebagai pengganti
gerakan Tiga A dibentuk organisasi Pusat Tenaga Rakyat (Putera) yang dipimpin
Soekarno, Moh. Hatta, Ki Hadjar Dewantara, dan K.H. Mas Mansyur. Pada tahun
1944 Jepang membubarkan Putera dan mendirikan Jawa Hokokai.
d. Pengaruh Pendudukan Jepang
1) Bidang politik
Jepang menerapkan sistem Autarki (daerah yang harus memenuhi kebutuhan
sendiri dan kebutuhan perang). Berdasarkan sistem ini, Jawa dibagi menjadi 17
daerah, Sumatera 3 daerah, dan Meinsefu (daerah yang diperintah Angkatan Laut)
3 daerah.
2) Bidang militer
a) Kebijakan militer Jepang
Membentuk Organisasi-Organisasi Sosial, diantaranya Gerakan 3A, Pusat
Tenaga Rakyat, Jawa Hokokai, dan Masyumi.
Pembentukan Organisasi Semi Militer, diantaranya Seinendan, Fujinkai,
Keibodan, Heiho, dan Peta (Pembela Tanah Air).
Pengerahan Romusha atau kerja paksa untuk membangun jalan, kubu
pertahanan, rel kereta api, jembatan untuk membantu dan melancarkan
aktivitas perang Jepang.
Eksploitasi Kekayaan Alam untuk mendukung keperluan perang, seperti
menanam tanaman Jarak untuk minyak pelumas, dan rakyat wajib
meyerahkan bahan pangan secara besar-besaran kepada jepang dan
sebagainya.
c) Organisasi Militer
1) Prajurit Pembantu (Heiho)
2) Pembela Tanah Air (PETA)
3) Bidang Sosial
Pada masa pendudukan Jepang, kehidupan sosial di Indonesia mengalami
kemunduran. Kemiskinan, angka kematian lebih tinggi dari angka kelahiran,
masyarakat menjadi romusha yang mendapatkan perlakuan tidak manusiawi.
4) Bidang pendidikan
Jumlah sekolah, menurun. Sementara itu, sistem pengajaran dan struktur
kurikulum ditujukan untuk kepentingan Perang Asia Timur Raya.