Anda di halaman 1dari 2

Faktor penyebab perebutan hegemoni di Indonesia oleh bangsa Eropa

1. Mengincar rempah-rempah
Jatuhnya Konstantinopel dari tangan Kekaisaran Romawi Timur ke Turki Utsmani membuat
sumber pasokan rempah-rempah di Eropa menjadi tiada.
Kondisi ini akhirnya menyebabkan kelangkaan rempah-rempah di pasaran. Harganya pun
semakin meninggi dan sangat dibutuhkan, Kondisi iklim yang dingin juga tidak mendukung
para petani di Eropa untuk mengembang biakkan rempah-rempah dalam negaranya.
Hal ini yang akhirnya mendorong orang-orang Eropa untuk berlayar dan menjelajahi jalur
pelayaran agar sampai ke wilayah pemasok rempah-rempah. Indonesia sebagai penghasil
terbaik menjadi destinasi perjalanannya.
Awalnya, Misi untuk mencari rempah-rempah berhasil dilaksanakan. Nantinya bumbu-
bumbu tersebut akan diperdagangkan kembali.
Rempah Nusantara memiliki kualitas dan variasi yang lebih lengkap daripada rempah India.
Harganya pun hanya sepertiga dari harga rempah andalan India tersebut.
Hal inilah akhirnya yang mendorong keserakahan bangsa Barat untuk menguasai Indonesia
dan menggarap kekayaan alamnya. Era kolonialisasi pun dimulai.

2. Strategis di Jalur Perdagangan

Indonesia terletak di antara dua benua (Asia dan Australia) dan dua samudera (Hindia dan
Pasifik). Aksesnya yang dijadikan sebagai lalu lintas perdagangan dunia membuat Indonesia
menjadi tempat yang cocok untuk berniaga.
Hal inilah yang mendorong bangsa Eropa tertarik dengan Indonesia. Terlebih negara ini juga
dikenal sebagai poros maritim dunia. Posisinya yang strategis juga membuat Indonesia kaya
akan flora fauna.
Keanekaragaman hayati dan kekayaan alam Indonesia memberikan motivasi kepada bangsa
Eropa melakukan berbagai upaya untuk mengeksploitasi tanah Nusantara.

3. Menjalankan misi 3G (Gold, Glory, Gospel)

Dalam kedatangannya, terdapat misi yang sedang dibawa oleh segenap bangsa Eropa, yaitu:

Gold, artinya bangsa Eropa ingin memperoleh harta kekayaan sebanyak-banyaknya dan
memiliki taraf ekonomi yang tinggi. Itulah sebabnya, mereka menjelajah ke negara-negara
pemasok rempah-rempah. Bahkan mereka rela menginvestasikan modal yang cukup besar
untuk berlayar demi sampai ke wilayah incarannya.

Glory, artinya bangsa Eropa ingin mencapai kejayaan. Mereka ingin membuktikan bahwa
bangsa Eropa adalah bangsa yang unggul dan mampu menguasai banyak negara.
Gospel, artinya menyebarkan ajaran agama. Eropa sebagai wilayah dengan populasi
penganut agama Nasrani terbesar saat itu memiliki misi yang suci untuk menyiarkan ajaran
agama Nasrani di daerah Nusantara.

4. Ingin melakukan kolonialisme


Dengan segala kelebihan dan kekayaan Indonesia yang berhasil mengakomodasi kebutuhan
bangsa Eropa, akhirnya mereka pun tergiur dan memiliki nafsu untuk menguasai Indonesia
dengan cara yang eksploitatif mulai dari merebut wilayahnya, mengambil alih politik
serta perekonomian.
Hubungan ekonomi dengan bangsa Indonesia tidak lagi dilakukan dengan cara transaksi
yang baik, melainkan sudah berubah menjadi penindasan. Pratik monopoli pun marak
dilakukan dan semakin menekan kehidupan rakyat Indonesia.

5. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi


Dahulunya, bangsa Eropa kesulitan melakukan penjelajahan karena teknologi yang kurang
memadai. Terlebih lagi jarak menuju wilayah Asia untuk menemukan sumber komoditas
bernilai tinggi tidak mungkin ditempuh tanpa transportasi yang mendukung.
Kemudian seiring dengan perkembangan industri di Eropa, bangsa tersebut akhirnya
mampu menemukan penemuan yang mutakhir, yaitu mesin uap.
Teknologi inilah yang akhirnya mewujudkan impian bangsa Eropa untuk lebih mudah
melakukan perlayaran. Perjalanan untuk mencari rempah-rempah, memperoleh
kekayaan sampai misi suci seperti menyebarkan agama pun akhirnya berhasil dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai