Anda di halaman 1dari 9

Sejarah Indonesia

Kelompok 6
Vania Mantiri
Karey mantow
yosua munaicehe
seevdi mekel
• Analisislah keterkaitan antara
kedatangan bangsa barat dengan
sumber rempah-rempah di Indonesia

n
• Sebab dan Tujuan Kedatangan bangsa barat
kedatangan bangsa Eropa ke Asia termasuk ke Indonesia dilandasi keinginan
mereka untuk berdagang,dan menyebarkan agama.
Sebab dan tujuan bangsa Eropa ke dunia Timur sebagai berikut : Mencari
kekayaan termasuk berdagang Menyalurkan jiwa penjelajah Meyakini
Keberadaan Prester John Menyebarkan agama Mencari kemuliaan
bangsa Sejak abad ke -13, rempah-rempah merupakan bahan dagang yang
sangat menguntungkan.
Hal ini mendorong orang-orang Eropa berusaha mencari harta kekayaan ini
sekalipun menjelajah semudera.
Bangsa Eropa dikenal sebagai bangsa penjelajah, terutama untuk menemukan
daerah-daerah baru.
Mereka berlomba-lomba meninggalkan Eropa.
Mereka yakin bahwa jika berlayar ke satu arah, maka mereka akan kembali ke
tempat semula.
Selain itu, orang-orang Eropa terutama Protugis dan Spanyol yakin bahwa di
luar Eropa ada Prestor John (kerajaan dan penduduknya beragama Kristen).
Hindia Timur atau Indonesia telah lama dikenal sebagai daerah penghasil rempah-
rempah. Rempah-rempah digunakan untuk mengawet makanan, bumbu masakan,
bahkan obat.
Karena kegunaannya, rempah-rempah sangat laku di pasaran dan harganya pun
mahal.
Hal ini mendorong para pedagang Asia Barat datang dan memonopoli perdagangan
rempah-rempah.
Mereka membeli bahan-bahan ini dari para petani di Indonesia dan menjualnya
kepada para pedagang Eropa.
Namun, jatuhnya Konstantinopel pada tahun 1453 ke Turki Utsmani
mengakibatkan pasokan rempah-rempah ke wilayah Eropa terputus.
Hal ini dikarenakan boikot yang dilakukan oleh Turki Utsmani.
Situasi ini mendorong orang-orang Eropa menjelajahi jalur pelayaran ke wilayah
yang banyak memiliki bahan rempah-rempah, termasuk kepulauan Nusantara
(Indonesia).
Dalam perkembangannya, mereka berdagang,dan menguasai sumber rempah-
rempah di negara penghasil.
Dimulailah era kolonialisasi Barat di Asia.
• Pencarian rempah-rempah merupakan komoditas perdagangan
yang menjadi primadona di Eropa.
Iklim Eropa yang dingin menyebabkan bangsa Eropa sangat
membutuhkan rempah-rempah untuk menghangatkan tubuh.
Selain itu, rempah-rempah juga digunakan sebagai bahan
pengawet makanan saat musim dingin dan penyempurna cita
rash masakan.
Oleh karena itu, para pedagang Eropa tetap akan membeli rempah-
rempah meskipun harganya sangat mahal.
Rempah-rempah yang dibutuhkan Eropa sebagian besar terdapat di
Indonesia, seperti contohnya cengkeh, pala, dan lada.

No
• Semboyan 3G: Gold, Glory, dan Gospel
Salah satu tujuan bangsa Eropa ke Nusantara adalah memburu kejayaan,
superioritas, dan kekuasaan, atau dikenal dengan nama Gold, Glory, dan
Gospel.
Semboyan Gold mendorong mereka memburu kekayaan berupa emas, perak,
dan bahan tambang lain yang berharga. Sebab, menurut paham ini, suatu
negara dikatakan makmur apabila mempunyai emas yang melimpah.
Semboyan Glory berarti kejayaan, yang meyakini kejayaan sebuah bangsa
dilihat dari banyaknya wilayah koloni yang dimiliki. Kondisi ini mendorong
bangsa-bangsa Eropa untuk memiliki daerah kekuasaan yang luas.
Penjelajahan bangsa Eropa ke Timur juga membawa misi suci dari gereja,
yaitu Gospel.
Semangat gospel, semangat bangsa barat menduduki indonesia adalah untuk
menyebarkan ajaran injil. Setiap kapal yang melakukan penjelajahan samudra
selalu diikuti kelompok misionaris, yang menganggap menyebarkan ajaran
injil merupakan panggilan hidup dan tugas mulia. Mereka kemudian
memanfaatkan daerah koloni sebagai tempat menjalankan misi tersebut.
Pada awalnya, tujuan kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia hanya untuk
membeli rempah-rempah dari para petani Indonesia.
Namun, dengan semakin meningkatnya kebutuhan industri di Eropa akan rempah-
rempah, mereka mengklaim daerah-daerah yang mereka kunjungi sebagai daerah
kekuasaannya.
Di tempat-tempat ini, bangsa Eropa memonopoli perdagangan rempah-rempah
dan mengeruk kekayaan alam sebanyak mungkin.
Dengan memonopoli perdagangan rempah-rempah, bangsa Eropa menjadi satu-
satunya pembeli bahan-bahan ini.
Akibatnya, harga bahan-bahan ini pun sangat ditentukan oleh mereka. Untuk
memperoleh hak monopoli perdagangan ini, bangsa Eropa tidak jarang
melakukan pemaksaan.
Penguasaan dilakukan terhadap penguasa setempat melalui suatu perjanjian yang
umumnya menguntungkan bangsa Eropa.
Selain itu, mereka selalu turut campur dalam urusan politik suatu daerah. Bangsa
Eropa tidak jarang mengadu domba berbagai kelompok masyarakat dan kemudian
mendukung salah satunya.
Dengan cara ini, mereka dengan mudah dapat mempengaruhi penguasa untuk
memberikan hak-hak istimewa dalam berdagang.
Hindia Timur atau Indonesia telah lama dikenal sebagai daerah penghasil rempah-
rempah.
Rempah-rempah digunakan untuk mengawet makanan, bumbu masakan, bahkan
obat.
Karena kegunaannya, rempah-rempah sangat laku di pasaran dan harganya pun
mahal.
Hal ini mendorong para pedagang Asia Barat datang dan memonopoli
perdagangan rempah-rempah.
Mereka membeli bahan-bahan ini dari para petani di Indonesia dan menjualnya
kepada para pedagang Eropa.
Namun, jatuhnya Konstantinopel pada tahun 1453 ke Turki Utsmani
mengakibatkan pasokan rempah-rempah ke wilayah Eropa terputus.
Hal ini dikarenakan boikot yang dilakukan oleh Turki Utsmani.
Situasi ini mendorong orang-orang Eropa menjelajahi jalur pelayaran ke wilayah
yang banyak memiliki bahan rempah-rempah, termasuk kepulauan Nusantara
(Indonesia). Dalam perkembangannya, mereka berdagang,dan menguasai sumber
rempah-rempah di negara penghasil. Dimulailah era kolonialisasi Barat di Asia.

Anda mungkin juga menyukai