Anda di halaman 1dari 11

Kedatangan eropa

Sejarah telah
sejak abad ke mencatat bahwa
15 Masehi. bangsa
Negara yangbarat sudah
mereka menjelajah
jelajahi ke berbagai
salah satunya negara
adalah yang
Negara ada di dunia
Indonesia.
Orang-orang Eropa yang menjelajahi samudra dunia ini kemudian menjadi seorang penjajah dan
penakluk atau yang biasa kita sebut sebagai kolonialisme dan imperialisme. Kira-kira, apa yang
melatarbelakangi mereka untuk melakukan hal tersebut? Yuk simak penjelasan lengkapnya di
bawah ini.
Sejarah Kedatangan Bangsa Eropa
Bangsa
AlfonsoEropa yang pertama
de Albuquerque. kali berlayar
Ia memimpin hinggalebih
kurang akhirnya tibayang
14 kapal di kepulauan
diisi olehIndonesia adalah
1.200 orang.
Rombongan tersebut berasal dari Negara Portugis. Kemudian rombongan tersebut berhasil
menjajah Malaka pada tahun 1511. Setelah itu, mereka menyasar Maluku pada tahun 1512. Dari
situlah kolonial atau penjajahan Indonesia dimulai.
Rempah-rempah merupakan
Indonesia. Keberhasilan salahkemudian
Portugis satu alasan utama
ditiru mengapa
oleh bangsa Portugis
negara tetangga mendatangi
yaitu Spanyol. Kemudian,
di Maluku, bangsa Portugis dan bangsa Spanyol terlibat perseteruan. Oleh karena itu, bangsa
Portugis bersekutu dengan Kerajaan Ternate untuk melawan bangsa Spanyol yang bersekutu
dengan Kerajaan Tidore.
Tidak hanya
menjelma bangsapenjajah.
menjadi SpanyolHaldantersebutlah
Portugis, yang
yangawalnya
nantinyamenjelajah
akan ditirusamudra di dunia,
oleh bangsa Eropamereka
lain
seperti Belanda, Inggris, Perancis, Jerman, Belgia, dan juga Italia.
Latar Belakang Kedatangan Bangsa Eropa
Jadi, apa sebenarnya
samudra? yang melatarbelakangi
Salah satu alasan utamanya adalahbangsa
karena Eropa untuk
jatuhnya melakukan penjelajahan
Konstantinopel pada tahun 1453 dari
Kekaisaran Bizantium dibawah pimpinan Sultan Mehmed II.
Jatuhnya
peristiwa Konstantinopel yang sekarang
penting yang merubah sejarah adalah Istanbul
peradaban telahPeristiwa
manusia. menjadi salah satuadalah
tersebut faktor terjadinya
penjelajahan yang dilakukan oleh bangsa Eropa.
Bangsa Eropa Sampai Ke Indonesia
Terputusnya
mencari jalurjalur perdagangan
perdagangan lain. negara-negara Asia-Eropa
Perjalanan mereka mendorong
dalam mencari jalurkerajaan yang ada
perdagangan baruditidak
Eropa
dilakukan melalui jalan darat. Sebab jalan tersebut sudah dikuasai oleh Turki Usmani. Kemudian
mereka mencari jalan lain, dimana akhirnya bangsa Eropa memutuskan untuk lewat jalur laut guna
menelusuri sumber rempah-rempah.
Pada akhirnya,
melalui jalur air.Spanyol dan mereka
Kemudian Portugisberhasil
menjaditiba
bangsa pertama
di pulau yangyang melakukan
merupakan penjelajahan
sumber rempah-
rempah. Dimana pulau tersebut berada di timur jauh atau yang kita sebut sebagai Asia Tenggara.
Pada tahun 1512, kapal Portugis tiba di pulau Malaka.
Bangsa Portugis
kapal. Hal sampai
tersebut diawal
adalah Kepulauan Indonesia dengan
mula kedatangan bangsa mengangkut 1.200 orang
Eropa di Indonesia. dan 18setelah
Kemudian, unit
Portugis datang, Spanyol menyusul untuk datang ke Indonesia, Lalu diikuti oleh bangsa Belanda.
Dibandingkan dengan Belanda
dalam. Sebab, bangsa negara Portugis dan Spanyol
telah menjajah Belanda
Indonesia mempunyai
dalam pengaruh
waktu yang yang cukup
sangat lama, yaitu satu
abad.
Tujuan Bangsa Eropa Datang Ke Indonesia
Seperti yang sudah
ke Indonesia adalahdijelaskan sebelumnya bahwa
karena rempah-rempah. Bahansalah
bakusatu alasansangat
tersebut mengapa bangsa
berharga di Eropa
Negaradatang
Eropa. Oleh karena itu, mereka berusaha untuk mengeksploitasi rempah-rempah yang ada di
Indonesia.
Bangsa Eropa
pengawet menggunakan
makanan. Mengaparempah-rempah sebagai
dijadikan pengawet bahan baku
makanan? parfum,
Sebab, makanan,
kala itu obat,Eropa
orang-orang dan
harus menyembelih hewan ternaknya jika musim dingin tiba. Untuk mengawetkan dagingnya,
mereka perlu menggunakan rempah-rempah. Oleh karena itu bangsa Eropa sangat menginginkan
rempah-rempah yang ada di Indonesia.
Tapi sayangnya,
kebutuhan rempahbangsa Eropa yang
di negaranya. datang ke
Melainkan Indonesia
mereka juga tidak hanya
berniat untukberniat untuk memenuhi
memonopoli perdagangan
rempah-rempah.
Kedatangan jepang
Awal kedatanganAsia
Persemakmuran Jepang ke Indonesia
Timur berawalini
Raya. Keinginan dari keinginan melalui
ditunjukkan mereka serangan
untuk mendirikan
Jepang ke
pangkalan militer Amerika Serikat di Pearl Harbour, Kepulauan Hawaii pada 8 Desember 1941.
Jepang bertujuan untuk menaklukkan Asia Pasifik.Jepang menyebut diri mereka sebagai saudara
tua bagi Indonesia. Setelah itu lahir gerakan 3A, yaitu Jepang Cahaya Asia, Jepang Pelindung
Asia, dan Jepang Pemimpin Asia.Jepang memberikan pernyataan berikut ini di setiap kesempatan:
1. Indonesia-Nippon berada di kedudukan yang sederajat.
2. Jepang adalah saudara tua bangsa Indonesia.
3. Jepang akan memimpin Asia untuk membangun Asia Timur Raya.
4. Bendera
lagu Merah
Indonesia Putih
Raya boleh
boleh dikibarkanbersama
dinyanyikan berdampingan dengan bendera Hinomaru. Selain itu,
Kimigayo.
beberapa organisasi pemuda sebelum era kemerdekaan Indonesia
1. Budi Utomo
Budi Utomo
STOVIA adalahkedokteran).
(sekolah organisasi pelajar yangBudi
Pendirian didirikan
Utomooleh dr terlepas
tidak Sutomo dari
beserta beberapa
peran mahasiswa
dr Wahidin
Sudirohusodo, alumni STOVIA. Sebelum pendirian Budi Utomo, dr Wahidin bertemu dengan dr
Sutomo dan Suraji yang meyampaikan idenya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Budi
Utomo pun didirikan pada 20 Mei 1908.Budi Utomo tidak melibatkan diri pada kegiatan politik.
Kegiatan yang dipilih Budi Utomo adalah kebudayaan dan pendidikan. Lantaran tidak bergerak di
bidang politik, anggota Budi Utomo seperti dr Cipto Mangunkusumo serta Ki Hajar Dewantara
keluar dari Budi Utomo. Pada prinsipnya, Budi Utomo adalah organisasi yang didirikan untuk
mencerdaskan bangsa. Biar lambat asal selamat dari hidup sebentar mati tanpa bekas, itu
merupakan semboyan Budi Utomo yang menggunakan filsafat tumbuhnya pohon beringin.
2. Tri Koro Darmo
Tri
1915Koro Darmo STOVIA.
di Gedung mempunyai arti tiga organisasi
Pendirian tujuan mulia. Organisasi pemuda
ini diprakarsai ini didirikan
oleh dr Satiman pada 7 Maret
Wirjosandjojo
yang kemudian menjadi ketua, wakil ketua Wongsonegoro, sekretaris dr Sutomo, serta anggota
Abdul Rahman, Mosodo, serta Muslich. Antuasisme pemuda untuk bergabung dalam Tri Koro
Darmo membuat adanya perubahan nama. Pada Kongres I di Solo, 12 Juni 1918, Tri Koro Darmo
berubah namanya menjadi Jong Java. Perubahan nama Jong Java dilatarbelakangi pendapat
pemuda lain yang berasumsi ruang lingkupnya yang terlalu sempit. Tri Koro Darmo kental dengan
Jawa Sentris yang menimbulkan masalah internal. Guna menghindari perpecahan antar-pemuda
suku Jawa dan non-suku Jawa, maka nama organisasi diubah menjadi Jong Java. Jong Java
mempunyai cita-cita membina persatuan serta persaudaraan di kalangan pemuda pelajar Jawa
Raya. Kemudian Jong Java juga menerima anggota pemuda dari Bali, Jawa, Lombok, Madura
serta Sunda. Kegiatan Jong Java bergerak di bidang kebudayaan dan sosial.
3. Jong Sumatranen Bond
Para pemuda
Gedung Sumatra
STOVIA. mendirikan
Organisasi Jong Sumatranen
ini bertujuan Bond (JSB)kepedulian
untuk menanamkan pada 2 Desember
terhadap1917 di
kebudayaan
Sumatra hingga memperkokoh hubungan pemuda Sumatra. Awalnya organisasi ini beranggotakan
150 orang. Satu tahun kemudian, anggota bertambah menjadi 500 orang. JSB tidak hanya berada
di Jakarta saja, namun ada pula di Bukittinggi dan Padang. Perkumpulan pemuda ini juga
mempunyai surat kabar Jong Sumatra yang pertama kali terbit pada Januari 1918 dan menjadi
sarana bagi pemuda Sumatra untuk menuangkan pikiran. Surat kabar tersebut banyak memuat
artikel berbahasa Belanda, meski isinya berbicara tentang Indonesia. Banyak tokoh yang
mengawali karier di JSB, seperti Mohammad Hatta hingga Mohammad Yamin.
4. Jong Celebes
Jong
1919.Celebes merupakan
Jong Celebes organisasi
didirikan denganpemuda Sulawesi. Organisasi
tujuan mempererat persatuanini
dandidirikan pada 25 April
tali persaudaraan pemuda
Sulawesi. Jong Celebes lahir karena pengaruh Politik Etis yang diterapkan Belanda. Politik Etis di
bidang pendidikan mendorong lahirnya golongan terpelajar di kalangan pemuda, yang kemudian
menjadi tonggak pergerakan dan kebangkitan nasional. Jong Celebes terlibat dalam Kongres
Pemuda I dan II bersama perkumpulan pemuda lainnya, seperti Jong Sumatranen Bond, Jong Java,
dan Jong Ambon. Tokoh-tokoh Jong Celebes antara lain RCL Senduk, A Mononutu, A Magdalena
Waworuntu, serta Samuel Ratulangi.

Naskah Drama Detik-detik Menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

ADEGAN 1

Pada 14 Agustus 1945 sekitar pukul 13.30 Sutan Sjahrir sedang berada di ruang kerja. Dia sedang
menulissesuatu dan mendengarkan radio.

Penyiar : “Yaa pendengar setia, kita kembali lagi dalam Kabar Anda. Berita utama,
Jepang telah menyerah tanpa syarat kepada sekutu...”

Sjahrir : (terkejut) “Apa benar yang kudengar barusan, aku harus memberi tahu Bung
Karno dan Bung Hatta!” (berdiri meninggalkan ruangan)

ADEGAN 2

Setelah mendengar berita kekalahan Jepang, Sutan Sjahrir segera pergi ke rumah Moh. Hatta
untuk memberitahukan berita ini.

Sjahrir : (mengetuk pintu) “assalamualaikum"

Hatta : (membuka pintu) “Waalaikumsalam, silakan masuk Sjahrir, maaf rumah saya
begitu sederhana”

Sjahrir : “Ah tidak apa” (masuk bersama Hatta)

Hatta : “Silakan duduk” (duduk)

Sjahrir : “Terima kasih”. (duduk) “Bung Hatta, bagaimana soal kemerdekaan kita Bung?”

Hatta : “Bukankah soal kemerdekaan sudah diserahkan pada PPKI ?”


Sjahrir : “Tetapi menurut saya, bukankah lebih baik kemerdekaan segera dilaksanakan
tanpa melalui PPKI?”

Hatta : “Apa maksud Bung Sjahrir berkata seperti itu ?”

Sjahrir : “PPKI adalah bentukan Jepang, jika kita merdeka melalui PPKI, Sekutu akan
menganggap Indonesia buatan Jepang. Sebaiknya kita segera memproklamasikan kemerdekaan
kita atas nama bangsa Indonesia selagi kita dalam masa vacuum of power.”

Hatta : “Vacuum of power?” (bingung)

Sjahrir : ”Saya mendengar dari radio bahwa Jepang telah menyerah pada Sekutu, itu artinya
Indonesia sedang berada dalam kekosongan kekuasaan. Jadi, ini adalah kesempatan yang baik
untuk kita memproklamasikan kemerdekaan sebelum sekutu datang.”

Hatta : “Saya setuju, tapi apakah Bung Karno sependapat dengan kita? Bagaimana kalau
kita hubungi Bung Karno terlebih dahulu?”

Sjahrir : “Ide yang bagus.”

Hatta : (mengambil telepon, dan memencet nomor, menelepon Bung Karno)


“Assalamualaikum”

Soekarno : “Waalaikumsalam, ada apa Bung Hatta?”

Hatta : ”Apakah saya dan Sjahrir boleh datang ke rumah Bung Karno guna membahas
kemerdekaan kita ?”

Soekarno : “Tentu saja, saya tunggu kedatangan anda.”

Hatta : “Terima kasih, assalamualaikum”

Soekarno : “Waalaikumsalam”

Hatta : (menutup telepon) “Mari kita berangkat.”

Sjahrir : “Mari” (keluar bersama Hatta)

ADEGAN 3

Sutan Sjahrir dan Moh. Hatta menemui Soekarno di rumahnya untuk memberitahukan tentang
kekalahan Jepang. Sjahrir mendesak untuk mempercepat proklamasi, tetapi Bung Karno menolak.

Hatta + Sjahrir: (mengetuk pintu) ”Assalamualaikum”

Soekarno : (membuka pintu) “Waalaikumsalam, silakan masuk”

Hatta + Sjahrir: “Terima kasih” (masuk)

Soekarno : (duduk) “Duduklah” (hatta dan sjahrir duduk) “Mengapa kalian datang kemari?
Ada masalah apa ?”

Hatta : “Ada berita penting yang akan Sjahrir sampaikan.”

Soekarno : “Berita apakah itu Sjahrir?”

Sjahrir : “Saya dengar jepang telah menyerah pada sekutu. Bagaimana jika kesempatan ini
kita gunakan untuk memproklamasikan kemerdekaan agar Indonesia memiliki kepemimpinan
baru? “
Soekarno : “Saya tidak berhak bertindak sendiri, semua itu hak PPKI. Alangkah janggal bila
saya mengucapkan kemerdekaan tanpa melalui PPKI yang saya ketuai.”

Sjahrir : “Tapi Bung...”

Soekarno : “Maafkan saya Sjahrir, tapi kita memang tidak boleh gegabah.”

Sjahrir : “Baiklah... kalau begitu kami permisi. Mari Bung Hatta.”

Hatta : “Mari.”

ADEGAN 4

15 Agustus 1945, 22.00 di rumah Bung Karno berkumpullah Golongan Muda yang dipimpin oleh
Wikana, Soekarni, Darwis dan Chairul Shaleh. Mereka mendesak Bung Karno untuk segera
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Shaleh :”Ayo Bung, malam ini juga. Kibarkan revolusi!

Soekarni :”Kita harus segera merebut kekuasaan Bung!”

Shaleh+Soekarni:”Kami siap mempertaruhkan jiwa kami Bung.”

Wikana :(berdiri) “Jika Bung karno tidak bertindak cepat, maka akan ada pertumpahan darah
dan pembunuhan besar-besaran esok hari.”

Soekarno : (berdiri, menghampiri Wikana dan menyeretnya ke pojok) “Potonglah leherku


sekarang, tak usah menunggu esok hari!”

Hatta : (melerai Soekarno dan Wikana) “Sudahlah tak ada gunanya anda bertengkar. Mari
duduk kembali dan bicarakan ini baik-baik.” (Soekarno, Wikana dan Hatta duduk)

Hatta : “Wikana, kita tidak boleh gegabah. Lalu, mengapa anda tidak melakukannya
sendiri? Mengapa meminta Soekarno melakukannya?”

Wikana : “Saya hanya mengingatkan Bung, jika kemerdekaan Indonesia tidak dilakukan
malam ini, besok rakyat akan membunuh orang-orang yang dicurigai sebagai proBelanda seperti
orang-orang Ambon.

Darwis : “Wikana benar Bung. Lagipula, mengapa kita harus menunggu Jepang
memerdekakan kita jika kita bisa mewujudkan kemerdekaan kita sendiri?”

Soekarno : Kekuatan kita tak sebanding dengan kekuatan Jepang dan Sekutu, kita tidak akan
dapat bertahan sendiri setelah merdeka tanpa bantuan mereka.”

Darwis : “Saya yakin kita bisa Bung, kita bisa!”

Sukarni : “Benar Bung, mari kita segera laksanakan proklamasi!”

Shaleh : “Benar bung, cepatlah!”

Wikana : “Malam ini Bung, malam ini!”

Hatta : “Tenang-tenang, ini sudah malam, tak baik anda semua membuat keributan seperti
ini”

Soekarno : “Saya mengerti bagaimana perasan saudara, tapi saya tidak dapat mengabulkan
permintaan saudara. Karena saya takut akan ada banyak lagi korban jiwa.”

Pemuda :”Aaahhhhhh..........”
ADEGAN 5

Setelah usahanya mendesak Golongan Tua gagal, para pemuda lalu melaksanakan pertemuan di
Jalan Cikini 71. Mereka lalu sepakat untuk menculik Soekarno-Hatta dan membawa mereka ke
Rengasdengklok.

Soekarni : “Saudara-saudara, sebagaimana yang telah kita ketahui, Bung Karno menolak
untuk segera melaksanakan proklamasi. Lalu apa yang harus kita lakukan ?”

Wikana : “Kita culik Bung Karno dan Bung Hatta lalu kita desak mereka untuk segera
melaksanakan proklamasi.”

Pemuda : “Culik?”

Wikana :”Iya, kita bawa keduanya ke suatu tempat dan kita bujuk mereka.”

Shaleh : “Itu benar, dengan begitu Jepang tidak akan bisa mempengaruhi mereka. Tapi
kemana kita akan membawanya?”

Darwis : “Rengasdengklok!”

Soekarni :”Rengasdengklok itu luas, dimana kita akan menempatkan keduanya?”

Darwis : “Saya akan menghubungi Shodanco Subeno untuk hal ini.” (menelepon Subeno)
“Assalamualaikum”

Subeno : “Waalaikumsalam, ada apa Darwis?”

Darwis : “Kami akan menculik Bung Karno dan Bung Hatta untuk mendesak mereka agar
segera melaksanakan proklamasi”

Subeno : “Apa? Menculik mereka?”

Darwis : “Iya, dan kami sepakat untuk membawa mereka ke Rengasdengklok, bisakah kau
memberikan keamanan kepada kami dan mencarikan kami tempat untuk menyembunyikan
Soekarno-Hatta ?

Subeno : “Tentu, saya akan mengamankan anda semua. Untuk tempat, nanti kita pakai
rumah Jiaw Kie Song.”

Darwis : “Baiklah, Terima Kasih Subeno.”

Subeno : “Sama-sama” (menutup telepon)

Darwis : “Subeno setuju dan kita akan ditempatkan di rumah Jiaw Kie Song.

Shaleh : “Kapan kita akan menculik Bung Karno dan Bung Hatta?

Wikana : “Secepatnya, besok subuh? Anda setuju?

Soekarni : “Pukul berapa tepatnya?”

Shaleh : Pukul 04.00, bagaimana?

Pemuda : “Setuju!”

ADEGAN 6

Keesokan harinya, 16 Agustus 1945 Pukul 04.00 rombongan pemuda menculik Bung Hatta untuk
dibawa ke Rengasdengklok tanpa sepengetahuan Golongan Tua.

Soekarni : (mengetuk pintu dengan keras) “Assalamuaikum”


Hatta : (membuka pintu) ”Waalaikumsalam”

Darwis : “Mari Bung, Bung Hatta harus ikut kami!”

Hatta : “Akan dibawa kemana aku ini ? Lagipula mengapa kita harus pergi ?”

Soekarni : “Rengasdengklok. Ini sudah menjadi keputusan para pemuda. Selain itu, rakyat
akan menyerbu kota.”

Hatta : “Apa yang anda bicarakan? Jika itu benar, kita tidak akan bisa melawan karena
tentara Jepang di Jawa masih utuh.”

Darwis : “Ini sudah jadi kesepakatan kami Bung dan anda harus tetap ikut kami ke
Rengasdengklok.”

Soekarni : “Ini demi kebaikan anda Bung.”

Darwis : “Ayolah Bung, waktumu hampir habis.”

Hatta : “Baiklah.”

ADEGAN 7

Rombongan pemuda juga menculik Soekarno. Soekarno bersedia ikut dengan rombongan pemuda
ke Rengasdengklok jika anak dan istrinya diajak pula.

Wikana : (mengetuk pintu dengan keras) “Bung Karno, Bung Karno!”

Soekarno : (membuka pintu) “Iyaa, ada apa?”

Shaleh : “Anda harus ikut kami ke Rengasdengklok”

Soekarno : “Untuk apa aku ikut dengan kalian?”

Wikana : “Ini sudah jadi kesepakatan para pemuda Bung, kami akan membawa anda dan
Bung Hatta ke Rengasdengklok”

Soekarno : “Tak sadarkah kalian jika aku memiliki istri dan anak yang masih kecil,
bagaimana dengan mereka?”

(Tiba-tiba ada suara tangisan, Fatmawati keluar menggendong Guntur)

Fatmawati : “Ada apa ini Kangmas? Mengapa banyak orang? Guntur sangat takut mendengar
suara kalian.”

Soekarno : “Nimas, pemuda-pemuda ini akan membawaku dan Hatta ke Rengasdengklok.”

Fatmawati : “Untuk apa Kangmas?”

Shaleh : “Untuk menjauhkan Bung Karno dan Bung Hatta dari pengaruh Jepang, Bu.”

Fatmawati : “Lalu bagaimana denganku dan Guntur? Kalian akan meninggalkan kami?”

Soekarno : “Benar, aku tidak mau berpisah dengan istri dan anakku. Jika kalian membawaku,
kalian juga harus membawa mereka.”

Wikana : “Baiklah Bung, kami akan membawa anda dan anak istri anda, tetapi kita harus
pergi sekarang.”

Soekarno : “Baiklah.”

ADEGAN 8
Rombongan pemuda yang membawa Soekarno dan Hatta tiba di Rengasdengklok. Bung Hatta
telah sampai terlebih dahulu sebelum Bung Karno. Keduanya dibawa ke sebuah ruangan di dalam
rumah Jiaw Kie Song.

Hatta : “Sebenarnya apa mau kalian sehingga aku dibawa kemari?”

Soekarni : “Kami ingin anda dan Bung Karno segera melaksanakan proklamasi (melepaskan
tali yang mengikat kedua tangan Hatta)

(Soekarno, Wikana, Fatmawati masuk ke ruangan)

Hatta : “Bung Karno!”

Soekarno : “Hatta, ternyata kau sudah disini.”

Hatta : “Iyaa, mereka membawaku kemari, mereka membawa Fatma dan Guntur juga?”

Soekarno : “Iyaa Hatta, benar. Soekarni, ada apa sebenarnya?”

Soekarni : “Begini Bung, kami ingin anda berdua segera memproklamasikan kemerdekaan
kita. Jepang sudah menyerah Bung, ini saat yang tepat untuk kita memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia.”

Soekarno : “Mengapa kau begitu mudah percaya kabar itu Karni? Jepang pasti akan
memerdekakan kita. Tapi bukan sekarang.”

Wikana : “Saya tidak setuju dengan itu Bung, kami para pemuda ingin kemerdekaan atas
jerih payah kami sendiri, bukan karena hadiah dari Jepang.”

Soekarni : “Itu benar Bung, bila kita merdeka atas hadiah Jepang, maka kita adalah bentukan
Jepang, kita bisa dijajah lagi Bung.”

(Shaleh masuk tergopoh-gopoh)

Wikana : “Ada apa Shaleh, mengapa kau terengah-engah seperti itu ?”

Shaleh : “Ada Mr. Soebardjo, dia memaksa masuk ingin menjemput Bung Karno

Wikana : “Baiklah aku akan keluar untuk menemuinya.” (keluar bersama shaleh)

(Di luar ada Soebardjo)

Soebardjo : “Wikana, bisakah aku menemui Soekarno dan Hatta ?”

Wikana : “Untuk apa Anda ingin bertemu mereka, Bung?”

Soebardjo : “Rapat PPKI batal karena mereka tak ada jadi aku kemari ingin menjemput
mereka.”

Shaleh : “Tidak bisa, anda tidak berhak membawa pulang mereka Bung.”

Soebardjo : “Mengapa ?”

Wikana : “Karena kami para pemuda sudah sepakat untuk mendesak mereka agar segera
memproklamasikan kemerdekaan.”

Soebardjo : “Kalau begitu ijinkan aku menemui mereka terlebih dahulu”

Wikana : “Baiklah, mari masuk.”

(Soebardjo, Wikana, Shaleh masuk menemui Soekarno dan Hatta)


Soekarno : “Ada apa Soebardjo ?”

Soebardjo : “Rapat PPKI batal. Selain itu saya ingin menyampaikan bahwa Jepang telah
menyerah kepada Sekutu.”

Soekarno : “Jadi berita tersebut benar adanya?”

Soebardjo : “Iyaa benar Bung.”

Hatta : “Bukankah saya dan Sjahrir sudah memberitahukan kepada Anda Bung?”

Soekarno : “Tapi saya belum percaya Hatta”

Wikana : “Kalau begitu tunggu apalagi? Mari kita memproklamasikan kemerdekaan kita.”

Shaleh : “Benar Bung!”

Hatta : “Iyaa, sebaiknya memang begitu Bung.”

Soekarno : “Baiklah saya akan menuruti permintaan kalian.”

(Fatmawati menggendong Guntur yang menangis, menghampiri mereka)

Fatmawati : “Bolehkah kami pulang ? Lihatlah Guntur daritadi menangis terus.”

Soebardjo : “Benar, bolehkah saya membawa pulang Bung Karno dan Bung Hatta, Wikana?”

Wikana : “Tidak!”

Soebardjo : “Saya berjanji akan menjaga mereka dengan taruhan nyawa saya.”

Wikana : “Apa aku bisa memegang janjimu itu ?”

Soebardjo : “Tentu saja.”

Wikana : “Baiklah kalau begitu.”

Soebardjo : “Terima kasih.”

ADEGAN 9

Sesampainya di Jakarta, 16 Agustus 1945 pukul 24.00 Soekarno mengantarkan anak dan istrinya
pulang terlebih dahulu sebelum beliau merumuskan naskah proklamasi bersama para pemuda.

Soebardjo : “Kita sudah sampai di Jakarta Bung, Mari kita ke rumah Laksamana Maeda untuk
membahas proklamasi”

Soekarno : “Baiklah, tapi tunggu, aku ingin mengantarkan anak dan istriku pulang terlebih
dahulu.”

Soebardjo : “Silakan Bung, kami akan mengantar anda.”

ADEGAN 10

17 Agustus 1945 dini hari. Setelah sampai di rumah Laksamana Maeda yang terletak di Jalan
Imam Bonjol nomor 1, Bung Karno pergi menemui Nishimura agar merubah status dan keadaan
di Indonesia. Namun Nishimura tidak mau. Sehingga Bung Karno kembali ke rumah Laksamana
Maeda. Di ruang makan dalam rumah Laksamana Maeda, berkumpullah Ir. Soekarno, Drs. Moh
Hatta, Ahmad Soebardjo, Soekarni, Sayuti Melik dan BM. Diah untuk merumuskan naskah
proklamasi.
Soekarno : “Saudara-saudara, bagaimana bunyi naskah proklamasi kita ?” (menulis kata
“PROKLAMASI” sambil mengejanya)

Soebardjo : “Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia.”

Soekarno : “Baik, sudah saya tulis”

Hatta : “Lanjutannya Bung, Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain
dilaksanakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.”

Soekarno : (menulis sambil mengeja)” Jakarta, 17-8-05. Wakil bangsa Indonesia. Yak, sudah
selesai, apakah anda semua setuju ?”

Pemuda : “Setuju”

Hatta : “Lalu, siapa yang akan menandatangani naskah ini?”

Soebardjo : “Bagaimana kalau naskah ini ditandatangani semua yang hadir?”

Soekarni : “Saya rasa jangan, terlalu banyak. Menurut saya, lebih baik Bung Karno dan Bung
Hatta saja yang menandatanganinya atas nama bangsa Indonesia”

Semuanya : “Setuju.”

Soekarno : “Sayuti, tolong kau ketikkan naskah ini.”

Sayuti :”Siap bung.” (keluar untuk mengetik naskah proklamasi)

Hatta : “Kapan kita akan melaksanakan proklamasi?”

Soekarno : “Menurut saya, tanggal 17 adalah tanggal baik. Sebagaimana Al-Quran diturunkan
tanggal 17, selain itu dalam sehari semalam orang Islam sholat sebanyak 17 rakayat. Jadi,
bagaimana kalau hari ini, Jumat legi, tanggal 17 Agustus ?”

Soekarni : “Setuju Bung, lebih cepat lebih baik. Pukul berapa kita akan melaksanakannya?”

Hatta : “Pukul 10.00 tepat, bagaimana?”

Semuanya : “Setuju”

Soekarno : “Saya akan menyuruh Fatmawati untuk menjahit bendera merah putih, tolong
siapkan tiangnya.”

BM. Diah : “Baik Bung, tapi dimana kita akan melaksanakannya?”

Soebardjo : “Di rumah Bung Karno!”

Semuanya : “Setuju”

(Sayuti masuk membawa naskah yang sudah diketik, memberikannya pada Soekarno)

Sayuti : “Ini naskahnya Bung, silakan ditandatangani.”

Soekarno-Hatta: “Baiklah” (menandatangani naskah)

Hatta : “Diah, tolong perbanyak naskah ini dan sebarkan ke seluruh Indonesia.”

BM. Diah : “Siap bung.” (pergi)

ADEGAN 11
Jumat pagi pukul 10.00, semua orang telah berkumpul di halaman depan rumah Ir. Soekarno di
Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56, Jakarta untuk mendengarkan pelaksanaan proklamasi. Bung
Karno, Bung Hatta, keluar ke serambi depan rumah diikuti Ibu Fatmawati. Bung Karno mendekati
mikrofon sebelum membacakan proklamasi dan mengucapkan pidato pendahuluan.

Soekarno : Saudara-saudara sekalian, saya telah meminta saudara-saudara hadir, disini untuk
menyaksikan suatu peristiwa maha penting dalam sejarah bangsa kita. Berpuluh-puluh tahun kita
bangsa Indonesia berjuang untuk kemerdekaan tanah air kita. Bahkan telah beratus-ratus tahun.
Gelombang aksi kita untuk mencapai kemerdekaan itu ada naiknya dan ada turunnya, tetapi jiwa
kita tetap menuju ke arah cita-cita. Juga di zaman Jepang usaha kita untuk mencapai kemerdekaan
nasional tidak ada henti-hentinya.Di dalam zaman jepang ini, tampaknya kita menyadarkan diri
kepada mereka, tetapi pada hakikatnya kita tetap menyusun tenaga kita sendiri, tetapi kita percaya
pada kekuatan senidiri. Sekarang tibalah saatnya kita benar-benar mengambil nasib bangsa dan
nasib tanah air kita dalam tangan kita sendiri. Hanya bangsa yang berani mengambil nasib dalam
tangannya sendirikan dapat berdiri dengan kuatnya, maka kami tadi malam telah mengadakan
musyawarah dengan pemuka-muka rakyat Indonesia. Permusyawaratan itu telah seiya- sekata
berpendapat bahwa sekaranglah datang waktunya untuk menyatakan kemerdekaan kita. Saudara-
saudara ! Dengan ini kami menyatakan kebulatan tekat itu. Dengarkanlah proklamasi kami.

PROKLAMASI

Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia.

Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain di selenggarakan dengan cara
seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.

Jakarta hari 17 bulan 08 tahun 05

Atas nama bangsa Indonesia

Soekarno Hatta

Bpupki

Pemerintah Jepang memenuhi janjinya dengan membentuk badan bernama BPUPKI. Badan ini
bertugas mempersialkan apa saja yang diperlukan Indonesia sebagai negara merdeka. Salah satu
yang mereka akan persiapkan adalah dasar negara Indonesia. Sudah disepakati bersama bahwa ada
3 tokoh bangsa yang ditugaskan merumuskan dasar negara tersebut, yakni Soekarno, Soepomo
dan Yamin. Mereka dipersilahkan menyampaikan gagasannya pada sidang yang berlangsung di
hari berbeda pada tanggal 29 Mei, 31 Mei dan 1 Juni 1945.

Sidang BPUPKI Tanggal 29 Mei Tahun 1945

Ketua BPUPKI: Hadirin sekalian, hari ini kita akan mendengarkan gagasan dasar negara yang
dikemukakan oleh Bung Yamin. Kepada yang bersangkutan, kami persilahkan.

Mohammad Yamin: Terima kasih Yang Mulia Ketua Sidang. Saudaraku sebangsa dan setanah air.
Kita hadir di ruang ini dengan semangat mulia menyongsong kemerdekaan bangsa. Maka kiranya
kita memerlukan perangkat dasar dalam bernegara tersebut iaitu dasar negara. Dalam padangan
saya, dasar negara adalah pedoman dalam berperilaku luhur. Saya menyusun dasar negara tersebut
atas 5 sila yakni Peri Kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Peri Ketuhanan, Peri Kerakyatan dan
Kesejahteraan Rakyat. Kelima sila ini, saya harapkan bisa mengawal bangsa ini pada cita-cita
luhurnya. Demikian yang bisa saya sampaikan hari ini untuk menjadi bahan pertimbangan
bersama.

Ketua BPUPKI: Terima kasih atas gagasan yang sudah disampaikan. Akan menjadi bahan
pertimbangan di sidang selanjutnya.

Sidang pada hari ini pun ditutup dan dilanjutkan pada keesokan harinya dengan agenda
mendengar gagasan dari Mr. Soepomo.
Sidang BPUPKI Tanggal 31 Mei Tahun 1945

Ketua BPUPKI: Hari ini kita kembali berkumpul untuk menggagas dan merumuskan dasar negara.
Pada kesempatan mulia ini, kami mempersilahkan Dr. Soepomo untuk menyampaikan gagasannya
di hadapan semua anggota sidang.

Mr. Soepomo: Terima kasih Yang Mulia Ketua Sidang. Gagasan saya mengenai dasar negara saya
namakan dengan ‘Dasar Negara Indonesia Merdeka’. Dasar negara versi saya juga mencakup lima
sila iaitu Persatuan, Kekeluargaan, Keseimbangan Lahir Batin, Musyawarah dan Keadilan Sosial.

Ketua BPUPKI: Terima kasih atas penyampaian gagasan dasar negara. Gagasan tersebut kami
tampung untuk kemudian kita diskusikan lagi bersama. Sidang akan dilanjutkan pada 1 Juni
dengan mempersilahkan kepada Soekarno untuk menyampaikan gagasannya.

Sidang pada hari ini kembali ditutup dan dilanjutkan pada keesokan harinya dengan agenda
mendengar gagasan dasar negara dari Ir. Soekarno.

Sidang BPUPKI Tanggal 1 Juni Tahun 1945

Ketua BPUPKI: Hari ini kita kembali berkumpul dengan agenda mendengarkan pendapat Ir.
Soekarno mengenai dasar negara Indonesia. Kepada beliau, kami persilahkan.

Soekarno: Terima kasih Yang Mulia Ketua BPUPKI. Hadirin, saya menamakan gagasan saya
sebagai Ekasila, Trisila dan Pancasila. Ekasila meliputi gotong royong. Sedangkan Trisila meliputi
3 sila yakni Sosionasionalisme, Sosiodemokrasi dan Ketuhanan Yang Berkebudayaan. Terakhir,
Pancasila yang adalah dasar negara dengan lima sila terdiri atas Kebangsaan Indonesia,
Internasionalisme dan Peri Kemanusiaan, Mufakat atau Demokrasi dan Kesejahteraan Sosial serta
Ketuhanan Yang Maha Esa. Bagi saya, dasar negara ini adalah jiwa dari bangsa Indonesia
sehingga harus benar-benar digali dalam diri bangsa Indonesia itu sendiri.

Ketua BPUPKI: Terima kasih atas penyampaian gagasan dasar negara bernama Pancasila. Semua
gagasan yang telah disampaikan akan musyawarahkan kembali bersama untuk kemudian
ditetapkan dasar negara berdasarkan pemufakatan bersama.

Setelah semua gagasan disampaikan. Kembali anggota sidang BPUPKI merumuskan dasar negara
dengan mengutamakan mufakat. Hasil dasar negara yang mereka sepakati bernama Pancasila
dengan sila-sila sebagai berikut:

Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi para pemeluknya.

Kemanusiaan yang adil dan beradab.

Persatuan Indonesia.

Kerakyatan yang dipimpin dalam hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.

Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai