Dosen Pengampu
Nama Kelompok :
Indonesia adalah negara yang pernah dijajah sampai berabad-abad lamanya oleh
negara-negara penjajah Eropa seperti Portugis, Spanyol, Inggris, dan Belanda. Selain itu,
Indonesia juga pernah dijajah salah satu negara Asia yakni negara Matahari Terbit, Jepang.
Portugis adalah negara Eropa pertama yang mencapai negeri Indonesia. Karena pada zaman
itu, Bangsa Portugis mencapai kemajuan-kemajuan di bidang teknologi tertentu yang
kemudian melibatkan bangsa Portugis dalam salah satu petualangan mengarungi samudera
yang paling berani di sepanjang zaman. Di kepulauan Nusantara, Portugis mulai
memperkenalkan agama Kristen dengan kekerasan yang berlandaskan jiwa pemberontakan
dan permusuhan tradisional terhadap Islam, yakni memburu orang-orang.
Orang-orang Portugis dan Spanyol menjelang abad ke-16 sengaja datang ke berbagai
pelosok dunia antara lain untuk memerangi Islam dan menggantikannya dengan agama
Kristen. Ekspansi Portugis ini harus dilihat sebagai kelanjutan dari perang Salib. Tetapi
penaklukan yang dibarengi dengan aktivitas misi yang hebat ini justru membangkitkan
lawan-lawannya untuk beraksi, dan memacu masuknya pangeran-pangeran Indonesia untuk
memeluk agama Islam. Akan tetapi, orang-orang Belanda melakukan sesuatu yang tidak
dilakukan bangsa Portugis: mereka mendirikan tempat berpijak yang tetap di Jawa. Inilah
yang akan membuat keterlibatan mereka berbeda secara fundamental dengan Portugis, dan
yang akhirnya menyebabkan Belanda menjadi suatu kekuatan penjajah yang berpangkalan-
darat di Jawa.
Keberhasilan dari pemerintahan kolonial Belanda ini tidak lepas dari peletak dasar
atau pembuat kebijakan politik tersebut, yakni Snouck Hurgronje. Snouck Hurgronje adalah
orang yang memiliki banyak pengetahuan tentang Islam sebab pengalamannya di Timur
Tengah dan Aceh. Keberhasilannya dalam menyelesaikan Perang Aceh membuatnya
berhasil menemukan suatu pola dasar bagi kebijaksanaan menghadapi Islam di Indonesia.
Terutama pada abad ke-19, banyak orang Belanda, baik di negerinya sendiri maupun di
Hindia Belanda, sangat berharap untuk menghilangkan pengaruh Islam di Indonesia dengan
proses kristenisasi secara cepat. Akan tetapi agama Kristen hanya mampu meluaskan dirinya
secara amat perlahan-lahan dan di daerah-daerah yang belum pernah dimasuki oleh agama
Islam.
PORTUGIS DAN KOLONIALISASI
A. Awal Kedatangan
Sebelum merasakan kemerdekaan seperti saat ini, nenek moyang rakyat Indonesia
zaman dahulu hidup di bawah pemerintahan bangsa Eropa. Dahulu, pada awalnya Bangsa
Eropa datang ke Tanah Air dengan tujuan untuk berdagang dan menjadikan negara
Indonesia sebagai koloni atau negara jajahan. Meskipun paling lama berada di wilayah
Nusantara, Belanda bukanlah bangsa pertama yang datang ke Indonesia. Bangsa Portugis
merupakan bangsa Eropa pertama yang mencapai daerah Kepulauan Nusantara. Tujuan
mereka saat itu datang ialah untuk mendominasi ataupun ingin menguasai sumber
perdagangan rempah-rempah yang pada saat itu hasilnya bisa menguntungkan pada awal
abad ke-16 .
1
99,Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1995)
dalam menghadapi masyarakat setempat yang membuat seringnya kegagalan yang
dialami oleh Portugis.
Perjalanan Portugis di pulau Jawa juga mendapatkan hambatan. Portugis yang
menganggap bahwasannya perang internal yang ada di Jawa adalah perang antar
agama. Padahal didalam kenyataannya sebagian besar masyarakat Jawa menganggap
bahwa agama yang dianut hanyalah tujuan untuk mencapai tujuan, dan untuk waktu
yang lama. Sebagian dari mereka bahkan enggan memahami Islam seperti yang
seharusnya, yakni menganggap bahwa agama yang berbeda dari semua agama lainnya.
Inilah yang menjadi kesalahan Portugis yang kurang memahami situasi yang ada di
Indonesia. Mereka sangat berbeda dengan Belanda yang lebih sangat kompleks
sebelum melakukan pendekatan dengan masyarakat di Indonesia. Dalam hal
pengenalan dan pendekatan sangat buruk bahkan sering mendapatkan penolakan dari
beberapa kerajaan di Indonesia karna sikapnya yang sangat keras dan sangat berambisi
tanpa berfikir cara-cara yang harus ditempuh dengan matang-matang. Adapun wilayah
yang melawan Portugis karena tindakan mereka yaitu :
1) Kepulauan Banda
Ketika portugis masuk ke wilayah ini mereka menemukan hambatan yang
besar. Penolakan oleh masyarakat Banda terhadap masuknya Portugis sangatlah
mengganggu Portugis didalam pemonopolian perdagangan yang direncanakannya.
Kepulauan Banda dikenal sebagai pusat perdagangan Pala. Hal ini memunculkan
nafsu serakah Portugis didalam menguasai daerah tersebut. Masyarakat daerah ini
dikenal memiliki harga diri dan perkerja keras. Masyarakat disini juga memiliki
andil besar dalam perdagangan laut yang ada diantara Maluku dan Jawa.
2) Malaka
Nafsu yang besar Portugis untuk mendapat keuntungan sebanyak-
banyaknya di Indonesia mengalami perlawanan dari Malaka. Walau sempat
menjalin hubungan dengan Malaka, namun dalam menjalin hubungannya hampir
sama dengan kepulauan Banda. 2
2
93. 100Fu’adi, Sejarah Peradaban Islam: Dirasah Islamiyah II,26.
3) Jepara
Perjalanan Portugis di pulau Indonesia yang menjadi salahsatu lawan
terkuat mereka adalah Jepara. Mengapa dikatakan demikian hal ini seiring dengan
berhasilnya Jepara dalam mengambil kekuasaan Demak yang telah dikalahkan
Hindu dari Jawa Timur 6 tahun setelah mencapai puncaknya yaitu pada tahun
1540. Jepara menjadi lawan berbahaya bagi Portugis selama tigaperempat abad
ke-16. Jepara dua kali melakukan penyerangan terhadap Portugis. Yang pertama
pada tahun 1550M mengepung Malaka dengan bantuan sekutu yaitu Johor.
Penyerangan kedua yaitu dengan bersekutu dengan Aceh walau pada dasarnya
Aceh tidak sepenuh hati bersekutu dengan Jepara. Penyerangan kedua ini
dilakukan pada tahun 1574. Walau usaha yang dilakukannya gagal dalam
menggusur Portugis dari benteng utama yaitu di Malaka, namun kemanapun
berlayar, Islam mendapatkan keunggulan.
3
Putra, A. R. (2020). Modul pembelajaran SMA sejarah Indonesia Kelas XI: penjajahan bangsa
Eropa di Indonesia.
Tanjung Harapan di Afrika dan memasuki Samudra Hindia.Kemudian pada 1497,
pelayar Vasco de Gama sampai di India.Pendaratan di India akhirnya mengantarkan
Portugis ke Nusantara.
Portugis dan Spanyol terus melakukan persaingan dan perebutan koloni hingga
hampir tak terkendali. Ketika itu, kedua negara saling menyatakan kekuasaan atas pulau-
pulau di samudera Pasifik khususnya Maluku. Perselisihan Portugis dan Spanyol di
Maluku diakhiri dengan Perjanjian Saragossa yang ditandatangani pada tanggal 22 April
1529.4 Perjanjian ini dihadiri oleh Raja Jhon III dan Kaisar Charles V. Perjanjian ini
menentukan bahwa belahan bumi bagian timur dibagi atas kedua kerajaan tersebut
dengan batas garis bujur yang melalui 297,5 marine leagues atau 17’ sebelah timur
Kepulauan Maluku.
Adapun isi dari perjanjian Saragossa antara lain perluasan garis demarkasi sampai
samudera pasifik yang mengakibatkan Portugis memperoleh Filipina , namun kemudian
ditukar pada Spanyol dengan ganti wilayah di Amerika Latin yaitu Brazil bagian Barat.
kesepakatan tindak lanjut berisi :
4
Makmur, D., Suryo Haryono, P., & Musa, S. (1993). Sejarah pendidikan di Indonesia zaman
penjajahan. Direktorat Jenderal Kebudayaan.
C. Penjajahan Portugis
Bangsa Eropa dikenal dengan bangsa yang memiliki ilmu pengetahuan dan
teknologi yang canggih. Bangsa Eropa juga mengalami masa yang sulit sebelum menjadi
bangsa yang maju seperti saat ini. Karena menginginkan perubahan, maka bangsa ini
harus mendapatkan pencapaian yang besar agar dapat setara dengan bangsa lain. Hal ini
lah yang membuat bangsa Eropa masuk ke Indonesia. Bangsa Portugis yang datang ke
Indonesia dipimpin oleh Alfonso d’ Albuquerque. Ia pada tahun 1511 berhasil menguasai
Kerajaan Malaka. Kekuasaan Portugis mengalami perkembangan yang pesat setelah
menguasai Malaka. Mereka selanjutnya memperluas kekuasaan ke daerah-daerah lainnya
di Indonesia. Selain itu orang Portugis biasanya mampu berbaur dengan masyarakat
setempat seperti menikahi perempuan pribumi.
Potugis pada waktu terjadi perselisihan di Maluku antara Hitu dan Seram, yang
dilakukannya adalah memihak Hitu sehingga Portugis diterima di sana. Cara yang
dilakukan Portugis di Hitu juga diterapkan ketika datang ke Ternate, mereka diterima baik
oleh kerajaan Ternate untuk menghadapi Tidore. Ketika berhasil mengalahkan Tidore
yang dibantu pihak Spanyol, Portugis meminta imbalan untuk memonopoli perdagangan
cengkeh Keadaan itu menyebabkan rakyat Ternate tidak menyukai orang orang Portugis.
Mereka berusaha untuk membebaskan diri dari kekuasaan Portugis.
a. Sumatra
b. Jawa
5
Gita Ramadia,2021.Jurnal Fundadikdas Analisis Konsep Sejarah masa Penjajahan Bangsa
Eropa,Vol 4 ,hlm 306-308,Bandung Indonesia
rendah, membuat rakyat Ternate atau Maluku sengsara. Permusuhan antar keduanya pun
tidak dapat dihindarkan. Akibatnya Portugis harus memindahkan kegiatan dagang mereka
ke Nusa Tenggara.
2. Portugis melarang Bangsa Indonesia untuk berlayar ke laut merah dan berdagang
rempah-rempah. Hal ini merupakan salah satu contoh monopoli perdagangan Portugis.
Saat itu masyarakat Aceh berhasil mempertahankan diri dari pengaruh maupun desakan
bangsa barat, termasuk Portugis. Salah satunya dengan tetap mengangkut rempah-rempah
6
Sulistiyowati Anik, 2020, Modul pembelajaran SMA sejarah Indonesia kelas XI: perlawanan
bangsa Indonesia terhadap bangsa barat, Direktorat Sekolah Menengah Atas, hal 10-13
ke India dan Laut Merah, sekalipun Portugis melakukan serangan. Upaya Portugis dalam
mencegah atau menghentikan pedagang Aceh tidak berhasil. Karena kapal milik Aceh
lebih canggih, gesit dan dilengkapi senjata serta prajurit. Tidak hanya itu, Aceh juga
meminta bantuan dari Turki serta India.
Perlawanan Kerajaan Aceh berhasil dilakukan saat Sultan Ali Mughayat Syah memimpin
kerajaan tersebut. Setelah itu, perlawanan dilanjutkan oleh Sultan Alaudin Riayat Syah al-
Qahar dengan meminta bantuan Turki. Pada masa kepemimpinan Sultan Iskandar Muda
juga dilakukan perlawanan dengan menyerang Portugis di Malaka. Perlawanan ini tidak
berhasil, namun tetap dilakukan hingga Malaka jatuh ke tangan VOC pada 1641.
Pada 1565, rakyat Ternate di bawah kepemimpinan Sultan Hairun melakukan perlawanan
terhadap Portugis. Perlawanan Rakyat Ternate Perlawanan ini terjadi karena sebab-sebab
berikut ini:
c. Portugis membenci pemeluk agama Islam karena tidak sepaham dengan mereka.
1) Portugis akan menguasai jalur perdagangan penting yang ada di Asia, termasuk juga
perdagangan rempah-rempah.
2) Malaka dapat dijadikan batu loncatan untuk menguasai perdagangan rempah-rempah
di Maluku. Oleh karena itu, kemudian Portugis mambangun basis militer yang kuat di
Malaka.
Pada tahun 1512 terjadi perlawanan yang dilancarkan oleh seorang pemuka
masyarakat yang bernama Pare Kadir (karir), namun karna senjata Portugis lebih lengkap,
Pare Kader dapat dipukul mundur dan kemudian meloloskan diri sampai Jepara dan
Demak. Tindakan Portugis memonopoli perdagangan juga mendapatkan perlawanan dari
penguasa Demak. Malaka juga menjadi tempat komoditas utama dari seluruh dunia timur
dan barat. Tome Pires mengatakan bahwa tidak ada tempat lain yang memperdagangkan
7
Patra Haldi, 2020, “Sesuatu yang Tak Pernah Terjadi Membayangkan Kemenangan Nusantara
Melawan Kolonialisme", Criksetra: Jurnal Pendidikan Sejarah, Vol. 9, No. 2, hal 6-7
komoditas dengan halus dan mahal. Pada tahun 1512, Alfonso de Albuquerque
mengirimkan armadanya ke Maluku.
Kemunduran Portugis
8
Ajeng Rahayu.2019.Belajar Praktis SEJARAH INDONESIA Mata Pelajaran Wajib.Klaten.Jawa
Tengah
KESIMPULAN
Pada abad ke-XVI, Portugis datang pada awal abad ini yaitu pada tahun 1511.
Kedatangannya ke Indonesia didengar oleh negara-negara lain di Eropa, seperti Belanda,
Spanyol dan Inggris. Negara-negara di Eropa sangat kagum dengan Portugis yang berhasil
datang ke Indonesia dan mendapatkan banyak rempah-rempah.
Pada masa itu Portugis dan Spanyol melakukan sebuah perjanjian yang dinamakan
perjanjian saragosa. Perjanjian Saragosa terjadi karena adanya pertikaian antara Spanyol
dan Portugis di Maluku, di mana masing-masing pihak ingin memonopoli hasil bumi dari
tanah Maluku, khususnya rempah-rempah.
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1995)
Sulistiyowati Anik, (2020), Modul pembelajaran SMA sejarah Indonesia kelas XI:
perlawanan bangsa Indonesia terhadap bangsa barat, Direktorat Sekolah
Menengah Atas.
Patra Haldi, (2020), “Sesuatu yang Tak Pernah Terjadi Membayangkan Kemenangan
Nusantara Gita Ramadia,2021.Jurnal Fundadikdas Analisis Konsep Sejarah masa
Penjajahan Bangsa Eropa,Vol 4 ,hlm 306-308,Bandung Indonesia Melawan
Kolonialisme", Criksetra: Jurnal Pendidikan Sejarah, Vol.(9), No. 2.
Mansur, M. Perdagangan dan Penjajahan. Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan
(STKIP) Hatta-Sjahrir Banda Naira, 81.
Lestari, Y. M., Ramadia, G., Arifin, M. H., & Wahyuningsih, Y. (2021). Analisis konsep
sejarah masa penjajahan bangsa Eropa pada pembelajaran IPS di sekolah
dasar. Jurnal Fundadikdas (Fundamental Pendidikan Dasar), 4(3), 304-314.
Putra, A. R. (2020). Modul pembelajaran SMA sejarah Indonesia Kelas XI: penjajahan
bangsa Eropa di Indonesia.
Makmur, D., Suryo Haryono, P., & Musa, S. (1993). Sejarah pendidikan di Indonesia
zaman penjajahan. Direktorat Jenderal Kebudayaan