PEMBAHASAN
Portugis merupakan sebuah negara yang berada di benua biru atau Eropa. Bangsa yang
cukup memiliki pengaruh di Asia Tenggara. Seperti yang diketahui secara umum bahwasannya
Portugis adalah bangsa barat pertama yang datang ke Indonesia. Dalam pelayaran yang
dilakukan oleh Portugis adalah dengan menyewa jasa pelaut asing dan peta navigasi didapat dari
Lisbon. Kedatangan awal Portugis ke Indonesia pada mulanya bertujuan untuk mendapatkan
rempah-rempah dan membawanya kembali ke Eropa. Seiring dengan berjalannya waktu tujuan
Portugis berubah yang awalnya hanya mencari rempah-rempah menjadi memonopoli
perdagangan di Indonesia. Portugis sendiri datang ke Indonesia pada abad XVI.
Pada abad ke-XVI, Portugis datang pada awal abad ini yaitu pada tahun 1511.
Kedatangannya ke Indonesia didengar oleh negara-negara lain di Eropa, seperti Belanda,
Spanyol dan Inggris. Negara-negara di Eropa sangat kagum dengan Portugis yang berhasil
datang ke Indonesia dan mendapatkan banyak rempah-rempah. Dalam petualangannya di
Indonesia Portugis mengalami beberapa hambatan yang terjadi. Hal ini dikarenakan perlakuan
Portugis disetiap kunjungannya di beberapa wilayah di Indonesia. Perlakuan Portugis yang
semena-mena dan tidak memiliki strategi khusus dalam menghadapi masyarakat setempat yang
membuat seringnya kegagalan yang dialami oleh Portugis.
1. Kepulauan Banda
Ketika portugis masuk ke wilayah ini mereka menemukan hambatan yang besar. Penolakan
oleh masyarakat Banda terhadap masuknya Portugis sangatlah mengganggu Portugis didalam
pemonopolian perdagangan yang direncanakannya. Kepulauan Banda dikenal sebagai pusat
perdagangan Pala. Hal ini memunculkan nafsu serakah Portugis didalam menguasai daerah
tersebut. Masyarakat daerah ini dikenal memiliki harga diri dan perkerja keras. Masyarakat disini
juga memiliki andil besar dalam perdagangan laut yang ada diantara Maluku dan Jawa.
2. Malaka
3. Jepara
Perjalanan Portugis di pulau Indonesia yang menjadi salahsatu lawan terkuat mereka adalah
Jepara. Mengapa dikatakan demikian hal ini seiring dengan berhasilnya Jepara dalam mengambil
kekuasaan Demak yang telah dikalahkan Hindu dari Jawa Timur 6 tahun setelah mencapai
puncaknya yaitu pada tahun 1540. Jepara menjadi lawan berbahaya bagi Portugis selama
tigaperempat abad ke-16. Jepara dua kali melakukan penyerangan terhadap Portugis. Yang
pertama pada tahun 1550M mengepung Malaka dengan bantuan sekutu yaitu Johor. Penyerangan
kedua yaitu dengan bersekutu dengan Aceh walau pada dasarnya Aceh tidak sepenuh hati
bersekutu dengan Jepara. Penyerangan kedua ini dilakukan pada tahun 1574. Walau usaha yang
dilakukannya gagal dalam menggusur Portugis dari benteng utama yaitu di Malaka, namun
kemanapun berlayar, Islam mendapatkan keunggulan.
Selain mendapatkan pertentangan dari beberapa wilayah di Indonesia, Portugis juga berhasil
menjalin aliansi dengan beberapa penguasa kerajaan di Indonesia. Namun ada beberapa kerajaan
yang menjadi aliansi menjadi musuh bagi mereka karena ulah dari Portugis itu sendiri. Aliansi
yang dilakukan oleh Portugis semata-mata bukan untuk menambah hasil rempah-rempah, akan
tetapi juga memperkuat posisi di kepulauan rempah-rempah seiring dengan datangnya Spanyol
di Indonesia. Pembangunan benteng menjadi solusi bagi Portugis dalam menjaga kestabilitasan
dalam mempertahankan posisi di kepulauan rempah-rempah. Benteng yang dibangun oleh
Portugis berada di kerajaan Ternate, yang dengan sendirinya membawa mereka ke dalam
pertentangan dengan pihak yang satunya lagi. Sebelum memilih membangun benteng dikawasan
Ternate, Portugis memiliki pilihan lain sebelum memilih Ternate untuk mendirikan benteng di
kawasan itu, kawasan tersebut ialah di kawasan Tidore. Selain menjalin aliansi dengan kerajaan
Ternate, mereka juga sempat membangun aliansi dengan kerajaan Malaka. Alasan mereka
membangun aliansi dengan Malaka adalah untuk memperlebar monopoli perdagangan meski
harus mengalami perlawan dari Sultan kerajaan Malaka. Portugis yang membangun hubungan
dengan Sunda Kelapa pada tahun 1522 seiring dengan kunjungan mereka. Setelah menjalin
hubungan dengan Sunda Kelapa, 5 tahun kemudian kerajaan tersebut kehilangan
kemerdekaannya setelah kalah dengan kerajaan muslim di Banten.
Batak juga sempat menjalin persekutuan dengan Portugis, namun pada saat tersebut
Portugis melakukan persekutuan dikarenakan Batak adalah satu-satunya bangsa pagan di
Sumatera yang masih tersisa. Alasan utamanya adalah untuk menyelamatkan posisi Portugis di
Malaka. Penyerangan terus menerus yang dilakukan oleh Aceh sangat mengancam eksistensi
Portugis di Malaka.
Kristen Katholik merupakan salahsatu dari agama yang banyak dianut di dunia. Berpusat di
Vatican, dan memiliki pengaruh besar dalam perjalanan bangsa Eropa. Kedatangan portugis di
Indonesia sedikit banyak dalam memberi pengaruh dalam beragama. Para misionaris yang
dibawa oleh portugis berhasil mengubah Indonesia bagian Timur menjadi penganut Kristen
Katholik. Misionaris-misionaris yang dibawa oleh bangsa Portugis adalah misionaris yang sudah
dididik dengan matang untuk menjalankan tujuan dalam penyebaran ajaran Kristen Katholik.
Budaya barat tentu sangat berbeda dengan budaya Indonesia. Mulai dari adat istiadat, cara
berpakaian, gaya hidup dan lain sebagainya. Dengan masuknya bangsa Portugis ke Indonesia,
maka budaya mereka juga menjadi pengaruh bagi masyarakat. Salahsatu yang bisa dilihat adalah
musik dengan aliran Kroncong. Musik Kroncong ini adalah musik yang berasal dari Portugis
yang akhirnya menjamur menjadi aliran musik yang disukai oleh bangsa Indonesia. Budaya
berpakaian juga berpengaruh di Indonesia. Mulai digemarinya musik Kroncong ini di masyarakat
menjadi titik awal berkembangnya musik barat di Indonesia.
4. Menambah armada perang
Ketegangan antara Portugis dengan Arab yang terjadi pada waktu itu membuat Portugis
menginginkan tambahan armada perang untuk melawan Arab. Tujuan mereka selain mencari
keuntungan yang sebanyak-banyaknya mereka juga menginginkan tambahan armada untuk
perang melawan Arab (Perang Salib).
Indonesia bisa dikatakan sebagai negara yang memiliki kekayaan alam yang berlimpah.
Dengan kekayaan yang berlimpah mudah bagi masyarakat dunia mengetahui berita tersebut.
Semenjak beberapa pelaut-pelaut dari berbagai negara berhasil menemukan rute-rute perjalanan
menuju negara kaya dan membawa hasil kekayaan alam tersebut kembali, sejak itu pula berita
akan hal ini cepat tersebar ke seluruh penjuru dunia. Raja-raja yang khususnya di Eropa
mengutus beberapa bawahannya untuk segera menuju ke tempat yang bisa menghasilkan
keuntungan yang besar tersebut. Portugis dengan rajanya mengutus Diogo Lopes untuk menuju
tempat tersebut. Setelah kedatangan Portugis dan kepergiannya meninggalkan beberapa dampak-
dampak yang ada. Adapun dampak tersebut yaitu :
Kristen adalah salahsatu dampak dari datangnya Portugis di Indonesia. Selama berada di
Indonesia para misionaris dari Portugal berhasil setidaknya menyebarkan ajaran Kristen di
Indonesia. Wilayah yang tersebar agama ini adalah Indonesia bagian timur, salahsatnya Maluku.
Mengapa tidak tersebar di wilayah Indonesia barat ? hal ini dikarenakan masyarakat masih
memegang teguh kepercayaan mereka. Sedangkan di Ambon bagian utara Halmahera, dan
pulau-pulau kecil sekitarnya mereka mendapatkan tempat. Meski mendapatkan tempat namun
sangat riskan untu kedepannya. Hal ini tidak luput dari mereka yang menggantungkan nasib
kepada perilaku penguasa Portugis di benteng Ternate. Disini para pendeta lebih berperan
daripada jerih payah kerajaan Portugal.
2. Kroncong
3. Munculnya tokoh-tokoh
Beberapa tokoh muncul dalam hal pengusiran Portugis di Indonesia. Tujuan untuk
menyelamatkan kekayaan yang harusnya dinikmati masyarakat daerah itu sendiri. Tokoh-tokoh
seperti Sultan Hairun, Raja Jepara, Raja Aceh, Babullah (anak dari Sultan Harun), dll.
4. Ditemukannya jalur pelayaran
Bahasa adalah cara untuk berkomunikasi antar manusia. Masuknya Portugis di Indonesia
secara langsung/tidak langsung melahirkan bahasa-bahasa baru. Kosakata yang dapat dijumpai
hingga saat ini adalah serapan dari bahasa Portugal. Sebagai contoh, pesta,sabun,sepatu,bendera,
dan lain-lain.
Masih dapat ditemukan nama-nama keluarga yang berasal dari Portugis, seperti Da Costa,
Dias, Gonsalves, dan lain-lain.