Anda di halaman 1dari 12

Motif Batik Tujuh Rupa (Pekalongan)

Motif batik tujuh rupa dari Pekalongan ini sangat kental dengan nuansa alam.
Pada umumnya, batik Pekalongan menampilkan bentuk motif bergambar hewan
atau tumbuhan. Motif-motif tersebut diambil dari berbagai campuran
kebudayaan lokal dan etnis cina. Pasalnya, dulu Pekalongan adalah tempat
transit para pedagang dari berbagai negara. Sehingga, akulturasi budaya itulah
yang membuat batik Pekalongan sangat khas dengan alam, khususnya motif
jlamprang, motif buketan, motif terang bulan, motif semen, motif pisan bali dan
motif lung-lungan.

https://www.goodnewsfromindonesia.id/2017/10/02/10-motif-batik-populer-
dari-berbagai-daerah
Motif Batik Sogan (Solo)

Motif batik Sogan sudah ada sejak zaman nenek moyang orang Jawa beberapa
abad lalu. Batik ini, didominasi oleh warna cokelat muda dan memiliko motif
yang khas seperti, bunga dengan aksen titik-titk atau lengkungan garis.
Dulunya, batik ini dipakai raja-raja di Jawa khususnya keraton kesultanan Solo.
Namun, sekarang dapat dipakai oleh siapa saja, baik warga keraton maupun
orang biasa.

https://www.goodnewsfromindonesia.id/2017/10/02/10-motif-batik-populer-
dari-berbagai-daerah
Motif Batik Gentongan (Madura)

Motif Gentongan berbeda dengan batik lainnya. Batik asal madura ini
menggunakan motif abstrak sederhana, tanaman atau kombinasi keduanya.
Warna batik Gentongan biasanya mengambil warna terang seperti merah,
kuning, hijau, atau ungu. Batik Gentongan sendiri diambil dari gentong, yakni
gerabah yang dipakai sebagai wadah untuk mencelup kain batik pada cairan
warna.

https://www.goodnewsfromindonesia.id/2017/10/02/10-motif-batik-populer-
dari-berbagai-daerah
Motif Batik Simbut (Banten)

Motif batik Simbut berbentuk daun yang menyeruai daun talas. Motif tersebut
merupakan motif yang paling sederhana, hanya menyusun dan merapikan satu
jenis motif saja. Motif Simbut berasal dari suku Badui pedalaman di Sunda
yang kental dengan peradaban lama. Namun, seiring dengan berjalannya waktu,
para penduduk badui yang menerima modernitas mengembangkan batik ini di
daerah pesisir Banten. Sehngga batik motif Simbut dikenal juga dengan batik
Banten.

https://www.goodnewsfromindonesia.id/2017/10/02/10-motif-batik-populer-
dari-berbagai-daerah
Motif Pring Sedapur (Magetan)

Motif batik Pring Sedapur memiliki ciri khas yang simpel namun elegan. Motif
yang dipakai adalah motif bambu, sehingga sering juga disebut sebagai batik
Pring. Batik ini tidak hanya indah dalam kesederhanaan motifnya, tetapi
memiliki filosofi yang sederhana pula. Dimana bambu memberikan makna
ketentraman, keteduhan dan kerukunan. Selain itu, bambu/pring juga
mempunyai filosofi mendalam bagi orang Jawa, yakni apa saja dalam diri kita
haruslah memberikan manfaat bagi orang lain, sejak lahir sampai mati.

https://www.goodnewsfromindonesia.id/2017/10/02/10-motif-batik-populer-
dari-berbagai-daerah

Sejarah Batik Hewan


Keindahan alam telah memberikan jutaan inspirasi bagi manusia untuk dapat
menghasilkan karya yang menakjubkan sebagaimana pada seni batik. Begitu
banyak objek di alam yang kemudian dijadikan motif batik, salah satunya
adalah jenis fauna. Hewan yang sangat populer menghiasi ragam batik
Indonesia antara lain kupu-kupu, ikan, burung, angsa, dan juga capung.

Ragam Motif Batik Fauna tidak lepas dari filosofi dan makna yang hendak
disampaikan oleh perwakilan hewan tersebut. Sebagian besar tentu berisi
tentang pedoman yang seyogyanya diteladani oleh manusia dalam menjalani
kehidupan sehari-hari. Misalnya Motif Burung menggambarkan arti kebebasan
sedang kupu-kupu sarat dengan makna keindahan. Figur hewan pada kain batik
biasanya telah mengalami perubahan bentuk, gaya, dan warna. Meski demikian
perubahan tersebut tidak mengubah keaslian dari suatu hewan yang diceritakan.

Motif Batik Fauna atau Batik Satwa yang nyata ada di kehidupan maupun
sekadar hewan-hewan yang hidup dalam kepercayaan dan mitologi. Di atas kain
batik umumnya fauna yang dibuat motif telah mengalami perubahan baik dari
segi bentuk, gaya, maupun warna. Penampakan hewan pada corak batik disertai
makna yang hendak disampaikan melalui motif tersebut. Misalnya adalah figur
burung yang membawa pesan suatu kebebasan, sedangkan motif gajah
bermakna suatu kekuatan yang besar. Beberapa hewan lain yang sering tampil
dalam corak batik adalah kupu-kupu, capung, ikan, dan kadal.

Tidak jarang pula beragam Motif Hewan pada batik mengalami deformasi,
artinya tampilan fauna tersebut lebih dikreasikan tanpa harus meninggalkan
bentuk aslinya. Contoh motif fauna yang telah dideformasi adalah corak
Gringsing dan Sido Mukti. Pada dasarnya ragam corak seni batik mayoritas
memang menggambarkan

Mahluk hidup meliputi hewan dan Batik Flora atau tumbuhan. Sementara itu
motif perwujudan benda mati yang paling terkenal diantaranya adalah motif
batik parang yang telah dikenal sejak masa Kerajaan Kartasura. Motif parang
memiliki filosofi tinggi agar manusia tidak mudah menyerah melakukan hal
yang baik, seperti halnya ombak lautan yang tidak berhenti bergerak. Bentuk
Motif Animal dapat dibuat berdasarkan berbagai jenis binatang,misalnya
burung, gajah, cicak, ikan, dan ayam. Dalam membuat ragam hias, Motif Hias
Animal bias digabung dengan Motif Hias Vegetal atau Motif Geometrik.
Sebagai contoh, untuk menggambar ragam hias dengan Motif Burung dilakukan
langkah-langkah sebagai berikut :
1) Membuat gambar kontur burung dengan penggayaan tertentu sebagai pola
gambar ragam hias.
2) Membuat garis-garis atau bentuk Motif Tambahan (misalnya Motif Vegetal)
untuk mengisi pola tersebut.
3) Selesaikan gambar dengan mengisi bidang-bidang dengan warna yang
menarik.

Motif Ragam hias daerah di Indonesia banyak menggunakan hewan sebagai


objek ragam hias. Daerah-daerah tersebut seperti Yogyakarta, Bali, Sumatera,
Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Motif Ragam hias fauna tersebut dapat di
jumpai pada hasil karya batik, ukiran, sulaman, anyaman, tetun, dan kain bordir.
Ragam hias bentuk fauna dapat dijadikan sarana untuk memperkenalkan
kearifan local daerah tertentu di Indonesia seperti burung cenderawasih di
Papua, komodo di Nusa Tenggara Timur, dan gajah di Lampung.

https://infobatik.id/sejarah-batik-hewan/
Motif Batik Geometris

Motif batik geometris adalah ragam hias yang menggunakan unsur geometris
sebagai bentuk dasarnya.
Motif batik geometris mempunyai 8 macam, yaitu :

1. Pilin

Motif batik geometris jenis Pilin adalah motif hias yang mempunyai bentuk
dasar seperti huruf S atau spiral. Motif ini biasanya untuk hiasan pinggir dan
pengisi bidang.

2. Swastika
Motif hias Swastika adalah motif hias berbentuk dasar seperti huruf Z yang
saling berlawanan. Di dalam motif batik swastika biasanya digunakan sebagai
hiasan pinggir.

3. Meander

Motif hias Meander adalah motif yang memiliki bentuk dasar seperti huruf T.
Motif ini biasanya digunakan untuk membuat hiasan pinggir.

4. Kawung
Motif hias Kawung adalah motif hias yang berbentuk dasar lingkaran. Kawung
berarti alen atau kolang-kaling. Motif Kawung menyerupai buah aren atau
kolang-kaling yang dipotong melintang sehingga kelihatan empat potongan biji
nya. Motif ini digunakan untuk hiasan pinggir namun lebih banyak digunakan
untuk hiasan bidang.

5. Ceplokan

Motif hias Ceplokan adalah ragam hias yang terdiri atas satu motif dan disusun
berulang-ulang. Motif hias ini disebut juga motif kertas tempel.

6. Banji

Motif hias Banji adalah motif swastika yang berkait atau yang saling
berhubungan. Motif ini digunakan sebagai penghias bidang. Motif Banji
lengkap dengan motif isen-isen dan motif pengisi lainnya.
7. Tumpal

Motif hias
Tumpal adalah motif hias yang mempunyai bentuk dasar segitiga. Motif hias
jenis ini biasa digunakan untuk hiasan pinggir.

8. Pinggir Awan

Motif hias Pinggir Awan merupakan pengembangan motif hias meander. Motif
ini digunakan untuk hiasan pinggir.

Anda mungkin juga menyukai