Batik Tradisional
Batik tradisional merupakan satu seni budaya yang berbentuk pola penulisan garis
dan titik sehingga berbentuk motif dan corak unik dan khas yang sama. Contoh
batik tradisional adalah batik Cirebon.
Motif yang dipakai dalam batik Cirebon adalah khusus yang berasal dari daerah
Cirebon saja, tidak boleh menggunakan motif dari daerah lain. Selain itu, macam
batik tradisional proses pembuatannya juga lebih lama daripada macam batik
modern.
Ciri-ciri
Motif batik Sogan sudah ada sejak zaman nenek moyang orang Jawa
beberapa abad lalu. Batik ini, didominasi oleh warna cokelat muda dan
memiliko motif yang khas seperti, bunga dengan aksen titik-titk atau
lengkungan garis. Dulunya, batik ini dipakai raja-raja di Jawa khususnya
keraton kesultanan Solo. Namun, sekarang dapat dipakai oleh siapa saja,
baik warga keraton maupun orang biasa.
Motif batik Simbut berbentuk daun yang menyeruai daun talas. Motif
tersebut merupakan motif yang paling sederhana, hanya menyusun dan
merapikan satu jenis motif saja. Motif Simbut berasal dari suku Badui
pedalaman di Sunda yang kental dengan peradaban lama. Namun, seiring
dengan berjalannya waktu, para penduduk badui yang menerima
modernitas mengembangkan batik ini di daerah pesisir Banten. Sehngga
batik motif Simbut dikenal juga dengan batik Banten.
Motif batik ini terinspirasi buah kolang kaling. Bentuk kolang kaling yang
lonjong tersebut disusun empat sisi membentuk lingkaran. Motif Kuwung
sering diidentikan dengan motif sepuluh sen kuno, karena bentuknya yang
bulat dengan lubang ditengahnya. Motif ini berasal dan berkembang di
Jawa Tengah dan Jogjakarta. Biasanya motifnya sama, hanya bedanya
pada hiasan atau aksennya saja. Batik ini juga termasuk motif batik
Indonesia yang paling banyak dipakai.