Anda di halaman 1dari 8

 Pertemuan 6

Motif dan Filosofi Batik

Motif Batik
1. Motif Batik Tradisional

 Motif Batik Keraton

(Batik Keraton)

Batik Keraton merupakan asal muasal dari segala batik yang sekarang beredar di Indonesia. 
Motif dari batik keraton ini memiliki makna filosofi hidup.  Batik keraton ini merupakan
batik yang sangat khas dan terhormat, karena dibuat oleh putri keraton beserta para pembatik-
pembatik ahli di lingkungan keraton.  Corak-corak yang ada pada batik keraton ini, bisa
dibilang “teralarang” untuk digunakan ataupun dibuat pada batik biasa.  Motif-motif tersebut
seperti Batik Parang Barong, Batik Parang Rusak, dan termasuk juga Batik Udan Liris.

 Motif Batik Kawung

(Batik Kawung)

Motif dari batik kawung ini adalah berpola buatan mirip buah kawung.  Kawung adalah
sejenis kelapa atau kadang-kadang sebagai buah kolang-kaling. Motif kawung ini diurut
secara geometris. Kadang-kadang motif kawung ini digambarkan juga sebagai bunga lotus. 
Makna dari bunga lotus itu sendiri adalah melambangkan umur panjang dan juga kesucian. 
Lotus sendiri merupakan sebuah tumbuhan yang memiliki 4 buah daun bunga yang merekah.
Batik kawung ini diklasifikasikan lagi secara lebih spesifik dengan memperhatikan motif dan
juga pola.  Kawung Picis adalah motif kawung yang tersusun oleh bentuk bulatan yang kecil.
Picis adalah mata uang senilai sepuluh senyang bentuknya kecil. Sedangkan Kawung Bribil
adalah motif-motif kawung yang tersusun oleh bentuk yang lebih besar daripada kawung
Picis. Hal ini sesuai dengan nama bribil, mata uang yang bentuknya lebih besar daripada picis
dan bernilai setengah sen. Sedangkan kawung yang bentuknya bulat-lonjong lebih besar
daripada Kawung Bribil disebut Kawung Sen.

 Batik Sido Luhur

Sido dalam bahasa Jawa artinya “telah terlaksana” atau “jadi”. Sehingga arti kasarnya adalah
menjadi luhur. Ini mencerminkan sebuah harapan bahwa pemakainya dapat mencapai
kehidupan yang luhur, terhormat dan bermartabat. Serta selalu sehat secara jasmani dan
Rohani

(Batik Sido Luhur)

 Batik Sido Mukti (Solo & Yogyakarta)

Batik Sidomukti merupakan salah satu jenis batik keraton Solo, Jawa Tengah. Batik ini
biasanya terbuat dari zat pewarna soga alam. Warna soga atau cokelat pada kain sidomukti
merupakan warna batik klasik dengan motif yang asli dan kuno. Batik Sidomukti sendiri
memiliki filosofi sesuai namanya. Sidomukti berasal dari kata "sido" yang berarti jadi atau
menjadi atau terus menerus sedangkan "mukti" yang berarti mulia dan sejahtera.

(Batik Sido Mukti)

Biasanya jenis batik Sidomukti yang memiliki nama lain kain sawitan atau sepasang ini
digunakan untuk upacara pernikahan adat Jawa, seperti siraman, ijab dan panggih. Ornamen
pada batik Sidomukti bergambar kupu-kupu, meru atau gunung, bangunan berbentuk tahta
dan juga ornamen bunga
 Batik Sido Mulyo
Kalau tadi Sido Luhur itu artinya menjadi pribadi yang luhur, maka Sido Mulyo adalah batik
yang memberikan sebuah harapan agar seseorang mencapai kemuliaan. Karena artinya adalah
menjadi mulia.

Namun dibalik itu, batik ini sebenarnya dimaksudkan agar seseorang mencapai harapan akan
kemakmuran serta perlindungan. Batik ini juga kerap digunakan dalam banyak pernikahan,
dengan harapan kelak keluarga baru ini akan menjadi keluarga yang sukses dan mendapatkan
kemuliaan.

(Batik Sido Mulyo)

 Batik Cuwiri

Batik ini kerap digunakan untuk memperingati usia bayi dalam kandungan yang sudah
mencapai 7 bulan (Mitoni). Cuwiri itu artinya kecil-kecil. Filosofi di dalamnya adalah
harapan agar sejak kecil seseorang sudah memiliki nilai-nilai kebaikan, sehingga dihormati
oleh masyarakat. Diharapkan pemakainya terlihat pantas dan dihormati. 

(Batik Cuwiri)

 Batik Tambal (Yogyakarta)


Konon kisahnya, batik ini dapat memberikan kesembuhan bagi orang yang sedang sakit.
Filosofi batik ini adalah harapan agar seseorang yang sedang sakit segera sehat, dan
kerusakan pada dirinya dapat segera diperbaiki. Maknanya juga berarti seseorang yang selalu
memperbaiki diri sendiri dan menjadi pribadi yang lebih baik lahir dan batin.
(Batik Tambal)

 Batik Truntum
Batik ini juga merupakan sebuah batik yang kerap digunakan pada acara pernikahan. Namun
batik ini tidak digunakan oleh mempelai, melainkan dipakai oleh orang tua kedua calon
pengantin. Karena truntum sendiri artinya adalah menuntun. Sehingga diharapkan orang tua
kedua calon pengantin dapat memberikan tuntunan yang baik kepada kedua mempelai dalam
menjalani lembaran hidup baru keluarganya.

(Batik Truntum)

 Batik Parang (Solo)

Kota Solo memiliki banyak motif batik kalsik, salah satunya motif Parang Kusumo. Batik
Parang Kusumo memiliki ragam hias utama menyerupai sebuah ombak lautan. Ombak yang
senantiasa menghantam tebing dan karang tanpa kenal lelah.
Sesuai dengan analogi tersebut, Parang Kusumo memiliki makna bahwa sebuah kehidupan
harus dilandasi oleh perjuangan dan usaha. Perjuangan nyata guna dalam rangka untuk
mencapai keharuman lahir dan batin. Bagi orang Jawa, keharuman yang dimaksud
keharuman pribadinya tanpa meninggalkan norma yang berlaku dan sopan santun
(Batik Parang)
Zaman dulu, motif batik Parang tidak boleh digunakan oleh sembarang orang. Hanya para
anggota kerajaan dan kerabat yang boleh memakainya. Besar dan kecilnya motif parang
menandakan kedudukan sosial pemakainya di dalam lingkungan kerajaan. Jenis batik Parang
ada beberapa. Ada Parang Rusak, Parang Barong, Parang Kusumo dan lain-lain. Tergantung
dari daerah asalnya.

 Batik Grompol

Grompol dalam bahasa Jawa bisa bermaksud berkumpul atau menjadi satu. Seperti
Gerombol. Filosofi dibalik motif batik ini adalah harapan orang tua terhadap anaknya,
dimana semua hal yang baik dapat berkumpul. Seperti kebahagiaan, rejeki, kerukunan, dan
ketentraman.

(Batik Grompol)

Apabila digunakan pada sebuah pernikahan, maka batik Grompol ini melambangkan harapan
agar keluarga yang baru terbentuk dapat selalu terus bersama dan bersatu. Selalu mengingat
keluarga asal mereka kemanapun mereka pergi.

 Motif Semen
Motif Semen dimaknai sebagai penggambaran dari “kehidupan yang semi” (kehidupan yang
berkembang atau makmur). Terdapat beberapa jenis ornamen pokok pada motif-motif semen.
Yang pertama adalah ornamen yang berhubungan dengan daratan, seperti tumbuh-tumbuhan
atau binatang berkaki empat. Kedua adalah ornament yang berhubungan dengan udara,
seperti garuda, burung dan megamendung. Sedangkan yang ketiga adalah ornament yang
berhubungan dengan laut atau air, seperti ular, ikan dan katak. Jenis ornament tersebut
kemungkinan besar ada hubungannya dengan paham Triloka atau Tribawana. Paham tersebut
adalah ajaran tentang adanya tiga dunia; dunia tengah tempat manusia hidup, dunia atas
tempat para dewa dan para suci, serta dunia bawah tempat orang yang jalan hidupnya tidak
benar/dipenuhi angkara murka.
Selain makna tersebut motif Semen Rama sendiri sering kali dihubungkan dengan
cerita Ramayana yang sarat dengan ajaran Hastha Brata atau ajaran keutamaan melalui
delapan jalan. Ajaran ini adalah wejangan keutamaan dari Ramawijaya kepada Wibisana
ketika dinobatkan menjadi raja Alengka. Jadi “Semen Romo” mengandung ajaran sifat-sifat
utama yang seharusnya dimiliki oleh seorang raja atau pemimpin rakyat

2. Motif Batik Modern

 BATIK MADURA

Batik madura merupakan batik yang dibuat di unit-unit rumah tertentu.  Dalam produksi batik
madura ini, tetap mempertahankan sistem pembuatan secara tradisional. Batik madura ini
terkenal akan coraknya yang bebas dan warna yang berani seperti warna merah, kuning, dan
hijau muda.

(Batik Madura)

Di Madura ini, para pengrajin batik ini dikumpulkan di suatu wilayah yang disebut dengan
Pamekasan.  Di kawasan Pamekasan ini, para pengrajin batik membuat dan menjual langsung
batik-batik yang sudah siap untuk dijual.

 BATIK CIREBON

Batik cirebonan atau yang lebih dikenal dengan motifnya mega mendung ini merupakan batik
yang telah terkenal di kancah mancanegara.  Bahkan motif megamendung ini adalah motif
pertama dan satu-satunya di dunia.  Oleh karena itu, Departemen Kebudayaan dan
Kepariwisataan RI akan mendaftarkan corak batik megamendung ini ke UNESCO sebagai
salah satu world heritage.

Motif megamendung ini pada awalnya diharuskan untuk selalu berwarna biru yang diselingi
dengan warna merah untuk menggambarkan sisi kemaskulinan dan suasana yang dinamis. 
Sisi kemaskulinan dari batik ini harus ditonjolkan karena ada campur tangan laki-laki dalam
membuatnya.  Kaum laki-laki anggota tarekat adalah yang pertama kali merintis tradisi ini. 
Warna biru dan merah juga menggambarkan keadaan masyarakat pesisir yang terbuka, lugas,
dan juga egaliter.
(Batik Mega Mendung)

Arti lain dari warna biru sendiri digambarkan sebagai warna langit yang berarti luas,
bersahabat, dan juga tenang.  Warna biru ini juga digambarkan sebagai pembawa hujan yang
telah dinanti-nantikan sebagai pembawa kesuburan dan yang memberi kehidupan.  Warna
biru yang digunakqan dalam batik ini beragam mulai dari biru muda hingga biru tua.  Arti
dari biru muda adalah cerahnya kehidupan, sedangkan biru tua menggambarkan awan gelap
mengandung air hujan dan akan memberi kehidupan.

Saat ini motif megamendung telah mengalami berbagai perkembangan dan modifikasi sesuai
dengan permintaan konsumen.  Motif megamendung ini dapat dipadupadankan dengan motif
yang lucu-lucu seperti kapal, hewan, tumbuhan, dan lain-lain.  Selain itu, sekarang warna dari
batik megamendung ini tidak selalu biru dan merah.  Warna batik megamendung ini telah
berkembang menjadi warna kuning, hijau, coklat, dan lain-lain.

 BATIK LASEM (Rembang)

(Batik Lasem)

Batik ini sering disebut-sebut sebagai batik encim. Memang di Lasem banyak sekali
penduduk orang Tionghoa. Lasem adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Rembang, Jawa
Tengah. Tempat ini berbatasan dengan Laut Jawa Utara.
Batik Lasem berasal dari Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Lasem juga diyakini
sebagai daerah yang pertama kali menerima kedatangan warga Tionghoa di Nusantara pada
zaman Laksamana Cheng Ho.

Batik ini berbeda dari motif daerah pesisir lainnya. Motif ini memiliki warna yang mencolok.
Selain itu juga memiliki gaya perpaduan yang selaras antara gaya China dengan Jawa. Batik
ini merupakan perpaduan dan hasil akulturasi dua budaya. Batik Lasem cenderung
didominasi dengan warna merah yang kental dengan nuansa China.

Anda mungkin juga menyukai