Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

SENI GRAFIS DASAR

Dosen Pengampu :

Drs.Suib Awrus,M.Pd

Disusun Oleh :

Silvia Arnas ( 22020038 )

Shinta Sasmiati (22020037)

Tasya Adesaputri (22020040)

Yana Arliana (22020041)

Insan Nul Hakim (22020062)

KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan
Karunia Nya kepada kita semua sehingga Makalah ini dapat tersusun dengan baik dan
lancar.Tak lupa pula kita kirimkan salam serta salawat kepada junjungan Nabi besar kita
Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam gelap gulita menuju alam yang terang
benderang seperti saat ini.

Makalah ini berjudul : “ Ornamen Nusantara“

Dengan ini kami menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, kami telah berupaya
dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga makalah ini dapat selesai
dengan baik dan oleh karenanya, kami dengan rendah hati menerima masukan, saran, dan
usul guna penyempurnaan makalah ini.

Akhir kata kami berharap agar makalah ini bisa bermanfaat bagi seluruh pembacanya.

Padang, 2 September 2023

DAFTAR ISI
BAB I
PEMBAHASAN
Merumuskan Jenis Ornamen Nusantara

A. GEOMETRIS
1. Pengertian Geometris
Ragam hias geometris merupakan ragam hias yang memakai berbagai macam
unsur garis. Mulai dari garis lurus, spiral, lengkung, zigzag dan berbagai
bagian, misalnya segi empat, lingkaran, persegi panjang dan wujud-wujud
lain yang juga sebagai motif wujud yang dasar. Ragam hias ini adalah seni
motif yang paling tua di dalam ornament. Hal itu karena sudah dikenal dari
zaman prasejarah dulu. Motif geometris sendiri mengalami perkembangan
dari titik, garis maupun bagian berulang dimulai dari yang sederhana ke pola
rumit.
2. Ciri-Ciri dari Ragam Hias Geometris
 Pola ragam hias ini tersusun berdasarkan beraneka ragam unsur garis.
 Ragam hias ini cenderung disusun secara memanjang dan saling
menyambung sehingga menjadi gambar yang diulang-ulang.
 Ragam hias ini jika telah menjadi barang atau karya yang jadi, masuk
ke dalam kategori seni rupa 2 dimensi serta 3 dimensi.
 Pengaplikasian dari ragam hias ini ada banyak di kain batik, tenun,
bordir, sulam, candi-candi, bangunan-bangunan dan lain sebagainya.
 Umumnya ragam hias ini dibuat dengan menggabungkan berbagai
bentuk geometri di dalam satu motif.
 Untuk membuat kaligrafi hiasan mushaf ataupun dekorasi sering
menggunakan ragam hias ini.
3. Jenis-Jenis dari Ragam Hias Geometris
 Ceplokan
 Kawung
 Pilin
 Tumpal
 Swastika
 Meander
4. Contoh-Contoh dari Ragam Hias Geometris
 Motif Batik
Motif ini biasanya ditemukan pada ornamen-ornamen dinding atau di
pakaian yang berbahan dasar kain sulam atau tenun bermotif batik.
Berikut pembagian motif batik,sebagai berikut:
a. Batik Megabendung
Berasal dari kota Cirebon, motif batik ini identik dengan
gambar-gambar awan dengan garis meliuk-liuk yang khas.
Batik ini memiliki dua warna dasar, yakni merah dan biru.
Namun seiring dengan berkembangnya zaman, masyarakat
mulai memberikan gradasi atau kreasi warna tambahan sesuai
dengan kebutuhan/selera.

b. Batik Sogan
Warna coklat merupakan warna yang mendominasi motif
batik sogan. Indah dengan sentuhan bunga dan kombinasi titik
dan garis yang berseni, batik asal Yogyakarta ini sudah ada
sejak era Keraton. Dahulu, batik ini hanya digunakan oleh raja
Keraton karena keindahannya yang elegan dan terlihat mahal.
Namun sekarang, rumah mode dan industri fashion pada
umumnya sudah mulai menggunakan motif batik ini pada kini
produknya yang dipasarkan di masyarakat luas.

c. Batik Parang
Motif huruf “S” yang diagonal pada batik Parang
menggambarkan keselarasan antara atas dan bawah. Huruf S-
nya sendiri terinspirasi dari bentuk ombak laut yang tidak
pernah padam. Menyatunya huruf-huruf ini memiliki arti
sesuatu yang selalu menyambung dan tidak pernah putus,
termasuk dalam perjuangan, tali persaudaraan, atau aspek
pembenahan diri. Makna yang dimiliki oleh motif batik ini
berfilosofi yang dalam, mengingat batik ini sudah ada dari
zaman Keraton Kuno, serta merupakan motif batik tertua.

d. Batik Kawung
Sesuai namanya, gambar dalam batik Kawung berasal dari
buah kawung atau yang lebih sering dikenal dengan sebutan
buah kolang-kaling. Susunan buah kawung pada batik ini
menggambarkan fase kehidupan manusia, agar pemakainya
tidak melupakan eksistensi dan asal-usul dirinya sebagai
manusia.

e. Batik Sekar Jagad


Batik yang berasal dari Solo dan Yogyakarta ini
menggambarkan indahnya keberagaman. “Sekar Jagad”
berasal dari Bahasa Belanda “kar” yang berarti peta dan
“jagad” pada Bahasa Jawa yang berarti dunia. Selain
menggambarkan keberagaman, secara keseluruhan batik ini
juga memancarkan keunikan dari kecantikannya sendiri yang
memukau.

f. Batik Truntum
Motif batik truntum pada dasarnya melambangkan kasih
sayang dan cinta yang terus bermekaran dalam hubungan
pasangan. Nama truntum sendiri berasal dari Bahasa Jawa
“tumaruntum” yang berarti bersemi kembali.
Batik ini biasanya digunakan oleh orangtua pengantin pada
pernikahan anaknya, dengan harapan agar cinta dan kasih
sayang terus terjalin antara kedua mempelai. Kemudian, batik
ini juga menyimbolkan agar orang tua menuntun kedua
anaknya dalam mengarungi kehidupan yang baru setelah
pernikahan.

g. Batik Lasem
Batik Lasem yang berasal dari Jawa Tengah ini memiliki arti
yang indah, lho. Gambar pada motif batik ini melambangkan
penggabungan budaya antara Indonesia dan Tionghua, seperti
adanya burung Hong, naga, atau desain kipas yang kental
dengan adat Tionghua. Batik ini juga menjadi buruan para
kolektor karena keindahannya yang mewah dan elegan.

 Motif Belah Ketupat


Motif yang satu ini merupakan salah satu motif yang objek utama
adalah gambar geometris belah ketupat. Biasanya motif ini ditemukan
di ornamen-ornamen perabotan rumah, hiasan dinding hingga
beberapa jenis kain.

Motif ini berbentuk dua buah segitiga yang membetuk belah ketupat
sedangkan masing-masing segitiga memiliki pacitan yang berbeda-
beda.Pembuatan pacitan pada masing-masing segitiga yang
membentuk belah ketupat berupa: buntut bajing, gabahan, cecek awe-
awe, sawud rentet dan lain-lain. Sedangkan pembuatan godongan
hanya sebagai penyatu yang dibuat diantara/ perbatasan segitiga satu
dan lainnya yang berbentuk daun dan bunga.
 Motif Geometris Bunga
Motif ini merupakan motif geometris dengan sisi yang bentuk
dasarnya titik, garis serta membentuk keindahan. Biasanya sering
dipakai atau ditemukan di pakaian atau gaun wanita. Tidak jarang pula
ditemukan di hiasan dinding.

 Motif Geometris Busur


Motif ini merupakan motif geometris yang memakai busur menjadi
objek utama di dalam pembuatan motif. Motif ini biasanya dipakai
untuk bentuk kekuatan.
Motif ini memiliki bentuk yang lengkung membentuk setengah
lingkaran. Adapun dalam pembuatannya, motif ini menggunakan
bantuan busur agar bentuknya menjadi lebih sempurna dan
sama.Adapun bisanya motif ini sering dijadikan sebagai hiasan pada
perabotan rumah tangga, hiasan dinding, dan juga hiasan lain yang
memiliki nilai estetika yang tinggi.

 Motif Geometris Daun


Motif yang satu ini adalah satu bentuk geometris sederhana namun
banyak dipakai hiasan karena mempunyai ciri khas dari
kesederhanaan. Motif ini sering ditemukan di berbagai macam
pakaian.
B. FLORA

Jenis ragam hias flora bisa ditemui di penjuru dunia, termasuk Indonesia, seperti di batik,
ukiran, kain sulam, kain tenun bordir, seni pewayangan, atau rumah tradisional. Contoh
ragam hias flora di antaranya adalah pepatran, keketusan, keketusan wangga (bunga besar
mekar dan berdaun lebar), keketusan bunga tuwung (bunga terung berliku dan berulang), dan
keketusan bun-bunan (tumbuhan menjalar atau bersulur). Ragam hias flora biasanya
digunakan pada beberapa media tertentu sebagai lukisan, tenunan, ukiran, atau pahatan.
Mungkin kamu juga sudah cukup familiar dengan beberapa ragam hias flora pada beberapa
media berikut ini.

 Pola kain batik


 Kain tenun
 Kain songket
 Ukiran kayu
 Pahatan batu
 Guci atau pot bunga

Contoh Ragam Hias Flora


Pola tumbuhan berupa ragam hias flora dalam bentuk lukisan atau ukiran memang banyak
disukai. Sentuhan estetis dari pola bunga atau dedaunan selalu cocok dijadikan sebagai
pemanis atau dekorasi. Bisa memilih berbagai macam ragam hias flora yang biasanya dibuat
dengan pola-pola berikut.

1. Ragam Hias Bunga

Tentunya banyak jenis bunga cantik yang kamu


kenal di Indonesia dengan beragam warna dan
bentuknya. Jenis bunga-bungaan memang sejuk
dan nyaman untuk dipangan. Oleh karena itu,
banyak pola bunga-bungaan yang dibuat ilustrasi
berbentuk lukisan pada media kain batik atau
ukiran di vas bunga.

2. Ragam Hias Dedaunan

Selain motif bunga, motif daun juga menjadi salah satu motif yang disukai. Corak dedaunan
dengan warna yang cerah biasanya memberikan kesan ceria dan bahagia. Tidak heran jika
banyak kain batik dengan ragam hias dedaunan yang dibuat untuk pakaian pesta. Nah, ragam
hias ini dipilih agar bisa memberikan kesan berbahagia bagi orang yang melihatnya.

3. Ragam Hias Bunga dan Dedaunan

Kombinasi dari ragam hias bunga dan dedaunan biasanya dikombinasikan untuk lebih
menampilkan kesan elegan. Gabungan pola bunga dan dedaunan akan muncul sebagai pola
yang terlihat lebih semarak. Nah, gabungan corak ini juga biasanya banyak dipakai pada
media kain batik.

4. Ragam Hias Daun Paku

Kombinasi dari ragam hias bunga dan dedaunan biasanya dikombinasikan untuk lebih
menampilkan kesan elegan. Gabungan pola bunga dan dedaunan akan muncul sebagai pola
yang terlihat lebih semarak. Nah, gabungan corak ini juga biasanya banyak dipakai pada
media kain batik.

5. Ragam Hias Batik Berakar

Jika dilihat dari polanya, ragam hias batik berakar lebih rumit dan ramai ketimbang pola
lainnya. Sering dibuat pada media kain batik, biasanya corak ini dikombinasikan di atas kain
berwarna putih atau hitam. Motif kain batik ini sering kali dipilih oleh para wanita dan
cenderung identik dengan sosok ibu-ibu.

6. Ragam Hias Lukisan Bunga Naga

Ragam hias flora satu ini mungkin cukup rumit bagi sebagian orang. Namun, pola bunganya
juga disukai karena memberikan kesan mewah dan elegan. Biasanya, pola ragam hias bunga
naga dibuat dalam beberapa tahap. Ya, karena pola bunganya tidak mudah untuk diselesaikan
dalam satu kali pengerjaan dan bisa dikembangkan dalam beberapa bentuk.
7. Ragam Hias Bunga Mawar dan Kembang

Corak bunga mawar banyak ditemui pada media kain, dekorasi, maupun ukiran. Ya, lukisan
bunga mawar juga biasanya dikombinasikan dengan kembang. Ragam hias flora ini biasanya
dibuat dalam pola yang lebih teratur dan berulang. Selain sering dipakai untuk pola kain
batik, kamu juga mungkin menemukan pola ini pada corak di lantai.

8. Ragam Hias Tenun Kembang Mahkota

Pola kain tenun berupa ragam hias flora ini biasanya terlihat seperti corak bunga pada
umumnya. Namun, kamu bisa melihat pada bagian ujung setiap pola untuk melihat bagian
mahkota dari sebutan yang dimaksud. Selain kain tenun, mungkin kamu juga bisa
menemukan pola ini pada media ukiran, ubin, maupun ventilasi di bangunan.

9. Ragam Hias Tenun Pohon Cemara

Bentuk pohon cemara yang diilustrasikan dalam ragam hias flora biasanya akan muncul
sebagai pola ikonik. Meskipun mudah dikenali, corak ini tidak membosankan dan malah
banyak dibuat sebagai kreasi tenunan yang elegan. Proses tenun ini cukup menghabiskan
waktu sehingga harga kain cukup tinggi.

10. Ragam Hias Kombinasi Burung dan Dedaunan

Ragam hias flora juga sering kali dikombinasikan dengan motif burung. Biasanya, pola ini
muncul dalam gabungan pola pepohonan dan burung yang hinggap di dahannya. pola ini
lebih banyak muncul sebagai ukiran pada bahan kayu maupun batu. Sebagai dekorasi,
gabungan ragam hias burung dan dedaunan cukup populer dan disukai banyak orang.

11. Ragam Hias Batik Daun Kecebong

Ragam hias flora seringkali didapatkan dalam bentuk kain batik, termasuk ragam hias batik
daun kecebong. Daun kecebong biasanya hidup di perairan yang tenang. Karena itulah, motif
flora yang digambarkan cenderung didominasi dengan warna-warna yang lembut. Ragam
hias flora pada kain batik ini cukup jarang dilihat karena pembuatannya yang tergolong sulit.

12. Ragam Hias Batik Bercabang Daun

Motif daun memang tergolong populer dari berbagai ragam hias flora. Termasuk kain batik
dengan motif flora bercabang daun. Ciri khasnya terletak pada warna yang mencolok dari
salah satu daun bercabang. Untuk menambah ornamen, bunga-bunga kecil yang warnanya
senada tampak mempermanis penampilan kain batik modern.

Ragam hias flora bisa kamu temukan dalam berbagai dekorasi yang cantik. Tidak hanya bisa
ditemukan pada kain batik atau tenun, kamu juga bisa menemukannya pada dekorasi pot
bunga, ukiran kayu atau batu.

C. FAUNA

Ragam hias fauna merupakan ragam hias yang menggunakan bentuk hewan sebagai objek
motif ragam hiasnya. Penggambaran fauna dalam ornamen sebagian besar merupakan hasil
rubahan atau stilisasi, jarang berupa binatang secara natural, tetapi hasil gubahan tersebut
masih mudah dikenali bentuk dan jenis binatang yang digubah. Umumnya Jenis binatang
yang dijadikan obyek gubahan ialah seperti, burung, singa, ular, kera, naga dan alin
sebagainya. Motif ragam hias fauna sering dijumpai pada hasil karya :

- batik
- ukiran
- sulaman
- anyaman
- sulaman
- tenun
- kain bordir

Ragam hias bentuk fauna sering dijadikan sebagai sarana untuk memperkenalkan kearifan
lokal dari suatu daerah tertentu yang ada di Indonesia.

Contoh Ragam Hias Fauna

1. Ragam Hias Fauna Kupu-Kupu


Bentuk gambar kupu-kupu ditampilkan dengan sayap terkembang dari atas dan biasanya
juga terdapat pada golongan motif semen dan ceplok. Motif kupu-kupu adalah motif yang
paling sering dijumpai. Selain pembuatannya yang cenderung mudah, motif ini juga
memberikan kesan indah. Sebab, kupu-kupu selalu diidentikkan dengan cantik.

2. Ragam Hias Fauna Burung

Ada tiga macam ornamen burung yang sering diapakai dalam ragam hias. Contohnya
burung merak, burung phoenix, dan burung khayalan. Ornamen burung juga digunakan
sebagai ornamen pengisi selain ornamen pokok.

3. Ragam Hias Garuda


Burung garuda diidentikkan sebagai simbol kenjantanan karena ditunggangi seorang dewa
matahari. Alasan motif ini digunakan selain karena mengandung sejarah, ternyata karena
cara pembuatannya yang mudah dan tidak memiliki banyak variasi. Motif ini hanya terdiri
atas ekor, sayap dan badan garuda.

4. Ragam Hias Kekarangan

Kekarangan merupakan salah satu hasil dari ragam hias yang meniru dengan bentuk
hewan. Bentuk dasarnya berupa fauna khayalan, cenderung berbentuk abstrak. Contoh
kekarangan fauna adalah karang goak, karang sae, dan karang asti.

5. Ragam Hias Kadal


Motif jenis ini bias ditemui di salah satu daerah di Indonesia, yakni Nusa Tenggara Timur dan
Nusa Tenggara Barat. Kadal merupakan salah satu hewan endemik di pulau tersebut. Oleh
karena itu, banyak sekali karya seni yang menggunakan kadal sebagai motif pembuatan karya
seni.

6. Ragam Hias Naga Asoq

Naga asoq yang menjadi motif dari suku Dayak Bahau Kalimantan. Motif jenis ini
merupakan perpaduan antara bentuk naga dan juga anjing. Pada bagian kepalanya, lebih
menyerupai naga sementara bandannya menyerupai anjing. Pada umumnya, motif ini
dipajang di pintu-pintu rumah. Sebab, naga asoq dipercaya bisa menangkal mala petaka
seperti kejahatan dan hal-hal buruk lain.

7. Ragam Hias Binatang Berkaki Empat


Binatang berkaki empat yang sering dipakai sebagai gambar adalah lembu, kijang, gajah,
singa atau harimau, yang digambarkan secara unik, misalnya gajah bersayap atau mempunyai
ekor berbunga.

DAFTAR PUSTAKA
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5511974/ragam-hias-geometris-dan-macam-ciri-
serta-contoh
https://id.everbestshoes.com/content/pages/gambar-motif-batik-populer-indonesia-untuk-
semua-usia
https://budaya-indonesia.org/Motif-Belah-Ketupat
https://moondoggiesmusic.com/jenis-motif-geometris/#gsc.tab=0
https://www.gramedia.com/literasi/mengenal-pola-ragam-hias-fauna-teknik-dan-contohnya/
https://satujam.com/fauna/ragam-hias-fauna/

Anda mungkin juga menyukai