Anda di halaman 1dari 3

PAPER CREATIVE THINKING

KALUNG BATIK KHAS KOTA DEPOK

Disusun oleh:
Bella Amalia 11816378
2MA12

Dosen Pembimbing:
Prof. Dr. Yuhara Sukra

Fakultas Ilmu Komunikasi


Universitas Gunadarma
2017
KALUNG BATIK KHAS KOTA DEPOK

Fashion di Indonesia sangatlah beraneka ragam dan memiliki keunikan


masing-masing. Tidak hanya itu, fashion di negeri ini terdiri dari fashion
tradisional, modern, dan bahkan gabungan keduanya yang tidak kalah menarik. Di
era kontemporer ini, fashion hasil gabungan dari ciri tradisional dan modern
semakin menjamur dan dinikmati. Para desainer seakan tidak ingin berhenti
berkreasi dari fashion yang telah ada. Kombinasi keduanya melahirkan sesuatu
yang unik dan menarik bagi banyak orang.
Industri fashion merupakan aktivitas yang berkaitan dengan pemilihan desain,
seperti motif dari produk tersebut. Di Indonesia sendiri, hal yang bisa dibanggakan
dalam dunia fashion adalah batik. Batik yang kaya motif menjadi daya tarik
wisatawan lokal maupun domestik karena mempunyai nilai jual dan kreativitas seni
yang tinggi, bahkan UNESCO menyatakan batik sebagai warisan dunia pada
tanggal 2 Oktober 2009. Kini Batik bertransformasi lebih jauh untuk menjadi salah
satu media dalam mengkomunikasikan segala pesan yang terkandung dalam motif
Batik itu sendiri sertatren dalam fashion yang digemari banyak orang di dunia ini.
Batik menghiasi seluruh wilayah di Indonesia dimana setiap daerah memiliki
kekhasan tersendiri. Kota Depok salah satu daerah di Indonesia yang memiliki
komunitas pembatik dengan beragam motif batik yang dihasilkannya.
Ambar Lulis adalah salah satu pembatik Kota Depok yang hingga saat ini
masih aktif dalam membuat dan mengkreasikan batiknya. Ia juga merupakan
pemilik dari “Batik Puri Ambary”. Batik puri ambari menyediakan beberapa produk
yaitu batik tulis dan batik cap. Ciri khas batik yang dibuat menggunakan pewarnaan
alam yang berbahan dari akar, batang dan bunga. Tidak hanya warna alam, Ambar
lulis juga memproduksi kain yang berbahan sintetis. Banyak kerajinan-kerajinan
berbahan batik yang telah dibuatnya. Salah satu kerajinan tersebut ialah Kalung
Batik.
Kalung yang cantik dan terkesan etnik tidak selalu harus terbuat dari batu
mulia. Kalung nan elegan bisa diciptakan dari sisa kain (perca). Membuat kalung
cantik dari sisa kain batik itu yang dilakukan desainer Ambar Lulis. Ketika ia
melihat sisa kain batik yang beraneka ragam dan tidak terpakai, ia pun merasa
sayang jika dibuang. Tetapi sisa lembaran kain itu juga tidak mungkin dibuat
menjadi sebuah baju. Hal ini yang membuat ia mendesainya menjadi sebuah
kalung. Kalung hasil kreasi Ambar unik karena berbahan kain batik dan ia juga
menambahkan charm atau hiasan kecil-kecil di pinggiran kalung. Kadang juga
diberi tambahan berupa logam ringan dan rantai untuk memberi kesan elegan pada
kalung tersebut. Meskipun hanya sebagai pelengkap, nyatanya kalung etnik dapat
memperkuat kesan budaya yang terlihat di setiap penggunanya.
Kalung-kalung ini tidak di produksi setiap saat, melainkan pada waktu tertentu
saja. Kisaran harga yang ditawarkan dari setiap kalung batik sekitar 150-190 ribu
rupiah. Hasil-hasil karya dari Batik Puri Ambary ditawarkan secara online dan juga
langsung ketika pameran UMKM maupun pameran fashion week.
Jika dilihat dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa Ambar Lulis telah
berfikir kreatif. Dimana ia telah melakukan elemen-elemen berfikir kreatif. Dimulai
ketika ia melihat sisa kain batik yang tidak terpakai karena ia merasa sayang jika
dibuang maka ia berfikir untuk mengolahnya menjadi sebuah karya yang memiliki
nilai jual hal ini berarti Ambar telah melakukan tahap pengumpulan bahan berfikir
kreatif. Kemudian selanjutnya ia mendesain dan membuat sisa kain-kain batik
tersebut menjadi sebuah kalung batik yang elegen dan eksklusif hal ini berarti ia
melakukan proses berfikir kreatif dan menghasilkan sebuah output berfikir kreatif
yaitu sebuah kalung batik yang mampu menghadirkan kesan eksotik, unik dan
berkelas.

Anda mungkin juga menyukai