Anda di halaman 1dari 8

Bahan Ajar

Tekstil
3.5 Menganalisis Serat Tekstil Buatan

Satuan Pendidikan : SMKN 30 Jakarta

Guru Pengajar : Dewi Oktavia, S.Pd


Pengertian Serat adalah benda yang panjangnya ratusan hingga ribuan kali
diameternya, suatu jenis bahan berupa potongan-potongan komponen yang membentuk
jaringan memanjang yang utuh. Contoh serat yang paling sering dijumpai adalah serat pada
kain. Material ini sangat penting dalam ilmu Biologi baik hewan maupun tumbuhan sebagai
pengikat dalam tubuh. Contoh serat yang paling sering dijumpai adalah serat pada kain.
Manusia menggunakan serat dalam banyak hal:
• Untuk membuat tali, kain atau kertas.

Tekstil diartikan sebagai suatu lembaran yang relatif tipis yang dapat diperoleh
dengan cara menuang polimer, memadatkan atau mengempa serat, menjalin, merajut, atau
menganyam benang.

Serat buatan (sintetis)


 Keseluruhannya dibuat dari bahan kimia, seperti fenol (batu bara), udara dan air yang
menghasilkan serat poliamida, misalnya nylon, brinilon, enkalon, ban-lon, taslon dan
sebagainya).
 Asam tereptalik, etilen glikol (bahan bakar minyak) menghasilkan serat polyester,
misalnya terilin, dakron, trevira, tetoron dan sebagainya.
 Gabungan gas alam dan udara disebut akrilonitril, menghasilkan serat akrilik,
misalnya dralon, orlon, courtelle dan sebagainya.
 Serat-serat buatan bersifat termoplastik, sehingga mudah terlipat atau melekuk ketika
dipanasi dan tetap bentuknya ketika di-set.

Jenis-Jenis Serat Tekstil Buatan :


• Nylon
Serat buatan yang menggunakan bahan kimia. Nylon ditemukan oleh Dr. Wallace H.
Carothers dari Du Pont Company (USA) pada tahun 1928, bahan pokok yang digunakan
adalah zat arang, air dan hawa.
Karakteristik :
• Sangat tangguh
• Elastisitas tinggi
• Sangat kuat dan tahan lama
• Termoplastik
• Tahan terhadap serangga

Proses Pembuatan Nylon :


 Proses pembuatan nylon dilakukan secara kimia melalui proses polymerisasi dengan
mengolah zat arang, air dan hawa hingga menghasilkan garam nylon.
 Garam nylon dipanaskan dalam tempat tertutup dengan ditambahkan sedikit asam
asetat hingga mencair, kemudian larutan disemprotkan melalui alat pemintal ke udara
supaya membeku.
 Filamen yang telah membeku diregang atau ditarik sampai 4 kali panjang semula
untuk menaikkan kekuatan dan mengurangi mulurnya.

• Polyester
Poliester adalah salah satu serat termoplastik yang dikembangkan oleh J.R.
Whinfield dan J.T. Dicson dari Calico Printers Association. Bahan dasar poliester berupa
asam tereftalat dan etilena glikol yang terbuat dari penguraian minyak tanah.
Proses Pembuatannya Poliester :
 Diawali dengan melakukan polimerisasi asam
tereftalat dan etilena glikol dalam tempat hampa
udara dengan suhu tinggi maka terjadi larutan
yang akan disemprotkan melalui alat pemintal.
 Pemintalan dilakukan dengan cara pemintalan
leleh.
 Filamen yang terjadi ditarik ditarik dalam
keadaan panas sampai lima kali panjang semula, terkecuali filamen yang kasar
ditarik dalam keadaan dingin.

• Akrilik
Akrilik adalah serat buatan, yang dibuat dengan dua
cara yaitu polyacylonitrile yang disebut dengan serat
akrilik, dan dimodivikasi dari polyacylonitrile yang
dikenal sebagai serat modakrilik.

Proses Pembuatan Akrilik :


 Dimulai dengan mengolah akrilonitril dan bahan
kimia lain dengan suhu tinggi.
 kemudian larutan disemprotkan melalui alat pemintal
yang dipanaskan maka terjadi filamen poliakrilik.
 Proses pemintalan dapat dilakukan secara basah maupun kering.

• Rayon
Rayon merupakan serat buatan yang paling awal.
Serat rayon pertama kali dibuat untuk membuat kain
pakaian jenis krep atau menyerupai linen. Serat rayon
ada bermacam-macam yaitu serat rayon viskos, serat
rayon kupramonium, serat rayon modulus, serat rayon
kekuatan tinggi, serat polinosic.
Karakteristik :
• Halus, lembut dan nyaman
• Kilau alaminya tinggi
• Daya serap sangat tinggi
• Pemulihan elastis rendah

Proses Pembuatan Rayon :


 Dilakukan dengan penyemprotan
larutan bahan pokok melalui
lubang-lubang kecil pada
semprotan hingga menjadi
filamen. Halus dan kasar filamen
tergantung pada kecepatan
penyemprotan dan kecepatan
waktu menggulung.
 Proses penyemprotan ini disebut dengan pemintalan. Pemintalan ini dapat dilakukan
dengan tiga cara antara lain, pemintalan basah, pemintalan kering dan
 pemintalan leleh. Bahan tekstil yang diproses dengan cara pemintalan basah antara
lain, rayon, acrilan, vicara, spandek, viniyon.
 Bahan tekstil yang diproses dengan pemintalan kering antara lain, asetat, akrilik,
triasetat.

• Spandek
Spandek adalah jenis serat buatan/sintesis
jenis poliuretan dengan sifat-sifat elastisitas
yang sangat tinggi dan lebih baik dari robber,
kuat dan memiliki ketahanan gosokan yang
tinggi dan mulur.
Karakteristik :
• Kuat dan tahan lama
• Sifat elastis yang tinggi
• Licin Bahannya

a. Penggunaan Serat Tekstil Nylon :


Tali menali, pakaian dalam wanita, kain parasut, benang dan terpal, kain parasut.
b. Penggunaan Serat Teksti Polyester :
Terpal, dasi, jala, kain tirai dan tali menali.
c. Penggunaan Serat Tekstil Spandek :
Pakaian, kaos kaki dan jilbab.

Alat dan bahan yang dibutuhkan antara lain:


1. Lilin atau lampu minyak dan korek api.
2. Gelas laboratorium 250 ml.
3. Sampel dari perca bahan tekstil berbagai jenis, atau benang.
Langkah kerja:
1. Siapkan buku/kertas untuk mencatat hasil penelitian.
2. Siapkan perca bahan tekstil yang akan diteliti.
3. Siapkan gelas kimia berisi air dingin.
4. Cabut beberapa helai benang atau serat dari perca bahan tekstil kurang lebih 5 sampai
10 helai benang, putar atau plintir serat benang tersebut agar menyatu satau sama lain
hingga menjadi pilinan.
5. Nyalakan api dan dekatkan gelas kimia ketika membakar sampel. jika serat terus
menyala selama uji pembakaran, segera rendam serat dan jari-jari anda dalam gelas yang
berisi air dingin. Atau alternatif yang lain uji pembakaran di dilakukan dekat keran air
dingin.
6. Pegang sampel atau benang tekstil antara ibu jari dan jari telunjuk, dekatkan sampel
dengan api hingga terbakar. amati apakah serat atau benang meleleh atau terbakar. Jika
serat terbakar, tiup api dekat hidung anda sehingga anda dapat mencium aroma seperti
rambut terbakar, kertas terbakar atau seperti plastik terbakar tergantung dari jenis bahan
tekstil yang diteliti.
7. Ketika benang yang dipadamkan telah didinginkan, amati dan periksa dengan cermat
sisa pembakaran benang tersebut apakah menjadi abu, berbentuk bundaran kecil mudah
dihancurkan atau tetap mengeras saat ditekan dengan jari-jari.
Kriteria
Gol.
Serat Dekat Dalam Keluar
Bau Sifat Abu
Nyala Nyala Nyala

Berbau
Tidak dapat Terbakar
Rayon Membara kayu Sedikit abu
menyusut dengan cepat
terbakar

Terus
Terbakar terbakar Keras, hitam,
Berbau
Akrilik Melebur sangat cepat dan meleleh berbentuk
tajam
dan meleleh secarik bulatan
bahan

Berbau
Terbakar Biasanya Meninggalkan
Melebur seperti
Nylon lambat dan padam bundaran
dan susut rebusan
meleleh sendiri keras
buncis

Melebur Terbakar Biasanya


Berbau zat Bulatan hitam
Polyester dan lambat dan padam
kimia keras
menyusut meleleh sendiri

Anda mungkin juga menyukai