Anda di halaman 1dari 8

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )

Sekolah : SMK N 10 MEDAN


Mata pelajaran : Pembuatan Busana Industri
Kelas/Semester : XI / I
Tahun ajaran : 2019/2020
Materi Pokok : Penggabungan Komponen Busana Secara
Industri
Waktu : 2 x 45 menit

A. Kompetensi Inti (KI)


1. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif
sesuai dengan bidang dan lingkup Pembuatan Busana Industri pada
tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalamdari
keluarga, sekolah, dunia kerja,wargamasyarakat nasional, regional, dan
internasional.
2. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai
dengan lingkupPembuatan Busana Industri Menampilkan kinerja di
bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai
dengan standar kompetensi kerja.Menunjukkan keterampilan menalar,
mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri,
kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait
dengandi sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawahpengawasan langsung.Menunjukkan keterampilan mempersepsi,
kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami
dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik.
B. Kompetensi Dasar
Pengetahuan
3.4 Menerapkan pembuatan busana anak
Keterampilan
4.4 Membuat busana anak
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.8.1 Menjelaskan K3 dalam menjahit komponen-komponen busana secara
industri
3.8.2 Menguraikan langkah kerja penggabungan komponen busana secara
industri
3.8.3 Menjelaskan sistem proses pembuatan pakaian jadi
4.8.1 Melakukan penggabungan komponen-komponen busana anak sesuai
desain secara industri
D. Tujuan Pembelajaran
Berdasarkan pemberian fasilitas di dalam kelas peserta didik diharapkan
mampu:
a. Melalui bernalar siswa dapat menjelaskan K3 dalam menjahit komponen-
komponen busana secara industri
b. Melalui bernalar siswa dapat menguraikan langkah kerja penggabungan
komponen busana secara industri
c. Melalui bernalar siswa dapat menjelaskan sistem proses pembuatan
pakaian jadi secara industri
d. Melalui demonstrasi siswa dapat melakukan penggabungan komponen-
komponen busana anak sesuai desain secara industri
E. Materi Pembelajaran
a. K3 dalam menjahit
b. Langkah kerja penggabungan komponen busana secara industry
c. Sistem proses pembuatan pakaian jadi
F. Pendekatan, Model, dan Metode pembelajaran
Pendekatan : Saintific
Model pembelajaran : Problem Based Learning
Metode pembelajaran : Diskusi, pengamatan, praktek
G. Media dan Sumber Belajar
1. Media : Job sheet, video powerpoint, komponen-komponen busana
anak
2. Alat : Alat tulis, laptop, LCD
3. Sumber belajar
 Diklat PPG dalam Jabatan Tahun 2019
 Pembuatan Busana Industri
H. Langkah Langkah Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahulua a. Mengucapkan salam dan berdoa sebelum 15 menit
n membuka pelajaran
b. Guru menyuruh ketua kelas untuk memimpin doa
c. Guru mengabsensi siswa
d. Menayakan kesiapan peserta didik untuk
mengikuti proses pembelajaran
e. Guru mengajukan pertanyaan mengenai materi
sebelumnya
f. Guru menjelaskan manfaat penguasaan
kompetensi dasar ini sebagai modal awal untuk
menguasai pasangan kompetensi dasar lainnya
g. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang
harus dicapai peserta didik
Kegiatan Mengamati 65 menit
Inti a. Guru menayangkan video tentang langkah-
langkah penggabungan komponen busana secara
industri
b. Siswa mengamati dan mencermati video yang
ditayangkan
Bertanya
a. Guru menanyakan kepada siswa mengenai
langkah kerja penggabungan komponen busana
secara industri
b. Siswa mengajukan pertanyaan mengenai
penggabungan komponen-komponen busana
secara industri
Eksperimen/Eksplorasi
a. Siswa melakukan penggabungan komponen-
komponen busana anak sesuai dengan tahapan-
tahapan secara industri
Mengasosiasi
a. Siswa membuat laporan hasil eksplorasi/ analisis
penggabungan komponen-komponen busana
anak secara industri
Komunikasi
a. Siswa menyampaikan hasil pengamatan dan
eksperimen yang telah dilakukan
b. Guru memberi penilaian tentang kemampuan
siswa menggabungkan komponen-komponen
busana anak secara industri
c. Guru bersama siswa membuat kesimpulan
berdasarkan hasil pengamatan dan eksperimen
yang telah dilakukan
Penutup a. Siswa dan guru merencanakan tindak lanjut 10 menit
pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya
b. Guru memberikan salam penutup pelajaran

I. Penilaian Proses dan Hasil Belajar


Teknik penilaian : Pengamatan, presentase dan praktek
Prosedur penilaian :-
Instrumen : Observasi, jurnal sikap dan LKPD
Bentuk : Penilaian keterampilan
J. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
1. Remedial : siswa yang tidak mencapai KKM = 70 , mengikuti
remedial proses dan penilaian
2. Pengayaan : siswa yang telah tuntas, ditugasi menjadi tutor sebaya bagi
yang belum tuntas

Medan, September 2019


Mengetahui :
Guru Pamong SMKN 10, Guru PPG Dalam Jabatan,
Dra. Helena Simatupang, MM Ice Tumio, S.Pd
NIP. 19680121 199412 2 001
BAHAN AJAR ( HAND OUT )
PENGGABUNGAN KOMPONEN BUSANA SECARA
INDUSTRI

1. K 3 DALAM MENJAHIT
Kesehatan dan keselamatan kerja.
a) Periksa keadaan mesin, apakah mesin layak pakai
b) Jangan meletakkan benda apapun di atas mesin jahit pada waktu mesin
dioperasikan
c) Hindari pemakaian hiasan yang berlebihan
d) Gunakan sepatu yang datar /tidak berhak
e) Gunakan pakaian kerja/celemek, tutup kepala dan masker
f) Rapikan rambut, bagi yang berambut panjang harus diikat
g) Posisi badan harus tegak saat mengoperasikan mesin jahit
h) Matikan mesin jahit saat tidak dipakai
i) Perhatikan tanda-tanda bahaya dan tanda –tanda keamanan.

2. LANGKAH KERJA PENGGABUNGAN KOMPONEN


BUSANA SECARA INDUSTRI
Pembuatan pakaian di industri dapat dipatternkan sebagai berikut :
a) Persiapan (preparation)
b) Perakitan (assembly)
c) Penyempurnaan (finishing).
Untuk setiap proses pembuatan pakaian terlebih dahulu di adakan analisa
pekerjaan pada waktu sample (contoh) telah mendapat kan persetujuan dari top
management. Dari hasil analisa pekerjaan tersebut dapat ditetapkan uraian
pekerjaan (breakdown) dari proses pembuatannya,termasuk pula mesin-mesin
yang dipergunakan dan tenaga kerja yang dibutuhkan. Analisa pekerjaan tersebut
sangat diperlukan, bukan hanya untuk keperluan pelaksanaan proses
pembuatannya , tetapi juga waktu serta biaya yang harus dikeluarkan untuk
membuat pakaian tersebut.
Sebagai contoh dibawah ini diuraikan breakdown pembuatan kemeja pria :

a. Persiapan (preparation)
 Pembuatan Kerah ( collars)
1. Meletakkan kain keras pada kain kerah bawah.
2. Menjahit bagian atas kerah dengan bagian bawah, sehingga
merupakan kantong
3. Rapikan, gunting bila perlu, balik dan rapikan ujung-ujung kerah
4. Jahit (top stich) kerah tersebut
 Pembuatan Manset
1. Letakkkan kain keras pada manset
2. Rapikan dan jahit manset
3. Balikkan dan rapikan lagi
4. Jahit (top stich) manset tersebut
5. Buat lubang kancing pada manset
 Saku
1. Lipat dan jahit bagian atas saku
2. Soom saku tersebut
 Lengan
1. Jahit ujung bawah lengan
2. Jahit tack
 Bagian depan
1. Lipatlah tepi kain kanan dan kiri bagian depan kemeja, sehingga
simetris
2. Buat lubang kancing bagian depan kiri
3. Pasang kancing di bagian depan kanan
4. Pasang saku di bagian depan kiri
 Bagian belakang
1. Jahit label pada yoke
2. Pasang yoke pada bagian belakang kemeja
3. Pasang gantungan

b. Perakitan (assembly)
 Jahit kedua bagian bahu
 Pasang /jahit kerah dengan bagian badan
 Pasang/jahit lengan
 Jahit bagian samping
 Soom bagian bawah kemeja
 Pasang kancing pada kerah.

c. Penyempurnaan

 Periksa dan rapikan benang-benang (trimming)


 Setrika bagian lengan
 Setrika bagian kerah dan manset
 Setrika bagain badan
 Lipat
 Setrika setelah dilipat
 Masukkan dalam plastik dan di pak

3. SISTEM PROSES PEMBUATAN PAKAIAN JADI DI


INDUSTRI

a. Sistem Bundle
Seluruh komponen pakaian (lengkap)yang terdiri dari misalnya 12 potong,
dibundel menjadi satu dan dikerjakan oleh satu kelompok pekerja menurut
uraian pekerjaan (breakdown)yang telah ditetapkan.

b. Sistem Ban Berjalan


Cara ini biasa dipakai pada perusahaan besar, dimana mesin-mesin dan
waktu diatur sedemikian rupa, sehingga urut-urutan proses sebagaimana
tercantum dalam breakdown dapat dikerjakan secara berurutan dan dalam
waktu yang relatif seimbang pada setiap tingkatan proses. Di Indonesia
dipakai sistem campuran.

c. Sistem Setengah jadi


Pakaian diberikan dan disambung di luar pabrik, kemudian disetor kembali
setengah selesai dan diselesaikan (finish) di dalam pabrik.

d. Sistem Borongan
Pabrik hanya nama, semua diolah di luar pabrik mulai dari desain sampai
jadi. Yang dikerjakan pabrik hanya pengepakan (packing).

e. Sistem Sewa
Nama, gedung dan karyawan disewa oleh sebuah perusahaan lain yang
berasal dari daerah atau Negara lain.
PENGGABUNGAN KOMPONEN-KOMPONEN
BUSANA ANAK SESUAI DESAIN SECARA INDUSTRI

1. Persiapan (Preparation)
 Pembuatan Depun
1. Meletakkan kain keras(fiselin) pada kain depun
2. Menggosok kain depun
3. Merapikan tiras depun

 Pembuatan Lengan
1. Jahit kedua sisi lengan

2. Perakitan (Assembling)
1. Jahit kedua sisi bahu
2. Jahit kedua sisi badan
3. Jahit bagian bawah (rok) dengan bagian atas badan
4. Jahit ritsleting jepang (zipper jepang)
5. Jahit (pasang) depun
6 Jahit ( pasang) lengan
7. Jahit (soom) bagian bawah rok

3. Penyelesaian Akhir (Finishing)

 Penyelesaian tepi pakaian dengan mesin obras


 Periksa dan rapikan benang-benang (trimming)
 Setrika bagian lengan
 Setrika bagian badan depan
 Setrika bagian badan belakang
 Lipat
 Setrika setelah dilipat
 Masukkan dalam plastik dan di pak

Anda mungkin juga menyukai