Anda di halaman 1dari 6

1.

SERAT KAPAS

Serat Kapas adalah serat halus yang


menyelubungi biji beberapa jenis
Gossypium atau biasa disebut pohon
atau tanaman kapas yang berasal
dari daerah tropika atau subtropika.
Serat kapas dapat dipintal atau
ditenun. Serat kapas biasa disebut
dengan bahan tekstil katun. Beberapa sifat-sifat serat kapas adalah dapat menghisap air, tahan
panas untuk setrika bersuhu tinggi, mudah kusut. Serat kapas yang tergolong dalam serat
selulosa alam dari tanaman kapas yang diambil. Pengolahan teknik serat kapas ini bisa dengan
dipintal dapat menjadi benang dan ditenun menjadi kain. Bahan utama dari kain katun ini juga
dari serat kapas yang berkualitas dan bersifat menyejukkan, disisi lain juga bisa menghangatkan
ketika dingin. Serat kapas ini juga bisa dijadikan bantal, karena teksturnya lembut berwarna
putih dan empuk.
Kapas yang akan mulai dijual mempunyai klasifikasi tersendiri untuk mulai bisa dipasarkan dan
digunakan dengan baik. Bahkan terdapat nilai standar untuk kapas terebut. Standarisasi
tersebut dilihat dari segi kebersihan, tingkat putih, panjang serat, dan kekuatan serat. Kapas
merupakan pilihan terbaik untuk dibuat dalam bentuk pakaian karena kenyamanan dan
perawatannya yang mudah. Serat kapas diproses untuk diolah menjadi benang, lalu benang-
benang tersebut diolah untuk menjadi kain yang nyaman dan mudah dicuci tetapi mudah kusut.
Kain Katun akan mengalami penyusutan sebanyak 3%.
Kain kapas sangat dijunjung tinggi akan kelebihannya dalam hal kenyamanan, perawatan yang
mudah dan harganya yang ekonomis. Kain kapas juga sangat idela untuk digunakan sebagai
pakaian, handuk, peralatan tidur dan perabotan lainnya. Serat kapas  juga menyerap air dengan
baik namun lambat untuk kering.
Serat kapas ini menjadi kuat hingga 20% dalam keadaan basah. Kelemahan dari serat ini adalah
mudah diserang jamur, sehingga dianjurkan menyimpan dalam keadaan kering dengan paparan
sinar matahari saat penjemurannya.
2. SERAT RAMI

Jenis serat rami ini bisa didapatkan dari pengolahan batang dan kayu tanaman rami (boehmeria
nivea). Perkembangan di daerah tropis dari tanaman ini sangat mudah tumbuh dan
berkembang. Jenis bahan serat alam berupa serat rami ini, bisa dijadikan produk kain rami
untuk fashion dan bahan pembuatan selulosa berkualitas tinggi. Sehingga, bisa digunakan untuk
membuat jenis-jenis kain pada umumnya. Serat rami ini memiliki warna dan kilap yang
cenderung lebih tinggi dari pada serat kapas. Bentuk kain serat rami juga bisa dicampur dengan
serat sintetis (poliester dan rayon) agar saat dipakai terasa dingin, mudah menyerap keringat
dan tahan kusut.

Serat ini merupakan serat alam yang berasal dari batang tanaman Boehmeria Nivea atau sering
disebut dengan tanaman rami. Pohon rami memiliki batang yang tinggi, kecil dan lurus dengan
tinggi batang sekitar  1 meter - 2,5 meter dengan diameter sekitar 1,25 cm - 2 cm, tanaman ini
bukan merupakan tanaman musiman, tanaman rami dapat di panen berkali-kali, tanaman ini
dapat tumbuh dengan baik pada daerah dengan cuaca hangat dan lembab seperti daerah tropik
maupun subtropik dengan curah hujan lebih dari 9- 10 cm/bulan yang merata sepanjang tahun.  
3. SERAT FLAX / LINEN

Flax adalah serat yang diambil dari batang tanaman Linum Usitatissimum. Benang dan kain yang
dibuat dari serat flax disebut Linen. Tanaman flax dikenal 6000 tahun di daerah Timur Tengah.
Di Mesir, linen digunakan untuk pakaian para bangsawan dan untuk pembungkus mumi. Indutri
linen kemudian berkembang di Belanda, Irlandia, Inggris, Scotlandia, Rusia dan Perancis.

Tanaman flax berupa tanaman lurus dengan ukuran barang yang kecil dengan diameter
sekitar 25 mm sampai 38 mm dan tinggi tanaman 1 - 1,25 meter. Tanaman falx dapat tumbuh
disegala jenis tanah dan cuaca dan merupakan tanaman tahunan. Namun tanaman tumbuh baik
di tanah yang tidak terlalu subur, liat dan berpasir yang dapat mengalirkan air dengan baik.
Tanaman ini juga berkembang baik juga di daerah dingin dengan curah hujan tinggi. Di daerah
panas serat yang dihasilkan oleh tanaman flax cenderung kasar.

Penuaian batang flax dapat dilakukan dengan cara mencabut atau memotongnya. Namun
cara pemotongan dapat menyebabkan ujung - ujung seratnya berwarna karena disebabkan oleh
kelembaban dan pengaruh udara. Pencabutan batang flax awalnya dilakukan dengan
menggunakan tangan namun sekarang dilakukan dengan menggunakan mesin. Pencabutan
tanaman flax akan dapat meningkatkan panjang serat dibandingkan dengan cara memotong.
Batang - batang flax yang sudah dicabut dibiarkan mengering selama dua hari dan kemudian
dilakukan pemisahan biji yang disebut dengan rippling dengan cara menyisir batang flax itu.
Hasil dari flax kering ini disebut dengan flax straw. Flax kering atau straw ini kemudian
dibusukan. Pembusukan dilakukan dengan cara melarutkan getah pada flax.
Pemisahan serat flax dari batangnya dilakukan dengan cara pemukulan pada batang –
batang flax yang sudah dibusukan dan dikeringkan. Pemukulan ini dapat menggunakan tangan
atau dengan menggunakan mesin. Setelah pemukulan dilakuan maka kemudian dilakukan
penyisiran untuk memisahkan serat pendek dan kasar dari serat halus dan panjang. Untuk serat
pendek dapat digunakan untuk pembuatan kertas. Serat halus dan panjang digunakan untuk
menghasilkan benang. Hasil proses pemisahan serat 20 - 30% bisa dipakai untuk serat bahan
tekstil atau benang. Sisanya berupa serat pendek dan potongan batang selain serat.
Sifat Serat Flax
-        Serat flax tidak kurang elastik dan kurang lemas dibandingkan dengan serat lain.
-        Kekuatan serat flax memiliki kekuatan tiga kali lipat dibandingkan serat kapas.
-    Moisture regain serat flax sama dengan serat kapas 7-8%, namun lebih cepat
menyerap atau melepaskan uap air.
-        Flax terasa dingin karena memiliki daya penghantar listrik yang baik
-        Flax lebih tahan lama dibandingkan serat alam lainnya.
-       Kain linen dari serat flax memiliki permukaan yang halus sehingga mudah dicuci dan
disetrika
-       Daya pintal serat flax tergantung pada kadar lilinnya. Lilin manyebabkan flax mudah
dipintal dan akan menghasilkan kilau yang baik. Terlalu banyak lilin akan
menimbulkan kesukaran dalam proses pemintalan kapas. Terlalu sedikit lilin akan
manyebabkan serat akan getas dan kasar.

4. SERAT WOOL

Serat wol merupakan serat alam yang berasal dari rambut biri biri atau domba, serat wool ini
mengandung protein yang juga disebut dengan keratin. wool memiliki keunikan sendiri yaitu
memiliki sisik yang menutupi permukaan luar,  bentuk berupa keriting dan terdapat rongga
udara didalam serat tersebut oleh karenanya dapat menyerap kelembaban sehingga sering
digunakan untuk pakaian hangat seperti sweater. 
sifat-sifat wool, wool merupakan gugusan dari asam amino, memiliki daya absorsi tinggi,
memiliki moisture yang tinggi karena bentuknya tersebut dapat memberikan kehangatan, serat
wool ini tahan terhadap basa dan tidak tahan terhadap asam, dan memiliki elasitas yang tinggi.
kualitas wol sendri tergantung dari induk domba atau biri biri, di berbagai belahan dunia
terdapat domba yang berbeda dan banyak ragam macam domba oleh karena itu serat wol pun
menjadi banyak ragam dan sifatnya, berdasarkan dari wol yang didapatkan ada beberapa wol
yang di klasifikasikan menjadi serat wol.

1. wol Merino
wol ini berasal dari rambut domba merino yang berasal dari spanyol adapun sifat-sifatnya
sebagai berikut
- serat sangat kuat, halus dan elastis. panjangnya cukup pendek yaitu antara 1-5 inchi (25-125
mm)
- Di antara serat wol yang berbeda, wol merino memiliki jumlah crimpnya dan memberikan
kehangatan.
- merino ini digunakan untuk wol terbaik

2. kelas 2 
kelas ini berasal dari domba inggris, scotlandia, irlandia dan wales.
- seratnya relatif kuat halus, dan elastis pajang sekitar 2-8 inchi
- dan memiliki ejumlah skala besar dan memiliki crimp baik

3. wol kelas 3
kelas domba berasal dari britania raya
- serat yang kasar dan memiliki sisik yang lebih sedikit dan memiliki panjang sekitar 4-18 inchi
- halus dan lebih berkilau
- kurang elastis dan kurang kuat

Struktur Serat Wool


Berdasarkan struktur penyusunnya, bila dilihat dengan menggunakan mikroskop sebenarnya
serat wool sangat mirip dengan rambut manusia yakni bersisik menghadap keatas. Dari
beberapa penelitian juga didapatkan bahwa serat wool yang biasa digunakan sebagai bahan
dasar kain ternyata juga memiliki struktur paling rumit dari semua serat tekstil yang ada.
Berdasarkan struktur fisikanya serat wool secara umum terdiri dari:
1. Kutikula merupakan lapisan yang paling luar, terdiri dari sisik-sisik tanduk pipih yang
saling bertumpuan seperti susunan genting. Ujung sisik menunjuk ke ujung serat.
2. Cortex merupakan bagian yang lebih dalam, terbentuk dari bercah-bercah berbentuk
jarum kecil yang disebut sel kortikel. Bagian ini merupakan 90% dari serat.
3. Beberapa wol yang sangat kasar memiliki medula yang merupakan saluran kosong atau
terisi dengan susunan sel seperti rumah lebah.
Sementara jika dilihat dari sudut pandang yang berbeda analisis kimia menunjukkan wol terdiri
dari karbon 50%, hidrogen 8%, nitrogen 16,5%, sulfur 3,5% dan oksigen 22%.

Anda mungkin juga menyukai