Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH ASBES

BAB I PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Asbes merupakan mineral fibrosa yang secara luas banyak dipakai bukan hanya di negara
berkembang melainkan juga di negara yang sudah maju seperti di Amerika. Di Amerika, asbes
dipakai sebagai bahan penyekat. Terdapat banyak jenis serat asbes tetapi yang paling umum
dipakai adalah krisotil, amosit dan krokidolit, semuanya merupakan silikat magnesium berantai
hidrat kecuali krokidolit yang merupakan silikat natrium dan besi. Krokidolit dan amosit
mempunyai kandungan besi yang besar. Krisotil terdapat dalam lembaran-lembaran yang
menggulung, membentuk serat-serat berongga seperti tabung dengan diameter sekitar 0,03
milimikron. Serat asbes bersifat tahan panas dan dapat mencapai 800 0C (Abraham, 1994).
Karena sifat inilah maka asbes banyak dipakai di industri konstruksi dan pabrik (Roggli et al.,
1994). Lebih dari 30 juta ton asbes digunakan di dalam konstruksi dan pabrik di Amerika. Selain
itu asbes relatif sukar larut, daya regang tinggi, dan tahan asam (hanya amfibol) (Abraham,
1994).
Asbes dapat menjadi kering atau rapuh bila keberadaannya digangggu (misal: perbaikan
penyekat pipa) atau oleh karena termakan usia. Akibatnya serat mikroskopis yang tidak terlihat
oleh mata tersebut dapat terpecah dan melayang di udara. Sekali terdapat di udara, serat asbes
akan menetap dalam jangka waktu yang panjang dan kemudian terhirup oleh manusia yang
berada di lingkungan tersebut. Ukuran dan bentuknya yang kecil menyebabkan serat asbes ini
terperangkap di dalam paru-paru (Anonim, 1995).

II. RUMUSAN MASALAH


Apa Pengertiaan asbes ?
Apa sifat-sifat dari asbes ?
Bagaimana pembagian asbes ?
Dimana saja tempat terdapatnya ?
Bagaimana cara penggunaanya ?
Bagaimana cara pebuatan asbes ?
Apa saja bahaya asbes bagi kesehatan ?

BAB II PEMBAHASAN

I. PENGERTIAN ASBES
Asbes adalah nama umum yang berlaku untuk beberapa jenis mineral silikat berserat.
Secara historis, asbes terkenal karena ketahanan terhadap api dan kemampuannya untuk
ditenun menjadi kain. Karena sifat ini, asbes digunakan untuk membuat tirai tahan api panggung
untuk teater, serta tahan panas pakaian untuk pekerja logam dan petugas pemadam kebakaran.
Aplikasi yang lebih modern dari asbes memanfaatkan ketahanan kimia dan sifat penguat serat
untuk menghasilkan produk asbes semen yang diperkuat termasuk pipa, lembaran, dan herpes
zoster yang digunakan dalam konstruksi bangunan. Asbes juga digunakan sebagai isolasi untuk
mesin roket di pesawat luar angkasa dan sebagai komponen dalam sel elektrolitik yang membuat
oksigen di kapal selam nuklir terendam. Sebagian besar klorin untuk pemutih, pembersih, dan
desinfektan diproduksi menggunakan produk asbes.

II. SIFAT ASBES


Asbes adalah nama kelompok mineral berserabut yang terdiri dari mineral-mineral krisotil,
krokidolit dan aktinolit. Jenis asbes yang tersusun oleh mineral krisolit yang terbanyak
diproduksi (94% produksi dunia), sedangkan untuk yang disusun oleh tremolite dan aktinolit
hampir tidak memiliki nilai ekonomis. Sifat-sifat asbes Asbes memiliki beberapa sifat khusus
antaranya :
- Mikroskopi, dibawah mikroskop, serat asbes nampak bergelombang-lurus.
- Permukaan seart kasar hingga mudah selip jika dipintal
Sifat Fisika:
- Kekuatan serat asbes tergantung jenisnya, cara penambangan dan pengolahannya.
- Asbes tahan panas dan api. Pada huhu 200-1000 derajat celsius asbes kehilangan berat karena
menguapnya air kristal dan karbon dioksida. Titik leleh asbes sekitar 1180 – 1500 derajat celsius.
Sifat kimia:
- asbes tersusun dari komposisi kikia antara lain SiO2, MgO, Oksida Fe, Al2O3, CaO, Na2O
dan H2O.

III. PEMBAGIAN ASBES


1. Golongan serpentine mengandung mineralchrysotile (Mg6(OH)4Si3O8). Terbentuk dari batuan
ultrabasa yang kaya magnesia (penting dalam pertextilan)
2. Golongan amphibole, mengandung mineral :
o crocidolite (Na2Fe5((OH)Si4O11)2
o amosite (Mg, Fe) (OH) Si4O11)2,terbentuk karena proses metamorfosa kontak dari sedimen silika
besi.
o Anthophylite (MgFe)7 ((OH)Si4O11)2 terbentuk dalam proses lensa amphobole dan berasal dari
mineral serpentine ultrabasa dengan komposisi dunite
o Tremolite (Ca2(Mg, Fe)5((OH)Si4O11)2 ditemukan dalam batuan beku tipe epimagnetik dapat
juga dalam batu gamping kristalin dan dolomit termetamorf
o Actinolite(Ca2(Mg,Fe)5(OH)Si4O11)2 terbentuk dalam temperatur relatif rendah dalam kristal
skist, dalam batuan beku karena metamorfisme, hydrothermal.

IV. TEMPAT TERDAPATNYA DAN CARA PENAMBANGAN


keterdapatan endapan asbes di Indonesia berkaitan dengan daerah sebaran batuan basa
atau ultrabasa, terdapat di beberapa tempat, seperti:
- kuningan (jawa barat)
- jawa tengah
- Pulau Halmahera
- Sulawesi
- Irian
- Seram (Maluku)
- papua
Penambangan asbes dapat dilakukan dengan cara tambang terbuka maupun tambang
bawah tanah, adapun tahapannya meliputi:
- pemboran
- peledakan
- pemisahan batuan yang mengandung asbes dengan batuan lainnya
- pengolahan.

V. PENGGUNAAN
Penggunaan asbes dalam industri dipengaruhi oleh panjang pendeknya serabut asbes
misalnya :
• Asbes serabut panjang : dipintal untuk benang, tali, kain asbes, untuk tirai tahan api, baju tahan
api, isolasi listrik dan panas, belt conveyor, lapisan rem mobil, kaos tangan, sumbu, kaos lampu.

• Asbes serabut sedang : bahan campuran dalam semen asbes, membuat pipa-pipa, lembaran
asbes, atap.
• Asbes serabut pendek : bahan tuang tahan api, Macam-macam bahan campuran lain yang
menggunakan asbes sangat halus dan kebanyakan asbes sebagai bubur.
VI. CARA PEMBUATAN SECARA SINGKAT
Asbes ditemukan dalam alam bentuk serat halus sebagai pembuluh diantara karang-
karang. terdiri atas asam kersik dan silikat magsenium. Dengan menghancurkan masa-masa
karang, diperoleh serat-serat kemudian dibuat batu asbes. Batu asbes digiling dan disortir akan
diperoleh serat asbes lalu serat-serat halus di pintal menggunakan kapas menjadi benang dan
untuk menghilangkan kapas benang tersebut dipanggang diatas api, sehingga kapasnya terbakar
dan yang tinggal benang asbes.
Cara lain:
Serat-serat asbes tidak dipintal tetapi dipress sebagai lempengan asbes (kertas asbes), atau serat
asbes dipress dicampur dengan semen Portland sehingga menjadi lempengan asbes semen. Dan
cara mudah memperoleh serat asbes adalah karang yang mengandung asbes di pecah disortir dan
diambil batu yang mengandung asbes lalu digiling atau disaring untuk memisahkan antara serat
asbes dan batu.

VII. BAHAYA ASBES


Serat asbes cenderung mudah patah, menjadi debu, tersebar di udara serta lengket pada pakaian
maupun tubuh manusia. Serat asbes umumnya berukuran 3 sampai 20 micron, sehingga tidak
dapat terlihat secara kasat mata. Tetapi bila diperbesar melalui mikroskop electron, bentuk dari
serat asbes adalah lancip dan tajam.
Debu asbes dapat menempel pada kulit dan menimbulkan gatal-gatal (iritasi). Ketika digaruk
atau digosok, debu tadi dapat dengan mudah masuk ke dalam tubuh melalui lubang pori-pori
untuk kemudian berkembang menjadi kanker kulit. Serat-serat asbestos dengan diameter kurang
dari 3 milimikron yang terinhalasi akan menembus saluran napas dan tertahan dalam paru-paru.
Sifatnya yang tahan lama yang menyebabkan serat-serat asbes akan tinggal di dalam tubuh
manusia selama bertahun-tahun. Serat asbes dapat mengakibatkan gangguan pneumokoniosis
(dari bahasa Yunani, pneumon berarti paru-paru dan konis berarti debu) pada paru-paru yang
lebih dikenal dengan sebutan asbestosis, yaitu gangguan pada paru-paru karena penyerapan
jangka panjang serat asbes dan sudah cukup dikenal di kalangan praktisi kesehatan kerja maupun
kesehatan lingkungan. Partikel inorganik, yang terinhalasi, seperti asbes, silika dapat merusak
paru-paru melalui pembentukan radikal bebas.

Secara singkat bisa di simpulkan, penyakit karena asbes antara lain adalah:
1. Asbestosis yaitu luka pada paru-paru hingga kesulitan bernafas dan dapat mengakibatkan
kematian.
2. Mesothelioma, sejenis kanker yang menyerang selaput pada perut dan dada, muncul gejalanya
setelah 20-30 tahun sejak pertama kalimenghirup serat asbes.
3. Kanker paru-paru, biasanya asbes putih penyebab utama penyakit kanker paru-paru
MIKA

Mika adalah sebuah grup mineral yang penting. Mika tergolong mineral silikat yang termasuk
subclass phyllosillicaes. Mika dapat terbentuk di ketiga batuan yaitu batuan beku, batuan
sedimen atupun batuan metamorf. Dengan karakteristik yang tipis dan umunya fleksibel atau
rapuh mineral ini dapat bertahan dalam proses metamorfik yang dipengaruhi suhu dan tekanan.
Mineral mika yang umum dikenal yaitu muskovit, biotit, dan lepidolite, meskipun sebenarnya
mika terdiri dari 30 jenis mineral. Mineral mika ini memiliki sifat fisik diantaranya :

 Warna : putih, perak, kuning, hijau dan coklat.


 Kilap/Luster : kaca.
 Transparansi kristal : transparan.
 Sistem kristal : monoklinik, 2 / m
 Belahan : sempurna dalam satu arah memproduksi lembaran tipis atau serpih.
 Pecahan/Fraktur : tidak mudah diamati karena belahan tapi tidak merata.
 Kekerasan : 2 – 2,5.
 Berat Jenis : sekitar 2,8 (rata-rata)
 Streak : putih.
 Mineral Asosiasi : kuarsa, feldspars, beryl dan tourmalines.
 Karakteristik lain : lembaran belahan yang fleksibel dan elastis, yang berarti mika dapat
menjadi bengkok dan akan melenturkan kembali ke bentuk asli

Mika adalah mineral basal sempurna dan mampu membelah diri menjadi lamina
tipis. Kandungan Kimia mika mengandung silikat kompleks aluminium dan alkali dengan
hidroksil. Mineral tersebut mengkristal dalam sistem monoklinik. Beberapa jenis lain mungkin
mengandung zat besi, magnesium, lithium dan fluor rearely, barium, mangan dan vandium. Ada
tujuh mineral mika yang penting:

 Muskovit atau mika kalium


H 2 KAL 3 (SiO 4) 3
 Paragonite atau natrium mika
H 2 NaAl 3 (SiO 4) 3
 Lepidolite atau lithium mika
K Li Al (OH, F) 2 Al (SiO 4) 3
 Phlogopite atau magnesium mika
H 2 KMG 3 Al (SiO 4) 3
 Biotit atau magnesium besi mika
(H 2 K) (Mg, Fe) 3 Al (SiO 4) 3
 Zinnwaldite atau lithium besi mika
Li 2 K 2 Fe 2 Al 4 Si 7 O 24
 Lepidomelane atau besi mika
(H, K) 2 (Fe, Al) 4 (SiO 4) 5

Kelompok mika (muskovit, plogopit dan biotit) terbentuk pada tahap akhir proses pembentukan
magma yang kekentalannya rendah dan bersifat asam. Kristal mika berukuran lebar dan berlapis,
relatif lunak (kekerasan 2-2,5) transparan dengan warna yang bervariasi. Muscovit ini berwarna
putih, kuning dan coklat yang memiliki sifat fleksibel dan elastis didapatkan pada batuan beku
yang kaya silica dan alumina. Sedangkan plogopit bersifat transparan dan elastis dengan warna
coklat muda atau kekuningan dan biasa terdapat pada batuan metamorf yang kaya magnesium.
Biotit berwarna hitam hingga hijau gelap, fleksibel, elastis, dan biasa dijumpai pada batuan
pegmatite, lamprophyre, kadang-kadang pada lava batuan metamorf.

Mineral mika terbentuk dari pembekuan magma yang mengalami kristalisasi pada suhu yang
intermediet atau 1000o C sehingga tebentuk pada batuan beku, ketika terkumpul atau
terakumulasi setelah menjadi materi sedimen akan berada pada batuan sedimen, dan pada batuan
metamorf dapat ditemukan karena mineral ini tahan terhadap proses metamorfosanya sehingga
dapat ditemukan di batuan metamorf.

Mika ditemukan di pegmatites dan akan mengganggu sekis mika. Hal ini ditemukan sangat tebal
di pegmatites. Satu hal telah jelas ditetapkan adalah tingkat kehadiran atau tidak adanya
orthoclase felspar menunjukkan kemungkinan menemukan mika di pegmatite adalah indikasi
dari kehadiran mika yang lebih. Ini menetapkan bentuk mika yang dengan mengorbankan
orthoclase felspar.

Kehadiran kristal turmalin dan felspar didekomposisi dalam pegmatites menunjukkan


kemungkinan untuk menemukan kuantitas yang baik dari mika.

Pegmatite mika terdiri dari inti kuarsa dengan felspar di sisi berdampingan dengan batuan, sekis
mika. Dalam zona kuarsa dan felspar, yang biasanya membentuk inti, pembentukan mika jarang
ditemukan dan juga serpih tidak memiliki ukuran yang besar.

Pegmatites Mica ditemukan terjadi dalam berbagai bentuk dan ukuran sebagian besar. mica
mungkin terjadi sebagai vein paralel atau dalam bentuk masif. Sulit untuk memastikan kapan
akan tersingkap keluar dan karenanya pertambangan mika dianggap cukup spekulatif. Juga,
penurunan mendadak dalam derajat mineralisasi dari mika.

Properti
Mika sangat berharga dalam industri listrik karena kombinasi unik dari fisik, kimia dan sifat
termal, faktor konstanta dielektrik dan kekuatan dielektrik. Kekuatan dielektrik adalah
kemampuan untuk menahan tegangan tinggi tanpa menusuk.

Spesifikasi umum adalah 1000 volt dan bahkan 1500 volt per milimeter ketebalan tanpa
menusuk, dan mika menyediakan faktor keselamatan yang tinggi. Konstanta dielektrik dapat
didefinisikan sebagai kapasitas untuk menyimpan energi elektrostatik sejenak. Sifat seperti
hilangnya faktor daya rendah dan konstanta dielektrik membuat mika ideal untuk digunakan
dalam kondensor, Tidak ada bahan alami lainnya telah ditemukan memiliki sifat yang sama
dengan mika. Muskovit mika dapat dipecah menjadi film fleksibel dan transparan setipis 0,00025
inci, yang memberikan keuntungan tambahan dalam membuat built-up mika, kaset dan film yang
dapat digunakan dalam setiap bentuk dan ukuran film yang dapat digunakan dalam bentuk
apapun dan ukuran instrumen dan peralatan.
Dari semua varietas yang dikenal dari mika hanya muskovit dan phlogopite yang sangat
komersial dan dihargai di industri listrik. Muskovit adalah yang paling besar sementara
phlogopite memiliki aplikasi yang terbatas. Phlogopite tidak memiliki splitability dan
fleksibilitas muskovit. Di sisi lain phlogopite lebih unggul dalam menahan mapas. Muskovit
dapat menahan suhu sampai 700 º C, dan phlogopite sampai sekitar 1000 º C. Oleh karena itu
Phlogopite, lebih disukai di penggunaan yg memerlukan suhu tinggi. Mika lain telah ada
gunanya seperti lepidolite yang merupakan sumber lithium.

Kualitas dari mika untuk tujuan komersial tergantung pada jumlah pewarnaan, inklusi udara,
tingkat kerataan, dan warna. Pewarnaan ini disebabkan oleh inklusi mineral yang terjadi diantara
tanah dengan muskovit. Mineral yang paling umum yang terjadi sebagai inklusi adalah biotit,
kuarsa, magnetit, hematit, garnet, plagioklas, apatit, mineral lempung dan produk perubahan dari
biotit dan oksida besi.

Muskovit yang tidak terurai memiliki nilai pasar yang lebih rendah. Hal ini dapat dijual hanya
sebagai memo mika. Mika seperti ini disebut mika lemas.

Lembar mika digunakan dalam sejumlah peralatan listrik dan elektronik dalam berbagai bentuk
dan ukuran. Sebagai bahan isolasi digunakan dalam peralatan seperti kondensor, transformer,
sheostats, tabung radio dan elektronik dan sirkuit radar. Hal ini digunakan dalam bentuk mesin
cuci, cakram, tabung dan piring.

Saat ini mika menemukan peningkatan penggunaan dalam peralatan suhu yang sangat tinggi
seperti roket, rudal dan jet sistem mesin pengapian. Hal ini dilaporkan bahwa dalam pembuatan
satelit transmisi Telestar oleh Amerika Serikat. Keberhasilan penelitian ruang angkasa baik di
Amerika Serikat dan Uni Soviet adalah untuk batas tertentu karena stok kegunaan dari mika di
bidang komunikasi dan isolasi. Phlogopite digunakan dalam busi. Lembar mika, bagaimanapun
tidak selalu tersedia dalam ukuran yang dibutuhkan seperti yang diminta oleh industri.

Dalam bidang elektronik mika, terutama digunakan dalam pembuatan kapasitor seperti
jembatan-spacer di katup elektronik dan sebagai panel-board di mana sistem panas-resistensi dan
rendah-rugi pada frekuensi tinggi diperlukan. Dalam peralatan halus dari tingkat ketipisan 0,015
inci dan dibawahnya. Ketebalan mika pada kisaran 0,007 “untuk 0,015” digunakan di jembatan-
spacer. Bahkan film tipis, antara 0,004 “untuk 0,006”, digunakan sebagai backing piring untuk
kapasitor dan film tipis dalam kisaran 0,0007 “untuk 0,002” sebagai dielektrik.

Mika memo yang diperoleh dari pengolahan mika mentah di pabrik-pabrik digunakan dalam
pembuatan batu bata untuk insulasi panas, bubuk mika digunakan sebagai pengisi barang karet,
tanaman, pelumas dan sampai batas tertentu dalam industri plastik. Hal ini juga digunakan dalam
pembuatan bahan atap, batang las, dinding-kertas, cerobong asap lampu, warna dll

Mika adalah sebuah contoh mineral silikat lembaran yang bisa digunakan dalam sejumlah
penerapan yang berbeda.Selain sebagai sebuah elemen dalam pembuatan lembaran jendela
maupun gelas yang sangat resisted terhadap variasi suhu, mika juga bisa digunakan dalam
sejumlah peralatan dan perlengkapan elektronik. Dahulu mika pernah dianggap sebagai material
yang langka, tapi kini harganya bisa dikatakan murah sejak ditemukannya sejumlah kandungan
mika di Afrika dan Amerika Selatan pada abad ke-19.

Diduga, nama mika untuk mineral ini diambil dari kata micare dalam bahasa Latin yang
merujuk pada penampilannya yang gemerlapan. Mika termasuk mineral yang cenderung
mempertahankan kemilaunya di bawah cahaya langsung. Selain digolongkan sebagai sebuah
silikat, mika juga digolongkan sebagai mineral yang memperlihatkan sifat monoklinik yang
mirip dengan kristal.

Karena mika ditemukan di beberapa formasi batuan yang berbeda, harganya jauh lebih rendah
dibandingkan di masa lalu. Penemuan simpanan yang besar di Amerika Selatan dan Afrika pada
tahun 1800an segera disusul oleh temuan-temuan lain di dunia. Saat ini, India dianggap sebagai
pemilik jumlah terbesar dari mineral ini. China juga menduduki peringkat yang tinggi sebagai
produsen mika untuk berbagai kegunaan, dan negara-negara seperti Korea Selatan, Kanada, dan
Amerika Serikat juga menjadi negara sumber mika yang lumayan besar.

Mika bisa digunakan dengan berbagai cara. Mineral ini bisa dipress menjadi lembaran yang
dipakai sebagai pengganti lembaran kaca. Karena sifatnya yang memiliki toleransi tinggi
terhadap perubahan suhu, mika cocok untuk rumah kaca dan elemen-elemen pada pintu maupun
jendela yang warna-warni. Mika putih bubuk dipakai dalam sejumlah formula pasta gigi dan juga
berbagai konduktor elektronik dalam kabel daya. Karena mineral ini ditemukan di berbagai
belahan dunia, tampaknya mika bisa diadaptasi untuk berbagai aplikasi lain di masa depan.

1. Sistem Penambangan

Apabila mineral ini terdapat di permukaan, maka penambangannya dilakukan dengan sistem
tambang terbuka dengan menggunakan peralatan sederhana sehingga tidak melalui tahapan
eksplorasi dan pengerjaannya tidak sistematis. Namun apabila endapan cukup dalam dan
tidak teratur dapat membuat sumuran.

1. Pengolahan serta Pemanfaatan

Karena mika memiliki daya hantar listrik yang lemah, maka mika digunakan atau dimanfaatkan
pada industri mesin, dan industri listrik.

Beberapa merk pasta gigi menyertakan mika putih serbuk yang berfungsi sebagai sebuah
ampelas (abrasi) yang ringan untuk membantu pemolesan permukaan gigi, serta menambahkan
keindahan bersifat kosmetik ke pasta gigi yang tampak lebih berkilauan. Gemerlap dari mika
digunakan pula dalam riasan, karena membuat kulit tampak “berseri-seri” dengan jernih atau
menolong menyamarkan ketidaksempurnaan

World Resources
India adalah produsen utama muskovit mika diikuti oleh Brasil. Negara produsen lainnya adalah
AS, Tanzania, Rhodesia dan Argentina. Amerika Serikat umumnya menghasilkan mika
memo. Para produsen terkemuka phlogopite mika Republik madagaskar dan Tanzania yang rata-
rata produksi tahunan adalah masing-masing 1.000 ton dan 300 ton. Produksi kecil dari
phologopite ada di Kanada, Tanzania dan India.

Anda mungkin juga menyukai