Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Sekitar tahun 80-an bahan asbes biasanya sangat akrab digunakan sebagai penutup atap dan
plafon rumah. Selain harga dan pemasangannya mudah karena asbes memiliki bobot yang ringan.
Asbes dapat digolongkan menjadi dua bagian. Pertama golongan serpentine yaitu krisotil yang
merupakan hidroksida magnesium silikat dan golongan kedua amphibole dari mineral-mineral
pembentuk batuan, termasuk: actinolite, amosite (asbes coklat, cummingtonite, grunnerite),
anthophyllite, chrysotile (asbes putih), crocidolite (asbes biru) dan tremolit.
Asbes merupakan bijih mineral alami. Asbes banyak digunakan karena sifatnya yang tahan
panas. Khususnya digunakan pada bangunan agar bangunan tidak mudah terbakar. Asbes digunakan
sebagai bahan pelindung rangka besi, dicampur dengan bahan bangunan lain untuk atap atau tembok.
Bahan yang terbuat dari asbes untuk bangunan sering kita jumpai yaitu asbes gelombang (digunakan
untuk atap), asbes plat (digunakan untuk plafon atau partisi).
Asbes memiliki sifat tahan asam, relatif sukar larut, daya regang tinggi, serat asbes bersifat
tahan panas dapat mencapai 800 C, fleksibel, tidak menguap, mampu meredam suara, tidak mudah
dihancurkan di alam. Biasanya asbes digunakan untuk mobil, kompor, atap rumah, plafon, pelapis dan
kabel listrik panas. Asbes sering juga digunakan pada isolating pipa pemanas dan juga untuk panel
akustik karena sifatnya yang kedap air dan kedap suara. (Abraham JL, 1994; WHO, 1995).
Serat-serat asbes mudah sekali terlepas dari ikatannya dan membentuk serat-serat
mikroskopis jika terhisap, asbes mengandung debu yang dapat dihirup oleh manusia dan debu-debu
asbes ini merupakan partikel yang beterbangan di udara dan debu asbes ini dengan ukuran diameter
kurang dari 3 m dengan panjang 3 kali diameter akan dapat mudah terhirup. Debu asbes akan
merusak DNA dari sel lubang paru (mesothelium) serat asbes mengendap atau menusuk sel paru-paru
tidak bisa diurai dan dikeluarkan lagi oleh tubuh akibatnya kontrol pertumbuhan sel terganggu dan
dikenal dengan penyakit Asbestosis (Roggli VL, 1994).

BAB II

ISI
1. Pengertian Asbes
Asbes adalah istilah pasar untuk bermacam-macam mineral yang dapat dipisah-pisahkan
hingga menjadi serabut yang fleksibel. Berdasarkan komposisi mineralnya, asbes dapat digolongkan
menjadi dua bagian. Golongan serpentin, yaitu mineral krisotil yang merupakan hidroksida
magnesium silikat dengan komposisi Mg6(OH)6(Si4O11) H2O, dan Golongan amfibol, yaitu mineral
krosidolit, antofilit, amosit, aktinolit dan tremolit.
Walaupun sudah jelas mineral asbes terdiri dari silikat-silikat kompleks, tetapi dalam menulis
komposisi mineral asbes terdapat perbedaan. Semula dianggap bahwa silikatnya terdiri dari molekul
Si11O12. Akan tetapi berdasarkan hasil penyelidikan sinar-X, sebenarnya silikat-silikat itu terdiri dari
molekul-molekul Si4O11.
Yang banyak digunakan dalam industri adalah asbes jenis krisotil. Perbedaan dalam serat
asbes selain karena panjang seratnya berlainan, juga karena sifatnya yang berbeda. Satu jenis serat
asbes pada umumnya dapat dimanfaatkan untuk beberapa penggunaan yaitu dari serat yang berukuran
panjang hingga yang halus.
Pembagian atas dasar dapat atau tidaknya serat asbes dipintal ialah :
1.

Serat asbes yang dipintal, digunakan untuk :

Kopling, tirai dan layar, gasket, sarung tangan, kantong-kantong asbes, pelapis ketel
uap, pelapis dinding, pakaian pemadam kebakaran, pelapis rem, ban mobil, bahan
tekstil asbes, dan lain-lain.

Alat pemadam api, benang asbes, pita, tali, alat penyambung pipa uap, alat listrik, alat
kimia, gasket keperluan laboratorium, dan pelilit kawat listrik.

2.

Serabut yang tidak dapat dipintal terdiri atas:

Semen asbes untuk pelapis tanur dan ketel serta pipanya, dinding, lantai, alat-alat kimia
dan listrik.

Kertas asbes untuk lantai dan atap, penutup pipa isolator-isolator panas dan listrik.

Dinding-dinding asbes untuk rumah dan pabrik, macam-macam isolasi, gasket, ketel,
dan tanur.

Macam-macam bahan campuran lain yang menggunakan asbes sangat halus dan
kebanyakan asbes sebagai bubur.

Asbes Amfibol mengandung mineral : Crocidolite (Na2Fe5((OH)Si4O11)2, Amosite (Mg, Fe)


(OH) Si4O11)2 yang terbentuk karena proses metamorfosa kontak dari sedimen silika besi,
Anthophylite (MgFe)7 ((OH)Si4O11)2 yang terbentuk dalam proses lensa amphobole dan berasal dari
mineral serpentine ultrabasa dengan komposisi dunite, Tremolite (Ca2(Mg, Fe)5((OH)Si4O11)2
ditemukan dalam batuan beku tipe epimagnetik dapat juga dalam batu gamping kristalin dan dolomit
termetamorf, dan Actinolite(Ca2(Mg,Fe)5(OH)Si4O11)2 yang terbentuk dalam temperatur relatif rendah
dalam kristal skist, dalam batuan beku karena metamorfisme, hidrothermal. Asbes jenis Amfibol yang
biasa digunakan sebagai bahan serat tekstil adalah dari jenis varitas krosidolit. Hal ini berhubungan
dengan daya pintalnya yang sesuai dengan kebutuhan industri tekstil.
Asbes Serpentin mengandung mineral chrysotile dan antagonit yang merupakan hidroksida
magnesium silikat dengan komposisi Mg6(OH)6(Si4O11) H2O atau (Mg6(OH)4Si3O8), terbentuk
sebagai Galian ubahan hydrothermal (alterasi) dr batuan ultrabasa yang kaya magnesia (peridotite,
dunite). Hanya sedikit yang terjadi karena pelapukan batu gamping magnesia (dolomit). Asbes dapat
juga terjadi karena perubahan bentuk dan proses transformasi dari batu karang. Batu ini termasuk
olivin yang disebut peridotite, tersusun dari besi magnesium dan silikat yang mengalami temperatur
dan tekanan. Jenis asbes yang tersusun oleh mineral chrysotile yang terbanyak diproduksi (94%
produksi dunia), sedangkan untuk yang disusun oleh tremolite dan antagonit hampir tidak memiliki
nilai ekonomis.

2. Sifat Sifat Asbes


1. Sifat fisik
Kekuatan serat asbes tergantung jenisnya, cara penambangan dan pengolahan. Asbes tahan
panas pada suhu 10000C, titik leleh 1180-15000C. Asbes akan kehilangan berat bila air kristal
dan karbondioksida menguap.
2. Sifat kimia :
Susunan serat dipengaruhi komponen kimia.
3. Diskripsi asbes
1. Warna : putih, kelabu, hijau
2. Sistem kristal : monoklin, fibruos
3. Kekerasan : 6
4. Gores : putih
5. Kemagnetan : non

3. Ciri ciri Asbes


1. Tahan api dan tahan asam
2. Berbentuk serabut (panjang/pendek)
3. Mudah dipintal, kuat, fleksibel
4. Berwarna putih, kelabu, hijau

4. Pembagian Asbes Berdasar Panjang Serat


Crude Asbetos :

- Crude No 1: panjang serat = inch (19mm) atau lebih


-

Crude No2 : panjang serat = 3/8 inch

Milled asbestos : serat dapat untuk tekstil


1. Asbes serabut panjang:
Dipintal untuk benang, tali, kain asbes
Untuk tirai tahan api, baju tahan api
Isolasi listrik dan tahan panas
Belt conveyor
Pelapis kampas rem kendaraan
Kaos tangan, sumbu, kaos lampu
2. Asbes Serabut sedang:
Bahan campuran semen asbes
Membuat pipa-pipa, lembaran asbes, atap
3. Asbes Serabut pendek
Bahan tuang tahan api

5. Tempat Terdapatnya Asbes


Penambangan : terbuka dan bawah tanah
Kebumen, gresik, tuban
Halmahera
Gorontalo, tanase

6. Pengolahan Asbes
1. Dilakukan penggilingan untuk

memisahkan antara serat dengan gumpalan. (basah atau

kering).
2. Penggilingan secara kering:
Diremuk dengan jaw crusher/hammer crusher sampai ukuran 150 mm, kemudian dilakukan
hand sorting.
Diayak dengan vibrating grizzly, lebar spasi 50 mm. Oversize diremuk lagi dengan setting
50 mm, produknya digabung dengan undersize dan dikeringkan dengan suhu 90-540 C
selama 1-10 mnt.

7. Tata Cara Pemasangan Asbes


Standar ini merupakan revisi dari Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-2840-1992, tata cara
pengerjaan lembaran Asbes semen untuk penutup atap pada bangunan rumah dan gedung. Tata cara ini
dimaksudkan sebagai acuan bagi pelaksana dalam melaksanakan pemasangan penutup atap, ddengan
tujuan untuk melindungi masyarakat dari dampak negatif akibat debu yang ditimbulkan pada waktu
pengerjaan pemasangan penutup atap.
Pengerjaan lembaran Asbes untuk penutup atap harus memenuhi ketentuan antara lain, sebagai
berikut :
1. Dipersiapkan tempat penerimaan yang terhindar dari kegiatan lain.
2. Tumpukan lembaran ditempatkan jauh dari lalu lintas kendaraan atau kesibukan kerja dan
terlindung dari kemungkinana kerusakan lainnya.
3. Bahan yang digunakan harus sesuai dengan SII No. 249/M/3/1987.
4. Hindarkan adanya pemahatan / Pemotongan / pelubangan lembar asbes semen yang telah
terpasang.
Pemotongan lembaran asbes dapat dilakukan, sbb:
1. Cara menekan (Jepitlah lembaran dengan papan penggaris, kemudian tekanlah bagian
yang bebas ke bawah setelah di basahi dengan air seperlunya).
2. Pisau (berilah tanda yang jelas dan tepat pada tepi lembaran yang akan dipotong,
letakkanlah

penggaris diatas lembaran yang telah diberi tanda dan dibasahi air

seperlunya, kemudian garislah dengan pisau dengan sedikit ditekan dan berulang ulang
sampai membekas sedalam tebal, tariklah lembaran yang bebas ke atas atau ke
bawah sampai patah.

8. 7 Manfaat Asbes bagi Kehidupan Sehari Hari


1. Advertisement
Siapa tak kenal asbes? Asbes atau yang juga sering dikenal dengan nama ilmiah asbestos
merupakan salah satu jenis mineral yang saat ini sering digunakan dalam konstruksi bangunan dan
juga beberapa bentuk konstrukssi dari kendaraan. Asbes sendiri saat ini penggunaanya sudah cukup
jarang, dan sudah digantikan dengan konstruksi fiberglass.
Karena dapat menyebabkan berbabagai macam gangguan kesehatan tersebut, maka
penggunaan asbes dibatasi, dan bahkan hampir sudah jarang digunakan.
Meskipun dinilai memilki banyak efek samping yang berbahaya bagi kesehatan tubuh, amun
demikian, ternyata asbes memiliki banyak sekali manfaat bagi manusia. Apa saja manfaat asbes?
Berikut ini adalah beberapa manfaat asbes:

2. Sebagai Atap Rumah


Manfaat pertama dari asbes adalah sebagai atap rumah. Atap rumah yang terbuat dari asbes
dapat menjadi pengganti atap berbahan genting, dan bisa juga menjadi atap rumah yang memilki
konstruksi yang ringan. Selain itu, asbes juga memiliki harga yang cenderung lebih murah
dibandingkan harga genting, sehingga beberapa rumah yang memiliki konstruksi semi permanen
seringkali memanfaatkan asbes sebagai bahan atap rumah.
Penggunaan asbes sebagai atap rumah ini dapat menggunakan triplek sebagai pemisah jarak
antara ruangan dengan asbes, sehingga akan lebih nyaman. Manfaat triplek ini dapat memberikan
pengendapan udara yang baik dalam ruangan sehingga tidak akan terlalu panas maupun terlalu dingin.

3. Konstruksi Bangunan Semi Permanen


Selain dimanfaatkan sebagai atap rumah, asbes juga seringkali dimanfaatkan sebagai tembok pada
rumah semi permanen. Penggunaan konstruksi rumah semi permanen dengan menggunakan asbes
dinilai lebih baik dibantingkan dengan menggunakan dinding dan juga konstruksi dari kayu ataupun
bambu yang mudah lapuk.
Selain itu, harga kayu dan juga bambu cenderung lebih mahal untuk penggunaan konstruksi
rumah yang semi permanen. Namun dapat juga menggunakan bahan konstruksi lainnya seperti
gipsum, manfaat gipsum yang bisa digunakan sebagai dinding yang semi permanen ini akan
membantu membagi ruangan dengan lebih kokoh.

4. Bahan Campuran pada Bahan Bangunan


Pada bahan bangunan sendiri, asbes seringkali menjadi bahan campuran untuk pembuatan
suatu bangunan. Asbes menjadi campuran pada bahan-bahan bangunan, terutama bahan bangunan
yang terbuat dari plastic, yang paling sering dimanfaatkan sebagai atap rumah.
Selain menggunakan bahan permanen dalam membangun sebuah bangunan, menggunakan
bahan bangunan paduan dengan kayu juga bukanlah hal yang buruk. Untuk menyanggah asbes ini
dapat juga menggunakan kayu jati. Manfaat kayu jati dalam hal bangunan ini sudah bukan hal yang
asing lagi, selain itu kualitas dari kayu jati ini cukup bagus dan akan awet tahan lama.

5. Bahan Campuran pada Bodi Kendaraan


Dalam dunia otomotif, penggunaan asbes saat ini sudah tergantukan oleh fiberglass dan juga
carbon fiber. Namun demikian, sebelum penggunaan fiberglass marak digunakan, asbes terlebih
dahulu sudah menjadi bahan utama pembuatan bodi pada kendaraan bemotor.
Body pada sepeda motor, dan juga beberapa bagian kecil dari mobil, seperti bemper, fender,
dan bagian lainnya dibuat dengan memanfaatkan penggunaan asbes. Penggunaan asbes ditujukan
untuk memperkecil biaya produksi, dengan menambahkan bahan-bahan plastic, yang mudah dicat,
salah satunya adalah asbes.

6. Untuk Menghalangi Sinar Matahari


Penggunaan asbes saat ini juga sering kali dimanfaatkan untuk menghalangi sinar matahari.
Terkadang asbes ditempatkan pada kolam-kolam ikan, atau pada pekarangan rumah agar sinar
matahari yang terik tidak terlalu menyinari kolam ikan atau pekarangan rumah. Sinar matahari yang
terlalu terik dapat menyebabkan berbagai macam gangguan dan juga masalah, terlebih dalam
kesehatan.
Karena itu perlu dilakukan pengurangan dengan cara menghalanginya dengan menggunakan
bahan asbes bening. Hal ini akan lebih menambahkan suasana yang baik untuk ruangan, pada saat
siang hari akan lebih menghemat energi dan baik untuk sirkulasi udara. Ini juga merupakan salah satu
manfaat plafon rumah dalam hal pemilihan bahan bangunan yang tepat.

7. Untuk Bahan Penutup Suatu Wadah atau Kolam


Bagi anda yang mungkin suka berternak ikan, mungkin ada yang sudah sering melakukan hal
ini. Asbes seringkali dimanfaatkan untuk menutupi kolam ikan, selain untuk mencegah masuknya

sinar matahari yang berlebih, penggunaan asbes sebagai tutup ini juga ditujukan agar tidak ada ikan
yang meloncat keluar.

Terlebih untuk ikan hias yang harus dijaga dari segi kondisi kolam yang aman. Meski tak
banyak orang yang tau mengenai manfaat ikan hias, namun dengan memelihara ikan hias di aquarium
maupun di kolam akan dapat mengurangi stres yang dialami. Terlebih ikan hias mas koki yang lebih
cocok dalam wadah kolam yang besar.

8. Atap Garasi
Asbes juga seringkali dimanfaatkan sebagai penggunaan pada garasi. Bahan asbes yang
cenderung lebih ringan dibandingkan dengan genting dapat menjadi pilihan utama untuk pembuatan
atap garasi. Untuk membuat garasi ini akan lebih baik bila garasi terdapat jendela maupun pintu
dengan model layaknya jendela, karena akan memberikan sirkulasi udara yang baik. Manfaat jendela
ini akan lebih cocok digunakan bersama pada asbes jenis soft dengan penyerapan udara panas yang
baik, sehingga garasi tidak akan merasa pengap.

9. Dampak Negatif Asbes


Asbes dalam jangka pendek takkan terlihat secara nyata / signifikan efek samping terhadap
kesehatan kepada penghuni rumah.
Mengapa asbes termasuk dalam kategori bahan yang sangat berbahaya, karena asbes yang kita
kenal terdiri dari serat-serat yang berukuran sangat kecil, kira kira lebih tipis dari 1/700 rambut kita,
serat-serat ini tidak menguap diudara dan tidak terlarut didalam air, jika terhirup oleh paru-paru akan
menetap disana dan bisa menyebabkan berbagi macam penyakit.
Asbes dapat membahayakan tubuh kita jika ada bagian yang rusak, sehingga serat seratnya
bisa lepas, ini menjadi bebrbahaya karena sulit untuk mendeteksi bagai manakah yang dikatakan
rusak, dan terkadang kita tidak sadar kalau asbes yang kita gunakan sudah rusak.
Kondis lain yang sangat beresiko adalah saat membangun, menghancurkan atau merenovasi
bangunan, ketika Asbes dipotong atau diperbaiki. Ketika di potong akan mengeluarkan serpihanserpihan yang berupa serbuk, yang sangat berbahaya bagi paru-paru kita.
Asbes terlihat padat karena proses penguapan, panas, dingin, hujan dan perubahan lainnya
yang tak disadari pada atap asbes itulah yang menguraikan partikel padat asbes itu terurai menjadi

partikel yang jauh lebih kecil seperti debu. Dan itu akan terikut terhirup saat penghuni rumah bernafas.
Dan akhirnya menumpuk di bagian paru-paru kita.
Peringatan maupun regulasi tentang bahaya asbes umumnya sudah diketahui oleh para
engineer, kontraktor, arsitek, maupun semua yang pernah terlibat dalam proyek konstruksi.
Sayangnya, banyak masyarakat awam yang belum mengenal betul (bahkan ada yang sama sekali tidak
tahu) bahaya penggunaan asbes. Di toko bahan bangunan, asbes juga masih dijual dengan bebas.
Dengan kata lain, tidak sulit kalau kita ingin membeli asbes dan menggunakannya sebagai bahan
bangunan.
Beberapa penyakit yang dapat muncul karena pengaruh asbes antara lain :
1.

Asbestosis
Debu asbes juga dapat menyebabkan iritasi pada jaringan dan selubung paru-paru. Akibat

iritasi, akan terbentuk jaringan parut yang kaku. Jaringan ini perlahan-lahan akan meluas dan menebal
sehingga paru-paru tidak bisa lagi mengembang dan mengempis seperti layaknya paru-paru normal.
Keadaan ini akan menimbulkan berbagai macam gejala seperti sulit bernapas, napas pendek, batuk,
dan nyeri dada. Selain itu, aliran darah paru-paru juga akan terhambat, memaksa jantung untuk
bekerja lebih keras. Lama kelamaan, jantung akan membesar. Timbulnya jaringan parut di paru-paru
akibat debu asbes disebut asbestosis.
2.

Mesothelioma
Adalah sejenis kanker atau tumor ganas yang menyerang selaput pada perut dan membrane

paru - paru, Debu asbes yang telah masuk ke paru-paru, akan bergerak hingga sampai pada selubung
paru-paru. Di sini, debu asbes akan merusak DNA dari sel selubung paru (mesothelium), akibatnya
kontrol pertumbuhan sel terganggu. Sel yang telah menjadi abnormal akan membelah tak terkendali,
kemudian berekspansi dan merusak jaringan di sekitarnya. yang selain mengenai orang yang bekerja
pada lingkungan dengan konsentrasi asbes tinggi bisa juga menyerang keluarga yang tinggal serumah
dengan orang yang terkena atau yang tinggal di dekat sumber pencemaran asbes.
4.

Kanker paru-paru
Dapat muncul apabila seseorang terus menerus bekerja dalam lingkungan yang terkontaminasi

asbes. Para perokok cenderung lebih beresiko dibandingkan yang bukan perokok apabila menghisap
debu asbes. Mekanisme timbulnya kanker paru-paru akibat debu asbes hampir sama dengan kanker
mesothelioma. Bedanya, yang terkena adalah dinding saluran napas (bronchiolus). Awalnya kerusakan
hanya terbatas pada paru-paru, kemudian pada stadium lanjut dapat bermetastasis ke organ tubuh

lainnya. Di Negara Negara maju, asbes putih digolongkan sebagai karsinogen ( bahan penyebab
kanker). Asbes yang dihirup bisa menyebabkan "kanker" 20 hingga 30 tahun kemudian.
Karena bahayanya ini, beberapa negara mengatur regulasi khusus tentang penggunaan asbes
sebagai bahan bangunan. Bahkan, The European Union melarang pemakaian semua jenis asbes,
termasuk ekstraksi, pembuatan, hingga pengolahan produk asbes. Negara-negara maju membuat
undang-undang tentang penggunaan asbes, misalnya Australia, Brazil, Kanada dan banyak negara
lainnya.

10. Cara Mengurangi Efek Negatif Dari Asbes


Kalau terlanjur menggunakan asbes, kita bisa meminimalkan dampak serat yang terlepas dari
asbes dengan langkah-langkah:
1. Jika atap menggunkan asbes, gunakanlah plafon untuk mecegah debu dan serat asbes jatuh
kedalam rumah.
2. Ganti asbes setiap 5 tahun sekali, walaupun tidak ada tanda-tanda rusak.
3. Saat mengerjakan asbes, gunakan alat penutup hidung.
4. Buatlah ventilasi yang baik, ventilasi yang baik akan mengurangi efek gas radon yang
terkandung didalam asbes.
5. Mengecat asbes bukan solusi untuk mencegahnya asbes terhirup oleh kita, asbes yang
rusak walaupun dicat tetapakan menimbulkan dampak yang sama.

10

BAB III

PENUTUP
Asbes merupakan gabungan enam mineral silikat alam. Asbes biasa digunakan sebagai atap
rumah karena memiliki beberapa keuntungan, diantaranya:
1. Mudah didapatkan.
2. Harganya murah.
3. Bobotnya ringan.
4. Pengerjaannya lebih mudah.
5. Tahan terhadap panas, kedap suara, kedap air (cocok digunakan sebagai atap).
Karena sifatnya yang cukup ampuh menghadapi berbagai kondisi, asbes bisa digunakan
juga sebagai isolator panas. Rumah beratap asbes pun akan terasa sejuk karena asbes memiliki sifat
tidak menyerap panas, tidak kalah dengan genteng tanah liat.
Ada 2 macam jenis asbes, yaitu asbes gelombang (biasanya untuk atap) dan asbes flat (bisa
digunakan untuk plafond).
Asbes tersusun dari fiber-fiber mineral alami. Namun kenyataannya, beberapa jenis fiber yang
terkandung dalam asbes bisa membahayakan manusia. Asbes terdiri dari serat-serat yang sangat tipis,
bahkan lebih tipis dari rambut manusia. Serat-serat ini bila terhirup paru-paru tidak akan bisa
dikeluarkan oleh tubuh. Serat ini akan menetap dengan tenang didalam paru-paru, dan secara perlahan
akan memunculkan berbagai penyakit bagi manusia.
Berbagai penyakit bisa timbul karena adanya fiber di dalam paru-paru, misalnya
penyakit Asbestosis, Mesothelioma, hingga Kanker.
Karena bahayanya ini, beberapa negara mengatur regulasi khusus tentang penggunaan asbes
sebagai bahan bangunan. Bahkan, The European Union melarang pemakaian semua jenis asbes,
termasuk ekstraksi, pembuatan, hingga pengolahan produk asbes. Negara-negara maju membuat
undang-undang tentang penggunaan asbes, misalnya Australia, Brazil, Kanada dan banyak negara
lainnya.
Tips bagi yang ingin membangun rumah, utamakan kesehatan pengguna rumah. Gunakan
material yang tidak berbahaya. Biasanya material yang sering membahayakan bagi kesehatan pemilik
rumah adalah cat dan atap. Oleh karena itu, pilihlah yang berkualitas, pilih yang dipercaya banyak

11

orang, pilih yang tidak membahayakan kesehatan. Karena, kesehatan jauh lebih mahal daripada
harga material bangunan

12

Anda mungkin juga menyukai